Anda di halaman 1dari 9

RESPON BENCANA TOPAN HAIYAN FILIPINA

DMC DOMPET DHUAFA


12-18 November 2013

Laporan Situasi___________

___________________

Informasi Kunci

Topan Super Haiyan yang tumbuh


pada tanggal 4 November 2013 pukul
07.00 WIB di Samudera Pasifik telah
memasuki daratan Filipina bagian
tengah pada tanggal 8 November
2013. Pada saat memasuki daratan
Philipina, super typhoon Haiyan
berada dalam kategori 5 dengan
kecepatan angin maksimum 125 knot
(230 km/jam). Kuatnya intensitas
topan
ini
telah
memporakporandakan Provinsi Samar dan Leyte
di Philipina.

Petugas
penyelamat,
Senin
(11/11/2013), berjuang mencapai
kota-kota dan desa yang hancur
karena hantaman topan Haiyan di
Filipina. Diperkirakan 10.000 orang
tewas dan lebih dari 600.000 yang
lain kehilangan tempat tinggal.
Kekuatan topan disebut sedahsyat
tsunami Samudera Hindia pada
2004.

Pemerintah Filipina dan badan bencana belum mengonfirmasi perkiraan terbaru dari jumlah
kematian akibat badai dengan kecepatan 313 kilometer per jam dan embusan angin
berkecepatan 378 kilometer per jam.

Presiden Filipina, Benigno Aquino, mengerahkan tentara ke kota yang hancur dari Tacloban,
ibu kota provinsi Leyte, untuk menghentikan penjarahan. Dia pun menegaskan bakal
memberlakukan hukum militer atau keadaan darurat untuk menjamin keamanan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, 620.000 orang
diketahui mengungsi dan 9,5 juta warga lain terpengaruh topan ini di Filipina. Di Tacloban
saja, sebuah kuburan massal sudah menguburkan 300 sampai 500 mayat. Sekitar 300
orang tewas di provinsi tetangga Samar.

Gambaran Situasi___________ ___________________


Satu minggu setelah badai topan haiyan menghantam Filipina, Pemerintah melalui
Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan (Department of Social Welfare and
Development) memperkirakan jumlah masyarakat terdampak mencapai 12,9 juta jiwa. Angka ini
berarti mengalami peningkatan dari yang sebelumnya diperkirakan mencapai 9,8 juta jiwa.
Jumlah masyarakat yang mengungsi (internally displaced person) juga mengalami peningkatan,
dari 617 ribu jiwa pada (Sitrep 4 UN-OCHA) menjadi hampir 1,9 juta jiwa. Demikian pula dengan
jumlah masyarakat yang berada di luar titik pengungsian, dari perkiraan 575 ribu jiwa menjadi
1,4 juta jiwa. Yang tinggal di pengungsian diperkirakan berjumlah 423

Foto Tacloban City Convention Center yang digunakan sebagai salah-satu


tempat pengungsian.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut. Diantaranya; (1)
semakin baiknya proses pendataan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan sebaran
komunitas terdampak yang cukup luas menyebabkan pemerintah Filipina membutuhkan waktu
untuk melakukan pendataan yang komprehensif; (2) semakin buruknya penanganan pengungsi,
khususnya di tempat-tempat yang terdampak paling parah akibat topan haiyan.
Dari informasi yang dikumpulkan Tim Rescue Dompet Dhuafa, di Bogo City, Ormoc,
maupun Tacloban, masyarakat terkesan memilih untuk meninggalkan Tacloban atau kota-kota di
sekitar Tacloban ke tempat-tempat lain yang lebih aman, baik dalam hal ketersediaan cadangan
pangan, pelayanan dasar, maupun keamanan. Masyarakat terdampak di Tacloban menyebutkan
ketersediaan makanan, air bersih yang aman (tidak terkontaminasi), ketersediaan bahan bakar,
potensi wabah penyakit (baik akibat mayat-mayat yang membusuk maupun sanitasi yang rusak),
dan masalah-masalah keamanan.

Foto Gelombang Pengungsian yang keluar dari Tackloban mengalami


peningkatan. Umumnya menuju Navas, Maasin, dan Ormoc untuk melanjutkan
perjalanan ke Cebu City. Lokasi Foto: San Jose, Alang-Alang.

Salah-satu dampak dari adanya migrasi besar-besaran penyintas dari Tacloban adalah
membludaknya antrian di pelabuhan Ormoc yang merupakan gerbang utama menuju Cebu City.

Gambar migrasi penyintas dari Tacloban


Migrasi penyintas dari Tacloban ke Cebu sebenarnya menyimpan potensi masalah tersendiri.
Seperti yang dilaporkan dari Iloilo, Western Visayas, cadangan pangan di kota tersebut
mengalami kekurangan akibat meningkatnya kebutuhan untuk penyediaan pangan bagi para
3

penyintas, khususnya dari barangay-barangay kepulauan yang ada di Panay, sebelah utara Iloilo
dan Antique. Kondisi serupa bisa terjadi di Cebu, mengingat saat ini Cebu City adalah pintu
masuk utama menuju Ormoc dan Tacloban. Tekanan terhadap ketersediaan pangan bukan hanya
karena cadangan pangan yang tersedia dipasok ke Ormoc dan Tacloban, melainkan juga karena
adanya migrasi besar-besaran warga Tacloban yang masuk ke Cebu City.

Kebutuhan Darurat____________

________________

Shelter
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, 620.000 orang
diketahui mengungsi dan 9,5 juta warga lain terpengaruh topan ini di Filipina. Di Tacloban saja,
sebuah kuburan massal sudah menguburkan 300 sampai 500 mayat. Sekitar 300 orang tewas di
provinsi tetangga Samar. Demikian kata seorang pejabat dari badan bencana provinsi.
Di Tacloban, warga yang selamat harus berjalan hati-hati di sela puing untuk mencari
para korban lain, atau keluarga dan harta yang yang bisa diselamatkan. Tidak satu bangunan
pun terlihat lolos dari kerusakan di kota pesisir berpenduduk 220.000 orang di 580 kilometer
tenggara Manila ini.
Sekira satu juta orang ada di tenda pengungsian yang disediakan di 20 provinsi. Presiden
Filipina, Benigno Aquino segera menginstruksikan petugas untuk melakukan evakuasi pengungsi
dari tempat berbahaya seperti tepi sungai, tepi pantai, dan daerah pegunungan rawan longsor.
Listrik
Sampai saat ini, pelayanan listrik masih belum pulih di beberapa municipalities dan
provinsi di regions IV-B, V, VI, VII, dan VII. Sekitar 566 tower transmisi dan tiang-tiang listrik
roboh dan patah, 7 sub-stasion listrik masih belum mendapatkan pasokan listrik. Akibatnya pada
malam hari kondisi di wilayah-wilayah terdampak masih gelap-gulita.

Foto

Tiang-tiang listrik yang roboh atau patah bisa ditemukan di


sepanjang jalan
4

Terbatasnya pelayanan listrik tidak hanya menyebabkan terhambatnya pelayanan dasar


