Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan terhadap


kualitas sumber daya manusia akan semakin meningkat. Bersandarkan hal tersebut maka
Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologimemberikan output yang benar-benar dapat
dihandalkan. Karena itulah Politeknik Negeri Lhokseumawe menetapkan kurikulum yang
fleksibel dan dapat mengakomodasi perkembangan yang ada, yaitu salah satunya dengan
memberikan mata kuliah Kerja Praktek kepada mahasiswa.
Salah satu bentuk realisasi programLink and Match,atau keterkaitandan
kesepadanan yang dicanangkan pemerintah antara perguruan tinggi dan dunia kerja adalah
dengan melaksanakan kerja praktek. Diharapkan selama melaksanakan kerja praktek,
mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapatnya selama di bangku kuliah terhadap dunia
nyata sesuai dengan bidang studinya masingmasing. Dengan adanya kerja praktek ini juga
diharapkan wawasan mahasiswa terhadap dunia kerja semakin bertambah, sehingga dapat
menjadi pemicu bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi untuk lebih mengembangkan ilmu
yang didapat di kampus bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada akhirnya
akan membawa pada peningkatan kesejahteraan umat manusia.

Kerja praktek merupakan salah satu upaya agar mahasiswa dapat lebih mengenal
dunia usaha pertelekomunikasian khususnya, serta dunia riset dan teknologi umumnya

dengan melakukan studi kasus atau mencari data sambil terjun langsung melakukan
pekerjaan rutin di perusahaan-perusahaan tertentu sesuai dengan pilihannya masing-masing.

PT. TELKOMSEL sebagai salah satu penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia,


danmemberikan telekomunikasi yang handal guna menjamin kualitas seluruh pelayanan
kepada pelanggan / pengguna jasa telekomunikasi tersebut. Oleh karena itu, sangat beruntung
bagi kami apabila dapat melaksanakan kerja praktek di perusahaan ini, seraya menimba ilmu
dan pengalaman yang sangat penting dan berharga dalam dunia pertelekomunikasian.
Sehingga diharapkan akan terjadi interaksi yang saling menguntungkan antara mahasiswa
peserta kerja praktek dengan institusi yang bersangkutan.

1.2

Tujuan Penulisan
Umum

Dapat memberikan pengalaman kerja praktek secara langsung serta belajar


menyelesaikanberbagai masalah / kasus yang timbul di lapangan.

Meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik secara teknis maupun hubungan


kemanusiaan.

Membentuk perilaku positif bagi para mahasiswa peserta kerja praktek melalui
penyesuaian diri dengan lingkungan kerja tempat praktek kerja dilaksanakan.

Memupuk rasa kebersamaan secara baik, terutama dalam mensukseskan suatu


program kerja.
Khusus

Agar mahasiswa mempunyai pengalaman praktek sesuai dengan program studinya


masing-masing.

Mahasiswa mempunyai gambaran nyata tentang lingkungan kerjanya, mulai dari


tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.
Mahasiswa dapat mengisi liburan antar semester dengan sesuatu yang berguna dan
menunjang keahliannya.
Kehadiran mahasiswa peserta kerja praktek, diharapkan dapat memberikan manfaat
dan wawasan baru bagi dirinya serta tempat kerja praktek.
Dapat mencari suatu kasus / masalah yang sering dihadapi di lapangan, serta mampu
mencari jalan keluar terbaik.
Mencari data yang otentik dan kasus yang riil yang ada di lapangan untuk dituangkan
sebagai bahan Tugas Akhir (TA), jika diperlukan sewaktu-waktu.

1.3

Manfaat Penulisan
Politeknik Negeri Lhokseumawe

Membantu memberikan perbekalan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap


mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan secara nyata.

Dapat lebih membuka wawasan bagi setiap mahasiswa untuk mendapatkan


pengetahuan melalui praktek di lapangan.

Sebagai perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan


dan dunia industri.

Menjadi fasilitator bagi pengembangan minat dan bakat mahasiswa yang


bersangkutan.

PT. TELKOMSEL

Dapat saling menukar informasi perkembangan teknologi antara institusi pengguna


teknologi dengan dasar pengetahuan yang dipelajari di lembaga perguruan tinggi.
3

Sebagai upaya alih teknologi di bidang teknologi telekomunikasi.

Peserta kerja praktek dapat dimanfaatkan sesuai dengan statusnya sebagai mahasiswa
untuk membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang rutin dilaksanakan, maupun
memecahkan masalah yang sering dihadapi.

1.4

Menilai kemampuan yang dimiliki oleh mahasiwa peserta kerja praktek.

Permasalahan dan Batasan Masalah

Pada Laporan Kerja Praktek ini, penulis akan melakukan pembahasan mengenai
teknologi telekomunikasi GSM (Global System for Mobile Communication) secara dengan
titik berat pada:

BSS (Base Station System) yang meliputi BTS (Base Transceiver Station), BSC (Base
Station Controller).

1.5

Sistem transmisi dan interface yang digunakan dalam BSS.

Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek dilaksanakan di PT. TELKOMSEL LHOKSEMAWE, yang


beralamat di JL. Merdeka 147-148, Lhokseumawe 24312 Indonesia, pada tanggal 01 Juli
2013 sampai dengan 01 Agustus 2013.

