Anda di halaman 1dari 75

PENGAMANAN RUMAH BERBASIS

MICROCONTROLLER ATMEGA 8535


DENGAN SISTEM INFORMASI DENGAN
MENGGUNAKAN PC
TUGAS AKHIR

Wahyu Nurdila Riantiningsih


062408019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIKA INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

PENGAMANAN RUMAH BERBASIS


MICROCONTROLLER ATMEGA 8535
DENGAN SISTEM INFORMASI DENGAN
MENGGUNAKAN PC
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

Wahyu Nurdila Riantiningsih


062408019

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIKA INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

PERSETUJUAN

Judul

: PENGAMANAN RUMAH BERBASIS MC


ATMEGA 8535 DENGAN SISTEM INFORMASI
MENGGUNAKAN PC

Kategori

: TUGAS AKHIR

Nama

: WAHYU NURDILA RIANTININGSIH

Nomor Induk Mahasiswa

: 062408019

Program Studi

: DIPLOMA TIGA (D-3) FISIKA


INSTRUMENTASI

Departemen

: FISIKA

Fakultas

: MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA

Diluluskan di
Medan, 26 Mei 2009

Diketahui
Departemen Fisika FMIPA USU
Ketua Program Studi D3 FIN

Drs. Syahrul Humaidi, M.Sc.


NIP 132050870

Pembimbing

Prof.Dr. Eddy Marlianto, M.Sc.


NIP 131569405

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

PERYATAAN

PENGAMANAN RUMAH BERBASIS MICROCONTROLLER ATMEGA 8535


DENGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PC

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing masing disebutkan sumbernya.

Medan, juli 2009

WAHYU NURDILA RIANTININGSIH


062408019

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Dr. M. Situmorang selaku


Ketua Departemen Fisika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs.
Syahrul Humaidi, M.Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Fisika Instrumentasi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Eddy Marlianto, selaku Dekan
FMIPA dan juga sebagai dosen pembimbing saya yang telah memberikan
panduan dan penuh kepercayaan kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dra. Yustinon, M.Si, selaku
sekretaris jurusan Departemen Fisika. Seluruh dosen pada Departemen Fisika.
Serta ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya
Ayahanda M.Selamat dan Ibunda Misdiani yang telah banyak memberikan
dukungan baik berupa moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini, Serta kedua adik saya Hanafi Pandu Prahmana, dan Arfadian Deri
Yunus yang selalu ada sebagai penyemangat. Dan tak lupa pula ucapan terima
kasih juga kepada rekan-rekan Fisika Instrumentasi stambuk 2006 khususnya Ipul,
Lia, nova, Ade, Dan Puspita makasih ya atas dukungannya.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

ABSTRAK

Sistem akuisisi data ke PC memiliki banyak jenis salah satunya

adalah

menggunakan komunikasi serial computer (PC). Port serial pada computer (PC)
memiliki level tegangan yang berbeda dengan level tegangtan TTL yang sering
diterapkan pada rangkaian digital dengan IC pada umumnya, oleh sebab itu
dibutuhkan converter tegangan RS232. Penulis merancang sebuah alat yang dapat
mendeteksi suhu dan mengaktivkan kipas dengan bantuan microcontroller sebagai
pusat kendali eksternal dari computer (PC), dan pada microcontroller inilah
komunikasi serial dengan PC dilakukan. Perinsipnya ialah microcontroller
membaca suhu sensor LM35 melalui ADC internal microcontroller ATMega
8535, setelah data diperoses maka data dikirimkan ke PC. Alat ini telah diuji coba
dan diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

DAFTAR ISI

Halaman
Persetujuan

ii

Pernyataan

iii

Penghargaan

iv

Abstrak

Daftar isi

vi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

ix

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

1.4 Batasan masalah

1.5 Diagram Alir Program

1.6 Sistematika penulisan

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Perangkat Keras

2.1.1 Pengamanan rumah MC ATMega 8535 dengan sistem


informasi dengan menggunakan PC

2.1.2 MicroController ATMega 8535

2.1.3 Konfigurasi Pin ATMega 8535

11

2.1.4 Peta Memori

15

2.1.5 Setatus Register (SREG)

17

2.2 Sensor Suhu LM35

20

2.3 Perangkat Lunak

21

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Bab 3

2.3.1 Bahasa BASIC Menggunakan BASCOM-8051

21

2.3.2 Karakter Dalam BASCOM

21

2.3.2 Tipe Data

22

2.3.3 Variabel

22

2.3.4 Alias

23

2.3.5 Konstanta

24

2.3.6 Array

25

2.3.7 Operasi Operasi Dalam BASCOM

26

2.4 Software Downloader (ISP- FLASH Programmer 3.0a

27

2.5. Bahasa Visual Basic

29

2.5.1 Memulai Visual Besic

29

2.5.2 Tampilan Awal Visual Besic

30

2.5.3 Komponen Visual Besic

32

2.5.3.1 Title Bar

32

2.5.3.2 Menu Bar

32

2.5.3.3 Tool Bar

33

2.5.3.4 Tool Box

35

2.5.3.5 Propertis Windows

37

2.5.3.6 Form Window

38

2.5.3.7 Code Windo

39

2.5.3.8 Project

40

Rancangan Sistem

43

3.1 Diagram Blok Rangkaian

43

3.2 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler ATMega 8535

44

3.3 Rangkaian Komunikasi Serial

45

3.4 Rangkaian Power supply

46

3.5 Perancangan Sensor Suhu LM35

47

3.6 Rangkaian sensor Infra merah RX - TX

48

3.7 Diagram Alir Program

50

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Bab 4

Bab 5

Pengujian Rangkaian

52

4.1 Pengujian Sensor LM35

52

4.2 Pengujian Sistem Minimum ATMega 853

53

4.3 Pengujian Rangkaian Infra Merah

54

4.4 Pengujian Rangkaian RS232

55

4.5 Pengujian Rangkaian PSA

56

4.6 Pengujian Rangkaian Keseluruhan

56

4.7 Program Bascom

56

4.8 Program Visual Basic

58

Kesimpulan dan Saran

62

5.1 Kesimpulan

62

5.2 Saran

62

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A: GAMBAR ALAT
LAMPIRAN B:SEKEMATIK RANGKAIAN SECARA KESELURUHAN

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Konfigurasi Pin Port B ATMega 8535

13

Tabel 2.2 Karakter Spesial

21

Tabel 2.3 Tipe Data BASCOM

22

Tabel 2.4 Tabel Operator Relasi

26

Tabel 2.5 Keterangan Tabulasi

30

Tabel 2.6 Fungsi fungsi Tombol Pada Tool Bar Standard

33

Tabel 2.7 Fungsi Kontrol

36

Tabel 2.8 Fungsi Tombol pada Project Explorer

41

Tabel 4.1 Perbandingan Suhu Tegangan Output LM35

52

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1.1 Blok Diagram Sistem

Gambar 1.2 Diagram Alir Program

Gambar 2.1 Blok Diagram ATMega 8535 (www.atmel.com)

10

Gambar 2.2 Pin ATMega 8535

12

Gambar 2.3 Konfigurasi Memori Data AVR ATMega 8535

16

Gambar 2.4 Status Register ATMega 8535

17

Gambar 2.5 Koneksi LM35

20

Gambar 2.6 ISP-Flash Programmer 3.a

28

Gambar 2.7 Tampilan Awal Visual Basic

30

Gambar 2.8 Tampilan Dasar MS-Visual Basic

31

Gambar 2.9 Tool Box

36

Gambar 2.10 Properties From

38

Gambar 2.11 Form layout

39

Gambar 2.12 Code Windows

39

Gambar 2.13 Jendela Project

40

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

42

Gambar 3.2 Rangkaian Skematik Sistem Minimum MicroController


ATMega 8535

44

Gambar 3.3 Rangkaian Sekematik Konverter Tegangan Serial RS232

46

Gambar 3.4 Rangkaian Sekematik Power Supply

46

Gambar 3.5 Koneksi LM35

48

Gambar 3.6 Rangkaian Sensor Infra Merah RX-TX

49

Gambar 3.7 Diagram Alir Program

50

Gambar 4.1 Informasi Signature MicroController

53

Gambar 4.2 Rangkaian Sensor Infra Merah RX-TX

54

Gambar 4.3 Software Hyper Terminal

55

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Berbagai jenis teknologi telah banyak diciptakan oleh manusia untuk


mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya
teknologi baru yang diciptakan manusia lebih termanjakan akan berbagai
kemudahan dari fasilitas yang diberikan.

Sebagai salah satu teknologi yang berkembang ialah teknologi di bidang


pengamanan. Teknologi ini berkembang pesat dari yang sederhana berupa alarm
yang menandakan bahwasannya ada seseorang yang melewati suatu ruangan
terlarang hingga sebuah sistem pengamanan yang terintegrasi menggunakan
kamera CCTV, sensor suhu tubuh, infra merah dan menggunakan sistem
informasi menggunakan monitor, sirene dan dapat pula dipantau jarak jauh
dengan menggunakan jaringan internet.

Dari hal yang disebutkan di atas penulis ingin membuat suatu alat yang
berfungsi untuk memantau keamanan sebuah ruangan dengan dengan memantau
keadaan pintu atau jendela yang terbuka atau ada suhu ruangan yang naik dari
batas sewajarnya. Segala parameter tersebut dapat dipantau dari PC.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

1.2

Rumusan Masalah

Tugas akhir ini membahas tentang perangkat keras yang meliputi perakitan sutau
sistem pengaman rumah yang terdiri dari sensor infra merah, sensor suhu ,
mikrokontroler ATmega 8535 sebagai pusat kendalinya beserta software
pemrogramannnya dan PC sebagai penampil.

1.3

Tujuan

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk:


1. Memenuhi syarat untuk memenuhi mata kuliah Praktek Proyek untuk
mahasiswa Program Studi D-3 Fisika Instrumentasi Departemen Fisika,
FMIPA USU.
2. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi
pengontrolan dan elektronika sebagai bidang yang diketahui.
3. Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan
terhadap realita.
4. Membuat dan mengetahui aplikasi pemrograman berbasis mikrokontroler
Atmega8535.
5. Untuk

mengetahui

cara

membuat

system

pengaman

berbasis

mikrokontroler Atmega8535.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi antara mikrokontroler
dengan PC.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

1.4

Batasan Masalah

Pembahasan masalah dalam laporan proyek ini hanya mencakup masalah-masalah


sebagai berikut:
1. Sistem pengamanan menggunakan mikrokontroler ATMega8535.
2. Sistem pengamanan ini menggunakan sensor fotodioda sebagi pendeteksi
infra merah dan LM35 sebagai sensor suhu.
3. Bahasa pemrograman menggunakan BASCOM AVR.
4. Pembahasan hanya sebatas pemrograman mikrokontroler dan perangkat
keras sistem pengaman, interfacing untuk pemrograman dari komputer ke
mikrokontroler tidak dibahas.
Blok Diagram Sistem

Sensor Jendela

Sensor Suhu

Sensor Pintu

DIAGRAM ALIR
uC ATmega8535

Personal
Computer

RS 232 level
converter

Sirene

Gambar 1.1 Blok Diagram Sistem

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

1.5

Diagram Rangkaian

Start

Inisialisasi sistem

Cek sensor suhu dan pintu

Suhu > ambang


dan pintu / jendela
terbuka

ya

Alarm

Kirim ke PC

ya

Alarm

Kirim ke PC

ya

Alarm

Kirim ke PC

tidak

Suhu ambang dan


pintu/jendela terbuka

tidak

Suhu > ambang dan


pintu/jendela tertutup

tidak

Suhu ambang dan


pintu/jendela tertutup

ya

Kirim ke PC

Gambar 1.2 Diagram Rangkaian

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

1.6

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat


sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari sistem
pengaman dengan system informasi berbasis PC.

BAB 1

PENDAHULUAN
Dalam hal ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan,
batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB 2

LANDASAN TEORI
Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung
yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian
teori

pendukung

itu

antara

lain

tentang

mikrokontroler

Atmega8535 (hardware dan software), bahasa program yang


dipergunakan, serta cara kerja dari sistem pengaman ini dan
komponen pendukung.

BAB 3

RANCANGAN SISTEM
Analisa rangkaian dan sistem kerja, dalam bab ini dibahas tentang
sistem kerja perblok diagram.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

BAB 4

PENGUJIAN RANGKAIAN
Pembahasan rangkaian dan program yang dijalankan serta
pengujian rangkaian.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari laporan proyek ini serta saran
apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan
perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja
yang sama.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1

Perangkat Keras

2.1.1 Pengamanan Rumah Berbasis MC ATMega 8535 Dengan System


Informasi Menggunaka PC

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hubungan
dan sarana Pembina keluarga. Saat

ini banyak orang yang ragu untuk

meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama di karenakan situasi yang
tidak aman. Tapi di zaman teknologi saat ini banyak orang menciptakan berbagai
macam tegnologi guna untuk mempermudah manusia dalam melakukan
pekerjaannya. Salah satu teknologi yang berkembang ialah teknologi dibidang
pengamanan, teknologi ini berkembang pesat dari yang sederhana berupa alaram
yang menandakan bahwasanya ada seseorang yang melewati suatu ruangan
terlarang sehingga sebuah system keamanan yang terintegrasi menggunakan
kamera CCTV, sensor suhu tubuh, inframerah, dan menggunakan system
informasi menggunakan monitor, serene dan dapat pula dipantau jarak jauh
dengan menggunakan jaringan internet. Sering kita mendengar kata kata alaram
yang biasa dipakai sebagai fungsi peringatan, baik sebagai tanda peringatan waktu
sampai dengan peringatan tanda bahaya seperti : peringatan kebakaran, gempa dan
lainnya. Pada umumnya alarm hanya akan menakuti pencuri atau memberi tanda
pada penghuni untuk siap siap atau tetangga bahwa kejahatan sedang terjadi.
Jadi yang dimaksud dengan alarm anti pencuri

ini adalah sebuah system yang

dapat membantu untuk memberikan peringatan yang berupa suara dan indicator
apa bila terjadi sesuatu diluar kebiasaan, contohnya jika ada yang membuka
secara paksa pada pintu atau jendela, sehingga pada saat bersamaan alaram

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

berbunyi dan indicator menyala dengan begitu akan menggundang perhatian


orang orang yang ada disekitar lokasi, dan sudah pasti orang yang berniat untuk
mencuri akan pergi. Alarm dibuat agar dapat membantu kita dalam menjaga atau
mengamankan rumah yang kita tinggalkan dalam waktu yang cukup lama. Alarm
juga system yang merupakan indicator suara yang sensitive alarm biasanya
diletakan pada pintu rumah, alarm menggunakan energi listrik namun tidak
banyak mengunakan energi

listrik. Energi listrik sebagai sumber energinya,

karena hampir semua komponen pendukung pada alaram anti pencuri ini
menggunakan system elektronik yang membutuhkan sumber listrik yang setabil,
sehingga system untuk pengaturan powerlistrik sangat dibutuhkan dalam
penerapan system alaram anti pencuri. Namun alarm ini juga dapat menggunakan
energi batre, batre sebagai cadangan yang dimaksud di sini yaitu merupakan
pasokan listrik cadangan yang siap dipakai apa bila terjuadi gangguan pada
pasokan listrik utama, baik yang di timbulkan oleh padamnya pasokan listrik
maupun rusaknya salah satu komponen pasokan listrik utama, sehingga system
alaram anti pencuri masih tetap dapat bekerja walaupun pasokan listrik utama dari
PLN padam. Batre ini bekerja secara otomatis, sehingga apabila terjadi gangguan
pada pasokan listrik utama maka secara otomatis system pengamanan anti pencuri
di backup oleh batre ini, dengan begitu system alaram anti pencuri masih tetap
dapat bekerja. Cara kerja alat ini yaitu disetiap celah akses masuk atau keluar dan
juga bagian bagian yang ada kemungkinan dibobol oleh orang yang tidak
bertanggung jawab seperti pada pintu dan jendela yang sudah terpasang sensor,
sehingga apa bila ada seseorang yang membuka salah satu dari celah masuk
tersebut tanpa mempunyai akses masuk atau memindahkan switch ke posisi
silence, maka sensor yang terpasang tersebut akan memberikan sinyal ke
microcontroller mengeluarkan out put yang sudah terhubung dengan buzzer dan
lampu indicator, sehingga buzzer berbunyi dan lampu indicator menyala.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.1.2 MicroController ATMega 8535


MicroController adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan
memori program ROM (Read Only Memory) serta memori serbaguna RAM
(Random Access Memory),bahkan ada beberapa jenis mikrokontroler yang
memiliki fasilitas ADC, PLL, EEPROM dalam satu kemasan. Penggunaan
MicroController dalam bidang kontrol sangat luas dan populer.
Ada beberapa vendor yang membuat MicroController diantaranya Intel,
Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain - lain. Dari beberapa
vendor tersebut, yang paling populer digunakan adalah mikrokontroler buatan
Atmel. MicroController AVR (Alf and Vegards Risc prosesor) memiliki
arsitektur. RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock,
berbeda dengan instruksi MCS 51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja
itu terjadi karena kedua jenis MicroController tersebut memiliki arsitektur yang
berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing),
sedangkan seri MCS 51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing).
Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny,
keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang
membedakan masing masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya.
Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir
sama. Oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk Atmel, yaitu
ATMega 8535. Selain mudah didapatkan dan lebih murah ATMega 8535 juga
memiliki fasilitas yang lengkap.Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu AT Tiny, AVR
klasik, AT Mega. Perbedaannya hanya pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta
fasilitas lain seperti ADC, EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu contohnya
adalah AT Mega 8535. Memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz membuat ATMega 8535 lebih cepat bila dibandingkan dengan varian MCS
51.Dengan

fasilitas

yang

lengkap

tersebut

menjadikan

ATMega

8535

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

sebagaimikrokontroler yang powerfull. Adapun blok diagramnya adalah sebagai


berikut.

Gambar2.1 Blok Diagram ATMega 8535 (www.atmel.com)

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai
berikut:
1. ADC 10 bit sebanyak8 saluran.
2. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
3. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
4. Watchdog Timer dengan osilator internal.
5. SRAM Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Potr A, Port B, Port
C,dan Port D.
6. sebesar 512 byte.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

7. Memory flash sebesar 8 KB dengan kemampuan Read While Write.


8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. Port antar muka SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat di program saat operasi.
11. Antarmuka Komperator Analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial fitur ATMega 8535

Kapabilitas detail dari ATMega 8535 adalah sebagai berikut:

1. System mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16


MHZ.
2. Kapasitas memory flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM
(Electrically Erasable Prrogammable Read Only Memory) sebesar 512
byte.
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.1.3 Konfigurasi Pin ATMega 8535:


Konfigurasi pin ATMega 8535 bisa dilihat pada gambar 2 dibawah ini .Dari
gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega 8535
sebagai berikut:
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A (PA0PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin mmasukan ADC.
4. Port B(PB0PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu Timer/ Counter, Komperator analog,dan SPI.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

5. Port C(PC0PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin khusus yaitu TWI,
Komperator Analog dan Timer Oscillator.
6. Port D (PD0PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu komperator analog, intrupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset microcontroller.
8. XTL1 Dan XTAL2 merupakan pin masukan clock ekstenal.
9. AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

Gambar 2.2 Pin ATMega 8535

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki.

1. PORT A
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor ( dapat diatur per bit). Output buffer Port A dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port A (DDRA) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog
bagi A/D coverter.

2. PORT B
Merupakan 8 bit directional port I/O. setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor ( dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pinpin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi\fungsi alternatif khusus seperti
yang terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1. Konfigurasi Pin Port B ATMega 8535

PORT PIN

FUNGSI KHUSUS

PB0

T0 = timer/ counter 0 external counterinput

PB1

T1 = timer/counter 0 external counter input

PB2

AINO = analog comparator positive input

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

PB3

AINI =analog comparator negative input

PB4

SS = SPI slave select input

PB5

MOSI = SPI bus master output/slave input

PB6

MISO = SPI bus master input/slave output

PB7

SCK = SPI bus serial clock

3. PORT C
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor ( dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pinpin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, DUA pin port C (PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif
sebagai oscilator untuk timer/counter 2.

4. PORT D
Merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat menyediakan
internal pull-up resistor ( dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
Data Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan
pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi\fungsi alternatif khusus.

5. RESET

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan
low selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset.

6. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscilator amplifier dan input ke internal
clock operating circuit.

7. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscilator amplifier.

8. Avcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus
secara eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.

9. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk operasional
ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus diberikan ka kaki
ini.

10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND,
kecuali jika board memiliki analog ground yang terpisah.

2.1.4 Peta Memori

AVR ATMega8535 memilii ruang pengalamatan memori data dan memori


program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 buah
register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Interanal.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Register keperluan umum menempati space data pada alamt terbawah,


yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register khusus untuk menangani I/O dan
control terhadapmikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari
$20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan
mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroller, seperti contoh
register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat
memori secara lengkap dapat dilihat tabel ini. Alamat memori berikutnya
digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Konfigurasi memori data ditunjukkan pada gambar dibawah ini .

Gambar 2.3 Konfigurasi Memori Data AVR ATMega 8535

Memori program yang terletak dalam flash PEROM tersususn dalam word
atau 2 byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit, AVR
ATMega8535 memiliki KByte 12-bit program Counter (PC) sehingga mampu
mengalamati isi flash. Selain itu AVR ATMega8535 juga memiliki memori data
berupa EEPROM 8-bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000
sampai $1FF. Dibawah ini adalah gambar memori program AVR ATMega8535.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.1.5 Status Register (SREG)

Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap
operasi yang dilakukan, ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan
bagian dari inti CPU mikrokontroler.

