Vulnus laceratum atau luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak be
raturan, biasanya oleh karena tarikan atau goresan benda tumpul.
Etiologi
Vulnus laseratum dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :
a. Alat yang tumpul
b. Jatuh ke benda tajam dan keras
c. Kecelakaan lalu lintas dan kereta api
d. Kecelakaan akibat kuku dan gigitan
Patofisiologi
Menurut Price (2006), vulnus laseratum terjadi akibat kekerasan benda
tumpul, goresan, jatuh, kecelakaan sehingga kontinuitas jaringan terputus.
Pada umumnya respon tubuh terhadap trauma akan terjadi proses
peradanagn atau inflamasi. Reaksi peradangan akan terjadi apabila jaringan
terputus. Dalam keadaan ini ada peluang besar timbulnya infeksi yang
sangat hebat. Penyebabnya cepat yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah
peristiwa yang dikoordinasikan dengan baik yang dinamis dan kontinyu
untuk menimbulkan reaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan harus
di mikrosekulasi fungsional. Jika jaringan yang hidup dengan sirkulasi yang
utuh terjadi pada tepinya antara jaringan mati dan hidup.
Menurut Buyton & Hal (1997), nyeri timbul karena kulit mengalami luka
infeksi sehingga terjadi kerusakan jaringan. Sel-sel yang rusak akan
membentuk zat kimia sehingga akan menurunkan ambang stimulus
terhadap reseptormekano sensitive dan hernosensitif. Apabila nyeri di atas
hal ini dapat mengakibatkan gangguan rasa nyaman nyeri yang berlanjut
istirahat atau tidur terganggu dan terjadi ketertiban gerak.
Manifestasi Klinik
- Luka tidak teratur
- Jaringan rusak
- Bengkak
- Perdarahan
- Akar serabut tampak hancur / tercabut bila kekerasannya didaerah rambut
- Tampak lecet / memar disetiap luka
Klasifikasi Luka
Untuk membantu mempermudah penilaian dalam memberikan
terapi dan perawatan, luka dapat dibagi atas dua bagian, yaitu luka
terbuka dan luka tertutup yang diuraikan sebagai berikut:
a. Luka Terbuka; terbagi pada luka tajam dan luka tumpul
1) Luka Tajam
a) Vulnus scissum adalah luka sayat atau luka iris yang
ditandai dengan tepi luka berupa garis lurus dan beraturan.
b) Vulnus ictum atau luka tusuk adalah luka akibat tusukan
benda runcing yang biasanya kedalaman luka lebih
daripada lebarnya.
2) Luka Tumpul
a) Luka tusuk tumpul
b) Vulnus sclopetorum atau luka karena peluru (tembakan)
c) Vulnus laceratum atau luka robek adalah luka dengan tepi
yang tidak beraturan, biasanya oleh karena tarikan atau
goresan benda tumpul.
d) Fraktur terbuka
e) Vulnus morsum adalah luka karena gigitan binatang
b. Luka Tertutup
1) Ekskoriasi atau luka lecet atau gores adalah cedera pada
permukaan epidermis akibat bersentuhan dengan benda
berpermukaan kasar atau runcing
2) Vulnus contussum (luka memar); di sini kulit tidak apa-apa,
pembuluh darah subkutan dapat rusak, sehingga terjadi
hematom. Bila hematom kecil, maka ia akan diserap oleh
jaringan sekitarnya. Bila hematom besar, maka penyembuhan
berjalan lambat.
3) Bulla ; lepuhan, suatu lesi kulit yang berbatas jelas,
mengandung cairan akibat luka bakar.
4) Sprain ; kerusakan (lesi) pada ligament-ligamen / kapsul sendi
5) Dislokasi ; terjadi pada sendi-sendi, hubungan tulang-tulang di
sendi lepas / menjadi tidak normal.
6) Fraktur tertutup
7) Laserasi organ interna / vulnus traumaticum ; terjadi di dalam
tubuh, tetapi tidak tampak dari luar. Dapat memberikan tandatanda dari hematom hingga gangguan system tubuh. Bila
melibatkan organ vital, maka penderita dapat meninggal
mendadak.
Penatalaksanaan
3.
4.
5.
6.
Sumber : http://dunia-askep.blogspot.com/2011/08/vulnuslaseratum.html#ixzz27SCS38xB