Klasifikasi :
Taksonomi kolifom rumit, cepat berubah, dan lebih 20 genus
dan 100 spesies telah didefenisikan
Famili Enterobacteriaceae secara biokimia ditandai oleh
kemampuannya mereduksi nitrat menjadi nitrit, meragi
glukosa, dan menghasilkan asam atau basa dan gas
Tidak membutuhkan peningkatan jumlah natrium klorida
untuk pertumbuhannya dan bersifat oksidase negatif
Banyak digunakan uji biokimia untuk membedakan spesies
2. Kelompok Klebsiella-Enterobacter-Serratia-spesies.
Klebsiella pertumbuhannya mukoid, simpai polisakarida yang besar,
tidak bergerak, tes positif untuk lisin dekarboksilase dan sitrat
Enterobacter sp. positif tes pergerakan,
asam sitrat dan membentuk gas dari glukosa
E. aerogenes membentuk simpai yang kecil.
Klebsiella, Enterobacter,Serratia reaksi terhadap VP positif
3. Kelompok Proteus-Morganella-Providencia, bergerak, tumbuh pada
perbenihan kalium sianida(KCN) meragi Xilosa.
Proteus sp. bergerak aktif dengan memakai flagel peritrika, swarming
(pertumbuhan menyebar).
Sturktur Antigen:
Enterobacteriaceae mempunyai struktur Ag yang
kompleks (150 Ag somatik O (lipopolisakarida) tahan
panas, 100 Ag K (simpai) tidak tahan panas, lebih 50
Ag H (flagel).
Khusus pada Salmonella typhi antigen simpai disebut
Ag Vi
Kolisin (Bakteriosin):
Banyak m.o gram negatif menghasilkan bakteriosin (zat
bakterisidal mirip virus ) yang dihasilkan strain bakteri
tertentu yang aktif terhadap beberapa strain lainnya dari
spesies yang sama
Pembentukan dikendalikan oleh plasmid
Kolisin oleh E.coli, marsesin oleh Serratia, dan piosin oleh
Pseudomonas
Strain yang menghasilkan bakteriosin bersifat resisten
terhadap bakteriosinnya sendiri (dapat digunakan untuk
menentukan tipe organisme
2. Diare
@ sangat sering menyebabkan diare
seluruh dunia
@ setiap group dariE. coli menimbulkan melaluli mekanisme yang berbeda
E. coli Enteropatogenik (EPEC), adalah penyebab penting
diare pada bayi di negara berkembang
Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair yang biasanya
sembuh sendiri tetapi dapat juga menjadi kronik
Klebsiella (sambungan)
K. ozaenae berhubungan dengan peradangan
saluran nafas, yang telah diisolasi dari
mokosa hidung, suatu atrofi progresif pada
selaput lendir dengan bau yang busuk.
K. rhinoscleromatis pada rhinoskleroma,
suatu granuloma hidung dan faring yang
destruktif
Imunitas :
Ab spesifik timbul pada infeksi sistemik, Apakah
terdapat imunitas bermagna terhadap
mikroorganisme dikemudian dikemudian hari
Pengobatan :
Tidak ada pengobatan yang spesifik, sulfonamid, ampisilin,
sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan aminoglikosida,
tetapi perlu dilakukan tes uji kepekaan
Bila terjadi bakteremia Gram negatif disertai syok sepsis,
cepat berikan AB, perbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit
Diare pada wisatawan dianjurkan diberi suspensi bismut
subsalisilat setiap hari (senyawa ini dapat menonaktifkan
enterotoksin E. coli in vitro) dan pemberian tetrasklin dalam
dosis biasa dan AB lainnya dalam jangka waktu yang
terbatas