Anda di halaman 1dari 2

Terapi lensa kontak terhadap gangguan refraksi

Lensa kontak adalah perangkat optic yang ditambahkan di permukaan kornea. Lensa kontak
memeiliki berbagai kegunaan, tetapi yang paling sering dipakai sebagai alternative untuk
kacamata yang dikoreksi akibat dari gangguan refraksi. Lensa kontak sering dipilih untuk alas an
kosmetik tetapi juga memiliki keuntungan yang praktis dalam beberapa keadaan seperti olahraga
atau pekerjaan tertentu dimana kacamata bisa rusak, terpercik atau sebagai pelindung dari mata.
Lensa beragam dari material (keras sampai lunak), ukuran (kornea dan skleral), pemakaian
(harian-jangka panjang) dan konvensional dan lensa kontak sekali pakai.
-

Prinsip pada lensa kontak ini untuk mengkoreksi myopia, hipermetropia, astigmatisma.
Saati ini, telah mulai dikeluarkan penggunaan lensa kontak terhadap mata presbiopia.
Meskipun sebagian besar digunakan sebagai preferensi kacamata untuk alas an kosmetik.
Kondisi kornea tertentu juga dapat dengan penggunaan lensa kontak untuk mencapai
ketajaman visual yang optimal. Termasuk astigmatisma ireguler (seperti yang ditemukan
pada keratokonus, dimana kornea berbentuk kerucut) dan pada keadaan anisometropia
(perbedaan refraksi diantara kedua bola mata).

Tipe lensa kontak pada terapi gangguan refraksi


1. Lensa kontak keras/kaku :
- Polymethylmethacrylate (PMMA)
Sekarang sudah jarang digunakan. Lensa kontak ini bersifat sedikit hidrofilik lensa, dan
efek merusak terbesar pada fungsi kornea. Lensa kontak keras membatasi ketersediaan
oksigen. Lensa kontak keras dapat memberikan gangguan seperti edema kornea (6% dari
pasien dengan pemakaian lensa kontak keras selama 6 jam). Tetapi, lensa kontak ini
memberikan hasil refraksi yang baik, karena sangat mudah dimanipulasi. Lensa kontak
jenis keras/kaku dapat digunakan pada manajemen penyakit keratokonus yang berat, dan
astigmatisma ireguler.
2. Lensa kontak lunak :
- Polimer dari hydroxyethylmethacrylate (HEMA), silicon, dan beberapa material yang
serupa : hidrofilik dan permeable oksigen.
Lensa kontak lunak ini adalah yang paling nyaman dipakai tetapi tidak memberikan hasil
refraksi yang terbaik. Terdapat beberapa tipe sesuai frekuensi pemakaian (harian,
2minggu, 1 bulan, sampai 3bulan/lebih)
3. Gas-permiabel lensa kontak keras/kaku
Merupakan kombinasi terbaik dari lensa kontak keras/kaku dan lunak, mempunyai
tingkat pertukaran udara/gas yang tinggi dan dapat mengurangi efek toksisitas. Lensa
kontak jenis ini lebih mudah dikendalikan daripada lensa lunak. Merupakan lensa kontak
yang memberikan perbaikan penglihatan lebih baik dan lebih sesuai daripada lensa

kontak lunak terhadap pasien astigmatisma. Beberapa tipe dari lensa kontak ini dapat
dipakai semalam, tetapi hanya uuntuk tujuan merubah bentuk kornea yang berfungsi
untuk mengkoreksi myopia selama pemakaian.
4. Lensa kontak skleral
Lensa kontak besar, keras/kaku yang melengkungkan atas kornea. Lensa kontak tersebut
bertumpu pada skleral. Lensa kontak ini sangat nyaman karena tidak ada kontak langusng
terhadap kornea itu sendiri. Biasa nya lensa kontak ini dipakai atas indikasi medis yang
spesifik yang tidak dapat ditangani oleh lensa kontak kornea.

Anda mungkin juga menyukai