Anda di halaman 1dari 2

CARA KERJA

Resin akrilik aktivasi kimia sebagai bahan denture base :


a. Pengisian cetakan (mould) dengan adonan resin akrilik (packing).
b. Menyiapkan bahan resin akrilik dan peralatan untuk packing.
c. Olesi permukaan mould dan sekitarnya dengan CMS memakai kuas, ditunggu sampai
kering.
d. Cairan monomer diukur dengan menggunakan gelas ukur sesuai aturan pabrik, kemudian
dituangkan ke dalam pot porselin.
e. Bubuk polimer ditimbang sesuai aturan pabrik, kemudian dimasukkan ke dalam pot
porselin secara perlahan-lahan sedikit dengan sedikit sampai polimer terbasahi oleh
monomer.
f. Hitung awal waktu pengadukan dengan stopwatch, aduk campuran polimer dan monomer
dengan pisau malam bagian yang tumpul sampai homogen kemudian pot porselin
ditutup. Amati tahap sandy, stringy, dough dengan cara membuka tutup pot porselin, bila
tahap dough belum tercapai maka ditutup lagi, catat waktu tercapainya tahap dough,
selanjutnya tahap rubbery dan stiff diamati setelah tahap dough.
g. Setelah tahap dough tercapai, masukkan adonan resin akrilik ke dalam cetakan (mould).
h. Lapisi permukaan adonan resin akrilik dengan plastik selopan, kemudian kuvet atas
dipasang dan dilakukan pengepresan (2 atm). Setelah pengepresan, kuvet dibuka, plastik
selopan diangkat, dan kelenbihan resin akrilik dipotong dengan menggunakan pisau
malam tepat pada tepi cetakan.
i. Lakukan pengepresan kedua masih menggunakan plastik selopan, dan kelebihan resin
akrilik dipotong lagi.
j. Pada pengepresan terakhir tidak menggunakan plastik selopan, kuvet atas dan bawah
harus rapat kemudian dipindahkan pada handpress.
k. Setelah di press minimal 30 menit, sampel diambil dari cetakan.
Resin akrilik aktivasi kimia sebagai bahan reparasi degan teknik salt and pepper :
a. Menyiapkan bahan resin akrilik dan peralatan untuk mereparasi plat akrilik.
b. Olesi permukaan mould dan sekitarnya dengan CMS memakai kuas ditunggu sampai
kering.
c. Tandai ujung-ujung plat akrilik dengan tanda yang berbeda, juga tandai permukaan gip
(ujung mould) sama dengan tanda pada plat akrilik.
d. Mengasah sampel pada bagian yang patah secukupnya untuk tempat bahan reparasi.
e. Sampel dimasukkan ke dalam mould, sesuaikan tanda pada akrilik dan pada permukaan
gip, plat akrilik difiksasi dengan menggunakan malam perekat.
f. Aplikasi bahan reparasi pada daerah fraktur digunakan teknik salt and pepper. Pada
bagian yang fraktur dibasahi dengan monomer, kemudian diberi polimer, selanjutnya

diberi monomer lagi demikian seterusnya sampai daerah fraktur penuh dengan bahan
tersebut.
g. Sampel yang telah direparasi dimasukkan ke dalam air selama 20 menit.
Resin akrilik aktivasi kimia sebagai bahan reparasi dengan teknik wet packing :
a. Menyiapkan bahan resin akrilik dan peralatan untuk mereparasi plat akrilik.
b. Olesi permukaan mould dan sekitarnya dengan CMS memakai kuas, tunggu sampai
kering.
c. Tandai ujung-ujung plat akrilik dengan tanda yang berbeda, juga tandai permukaan gip
(ujung mould) sama dengan tanda pada plat akrilik.
d. Mengasah sampel pada bagian yang patah secukupnya untuk tempat bahan reparasi.
e. Sampel dimasukkan ke dalam mould, sesuaikan tanda pada akrilik dan pada permukaan
gip, plat akrilik difiksasi dengan menggunakan malam perekat.
f. Tuangkan cairan monomer secukupnya ke dalam pot, lalu tuangkan bubuk polimer ke
dalam pot, aduk keduanya hingga monomer dan polimer tercampur rata.
g. Ambil adonan akrilik, letakkan di bagian akrilik yang patah dan ratakan, sehingga
seluruh permukaan akrilik yang patah tertutupi adonan.
h. Sampel yang telah direparasi dimasukkan ke dalam air selama 20 menit.

Anda mungkin juga menyukai