Afifah Putri Sari K4311003 UK3 Ekowan2014
Afifah Putri Sari K4311003 UK3 Ekowan2014
Ekologi Komunitas
Di susun oleh :
Afifah Putri Sari
NIM K4311003
Kelas A
Bibliografi Jurnal
Nama pengarang
: 1. Taybeh Tabatabaie
2. Fazel Amiri
Instansi pengarang
: 1. Department
of
Energy
and
Environment,
: The
impact
of
Industrial
Pollution
on
Volume
: 4
Issue/number
: 9
Halaman
: 547-557
ISSN / E-ISSN
: 1991-637X
DOI
: 10.5897/AJEST09.070
Summary
Makrobentik merupakan fauna yang hidup di dasar perairan. Makrobentik
dapat ditemukan di pesisir pantai atau sungai-sungai dan hidup di atas dasar
karang ataupun terkadang menggali lubang dan hidup di bawah sedimen.
Ekosistem perairan sungai Mossa yang panjangnya hampir 56 km dari barat daya
teluk Persian memiliki beragam spesies yang merupakan gabungan dari
komunitas makrobenthik meliputi polychaeta, decapoda, dan molluska.
Adanya jalur perdagangan yang melewati sungai tersebut menjadikan
beragam industri berdiri untuk menjalankan roda perekonomian di daerah
tersebut. Beberapa sungai dari dengan muara teluk Persian diduga terkontaminasi
dengan polusi karena banyak pembangunan industri yang saluran pembuangannya
dialirkan
ke
sungai
tersebut.
Hal
tersebut
menjadi
latar
belakang
dilakukan
dengan
menentukan
kelimpahan
spesies
menggunakan Shannon weiner, kelarutan Oksigen (DO), dan kadar materi organik
(OM). Sampling dilakukan pada 8 stasiun di wilayah sungai Mossa dan sungai
Ghanam. Stasiun 1, 2, dan 5 berada di sungai Mossa dekat dengan aliran
pembuangan limbah industri, stasiun 3 dan 4 berada 500 m dari pembuangan
limbah industri, dan stasiun 6, 7, dan 8 berada di sungai Ghanam yang jauh dari
dari pembuangan limbah industri. Kedalaman air sungai adalah 80 m dan
mendangkal di bagian timur hingga mencapai 5-18 m.
Penelitian dilakukan pada musim dingin dan panas. Sampling yang
dilakukan dengan menggunakan Van Veen Sediment Sampler untuk mengambil
sedimen bagian bawah pada permukaan area 250 cm2. Alat tersebut memiliki
lubang penyaring sedimen hingga 0.5 mm sehingga pasir dapat tersaring dan
makrobenthik dapat tertinggal. Sample yang diambil untuk setiap stasiun adalah 4
sample. Makrobenthik diberi 5% formalin hingga 3 hari kemudian ditransfer pada
cairan 70% etanol dan diidentifikasi.
Pada musim panas dan musim dingin ditemukan organisme sebagai
berikut:Polycheata (Lycastopsis sp, Hemipodus sp Cossara sp, Nephty sp.);
Isopoda (Apanthura sp.); Decapoda (Grapsus sp., Mud crab sp.); Gastropoda
(Hydrobia eglecta , Diala semistriata); Copepoda (Cyclopoid sp.); Bivalvia
kematian spesies yang tinggi dan kelahiran yang rendah akibat daya dukung
lingkungan yang rendah.
Makrobenthik memiliki peran pada struktur komunitas sebagai organisme
yang bergantung pada hubungan makan dimakan. Struktur komunitas ini disebut
juga struktur trofik yang mana terjadi transfer energi makanan ke atas tingkat
trofik yang membentuk rantai makanan. Rantai makanan yang saling bertautan
karena banyaknya spesies makrobenthik yang berinteraksi menjadikan adanya
jaring-jaring makanan di komunitas perairan tersebut. Larva dari spesies-spesies
makrobenthik dimakan organisme yang juga hidup di daerah tersebut seperti ikan.
