Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS KEPESERTAAN DALAM

PEMANFAATAN JAMINAN KESEHATAN


KOTA YOGYAKARTA

Oleh:
Alfita Nurcandra Sekar (09711130)

LATAR BELAKANG
UUD 1945 pasal 28 H,UU Kesehatan no 23 tahun 1992, UU no 40 tahun 2004
kesehatan merupakan salah satu hak fundamental setiap warga negara
serta merupakan salah satu program jaminan sosial

penyakit dan kemiskinan saling berhubungan.


Kemiskinan mempengaruhi kesehatan : orang miskin akan lebih rentan untuk mengalami
sakit
kesehatan mempengaruhi kemiskinan: sehat akan menekan kemiskinan produktivitas
kerja tinggi, pengeluaran berobat rendah, investasi dan tabungan memadai, tingkat
pendidikan maju, tingkat fertilitas dan kematian rendah, serta stabilitas ekonomi mantap

Jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin di Indonesia :Jamkesmas, Jamkesos, dan


Jamkesda.
Jaminan kesehatan yang sampai saat ini belum diperbaharui data dan kepemilikan: kartu
Jamkesmas.
Jamkesos maupun Jamkesda yang diperbaharui tiap tahun.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran kepesertaan jaminan
kesehatan di Yogyakarta?
Bagaimana gambaran kepesertaan beserta
masalah-masalah yang ada pada kepesertaan
jaminan kesehatan (Jamkesmas, Jamkesda, dan
Jamkesos)?

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan
Umum
Tujuan
Khusus

untuk mengetahui
gambaran kepesertaan
jaminan kesehatan
Yogyakarta

di

untuk mengetahui
gambaran masalahmasalah dalam kepesertaan
jaminan kesehatan
(Jamkesmas, Jamkesda,
dan Jamkesos)

KEASLIAN PENELITIAN
Komponen
Tujuan
penelitian

Peneliti

Assri (2011)

Rohadanti
(2012)

Mengetahui

Menganalisis

Mengetahui

gambaran

manajemen

dan

kepesertaan oleh

pelaksanaan Jamkesda

dengan

pemanfaatan

Pra Bapel JPKM

Kota

membayar pra usila

jaminan kesehatan di

"Sadar Sehat

menurut masyarakat

Yogyakarta

Mandiri"

paket

Kabupaten

kesehatan

kepesertaan

dalam

Londah (2007)
manfaat
hambatan

Yogyakarta

Mengetahui hubungan
persepsi

dan

masyarakat
kemauan

usila

pemeliharaan

Purbalingga dalam
mempertahankan
loyalitas

peserta

JPKM strata III

Lokasi
penelitian

UPT

PJKD

Yogyakarta,
Jamkesos

Kota
Bapel

Provinsi

DIY dan 2 RT di
Kota Yogyakarta

Pra Bapel JPKM

Kota Yogyakarta, RS

Kabupaten

Jogja

Purbalingga

Muhammadiyah

dan

Yogyakarta

RS

PKU

terhadap

Kota Palu

Komponen

Metode
penelitian

Peneliti

Assri (2011)

Rohadanti
(2012)

Londah
(2007)

Penelitian

Penelitian

Penelitian

Penelitian

kualitatif

kualitatif

kualitatif

analitik dengan

bersifat

dengan

deskriptif

kuantitatif

metode
dan

rancangan cross
sectional

kualitatif

Subjek
penelitian

Peserta

Kegiatan

Peserta

Jamkesmas,

manajemen

Jamkesda yang

Jamkesos,

kepesertaan

berobat/ dirawat

sebanyak 7

di RS Jogja dan

orang dan

RS

loyalitas peserta

Muhammadiyah

JPKM strata III

Yogyakarta

Jamkesda

di

Yogyakarta

Usila non gakin

PKU

sebanyak 10
orang

Cara
pengumpulan
data

Data sekunder,

Wawancara

wawancara

mendalam

mendalam

Kuesioner

Kuesioner

MANFAAT PENELITIAN

Pemerintah Kota Yogyakarta


Bahan masukan mengenai gambaran kepesertaan
jaminan kesehatan di Yogyakarta

Bidang akademik
Perbendaharaan bahan bacaan di perpustakaan
FKUII

Peneliti lain
Bahan perbandingan melakukan penelitian dengan
topik yang sama

TINJAUAN PUSTAKA

Sasaran

masyarakat miskin dan tidak mampu di seluruh Indonesia sejumlah


76,4 juta jiwa, tidak termasuk penduduk yang sudah mempunyai
jaminan kesehatan lainnya
Masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan oleh
Surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota Tahun 2008 berdasarkan
pada kuota Kabupaten/ Kota (BPS)

Jamkesmas

Kepesertaa
n

Semua Peserta Program Keluarga Harapan


(PKH) yang telah memiliki atau mempunyai
kartu Jamkesmas

Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar,


masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas

KMS (Kartu Menuju Sehat)

Surat keterangan rekomendasi dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja,


dan Transmigrasi

Jamkesda

Kartu Jamkesda
Sasaran

Surat keterangan kejadian darurat dari Puskesmas, Rumah Sakit atau


aparat yang berwenang

Surat keterangan dari Tim YES118

Masyarakat miskin / tidak mampu yang tidak dijamin Program


Jamkesmas, Jamkesda dan diusulkan oleh Bupati / Walikota
kepada Gubernur DIY,

Penyandang masalah sosial: penghuni panti sosial, anak jalanan,


penghuni rumah singgah dan orang / anak terlantar

Jamkesos

Peserta
Balita gizi buruk
sasaran

Kader Posyandu
sebagai bentuk
penghargaan Pemda
DIY

Korban kekerasan
terhadap perempuan dan
anak berbasis gender

LANDASAN TEORI
Sasaran kepesertaaan tahun 2009 dan tahun 2010
76,4 juta
2010 baseline data kepesertaan 2010 tetap data
sebelumnya.
Masyarakat yang miskin diluar kuota yang ada
menjadi tanggungan Pemerintah daerah
(Kemenkes RI, 2010).

KERANGKA KONSEP
Database pemerintah tentang kepesertaan
Jaminan Kesehatan

Kepesertaan Jaminan Kesehatan di


Yogyakarta

Database ditingkat daerah

Masalah-masalah kepesertaan Jaminan


Kesehatan

PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana kepesertaan Jamkes (Jamkesmas,


Jamkesda, atau Jamkesos) dalam pemanfaatannya
di Kota Yogyakarta?

METODOLOGI PENELITIAN
penelitian deskriptif pendekatan kualitatif.
SUBYEK PENELITIAN

Masyarakat miskin yang memanfaatkan Jaminan


Kesehatan
(Jamkesmas,
Jamkesda,
atau
Jamkesos),
penggurus RT/ warga yang
menanggani jaminan kesehatan, perwakilan pihak
Jamkesmas, Jamkesda, atau Jamkesos.

PENGUMPULAN DATA
Data Primer wawancara mendalam
Data Sekunder penelusuran dokumen yang data
kepesertaan Jaminan Kesehatan (Jamkesmas,
Jamkesda, dan Jamkesos) di Yogyakarta.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Kebijakan Pemerintah terhadap Kepesertaan
Kepesertaan Jamkesmas:
-bagi orang yang tidak mampu serta fakir miskin dan
peserta lain yang iurannya dibayarkan oleh
Pemerintah gratis

Jadi sebenarnya data untuk masyarakat miskin itu kan


seharusnya setiap tahun berubah tapi data yang dipake pada
tahun dimana diterbitkan kartu 2008. (N1, 29-34)

Kepesertaan Jamkesda
-masyarakat miskin atau rawan miskin di Kota Yogyakarta yang
belum memiliki jaminan kesehatan dan para penggurus RT/ RW.
-dari KMS (Kartu Menuju Sehat), rekomendasi dari Dinas Sosial.
- tidak punyabisa mengaksesnya bila rawat inap di kelas III RS
untuk mengakomodir masyarakat yang belum punya jaminan kesehatan di
Kota hee Kota Madya. Kemudian kita sebenarnya dari sisi kepesertaan itu ada
reward dari Pemerintah Kota untuk penggurus RT-RT seperti itu, juga ada
tenaga bantuan yang kontrak(N2, 7-13)

Kepesertaan Jamkesos
-kepesertaan PBI (Penerima Bantuan Iuran), COB
(Coordination Of Benefit), dan kepesertaan Jamkesta
mandiri
. -PBI dan COB berdasarkan kriteria kemiskinan
pada SK Bupati/ Walikota.
- Jamkesta mandiri

iuran untuk setiap bulannya.


- peserta : orang yang sehat , membantu peserta yang
sakit
-

Pengalaman Menggunakan Kepesertaan


- tidak ragu lagi untuk pergi ke Puskesmas atau rumah
sakit.

kemaren bapak meninggal itu, terus untuk melahirkan ini. (N7, 17-18)
-tidak

ada perlakuan yang dibedakan oleh petugas medis

ya dilayani dengan baik. Sama dengan yang lain. Malah di Mbak perikso
darah yo mumpung njenengan ngangge Jamkesda. (N5, 97-100)

MASALAH DALAM KEPESERTAAN

76,4 juta jiwa

Jamkesmas
Jamkesda
Jamkesos
204.157 jiwa

Tidak tahu jadi peserta


Jamkesmas

301.824 jiwa

Ideal

Fakta RT

Tumpang Tindih Kepesertaan


Kecamatan Sorosutan, Kelurahan Umbulharjo, RT 13, RW 04:
-data ditemukan di data base Jamkesda dan Jamkesmas
-data ditemukan di data base Jamkesos dan Jamkesmas

Kecamatan Tegalrejo, Kelurahan Kricak, RT 24 RW 05.


-data ditemukan di data base Jamkesos dan Jamkesmas
Sebab:
-perbaharuan data kepesertaan tiap jaminan kesehatan milik
pemerintah ini berbeda.
-kriteria kepesertaan yang hampir sama

Masyarakat yang Tidak Mengetahui Kepesertaannya

Kecamatan Sorosutan, Kelurahan Umbulharjo, RT 13, RW 04 warga yang di


lapangan ditemukan tidak mempunyai jaminan kesehatan penelusuran
data base Jamkesmas ditemukan nama warga tersebut kartu kepesertaan
yang tidak sampai ke warga.

Masyarakat yang Tidak Memiliki Jaminan Kesehatan


sebab : pendataan saat tidak ada di tempat/ di rumahnya dan tidak terdata
karena hilangnya C1.

Pernah sih, tapi waktu itu anak saya pas sakit. Tapi nggak tau itu saya nggak dapat kok. (N9, 2628)
tapi katanya C1-nya nggak ada. Udah dicariin juga nggak ada. (Pak RT: datanya
dikependudukan tidak ada setelah menggurus kematian suaminya) (N8, 13-16)

Peserta yang sudah meninggal

-Masih ada peserta yang meninggal menjadi peserta Jamkesmas


-kemungkinan karena perbaruan data yang tidak rutin

Kepesertaan yang dicabut


mengaku bahwa ia masih menggunakan kepesertaan Jamkesmasnya di
Puskesmas, di data base pemerintah sudah dicabut maka kartu
kepesertaannya harus dicabut pula seharusnya sudah tidak bisa
digunakan lagi bila tidak ada kartu baru yang terbit

PEMANFAATAN

KEPESERTAAN

Masalah dalam Prosedural


-menunjukkan bukti kepesertaan Jamkesmas 1x24 jam,
Jamkesda serta Jamkesos 3x24 jam pada hari kerja.

alasan katanya takut kalo tidak dilayani dengan baik sehingga tidak
menunjukkan kartu dari awal, pas mau pulang baru menunjukkan kartu
itu ada beberapa (N3, 130-134)
-tidak rawat inap di kelas III
-tidak sesuai sistem rujukan, kecuali gawat darurat

TEMUAN LAIN

Pengalaman Mendaftar Jaminan Kesehatan

-Masyarakat ingin mempunyai jaminan kesehatan untuk


mencegah kemungkinan yang buruk bila jatuh sakit tidak bisa
mendaftar ke Jamkesda Kota Yogyakarta.
Kulo nyuwun, Nek kangge persiapan mboten saged mbak ning nek kangge
putrane nopo sinten.. (N5, 66-68)

Kekecewaan Stakeholder

Saran ke depannyaTidak ada saran karena hampir tidak mungkin


didengarkan. Hal yang mustahil (dengan raut kecewa). (N1, 139141)

Perhatian Masyarakat yang Kurang

-Warga umumnya kurang mengetahui prosedur karena:


Jadi kalo sampe masyarakat itu tidak tau arti kata Jamkesmas, Jamkesos,
Jamkesda itu tadi tu karena masyarakat pas pertemuan itu cuma gojeg aja
ya. (N5, 54-57)

solusi: penggurus RT akan turun tangan dalam membantu


masyarakat

HARAPAN JAMINAN KESEHATAN KEDEPAN


ya istilahnya itu untuk jaminan kesehatan itu semua ya dapat (N4,
147-148)
Harapannya besok tahun 2014 kan mau ada BPJS. Kita harapannya
bisa lebur jadi BPJS... (N2, 174-176)

BPJS harus memberikan nomor identitas tunggal untuk setiap


peserta.
Pasal 15 ayat 1 UU : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Wajib memberikan nomor identitas tunggal kepada setiap
peserta dan anggota keluarganya

Saat ini data kepesertaan masih tumpang tindih dan belum


sinkron

Maka perlu untuk unifikasi data kepesertaan agar


tercapainya kepesertaan yang menyeluruh.

Unifikasi data kepesertaan ini perlu diawali dengan unifikasi


data kepesertaan antara satu penyelenggara jaminan
kesehatan dengan penyelenggara yang lain.

Selain itu perlu integrasi antara data kepesertaan jaminan


kesehatan dengan data kependudukan yang ada.

KESIMPULAN

Terdapat tumpang tindih kepesertaan, di data Jamkesmas dengan


Jamkesda atau Jamkesmas dengan Jamkesos.

- perlu perbaharuan data setahun sekali mengingat masyarakat miskin


dan rawan miskin dapat berubah.

- peserta telah memanfaatkan kepesertaannya untuk berobat dan


melakukan pemeriksaan di Puskesmas atau rumah sakit yang telah
bekerja sama dan pelayanannya baik

- Jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat di Indonesia menjadi


harapan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai