1.
Pendahuluan
a. Tujuan umum :
Diharapkan dengan diadakannya program kerja praktek akan menambah pengalaman kerja bagi
mahasiswa dan menerapakan ilmu yang didapat dikampus dengan kenyataan yang sebenarnya yang ada
di lapangan kerja nantinya.
b. Tujuan khusus :
Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Diploma STRATA-1 yang ada pada
Jurusan Teknik Elektro , Fakultas Teknologi Industri, Insitut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Untuk meningkatkan keahlian khusunya pada bidang keahlian teknologi bagi mahasisawa dan
memenuhui tuntutan peningkatan mutu profesional dan sumber daya manusia (SDM) yang handal
memenuhi kebutuhan sub sektor industri.
Untuk memperdalam pengalaman/ wawasan sesuai dengan bidang yang dipraktekkan serta untuk
melatih kemampuan berfikir mengungkapkan pendapat dan menyusun suatu laporan.
Untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya tentang pekerjaan yang ada, sebagai bekal setelah
selesai kuliah nantinya.
c.
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya di
Balai Monitoring Spektrum Radio dan Orbit Satelit KelasII Yogyakarta sehingga dapat mempersiapkan
langkah-langkah yang perlu diambil untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya pada masa yang
akan datang.
Menambah keterampilan, wawasan dan pengalaman khusunya di bidang elektro pada keahlian
ketenagaan didunia kerja secara langsung.
Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengumpulkan, menganalisa dan
menyimpulkan suatu permasalahan teknik.
2.
Agar memperoleh data dan informasi secara lengkap, tepat dan jelas, maka penulis menerapkan
beberapa metode pengumpulan data, yaitu:
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap objek kegiatan yang ada hubungannya dengan penelitian.
b. Metode Survei
Berupa pemantuan langsung kelapangan yang dapat mendukung keterangan bahan penyusunan
laporan.
c. Metode Studi Literatur/ Studi Pustaka
Metode studi literatur/ studi pustaka adalah suatu cara pengumpulan data dengan menggunakan buku buku perpustakaan berdasarkan literatur - literatur yang mendukung penelitian atau didapatkan dari
dokumen - dokumen instansi yang terkait.
3.
Landasan Teori
3.1. Pengertian
Frekuensi ultra tinggi dalam bahasa inggris disebut Ultra High Frequency (UHF)merupakan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz (3.000 MHz).
Panjang gelombang berkisar dari 1 sampai 10 desimeter atau sekitar 10 cm sampai 1 meter, sehingga
UHF juga dikenal sebagai gelombang desimeter. Gelombang radio dengan frekuensi di atas pita UHF
adalah super high frequency atau frekuensi super tinggi (SHF) dan extremely high frequency atau
frekuensi ekstrem tinggi (EHF). Sedangkan sinyal frekuensi yang lebih rendah termasuk ke dalam very
high frequency atau frekuensi sangat tinggi (VHF).
3.2.
UHF dan VHF adalah pita frekuensi yang paling umum digunakan untuk transmisi sinyal televisi.
Beberapa transmisi stasiun televisi di Indonesia yang bekerja pada frekuensi UHF adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Selain untuk siaran televisi, pita UHF juga bisa digunakan untuk hal-hal lain, yaitu:
a) Telepon seluler yang mampu mengirim dan menerima dalam spektrum UHF.UHF banyak digunakan
oleh badan-badan pelayanan publik untuk komunikasi radio dua arah, biasanya menggunakan modulasi
frekuensi narrowband.
b) Modem radio narrowband menggunakan frekuensi UHF untuk komunikasi data jarak jauh misalnya
untuk pengawasan dan pengendalian jaringan distribusi tenaga listrik.
c)
Siaran radio.
d)
e)
f)
Beberapa identifikasi frekuensi radio menggunakan UHF yang umumnya dikenal sebagai UHFID
atau Ultra-HighFID (Ultra-High Frequency Identification). Contoh sederhananya dan yang sering kita lihat
adalah alat bertenaga baterai kecil seperti yang digunakan untuk membuka pintu mobil dari jarak jauh.
g) Semua frekuensi dalam pita UHF digunakan untuk menembus radar, serta frekuensi pada pita VHF.
Umumnya, semakin rendah frekuensi, semakin besar kedalaman penetrasi sinyal radar. Frekuensi 250
Mhz, 500 MHz dan 100 MHz biasanya digunakan untuk geofisika arkeologi, sedangkan frekuensi di
bawah 100 MHz digunakan untuk geofisika geologidan pertambangan.
sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan
packet radio.
4.
: DI UPT BALAI MONITORING SPEKTRUM RADIO DAN ORBIT SATELIT KELAS II YOGYAKARTA
5.
Jadwal Kegiatan
Kegiatan
Minggu
I
II
III
IV
I.
Pengenalan
II. Pengamatan
III. Permasalahan
a. Studi kasus
c.
IV. Penyusunan
a. Konsultasi
DAFTAR PUSTAKA