lain, melainkan juga menjadi faktor yang mempengaruhi situasi keamanan, khususnya di
Tacloban. Ketiadaan penerangan di malam hari mendorong terjadinya aksi-aksi kriminal. Selain
penjarahan dan perampokan oleh kelompok bersenjata. Media lokal Filipina juga melansir
laporan-laporan tindak kekerasan seksual terhadap para perempuan.
Logistik Food dan Non Food
Bantuan internasional untuk korban topan Haiyan yang sepekan ini menumpuk di
bandara Tacloban, Leyte, Filipina tengah, mulai disalurkan. Sejumlah helikopter dan kendaraan
taktis dilaporkan telah mulai membawa bantuan makanan, air, dan tim medis ke daerah-daerah
yang rusak dihantam Haiyan. Bencana Topan Haiyan telah mengundang simpati dari Negara
maupun lembaga-lembaga kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan ke Filipina
Sementara itu, lembaga kemanusiaan nonpemerintah, Medicins Sans Frontieres (MSF),
mengaku penyaluran bantuan tersebut masih terkendala dan lamban. MSF menyebut situasi
wilayah kota pesisir Tacloban yang paling terdampak masih suram karena sebagian besar warga
korban Haiyan terlantar.
Presiden Benigno Aquino III terus dikritik akibat lambannya distribusi bantuan, terutama
di Tacloban. Namun pemerintah mempertegas bahwa sistem distribusi bantuan sudah diatur
dengan baik, hanya menuai kendala akibat kekurangan truk pengangkut ke sejumlah semua
lokasi pengungsian dan wilayah yang terkena bencana.
Air dan Sanitasi
Diperkirakan sekitar 150 ribu penyintas sudah kembali dapat menikmati air bersih dari 28
ribu sambungan air bersih yang sudah diperbaiki di 8 municipalities di Tacloban

Foto Sebagian pipa saluran air bersih di kota Ormoc masih berfungsi dan
dimanfaatkan oleh warga.

Persoalan yang saat ini harus segera dihadapi adalah melakukan penataan drainase.
Khususnya di Ormoc dan Tacloban, terlihat banyak genangan air di pinggir-pinggir jalan akibat

saluran drainase yang tertutup oleh puing dan reruntuhan. Akibatnya, lingkungan menjadi rentan
terhadap ancaman penyakit menular yang berasal dari air. Pemerintah setempat melansir potensi
wabah penyakit seperti leptospirosis, demam berdarah, dan penyakit-penyakit lain akibat air.
Kesehatan
Terhambatnya bantuan yang datang untuk korban bencana topan Haiyan dikhawatirkan
akan menambah dampak buruk, terutama masalah kesehatan. Banyaknya korban luka juga
membuat tim penyelamat kekurangan antibiotik.Kami sudah berusaha memeriksa semua orang.
Tapi tak banyak yang bisa kami lakukan sampai persediaan medis tiba, ujat Kapten Emily
Chang, seorang dokter angkatan laut, kepada kantor berita AFP.
Tim medis memang sudah berdatangan ke sejumlah lokasi. Namun, penunjang lainnya,
seperti obat-obatan, belum juga tiba. Hal ini tentu saja menyulitkan tim medis. Padahal banyak
pasien yang membutuhkan obat-obatan dengan segera. Organisasi Kesehatan Dunia
menyatakan ada luka serius yang perlu segera ditangani.Selain mengobati korban yang terluka,
tim medis juga harus berjuang keras untuk mencegah wabah penyakit yang disebabkan oleh
kondisi hidup yang sempit dan air minum yang kotor. Penyakit seperti diare, infeksi pernapasan,
dan penyakit kulit akan sangat mudah menyerang para korban.Tidak hanya itu, mereka juga
harus menyiapkan fasilitas kesehatan untuk keadaan yang biasa terjadi, seperti kelahiran bayi.
Diperkirakan akan ada 12 ribu bayi yang lahir pada bulan ini. Proses kelahiran juga harus
diperhatikan di tengah kondisi yang karut-marut ini.

Foto genangan air di Tacloban bisa menimbulkan ancaman leptospirosis

Pendidikan
Kuatnya intensitas Topan Super Haiyan telah memporak-porandakan Provinsi Samar dan
Leyte di Philipina. Akibat kondisi tersebut aktvitas belajar mengajar diliburkan karena sekolah
hancur karena diterjang hempasan topan super haiyan pada (08/11) kemarin.
Pemerintah terkait sampai saat ini belum mengkonfirmasi bagaimana nasib pendidikan
anak-anak yang selamat.
.

Respon DMC Dompet Dhuafa___ ___________________


Merespon dampak Topan Haiyan, Dompet Dhuafa memberangkatkan 2 orang Tim Rescue
sejak tanggal 12 November 2013. Tim tersebut ini bertugas untuk melakukan kaji cepat
kebutuhan bencana guna memberikan masukan atas aksi-aksi kemanusiaan untuk membantu
meringankan beban korban bencana. Bersama Etihad Al-Abror, sebuah lembaga pendidikan
untuk ulama-ulama di Visayas, Dompet Dhuafa memberikan bantuan logistik darurat di 3 wiayah
kota, yaitu: Bogo, Ormoc, dan Tcloban.

Daftar Bantuan Logistik Dompet DhuafaYang Didistribusikan Untuk Korban Topan


Haiyan di 3 Wilayah (Bogo, Ormoc dan Tacloban)
Item
Paket Food Item

Non Food Item


Shelter

Bentuk
Bantuan
Beras
Mie Instant
Sarden
Baby Kit
Hygiene Kit
Atap/Roof
Toolkit

Kuantitas
500 kg
480 pcs
400 pcs
200 packs
120 packs
1200 pcs
100 pack

Wilayah
Bogo City
Bogo City
Bogo City
Ormoc
Tacloban
Bogo City
Bogo City

Penerima
Manfaat
200 keluarga

200 keluarga
120 Keluarga
100 keluarga

Tim Rescue Dompet Dhuafa juga melakkukan assessment penanganan dampak Topan Haiyan di
Filipina dari masa tanggap darurat sampai pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi.

1. Kebutuhan Masa Tanggap Darurat


Dengan memperhatikan luasan dampak bencana topan Haiyan dan rencana-rencana
yang sudah disusun pemerintah Filipina bersama dengan badan PBB untuk koordinasi
kemanusiaan (UN-OCHA), Dompet Dhuafa merekomendasikan kegitan penanganan
dampak Topan Haiyan sebagai berikut:
No

Bentuk Aksi

Sasaran Wilayah

Mobile Clinic untuk Kuratif dan


Promosi Kesehatan

School Kit

Shelter

1. Bogo City
2. Ormoc
3. Tacloban
1. Bogo City
2. Ormoc
3. Tacloban
Tacloban

Target Penerima
Manfaat
1000 jiwa
1000 jiwa
200 rumah

2. Kebutuhan Masa Pemulihan


No
1
2

Bentuk Aksi

Sasaran Wilayah

Pelatihan Tukang

Bogo City
Ormoc
Tacloban
Pelatihan Usaha Ekonomi Mandiri Tacloban
untuk perempuan

Target Penerima
Manfaat
100 tukang
100 tukang
100 tukang
100 person

3. Kebutuhan Rehabilitasi dan Rekonstruksi


No
1

Bentuk Aksi

Sasaran Wilayah

Rehabilitasi
Kampung
Komunitas
Muslim di Barangay Palo, Tacloban
City.
- Pembangunan Islamic Center
(masjid, madrasah, dan klinik
kesehatan)

Target Penerima
Manfaat

Tacloban

4. Mitigasi dan Kesiapsiagaan


No
1

Bentuk Aksi

Sasaran Wilayah

Pelatihan dan Asistensi Disaster


Management
untuk
komunitas
pemuda muslim

Cebu
Bogo City
Ormoc, Tacloban

Target Penerima
Manfaat

Informasi Kontak___

___________________________

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa


Asep Beny

+639272678456

Syamsul Ardiansyah

+639477655332

Sigit Raharjo

+6281802947293

Hendy Johan

+6285722869913

Rekening Donasi_____________ ___________________

Mandiri a.n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika 101.000.647.57.33

BNI Syariah a.n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika 009.153.900.2

Anda mungkin juga menyukai