PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kerja praktek merupakan salah satu upaya agar mahasiswa dapat lebih mengenal
dunia usaha pertelekomunikasian khususnya, serta dunia riset dan teknologi umumnya
dengan melakukan studi kasus atau mencari data sambil terjun langsung melakukan
pekerjaan rutin di perusahaan-perusahaan tertentu sesuai dengan pilihannya masing-masing.
1.2
Tujuan Penulisan
Umum
Membentuk perilaku positif bagi para mahasiswa peserta kerja praktek melalui
penyesuaian diri dengan lingkungan kerja tempat praktek kerja dilaksanakan.
1.3
Manfaat Penulisan
Politeknik Negeri Lhokseumawe
PT. TELKOMSEL
Peserta kerja praktek dapat dimanfaatkan sesuai dengan statusnya sebagai mahasiswa
untuk membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang rutin dilaksanakan, maupun
memecahkan masalah yang sering dihadapi.
1.4
Pada Laporan Kerja Praktek ini, penulis akan melakukan pembahasan mengenai
teknologi telekomunikasi GSM (Global System for Mobile Communication) secara dengan
titik berat pada:
BSS (Base Station System) yang meliputi BTS (Base Transceiver Station), BSC (Base
Station Controller).
1.5
Waktu Pelaksanaan
1.6
Metode Penulisan
Dalam menyusun karangan ilmiah ini, penulis memperoleh data dan pengetahuan
dengan cara:
1.7
Sistematika Penulisan
BAB I
: Pendahuluan. Berisi latar belakang kerja praktek, tujuan kerja prakek, batasan
waktumasalah, waktu pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB II
BABIII
:ProfilUmumPT.Telkomsel.
BAB IV
BAB V
BAB II
2.1
Sejarah Perusahaan
PT. Telkomsel berdiri pada tanggal 26 Mei 1995. PT. Telkomsel merupakan salah
satu perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang telekomunikasi seluler
sebagai salah satu operator seluler GSM (Global System for Mobile Communication).
Pada tahap awal perkembangannya, Telkomsel merupakan nama layanan dari jasa
telekomunikasi bergerak yang dikelola oleh PT. Telkom. Jasa layanan ini muncul setelah
berhasilnya pilot project STBS (Sistem Telekomunikasi Bergerak Selular) GSM di Batam
dan Bintan sejak November 1993. Keberhasilan proyek tersebut kemudian dilanjutkan ke
Medan dan Pekanbaru. Dengan keberhasilan pilot project tersebut, nama Telkomsel
didaftarkan ke organisasi operator GSM dunia (GSM MOU) yang berkedudukan di Dublin.
Dalam waktu kurang dari dua tahun, tepatnya pada tanggal 29 Desember 1996, 27
propinsi telah tercakup oleh layanan Telkomsel. Hingga saat ini Telkomsel telah berhasil
memperluas daerah cakupan tidak hanya di kota-kota besar akan tetapi juga
seluruhdaerahdankota di Indonesia.
PT. Telkomsel hingga saat ini terus berupaya memberikan nilai tambah bagi
pelanggan dan lingkungan bisnis. Seiring dengan upaya untuk memberikan yang terbaik serta
meningkatkan kepercayaan masyarakat pengguna selular, layanan PT. Telkomsel pun terus
meningkat dimasa sekarang ini. PT. Telkomsel telah dipercaya oleh lebih dari 55 persen
pengguna jasa selular di Indonesia dengan jumlah pelanggan mencapai lebih dari 125 juta
6
pada akhir tahun 2012. Kepercayaan pasar inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi PT.
Telkomsel, khususnya dalam memberikan kenyaman berkomunikasi dengan high
performance network yang diwujudkan dengan penggelaran sekitar 54.297 BTS (Base
Tranceiver Station), 580 BSC (Base Station Controller) dan 107 MSC (Mobile Switching
Controller).
High performance network terus menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2002, hal
ini terlihat dalam parameter Call Completion Rate (CCR-Kontinuitas Koneksi Saat
Komunikasi) menjadi 99,2 persen. Bahkan mobilitas komunikasi pelanggan PT. Telkomsel
saat bepergian ke luar negeri pun terjamin dengan adanya jalinan kerjasama dengan 202
operator di 79 negara diseluruh dunia.
2.2
Untuk menghadapi persaingan bisnis dalam bidang telekomunikasi seluler dan untuk
meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik kepada pelanggan, maka PT. Telkomsel
memiliki slogan Begitu Dekat Begitu Nyata. Hal ini dilakukan PT. Telkomsel untuk dapat
selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan berupa kualitas suara, area layanan, dan
layanan-layanan tambahan lainnya.
PT. TELKOMSEL memiliki logo yang telah ditetapkan sebelum PT. TELKOMSEL
diresmikan dan dipakai hingga saat ini tanpa mengalami perubahan. Logo ini mempunyai arti
dan makna tersendiri. Berikut ini merupakan gambar dari logo PT. TELKOMSEL beserta arti
dan maknanya.
Lingkaran Horizontal
Lingkaran Vertikal
Heksagon Merah
Gambar heksagon melambangkan seluler, sedangkan warna merah memiliki arti dan
maksud bahwa telkomsel berani dan siap menyongsong masa depan dengan segala
kemungkinannya.
Gambar bayangan heksagon berarti Telkomsel selalu siap mengayomi dan terus
membayangi dengan luwes semua kebutuhan pelanggannya. Sedangkan warna abu-abu hitam
adalah warna logam yang berarti juga kesejukan, keluwesan dan fleksibel.
Logo ini diciptakan sebelum dua pemegang saham yang lain yaitu KPN Telecom
Netherlands dan PT. Setdco Megacell Asia bergabung. Keduanya berpotongan diatas
heksagon merah yang berbentuk huruf T, berarti :
Info On Demand
Jelajah International
10
BAB III
GSM Overview
Sekitar tahun 1990-an muncul teknologi berbasis digital dan dinamakan The Second
Generation. Generasi kedua ini meliputi: GSM (Global System for Mobile Communication),
DCS 1800 (Digital Communication System at 1800 MHz), PDC (Personal Digital Cellular)
dan DAMPS (Digital AMPS).
Pada saat ini telah dikembangkan teknologi terbaru dalam dunia cellular yaitu
generasi ketiga. Aspek teknis yang diinginkan dari generasi ketiga ini adalah basis
multimedia broadband service IN (intelligent Network) integration serta integrated high
quality audio and data.Dalam jaringan ini terintegrasi antara cellular dengan jaringan satelit
sehingga komunikasi yang tidakterjangkau oleh kemonukasi terestrial dapat dilayani.
11
Frekuensi Re-use adalah pengulangan penggunaan sebuah frekuensi yang sama pada
area yang berbeda di luar jangkauan interferensinya. Dalam gambar diatas, cell yang
bersesuaian nomor merupakan frekuensi re-use nya.
3.1
Handover / Handoff(HO)
12
Cell Splitting
Cell splitting terjadi pada saat level trafik pada suatu cell telah mencapai:
1. Semua kanal yang tersedia telah terpakai
2. Terjadi blocking yang cukup tinggi
Dengan melakukan cell splitting (pembagian cell menjadi lebih kecil) maka frekuensi
dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa frekuensi (frekuensi re-use) kembali.
Gambar 3.3 Cell baru hasil splitting memiliki radius dari radius cell asalnya.
13
3.3
GSM merupakan merupakan salah satu trend teknologi seluler yang paling banyak
dipakai pada saat ini. GSM merupakan teknologi seluler generasi kedua yang menggunakan
teknologi modulasi digital. menyediakan kapasitas lebih besar, kualitas suara serta sekuritas
yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknologi seluler generasi pertama.
Teknologi seluler generasi kedua ini menggunakan teknologi Time Division Multiple
Access (TDMA) sebagai air interface. Pada teknologi ini, suatu pita frekuensi tertentu yang
lebih lebar dibagi-bagi ke dalam beberapa time slot. Hal ini berarti bahwa beberapa panggilan
dapat menggunakan kanal frekuensi yang sama, tetapi pada suatu slot waktu yang berbedabeda.
Ada sekitar 250 sistem GSM yang beroperasi di hampir 105 negara. Di Amerika
Utara, standar digital yang berbeda dikembangkan, dan dikenal dengan D-AMPS(IS-136). DAMPS ini merupakan evolusi dari standar AMPS analog yang banyak digunakan di Amerika,
Asia Pasifik dan beberapa area di Eropa Timur. Di Jepang, Standar digital yang
dikembangkan adalah PDC. Ketiga standar inilah yang banyak dikembangkan dan
mendominasi pasar sekarang ini. Meskipun ketiga standar ini menggunakan air interface
yang sama, yaitu TDMA tetapi ketiga standar teknologi ini tidaklah kompatibel. Pelanggan
GSM misalnya, dia hanya mampu melakukan panggilan bila berada pada jaringan GSM. Jika
pada suatu saat si pelanggan tadi berada pada suatu daerah di mana tidak terdapat jaringan
GSM melainkan jaringan D-AMPS, maka si pelanggan tadi tidak dapat melakukan panggilan.
14
3.4
Sistem GSM terdiri dari elemen-elemen penyusun dan juga sistem pensinyalan
(signaling) dan antarmuka (interface) yang sudah distandarisasi.Pembagian jaringan GSM
dapat dibedakan atas tiga subsistem yaitu:
15
Dalam terminologi GSM, suatu BSS adalah gabungan sebuah BSC dan semua BTS
yang dikontrolnya.BSC berfungsi untuk memonitor dan mengkontrol sejumlah BTS. Jadi
semua pengaturan kanal pada radio interface (pengalokasian/pelepasankanal)dan mekanisme
handover dan dilakukan secara remote oleh BSC.Dengan adanya proses ini maka BSC dapat
mengendalikan kinerja transmisi setiap BTS dan jika perlu dapat memerintahkan handover ke
sel BTS yang lain yang masih dalam wilayah BSC yang bersangkutan.Jika suatu intra MSC
handover diperlukan, BSC memerintahkan MSC(Mobile service Switching Centre) Untuk
menjalankan
handover.Handover
berarti
perubahan
yang
terjadi
jika
mobile
stationmeninggalkan suatu wilayah sel. Sedangkan intra MSC handover berarti suatu
handover yang terjadi antara dua sel yang dikontrol oleh MSC yang sama tapi dengan BSC
yang berbeda .Suatu BSC dapat menangani beberapa BTS tergantung dari karakteristik trafik
pada lokasi pelayanan.
Base transceiver Station terdiri dari perlengkapan radio yang diperlukan untuk
mendukung sebuah sel.Tugas dari BTS adalah menjaga dan memonitor hubungan dengan
MS. Lebih khusus lagi, menghubungkan dengan transmisi penerimaan radio, semua fungsi
pemrosesan sinyal spesifik dengan radio interface dan beberapa fungsi tambahan.
Dengan adanya TCE maka frekuensi radio dapat digunakan secara lebih efektif.
Dalam jaringan GSM suara ditransmisikan hanya 16 Kbps. (13 Kbps informasi suara dan 3
16
kbps informasi kontrol), sedangkan pada jaringan tetap (ISDN) biasanya digunakan standard
transmisi 64 Kbps (PCM 8 bit).Tugas dari TCE antara lain adaptasi bit rate antara BSC dan
MSC. Hubungan informasi kontrol (SS7) dan adaptasi rate untuk transmisi data melalui
telepon mobile.
d. MS (Mobile Station)
Pada umumnya terdapat tiga jenis MS untuk system komunikasi bergerak. Pertama
adalah pesawat yang terhubung dengan kendaraan (vehicle mounted). Kedua pesawat
portable dan yang terakhir pesawat genggam (handheld).Secara arsitektur MS terdiri dari
bagian yang menangani radio, bagian pemrosesan data dan antarmuka dengan pengguna atau
ke terminal yang lain. Dua bagian yang pertama berfungsi untuk mengakses dan berinteraksi
dengan jaringan melalui radio interface. Sedangkan yang terakhir berkaitan dengan interaksi
dengan pengguna
MSC pada intinya adalah suatu peralatan switching, ekivalen dengan sentral digital
(ISDN) ditambah dengan pengaturan mobilitas pelanggan .Fungsi utamanya adalah untuk
koordinasi panggilan datang dari/ke pelanggan GSM termasuk fungsi call routing dan call
control. Lebih spesifik fungsi ini bertanggung jawab atas pengalokasian dan pelepasan kanal
radio melalui BSC beserta mekanisme location-updating, handover dari satu cell ke sel yang
lainnya, serta interkoneksi dengan jaringan lain (ISDN/PSTN).Kelas fungsi-fungsi yang lain
tergantung dari tipe jaringan, arah hubungan yang dilakukan serta layanan yang ditawarkan.
MSC berhubungan dengan BSS malalui A-interface dan jaringan eksternal. Untuk
kepentingan kompatibilitas, hubungan antara MSC dengan jaringan eksternal bisa dilakukan
melalui suatu gateway dan IWF(interworking Function). Peranan IWF pada system
tergantung dari data pelanggan dan jaringan eksternal yang dihubungkan.
Data yang berisi informasi untuk meneruskan panggilan datang ke MSC untuk
pelanggan yang dipanggil.
18
HLR juga terdiri dari tiga identitas khusus (bagian informasi)yang penting bagi sistem,yaitu:
MSISDN (Mobile Station ISDN number)adalah nomor panggil ekivalen ISDN bagi
pelanggan mobile.
Setiap pesawat GSM mempunyai nomor identitas yang dilakukan secara perangkat
keras (IMEI).Dalam mengakses jarinngan, pesawat akan mengirim pesan permintaan akses
disertai dengan nomor pesawat yang bersangkutan.jaringan akan memberikan nomor ini bila
nomor pesawat tersebut tidak terdaftar dalam EIR, maka akses ke jaringan akan dapat
dilakukan.Jadi sebagaimana dua register sebelumnya EIR berfungsi untuk merekam identitas,
tapi informasi yang terdapat dalam EIR adalah khusus untuk validasi akses ke jaringan.Bila
nomor pesawat tersebut sebelumnya telah dilaporkan hilang, maka nomor ini akan disimpan
dalam EIR dan sebagai konsekuensinya semua permintaan akses ke jaringan dari pesawat ini
akan ditolak.
19
Prinsip authentifikasi :
Dilakukan berdasarkan pada kunci identitas (KI) yang diberikan kepada masingmasing subscriber pada saat datanya dimasukkan ke HLR
IMSI diberikan oleh pabrik dan bersifat permanen, tidak dapat dirubah oleh operator
3.5
Bagian ini bertangung jawab terhadap system operation dan Maintenance system
GSM.OSS adalah unit fungsi yang bertanggung jawab untuk memonitor dan mengkontrol
sistem (totalitas semua elemen jaringan)dan mengkombinasikan semua fungsi yang
diperlukan untuk menjaga konsistensi fungsional sistem secara global. Yang termasuk fungsi
ini adalah :
Registrasi pembayaran
20
3. Fungsi Operasi, berupa semua aktivitas teknis dan administritif yang diperlukan karena
kondisi eksternal yang dimodifikasi misalnya pengenalan layanan-layanan baru sebagai
reaksi kebutuhan baru.
4. Fungsi pemeliharaan, berupa semua aktifitas teknis atau administratif yang diperlukan
untuk menjalankan fungsi sistem atau mengembalikan dan memperbaikinya secepat mungkin
setelah terjadi kegagalan .
21
BAB IV
BSS (Base Station Subsystem)
4.1
Semua fungsi yang berhubungan dengan transmisi gelombang radio berisikan sinyal
informasi dilakukan oleh subsistem ini. Sub sistem ini memfasilitasi hubungan antara
perangkat mobile (mobile station) dan jaringan GSM.
22
BTS merupakan bagian dari BSS yang memfasilitasi komunikasi antara perangkat
seluler dengan jaringan GSM. Fungsi BTS antara lain:
melakukan proses enkripsi & dekripsi, encoding & decoding, multiplexing, dan
modulasi dan demodulasi.
BTS merupakan perlengkapan yang menghubungkan jaringan dengan MS. Pada BTS
terdapat modul dTRU-18 yang berkomunikasi pada sebuah frekuensi radio. BTS menentukan
besarnya coverage area dari suatu sel. Sebuah TRX secara teoritis dapat melayani hingga ?
orang pelanggan tetapi pada kondisi sebenarnya hanya dapat melayani hingga ? orang
pelanggan. Hal ini disebabkan karena diperlukan satu buah sub time slot untuk BCCH
(Broadcast Control Channel) yang berfungsi untuk memberikan informasi jaringan yang
dipancarkan oleh BTS seperti frekuensi kerja, daya pancar, logo operator dan lain-lain serta
SDCCH (Stand alone Dedicated Control Channel) yang berfungsi sebagai signalling untuk
call set up, location update, penerimaan dan pengiriman Short Message Service (SMS) dan
lain-lain.. Pada sebuah BTS biasanya hanya menangani 1 E1 yang terdiri dari 30 buah time
slot untuk kanal voice (TCH
Pada BTS, modul TRX yang ada sudah support untuk memberikan layanan EDGE
karena dapat bekerja dengan dua tipe modulasi yaitu GMSK. Sebagai solusi untuk jaringan
macrosel dengan coverage. Padasetiap BTS, maksimal dapat memiliki 12 buah TRX dalam
23
satu kabinet, yang terdiri dari 3 buah sektor dengan konfigurasi sektor maksimum 4/4/4.
Konfigurasi ini dapat berbeda-beda antara satu BTS dengan BTS lainnya tergantung dari
besarnya traffic yang dilayani di daerah tersebut. Untuk BTS yang telah diterapkan EDGE
didalamnya maka maksimum TRX yang dapat dimiliki adalah hanya sebanyak 9 buah dengan
konfigurasi sektor maksimum 3/3/3 karena dibutuhkan 6 buah time slot untuk alokasi EDGE
Dynamic Abis Pool (EDAP). EDGE Dynamic Abis Pool adalah suatu pool yang terdiri atas
sejumlah time slot yang dialokasikan atau dipergunakan sebagai tambahan untuk kanal
layanan data EDGE. Alokasi 6 buah time slot tersebut sesuai dengan data rate EDGE. Untuk
standarisasi dalam PT. Telkomsel telah ditetapkan bahwa untuk alokasi EDAP tersebut
berada pada time slot 19 sampai dengan time slot 24
Time slot yang lainnya dialokasikan untuk kanal voice (traffic channel), signalling
TRX serta signalling Operation and Maintenance Unit (OMU)yaitu sebanyak 18 buah time
slot untuk kanal voice sesuai dengan jumlah maksimum TRX yang diperbolehkan (9 buah
TRX), 6 buah time slot untuk signalling TRX dan sebuah time slot untuk signalling OMU.
Jika dalam BTS tersebut tidak diterapkan EDGE, maka tidak ada time slot yang
dialokasikan untuk EDAP. Seluruh time slot-nya akan digunakan untuk kanal voice (traffic
channel) dan signalling TRX serta OMU sehingga kapasitas BTS maksimum dengan 12 TRX
dapat diterapkan jika kondisi traffic di daerah tersebut sangat padat.
24
b. Antenna
1. Antena sektoral, digunakan untuk melayani pelanggan di sektor dalam sebuah cell.
25
c. BTS Kabinet
BTSatauRBSkabinet merupakan sebuah lemari yang berisikan perangkat-perangkat
keras dari BTS. Perangkat dasar BTS kabinet berisikan:
BB2x (Transmitter Base Band Unit), merupakan perangkat yang melakukan modulasi
dan demodulasi, dan pemrosesan sinyal digital. Dalam BB2x terdapat 2 modul Baseband independen yang masing-masing bekerja independen terhadap TSxx yang
ditanganinya. BB2x juga melakukan kontrol untuk frequency hopping. Dengan
demikian, sebuah BB2x mampu menangani 2 buah TSxx.
BOIx (Base Operation and Interface Unit), merupakan perangkat pemrosesan sinyal
digital. BOIx juga melakukan BTS initialization and self-testing, operation &
maintenance signalling, konfigurasi sistem, software download, mainclock function,
26
timing function, mengumpulkan dan mengatur alarm internal dan eksternal, dan
kontrol dari cabinet itu sendiri. BOIx ini menjadi processor dari sebuah BTS.
27
Catu daya terdiri dari 2 jenis yakni catu daya AC dan catu daya DC. Catu daya AC
terdiri dari:
PLN (Penyedia Catu Daya), berupa sistem tegangan 3 phase (R,S,T) sebesar 380 V
(phase to phase) atau 220 V (phase to neutral) dengan frekuensi 50 Hz
Genset, berfungsi sebagai back-up jika PLN mati, senantiasa terpasang pada BSC,
MSC & Site Site Simpul
28
ACPDB (Panel Distribusi AC), merupakan panel distribusi untuk beban yang
membutuhkan catuan AC seperti input rectifier, lampu penerangan, AC, dsb.
Rectifier
Supervisory Module
LVD
29
Battery
LVD (Low Voltage Disconnect), LVD pada DC power system biasanya dihubungkan
sebagai battery disconnect. LVD disconnect (memutuskan) baterai dari load, saat nilai
tegangan dari LVD disconnect voltage tercapai atau setelah waktu yang ditetapkan tercapai,
hal ini untuk mencegah dari kerusakkan terhadap baterai dikarenakan discharge berlebih.
LVD reconnect (terhubung) kembali ke baterai saat reconnect voltage tercapai, setelah AC
supply tersedia kembali.
I/O Interface Board, menyediakan koneksi bagi SM45 supervisory module dan
perangkat eksternal seperti LVD, temperature sensor serta indikasi kerusakkan (fault) dari
perangkat monitoring jaringan (network). I/O Interface board menyediakan kemudahan akses
bagi terminal alarm relay, digital input, temperature sensor, LVD driver dan deteksi
MOV/load/battery fuse fail.
NARADA
Sonnenschein
NORTH STAR
30
Fail Save Mode, tidak adanya komunikasi yang terjadi antara SM & rectifier. Pada
kondisi ini output tegangan memiliki nilai pada saat preset.
- Over temperature
- Remote Shutdown
1. Pengenalan BSC
Ericsson merupakan perangkat jaringan GSM yang tersusun atas modul modul hardware
maupun software yang terletak pada sebuah kabinet. BSC Ericssonmempunyai kapasitas
yang sangat besar untuk dapat melayani trafik dan dapat mendukung teknologi berbasis GSM
dan EDGE. Fungsi utama dari BSC adalah melakukan pengontrolan terhadap BSS (Base
Station Subsystem) dan mengatur kanal - kanal frekuensi pada BTS (Base Station Controller).
2. Konfigurasi BSS
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa BSC dapat mengontrol beberapa
BTS, namun jumlah BTS tidak dapat ditentukan secara mutlak.
Tipe konfigurasi BSC-BTS :
Konfigurasi co-located, dimana BTS dan BSC berada pada tempat yang sama,
Konfigurasi remote, dimana BTS dan BSC terletak di tempat yang berbeda.
Konfigurasi ini lebih banyak diterapkan di lapangan daripada konfigurasi co-located,
hal ini dikarenakan jumlah BTS lebih banyak daripada jumlah BSC,
Konfigurasi daisy-chain, dimana suatu BTS terhubung dengan BSC melalui BTS lain,
32
4.2
DU2x, Dual Band Diplex Filter Unit, unit ini berfungsi untuk menggabungkan output
dari GSM 900 dan DCS 1800 ke dalam satu kabel antena (feeder). Unit ini digunakan
jika dalam sistem BTS tersebut terdapat GSM 900 dan DCS 1800.
traffic channel). Sehingga satu kabinet BTS dapat meng-handle 96 kanal dalam waktu
yang sama.
(GSM/EDGE), adalah unit yang berfungsi untuk mengawasi dan mengontrol seluruh
proses yang terjadi di perangkat BTS.
BB2x, Transceiver Baseband Unit, adalah unit yang melakukan proses pensinyalan
digital. Unit ini terdiri dari dua buah modul baseband yang saling independent. Setiap modul
mengontrol unit TSxx-nya masing-masing.
Jenis-jenis BB2x :
1 .BB2A : GSM
2. BB2E : GSM/EDGE
VXxx, Transmission Unit, merupakan suatu unit transmisi yang menghubungkan BTS
dengan BSC melalui perangkat transmisi.
BSC adalah salah satu produk dari Erriksonyang memiliki kapasitas yang besar.
Fungsi utama BSC adalah untuk mengontrol dan mengawasi BSS (Base Station Subsystem)
dan mengatur radio channel. BSC ini lebih mudah dalam hal pengoperasian dan
pemeliharaan.
34
GSWB, Bit-oriented Group Switch, memiliki fungsi utama untuk men-switch data dan
speech. Speech dan data (based on GSM) akan dikirimkan ke TRAU, sedangkan data
dengan kapasitas yang besar seperti multimedia akan dikirimkan ke SGSN.
MCMU, Marker and Cellular Management Unit, memiliki fungsi untuk mengontrol
dan mengawasi GSWB, bertanggung jawab atas sel-sel yang berada di bawah
pengawasannya dan juga sebagai backup, jika OMU tidak dapat berfungsi.
OMU, Operation and Maintenance Unit, mengontrol BSC secara keseluruhan dan
sebagai interface pelayanan antara BSC dengan MSC atau MS.
BCSU, BSC Signalling Unit, berfungsi untuk menangani proses pensinyalan. Satu
BSCU maksimal dapat meng-handle 110 TRX. Satu kabinet BSC3i memiliki 7
35
ET, Terminal Exchange, berfungsi sebagai interkoneksi antara GSWB dengan sistem
transmisi
36
BAB V
PENUTUP
5.1
1
Simpulan
Komponen jaringan seleluer terdiri dari MSC(Mobile services Switching Centres), BSC
(Base Station Systems),MS (Mobile Stations). Fungsi dari MSC(Mobile services
Switching Centres) adalah mengatur komunikasi di antara pelanggan seluler dan user
jaringan telkomunikasi lainnya melakukan koordinasi setting-up panggilan dari dan
pelanggan seluler, fungsi BSC (Bace Station Controler) adalah mengendalikan BTS-BTS
yang ada di bawah pengawasanya mengatur proses interface antara BTS dengan MSC.
Dan fungsi dari BTS (Base Transceiver Station) menjaga dan memonitor hubungan
dengan MS (Mobile Station).
Sekitar tahun 1990 teknologi berbasis digital yang dinamakan generasi kedua meliputi
GSM (Global System For Mobile Communication) DCS 1800 (Digital Communication
Sytem at 1800 MHz), kemampuan teknologi generasi kedua yaitu melakukan pengiriman
pesan atau layanan data di samping digital voice, GSM merupakan salah satu trend
teknologi seluler yang paling banyak di pakai sekarang ini.
5.2
Saran
Setelah penulis melakukan kerja praktek di PT. Telkomsel Lhokseumawe, penulis
dapat menyarankan bahwa, PT. Telkomsel agar dapat menciptakan kebutuhanan produk yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti perluasan jaringat internet keseluruh pelosok
desa dan juga meberikan bimbingan atau sosialisasi pelatihan dan pemahaman kepada
masyarakat desa pada khususnya Tentang pentingnya informasi teknologi dan komunikasi
pada masyarakat. Dalam hal ini media informasi, teknologi dan komunikasi sangat penting
37
bagi kehidupan modern sekarang ini jadi diharapkan pengembangan informasi, teknologi dan
komunikasi untuk bisa dikembangkan untuk pengembangan potensi yang ada dalam
masyarakan di segala bidang.
Saran untuk pihak kampus, sedikitnya waktu yang diberikan kepada mahasiswa/i untuk
mengikuti PKL atau OJT di suatu perusahaan menyebabkan ilmu pengetahuan serta wawasan
yang didapatkannya kurang maksimal. Oleh karena itu setidaknya pihak kampus memberikan
toleransi waktu yang lebih lama untuk masa kerja praktek mahasiswanya guna mendapatkan
ilmu yang lebih banyak dan sesuatu yang bermanfaat untuk ke depannya.
38
DAFTAR KEPUSTAKAAN
-
http://id.wikipedia.org/wiki/TELKOM
http://www.psb-psma.org/content/powerpoint/jaringan-telekomunikasi
http://ja-jp.facebook.com/note.php?note_id=312114513811
http://www.webhost4life.com/templates/lightsOut.bml?lightsoutuser=inijack
39