Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Dalam era perkembangan Teknologi masa kini, Mahasiswa Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro dituntut untuk dapat
menyesuaikan tugas pokok serta fungsinya sebagai penggerak utama Bangsa,
sesuai kebutuhan pasaran dan masyarakat luas dibidang Teknologi Permesinan
maupun Organisai kemahasiswaan sesuai Misi Jurusan Mesin. Pada Kurikulum
Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro terdapat Mata Kuliah kunjungan
Industri yang merupakan Mata kuliah wajib Mahasiswa semester enam (6) guna
melengkapi kuliahnya. Diharapkan Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu-ilmu
perkuliahan didunia kerja, selain daripada itu mahasiswa harus mampu
menampung segala aspek-aspek perkembangan bidang perindustrian.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya merupakan salah satu
obyek yang telah kami kunjungi.
1.2

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah kunjungan industri di Institut Teknologi Sepuluh

Nopember diantaranya:
a. Bagaimana perkembangan Fakultas Teknologi Industri (FTI) di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
b. Visi dan misi apa saja yang diterapkan di Institut Teknologi Nopember
1.2 Tujuan
Adapun manfaat kunjungan industri ini ialah:
a. Untuk mengetahui perkembangan fakultas teknologi industri di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
b. Mahasiswa dapat mengetahui visi dan misi apa saja yang diterapkan di
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

1.3 Batasan masalah


Adapun batasan- batasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Ruang lingkup laporan hanya mengenai perkembangan fakultas teknologi
industri di Institut Teknologi Sepuluh Nopember
b. Penjelasan mengenai proses berdirinya Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
1.4 Waktu dan pelaksanaan kunjungan industri
Hari/Tanggal : Selasa 13 Februari 2014
Pukul
: 11.00 16.00 WIB
Tempat:

BAB II
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
1.5 Sejarah ITS Surabaya
Pada tahun 1957 ketika PII Cabang Jawa Timur mengadakan lustrum
pertama, kembali gagasan itu dilontarkan. Sebagai hasilnya, dr. Angka Nitisastro,
seorang dokter umum, bersama dengan insinyur-insinyur PII cabang Jawa Timur
memutuskan untuk mewujudkan berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi
Teknik.
Beberapa alasan pokok pendirian yayasan tersebut antara lain:
a. Lahan Indonesia yang luas dan memiliki kekayaan hasil alam yang melimpah
dan belum dimanfaatkan
b. Kebutuhan akan tenaga insinyur sekitar 7000 untuk melaksanakan programprogram pembangunan dan industri di dalam negeri.
c. Melihat perbandingan dengan jumlah insinyur di negara maju dan
berkembang lainnya yang jauh melebihi jumlah di negara kita.
Pada tanggal 17 Agustus 1957, secara resmi berdirilah Yayasan Perguruan Tinggi
Teknik (YPTT) yang diketuai oleh dr. Angka Nitisastro. Yayasan tersebut
dibentuk sebagai wadah untuk memikirkan tindakan-tindakan lebih lanjut dan
memperbincangkan sedalam-dalamnya segala konsekuensi yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan dalam rangka membulatkan tekad mendirikan sebuah
Perguruan Tinggi Teknik di kota Surabaya.
Pada tanggal 10 Nopember 1957, Yayasan mendirikan PERGURUAN
TEKNIK 10 NOPEMBER SURABAYA yang pendiriannya diresmikan oleh
presiden Soekarno. Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya
memiliki dua jurusan yaitu, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.

Setelah beberapa tahun melalui usaha-usaha yang dirintis oleh tokoh-tokoh


dari YPTT, Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember diubah statusnya menjadi
Perguruan Tinggi Negeri dengan nama: INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER DI SURABAYA
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang semula memiliki 2
(dua) jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Mesin berubah menjadi lima yaitu:
Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Perkapalan, dan Teknik
Kimia. Jurusan- jurusan tersebut kemudian berubah menjadi fakultas. Kemudian
dengan peraturan pemerintah No. 9 tahun 1961 (ditetapkan kemudian pada
tanggal 23 Maret 1961) ditetapkan bahwa Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh
Nopember yang pertama adalah tanggal 10 Nopember 1960.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1965 berdasarkan SK
Menteri No. 72 tahun 1965, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
( ITS) membuka dua fakultas baru, yaitu, Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas
Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Dengan demikian sejak saat itu, ITS mempunyai tujuh
fakultas yang tersebar di beberapa tempat, yaitu: Jl. Simpang Dukuh 11, Jl.
Ketabang Kali 2F, Jl. Baliwerti 119-121, Jl. Basuki Rahmat 84 sebagai kantor
pusat ITS. Pada tahun 1972, Fakultas Teknik Sipil pindah ke Jl.Manyar 8,
sehingga ITS semakin terpencar. Kemudian pada akhir 1975, Fakultas Teknik
Arsitektur pindah ke kampus baru di Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya.
Demikian pula pada tahun 1973 kantor pusat ITS pindah ke alamat yang
sama. Pada tahun 1973 disusunlah rencana induk pengembangan jangka panjang
(20 tahun) sebagai pedoman pengembangan ITS selanjutnya. Rencana Induk
Pengembangan ITS menarik perhatian Asian Development Bank (ADB) yang
kemudian menawarkan dana pinjaman sebesar US $ 25 juta untuk pengembangan
empat fakultas, yaitu, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik Mesin, Fakultas
Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik Kimia. Pada tahun 1977 dana dari ADB
tersebut sebagian digunakan untuk membangun kampus ITS Sukolilo bagi empat
4

fakultas tersebut di atas. Pada tahun 1981 pembangunan gedung di kampus


Sukolilo sebagian sudah selesai. Pembangunan kampus Sukolilo tahap I dapat
diselesaikan dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 27 Maret 1982.
Dalam perjalanan pengembangannya, ITS pada tahun 1983 mengalami
perubahan struktur organisasi yang berlaku bagi universitas atau institut sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 27
tahun 1981 dan Keputusan Presiden No. 58 tahun 1982, ITS berubah menjadi
hanya 5 fakultas saja, yaitu Fakultas Teknik Industri, Fakultas Teknik Perkapalan,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, dan Fakultas Non Gelar Teknologi (Program-Program Non
Gelar).
Sejak tahun 1991 terjadi perubahan menjadi 4 fakultas, yaitu Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri
(FTI), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi
Kelautan (FTK). Jurusan yang ada di Fakultas Non Gelar Teknologi
diintegrasikan ke jurusan sejenis di 2 fakultas (FTI dan FTSP). Selain itu ITS juga
mempunyai 2 Politeknik yaitu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Pada tahun 1994 kembali ITS memperoleh dana pinjaman ADB sebesar
US $ 47 juta untuk pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi
kelautan. Program ini selesai pada April 2000. Selain itu ITS juga telah
memperoleh dana hibah dari pemerintah Jerman/GTZ (1978-1986) untuk
pengembangan Fakultas Teknik Perkapalan.
Tahun 2001, berdasarkan SK Rektor tanggal 14 Juni 2001, ITS membentuk
fakultas

baru

yaitu

Fakultas

Teknologi

Informasi

(FTIF)

dengan

jurusan/program studi: Jurusan Teknik Informatika dan Program Studi Sistem


Informasi

1.6 Teknik Mesin Its


Sebelum November 1983, Jurusan Teknik Mesin ITS berstatus sebagai
Fakultas Teknik Mesin ITS. Selanjutnya pada tahun 1982 dilebur ke dalam
Fakultas Teknologi Industri (FTI) menjadi Jurusan Teknik Mesin. Jurusan Teknik
Mesin mempunyai visi menjadi institusi pendidikan tinggi Teknik Mesin dengan
reputasi internasional, yang sangat berperan sebagai institusi rujukan program
studi Teknik Mesin di Indonesia.
1.7 Profil Its
Kampus ITS Sukolilo menempati areal seluas 180 hektar dengan luas
bangunan seluruhnya kurang lebih 150.000 m2. Selain itu terdapat Kampus
Manyar yang dipergunakan oleh Program D-3 Teknik Sipil dengan luas bangunan
5.176 m2 dan Kampus ITS Cokroaminoto yang dipergunakan untuk magister
manejemen serta beberapa lembaga kerjasama dengan luas bangunan 4.000 m2.
1.8 Staf Pendukung
Mempunyai staf pengajar sebanyak 960 orang yang terdiri dari 102 orang
profesor, 255 orang doktor, 426 orang master dan lainnya sarjana lulusan
perguruan tinggi terkemuka di luar dan dalam negeri serta profesional di
bidangnya, menjadikan ITS sebagai sumber acuan perguruan tinggi lain di
kawasan Indonesia Timur. Staf non akademik berjumlah 1194 orang (PNS dan
Non-PNS) yang tersebar pada berbagai bagian administrasi mulai dari rektorat
sampai jurusan-jurusan, selain ada yang bertugas di laboratorium-laboratorium.
1.9 Kapasitas Mahasiswa
Jumlah mahasiswa ITS yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013
berjumlah 18.828 mahasiswa yang terdiri dari 352 mahasiswa Program Doktor,
2.204 mahasiswa Program Magister, 13.893 mahasiswa Program Sarjana, 2.312
mahasiswa Program D-3 serta 58 mahasiswa Program D-4. Sampai saat wisuda
ke-105 Maret 2013, ITS telah meluluskan sebanyak 65.488 wisudawan.
6

Mereka terdiri dari 125 program doktor, 5.595 program magister, 46.681
program sarjana, 12.841 program D-3, 246 Program D-4.
1.10 Kapasitas Akademik
Sampai tahun 2013, ITS memiliki 5 Fakultas dengan 12 Program Doktoral,
16 Program Magister, 26 jurusan/program studi tingkat Sarjana, 6 Program Studi
D-3, 1 Program Studi D-4
1.11

Visi Dan Misi

a. Visi
Menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, terutama yang menunjang industri dan
kelautan yang berwawasan lingkungan.
b. Misi
Memberikan

kontribusi

nyata

dalam

pengembangan

ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni untuk kesejahteraan masyarakat melalui


kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat,
dan pengelolaan sistem berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK).
1.

Pendidikan
a.

Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan kurikulum, dosen,


dan metode pembelajaran berkualitas internasional

b.

Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan


Yang Maha Esa serta memiliki moral dan budi pekerti yang luhur

c.

Membekali lulusannya dengan pengetahuan technopreneurship

2.

Penelitian
Berperan secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni terutama di bidang kelautan, permukiman dan energi yang
berwawasan lingkungan melalui kegiatan penelitian yang berkualitas
internasional.

3.

Pengabdian Kepada Masyarakat


Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki untuk ikut serta dalam
menyelesaikan problem-problem yang dihadapi oleh masyarakat (termasuk
industri dan pemerintah).

4.

Manajemen
a.

Pengelolaan institusi dilakukan dengan memperhatikan prinsipprinsip Tata Pamong yang Baik (Transparansi, Akuntabilitas, Bertanggung
jawab, Mandiri, dan Berkeadilan).

b.

Menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan dukungan


sepenuhnya

kepada

mahasiswa,

dosen,

pegawai

untuk

dapat

mengembangkan diri dan memberikan kontribusi maksimal pada


masyarakat, industri, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c.

Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan perguruan


tinggi, industri, masyarakat, dan pemerintah dalam menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

BAB III
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
3.1 Fakultas Teknologi Industri
Jurusan Teknik Industri FTI-ITS sebagai salah satu jurusan terbesar di ITS
telah berhasil dalam usahanya mengembangkan program-program pendidikannya,
hal ini dicerminkan dengan didapatnya akreditasi A semenjak tahun 1999 hingga
saat ini. Sejak tahun 1991 sampai awal tahun 1998, FTI telah mengadakan 105
buah kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah di pusat maupun daerah,
dunia Industri, dan perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta.
Fakultas Teknologi Industri (FTI) terbentuk sebagai realisasi PP. No. 5
tahun 1980 dan PP. No. 27 tahun 1981 yang dituangkan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 0144/0/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dalam hal ini, Fakultas Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Elektro, Fakultas Teknik Kimia dan Jurusan Teknik Fisika
FIPIA digabung menjadi Fakultas Teknologi Industri (FTI).
3.2 Jurusan dan Program Studi di FTI
a. Jurusan Teknik Mesin
Menyelenggarakan program Sarjana (S-1), Diploma III (D-3), dan
Magister (S-2).
b. Jurusan Teknik Elektro
Menyelenggarakan program Sarjana (S-1), Diploma III (D-3) Komputer
Kontrol, dan Magister (S-2)
9

c. Jurusan Teknik Kimia


Menyelenggarakan program Sarjana (S-1), Diploma III (D-3), Magister
(S-2) dan Doktor (S-3)
d. Jurusan Teknik Fisika
Menyelenggarakan program Sarjana (S-1), Diploma III (D-3) Teknik
Instrumentasi, dan Magister (S-2)
e. Jurusan Teknik Industri
Menyelenggarakan program Sarjana (S-1) dan Magister (S-2)
f. Program Studi Teknik Material
Menyelenggarakan program Sarjana (S-1)
3.3 Jenjang Program dan Gelar
a. Program Sarjana (S-1), beban studi 144 SKS ditempuh selama 8 semester
dengan gelar S.T. (Sarjana Teknik)
b. Program Diploma III (D-3), beban studi 110 SKS ditempuh selama 6
semester dengan gelar A.Md. (Ahli Madya)
3.4 Tujuan Pendidikan FTI
Secara spesifik ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang berjiwa
Pancasila yang mempunyai pengetahuan dasar teknologi yang luas, peka terhadap
tuntutan

masyarakat

di

bidang

teknologi

industri,

mampu

mengikuti

perkembangan ilmu dan teknologi, serta mampu meningkatkan diri dalam bidang
keahlian masing-masing.

10

BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sebelum November 1983, Jurusan Teknik Mesin ITS berstatus sebagai
Fakultas Teknik Mesin ITS. Selanjutnya pada tahun 1982 dilebur ke dalam
Fakultas Teknologi Industri (FTI) menjadi Jurusan Teknik Mesin. Jurusan Teknik
Mesin mempunyai visi menjadi institusi pendidikan tinggi Teknik Mesin dengan
reputasi internasional, yang sangat berperan sebagai institusi rujukan program
studi Teknik Mesin di Indonesia.
Jurusan Teknik Industri FTI-ITS sebagai salah satu jurusan terbesar di ITS
telah berhasil dalam usahanya mengembangkan program-program pendidikannya,
hal ini dicerminkan dengan didapatnya akreditasi A semenjak tahun 1999 hingga
saat ini. Sejak tahun 1991 sampai awal tahun 1998, FTI telah mengadakan 105
buah kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah di pusat maupun daerah,
dunia Industri, dan perguruan tinggi baik negeri ataupun swasta.

11

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : http://prospektus.its.ac.id/fti.html-fakultas-teknologi-industri
Sumber : www.fti.its.ac.id/-fakultas-teknologi-industri

12

Anda mungkin juga menyukai