Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
LANDASAN TEORI
pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling
sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid
dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut
diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan
kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.
Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan
tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala
hipotiroid.
Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa
gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,
mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam
mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar
pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25%
penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.
Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan
merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar,
penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah
menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih
hormon sepanjang hidupnya.
Banyak keringat
>100x/menit
-
mudah tersinggung
-
Rambut rontok
keguguran
-
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang
tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan,
dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala
hpotiroid.
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
1.7. Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang
terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan
2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa
3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan
Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal. (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh :
- Infeksi
- Diabetes yang kurang terkendali
-
Pembedahan
Ketakutan
Stress
1.8. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1. Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a.
Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b.
Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c.
Persiapan tiroidektomi
Pemeriksaan (mg/hari)
Karbimatol
30 60
5 20
Metimazol
30 60
5 20
Propiltiourasil
300 600
50 200
Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya
diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.
Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari
air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam
2. Pengobatan dengan yodium radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
a.
3. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :
a.
Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c.
Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4. Pengobatan tambahan
a.
Sekat -adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200
mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
b. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium
radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
c.
Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid
kerja (padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis
hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.
d. Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi
terhadap yodium.
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan di SDMC, tanggal 29 Desember 2007.
1. BIODATA
a) Identitas Penderita
Nama
: Sdr. N
TTL
Umur
: 20 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: Mahasiswa
Diagnosa
: Hypertiroid
: Sdr. N
TTL
:-
Umur
: 20 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: Mahasiswa
: Teman klien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a) Keluhan utama
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Setahun yang lalu klien mengeluh nafsu makan meningkat rasa lemas, banyak berkeringat
meskipun dimalam hari. Kemudian terjadi penurunan berat badan secara beransur. Dan
sebulan yang lalu pasien memeriksakan diri kedokter dengan diagnosa medis Hipertiiroid.
Pada tanggal 29 Desember 2007 pasien memriksakan dieri ke SDMC karena badannya
semakin lemas dan pusing.
c) Riwayat kesehatan dahulu
Klien pernah menderita penyakit maag, panas, batuk.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien pernah menderita hipertensi, asam urat dan ayah klien pernah menderita penyakit
gatal gatal.
e) Genogram
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: menikah
: meninggal
-------
: klien
Makan
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Keterangan
0
: Mandiri
f)
Saat pengkajian
penglihatan normal
g) Pola peran hubungan
1. Status perkawinan
: belum menikah
2. Pekerjaan
: mahasiswa
3. Kualitas aktivitas
4. Sistem dukungan
: teman kos
1. Harga diri
: tidak terganggu
2. Ideal diri
: tidak terganggu
k) Pola koping
1. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klein sering lemas dan capek sehingga tidak
mampu mengerjakan pekerjaan secara menyeluruh.
2. Kehilangan atau perubahan yang terjadi
Perubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan aktivitas sehari hari.
3. Takut terhadap kekerasan
: tidak
4. PEMERIKSAAN FISIK
a) Tanda tanda vital
Suhu : 39C
Nadi
: 110 x / menit
RR
: 27 x / menit
BB / TB
: 48 kg / 150 cm
TD
: 130/80 mmHg
b) Keadaan umum
Keadaan umum tergantung berat ringannya penyakit yang dialami oleh pasien.
c) Pemeriksaan Head to toe
1. Kulit dan rambut
Inspeksi
Warna kulit
Palpasi
Suhu >37C
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada edema, tidak ada lesi.
2. Kepala
Inspeksi
Palpasi
3. Mata
Inspeksi
Inspeksi
Inspeksi
Palpasi
6. Mulut
Inspeksi
7. Leher
Inspeksi
Palpasi
8. Paru
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
: normal
Perkusi
: resonan
9. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: resonan
10. Ekstremitas
Inspeksi
Pemeriksaan Penunjang
TSH S
Free T4
Obat obatan yang digunakan :
Propanoloi
Digoxin
PTU
Neomercazole Carbimazol
New diabets
Metimazol 30 60 mg / hari
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DATA FOKUS
Data objektif :
Klien mengatakan mata klien peka terhadap cahaya / tidak tahan terhadap cahaya.