Sementara itu, umumnya makrobenthik memakan produsen air.
Selain itu, suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
tempat tinggalnya (habitat). Habitat diartikan sebagai lingkungan yang meliputi
faktor biotik dan faktor abiotik yang berpengaruh pada kelangsungan hidup dan
reproduksinya. Faktor lingkungan secara langsung dimanfaatkan oleh hewan
sebagai sumber daya. Salah satu faktor abiotik dalam lingkungan makrobenthik
adalah Oksigen dan material organik.
Rendahnya Oksigen dalam air dapat mempengaruhi kehidupan spesiesspesies makrobenthik karena Oksigen digunakan dalam respirasi. Data
menunjukkan bahwa sungai dari aliran muara teluk yang tercemar telah
menghilangkan Oksigen yang terlarut dalam air. Rendahnya Oksigen dapat
membuat air menjadi anoksik sehingga proses dekomposisi pada sedimen yang
mengandung material organik menjadi tidak optimum dan menimbulkan bau.
Akibatnya, makrobenthik yang tidak bisa bertahan/beradaptasi dengan kondisi
ekstrem menjadi mati sehingga kelimpahannya berkurang.
Sementara itu, faktor biotik dalam habitat makrobenthik yang adalah
sumber makanan. Sumber makanan dari makrobentik umumnya produsen air yang
juga membutuhkan Oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Keberadaan Oksigen
yang rendah juga membuat produsen dalam air ini menjadi berkurang jumlahnya
sehingga sumber makanan bagi makrobenthik menjadi semakin sedikit.
Cara mengembangkan jurnal ini yang dapat saya lakukan adalah dengan
mengaplikasikan pengetahuan yang sudah saya dapat tentang ekologi. Tidak lagi
buang sampah sembarangan, tidak lagi berdiam diri jika melihat pencemaran, dan
tidak lagi pasif untuk mengkampanyekan aktivitas manusia yang harus selalu
ramah
lingkungan.
Jika
boleh
bermimpi
untuk
mengikuti
bahkan
menyempurnakan jurnal ini, cara yang saya ingin lakukan adalah penelitian di
sungai dan pesisir pantai Indonesia yang nanti hasilnya dapat memberikan
pengetahuan terhadap masyarakat Indonesia bahwa aktivitas yang mereka lakukan
sebagian besar berdampak pada kelangsungan hidup hewan.
Komentar terhadap Jurnal
Latar belakang penelitian yang dilakukan oleh penulis sangat uptodate
karena ditengah majunya teknologi, pesatnya pembangunan industri, dan
globalisasi ekonomi, ada dampak negatif bagi organisme yang hidup dalam
kedamaian alam. Majunya abad memang membuat segala urusan manusia
menjadi mudah tetapi permasalahan ikut muncul akibat ketidakramahan manusia
dengan alam. Kasus yang dilirik penulis adalah adanya gangguan pada
makrobenthik yang mendiami sungai sepanjang teluk Persian akibat adanya
industri yang sembarangan membuang hasil limbahnya.
Penulis menyusun jurnalnya dengan urut seperti poin-poin di bawah ini
yang mana poin awal yang disajikan adalah informasi general dan kasus yang
akan diteliti, kemudian dilanjutkan dengan cara yang digunakan dalam penelitian,
pembahasan hasil, dan penarikan kesimpulan.
Pada Introduction, penulis membahas tentang pengertian makrobenthik
dan deskripsi sungai Mossa dan sungai Ghanam yang berada pada teluk Persian
beserta adanya pengaruh polutan pada lingkungan sungai tersebut. Menurut saya,
intoduction dapat ditambah tentang peran dari makrobenthik pada perairan selain
hanya menjadi indikator biologis semata agar lebih lengkap informasi yang
disajikan. Selain itu, industri yang disampaikan kurang detail sehingga hanya