Anda di halaman 1dari 19

A.

KUTIPAN
1. Pengertian Kutipan
Kutipan merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari
berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip.
Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku,
majalah, internet, dan lain sebagainya.
2. Fungsi Kutipan

Sebagai landasan teori untuk tulisan kita

Sebagai penjeasan

Bisa juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan

3. Jenis Kutipan
a.

Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil

penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama
persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan
di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis nama pengarang,
tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
b.

Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan

hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya
tidak sama dengan teks aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau
kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam pengutipan ini, sumber rujukan
harus disebutkan, baik dengan nomor halaman atau tanpa nomor halaman.

Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak langsung atau ada dua cara
dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama, dengan meringkas,
menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.
4. Cara Membuat Kutipan
Berikut ini beberapa teknik pencantuman sumber kutipan.
Penulis bisa memilih beberapa cara di antaranya sesuai kebutuhan.
Teknik tersebut adalah:
a.

Cukup ditulis nama penulis, tahun penerbitan, dan halamannya

. Kutipan langsung. Misalnya:


Perilaku seks adalah segala tingkahlaku yang didorong oleh
hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, 1994 : 137).

Kutipan tidak langsung. Misalnya:


Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (1994 : 137) berpendapat bahwa,
perilaku seks adalah segala tingkah-laku yang dirorong oleh
hasrat seksual.

b.

Cukup dinulis nama penulis, penerbit dan tahun penerbitan.

Kutipan langsung. Misalnya:


Perilaku seks menurut Dr. Sarlito Wirawan Sarwono (Raja
Grafindo Persada: 1994) adalah: Perilaku seks adalah segala
tingkah-laku yang didorong oleh hasrat seksual.

Kutipan tidak langsung. Misalnya:

Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh


hasrat seksual. (Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, Raja Grafindo
Persada :1994).
c.

Cukup ditulis nama penulis dan buku karangannya.

Kutipan langsung. Misalnya :


Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja
berpendapat: Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat seksual.

Kutipan tidak langsung. Misalnya:


Dr. Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku Psikologi Remaja
berpendapat bahwa perilaku seksual adalah segala tingkah-laku
yang didorong oleh hasrat seksual.
Tiga teknik tersebut adalah di antara teknik yang paling
sering digunakan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah:
1. Bila penulis lebih dari tiga orang, cukup menulis nama
penulis yang pertama diikuti dengan tulisanet al (et al = dan
kawan-kawan).
2. Bila sumber itu kumpulan tulisan, tulis nama orang atau
badan yang mengedit, diikuti dengan ed (ed = editor).
3. Bila sumber itu terjamahan, ditulis pula nama penulis aslinya,
tetapi di belakangnya ditulis nama penerjamahnya. Judul buku
yang ditulis boleh judul asli atau terjamahan.

4. Bila sumber itu tidak diketahui nama pengarangnya, ditulis


nama sumbernya (penanggung jawab) kemudian ditulis data
lainnya.
5. Bila sumber itu surat kabar atau majalah, maka ditulis judul
artikel, nama surat kabar atau majalah, tanggal/bulan/tahun
penerbitan.

B. Sistem Rujukan
Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah yaitu sebuah sistem
yang digunakan sebagai referensi atau sumber dari seorang penulis untuk
menyatakan

sesuatu

dalam

karya

tulisannya. ada

dua

sistem

pendokumentasian sumber bacaan yang sering digunakan sebagai dasar,


yaitu:
a.

Sistem catatan (note-bibliography)

Menyajikan infomasi mengenai sumber dalam bentuk catatan


kaki (footnotes) atau catatan belakang (end notes) atau langsung
dalam daftar pustaka (blibiography). Jika dalam sistem catatan
terjadi perujukan lanjutan yang merujuk pada sumber yang sama,
digunakan singkatan yang berasal dari bahasa Latin untuk
merujuk sumber pertama. Singkatan itu ialah

Ibid. : singkatan ini berasal dari kata lengkap ibidem yang


berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini digunakan
jika perujukan lanjutan mengacu langsung pada karya yang
disebut dalam perujukan nomor sebelumnya. Jika nomor
halaman pengacuan sama, tidak perlu dicantumkan nomor
halaman.

Op.Cit. : singkatan ini berasal dari gabungan kata opere


citato yang berarti pada karya yang telah dikutip.
Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu
perujukan pertama yang berasal dari buku namun diselingi
perujukan lain. Teknik penulisannya: nama belakang penulis,
diikuti oleh op.cit., diikuti nomor halaman jika nomor
halaman pengacuan berbeda dari perujukan pertama.

Loc.Cit : singkatan ini berasal dari gabungan kata loco


citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip.
Singkatan ini digunakan jika perujukan lanjutan mengacu
perujukan pertama yang berasal dari artikel dalam majalah,
ensiklopedi, surat kabar, namun diselingi perujukan lain.
Oleh karena hanya merupakan bagian dari suatu buku,
majalah, surat kabar (atau opus karya), artikel dirujuk
dengan locus yang berarti tempat. Teknik penulisannya:
nama belakang penulis, diikuti oleh loc.cit., diikuti nomor

halaman jika nomor halaman pengacuan berbeda dari


perujukan pertama.

Sistem

langsung (parenthetical-reference)

yang

menempatkan informasi mengenai sumber dalam tanda


kurung dan diletakkan (a) langsung pada bagian yang
dikutip, (b) pada daftar kutipan (list of work cited), atau (c)
pada daftar pustaka.

Daftar pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada


dua format yang akan diuraikan, yakni format MLA(The
Modern Language Association) dan format APA(American
Psychological Association). Kedua format itu adalah format
yang umum ditemukan dalam bidang ilmu humaniora. Akan
tetapi, sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka yang
berlaku di selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar
pustaka untuk bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan
lain-lain.

Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format


MLA dan APA.

b.

JENIS RUJUKAN

SATU PENULIS
Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan
Penelitian. Jakarta: UI Press, 2000.
Sukadji, S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan
Penelitian. Jakarta: UI Press.

DUA PENULIS
Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar
Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, 1997.
Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997). Dasar-dasar
Menulis Karya Ilmiah.Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.

TIGA PENULIS
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H.
Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.
Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H.
(1989). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

LEBIH DARI TIGA PENULIS


Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1993.
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1993.
Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

LEBIH DARI SATU EDISI


Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Research
Papers. Ed. ke-5. New York: The Modern Language
Association of America, 1999.
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Ed. Rev.
Jakarta: Puspa Swara, 2002.
Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of Research
Papers. (Ed. ke-5). New York: The Modern Language
Association of America.

Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Ed.


Rev.) Jakarta: Puspa Swara.

PENULIS DENGAN BEBERAPA BUKU


Keraf, Gorys. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah,1997.
- -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia
Pustaka Utama, 1982.
ATAU
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit
Gramedia Pustaka Utama, 1982.
- -. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa Indah, 1997.
Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit
Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa. Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah.

JENIS
RUJUKAN

PENULIS
TIDAK

FORMAT

FORMAT

MLA

APA

Fakultas Matematika dan Ilmu

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

Pengetahuan Alam

DIKETAHUI/
LEMBAGA

Universitas

Universitas Indonesia.

Indonesia. Panduan Teknis

(2002). Panduan Teknis

Penyusunan Skripsi Sarjana

Penyusunan Skripsi Sarjana

Sains. Jakarta: UI Press,

Sains. Jakarta: UI Press.

2002.

BUKU

Creswell, John W. Research

TERJEMAHAN

Design: Qualitative and

(2002). Research Design:

Quantitative

Qualitative and

Approaches. Terj. Angkatan

Quantitative

III dan IV KIK-UI bekerja

Approaches. (Terj.

sama dengan Nur Khabibah.

Angkatan III dan IV KIK-

Eds. Chryshnanda DL dan

UI bekerja sama dengan

Bambang

Nur Khabibah). Eds.

Hastobroto. Jakarta: KIK

Chryshnanda DL dan

Press, 2002.

Bambang

ATAU

Creswell, J. W.

Hastobroto.Jakarta: KIK
Press.

DL, Chryshnanda dan


Bambang Hastobroto.

ATAU

Eds. Desain Penelitian:

Creswell, J. W.