: 110 x / menit
RR
: 27 x / menit
BB / TB
: 48 kg / 150 cm
TD
: 130/80 mmHg
BAB III
ANALISA DATA
Nama : N
Umur : 20 tahun
No
Symtom
Problem
Hypertermi
Etiologi
Peningkatan
metabolik
Do : - Suhu 38C
- Turgor jelek
- Klien tampak lemas
Ds : - Klien mengatakan banyak
keringat meskipun di malam
hari
Kekurangan
Kehilangan
volume cairan
volume cairan
Do : RR : 27x /menit
Nafas klien pendek
Hiperventilasi
efektif
Do :- TD : 130/80 mmHg
- ND : 110 x / menit
Penurunan curah
Perubahan
Jantung
denyut/irama
jantung
mengabsorbsi
tambah
kebutuhan tubuh
makanan
Gangguan sensori
Perubahan
persepsi
sensori persepsi
Gangguan pola
Cemas
tidur
PERENCANAAN
No Tujuan
1
Intervensi
Rasional
36,5-37C
mungkin
- Monitor TD, Nadi dan
RR
- Kolaborasi pemberian
anti piretik
- Berikan kompres hangat
tidak memerah
- Kaji TTV
- air sebagai
pengganti
klien :
normal
cairan tubuh
- Observasi kulit/membran
ormal : 36,5-37C
yang hilang
- Kolaborasi pemberian
plasma/darah, cairan
elektrolit
- Mempertahankan
volume sirkulasi
dan kesimbangan
elektrolit, plasma
darah membantu
menggerakkan
- Menganjurkan klien
untuk mengurangi
aktivitas
- Pertahankan catatan
intake dan output yang
akurat.
3
meningkatkan konsumsi
kedalaman pernafasan
- Monitor pola nafas
klien :
- RR : 18-24 x/menit
- Bernafas mudah
- Tidak ada dispnea
dada
- Monitor status
Kardiovaskular
- Monitor status pernafasan
yang menandakan
gagalnya jantung
- Monitor adanya
perubahan TD
- Anjurkan klien untuk
menurunkan stress
- Monitor TTV
- Identifikasi penyebab
perubahan TTV
- Monitor jumlah dan
irama jantung
pada tidur
- Catat banyaknya klien
terbangun di malam hari
- Berikan di malam hari
- Berikan minum susu
hangat sebelum tidur
- Hindarkan dari
lingkungan bising
- Tenangkan klien terhadap
kecemasannya
berlebihan
- Bicarakan tentang
klien :
kebutuhan untuk
Mendemonstrasikan
mengurangi kebisingan
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1.
Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.
PERTEMUAN
I
NAMA MAHASISWA
1. Ervin Dwi W
2. Diharlina
3. Siti Hasnia M U
II
1. Ervin Dwi W
2. Diharlina
3. Siti Hasnia M U
III
1. Ervin Dwi W
2. Diharlina
3. Siti Hasnia M U
TTD
ERTIROID
Download ASKEP Hipertiroid DISINI atau klik download link:
http://www.ziddu.com/download/16464886/hipertiroid.docx.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan (Effendy, 1995)
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang
meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang penyakit hipertiroid, pengkajian dari penyakit itu
dan intervensi-intervensinya berdasarkan NANDA, NIC dan NOC.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
Mahasiswa mengerti bagaimana melakukan pengkajian dengan pola Gordon pada penderita
Hipertiroid
Mahasiswa memahami kriteria hasil dan intervensi keperawatan dari NOC dan NIC dari
diagnosa-diagnosa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi
hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)
Faktor-faktor resiko terkena penyakit ini yaitu:
Herediter
Toksik Adenoma
Kanker tiroid
Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn ,
2000 hal 708)
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit tiroid
autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang
berlebihan.
2.3 Manifestasi klinis
Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih
dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya
hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain
adalah :
Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada
tiriditis
TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)
Tiroglobulin : meningkat
Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah
pemberian TRH
Search Here!!!
ASKEP HIPERTIROIDISME
KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh
metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337)
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam
darah.
Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat
terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin:
296).
B. ETIOLOGI
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH
dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme
akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang finggi. TRF akan
Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular goitre
c. Solitary toxic adenoma
2. Penyebab Lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
D. PATOFISIOLOGI
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke
dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa
kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
menyerupai TSH, Biasanya bahan bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang
disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor
membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan bahan tersebut
merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena
itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI
meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid,
yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya
sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan
TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar
batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat
hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas
normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita
hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang
mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah
satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan
reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otototot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
E. KOMPLIKASI
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik
(thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang
tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang
menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak
diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves,
infeksi.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini:
a.
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan
diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
Bebas T4 (tiroksin)
d. Bebas T3 (triiodotironin)
e.
f.