1.6

Metode Penulisan

Dalam menyusun karangan ilmiah ini, penulis memperoleh data dan pengetahuan
dengan cara:

1. Studi literatur tentang teknologi komunikasi selular GSM secara umum.

2. Studi literatur tentang komponen-komponen Network GSM khususnya pada bagian


Base Station Subsystem (BSS) beserta komunikasi antar komponen pembentuknya.
3. Studi literatur tentang sistem transmisi selular.
4. Studi lapangan untuk mengetahui konfigurasi fisik maupun sebagian konfigurasi nonfisik dari perangkat komunikasi yang ada.

1.7

Sistematika Penulisan

Pada penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penulis menggunakan sistematika


penulisan sebagai beikut:

BAB I

: Pendahuluan. Berisi latar belakang kerja praktek, tujuan kerja prakek, batasan
waktumasalah, waktu pelaksanaan, dan sistematika penulisan.

BAB II

BABIII

:ProfilUmumPT.Telkomsel.

: GSM (Global System for Mobile Communication). Berisi uraian teoritis


mengenaiGSM dan strukturnya, komponen penyusunnya, layanan dasar,
layanan tambahan, dan tujuan dari GSM.

BAB IV

: BSS (Base Station System). Menjelaskan tentang komponen-komponen


penyusunnya beserta fungsinya, BTS, BSC, dan sistem transmisi.

BAB V

: Kesimpulan dan saran.

BAB II

PROFIL UMUM PT.TELKOMSEL

2.1

Sejarah Perusahaan

PT. Telkomsel berdiri pada tanggal 26 Mei 1995. PT. Telkomsel merupakan salah
satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi seluler
sebagai salah satu operator seluler GSM (Global System for Mobile Communication).

Pada tahap awal perkembangannya, Telkomsel merupakan nama layanan dari jasa
telekomunikasi bergerak yang dikelola oleh PT. Telkom. Jasa layanan ini muncul setelah
berhasilnya pilot project STBS (Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular) GSM di Batam
dan Bintan sejak November 1993. Keberhasilan proyek tersebut kemudian dilanjutkan ke
Medan dan Pekanbaru. Dengan keberhasilan pilot project tersebut, nama Telkomsel
didaftarkan ke organisasi operator GSM dunia (GSM MOU) yang berkedudukan di Dublin.

Dalam waktu kurang dari dua tahun, tepatnya pada tanggal 29 Desember 1996, 27
propinsi telah tercakup oleh layanan Telkomsel. Hingga saat ini Telkomsel telah berhasil
memperluas daerah cakupan tidak hanya di kota-kota besar akan tetapi juga
seluruhdaerahdankota di Indonesia.

PT. Telkomsel hingga saat ini terus berupaya memberikan nilai tambah bagi
pelanggan dan lingkungan bisnis. Seiring dengan upaya untuk memberikan yang terbaik serta
meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna selular, layanan PT. Telkomsel pun terus
meningkat dimasa sekarang ini. PT. Telkomsel telah dipercaya oleh lebih dari 55 persen
pengguna jasa selular di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 125 juta
6

pada akhir tahun 2012. Kepercayaan pasar inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi PT.
Telkomsel, khususnya dalam memberikan kenyaman berkomunikasi dengan high
performance network yang diwujudkan dengan penggelaran sekitar 54.297 BTS (Base
Tranceiver Station), 580 BSC (Base Station Controller) dan 107 MSC (Mobile Switching
Controller).

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Telkomsel juga dikenal sebagai


operator pertama di Indonesia yang mengoperasikan GSM Dual Band (GSM 900 & GSM
1800) pada tahun 2001, selain itu Telkomsel juga menjadi operator pertama yang
menggunakan teknologi EDGE (Enhanced Data Rate GSM Evolation).

High performance network terus menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2002, hal
ini terlihat dalam parameter Call Completion Rate (CCR-Kontinuitas Koneksi Saat
Komunikasi) menjadi 99,2 persen. Bahkan mobilitas komunikasi pelanggan PT. Telkomsel
saat bepergian ke luar negeri pun terjamin dengan adanya jalinan kerjasama dengan 202
operator di 79 negara diseluruh dunia.

2.2

Logo dan Slogan

Untuk menghadapi persaingan bisnis dalam bidang telekomunikasi seluler dan untuk
meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik kepada pelanggan, maka PT. Telkomsel
memiliki slogan Begitu Dekat Begitu Nyata. Hal ini dilakukan PT. Telkomsel untuk dapat
selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan berupa kualitas suara, area layanan, dan
layanan-layanan tambahan lainnya.

PT. TELKOMSEL memiliki logo yang telah ditetapkan sebelum PT. TELKOMSEL
diresmikan dan dipakai hingga saat ini tanpa mengalami perubahan. Logo ini mempunyai arti
dan makna tersendiri. Berikut ini merupakan gambar dari logo PT. TELKOMSEL beserta arti
dan maknanya.

Gambar 2.1 Logo Telkomsel

Makna dari logo Telkomsel adalah:

Lingkaran Horizontal

Gambar lingkaran horizontal yang membelah heksagon melambangkan PT. Telkom


sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi domestik di Indonesia.

Lingkaran Vertikal

Gambar lingkaran vertikal yang membelah heksagon melambangkan PT. Indosat


sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia.

Heksagon Merah

Gambar heksagon melambangkan seluler, sedangkan warna merah memiliki arti dan
maksud bahwa telkomsel berani dan siap menyongsong masa depan dengan segala
kemungkinannya.

