T A H U N
A N G G A R A N
2 0 1 4
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Daftar Tabel
iii
Daftar Grafik
iv
Daftar Gambar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
13
17
18
19
22
22
23
23
24
24
26
27
5.2 Pola Spasial Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta
40
5.3 Analisis Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta
62
64
6.2 Saran
65
Lampiran
vi
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembagian wilayah Pemerintah Daerah DKI Jakarta
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rumah Tangga
14
15
16
24
27
28
29
Tabel 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja
30
31
Tabel 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra
32
33
34
35
36
37
38
39
40
51
53
59
61
iii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Volume Penjualan (Juta m3)
11
11
12
27
28
29
Grafik 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja
30
31
Grafik 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kondisi Geologis Jakarta dan Sekitarnya
10
14
Gambar 2.6 Peta Persebaran Pelayanan Air dari PALYJA dan AETRA
16
Gambar 4.1 (a) dan (b). Surveyor bertemu dan bertanya kepada Responden
26
Gambar 4.2 (b) dan (c). Bukti Kartu Langganan PAM Jakarta, PT. Aetra dan PT. Palyja
26
26
26
41
Gambar. 5.2. Peta Sebaran Responden PT. Palyja dan PT. Aetra di DKI Jakarta
42
Gambar. 5.3. Peta Pelayanan Air PT. Palyja dan PT. Aetra di DKI Jakarta
43
45
Gambar. 5.5. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Palyja
46
47
50
52
Gambar. 5.9. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra
54
Gambar. 6.0. Peta Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra
55
56
58
60
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 1
1.2
1.3
Melakukan sampling
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 2
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Kondisi Fisik Wilayah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah 650 km2. Secara
geografis wilayah DKI Jakarta terletak antara 106 22 42 BT sampai 106 58 18 BT
dan -5 19 12 LS sampai -6 23 54 LS. Batas-batas wilayah DKI Jakarta adalah :
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang
Wilayah
Jakarta Utara
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Barat
Kepulauan Seribu
Jumlah
Sumber : BPS 2013
Jumlah Kecamatan
5
7
7
6
5
14
44
Jumlah Kelurahan
29
41
58
61
47
31
267
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 3
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 4
Hal. 5
setebal 50 m. Bagian Selatan terdiri dari lapisan aluvial yang memanjang dari Timur ke
Barat pada Jarak 10 km sebelah Selatan pantai. Di bawahnya terdapat lapisan endapan
yang lebih tua. Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan
pencapaian lapiasan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m 25 m. Makin
ke Selatan permukaan keras semakin dangkal yaitu antara 8 m 15 m.
Hal. 6
Penduduk
No
Kabupaten/
Kota
LakiLaki
Perempua
n
Jumla
h
Sex
Rasi
o
Jumla
h
Rata rata
Pendudu
k per
Rumah
tangga
Kepadat
an
Pendudu
k
per km2
KEPULAUAN
SERIBU
11.782
11.237
23.019
103.2
8
4,870
0.19
4.33
2,423.47
JAKARTA
SELATAN
1.041.68
2
985.707
2.027.3
89
102.4
7
532,88
7
21.24
3.87
14,554.35
JAKARTA TIMUR
1.401.23
2
1.320.764
2.721.9
96
103.8
4
690,60
8
27.53
3.90
14,304.25
JAKARTA PUSAT
536.463
512.537
1.049.0
00
101.7
2
234,98
0
9.37
3.83
18,688.72
JAKARTA BARAT
1.121.93
5
1.049.282
2.171.2
17
104.2
0
608,34
2
24.25
3.75
17,663.17
JAKARTA UTARA
831.820
778.976
1.610.7
96
100.4
0
437,18
2
17.43
3.76
11,963.62
3,458
9,607,7
87
102,8
3
2,508,8
69
100.0
0
3.83
14,694.55
DIPLOMAT
1,735
TOTAL PROVINSI DKI
4,870,93
JAKARTA
8
Sumber : BPS 2013
1,723
4,736,849
Hal. 7
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 8
Pada gambar tersebut terlihat area pelayanan dengan tiga status yang
mencerminkan suplai air minum perpipaan yang dikelola Palyja. Pada peta
dengan warna hijau menandakan suplai air perpipaan telah disalurkan
permanen. Pada peta uga terlihat area bagian dengan warna kuning yang
menandakan suplai air minum perpipaan yang tidak menentu dan dengan warna
merah yang menandakan wilayah tersebut masih kurang suplai air. Wilayah
dengan tanda warna kuning dan merah harus menjadi perhatian selanjutnya
agar kedepannya dapat berubah menjadi status wilayah berwarna hijau.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 9
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 10
Sumber air yang digunakan oleh Palyja dalam mencukupi kebutuhan air minum
perpipaan di wilayah cakupannya terdiri dari 60% air baku dari banjir kanal barat, 35%
air curah dari Tangerang dan 5% air dari berbagai sumber sungai lain. Dalam proses
pengolahan air baku menjadi air bersih, Palyja memiliki 2 unit instalasi pengolahan air
utama yakni Pejompongan I dan Pejompongan II, sedangkan 2 unit instalasi pengolahan
air tambahan yakni Cilandak. Setiap unit instalasi pengolahan air bersih dilengkapi
dengan fasilitas pompa dan penampungan.
Gambar 2.4
Saluran Pengaliran Air Baku ke Palyja
IPA Pejompongan II
IPA Cilandak
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 11
Sejak Maret 2007, Instalasi Taman Kota tidak beroperasi karena adanya
masalah dengan kualitas air baku. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pejompongan
memasok sekitar 60,85% suplai air di wilayah sebelah Barat Jakarta, 4.30%
suplai air diperoleh dari IPA Cilandak dan sisanya sebesar 34.85% suplai air
diolah di DCR 4 dan DCR 5.
Grafik 2.1 Volume Penjualan (Juta m3)
Tren penjualan volume air PALYJA mengalami kenaikan sepanjang tahun sejak
tahun 1999 sampai dengan 2011, kenaikan volume penjualan rata-rata pertahun mencapai
10 juta meter/ kubik. Hal tersebut memberikan nilai positif terhadap perekonomian
perusahaan yang mengalami kenaikan profit, dan akan meningkatkan volume jual air
bersih ditahun berikutnya.
Grafik 2.2 Tingkat Kehilangan Air
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 12
Tingkat kehilangan air di Palyja DKI Jakarta mengalami penurunan yang signifikan. Pada
2010, tingkat NRW Palyja mencapai 42,3% menurun dari NRW 2009 yakni 43,9%.
Kemudian pada 2011 hanya tersisa 39%, tahun 2012 telah berhasil ditekan menjadi
37,98%. Untuk menekan angka NRW, Palyja secara kontinu melakukan deteksi
kebocoran, melakukan pemutusan pipa-pipa lama serta mencari kebocoran di pipa-pipa
primer atau besar.
Grafik 2.3 Evaluasi Perbaikan Kebocoran
Palyja berhasil menurunkan angka kebocoran air menjadi sebesar 40% persen
sejak tahun 2010 hingga 2011, dalam dua tahun terakhir angka kebocoran terus
mengalami penurunan, dimulai 41,76 persen pada 2010, kemudian turun 58,34 pada
2011. Dengan persentase ini perusahaan berhasil menyelamatkan 2,5 juta meter kubik air
bersih. Dan jumlah air yang terselamatkan lebih dari 170 ribu meter kubik atau setara
dengan pemakaian 9.000 pelanggan. Adapun kasus pencurian air yang ditemukan lebih
dari 890 kasus. Tahun ini Palyja menargetkan tingkat kebocoran air turun hingga 37
persen.
