KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas tersusunnya "Buku Kebijakan
dan Strategi Review Strategi Nasional Program Pengembangan
Permukiman, Satker Pusat Kajian Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum. Kegiatan ini dilaksanakan guna mendukung
kajian kegiatan review strategi nasional bidang pengembangan
permukiman.
Buku executive summary ini ringkasan dari seluruh tahap kegiatan
Review Strategi Nasional Program Pengembangan Permukiman.
Buku ini antara lain berisikan isu strategis, analisis SWOT,
perumusan kebijakan dan strategi serta rekomendasi sasaran
strategis.
Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya laporan ini, diucapkan terima kasih.
Jakarta, 5 Desember 2014
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................. iv
Daftar Gambar ................................................................. v
Bab 1
Pendahuluan ..................................................... 1-6
1.1 Dasar Hukum ............................................... 1-6
1.2 Latar Belakang ............................................. 1-7
1.3 Maksud, Tujuan dan Sasaran ............................. 1-8
1.3.1 Maksud ............................................... 1-8
1.3.2 Tujuan ............................................... 1-8
1.3.3 Sasaran .............................................. 1-9
1.4 Sistematika Pembahasan ................................. 1-9
Bab 2
Perumusan Kebijakan dan Strategi ........................... 2-1
2.1 Isu Strategis ................................................ 2-1
2.2 Analisis SWOT .............................................. 2-3
2.2.1 Aspek Internal ...................................... 2-4
2.2.2 Aspek Eksternal .................................... 2-5
2.2.3 Penentuan Posisi Kuadran ........................ 2-6
2.3 Kebijakan dan Strategi ................................. 2-15
2.3.1 Kebijakan 1 : Penyediaan lahan bagi
pengembangan permukiman ................... 2-16
2.3.2 Kebijakan 2 : Peningkatan kualitas perencanaan
dan penyelenggaraan permukiman ........... 2-16
2.3.3 Kebijakan 3 : Peningkatan kualitas
penyelenggaraan permukiman yang tanggap
terhadap mitigasi bencana untuk mewujudkan
kota bebas kumuh ............................... 2-16
2.3.4 Kebijakan 4 : Peningkatan dukungan
kelembagaan dan peran serta SDM
pengembangan permukiman ................... 2-17
2.3.5 Kebijakan 5 : Mengembangkan regulasi dan
kebijakan pembangunan PKP yang implementatif
dan pro MBR sehingga tercipta iklim yang
kondusif untuk mempercepat penyediaan PKP
yang layak dan terjangkau bagi MBR ......... 2-18
Satker Pusat Kajian Strategis
Daftar Isi
ii
Daftar Isi
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Evaluasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal .......... 2-7
Tabel 2-2 Matriks Analisis SWOT Bidang Pengembangan
Permukiman ................................................ 2-11
Tabel 3-1 Kerangka Regulasi Strategi Nasional Pengembangan
Permukiman ................................................. 3-7
Tabel 3-2 Proporsi Pendanaaan Pencapaian Target Bidang
Pengembangan Permukiman Tahun 2019 .............. 3-13
Daftar Tabel
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1
Gambar 3-1
Gambar 3-2
Gambar 3-3
Gambar 4-1
Gambar 4-2
Gambar 4-3
Daftar Gambar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Dasar Hukum
Landasan yuridis kegiatan review strategi nasional program
pengembangan permukiman adalah :
1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2. Undang Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air;
3. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2010 2014;
5. Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 Penataan Ruang;
6. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
7. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
8. Undang Undang nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010
2014;
10. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Tahun 2015;
11. Peraturan Pemerintah nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah
Susun;
12. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 2012 tentang Ijin
Lingkungan Hidup;
| Pendahuluan
1-6
| Pendahuluan
1-7
1.3.2 Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan review strategi
nasional dalam rangka pengembangan permukiman.
| Pendahuluan
1-8
1.3.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini
adalah menganalisis kajian strategi nasional dalam rangka
pengembangan permukiman.
| Pendahuluan
1-9
BAB 2 PERUMUSAN
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
2.1 Isu Strategis
Permukiman baik di perkotaan maupun pedesaan pada
hakekatnya untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan pedesaan
yang layak huni (livible), aman, nyaman, damai dan sejahtera serta
berkelanjutan. Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia. Pemerintah wajib memberikan akses kepada masyarakat
untuk dapat memperoleh permukiman yang layak huni, sejahtera,
berbudaya, dan berkeadilan sosial. Pengembangan permukiman ini
meliputi pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan,
pengembangan permukiman yang terjangkau, khususnya bagi
masyarakat berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan
lahan, pengembangan ekonomi kota, serta penciptaan sosial budaya
di perkotaan. Perumahan sebagai salah satu kebutuhan dasar,
sampai dengan saat ini sebagian besar disediakan secara mandiri
oleh masyarakat baik membangun sendiri maupun sewa kepada
pihak lain.
Perumahan dan permukiman selain merupakan bagian
kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat
strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga,
persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan
datang, serta merupakan pengejawantahan jati diri. Terwujudnya
kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat, antara lain melalui
pemenuhan kebutuhan papannya. Dengan demikian upaya
menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai salah
Satker Pusat Kajian Strategis
2-1
2-2
2-3
2-4
8.
9.
10.
11.
12.
13.
2-5
5.
6.
7.
8.
9.
2-6
BOBOT
RATING
SKOR
0,025
0,075
0,05
0,15
0,025
0,05
0,05
0,2
0,025
0,075
0,075
0,3
0,85
0,05
-2
-0,1
0,1
-4
-0,4
0,05
-3
-0,15
0,1
-3
-0,3
0,025
-2
-0,05
0,075
-3
-0,225
0,075
-3
-0,225
2-7
FAKTOR
Laju pertumbuhan penduduk di
wilayah perkotaan yang
menunjukkan tren peningkatan
akan menimbulkan kebutuhan
yang tinggi terhadap permintaan
perumahan (orang bertambah
sementara lahan terbatas)
9. Tidak tertibnya pemberian izin
pengembangan perumahan dan
wilayah permukiman sesuai
dengan RTRW setempat
10. Kemampuan pengentasan lahan
kumuh hanya 1000 ha per tahun
11. Kemampuan penganggaran APBN
pengentasan lahan kumuh hanya
13,97% dari total kebutuhan
12. Kinerja capaian rencana
program pengembangan
permukiman pada renstra cipta
karya hanya 59%
13. Trend alokasi dana program
pengembangan permukiman
menurun setiap tahunnya
Faktor (B)
Faktor Internal (A) + (B)
C. OPPORTUNITY / PELUANG
1. Ketersediaan aset pemerintah
berupa lahan
2. Ketersediaan infrastruktur
organisasi berpotensi
menumbuhkembangkan kegiatan
pengembangan permukiman
3. Meningkatnya perekonomian
Indonesia
4. Mentransformasikan paradigma
pembangunan dari pelibatan
tiga (3) aktor pembangunan
(pemerintah, masyarakat dan
swasta) menjadi empat (4)
dengan ditambahkannya peran
akademisi dalam pengembangan
permukiman
BOBOT
RATING
SKOR
0,025
-2
-0,05
0,025
-2
-0,05
0,05
-3
-0,15
0,075
-3
-0,225
0,05
-3
-0,15
0,05
-3
-0,15
8.
-2,225
-1,375
0,1
0,4
0,1
0,4
0,05
0,2
0,1
0,4
2-8
FAKTOR
Mulai dikembangkannya konsep
pengembangan permukiman
vertikal
Faktor (C)
D. TREAT / ANCAMAN
1. Krisis keterjangkauan rumah
(housing affordability crisis)
2. Desentralisasi dan investasi
infrastruktur
3. Ancaman bencana dan adaptasi
perubahan iklim
4. Koordinasi antar lembaga dalam
perencanaan dan pengawasan
pengembangan permukiman
5. Pelibatan masyarakat secara
aktif termasuk dalam
pengawasan, mengingat
kesadaran masyarakat yang
semakin meningkat dalam
menjaga kelestarian lingkungan
permukiman mereka
6. Salah satu dampak OTDA adalah
semakin merenggangnya
hubungan antar pusat dan
daerah
7. Ketergantungan dana donor
8. Perubahan kebijakan
9. Ego sektoral
Faktor (D)
Faktor Eksternal (C) + (D)
BOBOT
RATING
SKOR
0,025
0,05
5.
1,45
0,075
-2
-0,15
0,05
-2
-0,1
0,05
-1
-0,05
0,1
-3
-0,3
0,075
-2
-0,15
0,075
-1
-0,075
0,075
0,05
0,075
-2
-1
-3
-0,15
-0,05
-0,225
-1,25
0,2
2-9
2-10
INTERNAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Streangth/ Kekuatan
Ketersediaan SDM;
Ketersediaan support anggaran
semakin memudahkan realisasi
pengembangan permukiman dan
diharapkan tepat sasaran;
Keanekaragaman budaya;
Ketersediaan pengaturan dan kebijakan
mengenai permukiman menjadi salah
satu potensi pengembangan
permukiman;
Tersedianya lahan yang cukup di
perdesaan;
Target program cipta karya 100% air
minum, 0% kumuh, 100% sanitasi.
6.
7.
8.
9.
Strategi (S O)
Pengembangan riset dan penyediaan informasi
yang transparan (S1.2O1);
Pemberdayaan BUMN/ BUMD dalam
pengembangan permukiman (S1.6O2.4);
Pengembangan pola pembiayaan perumahan
berbasis masyarakat yang lebih inovatif (S2.3.5.6O1);
Membentuk lembaga/ badan pelaksana yang
berfungsi sebagai bank tanah (S1,4,5O2,4);
Pengembangan permukiman melalui Participatory
Planning untuk membangun keahlian kerjasama
dengan yang lain melalui tindakan bersama
(kolektif) dalam mengatasi konflik. (S1.4O3.4)
Berbagi porsi di antara anggota komunitas untuk
bersama-sama berbagi porsi membantu
membangun modal sosial, intelektual dan politik
yang menjadi sumber kelembagaan yang baru.
(S1,3.6O3.4)
Reformasi kebijakan penyediaan PSU PKP
(S1.2.3.4O2.4)
Pengembangan sektor ekonomi, pendidikan dan
kesehatan yang berbasis pada masyarakat miskin,
pemberdayaan dan partisipasi masyarakat, serta
pembangunan infrastrukur dasar di kawasan
permukiman perdesaan dan perkotaan. (S3,4,5O2.3,4)
Mendorong pembentukan kelompok masyarakat
mandiri dalam mewujudkan budaya bermukim lokal
(S1.3O4)
2-11
Weakness/ Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Strategi (W O)
1.
2-12
Treat / Ancaman
crisis);
EKSTERNAL
INTERNAL
6.
7.
8.
9.
Streangth/ Kekuatan
1. Ketersediaan SDM;
2. Ketersediaan support anggaran semakin
memudahkan realisasi pengembangan
permukiman dan diharapkan tepat
sasaran;
3. Keanekaragaman budaya;
4. Ketersediaan pengaturan dan kebijakan
mengenai permukiman menjadi salah satu
potensi pengembangan permukiman;
5. Tersedianya lahan yang cukup di
perdesaan;
6. Target program cipta karya 100% air
minum, 0% kumuh, 100% sanitasi.
1.
2.
3.
4.
5.
2-13
Weakness/ Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Strategi (W T)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
2-14
2-15
2.3.3 Kebijakan
2-16
2-17
2-18
2.3.9 Kebijakan
2-19
2-20
BAB 3 KERANGKA
KELEMBAGAAN,
REGULASI DAN
PENDANAAN
3.1 Kerangka Kelembagaan
Sehubungan dengan pembentukan Badan Permukiman
tersebut dalam UU No. 1 Tahun 2011 tidak disebutkan secara tegas.
Pasal 40 UU tersebut menyebut soal pembentukan lembaga atau
badan yang menangani pembangunan perumahan dan permukiman
tanpa
menegaskan
bagaimana
pengaturan
tentang
pembentukannya. Selengkapnya Pasal 40 berbunyi:
(1) Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 39 ayat (1)1, Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah menugasi dan/atau membentuk lembaga atau badan
yang menangani pembangunan perumahan dan permukiman
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Lembaga atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab:
a. membangun rumah umum, rumah khusus, dan rumah
negara;
b. menyediakan tanah bagi perumahan; dan
c. melakukan koordinasi dalam proses
perizinan dan
pemastian kelayakan hunian.
3-1
3-2
3-3
3-4
3-5
c. Wakil Ketua
d. Anggota
Badan Permukiman Daerah (Provlnsi),
a. Penanggungjawab
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Sekretaris
e. Anggota
Badan Permukiman Kabupaten/Kota.
a. Penanggungjawab
b. Ketua
c. Wakil Ketua
d. Sekretaris
e. Anggota
Besaran Badan Permukiman Daerah natinya tidak harus
melibatkan semua Dinas atau lembaga daerah yang bersamaan
nomenklaturnya dengan Badan Permukiman Pusat, akan tetapi harus
disesuaikan dengan fokus pengembangan daerah.
3-6
No
1
a.
b.
2
c.
Urgensi Pembentukan
Berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Unit
Penanggung
jawab
Kementerian
Pekerjaan
Umum dan
Perumahan
Rakyat
Direktorat
Pengembangan
Permukiman
Kementerian
Kesehatan
Direktorat
Jenderal
Pengendalian
Penyakit dan
Penyehatan
Lingkungan
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
2015
3-7
No
3
d.
e.
4
f.
5
Urgensi Pembentukan
Berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Unit
Penanggung
jawab
Kementerian
Lingkungan
Hidup
Kementerian
Pendidikan
dan
kebudayaan
Kementerian
Koperasi dan
UMKM
Kementerian
Sosial
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
Deputi Bidang
Komunikasi
Lingkungan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Direktorat
internalisasi nilai
dan diplomasi
budaya
Direktorat
Pemberdayaan
Keluarga dan
Kelembagaan
Sosial
Bidang
Pembiayaan
Bidang
Pengembangan
dan
Restrukturisasi
Usaha
3-8
Urgensi Pembentukan
Berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Unit
Penanggung
jawab
Inventarisasi aset
Kementerian
Agraria dan
Tata Ruang
Kementerian
Pertanian
Kementerian
Kelautan dan
Perikanan
No
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
Semua Direktorat
Jenderal yang ada
di Kementerian
memiliki
keterkaitan
Direktorat
Jenderal
Perikanan
Budidaya
;
Direktorat
Jenderal
Pengolahan Dan
Pemasaran Hasil
Perikanan;
dan
Direktorat
Jenderal
Kelautan, Pesisir
Dan Pulau-Pulau
Kecil
3-9
No
Urgensi Pembentukan
Berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian Dan Penelitian
Unit
Penanggung
jawab
10
Kementerian
Desa,
Pembanguna
n Daerah
Tertinggal
dan
Transmigrasi
11
Kementerian
Keuangan
Unit Terkait/
Institusi
Target
Penyelesaian
Deputi Bidang
Peningkatan
Infrastruktur;
Deputi Bidang
Pembinaan
Ekonomi dan
Dunia Usaha;
Deputi Bidang
Pembinaan
Lembaga Sosial
dan Budaya; dan
Deputi Bidang
Pengembangan
Daerah Khusus.
3-10
3-11
Pinjaman
Luar
Negeri
Hibah
Luar
Negeri
APBN&AP
BD
Masyarak
at
KPS &
CSR
Gambar 3-1 Pola dan Alternatif Pendanaan Pencapaian Target Bidang
Pengembangan Permukiman Tahun 2019
3-12
APBN
Kontribusi Hibah Luar Negeri
Kontribusi Pinjaman Luar Negeri
dll
APBD
Potensi DAK
Potensi Kontribusi CSR
Potensi Kontribusi KPS
Potensi Kontribusi Perbankan dalam
Negeri
Masyarakat
13,53 %
21.915.232.031.445
24,37 %
6,32 %
0,09 %
11,45 %
39.473.333.673.786
10.236.826.787.785
145.777.596.661
18.546.149.797.491
0,65 %
1.052.838.198.111
43,59 %
70.604.949.316.385
3-13
CSR
(0,09 %)
DAK
(6,32%)
APBD
(24,37%)
APBN
(13,53%)
Perbankan
Dalam
Negeri
(0,65%)
Masyarakat
(43,59%)
KPS
(11,45%)
APBD
44%
24%
DAK
CSR
11%
6%
KPS
Perbankan Dalam Negeri
1%
0%
Masyarakat
3-14
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Penyelenggaraan pengembangan permukiman di Indonesia
saat ini masih terbentur hal mendasar yakni sistem kelembagaan
yang belum dapat menjawab isu strategis serta ketidaksamaan
interpretasi maupun standar masing-masing K/L dalam
mentransformasikan berbagai isu strategis yang muncul. Salah
satunya adalah standar penilaian permukiman kumuh, hingga saat
ini belum disepakatinya standar kumuh oleh K/L yang konruen di
bidang pengembangan permukiman sehingga didapatkan data yang
berbeda.
Isu strategis lainnya adalah masih rendahnya kemampuan
pendanaan untuk bidang pengembangan permukiman. Indonesia
masih belum bisa mandiri dalam aspek ini sehingga masih
bergantung pada dana donor. Pemanfaatan berbagai sumber dana
perlu digali lebih lanjut lagi. Selain dari pada itu aspek
pemberdayaan masyarakat berbasis local wisdom perlu
dikembangkan untuk dapat mewujudkan masyarakat mandiri yang
mampu mewujudkan permukiman yang layak, produktif, berdaya
saing dan bekelanjutan.
4.2 Saran
Pelaksanaan program pengembangan permukiman dapat
dilaksanakan melalui transformasi paradigma, penetapan pilar
penyelenggaraan pengembangan permukiman dan pembagian peran
K/L dalam pengembangan permukiman.
4-1
4-2
4.2.3 Pembagian
Peran
Penyelenggaraan
Pengembangan
Permukiman
Untuk menjamin pencapaian target dan keberlanjutan
program pengembangan permukiman, kesadaran dan peran aktif
para pemangku kepentingan mutlak diperlukan. Hal tersebut
penting maknanya mengingat sukses pelaksanaan program sangat
tergantung pada terciptanya kolaborasi kokoh yang didasari
Satker Pusat Kajian Strategis | Penutup
4-3
4-4
LAMPIRAN
Matriks Program dan Kegiatan Pengembangan Permukiman
Sasaran Strategis
Outcome
Indikator Outcome
Output
Indikator Output
Satuan
Meningkatnya kualitas perencanaan dan penyelenggaraan permukiman yang diwujudkan melalui terpenuhinya kebutuhan
penyediaan lahan dan terciptanya permukiman yang tanggap terhadap bencana serta terwujudnya kota bebas kumuh
1. Menyediakan
a. Membentuk
Terbentuknya
a) Regulasi
Jumlah regulasi
NSPK
lahan bagi
lembaga/ badan
lembaga baik
pembentukan
pembentukan
pengembangan
pelaksana yang
berupa bank tanah
lembaga/ badan
lembaga
permukiman
berfungsi sebagai
nasional atau
pelaksana (bank
bank tanah
lembaga lainnya
tanah)
b) Kelembagaan bank
Terbentuk lembaga/ Lembaga/
tanah nasional
bank tanah nasional
badan
b. Memanfaatkan asset
pemerintah pusat,
pemerintah provinsi
dan pemerintah
kabupaten dan kota
Teridentifikasi dan
termanfaatkan aset
pemerintah bagi
pengembangan
permukiman
a) Identifikasi aset
pemerintah
b) Dokumentasi aset
pemerintah daerah
c) Rencana
pemanfaatan aset
pemerintah bagi
pengembangan
permukiman
Jumlah aset
pemerintah berupa
lahan di kabupaten/
kota
Dokumen aset
pemerintah
Jumlah kabupaten/
kota yang
terfasilitasi
perencanaan
pemanfaatan aset
pemerintah
Luas tanah
Dokumen/
laporan
Dokumen/
laporan
L-1
2. Meningkatnya
kualitas
perencanaan
dan
penyelenggaraan
permukiman
Outcome
c. Pengadaan tanah di
lokasi strategis
perkotaan, pusat
kegiatan usaha
(perdagangan,
industri,
pendidikan), daerah
pinggiran kota yang
dekat dengan akses
transportasi
a. Menyusun RP3KP
Nasional
b. Fasilitasi
penyusunan RP3KP
Provinsi
c. Fasilitasi
pemerintah provinsi
dalam memfasilitasi
penyusunan RP3KP
Kabupaten/ Kota
Indikator Outcome
Luasan lahan di
lokasi strategis
perkotaan
Output
Pengadaan tanah di
lokasi strategis
perkotaan, pusat
kegiatan usaha dan
daerah pinggiran kota
yang dekat dengan
akses transportasi
Indikator Output
Jumlah luasan tanah
bagi pengembangan
permukiman
Satuan
Legalitas
tanah
Tersusunnya RP3KP
Nasional
Jumlah provinsi
yang terfasilitasi
RP3KP
RP3KP Nasional
RP3KP Nasional
Dokumen/
laporan
Dokumen/
laporan
Banyaknya
kabupaten/ kota
yang terfasilitasi
oleh pemerintah
provinsi pada
penyusunan RP3KP
a) Laporan
pembinaan/
fasilitasi RP3KP
provinsi
b) Fasilitasi
pemerintah
provinsi
c) Laporan
pengawasan RP3KP
provinsi
a) Laporan
pembinaan/
fasilitasi RP3KP
kabupaten/ kota
b) Fasilitasi
pemerintah
kabupaten/ kota
Jumlah laporan
pembinaan RP3KP
provinsi
Jumlah laporan
pengawasan RP3KP
provinsi
Jumlah laporan
pembinaan RP3KP
kabupaten/ kota
Dokumen/
laporan
Dokumen/
laporan
L-2
Outcome
Indikator Outcome
Tersusunnya PKP
dengan sistem
perencanaan
pembangunan
nasional
Tersusunnya
RP3KP yang
terintegrasi
dengan RPJMN
dan RPJMD Prov/
Kab/ Kota
Terlaksananya
kerjasama antar
daerah dan
multisektor
3. Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
permukiman
yang tanggap
terhadap
mitigasi bencana
untuk
mewujudkan
d. Mensinergikan
perencanaan
pembangunan PKP
dengan sistem
perencanaan
pembangunan
nasional dengan
mengintegrasikan
RP3KP ke dalam
penyusunan RPJMN
dan RPJMD
e. Melaksanakan
kerjasama antara
daerah dan
multisektor untuk
menurunkan