Heksagon Abu-abu Hitam

Gambar bayangan heksagon berarti Telkomsel selalu siap mengayomi dan terus
membayangi dengan luwes semua kebutuhan pelanggannya. Sedangkan warna abu-abu hitam
adalah warna logam yang berarti juga kesejukan, keluwesan dan fleksibel.

Pertemuan Lingkaran Berwarna Putih

Logo ini diciptakan sebelum dua pemegang saham yang lain yaitu KPN Telecom
Netherlands dan PT. Setdco Megacell Asia bergabung. Keduanya berpotongan diatas
heksagon merah yang berbentuk huruf T, berarti :

Huruf awal dari Telkomsel

Huruf awal dari Telkom

Huruf akhir dari Indosat

Warna putih berarti keterbukaan, kebersihan dan kecerahan.

Layanan PT. Telkomsel

Pelayanan-pelayanan yang terdapat pada Telkomsel adalah sebagai berikut :

ANITA (Aneka Informasi Tagihan)

Caroline (Customer Service)

Farida (Fax Respone and Interactive Data)

Calipso / CLI (Calling Line Identification)

SMS (Short Message Service)

IQUOTE (Sistem Informasi Finansial)

Veronica (Voice Mail Service)

Call Waiting, Call Hold, and Call Forwarding

SLI (Sambungan Langsung Internasional)

Info On Demand

Multi Mobile Banking

Jelajah International

GPRS, EDGE, WiFi, 3G

10

BAB III

GSM Overview

Teknologi cellular diawali dengan berkembangnya teknologi analog. Sekitar tahun


1980-an Amerika mengembangkan teknologi AMPS (Advanced Mobile Phone Service).
Teknologiteknologi berbasis analog kemudian bermunculan seperti NMT (Nordic Mobile
Telephone), TACS (Total Access Communication Service) yang kemudian teknologi dengan
basis analog lebih dikenal dengan First Generation.

Sekitar tahun 1990-an muncul teknologi berbasis digital dan dinamakan The Second
Generation. Generasi kedua ini meliputi: GSM (Global System for Mobile Communication),
DCS 1800 (Digital Communication System at 1800 MHz), PDC (Personal Digital Cellular)
dan DAMPS (Digital AMPS).

Kemampuan teknologi generasi kedua yaitu kemampuannya melakukan pemgiriman


pesan/layanan data disamping digital voice. Pada sistem GSM, kemampuan sistem ini yaitu
pada securiti sistem. Securiti sistem GSM relativ lebih sulit ditembus daripada generasi
pertama. Pada generasi kedua ini, cakupan cell sudah meliputi microcell dan bahkan picocell

Pada saat ini telah dikembangkan teknologi terbaru dalam dunia cellular yaitu
generasi ketiga. Aspek teknis yang diinginkan dari generasi ketiga ini adalah basis
multimedia broadband service IN (intelligent Network) integration serta integrated high
quality audio and data.Dalam jaringan ini terintegrasi antara cellular dengan jaringan satelit
sehingga komunikasi yang tidakterjangkau oleh kemonukasi terestrial dapat dilayani.
11

Gambar 3.1 Frekuensi Re-Use

Frekuensi Re-use adalah pengulangan penggunaan sebuah frekuensi yang sama pada
area yang berbeda di luar jangkauan interferensinya. Dalam gambar diatas, cell yang
bersesuaian nomor merupakan frekuensi re-use nya.

Re-use frekuensi digunakan karena keterbatasan alokasi spektrum frekuensi pada


komunikasi radio cellular. Semakin luas area pelayanan dan pelanggan maka dibutuhkan
alokasi frekuensi yang lebar pula.

3.1

Handover / Handoff(HO)

Handover merupakan suatu perpindahan frekuensi operasi dari transceiver pada MS


tampaterjadinya pemutusan hubungan dan tanpa melalui campur tangan dari pemakai.

Gambar 3.2 Handover

12

Tujuan dari Handover:


1. As imperceptible to user as possible
Sedapat mungkin tidak dirasakan oleh pemakai dengan cara meminimisasi waktu
handoffdengan menggunakan teknik interpolasi suara
2. As successfully as possible
Dengan meminimisasi error pada saat estimasi kebutuhan handoff
3. As infrequently as possible
MSC melakukan assign (sharing) pada kanal yang sama pada cell tetangga dan meminjam
kanal lain dari cell tetangga pada cell sebelumnya (MSC assigns same channel in the
second cell and rents another channel from the second to the first cell).
3.2

Cell Splitting

Cell splitting terjadi pada saat level trafik pada suatu cell telah mencapai:
1. Semua kanal yang tersedia telah terpakai
2. Terjadi blocking yang cukup tinggi
Dengan melakukan cell splitting (pembagian cell menjadi lebih kecil) maka frekuensi
dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa frekuensi (frekuensi re-use) kembali.

Gambar 3.3 Cell baru hasil splitting memiliki radius dari radius cell asalnya.

13

3.3

Global System For Mobile Communication

GSM merupakan merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak
dipakai pada saat ini. GSM merupakan teknologi seluler generasi kedua yang menggunakan
teknologi modulasi digital. menyediakan kapasitas lebih besar, kualitas suara serta sekuritas
yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknologi seluler generasi pertama.

Teknologi seluler generasi kedua ini menggunakan teknologi Time Division Multiple
Access (TDMA) sebagai air interface. Pada teknologi ini, suatu pita frekuensi tertentu yang
lebih lebar dibagi-bagi ke dalam beberapa time slot. Hal ini berarti bahwa beberapa panggilan
dapat menggunakan kanal frekuensi yang sama, tetapi pada suatu slot waktu yang berbedabeda.