Pendekatan Kualitatif dan

(2002). Research Design:

Kuantitatif terj. dr. John

Qualitative and

Creswell. Jakarta: KIK

Quantitative

Press, 2002.

Approaches. (Terj.
Angkatan III dan IV KIKUI bekerja sama dengan
Nur Khabibah). Jakarta:
KIK Press.

BUKU

Ihromi, T.O., peny. Pokok-

Ihromi, T.O. (peny.).

DENGAN

pokok Antropologi

(1981). Pokok-pokok

PENYUNTING/

Budaya. Jakarta: PT

Antropologi

Gramedia, 1981.

Budaya.Jakarta: PT

EDITOR

ATAU

Gramedia.

Ihromi, T.O., ed. Pokok-pokok ATAU


Antropologi Budaya. Jakart
a: PT Gramedia, 1981.

Ihromi, T.O. (ed.).


(1981). Pokok-pokok
Antropologi Budaya.Jakart
a: PT Gramedia.

SERIAL/
BERJILID

Sadie, Stanley, ed. The New

Sadie, S. (ed.). (1980) The

Grove Dictionary of Music

New Grove Dictionary of

and Musicians.Vol. 15.

Music and Musicians. Vol.

London: Macmillan, 1980.

JURNAL

15. London: Macmillan.

ATAU

ATAU

Sadie, Stanley, ed. The New

Sadie, S. (ed.). (1980) The

Grove Dictionary of Music

New Grove Dictionary of

and Musicians. Vol.

Music and Musicians (Vol.

15. London: Macmillan,

15, hlm. 366). London:

1980.

Macmillan.

Molnar, Andrea.

Molnar, A.

Kemajemukan Budaya

(1998). Kemajemukan

Flores: Suatu

Budaya Flores: Suatu

Pendahuluan. Antropologi

Pendahuluan. Antropologi

Indonesia 56 (1998): 13

Indonesia 56, 1319.

19.

MAJALAH

Asa, Syubah. PKS: Sayap

Asa, S. (2004, 511

Ulama dan Sayap

Juli). PKS: Sayap Ulama

Idealis. Tempo, 511

dan Sayap

Juli 2004, 3839.

Idealis.Tempo, 3839.

Syifaa, Ika Nurul. Klub

Syifaa, I. N. (2004, 2228

Profesi, Perlukah

Juli).Klub Profesi, Perlukah

Dimasuki?Femina, No. 30,

Dimasuki?Femina, No. 30,

2228 Juli 2004, 5455.

5455.

SURAT KABAR
Suwantono, Antonius. Keanekaan Hayati Mikro-organisme:
Menghargai Mikroba Bangsa.Kompas,24 Des. 1995, 11.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor
Komponen dan Disortasi Pasar. Kompas, 23 Des. 1995, 13.
Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan
Deklarasi Bali. Tajuk Rencana (editorial).Kompas, 22 Des.
1995, 4.
Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-organisme:
Menghargai Mikroba Bangsa. (1995, 24
Desember). Kompas, 11.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor
Komponen dan Disortasi Pasar. (1995, Desember
23). Kompas, 13.
Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan
Deklarasi Bali. Tajuk Rencana (editorial).(1995, 22
Desember). Kompas, 4.

DOKUMEN PEMERINTAH

Biro Pusat Statistik. Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan


Palawija 1990. Jakarta: BPS, 1993.
Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi
dan Palawija 1990. Jakarta: BPS.

NASKAH YANG BELUM DITERBITKAN


Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. National
Network of Information Services in Indonesia: A Design
Study. Makalah tidak diterbitkan, 1993.
Budiman, Meilani. The Relevance of Multiculturalism to
Indonesia. Makalah padaSeminar Sehari
tentang Multikulturalismedi Inggris, Amerika, dan Australia,
Universitas Indonesia, Depok, Maret 1996.
Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P., dan Slameka, Y.
(1993). National Network of Information Services in
Indonesia: A Design Study. Makalah tidak diterbitkan.
Budiman, M. (1996, Maret). The Relevance of
Multiculturalism to Indonesia. Makalah padaSeminar Sehari
tentang Multikulturalismedi Inggris, Amerika, dan Australia,
Universitas Indonesia, Depok.