2.4 Profil Aetra
PT Aetra Air Jakarta adalah nama baru PT Thames PAM Jaya (TPJ) untuk
mengelola, mengoperasikan dan
melakukan investasi di wilayah Timur Jakarta (sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta
Pusat & seluruh Jakarta Timur) berdasarkan kontrak kerjasama dengan PAM JAYA
selama 25 yang dimulai pada tahun 1998 sampai 2023. Aetra memiliki 2 unit Instalasi
Pengolahan Air dengan kapasitas total 9,000 L/Detik, 1 unit pusat distribusi (CDC), 4
unit instalasi booster pump serta 5,893 km jaringan pipa distribusi, 400,000 pembacaan
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 13
meter dan penerbitan rekening pelanggan setiap bulan dan 9 payment point dan beberapa
bank sebagai payment point. Aetra menggunakan sistem Billing, Geographical
Information System.
Jumlah pelanggan Aetra meningkat dari 266.402 pelanggan menjadi lebih dari
385.377 pelanggan. Untuk jumlah pelaggan aktif, sebanyak 377.790 denga 322.954 untuk
rumah tangga, 4.164 untuk sosial. 30.026 untuk usaha, 12.524 untuk industri, 45.732
digunakan untuk instansi pemerintah, HU/MCK/TA sebesar 4.164 dan 3 untuk lain-lain.
Rasio cakupan pelayanan pasokan air juga meningkat hingga 65,1% pada Desember 2008
sehingga diperkirakan 2,9 juta jiwa di wilayah operasionalnya telah memperoleh akses
pelayanan air bersih.
Aetra mendapat konsesi untuk melakukan usaha selama 25 tahun berdasarkan
Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum DKI Jakarta (PAM Jaya).
Kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Februari 1998 hingga tanggal 31 Januari
2023.
Gambar 2.5 Peta Cakupan pelayanan Aetra
bertanggung
jawab
untuk
mengelola,
mengoperasikan,
Hal. 14
Kanal Tarum Barat (Kalimalang). Produk utama PT. Aetra adalah air bersih
perpipaan. Air didistribusikan ke pelanggan rumah tangga dan industri yang
berada di area operasionalnya melalui jaringan perpipaan (PT. Aetra Air Jakarta
2009).
Grafik 2.4
Capaian Pelanggan Air Minum Perpiapaan Aetra
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 15
385.377
377.790
322.954
4.164
30.026
12.524
45.732
4.164
3
65.2
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 16
BAB III
METODOLOGI
Kegiatan
Study Pustaka
Survey Lapangan
Pengolahan Data
Analisis dan Sintesis
Bulan
November
Desember
+
+
+
+
b). Lokasi
Lokasi kegiatan ini berada di wilayah pelayanan Air Minum dari dua
perusahaan air minum, yaitu Aetra dan PALYJA yang berada di DKI Jakarta
dengan persebaran di lima titik, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta
Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 17
Gambar 2.6 Peta Persebaran Pelayanan Air dari PALYJA dan AETRA
Sosial dan
pelayanan
Kualitas
dan
kuantitas (debit air
minum)
yang
didapatkan
oleh
responden
Kependudukan
Pelanggan air minum
eksisting
Tingkat pelayanan air
minum
Teknik
Pengambilan Data
Teknik
Mengolah Data
Survey, sampling
Deskriptif
Studi pustaka
Deskriptif
Survey, sampling
Deskriptif
Survey, sampling
Deskriptif
Hal. 18
dibacakan oleh surveyor agar responden dapat lebih mudah terbuka dalam
bercerita. Pengumpulan data dilakukan sejak November dengan 1000 responden
untuk sampel.
Berdasarkan tabel diatas diketahui terdapat dua jenis data utama dalam
kajian ini yakni, kualitas dan kontinuitas air, serta kualitas pelayanan air minum.
Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Stratiffed Purposive Sample. Karena dengan cara ini sub kelompok yang spesifik
akan memiliki jumlah yang cukup terwakili dalam sampel, serta menyediakan
jumlah sampel sebagai sub analisis dari anggota kelompok tersebut. Dalam
strategi ini populasi dikategorikan dalam kelompok-kelompok yang memiliki
strata yang sama sesuai karakteristik masing-masing responden.
Kegiatan mengumpulkan data terkait dengan kependudukan dan profile
dua perusahaan yang menangani air bersih DKI (Aetra dan PALYJA) dilakukan
dengan cara studi pustaka dari sumber-sumber yang sudah ada, seperti BPS,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta, PDAM dan sumbersumber lain yang memiliki kualifikasi terhadap informasi dan data yang
diperlukan.
3.3.
Ukuran Sampel
Walaupun memungkinkan dilakukan wawancara, misalnya, semua
rumahtangga yang merupakan pelanggan PDAM, pada umumnya meskipun layak
tidak perlu dilakukan untuk seluruhnya. (Melakukan wawancara pada seluruh
pelanggan adalah melakukan pencacahan/census pelanggan, bukan sebuah survai
pelanggan). Terdapat dua hal alasan yang mendasar mengapa lebih cenderung
melakukan sampling daripada melakukan kegiatan pencacahan/census. Oleh
karena alasan keterbatasan biaya dan kepentingan.
Jika para petugas pencacah bukan pegawai/staf yang dibayar dalam
melakukan wawancara, biaya yang dianggarkan oleh PDAM. Berkaitan dengan
biaya kegiatan pencacahan (census) akan beberakapa kali lipat bila hanya
melakukan sampel rumahtangga. Dalam beberapa hal jika memanfaatkan
pegawai PDAM sebagai petugas pencacah, akan mengakibatkan biaya
kesempatan (Opportunity Cost) terhadap jam kerja menjadi tinggi, mereka harus
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 19
Hal. 20
membutuhkan ukuran jumlah sampel yang besar. Bagian pertama dari pernyataan
...95 %... menunjukkan toleransi peneliti akibat dari kesalahan, atau akibat
bahwa perkiraannya tentang rata-rata ketinggian untuk orang laki-laki di
Sulawesi diluar dari pernyataan interval kepercayaan. Jadi persentase disini
adalah dari Tingkat Kepercayaan (Level of Confidence). Semakin tinggi
tingkat kepercayaan, bararti untuk semua hal sama dengan membutuhkan ukuran
data yang lebih besar.
Jika jumlah populasi meningkat, kita dapat melakukan survei dengan
persentase sampel yang lebih kecil untuk menghasilkan sejumlah interval
kepercayaan dan tingkat kepercayaan (as population size increases, we can
survey a smaller percentage of the sample to obtain a given confidence interval
and level of confidence) (berikan ini sebagai dokumentasi untuk implementasi
buku petunjuk dan jangan sebagai acuannya textbook di dalam melakukan
sampling, pembaca mengacu pada beberapa buku statistik lanjutan atau buku
tentang sampling untuk keduakalinya, secara mathematik dpat menjelaskan
bahwa ini benar.
Contoh pengertian Tingkat Kepercayaan dan Error Sampling
Dengan desain survei :
-
Jumlah Sampel
Tingkat Kepercayaan
Error Sampling
1000 Sampel
:
95 %
+/- 5 %
Hal. 21
bila jawaban berada pada jawaban 45 % yang Puas maka dapat diintepretasikan
mayoritas pelanggan (55 %) menyatakan tidak puas, dan sebaliknya bila
jawaban berada pada 55 %, maka intepretasinya mayoritas pelanggan
menyatakan puas.
Perhitungan jumlah sampel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
S = Jumlah Sampel
Z = Ukuran Tingkat Kepercayaan / nilai rata-rata dari Standar Error
Untuk Tingkat Kepercayaan 90 %, nilai Z = 1.64
Untuk Tingkat Kepercayaan 95 %, nilai Z = 1.96
Untuk Tingkat Kepercayaan 99 %, nilai Z = 2.58
r = variasi prporsi populasi, nilai r untuk populasi berimbang adalah 0,25
N = Jumlah populasi (responden) dalam area sampling
E = Sampling error (%) tergantung dari ketelitian yang direncakanan, semakin
kecil sampling error, akan mengakibatkan jumlah sampel semakin besar
3.4.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 22
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 23
BAB IV
PELAKSANAAN SURVEY
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 24
Proses pelaksanaan survey cukup terkendala dengan adanya ketidaksamaan antara alamat yang
tertera dalam form daftar pelanggan dengan pemilik rumah atau alamat responden yang sekarang
dan kurang update-nya data pelanggan. Namun, dengan menunjukkan bukti pembayaran
berlangganan pengguna air PAM, penghuni rumah pada alamat pelanggan sekarang tetap
dijadikan resonden dalam survey.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 25
Survai
Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air
Minum Jakarta 2014
Assalamualaikum wrwb
Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam
Bapak/Ibu
Nama saya.. adalah petugas Survai Kajian Tingkat Kontinuitas 24
Jam Pelayanan Air Minum Jakarta 2014. Maksud survai ini adalah untuk mengetahui tingkat
pelayanan air minum Pelanggan Air Minum Perpipaan di Jakarta. Sedangkan tujuan survai ini
adalah dengan mengetahui tingkat kontinuitas 24 Jam pelayanan, dapat dijadikan acuan
priorotas pengembangan pelayanan di masa mendatang. Jawaban atau informasi yang obyektif
dan sebenarnya dari Bapak/Ibu atas pertanyaanpertanyaan dalam angket ini merupakan
informasi yang sangat penting bagi kami dan sangat kami harapkan.
Sesudah angket ini diisi lengkap kemudian akan diproses lebih lanjut dan tidak satupun
responden akan dirugikan. Kami memerlukan waktu kira-kira 10 menit.
Apakah Bapak/Ibunda bersedia untuk berpartisipasi?
(Lingkari jawaban yang benar)
Ya....................................................................................................................1
Tidak................................................................................................................2
Jika jawaban Tidak, akhiri wawancara dan ucapkan Terimakasih !!!
4. Apakah di rumah Bapak/ibu/sdr sesaat setelah water meter air memiliki bak bawah
tanah? Atau disedot dengan bantuan pompa?
(Nemunerator melihat langsung situasi water meternya)
Ya....................................................................................................................1
Tidak................................................................................................................2
Jika jawaban Ya, akhiri wawancara dan ucapkan Terimakasih !!!
5. Secara umum, berapa jam dalam 1 hari air di rumah bapak/ibu/sodara mengalir?
(isi dengan centang)
1 0 - 12 jam
2 12 - 23 jam
3 24 jam
1. Dapatkah saya melihat dan mencatat rekening tagihan terakhir yang bapak/ibu/sodara
miliki?
Ya....................................................................................................................1
Tidak................................................................................................................2
Jika jawaban Tidak, akhiri wawancara dan ucapkan Terimakasih !!!
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 26
(a)
(b)
Gambar (a) dan (b). Surveyor bertemu dan bertanya kepada Responden
(b)
(c)
Gambar (b) dan (c). Bukti Kartu Langganan PAM Jakarta, PT. Aetra dan PT. Palyja
(c)
(d)
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 27
BAB V
ANALISA DATA
386
POMPA
AIR
TANAH
83
MEMBELI
AIR
(GEROBAK)
32
501
77,05
16,57
6,39%
0%
100,00%
77%
17%
6%
0%
100%
TIDAK
ADA
LAINNYA
(KETERANGAN)
JUMLAH
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 28
57 % menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat alternatif selain PAM. Dan
sebanyak 32 responden dengan 6, 39 % menggunakan alternatif air selain PAM
dengan membeli Air (Gerobak).
2. PT. Aetra
POMPA
AIR
TANAH
97
19,44%
19%
MEMBELI
LAINNYA
AIR
JUMLAH
(KETERANGAN)
(GEROBAK)
4
0
499
0,80%
0%
100,00%
1%
0%
100%
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 29
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 30
Grafik 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja
Tabel 5.4. Kualitas Air/ Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Palyja
BAU
TANAH/
LUMPUR
24
30,00%
BAU
BESI
29
36,25%
BAU
AIR
SUNGAI
6
7,50%
BAU
GOT
JUMLAH
21
26,25%
80
100,00%
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM Palyja
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan
Bau Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah 80
responden dari 501 responden. Dengan masingmasing jumlah, yaitu 24
responden atau 30 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 29 responden atau
36, 25 % mengeluh pada bau besi, 6 responden ata 7, 50 % mengeluh pada bau
air sungai, dan sebesar 21 responden atau 26, 25 % mengeluh pada bau got.
Hal tersebut mengindikasikan keluhan terbanyak pada bau tanah atau lumpur
dan bau got di air Pam PT. Palyja
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 31
2. PT. Aetra
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 32
Grafik 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra
Tabel 5.6. Kualitas Air dengan Bau (Selain Kaporit) PAM PT. Aetra
BAU
TANAH/
LUMPUR
36
90,00%
BAU
AIR
SUNGAI
0
10,00%
0%
BAU
BESI
BAU
GOT
JUMLAH
40
0%
100,00%
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM Palyja
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan
Bau Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah 40
responden dari 499 responden. Dengan masingmasing jumlah, yaitu 36
responden atau 90 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 4 responden atau
10 % mengeluh pada bau besi, Hal tersebut mengindikasikan keluhan terbanyak
pada bau tanah atau lumpur di air Pam PT. Palyja
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 33
BAK BAWAH
20
3,99%
4%
TIDAK
377
75,25%
75%
JUMLAH
501
100,00%
100%
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dari jumlah total 501 responden PT.
Palyja yang disurvey dengan pertanyaan mengenai memiliki bak bawah atau pompa
terdapat berbagai macam jawaban yang terbagi atas, sebanyak 377 responden atau 75,
25 % tidak menggunakan bak bawah atau pompa, 104 responden atau dengan 20, 76
% memiliki pompa air, dan 20 responden atau 3, 99 % memiliki bak bawah sebagai
penampungan. Jadi, hampir keseluruhan pelanggan PT. Palyja yang disurvey tidak
menggunakan bak bawah atau pompa.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 34
2. PT. Aetra
BAK BAWAH
15
3,01%
3%
TIDAK
386
77,35%
77%
JUMLAH
499
100,00%
100%
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, dari jumlah total 499 responden PT. Aetra
yang disurvey dengan pertanyaan mengenai memiliki bak bawah atau pompa terdapat
berbagai macam jawaban yang terbagi atas, sebanyak 386 responden atau 77, 35 % tidak
menggunakan bak bawah atau pompa, 98 responden atau dengan 19, 64 % memiliki
pompa air, dan 15 responden atau 3 % memiliki bak bawah sebagai penampungan. Jadi,
hampir keseluruhan pelanggan PT. Aetra yang disurvey tidak menggunakan bak bawah
atau pompa.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 35
12-23
JAM
136
27,15%
27%
24 JAM
JUMLAH
265
52,89%
53%
501
100,00%
100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Palyja
dengan jumlah total responden sebanyak 501 jiwa, memiliki angka tertinggi pada
rata-rata air mengalir 24 jam dengan 265 responden atau 52, 89 %. Diikuti dengan
rata-rata air mengalir 12-23 jam dengan 136 responden atau dengan 27, 15 %
dengan rata-rata air mengalir 12-23 jam dan 100 responden atau dengan 19, 96 %
memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 36
24
JUMLAH
JAM
265
501
52,89% 100,00%
53%
100%
Berdasarkan tabel air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Palyja dengan
jumlah total responden sebanyak 501 jiwa, dan penggabungan nilai jumlah layanan
tidak 24 jam dengan 0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir
sebanyak tidak 24 jam dan 24 jam di PT. Palyja. Angka tertinggi pada air mengalir
24 jam dengan 265 responden atau 52, 89 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24
jam dengan 236 responden atau 47, 11 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air
mengalir di PT. Palyja terlayani selama 24 jam dengan ketentuan daerah-daerah
tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 37
2.
PT. Aetra
0-12 JAM
12-23
JAM
24 JAM
JUMLAH
120
24,05%
24%
78
15,63%
16%
301
60,32%
60%
499
100,00%
100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra
dengan jumlah total responden sebanyak 499 jiwa, memiliki angka tertinggi pada
rata-rata air mengalir 24 jam dengan 301 responden atau 60, 32 %. Diikuti dengan
rata-rata air mengalir 12-23 jam dengan 120 responden atau dengan 24, 05 %
memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari dan 78 responden atau dengan 15, 63 %
memiliki air rata-rata 12-23 jam dalam sehari.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 38
24
JAM
JUMLAH
301
499
60,32% 100,00%
60%
100%
Berdasarkan tabel mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra dengan jumlah
total responden sebanyak 499 jiwa, dan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24
jam dengan 0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak
tidak 24 jam dan 24 jam di PT. Aetra Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan
301 responden atau 60, 32 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 198
responden atau 39, 68 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di PT. Aetra
terlayani selama 24 jam dengan ketentuan daerah-daerah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 39
12-23
JAM
24 JAM
JUMLAH
220
22,00%
22%
214
21,4%
21%
566
56,60%
57%
1000
100,00%
100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari air PAM di DKI
Jakarta dengan jumlah total responden dari PT. Aetra sebanyak 499 jiwa dan PT.
Palyja sebanyak 501 jiwa dengan total keseluruhan 100 responden, maka terbentuk
jumlah air mengalir dalam sehari di DKI Jakarta dengan Jumlah tertinggi pada ratarata air mengalir 24 jam dengan 566 responden atau 56, 60 % (57 %), lalu diikuti
dengan rata-rata air mengalir 0-12 jam dengan 220 respnden atau 22 % dan rata-rata
air mengalir 12-23 jam dengan 214 responden atau 21, 4 %. Dengan nilai survey yang
didapat, maka rata air mengalir rata-rata dalam sehari di DKI Jakarta mengalir selama
24 jam perhari, namun dengan jangkauan wilayah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 40
24 JAM
Jumlah
566
56,60%
1000
100%
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari air PAM di DKI
Jakarta, dengan jumlah total responden PT. Palyja sebanyak 501 responden dan PT.
Aetra sebanyak 499 jiwa, dengan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24 jam
dengan 0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak tidak
24 jam dan 24 jam di DKI Jakarta. Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan
566 responden atau 56, 60 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 434
responden atau 43, 40 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di DKI Jakarta
terlayani selama 24 jam, namun dengan ketentuan daerah-daerah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 41
5.2. Pola Spasial Kajian Tingkat Kontinuitas 24 Jam Pelayanan Air Minum Jakarta
a)
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 42
Gambar. 5.2. Peta Sebaran Responden PT. Palyja dan PT. Aetra di DKI Jakarta
Berdasarkan data yang tersedia, maka terdapat pola zona sebaran yang menjadi bahan
sebagai survey di lapangan. Dengan sebaran yang meliputi kelurahan di DKI Jakarta, dimana hal
tersebut mewakili EZ yang tersaji pada metode pengambilan sampel, dengan wilayah yang
disurvey meliputi pembagian menurut kategori yakni rata-rata air mengalir 0-12 jam, 12-24 jam
dan 24 jam. Dengan rata-rata air mengalir 0-12 jam dengan kelurahan Jati Pulo, Jelambar,
Jelambar Baru, Pekojan, Roa Malaka, Slipi, Tomang, Bungur, Cikini, Gambir, Gunung
Sahari Selatan, Kebon Sirih, Kemayoran, Kramat, Kwitang, Pasar Baru, Senen, Tanah