Terapi untuk memperpaqjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada
pasien muda
dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis
Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif
Persiapan tiroidektomi
Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu
200 mg/hari atau lebih lagi. Hipertiroidisme kerap kali sembuh spontan pada kehamilan tua
sehingga propiltiourasil dihentikan. Obat-obat tambahan sebaiknya tidak diberikan karena
T4, yang dapat melewati plasenta hanya sedikit sekali dan tidak dal mencegah hipotiroidisme
pada bayi yang baru lahir. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya
sedik:it sekali yang keluar dari air susu ibu. Dosis ya; dipakai 100-150 mg tiap 8 jam: Setelah
pasien eutiroid, secara Minis dan laboratorim dosis diturunkan dan dipertahankan menjadi 2 x
50 mg/hari. Kadar T4 dipertahank pada batas atas normal dengan dosis propiltiaurasil
ILUSTRASI KASUS
Tgl Masuk Rumah Sakit
: 15 Juni 2011
Tgl Pengkajian
: 16 Juni 2011
Nomor Register
: 0912121
: Melaty/ RSUM
Lakipadada
Diagnosa Medis
1. PENGKAJIAN
: Hipertiroid
BIO DATA
A. Identitas Pasien
1. Nama Lengkap
: Ny B
2. Jenis Kelamin
: Perempuan
: 30 Tahun
: Sudah kawin
5. A g a m a
: Islam
6. Suku / Bangsa
: Bugis
7. Pendidikan
: SMA
8. Pendapatan
: Tidak menentu
9. Pekerjaan
:-
11. Alamat
B. Identitas Penaggung
1. Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
: Tn A
: Laki-laki
: 38 tahun
: Sudah KAwin
5. A g a m a
: Islam
6. Suku / Bangsa
: Bugis
7. Pendidikan
: SMA
8. Pendapatan
: Tidak menentu
9. Pekerjaan
: Wiraswasta
:-
11. Alamat
RIWAYAT KESEHATAN
Yang menyebabkan keluhan tubuh terasa lemas adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh
akibat peningkatan laju metabolisme tubuh di atas normal.
Yang membuatnya keluhan bertambah baik /ringan jika klien berada pada tempat yang
dingin atau bertambah berat jika melakukan aktivitas yang menambah peningkatan laju
metabolisme
Quality/quantity
Rasa lemas dirasakan di seluruh tubuh seiring dengan peningkatan laju metabolism tubuh.
Rasa lemas yang di rasakan membuat klien tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.
Region/radiation
Severity scale
Dengan peningkatan laju metabolisme tubuh, pasien kehilangan energi yang berlebihan serta
terjadi peningkatan suhu tubuh sehingga menyebabkan terjadinya kelelahan dan rasa lemas
yang dapat mempengaruhi aktivitas
Kelelahan dan rasa lemas yang dirasakan klien berada pada tingkat yang sedang.
Timing
Klien alergi terhadap ikan asin, tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya dengan tidak
menghindari penyebab alergi
d. Kebiasaan
KLien tidak merokok serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol, klien minum kopi 2 kali
sehari sejak 5 tahun terakhir
C. Riwayat Kesehatan Keluarga (genogram 3 generasi) :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis Hubungan keluarga
: Garis serumah
: Meninggal
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Lemah
2. Tingkat kesadaran
Apatis
3. Tanda-tanda vital
a.
Tekanan darah
: 110/150 mmhg
b. Denyut nadi
c.
: 125x/menit
: 38 oC
Suhu badan
d. Pernafasan
4.
Berat Badan
5.
Tinggi Badan
6.
Kulit
: 30x/ menit
: 45 Kg
: 157 cm
@ Inspeksi
-
Kulit
; dingin
Oedema
: halus
: tidak ada
7. Keadaan kepala
@ inspeksi ;
-
8.
Muka
@ Inspeksi
a.
Simertis/tidak
: simetris
b. Bentuk wajah
c.
: Lonjong/oval
Gerakan abnormal
: Tidak ada
d. Ekspresi wajah
datar
@ Palpasi
a.
Nyeri tekan/tidak
b. Data lain
9.
Keadaan mata
@ Inspeksi
a.
Palpebrae
b. Sclera
c.
: Berwarna kemerahan
Conjuctiva
: Tidak Radang/tidakAnemis
d. Pupil
e.
: isokor
Posisi mata
Keadaan visus
: 15/20
Penglihatan
: Kabur
@ Palpasi
Nyeri Tekan (+)
Tekanan Intra Okuler ( TIO ) (+)
10. Keadaan hidung
@ inspeksi
-
Simetrisan
12. Mulut
Inspeksi
a.
Gigi
Keadaan gigi
Karang gigi/karies
: -
: -
b. Gusi
tidak mengalami peradangan
c.
Lidah
Lidah tampak kotor
d. Bibir
-
pucat
kering pecah
13. Tenggorokan
a.
14. Leher
@ Inspeksi
a.
Kelenjar Thyroid
: Membesar
a.
Kelenjar Thyroid
: Teraba
b. Kaku kuduk/tidak
: +
c.
: tidak
Kelenjar limfe
d. ada benjolan
e.
Bentuk dada
: normal
b. Pernafasan
c.
d. Kesimetrisan
e.
ada retraksi
f.
a.
Vokal fremitus
@ Perkusi
Bunyi sonor
@ Askultasi
a.
Suara nafas
@ Auskultasi
a.
Tidak terdapat udema, tidak terdapat kemerahan atau lesi serta vaskularisasi normal
Tidak adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau lesi.
Tidak ada keluaran, ulkus , pergerakan atau pembengkakan. Posisi kedua puting susu
mempunyai arah yang sama.
18. Abdomen
@ Inspeksi :
@ Perkusi
: Tympani
@ Auskultasi
Genetalia :
Inspeksi :
20. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a.
Motorik
Pergerakan kanan/kiri
: lemah
Pergerakan abnormal
Koordinasi gerak
: ada gangguan
b. Refleks
-
Biceps kanan/kiri
: Normal
Triceps kana/kiri
: Normal
c.
Sensori
Nyeri
Rangsang suhu
Rasa raba
:+
:+
:+
Ekstremitas bawah
a.
Motorik
Gaya berjalan
Kekuatan kanan/kiri
: menurun
: Normal
b. Refleks
-
KPR kanan/kiri
: -/-
APR kanan/kiri
: -/-
c.
Sensori
Nyeri
Rangsang suhu
Rasa raba
: +
: +
: +
Klien tidak dapat melihat tulisan atau objek dari jarak yang jauh.
N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen)
Mata dapat berkontraksi, pupil isokor, klien tidak mampu menggerakkan bola mata kesegala
arah dan sulit mengangkat mata.
N V (Trigeminus)
Fungsi sensorik : Klien mengedipkan matanya bila ada rangsangan.
Fungsi motorik : Klien dapat menahan tarikan pulpen dengan gigitannya.
N VII (Fasialis)
Klien dapat mengerutkan dahinya, tersenyum dan dapat mengangkat alis.
N VIII (Akustikus)
Klien dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik, tidak ditemukan adanya tuli
konduktif dan tuli persepsi.
N IX (Glosofaringeus)
Klien dapat merasakan rasa manis, pahit, pedas.
N X (Fagus)
Klien tidak ada kesulitan mengunyah, klien tidak ada kesulitan menelan.
N XI (Assessoris)
Klien dapat mengangkat kedua bahu, tidak ada atropi
trapezius.
N XII (Hipoglosus)
Gerakan lidah simetris, dapat bergerak kesegala arah, tidak ada deviasi pada satu sisi dan
tidak ada fasikulasi, indra pengecapan normal.
Tanda-tanda perangsangan selaput otak
a.
Kaku kuduk
: -
b. Kerning sign
: -
c.
Refleks Brudzinski
d. Refleks Lasegu
: : -
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
a.
Tiroglobulin : meningkat
d. Pemberian TRH
e.
f.
j.
Elektrolit : hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi cairan, hipokalemia
akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI.
1. Nutrisi
a.
Kebiasaan
- Frekwensi makan/hari
: 3x/ hari
: ayam goreng
: 7-8 gelas
Klien mengatakan nafsu makan meningkat, sebelum sakit makan klien 3x/hari habis
satu porsi, sejak sakit makan klien > 3x/hari dan menghabiskan > satu porsi, intake cairan
sebelum sakit 7 - 8 gelas/hari, sejak sakit > 8 gelas/hari, klien alergi dengan ikan asin,klien
mengatakan BB badan turun sejak 1 bulan terakhir dari 57 kg menjadi 45kg.
2. Eliminasi
Buang air kecil
a.
Kebiasaan
- Frekuensi/hari
- Warna
Kebiasaan
- Fekuensi/hari
: klien 1 - 2x/hari
- Warna
: Kuning
- Konsistensi
: padat/ normal
a.
Kebiasaan
- Tidur malam jam
: 10
bangun jam 6
: 3
bangun jam 4
Kebiasaan
- Mandi
: 2 kali/hari
- Penyakit gigi
: tidak ada
- Rambut
: Bersih
adalah orang
tua dan suaminya, sebelumnya sakit klien aktif dengan kegiatan masyarakat/
organisasi, tapi semenjak
sakit klien lebih banyak di rumah.
KESEHATAN
SOSIAL
menururkli
en kebersihan rumah sangat penting, klien tinggal di daerah yang bising dan klien
tinggal 5 orang dalam rumah.
lain, klien
kesulitan dalam mengungkapkan apa yang difikirkannya, klien lebih suka menyendiri
dan banyak diam,
klien lebih sering cemas, klien tidak menggunakan obat tertentu
KEGIATAN KEAGAMAAN\
Klien beranggapan bahwa penyakit yang diderita sekarang merupakan cobaab
untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya, klien menganut agama islam klien taat
dan melakukan sholat 5 waktu selama sakit.
