Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kebakaran bangunan merupakan suatu bencana yang merugikan bagi banyak
pihak yang dapat mengakibatkan kerugian materil dan berpotensi terhadap
kematian yang cukup besar sehingga memerlukan perhatian akan keselamatan
pengguna bangunan. Kebakaran biasanya disebabkan oleh beberapa faktor salah
satunya kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya kebakaran sehingga
bencana kebakaran ini sering terulang.
Kebakaran pada hakekatnya merupakan reaksi kimia dari combustible
material dengan oksigen yang dikenal dengan reaksi pembakaran yang
menghasilkan panas. Panas hasil pembakaran ini diteruskan ke massa
beton/mortar dengan dua macam mekanisme secara radiasi dan konveksi. Secara
radiasi yaitu pancaran panas diterima oleh permukaan beton sehingga permukaan
beton menjadi panas. Pancaran panas akan sangat potensial, jika suhu sumber
panas

relative

tinggi.

Secara

konveksi

yaitu

udara

panas

yang

bertiup/bersinggungan dengan permukaan beton/mortar sehingga beton menjadi


panas. Bila tiupan angin semakinkencang, maka panas yang dipindahkan dengan
cara konveksi semakin banyak (Sumardi, 2000).
Pada proses kebakaran, dengan suhu melebihi suhu kamar, akan terjadi
proses penguapan pada struktur beton Karena pada beton normal yang dibakar
akan mengalami penguapan air bebas dalam pori- pori kapiler yang berukuran
besar dan diikuti oleh pori-pori yang lebih kecil sehingga beton menjadi lebih
porus(Partowiyono, 1996).
Pengaruh panas dapat menyebabkan penurunan mutu beton, penurunan atau
kerusakan pada beton dapat terjadi akibat nilai muai antara bahan agregat akan
mengembang dan pasta semen akan menyusut sehingga timbul retak-retak yang
mengakibatkan kuat tekan beton menurun (Trimulyono, 2003).
Penelitian ini yang nantinya bertujuan untuk mengetahui pengaruh panas
terhadap kuat tekan beton dengan cara membakar beton pada tungku pembakaran
yang divariasikan waktu pembakarannya, serta akan dilihat juga perilaku beton
pasca bakar yang diberi perlakuan disiram dan tidak disiram air. Sampel beton
I-1

selanjutnya akan dilakukan uji kuat tekan sehingga dapat diketahui kuat tekan
tersisa pada beton yang sudah dibakar.
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh panas terhadap kuat tekan beton akibat pembakaran
beton dengan lama waktu pembakaran.
2. Seberapa besar kuat tekan beton yang tersisa pada beton yang sudah dibakar.
3. Seberapa besar pengaruh variasi perlakuan beton pasca bakar disiram dan tidak
disiram terhadap kuat tekan beton.
1.3 TujuanPenelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh panas terhadap kuat tekan beton akibat
pembakaran beton dengan lama waktu pembakaran.
2. Mengetahui seberapa besar kuat tekan beton yang tersisa pada beton yang
sudah dibakar.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh variasi perlakuan beton pasca bakar
disiram dan tidak disiram terhadap kuat tekan beton.
1.4 BatasanMasalah
Batasan masalah yang diambil dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan dengan pembakaran pada tungku pembakaran manual
yang kemudian diukur suhu yang akan terjadi.
2. Penelitian dilakukan dengan cara membakar benda uji dengan variasi waktu 15
menit, 30 menit dan 1 jam.
3. Benda uji yang digunakan adalah kubus yang berukuran15cm 15 cm15 cm.
4. Semen yang digunakan adalah semen PCC sesuai standarSNI 15-7064-2004.
5. Perencanaan campuran beton menggunakan SK SNI T-15-1990-03.
6. Slump yang dipakai 60-100 mm
7. Pengujian kuat tekan dan tarik beton menggunakan alat uji Universal Testing
Machine (UTM) dengan kapasitas 1500 kN.

I-2

8. Agregat halus menggunakan pasir yang berasal dari Curup, Kabupaten Rejang
Lebong.
9. Agregat kasar berupa split berasal dari Bengkulu utara dengan ukuran
maksimum 20 mm.
10. Uji tekan dilakukan sesuai dengan SK. SNI 03-2491-2002 pada umur 28 hari.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi pengaruh panas
terhadap kuat tekan beton.
2. Sebagai bahan pertimbangan kuat tekan beton yang tersisa apabila
panas/kebakaran.
3. Sebagai pedoman dalam merenovasi bangunan pasca bakar.

I-3

Anda mungkin juga menyukai