Ada sekitar 250 sistem GSM yang beroperasi di hampir 105 negara. Di Amerika
Utara, standar digital yang berbeda dikembangkan, dan dikenal dengan D-AMPS(IS-136). DAMPS ini merupakan evolusi dari standar AMPS analog yang banyak digunakan di Amerika,
Asia Pasifik dan beberapa area di Eropa Timur. Di Jepang, Standar digital yang
dikembangkan adalah PDC. Ketiga standar inilah yang banyak dikembangkan dan
mendominasi pasar sekarang ini. Meskipun ketiga standar ini menggunakan air interface
yang sama, yaitu TDMA tetapi ketiga standar teknologi ini tidaklah kompatibel. Pelanggan
GSM misalnya, dia hanya mampu melakukan panggilan bila berada pada jaringan GSM. Jika
pada suatu saat si pelanggan tadi berada pada suatu daerah di mana tidak terdapat jaringan
GSM melainkan jaringan D-AMPS, maka si pelanggan tadi tidak dapat melakukan panggilan.

14

3.4

Elemen Jaringan GSM dan Interaksi Sistem

Sistem GSM terdiri dari elemen-elemen penyusun dan juga sistem pensinyalan
(signaling) dan antarmuka (interface) yang sudah distandarisasi.Pembagian jaringan GSM
dapat dibedakan atas tiga subsistem yaitu:

BSS(Base Station Subsystem)

NSS(Network and Switching Subsystem)

OSS(Operation Subsystem atau Operation and Maintenance Subsystem)

Gambar 3.4 Jaringan GSM

15

3.4.1 BSS(Base Station Subsystem)

a.BSC (Base Station Controller)

Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS
yang dikontrolnya.BSC berfungsi untuk memonitor dan mengkontrol sejumlah BTS. Jadi
semua pengaturan kanal pada radio interface (pengalokasian/pelepasankanal)dan mekanisme
handover dan dilakukan secara remote oleh BSC.Dengan adanya proses ini maka BSC dapat
mengendalikan kinerja transmisi setiap BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handover ke
sel BTS yang lain yang masih dalam wilayah BSC yang bersangkutan.Jika suatu intra MSC
handover diperlukan, BSC memerintahkan MSC(Mobile service Switching Centre) Untuk
menjalankan

handover.Handover

berarti

perubahan

yang

terjadi

jika

mobile

stationmeninggalkan suatu wilayah sel. Sedangkan intra MSC handover berarti suatu
handover yang terjadi antara dua sel yang dikontrol oleh MSC yang sama tapi dengan BSC
yang berbeda .Suatu BSC dapat menangani beberapa BTS tergantung dari karakteristik trafik
pada lokasi pelayanan.

b. BTS(Base Transceiver Station)

Base transceiver Station terdiri dari perlengkapan radio yang diperlukan untuk
mendukung sebuah sel.Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan
MS. Lebih khusus lagi, menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi
pemrosesan sinyal spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan.

c. TCE (Transcoding Equipment)

Dengan adanya TCE maka frekuensi radio dapat digunakan secara lebih efektif.
Dalam jaringan GSM suara ditransmisikan hanya 16 Kbps. (13 Kbps informasi suara dan 3

16

kbps informasi kontrol), sedangkan pada jaringan tetap (ISDN) biasanya digunakan standard
transmisi 64 Kbps (PCM 8 bit).Tugas dari TCE antara lain adaptasi bit rate antara BSC dan
MSC. Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi rate untuk transmisi data melalui
telepon mobile.

d. MS (Mobile Station)

Pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk system komunikasi bergerak. Pertama
adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mounted). Kedua pesawat
portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld).Secara arsitektur MS terdiri dari
bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau
ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi
dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan interaksi
dengan pengguna

3.4.2 NSS (Network and Switching Subsystem)

NSS terdiri dari fungsi yang diperlukan untuk menangani perintah-perintah


penyediaan hubungan, proses, dan pelepasannya kembali (Fungsi switching/penyambungan)
serta mekanisme proses basis data yang mendukungnya .Fungsi ini antara lain fungsi khusus
yang berhubungan dengan mobilitas pelanggan (misalnya pangail memanggil MS selama
datangnya panggilan /call setup), pengalokasian kanal radio yang dilakukan oleh BSC ke
masing masing MS selama panggilan berlangsung, menentukan location area MS,
menentukan MSRN, pengaturan pensinyalan dengan entitas yang lain (misalnya BSS),
handover (interaksi MSC atau intra MSC), validasi dan securiti, serta pengaturan komunikasi
anatar pelanggan GSM dengan pelanggan jaringan telekomunikasi yang lain .
17

a. MSC (Mobile Switcing Centre)

MSC pada intinya adalah suatu peralatan switching, ekivalen dengan sentral digital
(ISDN) ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan .Fungsi utamanya adalah untuk
koordinasi panggilan datang dari/ke pelanggan GSM termasuk fungsi call routing dan call
control. Lebih spesifik fungsi ini bertanggung jawab atas pengalokasian dan pelepasan kanal
radio melalui BSC beserta mekanisme location-updating, handover dari satu cell ke sel yang
lainnya, serta interkoneksi dengan jaringan lain (ISDN/PSTN).Kelas fungsi-fungsi yang lain
tergantung dari tipe jaringan, arah hubungan yang dilakukan serta layanan yang ditawarkan.
MSC berhubungan dengan BSS malalui A-interface dan jaringan eksternal. Untuk
kepentingan kompatibilitas, hubungan antara MSC dengan jaringan eksternal bisa dilakukan
melalui suatu gateway dan IWF(interworking Function). Peranan IWF pada system
tergantung dari data pelanggan dan jaringan eksternal yang dihubungkan.

b. HLR (Home Location Register)

Adalah tempat penyimpanan dan administrasi pelanggan yang diperlukan untuk


menyediakan service (ekivalen dengan sentral lokal pada jaringan tetap). Fungsi dasarnya
adalah untuk menyediakan referensi lokasi MS pada wilayah GSM.Ketika pelanggan harus
dicari(call setup), HLR akan diinterogasi unuk memberikan informasi yang relevan. Jumlah
HLR tegantung pada jumlah pelanggan dan features spesial jaringan. Setiap aksi administrasi
dan aksi teknis yang dilakukan oleh administrator jaringan,disimpan dalam register ini, jadi
pada umumnya terdapat dua tipe informasi dalam HLR:

Data yang menerangkan kondisi kontrak dengan pelanggan .

Data yang berisi informasi untuk meneruskan panggilan datang ke MSC untuk
pelanggan yang dipanggil.

18

HLR juga terdiri dari tiga identitas khusus (bagian informasi)yang penting bagi sistem,yaitu:

IMSI (International Mobile Subscriber indentity)

MSISDN (Mobile Station ISDN number)adalah nomor panggil ekivalen ISDN bagi
pelanggan mobile.

Alamat VLR dimana data pelanggan didaftarkan .

c. EIR (Equipment Identity Register)

Setiap pesawat GSM mempunyai nomor identitas yang dilakukan secara perangkat
keras (IMEI).Dalam mengakses jarinngan, pesawat akan mengirim pesan permintaan akses
disertai dengan nomor pesawat yang bersangkutan.jaringan akan memberikan nomor ini bila
nomor pesawat tersebut tidak terdaftar dalam EIR, maka akses ke jaringan akan dapat
dilakukan.Jadi sebagaimana dua register sebelumnya EIR berfungsi untuk merekam identitas,
tapi informasi yang terdapat dalam EIR adalah khusus untuk validasi akses ke jaringan.Bila
nomor pesawat tersebut sebelumnya telah dilaporkan hilang, maka nomor ini akan disimpan
dalam EIR dan sebagai konsekuensinya semua permintaan akses ke jaringan dari pesawat ini
akan ditolak.

d.AUC (Authentication Center)

Authentification Center memproteksi system GSM terhadap penggunaan ilegal (oleh


bukan pelanggan).AUC juga memproteksi sistem terhadap peyalahgunaan data pelanggan
GSM.AUC terdiri dari suatu bank data unit kontrol dan monitor (untuk pemeriksaan hak
akses lain)dan perangkat keras khusus untuk menjalankan algoritma enkripsi.

19

Prinsip authentifikasi :

Dilakukan berdasarkan pada kunci identitas (KI) yang diberikan kepada masingmasing subscriber pada saat datanya dimasukkan ke HLR

Melakukan verifikasi bahwa KI subscriber tepat sama antara KI yang ada di


pelanggan dan KI yang tersimpan dijaringan

Authentifikasi dilakukan oleh AUC, hasilnya disimpan di VLR

KI diberikan oleh operator dan bersifat semi permanen

IMSI diberikan oleh pabrik dan bersifat permanen, tidak dapat dirubah oleh operator

Sebelum operator mengggunakan fungsi-fungsi keamanan , MS harus dicatat di HLR


dan AUC, sedangkan informasi yang diperlukan adalah IMSI subscriber, KI
subscriber dan algoritma yang digunakan.

3.5

OSS (Operation SubSystem)

Bagian ini bertangung jawab terhadap system operation dan Maintenance system
GSM.OSS adalah unit fungsi yang bertanggung jawab untuk memonitor dan mengkontrol
sistem (totalitas semua elemen jaringan)dan mengkombinasikan semua fungsi yang
diperlukan untuk menjaga konsistensi fungsional sistem secara global. Yang termasuk fungsi
ini adalah :

1. Fungsi yang berhubungan dengan administrasi pelanggan

Administrasi pelanggan dan hubungan

Registrasi pembayaran

Registrasi data untuk kepentingan statistik

20

2. Fungsi yang berhubungan dengan security.

Memeriksa identitas pelanggan dalam Auc

Melakukan pengkodean data

Memerriksa identitas pesawat dalam EIR

3. Fungsi Operasi, berupa semua aktivitas teknis dan administritif yang diperlukan karena
kondisi eksternal yang dimodifikasi misalnya pengenalan layanan-layanan baru sebagai
reaksi kebutuhan baru.

4. Fungsi pemeliharaan, berupa semua aktifitas teknis atau administratif yang diperlukan
untuk menjalankan fungsi sistem atau mengembalikan dan memperbaikinya secepat mungkin
setelah terjadi kegagalan .

21

BAB IV
BSS (Base Station Subsystem)

4.1

BSS (Base Station Subsystem)

Semua fungsi yang berhubungan dengan transmisi gelombang radio berisikan sinyal
informasi dilakukan oleh subsistem ini. Sub sistem ini memfasilitasi hubungan antara
perangkat mobile (mobile station) dan jaringan GSM.

Gambar 4.1 BaseStation Subsystem

Komponen-komponen BSS antara lain:

4.1.1 BTS (Base Transceiver Station)

22

BTS merupakan bagian dari BSS yang memfasilitasi komunikasi antara perangkat
seluler dengan jaringan GSM. Fungsi BTS antara lain:

menyediakan transmisi dan menerima sinyal informasi dari/ke perangkat mobile

melakukan komunikasi dengan BSC

sebagai sarana measurement report

melakukan proses enkripsi & dekripsi, encoding & decoding, multiplexing, dan
modulasi dan demodulasi.

Menentukan radio coverage area dari suatu sel.

a. Base Transceiver Station

BTS merupakan perlengkapan yang menghubungkan jaringan dengan MS. Pada BTS
terdapat modul dTRU-18 yang berkomunikasi pada sebuah frekuensi radio. BTS menentukan
besarnya coverage area dari suatu sel. Sebuah TRX secara teoritis dapat melayani hingga ?
orang pelanggan tetapi pada kondisi sebenarnya hanya dapat melayani hingga ? orang
pelanggan. Hal ini disebabkan karena diperlukan satu buah sub time slot untuk BCCH
(Broadcast Control Channel) yang berfungsi untuk memberikan informasi jaringan yang
dipancarkan oleh BTS seperti frekuensi kerja, daya pancar, logo operator dan lain-lain serta
SDCCH (Stand alone Dedicated Control Channel) yang berfungsi sebagai signalling untuk
call set up, location update, penerimaan dan pengiriman Short Message Service (SMS) dan
lain-lain.. Pada sebuah BTS biasanya hanya menangani 1 E1 yang terdiri dari 30 buah time
slot untuk kanal voice (TCH

Pada BTS, modul TRX yang ada sudah support untuk memberikan layanan EDGE
karena dapat bekerja dengan dua tipe modulasi yaitu GMSK. Sebagai solusi untuk jaringan
macrosel dengan coverage. Padasetiap BTS, maksimal dapat memiliki 12 buah TRX dalam

23

satu kabinet, yang terdiri dari 3 buah sektor dengan konfigurasi sektor maksimum 4/4/4.
Konfigurasi ini dapat berbeda-beda antara satu BTS dengan BTS lainnya tergantung dari
besarnya traffic yang dilayani di daerah tersebut. Untuk BTS yang telah diterapkan EDGE
didalamnya maka maksimum TRX yang dapat dimiliki adalah hanya sebanyak 9 buah dengan
konfigurasi sektor maksimum 3/3/3 karena dibutuhkan 6 buah time slot untuk alokasi EDGE
Dynamic Abis Pool (EDAP). EDGE Dynamic Abis Pool adalah suatu pool yang terdiri atas
sejumlah time slot yang dialokasikan atau dipergunakan sebagai tambahan untuk kanal
layanan data EDGE. Alokasi 6 buah time slot tersebut sesuai dengan data rate EDGE. Untuk
standarisasi dalam PT. Telkomsel telah ditetapkan bahwa untuk alokasi EDAP tersebut
berada pada time slot 19 sampai dengan time slot 24

Time slot yang lainnya dialokasikan untuk kanal voice (traffic channel), signalling
TRX serta signalling Operation and Maintenance Unit (OMU)yaitu sebanyak 18 buah time
slot untuk kanal voice sesuai dengan jumlah maksimum TRX yang diperbolehkan (9 buah
TRX), 6 buah time slot untuk signalling TRX dan sebuah time slot untuk signalling OMU.

Jika dalam BTS tersebut tidak diterapkan EDGE, maka tidak ada time slot yang
dialokasikan untuk EDAP. Seluruh time slot-nya akan digunakan untuk kanal voice (traffic
channel) dan signalling TRX serta OMU sehingga kapasitas BTS maksimum dengan 12 TRX
dapat diterapkan jika kondisi traffic di daerah tersebut sangat padat.

24

Gambar 4.2Base Transceiver Station

BTS merupakan perangkat RF yang terdiri dari:

b. Antenna

Antena yang digunakan terdiri 2 jenis yakni:

1. Antena sektoral, digunakan untuk melayani pelanggan di sektor dalam sebuah cell.

25

Gambar 4.3 Antena sektoral

2. Antena transmisi, digunakan untuk berkomunikasi dengan BSC

Gambar 4.4 antenna transmisi

c. BTS Kabinet
BTSatauRBSkabinet merupakan sebuah lemari yang berisikan perangkat-perangkat
keras dari BTS. Perangkat dasar BTS kabinet berisikan:

BB2x (Transmitter Base Band Unit), merupakan perangkat yang melakukan modulasi
dan demodulasi, dan pemrosesan sinyal digital. Dalam BB2x terdapat 2 modul Baseband independen yang masing-masing bekerja independen terhadap TSxx yang
ditanganinya. BB2x juga melakukan kontrol untuk frequency hopping. Dengan
demikian, sebuah BB2x mampu menangani 2 buah TSxx.

BOIx (Base Operation and Interface Unit), merupakan perangkat pemrosesan sinyal
digital. BOIx juga melakukan BTS initialization and self-testing, operation &
maintenance signalling, konfigurasi sistem, software download, mainclock function,

26

timing function, mengumpulkan dan mengatur alarm internal dan eksternal, dan
kontrol dari cabinet itu sendiri. BOIx ini menjadi processor dari sebuah BTS.

Gambar 4.5Kabinet BTS

27

d. Power Source/ Catu Daya dan Support

Gambar 4.6Power Source/ Catu Daya dan Support

Catu daya terdiri dari 2 jenis yakni catu daya AC dan catu daya DC. Catu daya AC
terdiri dari:

PLN (Penyedia Catu Daya), berupa sistem tegangan 3 phase (R,S,T) sebesar 380 V
(phase to phase) atau 220 V (phase to neutral) dengan frekuensi 50 Hz

Genset, berfungsi sebagai back-up jika PLN mati, senantiasa terpasang pada BSC,
MSC & Site Site Simpul

28

Gambar 4.6 GensetTipe Kubota

ACPDB (Panel Distribusi AC), merupakan panel distribusi untuk beban yang
membutuhkan catuan AC seperti input rectifier, lampu penerangan, AC, dsb.

Gambar 4.7 Panel Distribusi AC

Sedangkan catu daya DC terdiri dari:

Rectifier

Supervisory Module

LVD
29

I/O Interface Board

Battery

SM (Supervisory Module), dipergunakan untuk kontrol dan monitoring bagi DC


power system, mengontrol sistem tegangan, arus beban, status dan alarm. Monitor dilakukan
via keypad atau software.

LVD (Low Voltage Disconnect), LVD pada DC power system biasanya dihubungkan
sebagai battery disconnect. LVD disconnect (memutuskan) baterai dari load, saat nilai
tegangan dari LVD disconnect voltage tercapai atau setelah waktu yang ditetapkan tercapai,
hal ini untuk mencegah dari kerusakkan terhadap baterai dikarenakan discharge berlebih.
LVD reconnect (terhubung) kembali ke baterai saat reconnect voltage tercapai, setelah AC
supply tersedia kembali.

I/O Interface Board, menyediakan koneksi bagi SM45 supervisory module dan
perangkat eksternal seperti LVD, temperature sensor serta indikasi kerusakkan (fault) dari
perangkat monitoring jaringan (network). I/O Interface board menyediakan kemudahan akses
bagi terminal alarm relay, digital input, temperature sensor, LVD driver dan deteksi
MOV/load/battery fuse fail.

Tipe baterai yang digunakan:

NARADA

Sonnenschein

NORTH STAR

30

Mode Operasi Rectifier :

Normal Operations Mode, SM mengontrol dan memonitor modul rectifier secara


langsung.

Fail Save Mode, tidak adanya komunikasi yang terjadi antara SM & rectifier. Pada
kondisi ini output tegangan memiliki nilai pada saat preset.

Shut Down Mode, beberapa penyebab rectifier shutdown :

- Output over voltage

- Input over voltage

- Input under voltage

- Over temperature

- Remote Shutdown

4.1.2 BSC (Base Station Controller)

Fungsi BSC antara lain:

Merupakan interface antara BTS dengan MSC

Mengendalikan BTS-BTS yang ada di bawah pengawasannya

Mengatur proses handover

Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan hubungan

1. Pengenalan BSC

BSC yang digunakan oleh PT. Telkomsel Lhokseumaweadalah merupakan produk


dari Ericsson, dimana BSC ini dibuat untuk mendukung jaringan GSM 900, GSM 1800. BSC
31

Ericsson merupakan perangkat jaringan GSM yang tersusun atas modul modul hardware
maupun software yang terletak pada sebuah kabinet. BSC Ericssonmempunyai kapasitas
yang sangat besar untuk dapat melayani trafik dan dapat mendukung teknologi berbasis GSM
dan EDGE. Fungsi utama dari BSC adalah melakukan pengontrolan terhadap BSS (Base
Station Subsystem) dan mengatur kanal - kanal frekuensi pada BTS (Base Station Controller).

2. Konfigurasi BSS
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa BSC dapat mengontrol beberapa
BTS, namun jumlah BTS tidak dapat ditentukan secara mutlak.
Tipe konfigurasi BSC-BTS :

Konfigurasi co-located, dimana BTS dan BSC berada pada tempat yang sama,

Konfigurasi remote, dimana BTS dan BSC terletak di tempat yang berbeda.
Konfigurasi ini lebih banyak diterapkan di lapangan daripada konfigurasi co-located,
hal ini dikarenakan jumlah BTS lebih banyak daripada jumlah BSC,

Konfigurasi daisy-chain, dimana suatu BTS terhubung dengan BSC melalui BTS lain,

Konfigurasi star, dimana BTS-BTS dikoneksikan langsung ke BSC.

32

Gambar 4.8 Konfigurasi BSS

4.2

Kabinet BTS dan BSC

4.2.1 Kabinet BTS

Berikut penjelasan bagian-bagian dari perangkat BTS di atas:

DU2x, Dual Band Diplex Filter Unit, unit ini berfungsi untuk menggabungkan output
dari GSM 900 dan DCS 1800 ke dalam satu kabel antena (feeder). Unit ini digunakan
jika dalam sistem BTS tersebut terdapat GSM 900 dan DCS 1800.

Suatu kabinet BTS memiliki 3 buah sektor, masing-masing sektor tersebut


maksimal memiliki 4 buah TRX (Transceiver). Setiap TRX terdiri dari 2 buah TS (8
33

traffic channel). Sehingga satu kabinet BTS dapat meng-handle 96 kanal dalam waktu
yang sama.

(GSM/EDGE), adalah unit yang berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol seluruh
proses yang terjadi di perangkat BTS.

BB2x, Transceiver Baseband Unit, adalah unit yang melakukan proses pensinyalan
digital. Unit ini terdiri dari dua buah modul baseband yang saling independent. Setiap modul
mengontrol unit TSxx-nya masing-masing.

Jenis-jenis BB2x :

1 .BB2A : GSM

2. BB2E : GSM/EDGE

VXxx, Transmission Unit, merupakan suatu unit transmisi yang menghubungkan BTS
dengan BSC melalui perangkat transmisi.

4.2.2 Kabinet BSC

BSC adalah salah satu produk dari Erriksonyang memiliki kapasitas yang besar.
Fungsi utama BSC adalah untuk mengontrol dan mengawasi BSS (Base Station Subsystem)
dan mengatur radio channel. BSC ini lebih mudah dalam hal pengoperasian dan
pemeliharaan.

34

Gambar 4.9BSC cabinet

Berikut penjelasan bagian-bagian dari perangkat BSC di atas:

GSWB, Bit-oriented Group Switch, memiliki fungsi utama untuk men-switch data dan
speech. Speech dan data (based on GSM) akan dikirimkan ke TRAU, sedangkan data
dengan kapasitas yang besar seperti multimedia akan dikirimkan ke SGSN.

CLS, Clock and Synchronization, mengingat keseluruhan proses di BSC memerlukan


sinyal waktu yang spesifik dan akurat, maka setiap BSC dilengkapi dengan jam untuk
memastikan seluruh prosesnya tersinkronisasi.

MCMU, Marker and Cellular Management Unit, memiliki fungsi untuk mengontrol
dan mengawasi GSWB, bertanggung jawab atas sel-sel yang berada di bawah
pengawasannya dan juga sebagai backup, jika OMU tidak dapat berfungsi.

OMU, Operation and Maintenance Unit, mengontrol BSC secara keseluruhan dan
sebagai interface pelayanan antara BSC dengan MSC atau MS.

BCSU, BSC Signalling Unit, berfungsi untuk menangani proses pensinyalan. Satu
BSCU maksimal dapat meng-handle 110 TRX. Satu kabinet BSC3i memiliki 7
35

BCSU. 6 BCSU digunakan untuk operasional, sisanya digunakan sebagai cadangan.


Namun yang dipakai hanya 6 BCSU, sehingga satu BSC3i dapat meng-handle
maksimal 660 TRX.

ET, Terminal Exchange, berfungsi sebagai interkoneksi antara GSWB dengan sistem
transmisi

36

BAB V
PENUTUP

5.1
1

Simpulan
Komponen jaringan seleluer terdiri dari MSC(Mobile services Switching Centres), BSC
(Base Station Systems),MS (Mobile Stations). Fungsi dari MSC(Mobile services
Switching Centres) adalah mengatur komunikasi di antara pelanggan seluler dan user
jaringan telkomunikasi lainnya melakukan koordinasi setting-up panggilan dari dan
pelanggan seluler, fungsi BSC (Bace Station Controler) adalah mengendalikan BTS-BTS
yang ada di bawah pengawasanya mengatur proses interface antara BTS dengan MSC.
Dan fungsi dari BTS (Base Transceiver Station) menjaga dan memonitor hubungan
dengan MS (Mobile Station).

Sekitar tahun 1990 teknologi berbasis digital yang dinamakan generasi kedua meliputi
GSM (Global System For Mobile Communication) DCS 1800 (Digital Communication
Sytem at 1800 MHz), kemampuan teknologi generasi kedua yaitu melakukan pengiriman
pesan atau layanan data di samping digital voice, GSM merupakan salah satu trend
teknologi seluler yang paling banyak di pakai sekarang ini.

5.2

Saran
Setelah penulis melakukan kerja praktek di PT. Telkomsel Lhokseumawe, penulis

dapat menyarankan bahwa, PT. Telkomsel agar dapat menciptakan kebutuhanan produk yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti perluasan jaringat internet keseluruh pelosok
desa dan juga meberikan bimbingan atau sosialisasi pelatihan dan pemahaman kepada
masyarakat desa pada khususnya Tentang pentingnya informasi teknologi dan komunikasi
pada masyarakat. Dalam hal ini media informasi, teknologi dan komunikasi sangat penting

37

bagi kehidupan modern sekarang ini jadi diharapkan pengembangan informasi, teknologi dan
komunikasi untuk bisa dikembangkan untuk pengembangan potensi yang ada dalam
masyarakan di segala bidang.
Saran untuk pihak kampus, sedikitnya waktu yang diberikan kepada mahasiswa/i untuk
mengikuti PKL atau OJT di suatu perusahaan menyebabkan ilmu pengetahuan serta wawasan
yang didapatkannya kurang maksimal. Oleh karena itu setidaknya pihak kampus memberikan
toleransi waktu yang lebih lama untuk masa kerja praktek mahasiswanya guna mendapatkan
ilmu yang lebih banyak dan sesuatu yang bermanfaat untuk ke depannya.

38

DAFTAR KEPUSTAKAAN
-

http://id.wikipedia.org/wiki/TELKOM

http://www.psb-psma.org/content/powerpoint/jaringan-telekomunikasi

http://ja-jp.facebook.com/note.php?note_id=312114513811

http://www.webhost4life.com/templates/lightsOut.bml?lightsoutuser=inijack

Ilyasdan Hanif.2002.Sistem SentralTelepon Fujitsu Fetex-640 pada PT.TELKOMSEL

Fauzi ,RahmaddanSuherman .2006.Jaringan Telekomunikasi

39

Anda mungkin juga menyukai