PERAWATAN/PENGOBATAN
1. Perawatan
Tindakan perawat yang diberikan
Tindakan keperawatan yang diberikan selama di rumah sakit disesuaikan dengan diagnosa
yang dialami oleh pasien
2. Pengobatan
1. Sebelum masuk rumah sakit
Obat antitiroid
Operasi
d. Pengobatan tambahan
Sekat -adrenergik
Yodium
Ipodat
Litium
PENGELOMPOKAN DATA
Data subjektif
Klien mengatakan badannya
terasa panas
Data Objektif
Klien sering buang air besar, kadang
diare
Klien mengatakan mata klien Berat badan klien turun meski nafsu
peka terhadap cahaya / tidak
tahan terhadap cahaya.
Klien mengatakan haid tidak
lancar
Klien mengatakan sukar
berkonsentrasi
Klien mengatakan banyak
makan bertambah
Otot klien lemas, terutama lengan atas
dan paha
Rambut klien rontok
Kulit klien halus dan tipis
Kelenjar tyroid klien mengalami
pembesaran
ANALISA DATA
No
Symtom
Ds
TD : 130/80 mmHg
ND : 110 x / menit
Klien
cemas
dan
Etiologi
Problem
Produksi hormone
Penurunan curah
tiroid meningkat
Jantung
Peningkatan
metabolic tubuh
tegang
Ds:
Klien mengatakan
Peningkatan kerja
jantung
jantungnya
berdebar debar
Klien mengatakan
Takikardi
lelah
Perubahan
denyut/irama
jantung
Penurunan curah
Jantung
2
Do :
Produksi hormon
tiroid meningkat
dan pucat
Hipermetabolik
DS :
Klien
mengatakan
badannya lemah
Meningkatnya
kebutahan energi
Kelelahan
Kelelahan
Do :
Produksi hormone
Pemenuhan nutrisi
tiroid meningkat
kurang dari
kebutuhan tubuh
meningkat
Proses glikogenesis
Klien mengatakan
Proses pembakaran
lemak meningkat
terkadang mual
Klien mengatakan
badannya lemah
Pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Do :
hipertiroidisme.
Risiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas jaringan
peningkatan
produksi T3 dan T4
Ds :
Klien mengatakan
Penglihatannya kabur
Klien mengatakan
sukar berkonsentrasi
peningkatan
pembentukan
limfosit
Klien mengatakan
sulit menutup matanya
edema jaringan retro
orbita
eksoftalmus.
Gangguan
penglihatan
Risiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas jaringan
5
Do :
Peningkatan
Ansietas
produksi hormone
tiroid
dan pucat
DS :
Klien
mengatakan
Hipermetabolik
badannya lemah
Perubahan status
kesehatan
Koping tidak
adekuat
ansietas
6
Do :
Peningkatan
produksi hormone
tiroid
penyakitnya
Hipermetabolik
DS :
Klien
kurang
mengatakan
mengerti
tidak mengenal
Kurang pengetahuan
tentang penyakitnya
sumber informasi
Kurang pengetahuan
Do :
Adaanya perubahan
tingkah
laku
klien,
Peningkatan
Risiko tinggi
produksi hormone
perubahan proses
tiroid
pikir
pada
meningkat.
peningkatan
DS :
Klien
mengatakan
stimulasi SSP
kemampuan mengingat
aktifitas mental
berkurang
Klien
mengatakan
meningkat
susah berkonsentrasi
Risiko tinggi
perubahan proses
pikir
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol,
keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
3.
Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan
metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme
perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
6.
berhubungan dengan
tidak mengenal sumber informasi.
7.
3. INTERVENSI
NO DX TUJUAN
1
Klien akan
INTERVENSI
1. Pantau tekanan
RASIONAL
1. Hipotensi umum atau
mempertahankan
adekuat sesuai
berdiri jika
vasodilatasi perifer
dengan kebutuhan
memungkinkan.
tubuh, dengan
Perhatikan
penurunan volume
kriteria :
besarnya tekanan
sirkulasi
nadi
2. Periksa
kemungkinan
batas normal.
3) Pengisian kapiler
normal
adanya peningkatan
dikeluhkan pasien.
kebutuhan oksigen
oleh
5)
Tidak ada
disritmia
3. Auskultasi suara
nafas. Perhatikan
iskemia
dengan curah
jantung meningkat
hipermetabolik
nadi
lemah, penurunan 4. Dehidrasi yang cepat
produksi urine dan
hipotensi
menurunkan
5. Kehilangan cairan
yang terlalu banyak
dapat menimbulkan
dehidrasi berat
II
Tujuan : Klien
akan
mengungkapkan
istirahat maupun
istirahat , takikardia
secara verbal
saat aktivitas.
mungkin ditemukan
tentang
2. Ciptakan
peningkatan
tingkat
tenang
energi
yang kemungkinan
besar dapat
menimbulkanagitasi,
hiperaktif, dan
imsomnia
pengaruh dari
aktivitas
peningkatan
metabolism
massage
III
Klien akan
1. Catat adanya
1. Rasional : Peningkatan
menunjukkan berat
anoreksia, mual
aktivitas adrenergic
badan stabil
dan muntah
dapat menyebabkan
dengan kriteria :
gangguan sekresi
insulin/terjadi resisten
2) Berat badan
yang mengakibatkan
normal
hiperglikemia
tanda malnutrisi
keadaan masukan
makanan setiap
merupakan indikasi
kegagalan terhadap
terapi antitiroid
3. Mungkin memerlukan
bantuan untuk
3. kolaborasi untuk
menjamin pemasukan
pemberian diet
tinggi kalori,
adekuat dan
makanan pengganti
yang sesuai
IV
Klien akan
mempertahankan
kelembaban
mata
2. Oftalmopati infiltratif
adalah akibat dari
peningkatan jaringan
retroorbita
menggunakan kaca
kornea
mata gelap
4. Bagian kepala
tempat tidur
ditinggikan
4. Menurunkan edema
jaringan bila ada
komplikasi
Klien akan
melaporkan
laku yang
ringan dapat
ansietas berkurang
menunjukkan
ditunjukkan dengan
sampai tingkat
tingkat ansietas
dapat diatasi
Imsomnis
2. Rentang perhatian
rileks
mungkin menjadi
sederhana
pendek , konsentrasi
berkurang, yang
membatasi
kemampuan untuk
mengasimilasi
informasi
3. Memberikan informasi
3.
Jelaskan prosedur
tindakan
4. Menciptakan
lingkungan yang
4. Kurangi stimulasi
dari luar
terapeutik
VI
Klien akan
1. Tinjau ulang
1. Memberikan
melaporkan
pemahaman
harapan masa
tentang
depan
menentukan pilihan
penyakitnya
berdasarkana informasi
dengan kriteria
2. Berat ringannya
Mengungkapkan
pemahaman
keadaan, penyebab,
2. Berikan informasi
tentang
yang tepat
penyakitnya
menentukan tindakan
pengobatan
3. Faktor psikogenik
seringkali sangat
penting dalam
3.
Identifikasi
memunculkan/eksaserb
sumber stress
4. Mencegah munculnya
kelelahan
4. Tekankan
pentingnya
pengobatan hipertiroid
perencanaan waktu
besar kemungkinan
istirahat
mengalami hipotiroid
5. Berikan informasi
segera setelah
dari hipotiroid
pengobatan selama 5
tahun kedepan
4. EVALUASI
1.
Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
7.
DAFTAR PUSTAKA
banyak.2. Toxic Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji
padat, bisa satu ataubanyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu
tidak terkontrololeh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.3. Minum
obat Hormon Tiroid berlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa
laboratorium dan kontrolke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat
tiroid, ada pula orangyang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga
timbul efeksamping.4. Produksi TSH yang AbnormalProduksi TSH kelenjar hipofisis dapat
memproduksi TSH berlebihan, sehinggamerangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang
banyak.5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah
melahirkan, disebut tiroiditis pascapersalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan
hipertiorid, 2-3 bulan kemudiankeluar gejala hpotiroid.6. Konsumsi Yoidum BerlebihanBila
konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanyatimbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
8. D. PATOFISIOLOGI
9. E. MANIFESTASI KLINISHipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi
yaitu :- Banyak keringat- Tidak tahan panas- Sering BAB, kadangdiare- Jari tangan
gementar(tremor)- Nervus, tegang,gelisah, cemas, mudahtersinggung- Jantung berdebar
cepat- Haid menjadi tidakteratur- Bola mata menonjoldapat disertai denganpenglihatan
ganda- Denyut nadi tidakteratur terutama padausia diatas 60 th- Tekanan darahmeningkatDenyut nadi cepat,seringkali >100x/menit- Berat badan turun,meskipun banyak makanrasa
capai- Otot lemas, terutamalengan atas dan paha- Rambut rontok- Kulit halus dan tipisPikiran sukar konsentrasi- Kehamilan seringberakhir dengankeguguran- Terjadi perubahan
padamata bertambahnyapembentukan air mata,iritasi dan peka terhadapcahayaF.
KOMPLIKASIKomplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari
kelenjartiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :1. Demam,
kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan2. Kelemahan dan pengisutan otot yang
luar biasa3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)4. Pembesaran hati disertai
penyakit kuning yang ringan
10. Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya danmemerlukan
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkanketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badaltiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatanyang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :Infeksi- Pembedahan- Stress- Diabetes yang kurang terkendali- Ketakutan- Kehamilan atau
persalinanG. PENATALAKSANAANTujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi
hormon (obat anti tiroid) ataumerusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub
total)1. Obat antitiroidDigunakan dengan indikasi :a. Terapi untuk memperpanjang remisi
atau mendapatkan remisi yang menetappada pasien muda dengan struma ringan sampai
sedang dan tirrotoksikosis.b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum
pengobatan, atausesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.c.
Persiapan tiroidektomid. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usiae. Pasien dengan
krisis tiroidObat antitiroid yang sering digunakan :Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan
(mg/hari)- Karbimatol- Metimazol- Propiltiourasil30 6030 60300 6005 205 2050
200Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 24 bulan. Pada pasien hamil
biasanyadiberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau
lebihlagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali
yangkeluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.2. Pengobatan dengan
yodium radioaktifIndikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
11. a. Pasien umur 35 tahun atau lebihb. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasic.
Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroidd. Tidak mampu atau tidak mau
pengobatan dengan obat antitiroide. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik3.
14. b. Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasmapositif
secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterolmeningkat.B.
DiagnosaKeperawatanDiagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang
mengalamihipertiroidisme adalah sebagai berikut : Risiko tinggi terhadap penurunan curah
jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja jantung. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhanenergi. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu
makan/pemasukan denganpenurunan berat badan). Risiko tinggi terhadap kerusakan
integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata:
kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmus. Ansietas berhubungan dengan faktor
fisiologis: status hipermetabolik. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. Risiko tinggi
perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi
SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur.
15. C. Intervensi keperawatan1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan
beban kerja jantungTujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengankebutuhan tubuh, dengan kriteria :- Nadi perifer dapat teraba normal- Vital sign dalam
batas normal.- Pengisian kapiler normal- Status mental baik- Tidak ada disritmiaIntervensi
:Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jikamemungkinkan. Perhatikan
besarnya tekanan nadiRasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai
akibatdarivasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasiPeriksa
kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkanpasien.Rasional : Merupakan
tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen olehotot jantung atau iskemiaAuskultasi suara
nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (sepertikrekels)Rasional : Murmur yang
menonjol berhubungan dengan curahjantung meningkat pada keadaan
hipermetabolikObservasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering,
nadilemah, penurunan produksi urine dan hipotensiRasional : Dehidrasi yang cepat dapat
terjadi yang akan menurunkanvolume sirkulasi dan menurunkan curah jantungCatat masukan
dan keluaran
16. Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkandehidrasi berat2.
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergiTujuan :
Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkatenergiIntervensi :o
Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.Rasional : Nadi secara
luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardiamungkin ditemukano Ciptakan lingkungan
yang tenangRasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar
dapatmenimbulkanagitasi, hiperaktif dan insomniao Sarankan pasien untuk mengurangi
aktivitasRasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolismo Berikan
tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massaseRasional : Meningkatkan
relaksasi3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan
denganpenurunan berat badan)Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan
kriteria :- Nafsu makan baik.- Berat badan normal- Tidak ada tanda-tanda
malnutrisiIntervensi : Catat adanya anoreksia, mual dan muntah
17. o Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkangangguansekresi
insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia Pantau masukan makanan setiap
hari, timbang berat badan setiap hario Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam
keadaanmasukankalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapiantitiroid
Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat danvitamino Rasional :
Mungkin memerlukan bantuan untuk menjaminpemasukan zat-zatmakanan yang adekuat dan
mengidentifikasi makanan pengganti yangsesuai.4. Risiko tinggi terhadap kerusakan
integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata:
kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmusTujuan : Klien akan mempertahankan
kelembaban membran mukosa mata,terbebas dari ulkusIntervensi :o Observasi adanya edema
periorbitalRasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihano Evaluasi
ketajaman mataRasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan
jaringanretroorbitao Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelapRasional : Melindungi
