Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta serta selaput
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan. Masa nifas berlangsung selama
kurang lebih 6 minggu. Pada masa nifas, terdapat banyak tanda bahaya seperti
demam,
muntah,
anemia,
rasa sakit sewaktu buang air kecil dan buang air besar,
payudara yang memerah, panas dan /atau sakit
kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan
rasa sakit, warna merah, kelembutan dan /atau pembengkakan pada kaki
merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi
merasa sangat letih atau bernafas terengah-engah
Oleh sebab itu, asuhan kebidanan perlu dilakukan juga pada ibu nifas. Pada kesempatan
ini, kami dari kelompok 4 akan memainkan sebuah peran dengan ibu nifas dengan kasus anemia
dan depresi post-partum dengan peran sebagai berikut:
Anaztasya Marhasak Silalahi
Christintya Oktetya
Elvira Dewi L.
Maya Apriyanti
Rosi Ulfasari
Sofia Febriany
Narator / Prolog
Bidan
Ayah (Pak Didi)
Resepsionis
Ibu (Ibu Rosi)
Asisten Bidan
Selamat Menyaksikan!
Created
Penyunting
Page 1
Latar Tempat:
1. Rumah Ibu Rosi dan Pak Didi
2. Tempat Praktik Bidan Christin
Scene 1.
Dirumah
Sepasang suami isteri bersama dengan anggota keluarga yang telah bergabung dengan mereka
yaitu anaknya. Sang suami sedang duduk diteras bersama dengan anaknya yang sedang berada
di kereta dorong bayi dan sang ibu tengah menyapu sambil memandangi suaminya dengan
tersenyum. Tiba-tiba....
Ibu
Suami
Ibu
Suami
: Ya ampun mah, muka mamah pucat sekali. Ayo mah kita periksa.
Takutnya mamah kenapa kenapa (sambil memapah ibu untuk duduk di
kursi).
Setelah sang ibu duduk, sang suami memijat pundak sang ibu
Ibu
Suami
: Ya ampun mah, gak usah memusingkan hal yang sepele mah. Kan masih
ada papah mah yang menggendong anak kita. Ayo mah kita pergi.
Ibu
: Ya pah. Ayo...
Resepsionis
: Makasih bu...
Created
Penyunting
Page 2
Resepsionis
Suami
: Ini bu, istri saya pagi tadi sedang menyapu tiba tiba mengeluh pusing
kepalanya.
Resepsionis
Suami
Resepsionis
Suami
Resepsionis
Suami
Resepsionis
: Tunggu sebentar bu pak. (sambil mulai menulis data diri pasien). Permisi
sebentar pak saya akan menghubungi bidan Christin dulu.
Resepsionis menelepon bidan yang berada di sebelah ruang resepsionis (ruang pemeriksaan).
Resepsionis
Bidan
: Mbak
Resepsionis
: Iya bu?
Bidan
Resepsionis
: Baik bu...
Resepsionis
Resepsionis
: (mengetok pintu, pintu dibuka oleh asisten bidan) Ini kak data bu rosi..
(sambil memberikan ke asisten bidan)
Asisten bidan
Created
Penyunting
Page 3
Suami
Bidan
Suami
Asisten Bidan
: Kak, ini tadi resepsionis memberikan data ke saya. Silahkan di lihat dulu
kak. (sambil memberikan)
Bidan
Bidan
: Ibu dari data yang saya dapat, ibu mengalami pusing. Apakah ada gejala
yang lain bu?
Ibu
Bidan
Ibu
: Kalau pusing baru hari ini bu, tapi lemas dan mudah capek udah dari
kemarin bu.
Bidan
: Oke kita mulai periksa dulu ya bu. Sofia, tolong antarkan ibu berbaring
disana ya. (sambil menunjuk tempat tidur)
Asisten Bidan
: Baik, kak. Mari ikut saya bu. (setelah sampai) silahkan ibu berbaring biar
siap diperiksa oleh bu bidan.
Ibu
: Ya bu.
Bidan
Ibu
: Silahkan bu.
