Fokus utama dari tulisan Iris Young adalah suatu pencarian kerangka
politik emansipatori untuk menantang teori politik liberal individualist dan
pengaruhnya pada gangguan birokrasi dalam kehidupan setiap hari. Menurut
Iris bahwa ada kecenderungan gerakan perempuan secara politis yang
menekankan sexual dan minoritas etnik, lingkungan dan sebagainya justru
telah kembali pada tradisi legitimasi kontrak melawan otoritas birokrasi
negara dan privat kontemporer yang legalistic sebagaimana yang telah
dilihat oleh John Keane. Sumber tradisi teori ideal politik modern liberal dan
yang tidak realistis itu berasal dari pemahaman Rosseau tentang kebebasan
dan politik kooperasi sebagaimana yang juga menjadi dasar pengembangan
teori John Keane.
Meskipun usaha itu sudah berlangsung dua abad tetapi justru masih
menimbulkan pertanyaan bentuk partisipasi perempuan yang tidak
meyakinkan dalam dunia publik sehingga emansipasi perempuan mulai
dipertanyakan oleh feminisme. Analisis feminist bahwa teori dan praktek
politik modern sebagai kesetaraan formal dan rasionalisasi universal dirusak
secara mendalam oleh bias maskulin dengan mempersoalkan apakah itu
yang dimaksud dengan human dan hakekat masyarakat? Kultur moden di
barat telah didominasi oleh laki-laki yang telah meminggirkan perempuan
dari dunia publik dan politik. Hanya feminist yang telah melihat didalam
dominasi yang bukan hanya penyimpangan dalam politik modern, tetapi
juga yang telah melihat rasisme dihormati sebagai endemik pada modernitas.
Jadi yang dipersoalkan oleh Iris, yakni dominasi laki-laki dalam dunia
public yang meskipun sudah diperjuangkan 2 abad oleh Mary
Wollstonecraft dan beberapa laki-laki lain, tetapi tetap saja perempuan
terkucilkan. Pertanyaan Iris jikalau analisis feminist telah melihat
kecenderungan diskriminasi perempuan di rana publik, maka ia
mempertanyakan apakah ini yang dimaksud dengan human dan hakekat
masyarakat? Untuk mengembangkan kesetaraan itu secara nyata dari
perspektif feminist, maka Iris menganalisis teori dan praktek politik modern
yang liberal berikut ini:
1. Bagian ini secara keseluruhan Iris menguraikan tentang dua benang
respons feminist baru-baru ini terhadap moral dan teori politik modern
dan gelombang dari keduanya secara bersama-sama. Pada bagian
pertama ini, Iris terinspirasi oleh kritik Gilligan yang mengasumsikan
bahwa Kantian-like tentang “hak-hak etis” menguraikan tingkat
tertinggi dari perkembangan moral bagi perempuan sebaik laki-laki.
Pekerjaan Gilligan mendorong tradisi teori moral deontologist
4
3
Latar belakang ini jarang ditemukan dalam uraian teori politik sebab diterima sebagai suatu situasi yang
biasa-biasa saja dan tidak perlu dipertentangkan.
15
dirinya sendiri dan keluarganya. Akhir ini bertentangan dengan yang lain,
tetapi merubah transaksi dan menghasilkan banyak sekali harmoni dan
kepuasan. Sebagai warganegara pada sisi lainnya seseorang tidak lokus pada
keinginan partikular tetapi melahirkan hak-hak yang diartikulasikan secara
universal dan tanggungjawab. Titik pandang negara dan hukum mengatasi
semua minat-minat khusus demi mengungkapkan universal dan spirit
rasional kemanusiaan. Negara hukum dan tindakan mengungkapkan general
will, sebagai minat seluruh masyarakat. Sejak pemeliharaan titikpandang
universal digunakan didalam pengejaran minat khususnya adalah suatu
kesulitan jika bukan imposible, sekelompok klas individu dibutuhkan untuk
menjual pekerjaan untuk memelihara kebaikan publik dan titik pandang
universal dari negara yang bagi Hegel pemerintah adalah kelas universal7.
