Anda di halaman 1dari 26

SJAMSU UMAR

Subdevisi Geriatri Bagian/ SMF


FK Unsyiah/ RSUZA

Problema osteoporosis menjadi permasalahan


dunia, karena angka rata-rata harapan hidup di
seluruh dunia meningkat tidak hanya di negaranegara berkembang. Disamping itu angka
kematian pun menurun yang membawa akibat
meningkatnya jumlah lanjut usia wanita
maupun pria di dunia.
Osteoporosis tidak hanya disebabkan karena
terhentinya menstruasi pada wanita tetapi juga
osteoporosis karena usia lanjut sehingga pria
pun bisa terkena

Insiden di Amerika Serikat tahun 1998


dari 28 juta penderita osteoporosis
terjadi lebih dari 1,5 juta kasus patah
tulang pertahun pada wanita pasca
menopause yang membawa akibat
biaya pengobatan yang sangat tinggi.

Menurut WHO pada consensus


development Conference (1992)
osteoporosis adalah:
a disease characterized by loe bone mass
and microarchitectural/ deterioration of bone
tissue, leading to enhanced bone fragility
and a consequent increase in fracture risk

Suatu penyakit dengan sifat-sifat khas


berupa massa tulang yang rendah disertai
dengan perubahan mikro arsitektur dan
kemunduran kualitas jaringan tulang yang
akhirnya
menyebabkan
terjadinya
peningkatan
kerapuhan
tulang
dan
peningkatan kemungkinan resiko terjadinya
patah tulang.

Osteoporosis sering dijuluki:


Silent thief yang berarti pencuri diam-diam
dari massa tulang.
Silent disease karena pada stadium awal
tidak menimbulkan gejala yang nyata dan
gambaran radiologis baru jelas bila
penurunan densitas mineral tulang lebih dari
30%.

Gejala osteoporosis dapat berupa nyeri,


perubahan bentuk tubuh (deformitas) dan
sampai timbul patah tulang.
Patah tulang ini dapat terjadi pada semua
tulang, tetapi yang paling sering adalah
tulang belakang, tulang pangkal paha, dan
tulang pergelangan tangan.

Osteoporosis primer
Adalah osteoporosis yang sering terjadi
(80% dari seluruh osteoporosis). Dibagi 2:
Osteoporosis wanita pasca menopause
(osteoporosis tipe 1)
Osteoporosis senil yang terjadi pada pria
maupun wanita usia diatas 75 tahun
(osteoporosis tipe 2)
1.

2. Osteoporosis sekunder

Adalah osteoporosis yang disebabkan


oleh suatu penyakit lain yang
mengakibatkan kelainan pada tulang.
Misalnya kelainan bawaan, keganasan,
dan akibat yang dimakan dalam waktu
lama, misalnya kortikosteroid

1.

Puncak masa tulang saat maturasi, yang


dapat ditentukan oleh:
Genetik
Nutrisi
Aktivitas fisik dan olahraga
Gaya hidup (minum alkohol, merokok,
kopi)
Penyakit kronis
Latrogenik: pemakaian kortikosteroid, anti
kejang jangka panjang.

2. Kehilangan masa tulang pasca


menopause.
Peningkatan kehilangan masa tulang
trabekular terutama 3 sampai 10 tahun
pasca menopause, karena peningkatan
resorpsi tulang akibat estrogen yang
menurun.

3. Kehilangan masa tulang akibat


bertambahnya usia.
Dimulai saat usia 35 sampai 40 tahun baik
laki-laki maupun perempuan
Baik tulang kortikal maupun trabekular
akan berkurang karena pembentukan
tulang lebih rendah daripada penyerapan
tulang.

4. Faktor-faktor resiko
Genetik
Gaya hidup
Obat-obatan
Lain-lain: berat bdan kurang (kurus),
penyakit kronis, imobilisasi lama

Tulang manusia dewasa terdiri dari 213 keping


tulang yang secara anatomis terbagi atas
tulang pipih dan tulang panjang.
Secara embriologi, tulang pipih terbentuk
melalui osifikasi endokonmodral dan osifikasi
membranosa.
Tulang panjang merupakan silinder yang
berlubang dan ditengahnya disebut diafisis
dengan ujung terbagi atas metafisis yang
terletak diantara diafisis dan lempeng
pertumbuhan dan epifisis yang terletak distal
lempeng pertumbuhan.

Secara mikroanatomi, tulang pipih, metafisis


dan epifisis tersusun atas tulang trabekular,
sedangkan diafisis tulang panjang terdiri dari
tulang kortikal.
Tulang trabekular tersusun dari jaringanjaringan longgar seperti rumah tawon yang
secara metabolik sangat aktif.
Tulang kortikal merupakan tulang yang solid
yang berfungsi sebagai penyokong.
Unit struktural tulang trabekular dan kortikal
disebut osteon.

Bagian luar tulang dibungkus oleh jaringan ikat


yang kuat yang disebut periosteum dan bagian
dalam tulang yang berbatasan dengan sumsum
tulang dibungkus oleh endosteum.
Periosteum kaya akan pembuluh darah yang
memberi nutrisi pada tulang dan juga ujungujung saraf sehingga periosteum merupaka
bagian tulang yang sensitif terhadap berbagai
rangsang sensoris.
Endosteum merupakan jaringan membranosa
yang juga kaya akan pembuluh darah.

Tulang mengalami 2 macam pertumbuhan


yaitu modeling dan remodeling.
Modeling tulang adalah proses
pertumbuhan tulang yang menghasilkan
bentuk atau pembentukan kembali akibat
aksi independen osteobals dan osteoklas.
Modeling terjadi pada orang dewasa yang
merupakan perunahan bentuk tulang akibat
beban mekanik.

Remodeling tulang merupakan proses


perbaikan tulang yang terjadi berpasangan
yaitu resorpsi oleh osteoklas dan formasi
oleh osteoblas. Sedangakn formasi tulang
tidak selalu diikuti oleh resorpsi tulang.
Pada penderita osteoporosis, proses
resorpsi lebih aktif dibandingkan proses
formasi dehingga terjadi defisit masa tulang.

Sel tulang terdiri dari osteoblas, osteoklas dan


osteosit.
1. Osteoblas adalah sel tulang yang
bertanggung jawab terhadap proses formasi,
juga berperan memulai proses resorpsi melalui
berbagai proteinase netral yang dihasilkan.
Pada permukaan osteoblas terdapat berbagai
mediator metabolisme tulang sehingga
osteoblas merupakan sel yang sangat penting
pada bone turnover.

2. Osteosit merupakan sel yang terbenam


didalam matriks tulang. Sel ini berasal dari
osteoblas, memiliki juluran sitoplasma yang
menghubungkan antara osteosit satu
dengan lainnya dan juga dengan bone lining
cells di permukaan tulang.

Memaksimalkan massa tulang harus


dilakukan pada tiga tingkatan yaitu:
Maksimalkan massa puncak tulang (peak
bone mass)
Tunda timbulnya permulaan kehilangan
tulang (onset of bone loss)
Perlambat kecepatan (rate) kehilangan
tulang.

Peak bone mass adalah massa puncak


tulang yang sangat dipengaruhi oleh
kemampuan genetik seseorang, cukupnya
aktivitas fisik dan latihan jasmani, pola
makan dan hormon seks.
Latihan fisik menstimulasi pertumbuhan dari
tulang-tulang yang tertekan. Konsumsi
kalsium mempengaruhi puncak massa
tulang yang tercapai. Khusus pada wanita
sikluss menstruasi yang teratur penting
untuk mempertahankan kadar estrogen.

Ada tiga hal yang dapat membantu


tercapainya puncak masa tulang yang tinggi:
1. Olahraga teratur
Telah dibuktikan dari berbagai penelitian
bahwa puncak massa tulang anak-anak
sampai dewasa yang aktif berolahraga lebih
tinggi daripada orang yang tidak aktif.
Latihan fisik yang terbaik untuk tulang
adalah weight bearing exercise atau
menumpu berat badan sambil berdiri,
misalnya jalan, jogging, dansa, lari dsb.

2. Diet seimbang
Diet yang baik untuk pencegahan
osteoporosis adalah yang cukup
mengandung protein, kalsium dan vitamin D.

3. Hindari rokok, alkohol, kopi dan soft


drink.
Rokok (nikotin) menyebabkan
terganggunya reabsorbsi kalsium dalam
ginjal sehingga mengurangi massa tulang.
Alkohol merusak tulang
Kopi: kafein meningkatkan pengeluaran
kalsium melalui urin
Soft drink banyak mengandung karbonat
yang menghambat penyerapan kalsium.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai