Anda di halaman 1dari 102

Rational Prescribing DOGA

dan Penulisan Resep

Prof Dr dr M.T. Kamaluddin, MSc, SpFK

Department of Pharmacology
Medical Faculty Sriwijaya University
2013

Students learn :
1. DOGA
2. Terminology & scope rational prescribing

3. Therapeutic process
4. Writing Prescription

4 Misi Menuju Indonesia


Sehat 2010

Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan


Kesehatan

Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup


Sehat

Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan


Kesehatan yang Bermutu, Berkeadilan, Merata, dan
Terjangkau

Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan


Individu, Keluarga dan Masyarakat beserta
Lingkungannya

Persamaan Etika dan Hukum (no 3) :


Mengandung hak dan kewajiban anggota-anggota masyarakat, agar
tidak saling merugikan

Profesi Kedokteran

Proses Pelayanan Kesehatan


Hubungan dokter-pasien

Hak dan Kewajiban dokter-pasien


5

Input
Proses
Output

-Profesi dokter atau dokter gigi, dll


- Etika
- Pasien dan keluarga
- Sarana Kesehatan
- Aturan-aturan yang berlaku
- Tindakan tindakan kedokteran

Outcom
e

KONSEP SEHAT & SAKIT


Menurut WHO (1947)
Sehat : suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental
dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut
yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman
dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang
menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan
internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam
hidup.

UU No.23,1992 tentang Kesehatan :


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dalam pengertian ini maka kesehatan harus
dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh
terdiri dari unsur unsur fisik, mental dan
sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan.

INDONESIA SEHAT 2010

Model-Model

(dalam kesisteman)
(Desentralisasi)

Keluarga Sehat
Desa Sehat
Kecamatan Sehat
Kota/Kabupaten Sehat
Propinsi Sehat

Sehat adalah Hak Manusia (Dasar Moral)


Sehat adalah Investasi
Paradigma Sehat (Dasar Fikir)
Pembangunan Berwawasan Kesehatan (Wawasan)

Moral

Sistem &

Manajemen
Private Goods
(Kesehatan Individu &
Keluarga)

Model, Sistem:
Pelayanan Kesehatan Primer
Pelayanan Kesehatan
Sekunder
Asuransi (Sosial,
JPKM, Private)

Desentralis
asi

Public Goods

(Kesehatan Kewilayahan)

Model, Sistem:
Pengembangan
Kesehatan Wilayah

UU Kesnas (Normatif)
UU SKN Baru (Implementatif)

Pemerintah
Lintas Sektor

RUU JSN
RUU Praktek Kedokteran
UU Lingk, UU Pendidikan
UU Konsumen, dll

Sistem Kesehatan Nasional


(2004)

Untuk masa mendatang apabila Sistem Jaminan


Kesehatan Nasional (SJKN) telah berkembang,
pemerintah tidak lagi menyelenggarakan UKP
strata pertama melalui Puskesmas.
Penyelenggaraan UKP strata pertama akan
diserahkan kepada masyarakat dan swasta dengan
menerapkan konsep dokter keluarga, kecuali di
daerah yang sangat terpencil yang masih dipadukan
dengan pelayanan Puskesmas

Basis Kompetensi (Pendidikan)


Kewenagan Dlm Pelayanan

Sistem Pendidikan
Berjenjang
(Terstruktur)

C (Spesialis)
Sehat
PROMOTIF, PREVENTIF, PROTEKTIF
(Komunikasi, Edukasi, Informasi)

Sakit
UPAYA KURATIF

A = Pendidikan Dokter Umum


A + B =Pendidikan Dokter Keluarga (5 Star Doctors)
C = Pendidikan Dokter Spesialis

Kurikulum

A = KIPDI II
A + B = KIPDI III
(5 Stars Doctors)

Ciri Khusus Dokter


Keluarga (Kompetensi):
Care and Cure Provider

WHO

Decision Maker
Communicator
Community Leader
Manager

Dokter Keluarga Harus Dapat Bicara


Tentang Kesehatan Bukan Hanya
Tentang Penyakit

Gizi
Life Style

Kesehatan Ibu dan Anak


Lingkungan Sehat
Olah Raga dan Rekreasi
Medical Back-up

Saat
mendatang
Dokter Keluarga (langsung)
Saat ini
Mahasiswa
Tk I

4 tahun

2 tahun
Ko-asisten
Dokter
Umum

5 Star Doctor,
WHO
Kurikulum Dokter Keluarga
7 Tahun
?

Dokter Keluarga
adalah

Dokter Umum
(Baru)

The Mandala of Health


culture
A model of human ecosystem
community
lifestyle

Personal
behavior
Sick
care
system

family
spirit
body

Human
biology

Psycho-socioEconomic
Environment

mind

work

Physical
environment

Human-Made Environment
biosphere

Definition of Competencies (1)


Competence includes a broad range of
knowledge, attitudes, and observable
patterns of behaviour which together
account for the ability to deliver a
specified professional service.
McGaghie, et.al, 1978, WHO

Definition of Competencies (2)


Competencies combine appropriate
supporting knowledge and professional
attitude, and they are performed
reliably in natural settings without
assistance.
Chambers, 1993, J. Dent Educ

Definition of Competencies (3)


Professional competence is the habitual and
judicious use of communication, knowledge,
technical skills, clinical reasoning, emotions, values,
and reflection in daily practice to improve the health
of the individual patient and community:
What you know
How you use what you know
How you add to what you know
Epstein and Hundert, 2002, JAMA

What is Competency?
seperangkat tindakan cerdas dan
penuh tanggungjawab
dimiliki seseorang sebagai syarat
untuk dianggap mampu oleh
masyarakat
dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu
(SK Mendiknas No. 045/U/2002)

KESEHATAN MASYARAKAT
INPUT
Incidence &
Prevalence of
Diseases
Mortality

Health
Behaviour
Environment
Psychobiological
Endurance

PROCESS
Manajemen of
Community Health
Organization
Empowerment
(Pemberdayaan)

OUTPUT
Incidence &
Prevalence of
Diseases
Mortality
Health
Behaviour
Environment

Psychobiological
Endurance
23

6 prinsip yang harus


diterapkan Dokter Keluarga
)

(Sugito Wonodirekso, 2004

A. Memberikan pelayanan secara komprehensif


atau dengan kata lain adalah pelayanan yang
paripurna.
sbg mitra, konsultan, atau penasihat dikala sakit dan sehat.

B.Memberikan pelayanan secara bersinambung.

terus menerus, mulai dari konsepsi


(pembuahan/dalam rahim) sampai mati dan
tentu saja selama sakit sampai sembuh dan
sehat kembali. RM yang handal & kerjasama.
24

C.Memberikan pelayanan yang


koordinatif dan kolaboratif.
Kerjasama dengan para spesialis yang dikoordinasikan
DK sbg kolaborasi saintifik yang handal untuk
meningkatkan kepercayaan pasien kepada pelayanan
medis yang disediakan.

D.Mengutamakan pencegahan. Pencegahan di sini


berarti luas (penyuluhan, vaksinasi, upaya KB,
pemeriksaan kehamilan, dan pemantauan tumbuhkembang anak, membuat diagnosis dini dan memberikan
pengobatan yang cepat dan tepat, membuat rujukan
cepat ,dsb)

25

E. Mempertimbangkan keluarganya.
bahwa pasien adalah bagian dari keluarganya. Salingaruh (interaksi) antara pasien dan keluarganya
merupakan salah satu fokus perhatian DK

F. Mempertimbangkan komunitasnya.
DK mengingat bahwa pasien merupakan bagian dari
komunitasnya baik di lingkungan tempat tinggal maupun
kerjanya.

26

Pengertian Dokter Keluarga (DK)


sebuah disiplin klinik yang sebagai keilmuan
memberikan perhatian kepada pelayanan
primer, personal, berkelanjutan dan
komprehensif dan menekankan keluarga
sebagai unit perawatan dan sasaran untuk
melakukan tindakan-tindakan pencegahan
(Gan cit Sutomo, 2001).

27

dokter yang menyelenggarakan upaya


pemeliharaan kesehatan dasar paripurna
dengan menggunakan pendekatan menyeluruh
untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
individu dalam keluarga dan oleh setiap anggota
keluarga dalam kelompok masyarakat yang
memilihnya sebagai mitra utama pemeliharaan
kesehatan (Depkes RI, 1999).

28

Tanggungjawab DK
Dokter keluarga bertanggung jawab
melaksanakan pelayanan kesehatan personal,
menyeluruh, terpadu, berkesinambungan dan
proaktif yang dibutuhkan pasiennya dalam kaitan
sebagai anggota dari satu unit keluarga,
komunitas serta lingkungan pasien berada, serta
jika berhadapan dengan masalah yang tidak
mampu ditanggulangi, bertindak sebagai
koordinator merencanakan konsultasi dan atau
rujukan yang diperlukan kepada dokter ahli yang
sesuai (Aswar,2001)
29

Ruang Lingkup DK
Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter
Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer
sebagai bagian suatu jaringan pelayanan
kesehatan terpadu yang melibatkan dokter
spesialis di tingkat sekunder dan rumah sakit
rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap,

30

Diselenggarakan secara komprehensif,


kontinyu, integratif, holistik, koordinatif dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang
peran keluarga dan lingkungan serta
pekerjaannya.
Pelayanan diberikan kepada semua pasien
tanpa memilah jenis kelamin, usia dan faktorfaktor lainnya

31

4. KONSEP BLOOM
KETAHANAN
PSIKOBIOLOGIK

PERILAKU

DERAJAT
KESEHATAN

PELAYANAN
KESEHATAN

LINGKUNGAN

Rational Drug Use

Study experiences
Errors in prescribing process;
Wrong dose
Wrong frequency
Wrong duration
Wrong administration technique

Patient factors:
Failure to take drug or partial compliance
Taking more drugs than instructed
Self-treatment

Wrong technique of administration


Taking expired drugs

Explanations:
Lack of knowledge
Influenced by others

Negative attitudes
Own experience
Own perceptions
Difficult/complicated regimen
Extremes of age and need for assistance

Why do we prescribe?
need to have a therapeutic aim in mind !
Alleviating symptoms
Replacing deficiencies
Preventing disease
Curing disease
Prescribers may have tactical reasons for prescribing:
To buy time while waiting for another intervention
To monitor a patient's condition when they present for their repeat
prescription
For a therapeutic trial to help diagnosis
To respond to patients' expectations and maintain the doctor-patient
relationship

Rational Use of Drugs


Ensure therapeutically sound and
cost-effective use of drugs by health
professionals and consumers

Rational Use of Drugs


Improving the use of drugs by health
workers and the general public is crucial
to:
reduce morbidity and mortality
from communicable and noncommunicable diseases, and
contain drug expenditure.

Rational Use of Drugs


A sound rational drug use programme in any
country has three elements:
Rational drug use strategy and monitoring advocating rational drug use, identifying and
promoting successful strategies, and securing
responsible drug promotion.
Rational drug use by health professionals
Rational drug use by consumers

Rational drug use by health


professionals
Develop national standard treatment
guidelines, essential drugs lists,
educational programmes and other
effective mechanisms to promote rational
drug use by health professionals.

Rasional didefinisikan sebagai :


Menggunakan nalar sebagai pertimbangan
tertinggi untuk menentukan hal seperti
pendapat, perbuatan, penilaian, dsb ;
bukan dgn perasaan subyektif

Rasionalitas pengobatan melalui:


obyektif-ilmiah (terpilih)
subyektif (banyak bias)
pengobatan alternatif (evidence sedikit)
cara-cara lain .............
Penyimpangan yg sangat diluar standard profesi
perlu diresahkan dlm ilmu pengobatan.
42

What is rational prescribing?


Maximizing effectiveness
Minimizing risk
Minimizing cost, and
Respecting patient choice

Six "rights" of prescribing


the right diagnosis
the right drug
the right dose
the right route
the right patient
the right time

What are essential drugs?

"Essential drugs are those drugs that


satisfy the health care needs of the
majority of the population;
they should therefore be available at all
times in adequate amounts and in the
appropriate dosage forms, and at a
price that individuals and the community
can afford."

Process of decision making


Necessary information may not always be
readily available, we need to consider:
Seriousness of the diagnosis
Drug efficacy
Seriousness and frequency of potential
adverse effects
Safety and efficacy of alternative treatments

47

Pharmacodynamics
Pharmacokinetics

48

49

50

Muara komunikasi adalah untuk memperoleh


ketaatan berobat serta penyampaian informasi
tepat tentang langkah pengobatan yang
diberikan oleh dokter kepada pasiennya.

51

52

Contoh cara analisis pilihan P-drug


Masalah/diagnosis

: typhoid fever, pada anak 7 tahun

Tujuan terapi

: eradikasi s, typhi

Daftar obat (P)

: kloramfeniko, kotrimoksasol,
siprofloksasin

Analisis pilihan

P
Kloro
Kotrim
Siprofl
Kesimpulan
Kesimpulan

Efikasi
+
+
+

Keamanan
+/+
+/-

Cocok

Biaya

+
+
-

+
+++
+

: Kotrimoksasol , tepatkan dosis & lama


pemberian

53

Keuntungan
Merupakan sintesis berbagai pakar
Membantu untuk mengambil keputusan
Dapat meningkatkan mutu praktis

Kerugian

Kaku, mungkin tidak cocok untuk semua kasus yg dihadapi

Mengekang pikiran karena manja dengan patokan saja

54

Contoh Kriteria Patokan

Tingkat bukti
Ia

Bukti diperoleh dari meta-analisis uji acak terkontrol.

Ib

Bukti diperoleh dari paling sedikit 1 uji acak terkontrol.

IIa

Bukti diperoleh dari paling sedikit 1 uji terkontrol yang baik tanpa acak.

IIb

Bukti diperoleh dari paling sedikit 1 uji kuasi-eksperimental terdisain baik..

III

Bukti diperoleh dari uji deskriptif non-eksperimental terdisain baik, seperti studi
komparatif, studi korelasi atau studi kasus.

IV

Bukti diperoleh dari laporan komisi pakar atau pendapat atau pengalaman ahli.

Tingkat rekomendasi

Untuk tingkat bukti Ia dan Ib


Masih perlu paling sedikit 1 uji acak terkontrol untuk memperkuat
rekomendasi

Untuk tingkat bukti IIa, IIb dan III


Memerlukan uji klinik yang dilaksanakan dengan baik tapa acak terhadap
topik yang direkomendasikan.

Untuk tingkat bukti IV


Perlu bukti lain yang diperoleh dari laporan komisi pakar, pendapat atau
pengalaman ahli yang memang sulit untuk dilakukan uji klinik berkualitas baik.

GPP

Tolok ukur praktek yang baik


Direkomendasikan baik atas dasar pengalaman klinik dari kelompok
pengembang patokan (guideline).

55

The Essential Medicines


Selection
Target
National list of

essential medicines

Registered medicines

All the drugs


in the world

Levels of
use
S

CHW

dispensary
Health center
Hospital

Referral hospital

Private sector

S
Supplementary
specialist
medicines

Clinical guidelines and a list of essential


medicines lead to better prevention and care
List of common diseases and complaints
Treatment
choice

Treatment guidelines

Essential medicines list


/ National formulary

Training and
Supervision

Financing and
Supply of drugs
Prevention
and care
Health Technology and Pharmaceuticals

Components of rational
prescribing
Evidence
Reliability (gold standard is RCT, systematic reviews)
Availability
number needed to treat/harm (NNT/NNH)

Alternatives and their efficacy


Same class, different class
different modality (eg, physiotherapy, occupational therapy,
alternative therapies)

Contraindications
Hypersensitivity, children, elderly, pregnancy, breast
feeding, liver or renal impairment

Drug interaction

Similar mechanism of action or adverse effects


enzyme inducers or inhibitors
narrow therapeutic window
Pharmacokinetics

Optimal dose and duration


Pharmacokinetics, route, patient weight or body surface
area, drug half life, calculation errors (correct units)

Formulation or route
Target site, speed of onset, bioavailability
dosing frequency
patient acceptability

Compliance

Polypharmacy
dosing frequency
potential adverse effects
patient ability, patient beliefs, adequate counselling

Adverse drug reactions


Interpretation and communication of risk to patients

Monitoring
Objective or subjective, efficacy (symptoms, disease
markers, blood levels), toxicity

Availability
Cost (generic v branded), formularies

Common scenario
A case of URTI
A 25 years old previous healthy lady was
diagnosed to have URTI, drug given by
previous doctor include
Prednisolone 5mg TDS
Ciprofloxacin 250mg daily
Piriton 4mg TDS
Codeine phosphate 30mg TDS
Phensedyl 10ml TDS

Cough
Cough commonly secondary to postnasal drip or inflammation of
the pharynx
Antihistamines that reduce nasal discharge may already control
the cough without need of additional medications
Cough mixtures contain one or a combination of substances
ranging from simple syrup or potent drug such as opioid
deriatives
Opioid derivatives, including codeine have only been shown to
be more effective in suppressing pathological chronic cough, are
not superior to simple syrup in reducing cough associated with
URTI
Clinical trials failed to show any effectiveness from
mucolytics/expectorants in the relief of cough associated with
URTI

Nasal symptoms
Antihistamines and alpha adrenergic agonists are
most commonly used
Systemic non-selective antihistamines have been
shown to reduce symptoms of sneezing and nasal
discharge
Effect of selective non-sedating antihistamines are
inconclusive

Antibiotics
Majority of URTI are self-limiting viral infection
2 systematic reviews on a total of 19 trials
failed to show any beneficial effect from antibiotics for the
cure or symptomatic relief of the common cold

Antibiotics
increase the cure rate of rhinosinusitis characterized by
persistent nasal discharge in children
shorten duration of pharygitis by 1-2 days for patients with
culture-positive group A beta hemolytic Strep

Antibiotics
Choice of antibiotics should be guided by
epidemiology data on likely pathogen
Group A Strep
most likely bacteria for pharyngitis
Pen V is the most rational choice as most are sensitive to
penicillin, erythromycin alternative but 22% resistant

Quinolones should be reserved for infections not


cure by the above antibiotics as they are more
broad spectrum and overuse lead to increase
resistance rate

Patient expectations
23% of people did not always expect drug from a
consultation
78% disagreed that more drugs were better and 7%
said doctors gave them too many drugs
For URTI problem, 91% expected medications from
a consultation for URTI, 57% said they would accept
no medication if doctor explained none was
necessary

Scenario 2
70/M with Hx of Degenerative spine, gout, HT, DM,
AF, IHD with PCI, BPH, # Rt hip with AMA, chronic
Constipation
FU today in GOPC
Also c.o URTI x 1/52 with RN, cough, dry mouth,
sorethroat, malaise, fever 38.1C
Exam: unremarkable
Seen twice in GOPC treated as URTI given Rx by
GOPC Dr. but no improvement after medication

Medication list
Aspirin 80mg QD
Digoxin 62.5mcg QD
Moduretic 1 tab OM
Adalat R 40mg BD
Acertil 4mg QD
Minipress 2mg BD
Allopurinol 100mg QD
Senokot 2 tab nocte
Dologesic 1 tab QID PRN

Triact 1 tab QID PRN


Analgesic Balm LA tds PRN
Aqueous Cr LA TDS PRN
Neozep 1 tab TDS PRN
Piriton 4mg TDS PRN
Bisolvon 8mg TDS PRN
Panadol 500mg QID PRN
Phensedyl 10mg TDS PRN

Discussion
Neozep contains :
Phenylpropanolamine 25mg
Piriton 2mg
Panadol 150mg

Neozep+Piriton+phensedyl = antihistamine OD!


Dologesic also contains:
320mg Acetaminophen

Pandaol + Dologesic + Neozep = Panadol OD!!

Discussion
BPH +Antihistamine = AROU!!
Allopurinol for Gout
Effective dose of allopurinol should be 300mg
qd(for pts with normal RFT)

Constipation secondary to Adalat R

Discussion
Moduretic + Acertil
Moduretic contains amiloride 5mg +
hydrochlorothizide 50mg
diuretics potentiate ACEI-induced ARF
retrospective study compared ACEI alone vs
combination of an ACEI and a diuretic
A highly significant group difference (P < .001) in
ARF in 2.4% of Group ACEI alone vs 33% of
combination group
Ref. Clin Nephrol. 1994;42:170-174.

Discussion
K-sparing Diuretics + ACEI
concomitant use of an ACEI or an ARB and a
potassium-sparing diuretic may cause
additive, and in some cases life-threatening,
hyperkalemia

UK experience
The most common errors

supply of the wrong medicine (23%),


wrong strength of the prescribed medicine (23%)
the wrong directions for use (10%)
Wrong quantity of medicine (10%)

Factors contributing to errors

look alike and sound alike medicines(33%)


high workload and/or low staffing (23%)
inexperienced staff (20%)
transcription (14%)
other causes (10%)

UK experience
Incidences were caused by
misreading the prescription (24.5%)
similar drug names (16.8%)
selecting the previous drug or dose from the
medication record on the pharmacy computer
(11.4%) or similar packaging (7.6%)

Careful Prescriptions
Units
Avoid decimal points
Dose frequency
Route of administration
Advice on administration
Knowledge

Factors that influence drug response


- the importance and role of compliance, gender,
age, and disease
states in determining the effect of drugs.
- the mechanisms by which drug-drug interactions
take place.
- drug-drug interactions :
- for anticoagulants,
- nonsteroidal
- antiinflammatory drugs,
- non-sedating antihistamines,
- antibiotics,
- and sedative hypnotics
76

Genetic factors that influence drug response


- the role of inheritable traits in determining drug effects
- the characteristics of the following idiosyncratic reactions:
i) glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency
ii) favism
iii) plasma esterase abnormalities
iv) other drug metabolism idiosyncrasies
v) porphyrias
vi) hereditary methemoglobinemia
- Relate the types of adverse effects of drugs and their
characteristics.
- Contrast tachyphylaxis, tolerance, and dependence and their
role in responses to drugs

77

Forgot all already?

Irrational prescribing
Rarely intentional and often arises by
default
for example
a diagnosis is found to be incorrect but the
treatment is not discontinued
additional treatment is started to treat the
adverse effects of another drug
doses not correctly titrated, resulting in
overdosage or underdosage

Irrational Prescribing

Extravagant prescribing
Over prescribing
Incorrect prescribing
Multiple prescribing
Under prescribing

HOLISTIK KOMPREHENSIF
(BIOPSIKOSOSIAL DAN
CULTURAL)
HOLISTIK

SOSIAL

PSIKOLOGI

BUDAYA

CULTURAL

KOMPREHENSIF

PREVENTIV
PROMOTIF

KURATIF

REHABILITATIF

ASUPAN NUTRISI
KURATIF

ASUPAN PERAWATAN
ASUPAN MEDIK

SURGERY

Medica mentosa

FARMAKOLOGY

NON FARMAKOLOGI

PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL BERDASARKAN KBK

PROSES TERAPI

ANAMNESIS

DIAGNOSIS

TENTUKAN RENCANA TERAPI

R/
NON TERAPI

BERI OBAT
BERI INFO
EVALUASI

R/

PENULISAN RESEP
Dr (NAMA LENGKAP)
Praktek Umum

SIP
: No.03 / tahun 2006
Alamat : Jln Ganting II No 16 Padang
Telp
: 0751890114
Praktek Senin Jumat
Jam 17.00 - 19.00

2. Supercriptio

R/

3. InsCriptio

5. Signature

Pro

1.
Prescriptio

Nama Kota, 17-5-2006

Paracetamol 100 mg
Tab CTM
Tab Bisolvon No I
SL q s
m f pulv d t d No XV
StddpI
Paraf / T T
: Nadia

4. Subcriptio

Penulisan resep LENGKAP


Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari:
1.

Inscriptio nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)

2.

Prescriptio nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara


pembuatan (kalo racikan), dll

3.

Signatura cara pemakaian, BSO, jumlah obat, waktu minum

4.

Pro nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat (kalo


obat mengandung narkotika)

5.

Subscriptio paraf atau tanda tangan (kalo obatnya narkotika)

Yang paling sering dilupakan sama kita itu inscriptio ama


pro-nya. Fasil2 udah banyak sekali yang ngeluh katanya
mahasiswa selalu lupa sama 2 hal itu. Jadi temen2 jangan
sampe lupa ya,, terutama PRO-nya.

Prescriptio

Bentuk umum :
Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat
Kalo racikan (misalnya puyer) di baris bawahnya dimasukin cara
pembuatan

Contoh non puyer


Parasetamol tab 500mg No. X
Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I

Contoh puyer

Mau bentuk obatnya dulu baru nama


obat jg boleh

Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv dtd. No. XXI

Signatura
Bentuk umum:
Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah
obat per minum, waktu minum

Contoh:
S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam
artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet,
sesudah makan, jika demam

S 4 dd c. orig II a.c.
artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2
sendok bawaan (sirup), sebelum makan

Pro
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat

badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat


mengandung narkotika)
Contoh:
Pro: An. Mike Tyson
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
(alamatnya gak wajib kecuali obatnya ada
narkotika)

Subscriptio
Bentuk umum: cuma tanda tangan atau
paraf doang. Tanda tangan untuk obat
yang mengandung narkotika, dan paraf
kalo obat-obat lain yang tergolong
B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras),
Psy(psikotropika)
Kayanya ga perlu dikasi contoh ya..
Hehee..

Tambahan
Untuk setiap resep jangan lupa ditutup
pake garis, trus dikasi tanda tangan atau
paraf di sebelahnya, abis itu baru lanjutin
ke resep kedua.
Berikut contoh format sebuah resep yang
lengkap

Dr. Hendra Tri Hartono


SIP 0706259223
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jl. Salemba Raya no. 6
Jakarta Pusat

Inscript
io
Jakarta, 1 Juni 2010

R/ Eritromisin tab 500mg tab No. XXX


S 4 dd tab I a.c.

R/ Parasetamol tab 500mg tab No. X


S 3 dd tab I p.c. p.r.n. demam

R/ Povidon Iodin 1% fls No. I


S 2 dd garg.

Pro : Tn. Adam


Usia : 40 tahun

Pro

Prescriptio, signatura,
subscriptio
Jangan lupa
garis penutup
setelah tiap
resep

PERHATIAN!!
Di contoh kasus2 di bawah ini, cuma akan
dijelasin gimana cara perhitungan dosis
dan gimana cara nulisnya
Untuk penulisannya demi menghemat
tempat, bagian inscriptio dan pro akan
dihilangkan. Jd ntar cuma prescriptio ama
signaturanya doang
Tp JANGAN sampe lupa ya teman2 untuk
nulis inscriptio ama pro waktu OSCE
nanti!!

I. RESEP
Pengertian :
Resep adalah Permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker
untuk membuatkan obat dalam BSO tertentu dan
menyerahkannya pada penderita.
o Defenisi
Resep adalah wujud akhir dari kompentensi ,
pengetahuan,
keahlian
dokter
dalam
menerapkan bidang farmakologi dan terapi yang
diperuntukan untuk satu penderita

TIPE RESEP
1.

Tipe Magistralis
Tipe magistralis adalah komposisi resep yang ditulis
sendiri oleh dokter berdasarkan pengalamannya dan
tidak ditemukan dalam buku standar yang
diperuntukan untuk satu penderita
- buku standar resmi (literatur)
- Formularium RS
- Standard terapi Puskesmas

2.

Tipe Officinalis
Tipe officinalis adalah resep yang ditulis berdasarkan
formula yang ada yang diperuntukan untuk satu
penderita

KAIDAH PENULISAN R/
1. Tulislah Nama Obat Dengan Jelas
2. Obat yang diberikan untuk pasien oleh dokter yang

3.

4.
5.
6.

menulis resep sudah punya pengalaman tentang obat


tersebut dan atau berdasarkan KBB
Bila dokter sudah mempunyai pengalaman satu
preparat paten tertentu tidak perlu beralih ke preparat
paten lainnya walaupun dinyatakan isinya sama.
Hati-hati memberikan obat secara bersamaan
Terapi psikotropik dan narkotika harus dengan indikasi
yang jelas.
Dispesikasi dengan jelas kekuatan serta jumlah obat
yang ditulis dalam resep(satuan mg/gram, ml/l)

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Dosis tiap obat harus diperhitungkan dengan memperhatikan


variabilitas individu
DOSIS ditulis dengan JUMLAH dan SATUAN yang jelas
Ketentuan mengenai obat ditulis dengan jelas
Hindari polifarmasi incompabiliti
Hindari pemberian obat dalam jangka waktu yang lama
Terangkan dengan jelas pada pasien cara penggunaan obat.
Jelaskan pada pasien bahaya minum obat lain disamping obat yang
diberikan dokter incompabiliti
Beritahu efek samping obat
Lakukan RECORDING pada status pasien sebaik baiknya.

Kertas R/

Dokumentasi 3 th

Permintaan obat melalui telp dihindari kecuali Cito, maka 1 x 24 jam


harus ditulis dikertas R/

SK Menkes RI No 280/MENKES/SK/V/1981 penulisan pemusnahan

Singkatan

Istilah

Arti

a.c.

Ante coenam

Sebelum makan

ad. 1 vic.

Ad unus vicibus

Untuk 1x pakai

ad. Lib

Ad libitum

Tambahkan secukupnya

a.m.

Ante meridium

Sebelum tengah hari

a.n.

Ante noctem

Sebelum tidur

Amp

Ampul

Ampul

Aq. Bidest

Aqua bidestilata

Air yg disuling 2x

auric

auricular

Telinga

b.i.d atau b.d.d

Bis in die atau bis de die

2 kali sehari

Cap

Capsulae

Kapsul

Cr

Cream

Krim

D (dex)

Dextra

Kanan

d.C

Durante coenam

Pada waktu makan

(1-4) d.d.

De die

(1-4x) sehari

d.t.d

Da tales doses

Berilah sejumlah dosis tsb

Singkatan

Istilah

Arti

emuls

emulsum

Emulsi

et

et

Dan

fiat

Buatlah

flc

flacon

Flacon (botol plastik)

fls

flask

Flask (botol kaca)

garg

gargarisma

Obat kumur

gtt

Gutta; guttae

Tetes, obat tetes

haust

haustus

Sekali minum habis

h.m.

Hora matutina

Pagi hari

h.s.

Hora somni

Waktu akan tidur

h.v.

Hora vespertina

Malam hari

inf.

infusum

Infus

Inj.

injectio

Obat suntik

kolf

kolf

Botol infus

Lin.

linimentum

Obat gosok

Liq.

Liquor, liquidus

Cairan, cair

Lot.

lotio

Sediaan cair obat luar

mane

pagi

m. et v.

Mane et vespere

Pagi dan sore

Singkatan

Istilah

Arti

m.f.

Misce fiat

Campur dan buatlah

mixt

mixtura

campuran

nasal

nasal

Hidung

no

nomero

Jumlah

noct

noctum

Tengah malam

O.D.

Oculo dextra

Mata kanan

o.h.

Omni hora

Tiap jam

o.m.

Omni mane

Tiap pagi

opth

opthalmo

Mata

P.c

Post coenam

Sesudah makan

Part dol

Parte dolente

Pada bagian yg sakit

pot

potio

Obat minum cair

p.r.n

Pro renata

Bila perlua

pulv

Pulveres / pulvis

Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam


bungkusan

q.s

Quantum satis

Dalam jumlah semuanya

qq.h.

Quaque hora

Tiap jam

R/

recipe

Ambillah

Singkatan

Istilah

Arti

sol

solutio

Larutan

s.o.s atau s.n.s

Si opus sit atau si necesse Bila perlu


sit

stat

statim

Segera

supp

suppositoria

Supositoria

syr

syrup

Sirup

tab

tabullae

Tablet

troch

trochiscus

Tablet hisap

u.c.

Usus cognitus

Aturan pakai diketahui

u.e

Uses externus

Obat luar

ung

unguentum

Salep

u.p.

Usus propius

Untuk pemakaian profesi


kedokteran

vesp

vespere

Malam hari

vial

vial

Botol untuk injeksi

Anda mungkin juga menyukai