Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ANALISIS WELL LOG

GAMMA RAY & CALIPER LOGS

DISUSUN OLEH:

DISA BAMBELIA UTAMI


270110110066

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

1. Pengenalan Log Gamma Ray


Log Gamma Ray merupakan salah satu log yang paling sering digunakan.
Secara umum, log ini mengukur radioaktivitas alami dari suatu formasi. Khususnya,
log ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak gamma ray alami yang
diemisikan oleh batuan yang mengelilingi alat. Secara sekilas mirip dengan log SP
dan sangat mudah digunakan untuk korelasi zona-zona pada tiap sumur. Tetapi log
Gamma Ray lebih advance dikarenakan nilainya yang tidak bergantung pada mud
atau resistivitas air formasi. Log ini dapat digunakan pada tipe pengeboran open holes
yang berisi udara atau mud, dan dapat juga pada tipe cased holes, meskipun
responnya sedikit terhambat oleh semen dan ketebalan pipa.
Log Gamma Ray pertama kali digunakan oleh Lane Wells pada tahun 1936.
Saat ini dalam industry logging, flux gamma ray terekam dalam satuan microgram
Radium equivalent per ton (ug-Ra equiv / ton), sejak tahun 1960. Setelah itu, log
dikalibrasikan dalam unit API berdasarkan tingkat radiasi yang diketahui dari formasi
buatan pada area uji coba di Houston.
Pada umumnya, formasi dengan sedikit kandungan serpih memiliki
kandungan material radioaktif yang rendah pula, sehingga memberikan pembacaan
gamma ray yang rendah. Tetapi mungkin saja pada suatu formasi batuan (seperti
clean sandstonedsb.) justru menghasilkan respon gamma ray yang tinggi. Hal ini
dapat disebabkan kandungan potassium feldspar, mika, atau glaukonit yang tinggi.

Gambar 1. Distribusi tingkatan radioaktif pada berbagai tipe batuan


(from Beigelow, after Russell)

2. Kegunaan Log Gamma Ray


Sebenarnya banyak sekali kegunaan log gamma ray, namun pada umunya kegunaan
log tersebut sebagai berikut:

Untuk identifikasi litologi (membedakan reservoir dan nonreservoir)

Untuk korelasi zona-zona pada sumur

Dengan informasi nilai gamma ray, volume shale pada batupasir atau karbonat
dapat dihitung.

3. Penghitungan Volume Shale


Karena shale biasanya lebih radioaktif dari pasir atau karbonat, sinar gamma
log dapat digunakan untuk menghitung volume shale di reservoir berpori. Volume
shale dinyatakan sebagai pecahan desimal atau persentase disebut Vshale. Nilai ini
kemudian dapat diterapkan pada analisis shaly pasir.
Perhitungan indeks sinar gamma adalah langkah pertama diperlukan untuk
menentukan volume shale dari gamma ray log:
GRlog = pembacaan gamma ray pada
formasi
GRmin = gamma ray minimum (bersih
Dimana:
IGR = indeks gamma ray

dari pasir atau karbonat)


GR

max

(shale)

= gamma ray maksimum

Tidak seperti log SP, yang digunakan dalam hubungan linear tunggal antara respon
dan volume shale, log sinar gamma memiliki sejumlah respon nonlinier yang empiris
serta respon linear. Respon

Nonlinear didasarkan pada wilayah geografis atau

pembentukan usia, atau jika informasi yang lain cukup tersedia, yang dipilih sesuai
informasi lokal. Dibandingkan dengan respon linear, semua hubungan nonlinier lebih
optimis; yaitu, mereka menghasilkan nilai volume lempung lebih rendah
dibandingkan dari persamaan linier. Untuk urutan pertama perkiraan volume shale,
respon linear, dimana Vshale = IGR, harus digunakan.
Tanggapan nonlinier, dalam meningkatkan optimisme (perhitungan volume shale
rendah), adalah:

4. Log Spectral Gamma Ray


Respon dari log sinar gamma normal dibuat sebagai kelanjutan dari radiasi
gabungan dari uranium, thorium, kalium, dan sejumlah asosiasi anak produk dari
peluruhan radioaktif. Karena perbedaan unsur-unsur radioaktif memancarkan sinar
gamma pada berbagai tingkat energi, radiasi disumbangkan oleh setiap elemen dapat
dianalisis secara terpisah. Kalium (potassium 40) memiliki energi tunggal 1,46 MeV
(juta elektron volt). The thorium dan seri uranium memancarkan radiasi di berbagai
energi, namun, mereka memiliki energi yang menonjol pada 2,614 MeV (thorium)
dan 1,764 MeV (uranium). Dengan menggunakan jendela sensor energi selektif, total

respon sinar gamma dapat dipisahkan ke dalam sinar gamma yang terkait dengan
masing-masing elemen (Dewan, 1983).
Kegunaan penting dari spektrum gamma ray log mencakup (Dresser-Atlas, 1981):

Menentukan shale (lempung) Volume (Vshale) dalam reservoir batu pasir


yang mengandung mineral uranium, feldspar kalium, mika, dan / atau
glauconite membedakan reservoir radioaktif dari serpih evaluasi source-rock

evaluasi deposito kalium

korelasi geologi

lempung pengetikan

mendeteksi fracture

pengetikan batu batuan dasar kristal

Dalam kebanyakan analisis log, yang pertama dua kegunaan yang tercantum di atas
adalah penggunaan yang paling penting dari data log spektral.
Dalam menentukan volume lempung (Vshale) dalam batupasir, Dewan (1983)
telah menyarankan penggunaan hanya komponen thorium dan kalium daripada total
GR di persamaan Vshale, karena garam uranium larut dan dapat diangkut dan
diendapkan dalam formasi setelah deposisi. Jika mineral kalium yang hadir
di batu pasir, Dewan (1983) menyarankan penggunaan hanya komponen thorium
dalam persamaan Vshale. Reservoir radioaktif seperti "panas" dolomit dari
Permian (barat Texas dan New Mexico) dan Williston (Montana, North Dakota, dan
South

Dakota)

cekungan

Amerika

Serikat

biasanya

serpih oleh thorium rendah dan isi kalium dan kandungan uranium tinggi.

dibedakan

6. Log Caliper
Log Caliper adalah pengukuran variasi diameter lubang bor saat borehole
masih dalam open case. Saat drill bit masuk mulai melakukan aktivitas pengeboran,
tentunya akan ada respon yang berbeda dari tiap litologi saat 'diterobos' oleh drill bit.
ada yang sulit (alias keras/hard rock), maka nanti lubang bor yang dihasilkan akan
sempit. Sebaliknya, jika batuan yang dibor adalah batuan yang lunak, maka jelas
sudah hasil lubang bornya akan lebar.
Dalam Log Caliper nantinya dikenal istilah-istilah sebagai berikut :
Caving: diameter yang besar yang dihasilkan saat drill bit menerobos batuan
yang lunak, misalnya coal, shale atau batulempung atau batuan lain yang
lunak secara fisik. Batuan lunak tersebut mudah patah dan runtuh, nah saat
drill bit itu membor bagian litologi tersebut hasilnya akan ada cave atau
caving. Mud drilling nantinya juga akan mengisi bagian caving ini.
Mud Cake: biasanya terjadi saat drill bit melewati batuan permeable yang
kaya fluida (air formasi biasanya). Mud cake terbentuk saat lumpur
pengeboran (drilling mud) bertemu dengan air formasi dan kemudian
menempel di batuan permeabel tersebut sehingga terbentuk mud cake,
hasilnya diameter lubang bor akan menyempit pada bagian ini.
Sloughing: biasanya disebabkan karena batuan yang sangat masif. Sloughing
ini akan dengan cepat dikenali dengan adanya penyempitan diameter
borehole. Sloughing adalah salah satu yang dihindari saat pengeboran.
On Gauge: kondisi dimana diameter lubang bor = diameter drill bit. On Gauge
ini yang nantinya agak sulit untuk diinterpretasi karena tidak muncul
kenampakan khusus di hasil caliper log-nya.

Ilustrasi Log Caliper

Pada Shale, respon Caliper log biasanya akan nampak sebagai peningkatan diameter
borehole, atau dikenal dengan caving. Dengan mengkorelasikan terhadap log Gamma
Ray (GR) , akan semakin jelas jika terdapat anomali naik untuk diameter borehole
dimana nilai log GR besar, maka dapat diinterpretasikan secara kualitatif sebagai
lapisan shale.

Respon Log Caliper pada Shale

Kenampakan khas dari respon Log Caliper

Daftar Pustaka
Asquith, George, Basic Well Log Analysis for Geologists, AAPG, 1982
Crains Petrophysical Handbook http://spec2000.net/
Harsono, Adi. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log
Schlumberger, Log Interpretation Principles/ Applications, 1998
http://earth44.blogspot.com/2014/02/gamma-ray-log_13.html
http://scribd.com/ & http://academia.edu/
http://novianto-geophysicist.blogspot.com/2013/06/interpretasi-well-logbagian-2-caliper.html

Anda mungkin juga menyukai