Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING

Latar Belakag:
Karena adanya situasi Globalisasi yang berdampaka:
1.
Positif: Mendorong manusia terus berfikir & meningkatkan
kemampuan.
2.

Ngatif :

Keresahan hidup (konflik, stress dll)

Adanya pelanggaran disiplin (Korupsi, Kolusi dll)

Adanya ambisi kelompok

Untuk mengatasi hal tersebut:haruslah dipersiapkan Manusia


Indonesia Yang bermutu: Manusia yang sehat jasmani dan rohani,
bermoral, menguasai ilmu pengetahuan & teknologi secara profesional,
serta dinamis & Kreatif.
Pendukung utama untuk mencapai hal tsb: Pendidikan yang bermutu
(Transformasi IPTEK + Peningkatan profesionalitas & manajemen tenaga
pendidik.

Kedudukan Bimbingan & Konseling dalam pendidikan


A.

Makna pendidikan bagi kehidupan:


Suatu proses yang esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita
pribadi individu.

B.

Harapan terhadap pendidikan:


1. Bagi Peserta didik: mewujudkan cita-cita mereka.
2. Bagi orang tua: agar mendidik anak menjadi orang yang
pintar, terampil & berakhlak mulia.
3. Bagi Bangsa indonesia: UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi pesrta didik agar menjadi manusia yang
beriman & bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri & menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Fungsi Pendidikan
1.

Fungsi pengembangan
Bertanggungjawab untuk mengembangkan potensi atau keunikan
individu (intelektual, emosional, sosial maupun moral spiritual)

2.

Fungsi Penyesuaian
Mmfasilitasi perkembangan individu yang beragam dg upaya:

3.

Menerapkan metode pembelajaran yang variatif.

Menyelenggarakan ekstrakurikuler sesuai minat.

Menyelenggarakan program pengayaan (Remedial)

Fungsi Integral
Mengintegrasikan nilai-nilai sosial budaya dalam kehidupan
peserta didik.

Posisi Bimbingan dalam Pendidikan


Pendidikan yang bermutu adalah yang mengintegrasikan 3 bidang
kegiatan utamanya:
1.

Bid. Administratif & Kepemimpinan


Menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. (Para
pemimpin: Kepala sekolah, Kepala staff Administrasi dll)

2.

Bid. Instruksional & Kurikuler


Terkait dengan kegiatan pembelajaran yang bertujuan
memeberikan ilmu pengetahuan, keterampilan & pengembangan
sikap. (Para guru).

3.

Bid. Pembinaan Siswa (Bim & Kons)


Terkait dengan bidang penyediaan layanan bantuan kepada
peserta didik dalam upaya mencapai perkembangannya yang
optimal. (Pembimbing & guru konselor)

Pengertian Bimbingan & Konseling


1.

Secara harfiyah:

BK Guidance + Counceling
Guidance Guide (Memandu/mengelola/menyetir)

2.
Dari Donald G. Mortensen & Alan M. Schmuller (1976) Shertzer &
Stone (1971:40) Sunaryo Kartadinata (1998:3) Rochman Natawidjaja
(1987:37):
Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis
& berencana yang terarah pada pencapaian tujuan.
Dalam bimbingan yang aktif dalam mengembangkan diri adalah
individu/peserta didik.
Teknik bantuan disesuaikan dengan kebutuhan, pengalaman &
masalah individu.
Tujuan bimbingan adalah perkembangan secaa optimal, yaitu
perkembangan yang sesuai dengan potensi & sistem nilai tentang
kehidupan yang baik & benar.
3.

Dari Pietrofesa dkk (1980:75):

Konseling : Kegiata profesional yang diadakan oleh seorang konselor


yang sudah dilatih.
Klien mempelajari keterampilan pengambilan keputusan, pemecahan
masalah & tingkah laku/sikap yang baru.
Hubungan profesional itu terjadi secara suka rela.
4.

Dari ASCA (American School Counselor Association):

Konseling :
Hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien.

Ragam Bimbingan Menurut Masalah:


1.

Bimbingan Akademik
Bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam
meghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik.
Dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar-mengajar
yang kondusif agar tehindar dari kesulitan-kesulitan belajar.

2.

Bimbingan Sosial Pribadi


Bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan
masalah-masalah sosial-pribadi.
Diarahkan untuk memantapkan kepribadian & pengembangan

kemampuan individu dalam menangani masalah dirinya.

3.

Bimbingan Karir
Upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal &
memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan
masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang
diharapkan.

4.

Bimbingan keluarga
Upaya pemeberian bantuan kepada para individu sebagai
pemimpin/anggota keluarga agar mampu menciptakan keluarga
yang utuh & harmonis.

Tujuan Bimbingan
a.

Berkaiatan dengan aspek pribadi-sosial individu:


1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilainilai.
2. Memiliki sikap toleransi
3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidpan
4. Memiliki pemahaman & penerimaan diri secara objektif
5. Bersikap positif terhadap diri sendiri & orang lain
6. Mampu memilih secara sehat
7. Respek kepada orang lain
8. Bertanggung jawab
9. Mampu berinteraksi sosial
10.Mampu menyelesaikan konflik.
11.Mampu mengambil keputusan.

b.

Berkaitan dengan aspek akademik:


1. Memiliki sikap kebiasaan belajar positif
2. Memiliki motif yang tinggi untuk pendidikan sepanjang hayat
3. Memiliki keterampilan belajar yang efektif

4. Memeiliki kemampuan dalam menetapkan tujuan &


perencanaan pendidikan.
5. Memiliki kesiapan mental & siap menghadapi ujian.
c.

Berkaitan dengan aspek karir:


1. Memiliki pemahaman diri
2. Memiliki sikap positif tentang dunia kerja
3. Mampu membentuk identitas karir.
4. Mampu merencanakan masa depan.
5. Mampu membentuk pola karir.
6. Mengenal keterampilan, kemampuan & minat.

Fungsi Bimbngan1. Pemahaman


Memiliki pemahaman terhadap dirinya sendiri (potensi) & lingkungannya.
2. Preventif
Upaya konselor untuk mengantisipasi berbagai masalah.
3. Pengembangan
Upaya konselor untuk meningkatkan lingkungan yang kondusif.
4. Perbaikan (penyembuhan)
Pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah.
5. Penyaluran
Proses pengadaptasian program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan.
6. Penyesuaian
Bimbingan untuk membantu individu agar dapat menyesuaikan diri
secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan.

Prinsip-Prinsip Bimbingan:
1. Diperuntukan bagi semua individu
2. Bersifat individualisasi

3. Bersifat menekankan hal yang positif


4. Usaha bersama
5. Pengambilan keputusan adalah hal yang esensial dalam
bimbingan.
6. Berlangsung dalam berbagai setting kehidupan.
18 prinsip khusus (Peters & Farwell):
1. Ditujukan bagi semua siswa
2. Membantu siswa menuju arah kematangan
3. Proses layanan kepada siswa yang berkelanjutan & terintegrasi
4. Menekankan perkembangan potensi siswa secara maksmum
5. Guru co-funsionaris dalam proses
6. Konselor co-funsionaris utama dalam proses
7. Administrator co-funsionaris pendukung dalam proses
8. Bertanggungjawab akan kesadaran siswa akan lingkungan.
9. Harus terorganisir
10.Membantu mengenal dirinya sendiri.
11.Berorientasi kepada tujuan
12.Menekankan pada pengambilan keputusan
13.Berorientasi masa depan
14.Melakukan penilaian secara periodik
15.Membantu perkembangan siswa secara langsung
16.Difokuskan kepada individu dalam perubahan kehidupan sosial
budaya yang terjadi
17.Difokuskan kepada pembangunan kekuatan pribadi.
18.Difokuskan pada proses pemberian dorongan.
5 prinsip bimbingan (Bisco):
1. Dirancang untuk semua siswa.
2. Akan berlangsung dengan efektif jika ada kerjasama antar
personal sekolah dan personal luar sekolah (orang tua, masyarakat

dll)
3. Didasarkan pada asumsi bahwa individu memiliki peluang yang
lebih baik untuk berkembang melalui pemberian bantuan yang
terencana.
4. Memiliki hak untuk menentukan sendiri dalam melakukan pilihan.
5. Ditujukan kepada perkembangan pribadi setiap siswa.

Jenis Layanan Bimbingan


1.

Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya.


Untuk mengetahui diri individu atau siswa seluas-luasnya, beserta
latar belakang lingkungannya.

2.

Konseling
Layanan ini memfasilitasi siswa untuk memperoleh bantuan pribadi
secara langsung.

3.

Penyajian informasi dan penempatan


Informasi menyajikan keterangan tentang berbagai aspek (a.
Karakteristik, b. Sekolah lanjutan, c. Dunia kerja, d. Kiat-kiat
belajar, e. Bahaya merokok/miras/narkoba, f. Pentingnya
penyesuaian diri.)
Penempatan layanan kepada siswa dalam rangka menyalurkan
dirinya ke arah yang tepat sesuai dengan kemampuan, minat &
bakatnya.

4.

Penilaian dan Penelitian


Penilaian untuk mengetahui tujuan program bimbingan apa saja
yang telah dilaksanakan dapat tercapai.
Penelitian Mengembangkan program bimbingan tersebut.

Asas Bimbingan dan Konseling


1.

Rahasia
Menuntut dirahasiakan segenap data tentang peserta didik (klien)

2.

Sukarela
Menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan pesrta didik (klien)
untuk mengikuti layanan kegiatan.

3.

Terbuka
Menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran agar
terbuka dan tidak berpura-pura.

4.

Kegiatan
Menghendaki agar peserta didik (klien) berpartisipasi secara aktif
di dalam layanan bimbingan.

5.

Mandiri
Menghendaki agar pesrta didik (klien) menjadi individu yang
mandiri dengan ciri: mengenal sirinya dan lingkungannya.

6.

Kini
Menghendaki gar masalah yang di bawa klien adalah dalam
kondisinya sekarang.

7.

Dinamis
Agar isi layanan dan sasaran layanan bergerak maju.

8.

Terpadu
Agar layanan kegiatan yang dilakukan saling menunjang, harmonis
dan terpadu.

9.

Harmonis
Agar layanan bimbingan tidak bertentangan dengan norma yang
ada.

10.

Ahli
Agar diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional.

11.

Kenormatifan
Agar layanan diselenggarakan berdasarkan norma agama, hukum
& peraturan.

12.

Alih tangan kasus


Agar pihak penyelenggara layanan yang tidak mapu/tuntas
mengatasi masalah apat mengalihkan kepada pihak ahli yang
tepat.

13.

Tut Wuri Handayani


Agar menciptakan suasana yang mengayomi, memberikan teladan
& dorongan.

Kekeliruan dalam Menafsirkan Arti Bimbingan


a.

Bimbingan identik dengan pendidikan


Bimbingan hanyalah salah satu bagian terpadu dari pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan.

b.

Bimbingan hanya untuk siswa yang salah suai


Bimbingan sebenarnya diperuntukan untuk semua murid secara
menyeluruh.

c.

Bimbngan berarti bimbingan jabatan/pekerjaan


Bimbingan harus diselenggarakan dalam segala aspek dan
keseluruhan aspek pribadi individu

d.

Bimbingan diperuntukan bagi murid sekolah lanjutan


Sesungguhnya bimbingan diperuntukan bagi anak-anak, remaja
dan segala masa perkembanga, karena masalaha akan terasa
dalam masa perkembangan manapun.

e.

Bimbingan adalah usaha untuk memberikan nasehat.


Bimbingan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada
individu untuk mencapai pemahaman diri, dan tidak terdapat unsur
pemaksaan.

f.

Bimbingan menghendaki kepatuhan dalam tingkah laku.


Yang dikehendaki dalam bimbingan bukanlah kepatuhan melainkan
penyesuaian diri.

g.

Bimbingan adalah tugasa para ahli


Dalam bimbingan di bidang khusus memang memerlukan ahli di
bidangnya masing-masing, namun tidak semua tugas bimbingan
harus dilakukan oleh ahli.

Program Bimbingan dan Konseling Konprehensif


a.

Layanan Dasar Bimbingan


1. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME
2. Pengembangan kemandirian emosional
3. Pengembangan kemampuan individual
4. Pengembangan sikap & kebiasaan belajar yang positif
5. Pengembangan prilaku soaial yang bertanggung jawab

6. Pengembangan upaya pencapaian peran sosial


7. Pengembanga sikap penerimaan diri secara objektif
8. Pengembangan sikap dan kemampuan
9. Pengembangan sikap & kemapuan mempersiapkan karir
10.Pengembangan upaya pencapaian hubungan baru
11.Pengembangan sikap positif
b.

Layanan responsif

c.

Layanan perencanaan individual

d.

Dukungan sistem

Anda mungkin juga menyukai