Anda di halaman 1dari 11

Di Indonesia Jabon dikenal sebagai kelempayan.

Tanaman ini
terdapat di pulau Jawa, Sumantera, Kalimantan, Sumbawa
dan Irian Jaya. Tanaman yang termasuk famili Rubiaceae ini
tumbuh baik pada ketinggian 0 1 000 m dpl, pada jenis
tanah lempung, podsolik cokelat, dan aluvial lembab yang
yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi
baik.
Jabon adalah jenis pohon cahaya (light-demander) yang
cepat tumbuh. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai
9 m dengan diameter 11 cm. Di alam bebas, pohon Jabon
pernah ditemukan mencapai tinggi 45 m dengan diameter
lebih dari 100 cm. Bentuk tajuk seperti payung dengan sistem
percabangan melingkar. Daunnya tidak lebat. Batang lurus
silindris dan tidak berbanir. Kayunya berwarna putih krem
sampai sawo kemerah-merahan, mudah diolah, lunak dan
ringan. Jabon berbuah setahun sekali. Musim berbungannya
pada bulan Januari-Juni dan buah masak pada bulan JuliAgustus dengan jumlah buah majemuk per kg 33 buah.

Kerajaan :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo
:Rubiales
Famili :Rubiaceae
Genus :Anthocephalus
Spesies :Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.

Distribusi alami di mulai dari india, Nepal dan India, menuju


Thailand dan Indochina serta bagian timur Kepulauan Malaya
hingga Papua Nugini. Tanaman ini telah di introduksi di Afrika
serta Amerika Tengah dan mampu beradaptasi dengan baik. Di
Indonesia, tanaman ini terdapat di pulau Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sumbawa dan Irian Jaya. Merupakan tipikal
tanaman pioner dan umum terdapat di hutan sekunder. Jenis
yang memerlukan cahaya dan tidak toleran terhadap cuaca
dingin. Pada distribusi alaminya, tanaman ini tumbuh baik
pada ketinggian 0-1000 m dpl dengan rata-rata curah hujan
lebih dari 1.500 mm/tahun, pada jenis tanah lempung,
Podsolik coklat, dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di
sepanjang sungai yang beraerasi baik. Namun demikian jabon
dapat pula tumbuh pada daerah kering dengan curah hujan
sedikitnya 200 mm/tahun serta toleran pada kondisi air
tergenang yang periodik.

Selalu hijau. Di alam bebas pohon dapat mencapai


tinggi 45 m dengan diameter lebih dari 100 cm,
sedangkan batas bebas cabangnya mencapai hingga
25 m. Pada umur 3 tahun tingginya dapat mencapai
17 m dengan diameter 30 cm. Bentuk tajuk seperti
payung dengan sistem percabangan melingkar
dengan daun yang tidak lebat dengan panjang 1332 cm. Bunga jingga berukuran kecil, berkelopak
rapat, berbentuk bulat. Batang lurus silindris dan
tidak berbanir. Kayunya berwarna putih krem
sampai sawo kemerah-merahan.

CARA PENYEMAIAN BIJI BENIH JABON


Benih jabon ditabur pada media pasir halus
Sebaiknya menggunakan wadah bak plastik yang
telah dilubangi bagian bawahnya Penyiraman
dilakukan memasukkan bak ke bak lain berisi air
sehingga air merembes dari bawah Pengamatan dan
pemberantasan terhadap penyakit perlu dilakukan
karena rawan dumping off. Setelah daun berukuran
1 cm2 dipindahkan ke polybag yang telah diisi media
(tanah: kompos= 2 : 1), 50% atau 65%.

Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak


tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak
tersebut dapat memaksimalkan pertumbuhan dan
perkembangan diameter batangnya, sebab radius
lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon
adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara ditanah
oleh akar pohon, jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling
baik bagi pertumbuhan pohon jabon tetapi bisa juga
menggunakan jarak 4 x 4 m tergantung kondisi lahan,
jabon dapat hidup pada tanah Alluvial lembab
(Pinggir sungai), Tanah liat, tanah lempung, podsolik
coklat, tanah daerah yang ada pasang surut, iklim
basah dan tropis.

Buka Lobang Lebar.40 x Panjang.40 x dalam 50


cm.(untuk bibit 40 - 50 cm) Lalu masukan Kompos
+ NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar
diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat
langsung tanam / 3 - 7 hr kemudian baru tanam),
kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah
dibuka / disobek kedalam, dudukan yang benar /
rata, lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar
dengan tanah setinggi 20 cm (jangan diterlalu
dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai
kantong air.

Semprot Pestisida secara aktif per 1 atau 2


minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung
keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan
ulat.setelah daun cukup banyak pengusida
sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun
tidak akan habis dimakan ulat sebab daun
sudah banyak.

Untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan


Minimal cukup sampai usia 3 tahun, (sudah bagus,
karena untuk 3 tahun keatas sumber makanan
unsur hara dari serasah yang terdekomposisi
secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai
menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi
serasah 3-6 tahun, yang mana jabon dapat hidup
dengan PH 4,5 (Masam) 7,5 (Basah), Masam :
Unsur Mikronya banyak & Unsur Makronya sedikit,
Basah : Unsur Makronya banyak & Mikronya
sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang +
NPK, Periode pemupukan 1-2 kali / setahun. (Tapi
Jika Ada Kemampuan Lebih Baik, Pemupukan
Sampai Batas Usia Mendekati Usia Panen Yaitu 5
Sampai 6 Tahun, Agar Hasil Lebih Maksimal)

Menanam jabon bagaikan menanam


emas,sebab kebutuhan kayu akan terus
meninggi, karena saat ini pemerintah melarang
penggunaan kayu bulat hasil tebangan hutan
alam, akibatnya banyak industri tutup akibat
kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa
mendatang, harga kayu jabon akan semakin
meningkat terus.

Anda mungkin juga menyukai