Makalah Isbd
Makalah Isbd
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1
A.Latar Belakang
........................................................................................................................
1
B.Rumusan Masalah
........................................................................................................................
3
C.Tujuan Pembahasan
........................................................................................................................
4
D.Manfaat Pembahasan
........................................................................................................................
4
BAB II ISI
A. Hakikat Cinta dan Implementasinya dalam kehidupan
........................................................................................................................
5
B. Hakikat keindahan dan hakikat manusia sebagai mahluk estesis serta
implementasinya dalam kehidupan
........................................................................................................................
9
C. Hakikat dan hikmah dari kegelisahan dan penderitaan
........................................................................................................................
14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hidup dan kehidupan adalah sebuah realita. Manusia, bersama mahluk dan
alam sekitar, bersama-sama menghadapi kehidupan secara rill,nyata. Ini adalah
kebenaran yang aksiomatis,universal, dan mutlak adanya. Maka pada dasarnya ini
adalah masalah yang esensial dan krusial yang dihadapi manusia, dan karenanya
pencarian manusia akan hakikat hidupnya tidak kunjung usai. Akan tetapi tidak
setiap orang kemudian bisa memahami sepenuhnya arti hidup dan kehidupan,
apakah ia sesungguhnya, bagaimana harus menjalaninya dan apakah tujuan
akhirnya.
Manusia adalah mahluk yang diciptakan, karena jelas ia tak menciptakan
sendiri. Ia juga tidak mewujud secara alami, karena alam juga tidak tercipta secara
alami,ia tidak menciptakan dirinya sendiri. Disini konsep penciptaan adalah
sebuah keniscayaan. Konsep penciptaan ini meniscayakan adanya sang pencipta,
yang Mahatahu, yang Mahaberkehendak, dan Mahakuasa. Karena dialah yang
sejatinya memiliki jawaban-jawaban dari berbagai pertanyaan esensial manusia.
Maka, dia yang menciptakan, tentu berhak mengatur, menentukan jalan hidup dan
arah kehidupan ciptaan-Nya: untuk apa, harus bagaimana, dan harus kemana.
Tetapi perlu diketahui bahwa Allah tidak akan mengubah nasib seseorang
kecuali mereka mau mengubahnya sendiri dengan berusaha dan berdoa. Semua
hal ini telah tercantum di dalam kitab suci Al- Quran pada surah Ar Raad ayat 11
yang berbunyi :
Arttinya: Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri
yang akan merubahnya dengan apa apa yang pada diri mereka.
Telah cukup jelas terungkap di dalam kitab suci tersebut bahwasanya kita
sebagai manusia wajib berusaha untuk mengubah nasib kita dengan kemampuan
dan potensi kita sendiri. Maka dari itu kita harus dekat dengan sang Illahi. Tetapi
bukan hanya hubungan kita dengan sang pencipta saja, melainkan juga dengan
alam dan isinya. Tanpa terkecuali dengan sesama manusia. Ini harus dilakukan
agar terciptanya suasana hidup yang damai,tentram dan nyaman. Kadangkala
manusia lupa akan pentingnya rasa kemanusiaan antar sesama manusia. Banyak
contoh konkrit yang terjadi di belahan bumi ini terutama Indonesia. Yaitu masih
banyaknya kericuhan, pertingkaian, pembunuhan, penganiaan,dsb. Itu terjadi
karena merosotnya dan telah terjadinya degradasi nilai kemanusiaan.
Hal ini juga tidak lepas dengan peran manusia dalam melestarikan nilai-nilai
kebudayaan. Nilai-nilai kebudayaan mempunyai kolerasi yang erat dengan nilainilai kemanusiaan. Nilai-nilai kebudayaan contohnya ide-ide atau gagasan
manusia yang menghasilkan keindahan, norma-norma yang berlaku di masyarakat
agar terciptanya keadilan,dsb. Nilai-nilai kemanusiaan contohnya adalah rasa
cinta terhadap mahluk hidup yang lain agar terciptanya suasana yang tentram dan
nyaman, rasa tanggung jawab dan amanah atas segala kewajibannya.
Dengan nilai-nilai kebudayaan tersebut itu menandakan atau menampakkan
adanya kepribadian. Karena kebudayaan merupakan kekayaan yang sangat
bernilai,selain sebagai cirri khas suatu daerah, melainkan juga sebagai lambang
kepribadian suatu daerah atau bnagsa. Maka dari itu menjaga,melestarikan,dan
memelihara merupakan kewajiban dari setiap individu. Dengan melihat kejadian
yang telah terjadi, banyak masyarakat kita masih mengadopsi nilai nilai
kebudayaan yang tidak seharusnya dipakai. Contohnya mengadopsi nilai-nilai
kebudayaan asing yang tidak layak ditiru seperti pesta minuman keras,
narkoba,pergaulan bebas,dll. Disebabkan kita masih belum tau esensi dari nilainilai kebudayaan dan kemanusiaan yang harus kita lestarikan.
Dengan nilai-nilai kemanusiaan juga, kita sebagai manusia akan terarah
dalam melakukan perbuatan di tengah kehidupan masyarakat. Oleh karena itu dua
aspek kehidupan ini perlu kita junjung tinggi dan kita integrasikan dalam tujuan
yang sama yaitu menciptakan kehidupan yang kita inginkan. Dengan selalu
2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat manusia dan cinta serta
implementasinya dalam kehidupan?
2. Apa yang dimaksud dengan hakikat keindahan dan implementasinya
dalam kehidupan?
3. Apa yang dimaksud dengan kegelisahan dan penderitaan?
4. Apa hikmah yang terpendam dibalik sebuah kegelisahan dan penderitaan?
5. Apa yang dimaksud dengan hakikat keadilan dan implementasinya dalam
kehidupan?
6. Bagaimana konsep amanah dan tanggung jawab serta implementasinya
dalam kehidupan?
7. Apa yang dimaksud dengan pandangan hidup dan harapan serta
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
3
1. Agar kita mengetahui hakikat manusia sesungguhnya dan mengetahui apaapa saja yang harus dipersiapkan mulai dini
2. Agar kita mengetahui hikmah dibalik hal-hal yang kadangkala kita anggap
sebuah kegagalan, namun realitanya terpendam nilai-nilai positif yang
harus kita ketahui. Contohnya sebuah penderitaan dan kegelisahan
3. Agar kita mengetahui pentingnya nilai-nilai kebudayaan
serta
D. MANFAAT PEMBAHASAN
1. Manfaat bagi diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana menjadi
manusia yang sesungguhnya.
2. Manfaat untuk kelompok : agar kita bisa menciptakan kehidupan yang
tentram,nyaman,dan damai.
BAB II
ISI
A. Hakikat Cinta serta Implementasinya dalam Kehidupan
Hakikat adalah kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atu asal
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan bahwa hakikat adalah inti dari segala sesuatu
yang akan menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasauf orang yang mencari diri
manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar
diri. Sama dengan pengertian itu mencari roh, jasad, hati, nyawa, dan rahasia.
Dalam tujuan hidup manusia, pastinya manusia semuanya menginginkan
kehidupan yang damai,tentram dan nyaman.Untuk mendaptkan kehidupan yang
damai dan tentram dan bahagia. Manusia harus lebih kenal dan juga cinta kepada
sang pencipta yaitu Allah SWT. Cinta itu dapat kita aplikasikan dalam bentuk
yang bermacam- macam.
Cinta merupakan hal yang mendasar dalam hidup ini, terkadang cinta
membawa bahagia bagi manusia dan dapat pula berubah menjadi prahara. Cinta
adalah instumen untuk mencapai suatu tujuan, pada dasarnya cinta adalah netral,
tetapi terpulang siapakah yang mengemudi cinta itu sendiri, jika nafsyu sahwat
yang mendominasi maka wajarlah cinta itu akan berakhir dengan kebinasaan.
Tetapi ketika cinta yang bertaburan dengan bunga iman kepada Allah maka cinta
adalah pengikat antara manusia dengan tuhannya, sehingga akan menjadikan dia
ikhlas beribadah.
Dalam penjelasan secara etimologi, yaitu dalam bahasa yunani kuno, yang
membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape. Cinta adalah
perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Secara terminology
penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih
dipengaruhi perkattan love dalam bahasa inggris. Love digunakan dalam semua
amalan dan arti untuk eros, philia, agape, dan storage. Namun demikian perkataan
yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan sebagai
berikut:
5
Cinta yang lebih cendrung kepada romantis, asmara, dan hawa nafsu,eros
kebutuhan
ini
melalui
berteman,
berkeluarga,
atau
Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih,
yaitu:
Perasaan
Pengenalan
Tanggung Jawab
Perhatian
Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan
dekat kepada Allah, maka kita akan mendapatkan kehidupan yang bahagia dan
tentram. Cinta kita kepada allah bisa di aplikasikan dalam bentuk taqwa.
Taqwa adalah menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan dan menjauhi
larangan-Nya. Karena ketika kita istiqomah menjalankan konsep taqwa, maka apa
yang kita inginkan akan tercapai. Akhirnya kita bisa menyimpulkan bahwa kita
harus menjaga hubungan baik dengan tuhan kita.
Ketika allah menciptakan manusia melalui perantara seorang ibu, dan kita
dibesarkan sampai sekarang melalui didikan orang tua, maka sepatutnya kita
berterimakasih kepada orang tua kita atas segala kasih sayangnya. Kita sebagai
seorang anak yang beradab, kita wajib memberikan kasih sayang kita kepada
orang tua kita. Kasih sayang itu kita terapkan dengan selalu patuh terhadap
perintahnya. Bukan hanya orang tua yang harus kita cintai, tetapi juga keluargakeluarga kita.
Ada sebuah persepsi yang menyatakan bahwa konsep orang tua ini dibagi
menjadi dua, yaitu:
1. Orang tua jasad dan rohani,
Artinya orang tua yang melahirkan kita dan mendidik kita sejak kita kecil
2. Orang tua rohani
Artinya orang tua yang mendidik, memberikan pengarahan dan sebuah
pelajaran berharga terutama dalam mengenal nilai-nilai kehidupan.
Contohnya seorang guru.
Cinta yang selanjutnya adalah sebuah cinta kepada sahabat,teman,dsb.
Tetapi perlu diketahui bahwa cinta kepada mereka tidak boleh melebihi cinta kita
kepada snag pencipta dan orang tua kita. Banyak kasus yang terjadi cinta
seseorang kepada lawan jenis sampai mengorbankan agama dan boleh jadi sampai
menelantarkan orang tua.
Hal- hal seperti itu harus kita hindari, karena akan berdampak negatif bagi
kita. Kehidupan kita akan dipenuhi dengan kegelisahan,keretakan hubungan
harmonis antara manusia dengan tuhan dan manusia sebagai seorang anak dengan
manusia yang lainnya sebagai orang tua.
Mulai saat ini, kita harus bisa berpikir dan juga tidak terlalu berlebihlebihan dalam mencintai lawan jenis agar tidak terjadi seusatu yang belum saatnya
8
tidak
mempengaruhi
peristiwa.
Padahal
berpikir,
memutuskan,
Dalam al-quran istilah manusia ditemukan 3 kosa kata yang berbeda dengan
makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar,
insan dan al-nas. Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya alkahfi : innama anaa basyarun mitlukum (sesungguhnya aku ini hanya seorang
manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis,
seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20),
manusia makan dan minum (al-muminuum : 33). Kata insan disebutkan dalam alquran sebanyak 65 kali, diantaranya (al-alaq : 5), yaitu allamal insaana maa lam
ya (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu
dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang
berpikir, diberi ilmu, dfan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk
yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan. Kata alnas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-zumar : 27 walakad dlarabna linnaasi fii
haadzal quraani min kulli matsal (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia
dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas menunjuk pada
semua manusia sebagai makhluk social atau secara kolektif.
Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis,
psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk social
yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.
Sebenarnya maniusia itu terdiri dari 3 unsur yaitu :
1. Jasmani, Terdiri dari air, kapur, angin, api dan tanah.
2. Ruh, Terbuat dari cahaya (nur). Fungsinya hanya untuk menghidupkan
jasmani saja.
3. Jiwa (an nafsun/rasa dan perasaan).
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang
diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat di
kelompokkan pada dua hal yaitu potensi fisik dan potensi rohania.
Ibnu sina yang terkenal dengan filsafat jiwanya menjelaskan bahwa manusia
adalah makhluk sosial dan sekaligus makhluk ekonomi. Manusia adalah makhluk
social untuk menyempurnakan jiwa manusia demi kebaikan hidupnya, karena
manusia tidak hidup dengan baik tanpa ada orang lain. Dengan kata lain manusia
10
baru bisa mencapai kepuasan dan memenuhi segala kepuasannya bila hidup
berkumpul bersama manusia.
Asal Mula Manusia dapat kita ketahui dari dua teori beasr yaitu Teori
Evolusi Darwin dan Nabi Adam a.s . Jika kita berdebat tentang asal mula
manusia, maka yang terpikir pertama kali dipikiran adalah teori evolusi Charles
Darwin. Dalam teori evolusi Charles Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama
adalah kera, sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Quran, dijelaskan
bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga saat ini para
ilmuwan masih terus mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia.
Berbicara manusia dan agama dalam agama islam adalah membicarakan
sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa actual. Berbicara kedua hal tersebut
sama saja berbicara tentang diri sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai mahluk
tuhan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, manusia diartikan sebagai mahluk
yang berakal budi. Dalam hal ini manusia adalah mahluk tuhan yang diberi
potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat mengusai mahluk lainnya demi
kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa arab, kata manusia sepadan
dengan kata nash, basyar, insan, maru, ins dan lain lain. Meskipun bersinonim,
namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam makna spesifiknya. Kata nas
misalnya lebih merujuk kepada manusia sebagai mahluk social. Sedangkan kata
basyar lebih merujuk kepada manusia sebagai mahluk ekonomi.
Manusia sebagai mahluk estesis artinya adalah manusia yang indah atau
sempurna. Keindahan berasal dari kata indah yaitu sesuatu yang enak dipandang
dan elok. Indah merupakan konsep konkret hasil tanggapan terhadap suatu objek.
Indah dalam bahasa yunani disebut aesthesis, diserap kedalam bahasa Indonesia
disebut estetis, artinya sifat indah, yaitu nilai kualitas dari suatu objek. Sedangkan
keindahan sendiri akan mempunyai makna yang abstrak jika tidak dihubungkan
dengan suatu objek atau bentuk.
Keindahan disini ada kaitan dan hubungannya dengan estesis dan
kebudayaan. Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur
budaya, sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia,
baik yang berupa sikap dan perilaku maupun yang berupa karya cipta. Apabila
11
dalam diri manusia sudah terbiasa berkembang rasa keindahan, setiap wujud
penampilannya selalu menyenangkan, menggembirakan, menarik perhatian, dan
tidak membosankan orang lain. Dalam kebudayaan terdapat keindahan yang
senantiasa dipelihara kelestarian dan kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur
bahasa kerapian cara berpakaian, dan kemegahan prasasti-prasasti peninggalan
nenk moyang dan lain sebagainya. Maka manusia harus benar-benar menjaga
kelestarian
keindahan,
karena
keindahan
menentukan
kelestarian
dan
berbusana
yang
menyenangkan,
menarik
perhatian,
dan
menggembirakan akan orang lain. Dari kedua faktor tersebut, maka akan
timbullah keindahan yang dimaksud.
12
yang
telah
direnungkan,
ditimbang,
dinilai,
sehingga
menghasilkan suatu karya yang indah, yang bisa dinikmati oleh orang lain.
4. Khayalan, George Steiner pernah sekali menyatakan bahwa fantasi kita
adalah benteng terakhir profesi kita, sekalipun tak bisa dielakkan bahwa
kemampuan setiap orang untuk berfantasi itu terbatas serta terbentuk
(terpengaruhi) pula oleh kebudayaannya, namun dalam berfantasi relatif
seseorang lebih bebas. Dunia khayal adalah dunia kedua kita, ia pun nyata
atau signifikan baik secara personal maupun secara sosial. Sigmund Freud
mencoba menjelaskan perlunya khayalan ini sebagai pengganti dari hal-hal
yang tidak tercapai dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Bertrand Russel, khayalan sebagai dunia tersendiri. Memiliki
hukum-hukum tersendiri yang disebut sebagai hukum-hukum mental.
Khayalan menjadi sumber kreativitas anak-anak dilatih untuk berkhayal,
sebab kemampuan berkhayal ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan
mereka nanti. Baik sebagai dokter, maupun sebagai supir.
Martin Scenerer mengembangkan ilmu jiwa pengenalan ia berpendapat
bahwa aktivitas kejiwaan manusia itu sungguh-sungguh tergantung pada
persepsi yang dimaksud persepsi di sini adalah pemberian arti dari sensasisensasi (kelompok rangsangan), persepsi yang salah akan menimbulkan
pengertian yang salah. Ada pula kesalahan persepsi yang lain, yaitu yang
biasa kita sebut sebagai halusinasi, yakni suatu aktivitas khayalan yang
disebabkan oleh suatu rangsangan namun sama sekali tidk membentuk
pengertian yang persis dari rangsangan tersebut. Misalnya pada waktu
melihat pakaian bergerak dimalam hari dan kita pikir itu setan dan sering
kali ini membawa menuju kepada pengertian yang keliru tentang khayalan
seolah-olah khayalan merupakan kekeliruan tanggapan.
13
14
misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal)
misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.
Kegelisahan menunjuk pada seseuatu negatif, tetapi di sisi lain tetap
mempunyai harapan. Sehingga antara kegelisahan dan harapan seolah-olah
merupakan saudara kembar. Muncul ketenangan apabila ada keseimbangan antara
kegelisahan dan harapan. Untuk keluar dari kegelisahan, manusia harus
mengetahui alasan dasar atau sebab dari kegelisahannya. Bila ia menyelidiki
masalah tersebut, akan jelas bahwa pada saat ia mulai membangkitkan kekotoran
dalam batin atau pikiran, ia pasti menjadi gelisah. Pikiran yang tidak murni dan
kotor tidak dapat hadir bersamaan dengan kedamaian dan keharmonisan.
Pergaulan bebas di kampus dapat menyebabkan kegelisahan diri yang bisa teramat
dalam. Rasa penyesalan atas apa yang telah dilakukan dan takut tidak akan
dihargai oleh orang lain lagi akibat pergaulan bebas membuat kegelisahan diri.
Oleh karena itu, sebelum terjadi penyesalan dan kegelisahan, sebaiknya sebagai
mahasiswa yang tujuan utamanya adalah menuntut ilmu, sebaiknya kita tidak
usah mengikuti pegaulan bebas yang tidak tau arahnya kemana.