Tinggi, Bendungan Hilir, Cikini, Karet Tengsin, Kebon Melati, Kebon Sirih, Menteng,
Petamburan, Ancol, Cilincing, Kali Baru, Kebon Bawang, Kelapa Gading Barat, Koja,
Lagoa, Pademangan Barat, Rawabadak Selatan, Rawabadak Utara, Semper Barat,
Semper Timur, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Tugu Selatan, Tugu Utara, Warakas,
Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 43
Kelurahan ata-rata air mengalir 12-24 jam meliputi Cengkareng Timur, Grogol,
Kali Deres, Kamal, Kapuk, Kebon Jeruk, Kedoya Selatan, Kelapa Dua, Mangga Besar,
Maphar, Palmerah, Pegadungan, Pinangsia, Rawa Buaya, Semanan, Srengseng,
Sukabumi Utara, Taman Sari, Tangki, Tanjung Duren Utara, Tegal Alur, Wijaya
Kesuma, Cideng, Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa,
Pegangsaan, Karet, Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan, Cempaka Putih
Barat, Cempaka Putih Timur, Galur, Gunung Sahari Utara, Harapan Mulya, Johar Baru,
Kampung Rawa, Karang Anyar, Kartini, Kebon Kosong, Kenari, Mangga Dua Selatan,
Paseban, Rawasari, Serdang, Utan Panjang, Bali Mester, Cipinang, Cipinang Besar
Selatan, Cipinang Besar Utara, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, Jati, Jatinegara,
Jatinegara Kaum, Kampung Melayu, Kayu Manis, Kebon Manggis, Klender, Palmerah,
Pisangan Baru, Pisangan Timur, Pondok Bambu, Pulo Gadung, Pulo Gebang, Rawa
Bunga, Rawamangun, Ujung Menteng, Utan Kayu Selatan, Utan Kayu Utara, Marunda
Keluarhan dengan rata-rata air mengalir 24 jam, meliputi Pademangan Timur,
Angke, Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan, Duri Utara,
Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung
Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara,
Kerendang, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan, Meruya
Utara, Sukabumi Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren Selatan, Cempaka
Baru, Sumur Batu, Duri Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan, Petojo Utara, Cikoko,
Kebon Baru, Pejaten Timur, Pengadegan, Rawajati, Tanjung Barat, Bangka, Bintaro,
Bukit Duri, Ciganjur, Cikoko, Cilandak Barat, Cilandak Timur, Cipedak, Cipete Selatan,
Cipete Utara, Cipulir, Duren Tiga, Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Grogol Selatan,
Grogol Utara, Guntur, Gunung, Jagakarsa, Jati Padang, Kalibata, Karet Kuningan, Karet
Semanggi, Kebagusan, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru,
Kramat Pela, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Lebak Bulus, Lenteng Agung, Mampang
Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai, Menteng Atas, Menteng Dalam,
Pancoran, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pela Mampang, Pengadegan,
Pesanggrahan, Petogogan, Petukangan Selatan, Petukangan Utara, Pondok Labu, Pondok
Pinang, Pulo, Ragunan, Rawa Barat, Rawajati, Selong, Senayan, Srengseng Sawah,
Tanjung Barat, Tebet Barat, Tebet Timur, Tegal Parang, Ulujami, Bale Kambang, Bambu
Apus, Baru, Batu Ampar, Bidara Cina, Cakung Barat, Cakung Timur, Cawang, Ceger,
Cibubur, Cijantung, Cilangkap, Cililitan, Cipayung, Cipinang Cempedak, Ciracas,
Dukuh, Duren Sawit, Gedong, Halim Perdana Kusumah, Kalisari, Kampung Tengah,
Kayu Putih, Kebon Pala, Kelapa Dua Wetan, Kramat Jati, Lubang Buaya, Makasar,
Malaka Jaya, Malaka Sari, Munjul, Pekayon, Penggilingan, Pinang Ranti, Pondok
Kelapa, Pondok Kopi, Pondok Ranggon, Rambutan, Rawa Terate, Setu, Susukan, Kelapa
Gading Timur, Papanggo, Pegangsaan Dua, Rorotan, Sukapura, Sunter Agung, Sunter
Jaya
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 44
b)
Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan, Duri Utara, Glodok,
Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung
Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara,
Kerendang, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan,
Meruya Utara, Sukabumi Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren
Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Duri Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan,
Petojo Utara, Cikoko, Kebon Baru, Pejaten Timur, Pengadegan, Rawajati,
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 45
Tanjung Barat, Bangka, Bintaro, Bukit Duri, Ciganjur, Cikoko, Cilandak Barat,
Cilandak Timur, Cipedak, Cipete Selatan, Cipete Utara, Cipulir, Duren Tiga,
Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Grogol Selatan, Grogol Utara, Guntur,
Gunung, Jagakarsa, Jati Padang, Kalibata, Karet Kuningan, Karet Semanggi,
Kebagusan, Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru,
Kramat Pela, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Lebak Bulus, Lenteng Agung,
Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai, Menteng Atas,
Menteng Dalam, Pancoran, Pasar Minggu, Pejaten Barat, Pejaten Timur, Pela
Mampang,
Pengadegan,
Pesanggrahan,
Petogogan,
Petukangan
Selatan,
Petukangan Utara, Pondok Labu, Pondok Pinang, Pulo, Ragunan, Rawa Barat,
Rawajati, Selong, Senayan, Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Tebet Barat, Tebet
Timur, Tegal Parang.
Tidak 24 jam meliputi Jati Pulo, Jelambar, Jelambar Baru, Pekojan, Roa
Malaka, Slipi, Tomang, Bungur, Cikini, Gambir, Gunung Sahari Selatan, Kebon
Sirih, Kemayoran, Kramat, Kwitang, Pasar Baru, Senen, Tanah Tinggi,
Bendungan Hilir, Cikini, Karet Tengsin, Kebon Melati, Kebon Sirih, Menteng,
Petamburan, Cengkareng Timur, Grogol, Kali Deres, Kamal, Kapuk, Kebon
Jeruk, Kedoya Selatan, Kelapa Dua, Mangga Besar, Maphar, Palmerah,
Pegadungan, Pinangsia, Rawa Buaya, Semanan, Srengseng, Sukabumi Utara,
Taman Sari, Tangki, Tanjung Duren Utara, Tegal Alur, Wijaya Kesuma, Cideng,
Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa, Pegangsaan, Karet,
Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 46
Gambar. 5.4. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Palyja
Berdasarkan data persentase yang diolah, terdapat rata-rata air mengalir 24 jam
dengan 52, 89 %. Diikuti dengan rata-rata air mengalir 12-23 jam dengan dengan 27, 15 %
