2.
Mengetahui akibat dari adanya kandungan air dalam minyak pada pipa
produksi.
3.
4.
5.
2.
3.
Gerakan air dari bawah dan dari samping (bottom & edge water drive).
Kadar air yang terdapat dalam minyak metah dapat diketahui dengan
suatu teknik pengujian dengan Dean & Stark methode. Caranya
menggunakan prinsip destilasi yaitu dengan mengkondesasikan minyak
yang dipanasi maka akan tertampung cairan uap air dan minyak.
Air formasi yang terkandung dalam minyak ada dua macam, yaitu:
1.
2.
2.
3.
Adanya agitasi.
2.
3.
Semakin lama emulsi terbentuk semakin ketat atau semakin susah untuk
dipisahkan.
2.
3.
10
2.
2.3.2. Bahan
1. Sample minyak mentah 50 ml
2. Solvent 50 ml
3. Air sirkulasi
11
12
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Amati proses kondensasi dengan adanya air yang terdapat pada water
trap.
8.
Jika pada water trap sudah tidak ada penambahan air lagi, laporkan %
air dengan Dean and Stark Methode.
9.
13
Tabel 2.1 Hasil Perolehan Analisa % Kadar Air Pada Sampel Minyak Dengan Metode Dean &
Stark
Kelompok
1
2
3
4
5
6
% Kadar Air
0.79
0.906
0.956
1.006
1.069
0.962
2.6. Pembahasan
Crude Oil yang dihasilkan dari dalam sumur pemboran tidak semua
mengandung minyak, tetapi juga mengandung campuran air dan gas.
Sebelum proses pemanasan, sample minyak yang akan digunakan terlebih
dahulu dicampur dengan solvent (pelarut) yang pada percobaan ini
menggunakan kerosin, karena mempercepat proses penguapan, disamping
itu juga mengunakan kerikil yang ditaruh didalam ground flask joint supaya
mengimbangi tekanan uap agar tidak terjadi ledakan. Jumlah air yang
14
terdapat dalam water trap merupakan fungsi waktu dari hasil destilasi,
karena semakin lama waktu yang digunakan maka air yang didapat semakin
bannyak tergantung atas kondisi air didalam minyak, karena berhubungan
dengan persen kandungan air. Dengan mengetahui % kandungan air ini
nantinya dapat diketahui minyak (crude oil) yang memiliki kualitas yang
baik, yang nantinya dapat diperoleh gambaran mengenai keadaann minyak
mentah dan jumlahnya yang memungkinkan untuk diproduksikan.
Percobaan dengan metode ini kurang efektif karena penguapan minyak
yang mengakibatkan berkurangnya grafity minyak yang bersangkutan.
Kehilangan grafity ini adalah karena penguapan fraksi-fraksi dari minyak.
Pengurangan penguapan dapat dilakukan dengan memanaskan minyak
dalam ruang yang tertutup rapat. Penggunaan solvent berupa kerosin
bertujuan untuk mempercepat proses pemisahan air dari minyak serta proses
pemanasannya.
Dari analisa dan perhitungan di atas, kemudian diplotkan menjadi suatu
grafik, dimana terdapat dua grafik. Grafik pertama (Grafik 2.1) merupakan
hubungan antara % kadar air yang terkandung terhadap volume air
tertampung dari masing-masing kelompok, sedangkan pada grafik kedua
(Grafik 2.2) merupakan grafik dari hasil % kadar air yang telah dilakukan
perhitungan oleh masing-masing kelompok.
15
% Kadar Air
0.972
0.8
0.642
0.6
0.61
0.696
0.708
0.659
% Kadar Air
0.4
0.2
0
0
0.1
0.2
0.3
0.4
Dari grafik di atas dapat kita lihat, semakin besar volume air
tertampungnya, maka semakin besar juga % kadar airnya. Dapat kita lihat
pada grafik di atas, pada volume air tertampung sebesar 0.35 ml, didapat %
kadar air sebesar 0.72 %,dan pada volume air tertampung sebesar 0.38,
didapat % kadar air sebesar 0.84. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
merupakan sampel minyak (crude oil) dengan kualitas yang baik, karena
memiliki kandungan air di bawah 1 %, sehingga minyak tersebut bisa
diproduksikan dengan lancar, karena air yang terkandung di dalamnya
hanya sedikit.
16
1
0.972
0.8
0.6
0.696 0.708
0.61 0.642 0.659
0.4
% Kadar Air
0.2
0
0
Kelompok
Bila kita perhatikan pada grafik di atas (grafik 2.2) tidak sama bentuk
grafiknya seperti pada grafik sebelumnya (Grafik 2.1). Jika pada grafik 2.1
arah grafiknya semakin lama semakin naik, seiring dengan pertambahan
volume air tertampungnya sedangkan, pada grafik 2.2 grafiknya naik
kemudian terus turun. Hal ini disebabkan karena volume air tertampung
antara kelompok yang satu dengan yang lain itu berbeda-beda, dimana pada
kelompok 1 (satu) dan 2 (dua) memiliki volume air tertampung (0,5 ml)
yang paling besar di antara data-data kelompok lain (bisa dilihat pada tabel
2.1 di atas) sehingga % kadar airnya pun juga besar. Besar % kadar air
berbanding lurus terhadap volume air tertampung. Semakin besar volume
air tertampung, maka semakin besar juga nilai % kadar air-nya.
2.7. Kesimpulan
1.
Jenis-jenis air formasi yang terkandung dalam minyak adalah air bebas
dan air emulsi.
2.
3.
17
4.
5.