Menurut Sigmun Freud, ada 3 macam kegelisahan :
1. Kegelisahan objektif.
Kegelisahan ini identik dengan kenyataan. Ciri-ciri utamanya adalah ia
bersumber dari luar diri manusia. Hal ini muncul dari antisipasi seseorang
berdasarkan pada pengalaman perasaanya. Artinya, kegelisahan ini muncul
setelah adanya pemicu atau sebab dari luar kemudian direspon oleh orangorang banyak, karena ia bersifat objektif. Respon yang diberikan oleh
orang-orang banyak itu seragam karena mereka telah pernah
mengalaminya dan merasakan akibat dari sumber itu secara luas.
Contohnya : Kegelisahan masyarakat setelah ada pengumuman kenaikan
BBM.
2. Kegelisahan neurotik.
Seperti namanya, kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf kita.
Syaraf-syaraf kita bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau
mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak
16
Ya
perhatian
yang
17
berlebihan
terhadap
diri
akan
d. Rasa takut dan malu, Mungkin, sifat malu merupakan salah satu
diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang
yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas
tentang sebab-sebabnya pada anak-anak. Karena itu, mereka yang pada
masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada
masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat
besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa
seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi
bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya
melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya
sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam waswas.
e. Tidak merasa aman, Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman
merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain,
sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan
tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan
akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam
mengendalikan diri. Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan
yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong
munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan
menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan
menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga
merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya
sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was.
f. Jiwa yang lemah, Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat
mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk
mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa
menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia
menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan
orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah
kedalam bentuk perasaan lemah.
19
2. Kemasyarakatan,
Terkadang,
dalam
beberapa
keadaan,
was-was
20
21
22
23
sudah melekat dalam diri manusia sejak manusia dilahirkan. Hal tersebut
sebagaimana dalam al-Quran surat al-Araf ayat 172.
27
yang
lain.
Dengan
adanya
dorongan
kodrat
dan
harapan
adalah
keinginan untuk
memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Dapat kita menyimpulkan bahwa kita harus memendam rasa percaya diri
dan optimisme yang tinggi bahwasnya segala sesuatu akan berhasil ketika ada
suatu usaha dan tawakkal kepada allah agar segalanya berjalan sesuai dengan apa
yang kita inginkan.
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia sebagai mahluk sempurna yang diciptakan Allah swt, yaitu diberi
sebuah akal untuk selalu berpikir dalam melakukan sesuatu dan memilah mana
yang menurutnya baik dan mana yang menurutnya buruk. Mulai sejak kecil,
harapan dan cita-cita harus tertanam di setiap benak jiwa manusia agar
mempunyai tujuan hidup. Di dalam proses menuju kesuksesan hidup, manusia
dituntut untuk mengetahui dan mengamalkan nilai-nilai kebudayaan yang ada.
Karena banyak nila-nilai budaya yang sangat berpengaruh penting dalam
kemashlahatan kita semua.
Oleh karena itu, pengamalan nilai-nilai budaya tidak bisa di remehkan lagi
manfaat dan tujuannya. Sebagai suatu jembatan manusia menuju hidup yang
tentram,damai dan sejahtera.
B. Saran
Dengan adanya nilai-nilai kebudayaan, maka diharapkan manusia dapat
mengamalkan hal-hal yang terkandung di dalamnya. Agar terciptanya kehidupan
yang tentram dan damai.
29
Daftar Pustaka
http://pritowindiarto.blogspot.com/2009/12/makalah-hakikat-manusia-dan.html
Murthada Muthahhari, Perspektif Al-Quran Tentang Manusia dan Agama,
Bandung : Mizan, 1990
Mawardi, Nur Hidayati. Ilmu alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya
Dasar.Bandung : Pustaka Setia. 2007
http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Bucaille/Manusia/Manusia2.html
http://www.unjabisnis.com/2010/11/hakekat-dan-teori-tentang-manusia.html
http://feycomunity.blogspot.com/2009/05/makalah-manusia-dan-tanggungjawab.html
http://gerryghost.wordpress.com/2011/05/24/manusia-dan-harapan
30