terdapat di beberapa kelurahan seperti Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri
Selatan, Duri Utara, Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, dan dengan 19,
96 % memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari terdapat di beberapa kelurahan seperti
kapuk muara, pejagalan, angke, penjaringan, kembangan kebun jeruk, dan palmerah.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 47
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 48
Kesuma, Cideng, Gambir, Gelora, Gondangdia, Kebon Kacang, Kebon Kelapa, Pegangsaan,
Karet, Pasar Manggis, Setiabudi, Kamal Muara, Pejagalan.
Rata-rata air mengalir selama 24 jam dengan wilayah meliputi kelurahan
Pademangan Timur, Angke, Cengkareng Barat, Duri Kepala, Duri Kosambi, Duri Selatan,
Duri Utara, Glodok, Jembatan Besi, Jembatan Lima, Joglo, Kali Anyar, Keagungan, Kedaung
Kaliangke, Kedoya Utara, Kemanggisan, Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Kerendang,
Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Krukut, Meruya Selatan, Meruya Utara, Sukabumi
Selatan, Tambora, Tanah Sereal, Tanjung Duren Selatan, Cempaka Baru, Sumur Batu, Duri
Pulo, Kampung Bali, Petojo Selatan, Petojo Utara, Cikoko, Kebon Baru, Pejaten Timur,
Pengadegan, Rawajati, Tanjung Barat, Bangka, Bintaro, Bukit Duri, Ciganjur, Cikoko,
Cilandak Barat, Cilandak Timur, Cipedak, Cipete Selatan, Cipete Utara, Cipulir, Duren Tiga,
Gandaria Selatan, Gandaria Utara, Grogol Selatan, Grogol Utara, Guntur, Gunung, Jagakarsa,
Jati Padang, Kalibata, Karet Kuningan, Karet Semanggi, Kebagusan, Kebayoran Lama Selatan,
Kebayoran Lama Utara, Kebon Baru, Kramat Pela, Kuningan Barat, Kuningan Timur, Lebak
Bulus, Lenteng Agung, Mampang Prapatan, Manggarai, Manggarai Selatan, Melawai,
Menteng Atas, Menteng Dalam,
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 49
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 50
SELALU KERUH
SERING JERNIH
KEMBANGAN
SELATAN
KEMBANGAN
UTARA
KEBAGUSAN
RAWA BARAT
JATI PULO
PEKOJAN
CIKINI
JELAMBAR
KEBON SIRIH
KEBON
MELATI
ROA MALAKA
MENTENG
MERUYA SELATAN
KALI DERES
SLIPI
CENGKARENG
TIMUR
MERUYA UTARA
KEBON BARU
KAMAL
TOMANG
GROGOL
SUKABUMI SELATAN
KRAMAT PELA
KAPUK
BENDUNGAN HILIR
KEBON JERUK
TAMBORA
KUNINGAN BARAT
MANGGA
BESAR
KARET TENGSIN
KEDOYA
SELATAN
TANJUNG DUREN
SELATAN
KUNINGAN TIMUR
TEBET TIMUR
PALMERAH
PETAMBURAN
KELAPA DUA
BANGKA
LEBAK BULUS
TEGAL
PARANG
PEGADUNGAN
KAPUK MUARA
MAPHAR
BINTARO
LENTENG AGUNG
ULUJAMI
KARET
SEMANGGI
KEBAYORAN LAMA
SELATAN
KEBAYORAN LAMA
UTARA
RAWAJATI
SELONG
SENAYAN
SRENGSENG
SAWAH
TANJUNG
BARAT
PINANGSIA
PENJARINGAN
SRENGSENG
BUKIT DURI
MAMPANG
PRAPATAN
RAWA BUAYA
PLUIT
SUKABUMI
UTARA
CIGANJUR
MANGGARAI
SEMANAN
TEGAL ALUR
TAMAN SARI
CIKOKO
MANGGARAI
SELATAN
TANGKI
CIDENG
TANJUNG DUREN
UTARA
CILANDAK BARAT
MELAWAI
WIJAYA
KESUMA
PEJAGALAN
GONDANGDIA
CILANDAK TIMUR
MENTENG ATAS
KEBON KACANG
CIPEDAK
MENTENG DALAM
PEGANGSAAN
CIPETE SELATAN
PANCORAN
DURI PULO
KARET
CIPETE UTARA
PASAR MINGGU
PETOJO SELATAN
PASAR MANGGIS
CIPULIR
PEJATEN BARAT
GAMBIR
GELORA
KEBON
KELAPA
KAMAL
MUARA
KOTA BAMBU
SELATAN
KOTA BAMBU
UTARA
DURI KEPA
SETIABUDI
DUREN TIGA
PEJATEN TIMUR
DURI UTARA
ANGKE
GANDARIA SELATAN
PELA MAMPANG
GLODOK
CENGKARENG
BARAT
GANDARIA UTARA
PENGADEGAN
JEMBATAN
LIMA
DURI KOSAMBI
GROGOL SELATAN
PESANGGRAHAN
KEAGUNGAN
DURI SELATAN
GROGOL UTARA
PETOGOGAN
KERENDANG
JEMBATAN BESI
GUNTUR
PETUKANGAN
SELATAN
KRUKUT
JOGLO
GUNUNG
PETUKANGAN UTARA
--
KALI ANYAR
JAGAKARSA
PONDOK LABU
KEDAUNG
KALIANGKE
JATI PADANG
PONDOK PINANG
KEDOYA UTARA
KALIBATA
PULO
KEMANGGISAN
KARET KUNINGAN
RAGUNAN
TANAH
SEREAL
KAMPUNG
BALI
PETOJO
UTARA
TEBET BARAT
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 51
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM PT. Palyja
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan
Bau Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah
80 responden dari 501 responden. Dengan masingmasing jumlah, 30 %
mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 36, 25 % mengeluh pada bau besi, 7,
50 % mengeluh pada bau air sungai, dan 26, 25 % mengeluh pada bau got. Hal
tersebut terpolakan menurut klasifikasinya dengan media gambar peta Kualitas
Air (Keluhan) di PT. Palyja, dengan daerahnya meliputi :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 52
MAPHAR
ANGKE
TAMBORA
KEBON BARU
SELONG
PENGADEGAN
BENDUNGAN
HILIR
SLIPI
PENJARINGAN
RAWAJATI
RAWA
BUAYA
PETAMBURAN
LEBAK BULUS
TANJUNG
BARAT
DURI PULO
KAMAL
TEGAL
PARANG
BINTARO
TEGAL ALUR
CIGANJUR
KAMAL
MUARA
CILANDAK
BARAT
BANGKA
CILANDAK
TIMUR
CIKOKO
CIPEDAK
PALMERAH
CENGKARENG
BARAT
TANAH
SEREAL
KRAMAT PELA
SENAYAN
JELAMBAR
TOMANG
PEGADUNGAN
DURI KOSAMBI
KAMPUNG
BALI
KUNINGAN
BARAT
TEBET
BARAT
ROA
MALAKA
KRUKUT
GLODOK
BUKIT DURI
KEBON
MELATI
SRENGSENG
JEMBATAN
LIMA
KEBON SIRIH
SUKABUMI
UTARA
CIPETE
SELATAN
CIPETE
UTARA
MENTENG
KAPUK
MUARA
CENGKARENG
TIMUR
GROGOL
KALI DERES
KAPUK
TAMAN SARI
TANGKI
GONDANGDIA
KEBON
KACANG
KEBON
KELAPA
JOGLO
KEAGUNGAN
CIPULIR
KEDAUNG
KALIANGKE
KEDOYA
UTARA
GANDARIA
SELATAN
GANDARIA
UTARA
GROGOL
SELATAN
GROGOL
UTARA
KEMANGGISAN
PEGANGSAAN
KEMBANGAN
SELATAN
KEMBANGAN
UTARA
KOTA BAMBU
SELATAN
MERUYA
SELATAN
KEBON JERUK
KARET
KEDOYA
SELATAN
PASAR
MANGGIS
KELAPA DUA
SETIABUDI
MERUYA
UTARA
MANGGA
BESAR
PEJAGALAN
SUKABUMI
SELATAN
GUNTUR
GUNUNG
KARET
KUNINGAN
KEBAYORAN
LAMA
SELATAN
KEBAYORAN
LAMA
UTARA
MAMPANG
PRAPATAN
TEBET
TIMUR
KARET
TENGSIN
MANGGARAI
ULUJAMI
PLUIT
MANGGARAI
SELATAN
Bau Tanah/
Lumpur
KERENDANG
PEKOJAN
SEMANAN
Bau Got
JATI PULO
KOTA
BAMBU
UTARA
CIKINI
Bau Besi
PINANGSIA
TANJUNG
DUREN
UTARA
WIJAYA
KESUMA
TANJUNG
DUREN
SELATAN
PETOJO
SELATAN
PETOJO
UTARA
MELAWAI
MENTENG ATAS
MENTENG
DALAM
CIDENG
DUREN TIGA
JAGAKARSA
PELA MAMPANG
GAMBIR
JATI
PADANG
KEBAGUSAN
LENTENG
AGUNG
PANCORAN
PESANGGRAHAN
GELORA
PETOGOGAN
DURI KEPA
DURI
SELATAN
DURI UTARA
PULO
RAWA BARAT
PETUKANGAN
SELATAN
PETUKANGAN
UTARA
KALIBATA
KARET
SEMANGGI
KUNINGAN
TIMUR
PASAR
MINGGU
JEMBATAN
BESI
PEJATEN
BARAT
RAGUNAN
KALI ANYAR
PEJATEN
TIMUR
SRENGSENG
SAWAH
PONDOK
LABU
PONDOK
PINANG
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 53
c)
Gambar. 5.8. Peta Pelayanan Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra
Berdasarkan tabel mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra dengan jumlah total
responden sebanyak 499 jiwa, dan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24 jam dengan
0-12 jam dan 12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak tidak 24 jam dan 24
jam di PT. Aetra. Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan 60, 32 %. Diikuti dengan
air mengalir tidak 24 jam dengan 39, 68 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di
PT. Aetra terlayani selama 24 jam dengan ketentuan daerah-daerah tertentu.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 54
Gambar. 5.9. Peta Rata-rata Air Mengalir dalam Sehari di PT. Aetra
Berdasarkan tabel rata-rata air mengalir dalam sehari di air PAM PT. Aetra
dengan jumlah total responden sebanyak 499 jiwa, memiliki angka tertinggi pada
rata-rata air mengalir 24 jam dengan 60, 32 %. Diikuti dengan rata-rata air mengalir
12-23 jam dengan 24, 05 % memiliki air rata-rata 0-12 jam dalam sehari dan dengan
15, 63 % memiliki air rata-rata 12-23 jam dalam sehari
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 55
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 56
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 57
Berdasarkan Data Olah, responden yang menjawab pada pertanyaan kualitas Air
PAM PT. Aetra memiliki angka survey tertinggi pada selalu jernih dengan 71, 34 %. Lalu
diikuti dengan kondisi kadang keruh dengan 27, 86 %. Dan jumlah terkecil pada sering
keruh, yaitu dengan 0, 80 %. Dengan demikian, maka bisa terlihat sebaran responden
yang memiliki kualitas air pam di PT. Aetra, yakni :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 58
SELALU KERUH
KELAPA
GADING BARAT
HARAPAN
MULYA
KEBON
KOSONG
KRAMAT JATI
JATINEGARA
SERDANG
PISANGAN TIMUR
UTAN PANJANG
PULO GEBANG
JATI
UJUNG MENTENG
JATINEGARA
KAUM
MARUNDA
SELALU JERNIH
CIPINANG
BESAR UTARA
CIPINANG
MUARA
PADEMANGAN
TIMUR
CEMPAKA PUTIH
BARAT
CEMPAKA PUTIH
TIMUR
MAKASAR
CIKINI
CIPINANG
MUNJUL
GAMBIR
BIDARA CINA
PEKAYON
KEBON SIRIH
CAWANG
PENGGILINGAN
GALUR
CIPINANG
CEMPEDAK
KAYU MANIS
PINANG RANTI
KAMPUNG
RAWA
KEBON PALA
CILILITAN
KEBON
MANGGIS
PONDOK
RANGGON
PALMERIAM
MALAKA JAYA
DUREN SAWIT
PULO GADUNG
RAMBUTAN
CIKOKO
PONDOK KELAPA
HALIM PERDANA
KUSUMAH
RAWAMANGUN
RAWA TERATE
KEBON BARU
PONDOK KOPI
SETU
PEJATEN TIMUR
KALI BARU
SUSUKAN
PENGADEGAN
KEBON BAWANG
RAWAJATI
KOJA
TANJUNG
BARAT
LAGOA
JOHAR BARU
PASEBAN
RAWASARI
KAYU PUTIH
MALAKA SARI
PAPANGGO
UTAN KAYU
SELATAN
UTAN KAYU
UTARA
CEMPAKA
BARU
KELAPA DUA
WETAN
LUBANG BUAYA
KELAPA
GADING TIMUR
PEGANGSAAN
DUA
SUNGAI BAMBU
SUNTER AGUNG
SUMUR BATU
KWITANG
BALE
KAMBANG
ROROTAN
RAWABADAK
SELATAN
PASAR BARU
BAMBU APUS
SUKAPURA
TANJUNG PRIOK
SENEN
BARU
SUNTER JAYA
WARAKAS
ANCOL
BATU AMPAR
BUNGUR
CILINCING
CAKUNG BARAT
GUNUNG
SAHARI
SELATAN
KARANG ANYAR
CAKUNG TIMUR
KEMAYORAN
KARTINI
CEGER
KRAMAT
KENARI
CIBUBUR
TANAH TINGGI
MANGGA DUA
SELATAN
CIJANTUNG
KLENDER
CILANGKAP
PONDOK BAMBU
CIPAYUNG
SEMPER BARAT
RAWA BUNGA
CIRACAS
SEMPER TIMUR
BALI MESTER
DUKUH
TUGU SELATAN
CIPINANG MELAYU
GEDONG
TUGU UTARA
KAMPUNG MELAYU
KALISARI
PISANGAN BARU
KAMPUNG
TENGAH
PADEMANGAN
BARAT
RAWABADAK
UTARA
GUNUNG
SAHARI UTARA
CIPINANG
BESAR SELATAN
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 59
Pada pertanyaan mengenai Bau (selain Kaporit) pada air PAM PT. Aetra
terdapat beberapa keluhan didalamnya, yang dimana setelah diklasifikasikan
terdapat sebagai berikut : Bau Tanah/ Lumpur, Bau Besi, Bau Air Sungai, dan Bau
Got. Namun, jumlah responden yang menjawab pertanyaan ini sejumlah 40
responden dari 499 responden. Dengan masingmasing, yaitu 90 % mengeluh
pada bau lumpur atau tanah, dan 10 % mengeluh pada bau besi. Berdasarkan hal
tersebut dapat terlihat wilayah yang mengalami keluhan tersebut, yakni :
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 60
BAU BESI
BAU TANAH/
LUMPUR
KELAPA GADING
BARAT
KALI BARU
RAWA BUNGA
PADEMANGAN
TIMUR
JOHAR BARU
KEBON BAWANG
MARUNDA
KOJA
CIKINI
GAMBIR
BUNGUR
GUNUNG SAHARI
SELATAN
LAGOA
RAWABADAK
SELATAN
PEGANGSAAN DUA
KEBON SIRIH
PASAR BARU
SEMPER BARAT
CIPAYUNG
ROROTAN
GALUR
SERDANG
CIPINANG CEMPEDAK
SUKAPURA
KAMPUNG RAWA
CILINCING
MANGGA DUA
SELATAN
UTAN PANJANG
CIRACAS
SUNTER AGUNG
CIPINANG
DUKUH
SUNTER JAYA
JATI
DUREN SAWIT
KEMAYORAN
BALI MESTER
CIPINANG
MELAYU
KAMPUNG
MELAYU
JATINEGARA
KRAMAT
PALMERIAM
JATINEGARA KAUM
GEDONG
HALIM PERDANA
KUSUMAH
KWITANG
PISANGAN BARU
KAYU MANIS
KALISARI
SENEN
CIKOKO
KEBON MANGGIS
KAMPUNG TENGAH
TANAH TINGGI
KEBON BARU
PISANGAN TIMUR
KAYU PUTIH
PEJATEN TIMUR
PULO GADUNG
KEBON PALA
ANCOL
PADEMANGAN
BARAT
PULO GEBANG
RAWABADAK UTARA
RAWAJATI
RAWAMANGUN
KRAMAT JATI
SEMPER TIMUR
TANJUNG BARAT
UJUNG MENTENG
UTAN KAYU
SELATAN
LUBANG BUAYA
TANJUNG PRIOK
MAKASAR
TUGU SELATAN
MALAKA JAYA
TUGU UTARA
CEMPAKA BARU
MALAKA SARI
SUMUR BATU
MUNJUL
WARAKAS
GUNUNG SAHARI
UTARA
BALE KAMBANG
PEKAYON
KARANG ANYAR
BAMBU APUS
PENGGILINGAN
KARTINI
BARU
PINANG RANTI
BATU AMPAR
PONDOK KELAPA
BIDARA CINA
PONDOK KOPI
KENARI
CIPINANG BESAR
SELATAN
CIPINANG BESAR
UTARA
CAKUNG BARAT
PONDOK RANGGON
CIPINANG MUARA
CAKUNG TIMUR
RAMBUTAN
KLENDER
SUNGAI BAMBU
CEMPAKA PUTIH
BARAT
CEMPAKA PUTIH
TIMUR
CAWANG
RAWA TERATE
PONDOK BAMBU
CEGER
SETU
CIBUBUR
HARAPAN MULYA
CIJANTUNG
SUSUKAN
KELAPA GADING
TIMUR
KEBON KOSONG
CILANGKAP
PAPANGGO
PASEBAN
CILILITAN
RAWASARI
PENGADEGAN
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 61
5.3.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 62
Sungai, dan Bau Got dengan jumlah responden sebesar 80 jiwa dari 501
responden, dengan jumlah masing-masing sebarannya yakni 30 % mengeluh
pada bau lumpur atau tanah, 36, 25 % mengeluh pada bau besi, 7, 50 % mengeluh
pada bau air sungai, dan 26, 25 % mengeluh pada bau got. Dengan wilayahnya tidak
berbau meliputi Jelambar Baru, Pekojan, Cikini, Kebon Sirih, Menteng, Kapuk
Muara, Cengkareng Timur, Kalideres, Kebun Jeruk, Kelapa Dua, Mangga Besar.
Keluhan Air Sungai meliputi Jati Pulo, Jelambar, Roa Malaka, Karet Tengsi,
Petojo Selatan, Petojo Utara, Bangka, Kalibata, Kungingan, Pejaten. Keluhan
karena Bau Besi meliputi Bendungan Hilir, Rawa Buaya, Duri Pulo, Cillndak,
Pancoran, Serengseng Sawah. Keluhan Mengenai au Got meliputi Slipi,
Petamburan, Kamal, Tegal Alur, da Kamal Utara. Keluhan mengenai Bau tanah
meliputi Penjaringan dan Lebak Bulus.
Kualitas Air PAM di PT. Aetra memiliki angka survey tertinggi pada selalu
jernih dengan 71, 34 %. Lalu diikuti dengan kondisi kadang keruh dengan 27, 86 %.
Dan jumlah terkecil pada sering keruh, yaitu dengan 0, 80 %. Dan memiliki keluhan
terkait kualitas air pam tersebut dari responden 499, terdapat 40 responden
yang mendapati terdapat keluhan, yakni dengan diklasifikasikan sebagai
berikut, yakni : Bau Tanah/ Lumpur sebesar 90 %, dan Bau Besi sebesar 10 %.
Dengan sebarannya meliputi Bau tanah atau Lumpur pada daerah Kali Baru,
Kebon Bawang, Koja, Lagoa, Rawa Badak, dan Semper Barat. Dan keluhan bau
Besi terdapat pada wilayah Kelapa gading Barat, Jphar Baru, Bungur, Gunung
Sahari, Pasar baru, Cilincing, dan Mangga Dua Selatan.
Dengan kualitas yang terdapat keluhan baik di PT. Palyja dan PT. Aetra,
responden survey yang juga sebagai pelanggan PAM DKI Jakarta enggan
menggunakan sumber alternatif selain PAM, hal tersebut dapat terlihat pada
wilayah PT. Palyja dimana memiliki angka tertinggi dengan 386 responden
memilihnya, atau dengan 77 % tidak menggunakan sumber air laternatif selain PAM.
Sebesar 83 responden atau 16, 57 % menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat
alternatif selain PAM. Dan sebanyak 32 responden dengan 6, 39 % menggunakan
alternatif air selain PAM dengan membeli Air (Gerobak). Dan PT. Aetra memiliki
angka tertinggi dengan 398 responden memilihnya, atau dengan 79, 76 % tidak
menggunakan sumber air laternatif selain PAM. Sebesar 97 responden atau 19, 44 %
menggunakan Pompa Air Tanah sebagai alat alternatif selain PAM. Dan sebanyak 4
responden dengan 0, 80 % atau 1 % menggunakan alternatif air selain PAM dengan
membeli Air (Gerobak). Dengan demikian pelanggan PAM selaku Responden
Survey masih mempercayai dan tergantung terhadap air PAM, DKI Jakarta baik
di PT. Palyja dan PT. Aetra
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 63
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan :
1.
Jumlah air mengalir sebanyak tidak 24 jam dan 24 jam di DKI Jakarta. Angka
tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan 566 responden atau 56, 60 %. Diikuti
dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 434 responden atau 43, 40 %.
2.
Rata-rata air mengalir dalam sehari air PAM di DKI Jakarta, dengan jumlah total
responden PT. Palyja sebanyak 501 responden dan PT. Aetra sebanyak 499 jiwa,
dengan penggabungan nilai jumlah layanan tidak 24 jam dengan 0-12 jam dan
12-23 jam, maka terbentuk jumlah air mengalir sebanyak tidak 24 jam dan 24
jam di DKI Jakarta. Angka tertinggi pada air mengalir 24 jam dengan 566
responden atau 56, 60 %. Diikuti dengan air mengalir tidak 24 jam dengan 434
responden atau 43, 40 %. Hal ini mengindikasikan jumlah air mengalir di DKI
Jakarta terlayani selama 24 jam, namun dengan ketentuan daerah-daerah
tertentu.
3.
Kualitas air pam PT. Palyja terdapat selalu jernih, dengan 73 %. Diikuti kondisi
kadang keruh dengan 24, 35 %. Dan jumlah terkecil pada sering keruh, yaitu
dengan 3 %. Dan 80 jiwa dari 501 responden PT. Payja dengan jumlah masingmasing sebarannya yakni 30 % mengeluh pada bau lumpur atau tanah, 36, 25 %
mengeluh pada bau besi, 7, 50 % mengeluh pada bau air sungai, dan 26, 25 %
mengeluh pada bau got. Dengan wilayahnya tidak berbau meliputi Jelambar Baru,
Pekojan, Cikini, Kebon Sirih, Menteng, Kapuk Muara, Cengkareng Timur,
Kalideres, Kebun Jeruk, Kelapa Dua, Mangga Besar. Keluhan Air Sungai meliputi
Jati Pulo, Jelambar, Roa Malaka, Karet Tengsi, Petojo Selatan, Petojo Utara,
Bangka, Kalibata, Kungingan, Pejaten. Keluhan karena Bau Besi meliputi
Bendungan Hilir, Rawa Buaya, Duri Pulo, Cillndak, Pancoran, Serengseng Sawah.
Keluhan Mengenai bau Got meliputi Slipi, Petamburan, Kamal, Tegal Alur, da
Kamal Utara. Keluhan mengenai Bau tanah meliputi Penjaringan dan Lebak Bulus
4.
Kualitas Air PAM di PT. Aetra pada selalu jernih dengan 71, 34 %. Diikuti kondisi
kadang keruh dengan 27, 86 %. Dan sering keruh, yaitu dengan 0, 80 %. Dan
memiliki keluhan dengan 40 responden yang mendapati terdapat keluhan, yakni
: Bau Tanah/ Lumpur sebesar 90 %, dan Bau Besi sebesar 10 %. Dengan
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 64
sebarannya meliputi Bau tanah atau Lumpur pada daerah Kali Baru, Kebon
Bawang, Koja, Lagoa, Rawa Badak, dan Semper Barat. Dan keluhan bau Besi
terdapat pada wilayah Kelapa gading Barat, Johar Baru, Bungur, Gunung Sahari,
Pasar baru, Cilincing, dan Mangga Dua Selatan.
VI.2. Saran
Berdasarkan hasil survey yang sudah dilakukan, maka saran terhadap
permasalahan pelayanan air, yaitu :
1. Perbaiki pengelolaan, dalam hal kualitas dan kuantitas pelayanan air
2. Tanggapi keluhan masyarakat dengan tanggap dan cepat
3. Bila ada petugas PAM dilapangan, diperjelas keperluan dan maksud tujuannya,
serta surat pengantar dari kantor berkaitan.
Kajian Survey Jam Pelayanan sebagai Implementasi Pemantauan Kontinuitas Pelayanan di DKI Jakarta
Hal. 65