kerusakan korneao Bagian kepala tempat tidur ditinggikanRasional : Menurunkan edema
jaringan bila ada komplikasi5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status
hipermetabolik
18. Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasidengan
kriteria : Pasien tampak rileksIntervensi : Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat
ansietasRasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang daninsomnia
Bicara singkat dengan kata yang sederhanaRasional : Rentang perhatian mungkin menjadi
pendek,konsentrasiberkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi
Jelaskan prosedur tindakanRasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat
menurunkankesalahan interpretasi Kurangi stimulasi dari luarRasional : Menciptakan
lingkungan yang terapeutik6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasiTujuan : Klien
akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria: Mengungkapkan
pemahaman tentang penyakitnyaIntervensi :Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa
depanRasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukanpilihan
berdasarkan informasiBerikan informasi yang tepatRasional : Berat ringannya keadaan,
penyebab, usia dan komplikasi yangmuncul akan menentukan tindakan
pengobatanIdentifikasi sumber stressRasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting
dalammemunculkan/eksaserbasi dari penyakit iniTekankan pentingnya perencanaan waktu
istirahatRasional : Mencegah munculnya kelelahanBerikan informasi tanda dan gejala dari
hipotiroid
19. Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinanmengalami
hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5tahun kedepan7. Risiko
tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan
stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidurTujuan : Mempertahankan
orientasi realitas umumnya, mengenali perubahandalam berpikir/berprilaku dan faktor
penyebab.Intervensi :Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi
terhadaptempat, waktu dan orangRasional : Menentukan adanya kelainan pada proses
sensoriCatat adanya perubahan tingkah lakuRasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak
dapat beristirahat,sensitifitasmeningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi
psikotik yangsesungguhnyaKaji tingkat ansietasRasional : Ansietas dapat merubah proses
pikirCiptakan lingkungan yang tenang,turunkan stimulasi lingkunganRasional : menurunan
stimulasi eksternal dapat menurunkanhiperaktifitas/refleks, peka rangsang saraf, halusinasi
pendengaranOrientasikan pasien pada tempat dan waktuRasional : Membantu untuk
mengembangkan dan mempertahankankesadaranpada realita/lingkunganAnjurkan keluarga
atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.Rasional : Membantu dalam
mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
seperti sedatif/tranquilizer, atauobat anti psikotik.
20. Rasional : Meningkatkan relaksasi,menurunkan hipersensitifitassaraf/agitasiuntuk
meningkatkan proses pikir.D. ImplementasiSetelah rencana tindakan keperawatan disusun
secara sistemik. Selanjutnya rencanatindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang
nyata dan terpadu gunamemenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.E.
EvaluasiHasil yang diharapkan adalah :1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang
adekuat sesuai dengan kebutuhantubuh2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang
peningkatan tingkat energi3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil4. Klien akan
mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dariulkus5. Klien akan
melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi6. Klien akan melaporkan
pemahaman tentang penyakitnya7. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali
perubahan dalamberpikir/berprilaku dan faktor penyebaran.
21. BAB IVPENUTUPA. KesimpulanTiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang
berlokasi di otak, disebutpituitari.Pada gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid
yang beredardalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari)
dansebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus,juga suatu bagian
dariotak.pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid
yangberlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringantiroid
(yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).B. SaranDari penyakit ini, dapat dihindarkan
dengan cara tidak stress, tidak merokok,tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan
tidak mengkonsumsi yodiumsecara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan
organism-organismedapat menyebabkan infeksi karena ada virus.
22. DAFTAR PUSTAKA1. Mansjoer Arif,dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid
I.Jakarta : Media Aesculapius2. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA.
Jakarta : Prima Medikal.3. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. StLouis.4. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com5. Anonim. 2008.
Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com6. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa
Keperawatan. Jakarta : EGC.
WOC
HIPERTIROIDISM
EPenyakit
Graves,Goiter
Toksikan,
danetiologi
lainnyaKelenjar
tiroidmembesar 23kali dari
normalHiperplapsia
danlipatan sel-sel
folikelmasuk
kedalam folikelSel
Folikel >
KelenjarSekresi sel
5-15 kaliTSIcAMP
dalamsel
teraktivasiTSH
HIPERTIROIDISM
E
Kehilangan
pengontrolannormal
sekresi
hormonHipermetabo
lisme dan
peningkatan kerja
saraf
simpatikPeningkata
n
prosesglukoneogene
Sel-sel bekerjalebih
kerasiribilitasPembe
ntukanglukosa dari
lemakPeningkatank
ebutuhan
nutrisiPeningkatanp
engeluaranenergi
tubuh
Ansietas
Gelisahkarenarenca
napembedahanReak
si
inflamasiautoimun
yangmengenai
daerah jaringan
orbitaldan ototototextramokuler
KelelahanPerubahan
nutrisi kurangdari
kebutuhan tubuh
Penurunanpenyimpa
nan
lemakEksopthalamu
sPerubahanfisiologi
k
danpeningkatanstim
ulasi SSP
Resti
terhadapkerusakanin
tegritas jaringan
KesulitantidurBola
mataterdesak keluar
Restipenurunancura
h jantung
Takikardidan
palpitasiPercepatana
ktivitasmentalTiroid
ektomi
Resiko
tinggiperubahan
proses fikir
Hematomi atau
cederapada saraf
laringeusLuka insisi
anveksi
Pola nafastidak
efektif
Edema
glotisSulitbernafas
Kerusakan
komunikasi
Cedera pita suara
Nyeri akut
Mudah terpapar
organisme
Resikoinfeksi