ANAK DENGAN
GLOMERULONEFRITIS AKUT
PASCA STREPTOKOKUS
Identitas Pasien
Identitas
orang Tua
Nama Ayah
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Nama Ibu
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
: Tn. A
: 37 tahun
: SMA
: buruh
: Kudus
: Ny. F
: 35 tahun
: SMA
: IRT
Anamnesa
Alloanamnesa dilakukan pada
Tanggal 9 September 2014
jam 09.30 WIB terhadap pasien dan ibu
pasien
2 minggu
SPPRS
Batuk (+)
Dahak(++)
kental
kekuningan
Pilek (+)
Panas (+)
semlenget
mual (-)
muntah (-)
BAK (+)
BAB (+) normal
ma/mi (+/+)
2 Hari
SPPRS
Masuk RS
Sesak (++)
Batuk (+)
Dahak (+)
jernih(+),
Pilek (+)
panas (+)
mual (-)
muntah(-)
BAK (+) merah
kecoklatan
BAB (+) normal
ma/mi (-/-)
RPD
RPK
RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI
Riwayat Pemeliharaan
Prenatal
Persalinan
: Lahir di RS
Jenis persalinan
: Lahir secara spontan
Usia dalam kandungan : 9 bulan
Berat badan lahir
: 2900 gram
Kesan : Normal
RIWAYAT IMUNISASI
DASAR
BCG
Polio
DPT
Campak
Hepatitis B
RIWAYAT GIZI
ASI : Diberikan
sejak lahir - 2 tahun
Susu Formula :
Diberikan susu formula
sejak 6 bulan
Sampai usia 4 tahun
Mulai makan makanan
Keluarga usia 2 tahun
Riwayat Perkembangan
Senyum
Miring
Tengkurap
Duduk dengan dibantu
Merangkak
Berdiri
Berjalan
:
:
:
:
:
:
:
Usia 2 bulan
Usia 3 bulan
Usia 4 bulan
Usia 5 bulan
Usia 6 bulan
Usia 7 bulan
15 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 7 September jam 22.00 WIB di IGD RSUD
Kudus.
Status Present
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 13 tahun
Berat Badan
: 37 kg
Panjang Badan : 135 cm
Tanda Vital
Tensi
Nadi
: 170/90 mmHg
: 150 x / menit, irama regular, isi cukup,
equalitas sama pada keempat ekstremitas.
Suhu
: 36,6 C (aksila)
Frekuensi Nafas : 40 x / menit
THORAX
Paru-paru
Inspeksi
JANTUNG
Inspeksi
Palpasi
ABDOMEN
Inspeksi
Palpasi
Hepar
Lien
Perkusi
Auskultasi
: Permukaaan datar
: Supel, turgor baik
: Tidak teraba, dalam batas normal
: Tidak teraba, dalam batas normal
: Timpani
: peristaltik ( + )
GENITALIA
Ekstremitas
PEMERIKSAAN
SUPERIOR
INFERIOR
Akral dingin
-/-
-/-
Reflek Fisiologis
+/+
+/+
Reflek Patologis
-/-
-/-
Akral dingin
-/-
-/-
oedem
-/-
+/+ pretibia
Nadi
+/+
+/+
Diagnosis
Banding
GNA
GNC
SNA
Curiga apabila:
Hematuria nyata yang timbul mendadak
Sembab
gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus
19
dengan keluhan:
Anamnesis
Sesak nafas berat sejak 2 hari lalu
BAK berkurang dan kuning merah kecoklatan
14 hari sebelum, badan panas turun jika diberi obat,
naik lagi
batuk, nyeri telan, hidung beringus kuning kental
Imunisasi lengkap
RPD & RPK : tidak ada yang menderita kelainan serupa
Pemeriksaan Fisik
Keadaan sakit sedang, lemah, compos mentis
BB : 37 kg, gizi cukup
Tanda Vital
Nadi : 150 x/menit
Respirasi : 40x/menit
Suhu : 36,6C
BP : 170/90mmHg
Pemeriksaan sistematis
- kulit: normal, KGB tidak membesar
- mata : palpebra tidak edem
- hidung : sekret +
- pulmo: pernapasan simetris, Ronki +/+ basah kasar
- cor : takikardia, tidak membesar
- abdomen : datar, hepar lien dalam batas normal
- edema labia - dan edema pretibia +
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13,7 g /dl Ht : 47,4% Leu : 12.400/mm (infeksi)
Diff count : 2/0/64/24/7
Ureum : 25,2 mg/dl , creatinin serum : 0,7 mg/dL
Urin
Protein ++
Eritrosit banyak/lpb
Leukosit 10-15/lpb
epitel squamous 30-40/LPB
Silinder : coarse granular +
Kimia klinik
ureum
: 25,6 mg/dL
kreatinin : 0,7 mg/dL
LFG = k tinggi badan (cm)
kreatinin serum
= 0,57 . 135
0,7
= 109 kerusakan ginjal stage 1
GNA
GNC
SINDROM
NEFRITIK AKUT
Definisi
Merupakan
penyakit yg
ditandai dgn
kelainan berupa
peradangan
glomeruli,
bilateral, disertai
proliferasi sel-sel
epitel & endotel
secara difus,
sebenarnya
penyakit otoimun
Kelainan berupa
kerusakakan jar.
Glomeruli yg
menahun,
merupakan
kelainan akhir yg
di jumpai pada
berbagai penyakit
ginjal yg berbeda
beda etiologinya,
kebanyakan
timbul perlahan
Sindrom yg terjadi
secara mendadak
karena penurunan
faal ginjal akut dgn
etiologi primer
pada ginjal
Insidensi
Semua umur
GNA
GNC
SINDROM
NEFRITIK AKUT
Etiologi
Reaksi terhadap
Kelanjutan GNA
infeksi beta
Sindrom Nefrotik
streptococcus
hemolyticus group
A tipe 12 (infeksi
pada traktus
respiratorius 2
mgu kmudian
GNA
Infeksi
staphylococcus,
infeksi
pneumococcus
Penyakit Ginjal (
Gagal ginjal
kronik, Sindrom
nefrotik )
Gejala Klinik
Hematuria,
hipertensi, oedem
pretibial dan
periorbital,
oligouria,
anorexia, mual,
muntah
Oligouria, oedem,
hipertensi,
peningkatan JVP,
hematuria
Poliuria,
Hematuria,
oedem, hipertensi,
anorexia, mual,
muntah
GNA
GNC
SINDROM
NEFRITIK AKUT
LED
Hb
Normal /
BJ
Normal /
Hematuria
Proteinuria
Eritrosit, cast,
epitel, hilain,
granuler
Silinder, butir
lemak
eritrosit
Silinder
Ureum
Kreatinin
Usulan :
PENATALAKSANAAN
Inf. RL 20 tpm
Inj. Lasix 1x1
Cefotaxim 500mg 2x1
Captopril 25mg 2x1/2 tablet
Nifedipin 30mg 3x1
EDUKASI
Glomerulonefritis
merupakan penyakit ginjal
dengan suatu inflamasi
dan proliferasi sel
glomerulus
34
35
36
37
38
39
Peradangan
disebabkan mekanisme imunologis
yang menimbulkan kelainan patologis
glomerulus
mekanisme yang masih belum jelas
Pasien anak
Kebanyakan kasus pasca infeksi
paling sering infeksi streptokokus
beta hemolitikus grup A
40
Glomerulonefrit
is akut pasca
streptokokus
penyakit kompleks
imun
contoh klasik
sindroma nefritik akut
dengan awitan gross
hematuria, edema,
hipertensi dan
insufisiensi ginjal akut
41
GNAPS
Sering dijumpai
penyebab lesi ginjal non supuratif
terbanyak pada anak
insiden berkisar 0-28% pasca
infeksi streptokokus
42
Faringitis
paling sering tipe 12
kadang juga tipe 1,4 ,6 dan 25
Pioderma
Tipe 49
galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi
Faktor genetik
ditemukannya HLA-D dan HLA-DR
Proses imunologis
45
respon yang
berlebihan
dari sistim
imun pejamu
pada
stimulus
antigen
Terbentuknya
kompleks AgAb
Produksi
antibodi yang
berlebihan
Enzim
lisosom
merusak
glomerulus
Aktivasi
sistim
komplemen
melintas pada
membran
basal
glomerulus
menarik
neutrofil
46
48
kasus
ringan
kasus
berat
49
51
Hematuria
gross hematuria
30-50 % pasien yang dirawat
Mikroskopik
52
hipertensi
pada hampir semua pasien GNAPS
biasanya ringan atau sedang
Mendadak tinggi selama 3-5 hari, setelah itu tekanan
53
Edema
wajah sembab
edem pretibial
gambaran sindrom nefrotik
Asites dijumpai pada sekitar 35% pasien dengan edem
54
Laboratorium
LFG berkurang
Penurunan kapasitas ekskresi air dan garam -> ekspansi
serum kreatinin
56
Laboratorium
Anemia
sebanding dengan derajat ekspansi volume cairan
esktraselular
membaik bila edem menghilang
pemendekan masa hidup eritrosit
Kadar albumin dan protein serum sedikit menurun
proses dilusi
berbanding terbalik dengan jumlah deposit imun
57
Laboratorium
Isolasi dan Identifikasi streptokokus
Pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit
streptokokus
Peningkatan titer antibodi terhadap streptolisin-O
Laboratorium
Penurunan komplemen C3 dijumpai pada 80-90%
Laboratorium
Hampir sepertiga pasien menunjukkan
pembendungan paru
Penelitian Albar dkk., di Ujungpandang pada tahun
1980-1990 pada 176 kasus
Persen
24%
34%
Kardiomega
li
42%
Bendungan
Sirkulasi
Paru
60
61
62
Tata Laksana
Pasien hipertensi dapat diberi diuretik atau anti hipertensi
Hipertensi ringan (tekanan darah sistolik 130 mmHg dan
dan natrium
Asupan cairan sebanding dengan invensible water loss
64
penyakit
Pasien dengan biakan positif harus diberikan
antibiotik untuk eradikasi organisme dan mencegah
penyebaran ke individu lain
injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM atau
eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bila
pasien alergi penisilin
65
Tata Laksana
Pembatasan bahan makanan
tergantung beratnya edem, gagal ginjal, dan hipertensi
Protein tidak perlu dibatasi bila kadar urea N kurang
Oliguria
pemberian kalium harus dibatasi
66
Tidak diindikasikan
Dipertimbangkan apabila:
Gangguan fungsi ginjal berat khususnya bila etiologi
menjadi kronik
Kronisitas dihubungkan dengan awal penyakit yang
berat dan kelainan morfologis berupa hiperselularitas
lobulus
68
69
70
71
Prognosis
Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding
72
Prognosis
Perbaikan klinis yang sempurna dan urin yang normal
73
kerusakan ginjal
Perbaikan ekonomi dan lingkungan tempat tinggal,
mengontrol dan mengobati infeksi kulit
74
76