Gambar 2.4 Status Register ATMega 8535

1.

Bit 7-I: Global Interrupt Enable


Bit harus diset untuk meng-enable interupsi. Setelah itu, dapat kita
aktifkan interupsi mana yang akan digunakan dengan cara mengenable bit kontrol register yang bersangkutan secara individu. Bit akan
di-clear apabila terjadi suatu interupsi yang dipicu oleh hardware, dan
bit tidak akan mengizinkan terjadinya interupsi, serta akan diset
kembali oleh instruksi RETI.

2.

Bit 6-T:Bit Copy Storage


Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau
tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat
disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit-T

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

dapat disalin kembali ke suatu bit dalam register GPR menggunakan


instruksi BLD.

3.

Bit 5-H: Half Carry Flag.

4.

Bit 4-S: Sign Bit


Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (negative) dan flag
V (komplemen dua overflow).

5.

Bit 3-V: Twos Complement Overflow Flag


Bit berguna untuk mendukung operasi aritmatika.

6.

Bit 2-N: Negative Flag


Apabila suatu operasi menghasilkan bilangan negatif, maka flag-N
akan diset.

7.

Bit 1-Z: Zero Flag


Bit akan diset bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.

8.

Bit 0-C: Carry Flag


Apabila suatu operasi menghasilkan carry, maka bit akan diset.

Port I/O pada mikrokontroller ATmega8535 dapat difungsikan sebagai


input dan juga sebagai output dengan keluaran high atau low.Untuk mengatur
fungsi port I/O sebagai input ataupun output, perlu dilakukan setting pada DDR
dan port. Logika port I/O dapat diubah-ubah dalam program secara byte atau
hanya bit tertentu. Mengubah sebuah keluaran bit I/O dapat dilakukan
menggunakan perintah cbi (clear bit I/O)untuk menghasilkan output low atau
perintah sbi (set bit I/O)untuk menghasilkan output high. Pengubahan secara byte
dilakukan dengan perintah in atau out yang menggunakan register bantu.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Data yang dipakai dalam mikrokontroller ATmega8535 dipresentasikan


dalam sistem bilangan biner, desimal, dan bilangan heksadesimal. Data yang
terdapat di mikrokontroller dapat diolah dengan berbagai operasi aritmatik
(penjumlahan, pengurangan, dan perkalian)maupun operasi nalar (AND, OR, dan
EOR /eksklusif OR).

AVR ATmega8535 memiliki tiga buah timer, yaitu:


1. Timer/counter 0 (8 bit)
2. Timer/ counter 1 (16 bit)
3. Timer/counter 2 (8 bit)

Karena ATmega8535 memiliki 8 saluran ADC maka untuk keperluan


konversi sinyal analog menjadi data digital yang berasal dari sensor

dapat

langsung dilakukan prosesor utama. Beberapa karakteristik ADC internal


ATmega8535 adalah

1. Mudah dalam pengoperasian.


2. Resolusi 10 bit.
3. Memiliki 8 masukan analog.
4. Konversi pada saat CPU sleep.
5. Interrupt waktu konversi selesai.

2.2

Sensor Suhu LM35

Sensor LM35 memiliki tegangan kerja 5 Volt namun outputnya hanya antara
0,01V sampai 1,00V mengingat LM35 yang digunakan adalah dari seri DZ
sehingga range pengukuran hanya berkisar antara 0-100C dengan perubahan
sebesar 10mV per 1C. Dengan ketelitian yang dimiliki maka sensor tersebut dapat

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

diterapkan langsung dengan MicroController ATMega8535 yang memiliki ADC


internal 10 bit.

Gambar 2.5 Koneksi LM35

Pada gambar diatas output dari LM35 dapat langsung dikoneksikan ke


ADC internal MicroController ATMega 8535.

2.3

Perangkat Lunak

Perankat lunak merupakan program yang meliputin bahasa pemograman


BASCOM-8051 untuk pemograman microController ATMega 535 dan Eagle
untuk perancangan gambar sekematik dari rangkaian.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.3.1 Bahasa BASIC Menggunakan BASCOM-8051

BASCOM-8051 adalah program BASIC compiler berbasis Windows untuk


MicroController keluarga 8051 seperti AT89C51, AT89C2051, dan yang lainnya.
BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi BASIC
yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Elektronik.

Kita akan membahas penggunaan karakter, tipe data, variable, konstanta,


operasi-operasi aritmatika dan logika, array, dan control program.

2.3.2 Karakter dalam BASCOM

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet (A-Z
dan a-z), karakter numeric (0-9), dan karakter special (lihat tabel 2.1).

Tabel 2.2 Karakter Spesial


karakter

*
+
,
.
/
:

;
<

Nama
Blank
Apostrophe
Asterisk (symbol perkalian)
Plus sign
Comma
Minus sign
Period (decimal point)
Slash (division symbol) will be handled as\
Colon
Double quotation mark
Semicolon
Less than

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

=
>
\

Equal sign (assignment symbol or relational operator)


Greater than
Backspace (integer or word division symbol)

2.3.3 Tipe Data

Setiap variabel dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya
tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori mikrokontroler.
Berikut adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya.

Tabel 2.3 Tipe data BASCOM

Tipe Data
Bit
Byte
Integer
Word
Long
Single
String

2.3.4

Ukuran (byte)
1/8
1
2
2
4
4
hingga 254 byte

Range
0 255
-32,768 - +32,767
0 65535
-214783648 - +2147483647
-

Variabel

Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat penyimpanan data


atau penampungan data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan,
menampung data hasil pembacaan register, dan lainnya. Variabel merupakan
pointer yang menunjukkan pada alamat memori fisik dan MicroControllesr.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Dalam BASCOM, ada beberapa aturan dalam penamaan sebuah variable :


a. Nama variabel maksimum terdiri atas 32 karakter.
b. Karakter biasa berupa angka atau huruf.
c. Nama variabel harus dimulai dengan huruf.
d. Variabel tidak boleh menggunakan kata-kata yang digunkan oleh BASCOM
sebagai perintah, pernyataan, internal register, dan nama operator (AND,
OR, DIM, dan lain-lain).
Sebelum digunakan, maka variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu. Dalam
BASCOM, ada beberapa cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel. Cara
pertama adalah menggunakan pernyataan DIM diikuti nama tipe datanya.
Contoh pendeklarasian menggunakan DIM sebagai berikut:
Dim nama as byte
Dim tombol1 as integer
Dim tombol2 as word
Dim tombol3 as word
Dim tombol4 as word
Dim Kas as string*10

2.3.5

Alias

Dengan menggunakan alias, variabel yang sama dapat diberikan nama yang lain.
Tujuannya adalah mempermudah proses pemrograman. Umumnya, alias
digunakan untuk mengganti nama variabel yang telah baku, seperti port
MicroController.
LEDBAR alias P1
Tombol1 alias P0.1
Tombol2 alias P0.2

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Dengan deklarasi seperti diatas, perubahan pada tombol akan mengubah kondisi
P0.1. Selain mengganti nama port, kita dapat pula menggunakan alias untuk
mengakses bit tertentu dari sebuah variabel yang telah dideklarasikan.
Dim LedBar as byte
Led1 as LedBar.0
Led2 as LedBar.1
Led3 as LedBar.2