Bidan dan Asisten bidan pun memulai pemeriksaan pada ibu. Pertama, bidan dan asisten bidan
memulai pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah, respiration rate (RR)/ Pernafasan, nadi,
dan suhu tubuh ibu.Kedua, bidan dan asisten bidan melakukan pemeriksaan head to toe dari
kepala (rambut, muka, mata, hidung, telinga, mulut, gigi, dan gusi), leher,mammae, axilla,
ekstremitas atas dan bawah, abdomen, anogenital (vulva vagina, perineum, anus)
Bidan
: Permisi bu, saya akan memulai memeriksa keadaan ibu. Mohon kerja
samanya ya bu.
Ibu Rosi
Ketiga, bidan dan asisten bidan melakukan pemeriksaan penunjang (darah, urine, fases, rontgen,
usg, dll)
Created
Penyunting
Page 4
Bidan
: Bu, maaf sekarang saya akan mengambil darah ibu. Ibu mohon tidak
terlalu tegang, santai saja.
Ibu
: Iya bu silahkan.
Asisten Bidan
: Baik kak.
Bidan
Ibu
: Terkadang bu. Soalnya saya kira saya dapat melakukan aktivitas itu bu.
Bidan
: Oh seperti itu, tekanan darah ibu rendah dan ditambah dengan hasil tes
darah ibu menunjukkan Hb ibu 8 gr%, saya menyimpulkan ibu mengalami
anemia sedang.
Ibu
: Itu tidak parah kan bu bidan? Terus apa yang harus saya lakukan bu?
Bidan
: Tenang aja bu. Itu tidak parah. Asalkan ibu mengurangi aktivitas ibu dan
banyak istirahat serta makan makanan yang bergizi seperti makan ikan,
telur, susu, sayur-mayur, dan ini bu saya berikan obat, obat ini diminum 3
kali sehari ya bu (sambil menyerahkan obat).
Ibu
Asisten Bidan
: Apakah ibu sudah mengerti apa saja yang dapat ibu lakukan dan kerjakan?
Dapatkah ibu mengulangi apa yang ibu dapat akan penjelasan Bu bidan?
Ibu
Asisten Bidan
: Benar bu.
Ibu
Created
Penyunting
Page 5
Asisten Bidan
Ibu
Bidan
Ibu
: Gini bu, saya takut tidak dapat merawat anak saya ini. (sambil berwajah
sedih dan mengelus kepala bayi di tangan suami)
Bidan
: Kenapa ibu takut? Saya yakin ibu bisa. Anak kan sebuah anugrah yang
diberi oleh Tuhan bu. Buang jauh jauh pikiran ibu yang tidak tidak ya.
Semua akan berjalan dengan lancar kok bu. (sambil tersenyum)
Ibu
Bidan
: Sama sama bu. Pak. Kalau ibu kenapa-kenapa lagi, segera bawa saja ibu
kesini lagi.
Suami
: Baik bu bidan, saya selalu siap sebagai suami dan ayah terbaik bagi
keluarga saya bu bidan.
Asisten Bidan
: Baik pak, jika tidak ada keluhan lagi, mohon administrasinya diurus
dibagian resepsionis ya pak.
Suami
Suami
: Iya bu, isteri saya baik baik saja, hanya sedikit kelelahan kok, bu. Berapa
semua biayanya?
Resepsionis
Suami
: Ini bu. Kalau begitu saya dan istri pamit dulu. Terimakasih bu.
Resepsionis
: Iya pak, sama sama. Terimakasih pak bu. Silahkan datang kembali lagi.
Akhirnya, pak didi dan bu rosi kembali ke rumah. Dan bu rosi mematuhi anjuran yang diberikan
oleh Bidan Christin.
Kesimpulan dari drama ini adalah dalam melakukan pelayanan kebidanan, seorang bidan harus
menjalin komunikasi yang baik kepada klien dengan tujuan agar klien merasa nyaman dan
dihormati. Sekian dari drama kami.
Created
Penyunting
Page 6