Anda di halaman 1dari 7

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM

PERKEMBANGAN IPTEK
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Kewarganegaraan

Disusun oleh:
Nama

: Rizka Nafia

NIM

: 11010010

Jurusan Teknik Elektro


Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto
Yogyakarta
2013

Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
Teknologi merupakan sesuatu yang patut disyukuri karena dengan kemajuan
tersebut telah mampu membuat manusia lebih mudah dalam mengerjakan
pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan
kemujuan IPTEK telah menemberi penggaruh diberbagai bidang Ekonomi, politik,
budaya, dan lain sebagainya.
Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa
dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat
membawa dampak negatif bagi manusia. Contohnya dapat dilihat dari kemajuan
Informasi dan komunikasi yang sangat pesat. kemajuan ini dapat kita rasakan
dampak positifnya antara lain kita akan lebih cepat mendapatkan informasiinformasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet. Kita
dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
dengan melalui handphone. Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh
ternyata kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal
yang negatif, antara lain pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan
teroris,penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet
yang bisa disalahgunakan pihak tertentu untuk tujuan tertentu.
Ilmu pengetahuan dan teknologi pada hakikatnya merupakan suatu hasil
kreativitas rohani manusia. Unsur jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa,dan
kehendak.akal merupakan potensi rohani manusia dalam hubungan dengan
intelektualitas,rasa dalam bidang estetis dan kehendak dalam bidang moral(etika).
Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam
rangka untuk mengolah kekayaan alam yang disediakan Allah yang maha esa.
Oleh karena itu tujuan yang essensial dari IPTEK adalah demi kesejahteraan
manusia,hingga IPTEK pada hakikatnya tidak bebas nilai namun terikat nilai. Dalam
hal ini Pancasila telah memberikan dasar nilai bagi pengembangan IPTEK demi
kesejahteraan hibup manusia. Pengembangan IPTEK sebabai hasil budaya
manusia harus didasarkan pada moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis
haruslah menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK.
Sila
ketuhanan
yang
Maha
Esa,mengkomplementasikan
ilmu
pengetahuan,mencipta,perimbangan antara rasional dan irasianal,antara akal,rasa
dan kehendak. Berdasakan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang
ditemukan ,dibuktikan dan diciptakan tapi juga dipertimbangkan maksudnya dan
akibatnya apakah merugikan manusia dengan sekitarnya atau tidak(T.jakob,1986).
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan dasar moralitas
bahwa manusia dalam mengambangkan IPTEK haruslah bersikap beradab. IPTEK
adalah hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu
pengembangan IPTEK haruslah didasarkan hakikat tujuan demi kesejahteraan
manusia.

Sila persatuan Indonesia merupakan implementasi universal dan


kemanusiaan dalam sila-sila yang lain. Pengembangan IPTEK diarahkan demi
kesejahteraan umat manusia dam termasuk didalamnya kesejahteraan bangsa
Indonesia.pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangakan rasa
nasionalisme.kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat
manusia di dunia.
Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis.
Artinya memilki kebabasan dalam pengembangan IPTEK. Selain itu dalam
pengembangan IPTEK
setiap ilmuan harus menghormati dan menghargai
kebebesan orang lain dan harus memiliki sikap terbuka artinya terbuka untuk
dikritik,dikaji ulang maupun dibandingkan dengan toero lainnya.
Sila keadialan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pengembangan
IPTEK harus menjaga keseimbangan keadilan dal kehidupan kemanusiaan yaitu
keseimbanga keadilan dalam hubungannya dengan diri sendiri,manusia dengan
tuhannya,manusia dengan manusia lain manusia dengan masyarakat bangsa dan
Negara serta manusia dengan alam lingkungannya(T.Jakob,1986). Jadi dapat
disimpulkan bahwa pancasila adalah sumber nilai,kerangka berfikir serta moralitas
bagi pengembambangan IPTEK.
Sebagai contoh salah satu nilai pancasila adalah demokrasi. Demokrasi
dengan perkembangan IPTEK memuliki hubungan yang erat. Demokrasi dan
IPTEK adalah dua unsur yang sama-sama dibutuhkan dalam mengembangkan dan
memajukan suatu negara.
Secara umum masyarakat telah mengenal istilah demokrasi dan IPTEK.
Mereka pasti tahu arti dari masing-masing istilah tersebut, namun masalahnya
adalah tidak banyak dari masyarakat yang benar-benar memahami pentingnya
menjalankan demokrasi yang benar dan menggunakan IPTEK untuk
mengembangkan demokrasi dalam suatu negara.Sedangkan demokrasi sendiri
menurut bebarapa ahli, Demokrasi adalah sistem pemerintah dimana pemerintah
dimintai tanggung jawaban atas tindakan-tindakannya diwilayah publik oleh warga
Negara yang bertindak secara tindak langsung melalui kompetisi dan kerja sama
dengan para wakil mereka yang telah terpilih (Philippe C.Shmitter danTerry Lynn
Karl).
Menurut Afan Gaffar memaknai demokrasi dalam 2 bentuk,yaitu secara
normatif (demokrasi normative) dan empirik (demokrasi empirik). Demokrasi
normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh Negara.
Sedangkan demokrasi empirik adalah demokrasi yang diwujudkan dalamdunia
politik praktis.Berdarsarkan beberapa definisi tersebut,maka hakikat demokrasi
adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara
bahasa arti demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan. Isitilah demokrasi berasal dari Yunani
Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut
biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan
dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan
dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan

dengan perkembangan sistem demokrasi di banyak negara. Demokrasi


merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk
dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam
tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam
peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Demokrasi merupakan pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Dapat dilihat semakin berkualitasnya demokrasi di sebuah negara akan
menjadi basis dalam menggerakkan kemajuan ekonomi, sehingga mendorong
terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan. Melihat pentingnya peran demokrasi
dalam suatu bangsa, pelaksanaan demokrasi harus sangat diperhatikan dan
pengembangannya harus diprioritaskan. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas
demokrasi itu sendiri diperlukan adanya pengembangan IPTEK yang benar dan
sesuai tujuan.

IPTEK sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pembangunan


demokrasi. Dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK, seharusnya demokrasi
lebih mudah dijalankan. Kenyataannya, kemajuan IPTEK tidak digunakan untuk
kelancaran demokrasi dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan umat manusia.
Teknologi saat ini banyak yang disalahgunakan, seperti penggunaan media
informasi untuk mengakses hal-hal negatif, saling menjatuhkan antar pihak dengan
menyebar luaskan isu-isu, hingga menggunakan kemajuan teknologi untuk perang.
Oleh karena itu pengembangan demokrasi masih belum berjalan sebagaimana
mestinya.
Dalam membangun masyarakat demokratis yang berkeadaban terdapat
hambatan dan juga solusi untuk mengatasi hal tersebut. Hambatan untuk
membangun masyarakat demokratis yang berkeadaban terjadi karena terdapat
banyak anggota masyarakat yang menyalurkan keinginanya melalui cara-cara
kekerasan dan masih maraknya aksi-aksi pengarahan massa, penggunaan issuissu agama, etnis dan budaya sebagai cara dan perilaku berpolitik. Hal tersebut
mencerminkan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat secara umum tentang
nilai-nilai demokrasi, dengan minimnya pengetahuan masyarakat tesebut akan
menyebabkan ketidaktahuannya akan hak dan kewajibannya sebagai seorang
warga Negara. Apabila masyarakat sudah tidak mengetahui masing-masing hak
dan kewajibannya tentu dengan sendirinya ia tidak mengetahui cara-cara
mengemukakan pendapat atau menyalurkan aspirasi secara rasional dan beradab.
Dalam hal ini, penyalagunaan makna kebebasan oleh massa yang
cenderung mengarah pada tindakan anarkis dan pelanggaran HAM menambah
suram masa depan demokrasi. Banyak orang pesimis terhadap prospek tumbuhnya
demokrasi di Indonesia dan meragukan kebenaran harapan dan asumsi bahwa

pada waktunya, demokrasi sebagai sistem pemerintahan dan sebagai sistem sosial
akan dapat tumbuh dengan subur di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan dalam
meghadapi keadaan serta kondisi nyata di sekitar lingkungannya yang cenderung
membuat orang merasa ragu tentang masa depan demokrasi di Indonesia serta
kurang efektifnya sistem peradilan dan sistem keamanan selama ini menyebabkan
tetap merajalelanya praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
masyarakat merupakan alasan-alasan yang cukup kuat untuk meragukan masa
depan demokrasi di Indonesia. Dilihat dari kenyataan ini bahwa perkembangan
IPTEK mampu mengikis nasionalisme dan nilai-nilai pancasila,dapat
menghilangkan identitas dan karakter bangsa indonesia.
Maka dari itu perlu dipupuk kembali rasa nasionalisme dan penguatan nilainilai pancasila pada setiap warga Negara sehingga dalam membagun masyarakat
demokrasi mampu terwujud dan mampu menjaga kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia tetap utuh sebagaimana termaktub dalam tujuan nasional
Indonesia yaitu terdapat pada alenia IV.
Perkembangan dan pertumbuhan demokrasi suatu negara juga sangat
tergantung pada sejauh mana teknologinya maju dan berkembang dalam artian
bahwa semakin teknologi suatu negara itu maju, maka makin maju pula
demokrasinya. Maka sangatlah penting sekali suatu bangsa menguasai dan
memajukan teknologi.

PENUTUP
Dari pembahasan diatas, kita perlu mengantisipasi pengaruh negatif
perkembangan IPTEK terhadap nilai-nilai pancasila. yaitu
Menumbuhkan
semangat nasionalisme pada setiap warga Indonesia agar nilai demokkrasi dapat
terwujud. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dan agama dengan
sebaik- baiknya.Sebagai warga Negara yang baik harus mampu mengambil hal
positif dari pengaruh perkembangan IPTEK(mampu menyeleksi pengaruh dari
perkembangan IPTEK itu sendiri).

DAFTAR PUSTAKA
Jacob (1999). Nilai-nilai Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan IPTEK.
Yogyakarta: Interskip dosen-dosen Pancasila se Indonesia
Kaelan, 1999, Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan, Paradigma, Yogyakarta.
Kaelan, 2010, Pendidikan Pancasila edisi reformasi, Paradigma, Yogyakarta.
http://pknsmansatase.blogspot.com/2010/05/menganalisis-budaya-demokrasimenuju.html

Anda mungkin juga menyukai