PC Dodo
PC Dodo
Nama
: Tn. N
Rumah Sakit
: Wahidin Sudirohusodo
Umur
: 55 Tahun
Ruangan
Alamat
: Makassar
Register
: 540811
Tgl MRS
: 02-11-2014
Dokter Ruangan
Chief Ruangan
: dr. Monita
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
Keluhan Utama
: Sesak Nafas
Anamnesis Terpimpin :
Sesak napas dirasakan sejak kurang lebih tujuh tahun lalu, memberat sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit, dirasakan terus-menerus, muncul bahkan saat istirahat. Pasien tidak dapat
berbaring terlentang karena sesak dan lebih nyaman dalam posisi duduk. Pasien kadang
terbangun di malam hari karena sesak. Pasien ada riwayat berobat di dokter ahli jantung
selama 7 tahun ini, namun pasien tidak tahu nama obat yang di minum. Pasien sudah 3 kali di
opname dengan keluhan sesak nafas, terakhir 2 tahun yang lalu dikatakan ada sakit jantung.
Batuk dirasakan kadang-kadang, lendir warna putih. Tidak ada riwayat batuk darah. Tidak
ada riwayat kontak penderita TBC, tidak ada riwayat pengobatan OAT. Tidak ada demam
maupun riwayat demam sebelumnya. Tidak ada nyeri dada. Tidak ada keluhan mual, muntah
maupun nyeri ulu hati. Pasien mengaku ada penurunan berat badan drastis dalam 1 tahun ini,
kurang lebih 25 kg disertai penurunan nafsu makan. BAK berwarna kuning jernih dirasakan
lancar dan jumlah cukup. BAB warna kuning kecoklatan, lancar, tidak ada riwayat BAB
hitam.
Riwayat Penyakit Sebelumnya :
-
Riwayat HT disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat Keluarga
Ayah
: Hidup,sehat
Ibu
: Hidup,sehat
Saudara
Istri
: Hidup, sehat
Anak
: 1 orang,hidup, sehat
Riwayat Psikososial
Pekerjaan
Deskripsi Umum :
Kesan Sakit
: Sakit berat
Status Gizi
: Gizi kurang
Kesadaran
: Composmentis
Berat Badan
: 46 kg
Tinggi badan
: 162 cm
IMT
: 17,53 kg/m2
Tanda Vital :
Tekanan darah
: 100 / 70 mmHg
Nadi
: 84 x/mnt
Pernapasan
: 36 x/mnt
Suhu
: 36,1 OC (axiller)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Rongga mulut
Tenggorokan
Leher
Thorax :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: batas jantung kanan pada linea parasternalis dextra, Batas jantung kiri
pada ICS VI 2 cm lateral linea midclavicularis sinistra. Batas jantung
atas pada ICS III Sinistra, batas jantung bawah ICS VI sinistra.
Auskultasi
Abdomen :
Inspeksi
: cembung
Auskultasi
Palpasi
: Massa tumor (-). Nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit dievaluasi
Perkusi
Ekstremitas
LABORATORIUM :
Laboratorium
1/11/14
WBC
2/11/14 5/11/14
10/11/14
14/11/14
17/11/14
6.8
7,95
9,2
6,8
9,4
HGB
13,3
12,5
13,9
11,5
11,9
HCT
39,8
38,9
40,3
36,1
35,8
PLT
325
232
280
235
292
GDS
118
Ureum
53
14
3
Kreatinin
0,9
0,85
Natrium
128
129
126
131
Kalium
3,6
2,9
4,3
4,3
Clorida
90
86
85
93
PT
10,9/9,3
13,9/10,3
13,2/11
INR
0,91
1,31
1,16
APTT
26/21,8
32,1/23,2
29,6/25.9
SGOT
26
38
SGPT
17
37
Gamma GT
16
Albumin
2,2
2,1
2,6
Protein total
4,8
LDH
390
CEA
2,2
2,1
CK
139
CK-MB
2,4
Trop-T
<0,1
Laktat darah
1,0
D dimer
0,51
Laboratorium
23/11/14
24/11/14
WBC
6,7
HGB
11,4
HCT
35,9
PLT
203
29/11/14
GDS
Ureum
Kreatinin
Natrium
121
Kalium
4,6
Clorida
87
1/12/14
2,4
PT
14,1/9,8
12,9/11,1
INR
1,19
1,13
APTT
37,8/24,3 31,9/24,9
SGOT
SGPT
Gamma GT
Albumin
2,5
2,6
2,5
Protein total
LDH
CEA
CK
CK-MB
Trop-T
Laktat darah
D dimer
AGD
2/11/14
8/11/14
20/11/14
PH
7.534
7.547
7.459
PCO2
58.5
63
71.5
SO2
93.8
98.8
90.5
PO2
65.6
120
61.5
HCO3
49.9
55.2
51.3
CTO2
19.8
21.5
17.9
CTCO2
51.7
57.1
53.5
BE
27
32.6
27.2
KESAN
Foto Thorax AP
1-11-2014
Kesan :
5
2-11-2014
Kesan :
-
11-11-2014
Kesan :
-
Cardiomegaly
Global hipokinetik
Congestive liver
Pemeriksaan Sputum
17-11-2014
Sputum BTA 1, 2, 3 Negatif
Jamur Positif
DIAGNOSIS KERJA :
-
Hipoalbuminemia
Penatalaksanaan sementara
-
O2 3-5 liter/menit
Kardiologi (3-12-14)
S
: Sakit berat
Tidak ada anemis dan ikterik
Rhonkie (+/+) Wheezing (-/-)
Suara nafas menjauh pada paru kiri
S1S2 reguler, murmur diastolik pada apex jantung
Peristaltik ada
Ada edema ekstremitas
: Oksigen 4 liter/menit
Digoxin 0,125 mg/24 jam/oral
Simarc 2 mg/12 jam/intravena
Furosemide 40 mg/12 jam/intravena
Spironolakton 50mg/24 jam/oral
Pulmonologi (3-12-14)
S
: Sakit berat
Tidak ada anemis dan ikterik
Rhonkie (+/+) Wheezing (-/-)
Suara nafas menjauh pada paru kiri
S1S2 reguler, murmur diastolik pada apex jantung
Peristaltik ada
Ada edema ekstremitas
: Oksigen 4 liter/menit
Pungsi Pleura berkala
Rencana CT Scan Thorax bila kondisi memungkinkan
MASALAH :
1. Bagaimana solusi untuk menegakkan diagnosis tumor mediastinum pada pasien ini
sementara kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dilakukan CT Scan
Thoraks?
2. Apa target terapi selanjutnya pada pasien dengan efusi pleura sinistra masif
berulang?
Diskusi
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam
kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau
cairan eksudat. Pada keadaan normal rongga pleura hanya mengandung cairan sebanyak 1020 ml, cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura
mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu < 1,5 gr/dl.4
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga
yang berada di antara paru kanan dan kiri. Mediastinum berisi jantung, pembuluh darah arteri, pembuluh darah vena, trakea, kelenjar timus, syaraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening
dan salurannya.
Rongga mediastinum ini sempit dan tidak dapat diperluas, maka pembesaran tumor
dapat menekan organ di dekatnya dan dapat menimbulkan kegawatan yang mengancam jiwa.
Kebanyakan tumor mediastinum tumbuh lambat sehingga pasien sering datang setelah tumor
cukup besar, disertai keluhan dan tanda akibat penekanan tumor terhadap organ sekitarnya.
Penyakit katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainankelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat
mengalami dua jenis gangguan fungsional :
1) Regurgitasi daun katup tidak dapat menutup rapat sehingga darah dapat
mengalir balik (sinonim dengan insufisiensi katup dan inkompetensi katup)
2) Stenosis katup lubang katup mengalami penyempitan sehingga aliran darah
mengalami hambatan.
Insufisiensi dan stenosis dapat terjadi bersamaan pada satu katup, dikenal sebagai
lesi campuran atau terjadi sendiri yang disebut sebagai lesi murni .
Disfungsi katup akan meningkatkan kerja jantung. Insufisiensi katup memaksa
jantung memompa darah lebih banyak untuk menggantikan jumlah darah yang mengalami
regurgitasi atau mengalir balik sehingga meningkatkan volume kerja jantung. Stenosis katup
memaksa jantung meningkatkan tekanannya agar dapat mengatasi resistensi terhadap aliran
yang meningkat, karena itu akan meningkatkan tekanan kerja miokardium. Respon
miokardium yang khas terhadap peningkatan volume kerja dan tekanan kerja adalah dilatasi
ruang dan hipertrofi otot. Dilatasi miokardium dan hipertrofi merupakan mekansime
kompensasi yang bertujuan meningkatkan kemampuan pemompaan jantung. (ODonnell
MM, 2002).
Atrial fibrilasi adalah suatu gangguan pada jantung (aritmia) yang ditandai dengan
ketidakteraturan irama denyut jantung dan peningkatan frekuensi denyut jantung, yaitu
sebesar 350-650 x/menit. Pada dasarnya atrial fibrilasi merupakan suatu takikardi
supraventrikuler dengan aktivasi atrial yang tidak terkoordinasi dan deteriorisasi fungsi
mekanik atrium. Keadaan ini menyebabkan tidak efektifnya proses mekanik atau pompa
darah jantung2,5,6.
10