kesenjangan antar
wilayah
a. Mengembangkan
perumahan vertikal
sebagai konsep
perwujudan amanat
MDGs dan terRPJMN
III (2015-2019)
b. Memanfaatkan
lahan pemerintah
sebagai
Output
c) Laporan
pengawasan RP3KP
kabupaten/ kota
a) Peraturan
perencanaan
pembangunan PKP
b) Laporan pembinaan
perencanaan
pembangunan PKP
c) Laporan
pengawasan
perencanaan
pembangunan PKP
a) Pelaksanaan
kerjasama antar
daerah
b) Pelaksanaan
kerjasama
multisektor
Indikator Output
Jumlah laporan
pengawasan RP3KP
kabupaten/ kota
Jumlah NSPK
perencanaan
pembangunan PKP
Jumlah laporan
pembinaan
perencanaan
pembangunan PKP
Jumlah laporan
pengawasan
perencanaan
pembangunan PKP
MoU kerjasama
antar daerah
Satuan
Dokumen/
laporan
MoU kerjasama
multisektor
Dokumen
NSPK
Dokumen/
laporan
Dokumen/
laporan
Dokumen
Peningkatan jumlah
perumahan vertikal
di perkotaan
Rusunawa beserta
infrastruktur
pendukungnya
Twin Blok
Luasan lahan
pemerintah yang
terbangun
Rusunawa beserta
infrastruktur
pendukungnya
Twin Blok
L-3
Outcome
pengembangan
perumahan vertikal
c. Mendorong
terwujudnya
peningkatan
kualitas lingkungan
permukiman dan
cakupan pelayanan
(prima)
permukiman untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
d. Mendorong
pengembangan
serta pengawasan
permukiman sesuai
dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah
yang telah
mempertimbangkan
konsep mitigasi
bencana
e. Mendorong kegiatan
promosi mengenai
pentingnya
mewujudkan
Indikator Outcome
Peningkatan
jumlah
masyarakat yang
terlayani
infrastruktur
dasar
permukiman
Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
Penurunan
persentase kawasan
permukiman di
dalam kawasan
rawan bencana
Banyaknya kegiatan
sosialisasi dan
promosi pentingnya
lingkungan hunian
Output
a) Revitalisasi
kawasan kumuh
perkotaan
b) Infratruktur
kawasan
permukiman
perkotaan
c) Infrastruktur
kawasan
permukiman
perdesaan
a) Sosialisasi kawasan
rawan bencana
alam
b) Relokasi
perumahan di
kawasan rawan
bencana alam
Indikator Output
beserta infrastuktur
pendukungnya
Jumlah luasan
kawasan kumuh
tertangani
Satuan
Kawasan
Jumlah kawasan
yang terbangun
infrastruktur
perdesaan
Jumlah desa
tertinggal terbangun
infrastruktur
permukiman
Kawasan
Jumlah perumahan
di kawasan rawan
bencana alam yang
direlokasi
kawasan
Kawasan
L-4
Outcome
Indikator Outcome
Output
Indikator Output
Satuan
lingkungan hunian
yang sehat dan siap
yang sehat dan siap
terhadap
terhadap
kemungkinan
kemungkinan
bencana serta
bencana serta
berbagai implikasi
berbagai implikasi
fenomena
dari fenomena
perubahan iklim
perubahan iklim
Meningkatnya dukungan kelembagaan dan peran serta SDM seluruh lapisan masyarakat yang diwujudkan dengan mengembangkan
sistem kepranataan dan instrumen penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang lebih berorientasi kepada kepentingan
seluruh lapisan masyarakat secara berkeadilan sosial
1. Meningkatnya
a. Membenahi tata
Penguatan tata laksana
Kegiatan
dukungan
laksana PKP
PKP
kelembagaan
b. Membentuk Badan
Terbentuknya
a) Regulasi
Jumlah regulasi
NSPK
dan peran serta
Permukiman
badan permukiman
pembentukan
pembentukan
SDM
Nasional sebagai
nasional
badan permukiman
lembaga
pengembangan
institusi yang
nasional
permukiman
koordinatif dan
b) Kelembagaan
Terbentuk lembaga
Lembaga/
direktif
badan permukiman
badan
nasional
c. Memberdayakan
Banyaknya kota
Pemberdayaan BUMN/
Jumlah BUMN/
BUMN/ BUMD dalam
yang melibatkan
BUMD
BUMD dalam
pengembangan
BUMN/ BUMD dalam
pengembangan
permukiman
pengembangan
permukiman
permukiman
d. Mendorong program
Jumlah kawasan
a) Sosialiasi pelibatan
pengembangan
permukiman yang
masyarakat
permukiman
mengembangkan
b) Penyusunan
melalui
mekanisme
program
Participatory
perencanaan dan
participatory
Planning untuk
planning
Satker Pusat Kajian Strategis | LAMPIRAN
L-5
Outcome
membangun
keahlian kerjasama
dengan yang lain
melalui tindakan
bersama (kolektif)
dalam mengatasi
konflik
e. Membagi porsi di
antara anggota
komunitas untuk
bersama-sama
berbagi porsi
membantu
membangun modal
sosial, intelektual
dan politik yang
menjadi sumber
kelembagaan baru
f. Mendorong proses
pengambilan
keputusan yang
terbuka, transparan
dan partisipatif
g. Meningkatkan
pemberdayaan
(peningkatan peran)
seluruh pemangku
kepentingan:
pemda sebagai
regulator dan
Indikator Outcome
penganggaran
partisipatif
Terbentuknya
kelompok kerja
pengembangan
permukiman dalam
komunitas
Output
Komunitas/ kelompok
kerja
Indikator Output
Efektivitas peran
komunitas
Satuan
Komunitas/
kelompok
kerja
Terbukanya
informasi
perngembangan
permukiman yang
dapat diakses oleh
publik
Jumlah kota yang
mengembangkan
jejaring lintas
pelaku
L-6
Outcome
enabler,
masyarakat, swasta
dan perguruan
tinggi
h. Meningkatkan
kapasitas pelaku
pembangunan PKP
Indikator Outcome
Output
Indikator Output
Satuan
Terwujudnya
Penguatan kapasitas
peningkatan
pelaku
kapasitas pelaku
pembangunan PKP
Mengembangkan regulasi dan kebijakan pembangunan PKP yang implementatif dan pro MBR sehingga tercipta iklim yang kondusif
untuk mempercepat penyediaan PKP yang layak dan terjangkau bagi MBR
1. Mengembangkan
a. Reformasi
Terbentuknya
a) Regulasi
Jumlah regulasi
NSPK
regulasi dan
kebijakan
kebijakan
penyediaan air
kebijakan
penyediaan PSU
minum untuk
pembangunan
PKP
kawasan
PKP yang
permukiman
implementatif
b) Regulasi
dan pro MBR
pengelolaan
persampahan
c) Regulasi
pengelolaan air
limbah
b. Harmonisasi,
sosialisasi dan
koordinasi
pelaksanaan
regulasi dan
kebijakan bidang
PKP yang terpadu
dan implementatif
sehingga dapat
diimplementasikan
Satker Pusat Kajian Strategis | LAMPIRAN
L-7
Outcome
Indikator Outcome
Output
Indikator Output
oleh seluruh
pemangku
kepentingan secara
tepat
Meningkatnya daya saing masyarakat melalui penguatan pendekatan pengembangan permukiman berbasis local wisdom
industrialisasi perumahan serta terciptanya sistem pendanaan nasional yang mampu melayani seluruh masyarakat
1. Penyediaan satu
a. Mengembangkan
Banyaknya jumlah
a) Riset bidang
Banyak jumlah riset
data
riset dan
riset pengembangan
permukiman
bidang permukiman
permukiman
penyediaan
permukiman
berbasis spasial
informasi yang
transparan
b. Mendorong
Poin-poin indikator
b) Indikator
Poin-poin indikator
penyepakatan
pengembangan
pengembangan
indikator
permukiman
permukiman
pengembangan
(termasuk indikator
permukiman
kumuh)
termasuk indikator
kumuh dan
luasannya
c. Membentuk sistem
Terbentuknya
c) Membentuk sistem
Sistem e-monev
e-monev (near real
sistem e-monev
e-monev berbasis
time data)
spasial
2. Efisiensi
a. Standardisasi
Tersusunnya
a) Riset/ penelitian
Banyaknya riset
Industrialisasi
perijinan
standard perijinan
bidang perijinan
yang dilaksanakan
Perumahan
pembangunan PKP
pembangunan PKP
pembangunan PKP
b) Penyusunan standar Regulasi standard
perijinan
perijinan
pembangunan PKP
pembangunan PKP
b. Mendorong
Banyaknya
a) Riset/ penelitian
Banyaknya riset
penelitian dan
penelitian dan
dan pengembangan
yang dilaksanakan
pengembangan yag
pengembangan PKP
mengenai
Satker Pusat Kajian Strategis | LAMPIRAN
Satuan
dan efisiensi
Dokumen/
laporan
Dokumen/
laporan
Aplikasi/
Software
Dokumen/
laporan
NSPK
Dokumen/
laporan
L-8
Outcome
terkait dengan
pengembangan
bahan bangunan
dan teknologi
pembangunan PKP
yang terjangkau,
ramah lingkungan,
dan berbasis
kearifan lokal
c. Standardisasi bahan
bangunan serta
teknologi
pembangunan PKP
d. Penyediaan bahan
bangunan murah
untuk
pembangunan PKP
Bagi MBR
Indikator Outcome
b)
Tersusunnya
standar bahan
bangunan dalam
pembangunan
perumahan
a)
Tebentuknya sistem
penyediaan bahan
bangunan murah
a)
b)
b)
c)
Output
pengembangan
bahan bangunan
Kerjasama dengan
industri bahan
bangunan untuk
mewujudkan
lingkungan sehat
dan berbasis
kearifan lokal
Riset/ penelitian
bidang teknologi
bahan bangunan
Penyusunan
standard bahan
bangunan serta
teknologi
pembangunan PKP
Membangun sistem
kartu bahan
bangunan bagi MBR
Kerjasama dengan
industri bahan
bangunan
Kerjasama dengan
perbankan nasional
(BRI) sebagai
lembaga keuangan
pengelola subsidi
bahan bangunan
(kartu bahan
Indikator Output
Satuan
Banyaknya
perjanjian
kerjasama
Dokumen
perjanjian
Banyaknya riset
yang dilaksanakan
Dokumen/
laporan
Regulasi standard
bahan bangunan
NSPK
Sistem/
Software/
Aplikasi
Dokumen
kerjasama
Banyaknya MoU
dengan industri
bahan bangunan
MoU dengan
perbankan nasional
Dokumen
kerjasama
L-9
Outcome
Indikator Outcome
a. Mengembangkan
pola pembiayaan
perumahan berbasis
masyarakat yang
lebih inovatif
b. Meningkatkan
efektivitas &
efisiensi sistem
penganggaran dan
optimaisasi
terhadap
pengawasan dan
pengendalian
pengembangan
permukiman
c. Meningkatkan
manajemen lahan
perkotaan (alokasi
lahan/ penyediaan
tanah bagi MBR dan
penyedian KASIBA
dan LISIBA)
d. Meningkatkan
pelayanan
permukiman bagi
masyarakat di
Persentase subsidi
perumahan bagi
MBR di setiap kota
Persentase
peningkatan
pelayanan minimum
Output
bangunan bagi
MBR)
Pengembangan pola
pembiayaan perumahan
berbasis masyarakat
Indikator Output
Satuan
Sistem informasi
pengawasan dan
penganggaran
Dokumen/
laporan
Pengadaan tanah di
lokasi strategis
perkotaan, pusat
kegiatan usaha dan
daerah pinggiran kota
yang dekat dengan
akses transportasi bagi
MBR
a) Penyediaan
infrastruktur di
permukiman khusus
b) SPPIP
Legalitas
tanah
Jumlah kawasan
khusus yang
tertangani
Kawasan
L-10
4. Penguatan
pendekatan
pengembangan
permukiman
berbasis local
wisdom
Outcome
kawasan
permukiman khusus
(pulau kecil,
perbatasan dan
pulau terluar
lainnya)
e. Mengembangkan
sistem kartu
infrastruktur
sebagai kunci
keberhasilan
program bantuan
infrastruktur yang
didalamnya
melibatkan lembaga
keuangan local
a. Mendorong
internalisasi
pengembangan
pengetahuan
budaya bermukim
lokal
Indikator Outcome
di kawasan
permukiman khusus
Terbentuknya
sistem kartu
infrastruktur
Banyaknya kawasan
permukiman
berasaskan budaya
bermukim lokal
Output
c) RPKPP
d) Fasilitasi
pemerintah daerah
e) Laporan
pengawasan
penyediaan
infrastruktur di
kawasan
permukiman khusus
a) Membangun sistem
infrastruktur
Indikator Output
Satuan
Jumlah laporan
pengawasan
Dokumen
Sistem/
Software/
Aplikasi
Dokumen
kerjasama
b) Kerjasama dengan
perbankan nasional
(BRI) sebagai
lembaga keuangan
pengelola
MoU dengan
perbankan nasional
a) Fasilitasi
pemerintah daerah
dalam
pengembangan
pengetahuan
budaya bermukim
lokal
b) Pembangunan
kawasan
permukiman
berasaskan budaya
bermukim lokal
Banyaknya kawasan
permukiman
berasaskan budaya
bermukim lokal
Kawasan
L-11
Outcome
b. Mendorong
pembentukan
kelompok
masyarakat mandiri
dalam mewujudkan
budaya bermukim
lokal
Indikator Outcome
Banyaknya
kelompok
masyarakat yang
terbentuk
Output
Pembentukan kelompok
masyarakat mandiri
Indikator Output
Banyaknya
kelompok
masyarakat yang
terbentuk
Satuan
Dokumen/
laporan
L-12