2.3.6

Konstanta

Dalam BASCOM, selain variabel kita mengenal pula constant. Konstanta


meruupakan variabel pula. Perbedaannya dengan variabel biasa adalah nilai yang
dikandung tetap. Dengan konstanta, kode program yang kita buat akan lebih
mudah dibaca dan dapat mencegah kesalahan penulisan pada program kita.
Misalnya, kita akan lebih mudah menulis phi daripada menulis 3,14159867. Sama
seperti variabel, agar konstanta bias dikenali oleh program, maka harus
dideklarasikan terlebih dahulu. Berikut adalah cara pendeklarasian sebuah
konstanta.
Dim A As Const 5
Dim B1 As Const &B1001

Cara lain yang paling Mudah:


Const Cbyte = &HF
Const Cint = -1000
Const Csingle = 1.1
Const Cstring = test

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.3.7

Array

Dengan array, kita bisa menggunakan sekumpulan variabel dengan nama dan tipe
yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array, kita harus
menggunakan indeks. Indeks harus berupa angka dengan tipe data byte, integer,
atau word. Artinya, nilai maksimum sebuah indeks sebesar 65535.
Proses pendeklarasian sebuah array hampir sama dengan variabel, namun
perbedaannya kita pun mengikutkan jumlah elemennya. Berikut adalah contoh
pemakaian array;

Dim kelas(10) as byte


Dim c as Integer
For C = 1 To 10
a(c) = c
p1 = a(c)
Next

Program diatas membuat sebuah array dengan nama kelas yang berisi 10 elemen
(1-10) dan kemudian seluruh elemennya diisikan dengan nilai c yang berurutan.
Untuk membacanya, kita menggunakan indeks dimana elemen disimpan. Pada
program diatas,

elemen-elemen

arraynya

dikeluarkan

ke

Port

dari

mikrokontroler.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.3.8

Operasi-operasi Dalam BASCOM

Pada bagian ini akan dibahas tentang cara menggabungkan, memodifikasi,


membandingkan, atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan
menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM dan bagaimana
sebuah pernyataan terbentuk dan dihasilkan dari operator-operator berikut:
a. Operator Aritmatika
Operator digunakan dalam perhitungan. Operator aritmatika meliputi +
(tambah), - (kurang), / (bagi), dan * (kali).
b. Operator Relasi
Operator berfungsi membandingkan nilai sebuah angka. Hasilnya dapat
digunakan untuk membuat keputusan sesuai dengan program yang kita
buat. Operator relasi meliput i:

Tabel 2.4 Tabel Operator Relasi

Operator
=
<>
<
>
<=
>=

Relasi
Sama dengan
Tidak sama dengan
Lebih kecil dari
Lebih besar dari
Lebih kecil atau sama dengan
Lebih besar atau sama dengan

Pernyataan
X=Y
X <> Y
X<Y
X>Y
X <= Y
X >= Y

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

c.

Operator Logika
Operator digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau memanipulasi bit
dan operasi bolean. Dalam BASCOM, ada empat buah operator logika,
yaitu AND, OR, NOT, dan XOR.
Operator logika bias pula digunakan untuk menguji sebuah byte dengan
pola bit tertentu, sebagai cintih:
Dim A As Byte
A = 63 And 19
PPRINT A
A = 10 or 9
PRTINT A
Output
16
11

d. Operasi Fungsi
Operasi fungsi digunakan untuk melengkapi operator yang sederhana.

2.4

Software Downloader (ISP Flash Programmer 3.0a)

Untuk mengirimkan bilangan-bilangan heksadesimal ini ke mikrokontroler


digunakan software ISP- Flash Programmer 3.0a yang dapat di download dari
internet. Tampilannya seperti gambar 2.7 di bawah ini

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Gambar 2.6 ISP- Flash Programmer 3.a


Cara menggunakannya adalah dengan meng-klik Open File untuk
mengambil file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik Write
untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke mikrokontroler. Untuk mengecek
apakah mikrokontroler bisa ditulisi atau tidak dapat diketahui dengan dua cara,
yaitu dengan cara meng-klik Signature dan Read. Untuk mengamankan agar
program pada mikrokontroler tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak diinginkan,
dapat digunakan Lock Bit-1, Lock Bit-2 dan Lock Bit-3 yang masing-masingnya
memiliki tingkat keamanan yang berbeda. Makin tinggi tingkatan Lock Bitnya
maka makin sulit membongkar programnya. Tetapi apabila telah di lock (dikunci)
maka MicroController tidak dapat lagi ditulisi.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.5 Bahasa Pemograman Visual Basic.


Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang cukup populer dan mudah
untuk dipelajari. Visual Basic juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan
pemakai menyusun sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam
sebuah grafis dalam sebuah form.

Visual Basic berawal dari bahasa pemograman BASIC (Beginners All


Purpose Symbolic Instruction Code). Karena bahasa basic mudah dipelajari dan
populer maka hampir setiap programmer menguasai bahasa ini.

2.5.1 Memulai Visual Basic


Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara menjalankan Visual Basic pada
system operasi windows. Cara pertama yang dapat dilakukan untuk memulai
Microsoft Visual Basic adalah:

Klik tombol start pada Taskbar, kemudian pilih program dari


tampilan menu utama.

Dari tampilan menu yang ada, pilih Visual Basic.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.5.2 Tampilan Awal Visual Basic


Secara otomatis, pada saat pertama kali menjalankan Visual Basic,akan tampil
kotak dialog New Project seperti yang terlihat pada ilustrasi gambar 2.7.

Gambar 2.7. Tampilan awal Visual Basic

Pada kotak dialog tersebut terdapat tiga pilihan tabulasi yang ditunjukkan
pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Keterangan Tabulasi
Tabulasi

Keterangan

New

Pilihan ini digunakan untuk membuat project baru dengan

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

berbagai macam pilihan


Existing

Pilihan ini digunakan untuk membuka project yang pernah


dibuat sebelumnya dengan menetukan folder sekaligus nama
file.

Recent

Pilihan ini digunakan untuk membuka project yang telah


dibuat dan terakhir kali dibuka.

Tampilan dasar MS-Visual Basic ditunjukkan pada gambar 2.8 sebagai berikut

Gambar 2.8.Tampilan dasar MS-Visual Basic

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.5.3

Komponen Visual Basic.

2.5.3.1

Title Bar

Title bar merupakan batang judul dari program Visual Basic yang terletak pada
bagian paling atas dari jendela program yang berfungsi untuk menampilkan judul
atau nama jendela.Selain itu title bar juga berfungsi :

Memindahkan posisi jendela dengan menggunakan proses drag and


drop pada posisi title bar tersebut.

Mengatur ukuran jendela dari ukuran maximize keukuran restore


ataupun sebaliknya dengan melakukan klik ganda pada posisi titel
bar tersebut.

2.5.3.2 Menu Bar


Menu bar merupakan batang menu yang terletak dibawah titel bar yang berfungsi
untuk menampilkan pilihan menu atau perintah dan untuk mengoperasikan
program Visual Basic.Saat pertama kali program Visual Basic terbuka,anda dapat
melihat tiga belas menu utama, yaitu : File, Edit, View, Project, Format, Debug,
Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windows dan Help. Menu bar memiliki
sederatan pilihan menu yang masing-masing mempunyai arti dan fungsi berbeda.
Tampilan pilihan menu dalam Visual Basic memiliki beberapa variasi
yang masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.5.3.3

Tool Bar

Toolbar batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak di bagian bawah menu
bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah.Pada kondisi default
program Visual Basic hanya menampilkan toolbar standard.
Berikut merupakan table 2.6 fungsi - fungsi tombol pada toolbar standard.
Tabel 2.6.Fungsi-Fungsi Tombol pada Toolbar Standard
Tombol

Nama

Fungsi

Add Project

Menambah project baru,dengan pilihan:

Add form

Standard EXE

ActiveX EXE

activeX DLL

activeX Control

Menambah item,dengan pilihan :

Form

MDI Form

Module

Class Module

User Control

Property Page

User Document

Add File

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Menu Editor

Menampilkan kotak dialog menu editor.

Open Project

Membuka project yang sudah pernah


dibuat sebelumnya.

Save Project group

Menyimpan project.

Cut

Memotong kontrol yang ada di jendela


form atau teks yang ada dijendela kode.

Copy

Menempelkan kontrol atau teks yang


sudah dipotong dengan perintah cut atau
disalin dengan perintah copy.

Find

Mencari teks pada kode.

Undo

Membatalkan suatu perintah yang


dijalankan sebelumnya.

Redo

Mengulangi suatu perintah yang pernah


dibatalkan.

Start

Menjalankan program

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Break

Menghentikan program yang sedang


dijalankan untuk sementara.

End

Menghentikan program yang sedang


dijalankan.

Project Explorer

Menampilkan jendela project explorer.

Properties windows

Menampilkan jendela properties.

Form layout

Menampilkan jendela form layout

window

2.5.3.4

Object browser

Menampilkan jendela object browser.

Toolbox

Menampilkan jendela toolbox.

Tool Box

Toolbox merupakan kotak perangkatyang berisi kumpulan tombol atau kontrol


untuk mesngatur desain dari aplikasi yang dibuat.Pada kondisi default,toolbox
menampilkan tabulasigeneral dengan 21 tombol kontrol yang dapat ditampilkan
dengan menggunakan prosedur :

Klik tombol toolbox dibagian toolbar standard

Pilih perintah view-toolbox

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Tabel tool box ditunjukkan pada gambar 2.9

Gambar 2.9. Tool Box

Untuk penjelasan tentang fungsi masing masing kontrol,berikut adalah


tabel 2.7 fungsi dari masing-masing kontrol.

Tabel 2.7.Fungsi Kontrol


Kontrol

Nama

Fungsi

Pointer

Memilih,mengatur ukuran dan memindah


posisi kontrol yang terpasang pada bagian
form.

Picturebox

Menampilkan file gambar.

Label

Menambahkan label atau teks tambahan.

Textbox

Menambahkan kotak text.

Command Button

Manambahkan kontrol kotak perintah

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Listbox

Menambahkan kontrol daftar pilihan.

Timer

Menambahkan kontrol sebagai kontrol


pencacah waktu.

Line

Menambahkan kontrol gambar garis lurus

Image

Menambahkan file gambar dengan pilihan


properti yang lebih sedikit dibandingkan
kontrol Picturebox.

OLE

Menambahkan kontrol yang berhubungan


dengan proses relasi antara program
aplikasi.

2.5.3.5. Properties Windows


Properties windows merupakan sebuah

jendala

yang digunakan untuk

menampung nama properti dari kontrol terpilih.Pengaturan properti dari kontrol


terpilih.Pengaturan properti pada program Visual Basic merupakan hal yang
sangat penting untuk membedakan objek yang satu dengan yang lainnya.

Pada jendela properti ditampilkan jenis dan nama objek yang dipilih urut
berdasarkan abjad pada tab alphabetic atau berdasarkan kategori pada tab
categorized.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Untuk menampilkan jendela properties dapat menggunakan prosedur


sebagai berikut :
o Klik tombol properties window pada toolbar standard.
o Pilih perintah view-properties window
o Shortcut key F4
Bentuk properties form ditunjukkan pada gambar 2.10.

Gambar 2.10.Properties form.

2.5.3.6

Form Window

Form window merupakan jendela desain dari sebuah program aplikasi. Dari form
window dapat mendesain sebuah program aplikasi dengan menempatkan control kontrol yang ada di bagian toolbox pada area form.

Pada jendela form juga terdapat beberapa elemen yang dapat digunakan
untuk mengatur tampilan.Untuk lebih jelas perhatikan gambar 2.11.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Gambar 2.11.form Layout


2.5.3.7

Code Window

Code window merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode
program dari kontrol yang dipasang pada jendela form dengan cara memilih
terlebih dahulu kontrol tersebut pada kotak objek.Untuk lebih jelasnya, perhatikan
ilustrasi gambar 2.12 berikut

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Gambar 2.12.Code Windows


2.5.3.8

Project

Project merupakan suatu kumpulan module atau program aplikasi itu


sendiri.Dalam Visual Basic, file project disimpan dengan nama file berakhiran
VBP, dimana file ini berfungsi untuk menyimpan seluruh komponen program.
Apabila membuat program aplikasi baru, maka secara otomatis project
tersebut akan diisi dengan object form 1, dalam jendela project explorer
ditampilkan suatu struktur hirarki dari sebuah project itu sendiri yang berisi semua
item yang terkandung didalamnya, sepert yang tampak pada gambar 2.13 dibawah
ini.

Ganbar 2.13.Jendela Project


Dengan project explorer kita dapat memilih objek yang kita buat dengan
mudah.Untuk menampilkan jendela project explorer,gunakan prosedur berikut :

Klik tombol project explorer pada bagian toolbar standard

Pilih perintah view-project explorer

Shortcut key Ctrl+key

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Selain menampilkan nama project dan form,pada jendela explorer terdapat


tiga tombol dengan penjelasan pada table 2.8.
Tabel 2.8. Fungsi Tombol Pada Project Explorer
Tombol

Nama

Fungsi

View Code

Menampilkan jendela code yang digunakan


untuk

menulis

kode

program

yang

terhubung dengan objek yang terpilih pada


jendela form.
View Object

Menampilkan jendela objek untuk item yang


terpilih pada form aktif.

Toggel Object

Menampilkan atau menyembunyikan folder


yang menampung nama form dari suatu
project.

Pada dasarnya project terdiri dari beberapa file dengan fungsi yang
berbeda,diantaranya :

Project file(.vbp),berfungsi sebagai file induk

Form file (.frm)

Binary file (.frx),berisi properti data dari kontrol yang terpasang


pada bagian form

Class module file (.cls),bersifat opsional

Standard module (.bas),bersifat opsional

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

AvtiveX Control (.ocx), bersifat opsional

Single Resource File (.res), bersifat opsional

Ketika fie project sudah lengkap dengan semua file pendukung,kita dapat
mengkonversikan file project tersebut ke file excutable (.exe).

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

BAB 3

RANCANGAN SISTEM

3.1.

Diagram Blok Rangkaian

Sensor suhu &


Sensor Infra
Merah

Pengkondisi sinyal

Mikrokontroler
Atmega 8535

Komunikasi
RS232

Buzzer/Alarm

Personal
Computer

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

Penjelasan digram blok di atas adal;ah sebagai berikut :


1. Sensor LM35 mendeteksi suhu yang berada disekitarnya and merubahnya
menjadi tegangan (sinyal analog) dan sensor infra merah mendeteksi ada
tidaknya halangan antar sensor infra merah.
2. Sinyal analog ini akan dirubah menjadi data digital pada ADC yang
terintegrasi secara internal pada ATMega 8535.
3. Data ini akan diolah dan akan dikirim ke PC melalui converter tegangan
RS-232. Program PC yang dirancang dalam visual basic akan menerima
data suhu dari MicroController secara kontinu setiap 3 detik.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

4. Apabila

suhu

melebihi

batas

yang

ditentukan

pada

program

MicroController yang telah diprogram maka mikro memerintahkan alarm


untuk dihidupkan dan apabila ada halangan antar sensor infra merah maka
ada jendela atau pintu yang terbuka dan alarm juga dihidupkan.

3.2

Rangkaian Sistem Minimum MicroController ATMega 8535

Rangkaian skematik dan layout PCB sistem minimum MicroController ATMega


8535 dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini:

Gambar 3.2 Rangkaian Skematik Sistem Minimum MicroController


ATMega 8535

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 8 MHz dan dua buah kapasitor 30


pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan MicroController ATMega 8535
dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan
reset (aktif rendah). Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-reset
MicroController ini.

Untuk men-download file heksadesimal ke MicroController, Mosi, Miso,


Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45
sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP
Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel.

Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada MicroController terletak
pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke
ISP Programmer, maka pemograman MicroController tidak dapat dilakukan
karena MicroController tidak akan bisa merespon.

3.3

Rangkaian Komunikasi Serial RS232

RS232 merupakan konverter tegangan, IC ini berfungsi untuk merubah sinyal


komunikasi serial dari mikrokontroler dari tegangan TTL menjadi tegangan yang
kompatibel dengan sistem komunikasi serial komputer.
Tegangan pada port serial komputer memiliki tegangan +3 ~ -15 untuk
sinyal high dan +3 ~ +15 untuk tegangan low. Berikut ini adalah gambar 3.3
rangkaian skematik konverter tegangan serial RS232.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Gambar 3.3 Rangkaian skematik konverter tegangan serial RS232

3.4

Rangkaian Power Supply

Rangkaian skematik power supply dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini:

Gambar 3.4 Rangkaian Skematik Power Supply

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Rangkaian power supply berfungsi untuk mensupplay arus dan tegangan


ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power supply ini terdiri dari dua
keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan
seluruh rangkaian .
Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt
AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan
menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh
kapasitor 2200 F. Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan agar
keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan
masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor
PNP TIP 32 disini berfungsi sebagai penguat arus apabila terjadi kekurangan arus
pada rangkaian, sehingga regulator tegangan (LM7805CT)

tidak akan panas

ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung
diambil dari keluaran jembatan dioda.

3.5

Perancangan Sensor Suhu LM35

Sensor LM35 memiliki tegangan kerja 5 Volt namun outputnya hanya antara
0,01V sampai 1,00V mengingat LM35 yang digunakan adalah dari seri DZ
sehingga range pengukuran hanya berkisar antara 0-100C dengan perubahan
sebesar 10mV per 1C. Dengan ketelitian yang dimiliki maka sensor tersebut dapat
diterapkan langsung dengan MicroController ATMega 8535 yang memiliki ADC
internal 10 bit.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Gambar 3.5 Koneksi LM35

Pada gambar diatas output dari LM35 dapat langsung dikoneksikan ke


ADC internal MicroController ATMega8535.

3.6

Rangkaian Sensor Infra Merah RX-TX

Sensor infra merah RX-TX terdiri dari sebuah LED pemancar infra merah dan
sebuah fototransistor atau dapat juga menggunakan fotodioda. LED infra merah
akan memancarkan infra merah ke fototransistor atau fotodioda dan kemudian
arus akan mengalir melalui fotodioda atau fototransistor sehingga akan terdapat
sinyal tegangan output.

Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwasannya tegangan output dari
sensor fototransistor akan diumpankan ke buffer sinyal yaitu IC inverter 74LS14
sehingga keluarannya menjadi lebih stabil dalam sistem logika.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Gambar 3.6 Rangkaian sensor infra merah RX-TX

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

3.7

Diagram Rangkaian

Start

Inisialisasi sistem

Cek sensor suhu dan pintu

Suhu > ambang


dan pintu / jendela
terbuka

ya

Alarm

Kirim ke PC

ya

Alarm

Kirim ke PC

ya

Alarm

Kirim ke PC

tidak

Suhu ambang dan


pintu/jendela terbuka

tidak

Suhu > ambang dan


pintu/jendela tertutup

tidak

Suhu ambang dan


pintu/jendela tertutup

ya

Kirim ke PC

Gambar 3.7 Diagram Rangkaian

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Keterangan Diagram Alir :

1. Pertama-tama program dirancang untuk inisialisasi port, inisilaisasi port


berfungsi untuk mendefenisikan pin-pin I/O MicroController yang akan
digunakan dalam rangkaian.
2. Set komunikasi serial ke komputer melalui IC komunikasi serial RS-232.
3. Baca output sensor LM35 dan sensor infra merah melalui ADC internal
ATMega 8535.
4. Konversikan nilai ADC ke oC.
5. Bandingkan pembacaan nilai suhu dengan suhu acuan yang diberikan.
6. Apakah suhu LM35 < suhu acuan dan apakah sensor infra merah
mendeteksi pintu atau jendela terbuka, bila tidak maka kirim data
pembacaan ke PC.
7. Bila suhu LM35 > suhu dan apakah sensor infra merah mendeteksi pintu
atau jendela terbuka maka aktifkan alarm dan kemudian kirim data ke PC.
8. Setelah pengiriman data maka program kembali ke pembacaan sensor
LM35 dan infra merah.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

BAB 4

PENGUJIAN RANGKAIAN

4.1.

Pengujian Sensor LM35

Sensor ini bekerja dengan sangat baik, sesuai dengan datasheet yang dikeluarkan
pihak pabrikan. Sensor ini sudah menjadi sensor standar internasional karena telah
dipakai pada kejuaraan-kejuaraan robot pemadam api tingkat dunia.
Tegangan keluarannya linier dengan perubahan sebesar 10mV untuk setiap
kenaikan atau penurunan sebesar 1C. Melalui pengujian pada suhu ruangan
maupun air yang didinginkankan dan dipanaskan, data keluaran hampir dikatakan
sangat baik karena misalnya ketika suhu pada saat kalibrasi dengan termometer
alkohol sebesar 23C maka keluaran dari rangkaian LM35 adalah sebesar 0,23V,
dan nilai antara keluaran dengan suhu yang terbaca dari termometer sangatlah
akurat.
Tabel 4.1 Perbandingan Suhu Dengan Tegangan Output LM35
SUHU

OUTPUT

KALIBRASI

RANGKANGKAIAN

(Celcius)

LM35(V)

27

0.27

28

0.28

29

0.29

30

0.30

31

0.31

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

32

4.2

0.32
33

0.33

34

0.34

35

0.35

36

0.36

37

0.37

38

0.38

Sistem Minimum ATMega 8535

Karena pemrograman robot menggunakan mode ISP (In System Programming)


MicroController harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan
rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada
pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh
program downloader yaitu ATMega 8535.

Gambar 4.1 Informasi Signature MicroController

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

ATMega menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz, apabila Chip


Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan
rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.

4.3

Pengujian Rangkaian Infra Merah

Sensor infra merah RX-TX terdiri dari sebuah LED pemancar infra merah dan
sebuah fototransistor atau dapat juga menggunakan fotodioda. LED infra merah
akan memancarkan infra merah ke fototransistor atau fotodioda dan kemudian
arus akan mengalir melalui fotodioda atau fototransistor sehingga akan terdapat
sinyal tegangan output.

Gambar 4.2 Rangkaian sensor infra merah RX-TX


Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwasannya tegangan output dari
sensor fototransistor akan diumpankan ke buffer sinyal yaitu IC inverter 74LS14
sehingga keluarannya menjadi lebih stabil dalam sistem logika.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Pengujian rangkaian ini adalah dengan mengaktifkan rangkaian sensor dan


memberikan halangan antara LED infra merah dengan fotodioda dan mengukur
output nilai tegangan data. Apabila terdapat halangan antara fotodioda dengan
LED infra merah maka data keluaran akan mendapat nilai tegangan sekitar 4,8V ~
5 V. Apabila tidak terdapat halangan maka output data keluaran akan mendapat
jatuh tegangan menjadi 0 V ~ 0,2 V.

4.4

Pengujian Rangkaiaan RS232

Komunikasi serial menggunakan RS-232 dari MicroController ke PC dapat


dideteksi dengan menggunakan software Hyper Terminal buatan microsoft.

Gambar 4.3 Software Hyper Terminal

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Dengan mengunakan software hyper terminal kita akan dapat mencoba


input/output dari/ke MicroController.

4.5

Pengujian Rangkaian Power Supply

Pengujian rangkaian ini dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply
menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh
besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Setelah itu rangkaian power supply
dihubungkan ke sumber arus listrik dan saklar ON/OFF nya diaktifkan ke posisi
ON.
4.6

Pengujian Rangkaian Keseluruhan

Secara

elektronis

rangkaian

telah

bekerja

dengan

baik,

output

dari

MicroController dapat mengirimkan data dengan mengujinya melalui software


hyper terminal. Driver kipas dapat mengatifkan kipas pada suhu tertentu yang
telah ditetapkan dalam program.

4.7

Program Bascom

$regfile = "m8535.dat"
$crystal = 8000000
$baud = 9600
$hwstack = 32
$swstack = 8
$framesize = 50
Config Porta = Input

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Config Portd = Output


Config Portc = Output
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
Dim I As Integer, A As Integer, B As Integer, C As Integer
Dim Volt As Integer, Volt_d As Integer, K As Integer, L As Integer
Dim Status As Byte

Ddrb = &B00000001
Portb 0# = 0

Do
Portb 0# = 0
K = Inkey()
'Input K Noecho
If K = 65 Then GoSub Cek_pintu
If K = 66 Then GoSub Cek_kamar
If K = 67 Then GoSub Cek_suhu
Loop

Cek_suhu:
Start Adc
Ddrb = &B00000001
Waitus 10
A = Getadc(2)
Waitus 10
Volt = A * 4
Volt = Volt + 8
Volt_d = Volt Mod 10

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Volt = Volt / 10
Locate 1, 1
Print Volt; ","; Volt_d
Waitms 10
If Volt <= 35 Then
Portb 0# = 0
Waitms 10
ElseIf Volt > 35 Then
Portb 0# = 1
Waitms 25
Portb 0# = 0
Waitms 25
End If
Stop Adc

Return

Cek_pintu:
Start Adc
Ddrb = &B00000001
Waitus 10
A = Getadc(0)
Waitus 10
If A > 492 Then
Locate 1, 1
Print "Aman "
Waitms 10
Portb 0# = 0
ElseIf A < 492 Then

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Locate 1, 1
Print "Bahaya"
Waitms 10
Portb 0# = 1
Waitms 25
Portb 0# = 0
Waitms 25
End If
Stop Adc
Return

Cek_kamar:
Start Adc
Ddrb = &B00000001
Waitus 10
A = Getadc(1)
Waitus 10
If A < 542 Then
Locate 1, 1
Print "Aman "
Waitms 10
Portb 0# = 0
ElseIf A > 542 Then
Locate 1, 1
Print "Bahaya"
Waitms 10
Portb 0# = 1
Waitms 25
Portb 0# = 0

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Waitms 25
End If
Stop Adc
Return

End

4.8

Program Visual Basic

Private Sub Command1_Click()


MSComm1.Output = "A"
Text2.Text = Left$(MSComm1.Input, 4)
End Sub

Private Sub Command2_Click()


MSComm1.Output = "A"
Text1.Text = Right$(MSComm1.Input, 9)
End Sub

Private Sub Command3_Click()


MSComm1.PortOpen = False
Close #1
Unload Me
End Sub
Private Sub Form_Load()
i = InputBox("Port Serial yang digunakan ?" & vbCrLf & "(1-16)", "Select
Commport", 1)
If i = 0 Then End
MSComm1.CommPort = i
With MSComm1

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

.Settings = "9600,n,8,1"
.DTREnable = False
End With
If MSComm1.PortOpen = True Then MSComm1.PortOpen = False
MSComm1.PortOpen = True
Text1.Text = ""
End Sub
Private Sub Timer1_Timer()
MSComm1.Output = "C"
Text1.Text = Left$(MSComm1.Input, 6)
End Sub
Private Sub Timer2_Timer()
MSComm1.Output = "A"
Text2.Text = Left$(MSComm1.Input, 4)
End Sub
Private Sub Timer3_Timer()
MSComm1.Output = "B"
Text3.Text = Left$(MSComm1.Input, 6)
End Sub

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Dari evaluasi hasil kerja alat dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penelitian
ini. Kesimpulan yang diambil oleh penulis adalah :

1.

Penggunaan

MicroController

dengan

ADC

internal

dapat

menyederhanakan rangkaian yang di rancang.


2.

Sensor suhu LM35 cukup baik dalam pengukuran suhu.

3.

Perpaduan mikrokontroler ATMega 8535 dengan sensor suhu LM35


membuat rangkaian lebih sederhana.

4.

Konverter tegangan RS232 dapat membuat komunikasi serial antara


MicroController dengan PC lebih stabil.

5.

Kelemahan sensor infra merah ialah mudah terganggu infra merah


alam yang dipancarakan oleh matahari.

5.2

Saran
1.

Dengan beberapa pengembangan dan penyempurnaan sistem dari alat


ini akan dapat lebih baik lagi..

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

2.

Agar sempurna penempatan sensor harus baik agar tidak mudah


terpengaruh factor yang tidak diinginkan.

3.

Diharapakan pembaca dapat memberi saran dan kritik terhadap penulis


dalam perancangan alat ini, dan penulis berharap alat ini dapat
dikembangkan baik aplikasi maupun rancangannya agar lebih baik
lagi.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Nalwan Paulus. 2004. Panduan Praktis Penggunaan dan Antarmuka Modul
LCD M1632. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Bejo,Agus. 2005. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler
ATMega8535. Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Budiharto,Widodo.2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler Perancangan
Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler. Jakarta: PT Elex media Komputindo.
Elektur, 1996. 302 Rangkaian Elektronika. Penerjemah P.Pratomo dkk. Jakarta:
Percetakan PT.Gramedia.
Lingga, W. 2006. Belajar sendiri Pemrograman AVR ATMega8535. Yogyakarta:
Andi Offset.

Wahyu Nurdila Riantiningsih : Pengamanan Rumah Berbasis Microcontroller Atmega 8535 Dengan Sistem
Informasi Dengan Menggunakan PC, 2009.

Anda mungkin juga menyukai