Marx, tentu saja pertama-tama yang menyangkal tuntutan negara bagi
impartialitas dan universalitas. Perbedaan antara bidang public dari
kewarganegaraan dan bidang private dari keinginan individual dan
menyisahkan kompetisi dan ketidaksetaraan adalah bidang private yang
tidak pernah disentuh. (65). Dalam masyarakat kapitalis aplikasi prinsip
impartial menghasilan posisi penguasa sebab minat atau hasrat penuh
kekuatan partial kemudian dipertimbangkan didalam cara yang sama yakni
sebagai yang tanpa kekuasaan. Meskipun kritik ini penuh daya tidaklah
pernah Marx berhenti untuk mempertanyakan ideal dari publik dan yang
mengekspresikan suatu perspektif normative dari impartial dan universal
secara berbeda. Marx bersungguh-sungguh menekankan bahwa masyarakat
luas tidak dapat terealisasi didalam masyarakat kapitalis.
7
Pemimpin negara adalah kelas universal yang menjaga pekerjaaan untuk pemeliharaan universalitas. Atas
nama universalitas, akan dapat memakai kekerasan untuk memaksa kehidupan harmini dst.
17
8
General public adalah universalitas dalam perpektif normative sementara imparcialitas adalah
bagaoiaimana general public itu sendiri didalarkan pada imparsialitas kelompok individu yang memiliki
kekuasaan dan kemudian menjadi pengajaga kehendak universalitas negara.
9
Inilah tujuan dari tema pada bagian ini.
18
10
Baik kedua-duanya, partial dan universal normative terpinggirkan dalam isu politik praktis menurut Isris
Young.
19
11
Komunikasi aksi dari Habermas dapat dipakai sebagai konsep dialog dalam konteks civil society yang
memngungkin semua perbedaan-perbedaan itu didengar. Titik tolak perubahan yang diletakannya bukan
pada ukuran normative universal atau praktikularlitas tetapi lebih pada ukuran ada keinginan untuk
membicarakan dan mendengar, pendirian praktis yang masuk akal.
20
perspektif, untuk tiba pada suatu pengertian objektif dan complete dari suatu
isu dan pengalaman, semua perspektif dan partisipan harus menyumbang
pada suatu diskusi. Jadi pertimbangan dialogis seharusnya untuk
menyatakan secara tidak langsung alasan yang dikontekstualisasikan,
dimana jawabannya adalah hasil dari pluralitas perspektif yang tidak dapat
mengurangi kesatuan (unity). Didalam suatu diskusi pembicara-pembicara
membutuhkan bukan hanya melepaskan perspekktif particular mereka dan
juga bukan hanya mengurung motivasi dan perasaan mereka. Sepanjang
dialog yang mengikuti semua perspektif untuk berbicara secara bebas dan
mendengar serta meletakannya ke dalam suatu laporan, ekspresi kebutuhan,
motive dan perasaan tidak akan memiliki signifikansi semata-mata dan tidak
akan bias atau mengurangi kesimpulan sebab mereka akan berinteraksi
dengan kebutuhan yang lain, yakni motivasi dan perasaan.
Habermas sendiri mengurangi perjanjian ini untuk merumuskan
pertimbangan normatif12 secara kontekstual dan secara perspektif sebab ia
menunut suatu komitment pada pertimbangan ideal normative sebagai
pengungkapan suatu imparsial point of view. Lebih daripada mengisyaratkan
kesewenang-wenangan suatu ego transsendental sebagai pertimbangan
orang-orang imparsial, apakah ontologism tradisi, ia menuntut bahwa
imparsial point of view secara aktual dipertimbangkan oleh suatu diskusi
normative yang mencari suatu pencapaian persetujuan. Suatu keyakinan di
dalam posibilitas dari suatu konsensus adalah suatu kondisi dari permulaan
dialog dan kemungkinan suatu konsensus yang secara aktual diisyaratkan
oleh suatu diskusi normative yang mencari untuk mencapai suatu
persetujuan. Suatu keyakinan didalam suatu kemungkinan dari
pengisyaratan konsensus bahwa masyarakat terpelihara di dalam suatu
12
Kekurangan pemikiran normative dari Habermas menurut pertimbangan Iris Young.
21
13
Konsep tentang partisipasi sangat beragam dan habermas menunjukan suatu konsep yang lain dalam
tulisan ini.
23
14
Catatan kritis Iris Young terhadap Habermas.
25
Argumentasi Iris terhadap pomilahan antara privat dan public dalam teori
politik modern menyebabkan homogenitas memerlukan peminggiran banyak
orang pribadi dan kelompok, secara khusus perempuan dan merealisasikan
kelompok-kelompok secara cultural yang diidentifikasi dengan tubuh,
keliaran dan irasionalitas. Didalam konfromitasnya dengan ide modern dari
pertimbangan normative, ide public di dalam teori politik modern dan
praktek yang menandai wilayah eksistensi manusia didalam mana warga
mengungkapkan rasionalitas dan universalitas yang diabstrasikan dari situasi
partikularitas mereka dan kebutuhan dan yang bertentangan dengan
perasaan. Kritik feminist dari ekslusionari public tidak dinyatakans ecara
tidak langsung, sebagaimana Jean Ealtain punya dorongan, suatu kehancuran
pembedaan antara publik dan private. Tentu saja Iris setuju dengan beberapa
penulis lainnya yang menuntut kehidupan temporari telah menghancurkan
publik dan politik emansipatori meminta pembaharuan sense kehidupan
publik. Menguji homogenitas dan peminggiran dari teori politik modern
26
suatu agensi sebagai yang individu undurkan lebih daripada menjaga keluar.
Dengan pertumbuhan birokrasi negara dan non negara, menyerang privacy
dalam bukan sekedar menjaga negara diluar upaya-upaya tertentu tetapi
mepertanyakan tindakan negara positif untuk menjamin bahwa aktivitas
organisasi bukan negara, sebagai korporasi-korporasi, respek pada tuntutan
individu pada privacy.
Slogan feminist ‘personal adalah politik’ tidak menyangkal suatu
pembedaan publik dan private tetapi juga tidak menyangkal suatu devisi
sosial antara wilayah public dan private dengan perbedaan institusi-institusi,
aktivitas dan atributnya manusia. Dua prinsip mengikuti dari slogan ini: a.
tidak ada institusi sosial atau praktek yang diekslusikan suatu prioritas
sebagai tujuan subjek bagi diskusi dan ekspresi public. b. tidak ada individu,
tindakan-tindakan atau aspek kehidupan pribadi yang dikokohkan didalam
privacy.
1. gerakan perempuan kontemporari telah membuat isu public diluar
banyak tuntutan praktis dan yang diremehkan bagi diskusi public:
Pengertian promouns, kekerasan domestic melawan perempuan,
praktek-praktek keterbukaan laki-laki bagi perempuan, penyerangan
terhadap perempuan dan anak, devisi pekerjaan secara sex dan
seterusnya. Politik radikal didalam kehidupan contemporary terdiri
atas pengambilan banyak tindakan dan aktivitas private yang sangat
dalam sebagaimana individu-individu dan penanaman modal mereka.
2. prinsip kedua mengatakan bahwa tidak seorangpun atau aspek-aspek
yang akan dikuatkan kedalam privacy. Konsep modern terhadap
publik. Iris membantah penmciptaan suatu konsepsi kewargaan yang
terbuang dari perhatian public banyak aspek-aspek particular dari
seseorang. Kehidupan public diperkiraan buta terhadap sex, ras, umur
28