Selain mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini,


penulis juga dapat mengumpulkan data dan referensi dari
Internet atau WWW (World Wide Web, Jaringan Jagad
Jembar). Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan
buku, hanya tempat, nama, dan tanggal terbitan ditulis
berbeda. Artinya, unsur-unsur itu mengikuti tata cara
penulisan di Internet. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam
referensi Internet adalah

nama penulis yang diawali dengan penulisan nama


keluarga,

judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,

judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf


miring (italics), dan

data publikasi berisi protokol dan alamat, path, tanggal


pesan, atau waktu akses dilakukan.

Contoh pengutipan rujukan dari internet.

Dari WWW
Walker, Janice R. MLA-Style Citations of Electronic
Sources. Style
Sheet.http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html
(10 Feb. 1996)

Dari

File

Transfer

Protocol

(kutipan

yang

dipunggah [download] melalui FTP)


Johnson-Eilola, Jordan, Little Machines:
Rearticulating Hypertext Users.
ftpdaedalus.com/pub/CCCC95/johnsoneilola (10 Feb.1996)

Dari ratron (surat elektron, e-mail)


Bruckman, Amy S. MOOSE Crossing
Proposal. Mediamoo@media.mit.edu(20 Des. 1994)

4. Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama


teman chattingmenggantikan nama penulis, jenis
komunikasi (misalnya, wawancara pribadi, alamat
ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda
kurung.
Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet
daedalus.com 7777 10 Feb 1996)

C. Fungsi Kutipan dan Rujukan dalam Karya Ilmiah

Di dalam penulisan karya tulis ilmiah terkadang penulis


memerlukan beberapa kutipan yang perlu dibahas, ditelaah, dikritik,
dan dipertentangkan atau diperkuat. Kutipan itu bisa berbentuk
pendapat, konsep, atau hasil penelitian. Namun demikian, sebaiknya

penulis mengutip kalau diperlukan saja supaya tulisan itu tidak


dipenuhi dengan banyak kutipan. Di samping itu, seorang penulis
harus mampu mempertanggungjawabkan ketelitian dan kecermatan
kutipan yang diambil, khususnya kutipan tidak langsung.

Gagasan yang dituangkan penulis dalam sebuah karya tulis


ilmiah perlu dibedakan antara gagasan orisinal penulis dengan
gagasan penulis lain yang dijadikan rujukan. Ini perlu dilakukan
agar terhindar dari kesan bahwa penulis menganggap pendapat,
konsep, dan hasil penelitian yang dirujuknya itu sebagai miliknya.

Oleh sebab itu, fungsi kutipan dalam tulisan ilmiah itu antara lain:
(1) sebagai landasan teori, (2) penjelas pembahasan, dan (3)
pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh penulis lain (Akhadiyah
dkk., 1997: 182). Selain itu, fungsi kutipan dalam tulisan antara
lain:

(1)

untuk

menunjukkan

kepada

pembaca

sumber

informasi bagi pernyataan ilmiah pada tulisan yang dibuat penulis;


(2) untuk memenuhi kode etik yang berlaku sebagai penghargaan
atas tulisan pakar, tempat memperluas pembahasan yang diperlukan,
tetapi tidak relevan jika dimasukkan ke dalam teks; dan (3) untuk
rujukan silang, yaitu untuk menunjukkan bagian/ halaman mana
yang dibahas sama pada tulisan tersebut. Sedangkan rujukan
berguna untuk memberikan daftar referensi yang digunakan dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada pembaca dan memudahkan


pembaca untuk mencari sumber informasi dalam daftar rujukan.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya


dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1.

Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan

sebagian data berupa kalimat baik tulisan maupun lisan


dari pendapat orang lain baik langsung maupun tidak
langsung untuk dijadikan sebagai acuan dan pendukung
sebuah karya.

2.

Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah

merupakan sebuah data informasi atau sumber untuk


menunjukkan
sehingga

darimana
dapat

sebuah

kutipan

disesuaikan

diambil
atau

dipertanggungjawabkan.

3.

Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam

karya ilmiah adalah sebagai landasan teori, memperjelas

pembahasan serta rujukan silang antar halaman yang


telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai
pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai