Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Page 1
BAB I
KONSEP TEKNIK KIMIA
Pengertian Teknik Kimia
Menurut Bahasa atau asal katanya.
Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu, sedangkan Kimia adalah
bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang sering digunakan oleh
manusia didalam kehidupannya sehari-hari.
Jika di gabung maka teknik kimia menurut bahasa adalah proses/cara
membuat sesuatu yang bahan dasanya berupa zat baik bersifat biologis maupun
fisis yang sering diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Pandangan Umum.
Teknik kimia atau yang biasa disebut Chemical Engineering adalah ilmu teknik
atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang
yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi.
Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan
proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti
perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia.
Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:
Neraca massa
Neraca energy
Reaksi kimia
Termokimia
Termodinamika
Page 2
Mekanika fluida
Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan
pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik
kimia, antara lain:
Instrumentasi
Manajemen proyek
Process Engineer,
Project Engineer,
Quality Control,
Technical Sales,
Page 3
BAB II
SISTEM SATUAN DAN VARIABEL PROSES
Sasaran Pengajaran :
Menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagi satuan
Mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang, gaya,dll
Mendefinisikan dan menggunakan factor konversi Gc
Besaran apapun yang kita ukur seperti panjang, massa atu kecepatan, terdiri
dari angka dan satuan. Sering kita diberikan besaran dalam satuan tertentu dan kita
ingin menyatakannya dalam satuan lain. Misalnya kita mengetahui jarak dua kota
dalam satuan kilometer dan kita ingin mengetahui berapa jaraknya dalam satuan
meter, untuk itu kita harus mengkonversi satuan tersebut. Konversi berarti
mengubah. Sebelum kita melakukan konversi satuan, kita harus memahami
pengertian satuan, dimensi, dan faktor koreksi.
Dimensi : satuan yang dinyatakan secara umum dalam besaran primer, contoh
: massa (M), panjang (L).
Satuan :
1. Satuan internasional (SI)
Kelebihan Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya,
karena menggunakan sistem decimal (kelipatan 10) dan hanya satu satuan
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 4
pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang
lebh besar atau lebih kecil.
2. FPS
Tabel 1. Sistem Unit Satuan
Nama
Panjang
Waktu
Massa
SI
Meter (m)
Detik (s)
Koligram (kg)
FPS
Foot (ft)
Detik (s)
Slug (
Gaya
Newton (N)
Pound (lb)
FPS
SI
Pound (lb)
(
4,4482 N
14,5938 kg
Foot (ft)
0,3048 m
Tabel 3. Prefiks
Eksponensial
Prefiks
Simbol SI
1.000.000.000
109
Giga
1.000.000
106
Mega
1.000
103
Kilo
0,001
10-3
Milli
0,000 001
10-6
Micro
10-9
Nano
Multiple
Sub multiple
Page 5
Contoh :
1. 125
Penyelesaian :
125
= 0,01058
2. 20 mN x 10 MN = .. kN2
Penyelesaian :
20 mN x 10 MN = [
) ]x[
X(
) ]
= 200 kN2
Dalam kehidupan kita sehari-hari ada 4 sistem satuan yang dikenal, yaitu :
Gravitational system :
1. British Engng (BE) : ft, sec, slug
2. American Engng (AE) : ft, sec, lbm , lbf
Pada operasi penambahan dan pengurangan dimensi dari bilangan yang dioperasikan
harus sama, sedangkan dalam perkalian dan pembagian tidak ada syarat dalam
operasinya.
Permasalahan:
Tentukan hasil dari operasi matematika di bawah ini :
1. 10 kg + 400 meter =
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 6
2. 200 feet + 21 cm =
3. 500 meter 2 sekon =
4. 2 joule / 4 meter =
Contoh soal :
Selesaikanlah perhitungan dibawah ini :
(a) 20 jam + 4 meter =
(b) 2 joule + 50 Btu =
Jawaban :
(a) dapat kita lihat bahwa satuan dan dimensi yang digunakan berbeda, 20 jam
berdimensi waktu sedangkan 4 meter berdimensi panjang, maka operasi tersebut
tidak dapat diselesaikan.
(b) satuan yang digunakan berbeda namun dimensinya sama, keduanya sama-sama
dimensi energi, maka operasi dapat dilakukan dengan mengubah satuannya menjadi
sama ( konversi ), baik itu dalam joule atau Btu.
karena 1 joule = 9,484.10-4 Btu maka
2 joule + 50 BTU = 2 ( 9,484.10-4 ) Btu + 50 Btu = 50,00189 Btu
Dalam contoh soal diatas kita melihat adanya perubahan satuan dari joule ke Btu hal
inilah yang disebut dengan konversi. Konversi sering dilakukan apabila data yang
tersedia dinyatakan dalam satuan yang berbeda.
Contoh Soal :
Jika sebuah mobil menepuh jarak Jakarta bandung dengan kecepatan 10m/s dan
sebuah bus melaju dengan kecepatan 150% dari kecepatan mobil tersebut,
berapakah kecepatan bus tersebut dalam kilometer perjam?
Jawaban :
kecepatan bus 150% 10m/s = 15 m/s
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 7
Page 8
e. Komposisi.
Komposisi merupakan perbandingan antara suatu zat dengan seluruh
campuran. Komposisi dapat dinyatakan dalam :
o Fraksi massa atau persen berat.
Fraksi massa A = WA/WTOTAL
% berat A = WA/WTOTAL 100%
o Fraksi volum atau persen volum
Fraksi volum A = VA/VTOTAL
% volum A = VA/VTOTAL 100%
o Fraksi mol atau persen mol
Fraksi mol A = mol A / mol total campuran
% mol A = mol A / mol total campuran 100%
f. Konsentrasi.
Merupakan jumlah zat tersebut yang terlarut dalam sejumlah pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan sebagai :
o
Page 9
g. Temperatur ( Suhu ).
Suhu ditetapkan dari titik tripel air, yaitu 00C atau 273,15 K.
Terdapat 4 skala suhu yang biasa dipakai dalam perhitungan, yaitu :
skala
celcius
- 273, 15 0C
0 0C
100 0C
Kelvin
0K
273,15 K
373,15 K
Fahrenheit
- 459,67 0F
32 0F
212 0F
Renkine
0 0R
492 0R
672 0R
1,8 TC = TF
TF = TR
1,8 TK = TR
h. Tekanan.
Tekanan merupakan gaya persatuan luas yang tegak lurus gaya tersebut.
P = gaya / luas = F / A ( Pascal, Psi, Atm, Bar, Torr )
1 atm = 760 mmHg
1 bar = 100 kPa
1 torr = 1 mmHg
1 Psi = 1 lbf / in2
Page 10
Contoh Soal :
1. Hitunglah densitas merkuri dalam lbm/ft3 jika diketahui spesifik grafity
merkuri pada 200C adalah 13,546 dan hitunglah volume dalam ft3 jika
diketahui massa merkuri 215 kg ?
Jawab :
a. Hg = spesifik gravity massa jenis air pada suhu 200C
= 13,546 62,43 lbm/ft3
= 845,7 lbm/ft3
b. V
2. Hitunglah mol glukosa yag terkandung dalam 10 kg gula jika fraksi berat
glukosa dalam gula 16 % !!!!
Jawab :
berat glukosa dalam gula = 16 % 10 kg = 1,6 kg
mol glukosa = berat glukosa / Mr glukosa
= 1600 gram / 160 gram/mol = 10 mol
3.Jika suatu larutan NaOH pada pabrik sabun mengalir dengan laju alir 240 liter
per menit, maka berapa mol kah NaOH yang mengalir tiap detiknya jika
diketahui konsentrasi NaOH adalah 0,02 M
Jawab :
Jumlah NaOH yang mengalir tiap detik = 240 liter/min 1 min/60det
= 4 liter/det
mol NaOH tiap detik = 4 liter/det 0,02 mol/liter = 0,08 mol/det
4.Hitunglah perbedaan suhu dalam
Page 11
cara 1.
SOAL LATIHAN :
1. Jika suatu pabrik gula dalam sehari dapat menghasilkan gula sebanyak 100 kg,
maka berapa % mol glukosa yang terkandung dalam gula tersebut jika diketahui
komposisi gula tersebut adalah 20% berat glukosa dan sisanya adalah air !
diketahui : Mr H2O = 18 dan glukosa = 160
2. Jika suatu alat pemanas air dapat memanaskan air dengan laju pemanasan
100C/menit maka berapakah suhu akhir dalam 0R jika air dengan suhu 293 K
dipanaskan selama 2 jam ?
3. Suatu dongkrak hidrolik mempunyai luas penampang 250 cm 2, jika pada pompa
tersebut diberikan gaya sebesar 200 Newton maka berapa Psi kah tekanan yang
diterima pompa tersebut ?
4. Suatu campuran hidrokarbon mempunyai komposisi berikut (% berat):
n-C4H10
50
n-C5H12
30
n-C6H14
20
Page 12
Page 13
BAB III
PERSAMAAN KIMIA dan STOIKHIOMETRI
Suatu pabrik DRY ICE ingin menghasilkan 500 kg/jam dry ice dari proses
pembakaran heptana. Jika hanya 50 % CO2 yang dapat diubah menjadi dry
ice maka berapa kg hepatana yang harus dibakar setiap jamnya?
Apakah yang dimaksud dengan basis dan reaktan pembatas? Pada saat
2 NH3
Hf = - 1230 kj
kualitatif
kuantitatif
reaktan N2 & H2
produk NH3
reaksi eksotermis
Page 14
Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi saat satu atau lebih zat
terkonversi
menjadi
zat
lain,
dinyatakan
dengan
persamaan
reaksi
yang
Persamaan di atas menunjukkan bahwa satu mol Ca2+ membutuhkan satu mol CO2
untuk bereaksi yang menghasilkan produk satu mol padatan CaCO3 dan 2 mol ion H+.
Jika diketahui larutan mengandung 0,10 gram ion Ca2+, maka jumlah CO2 yang
dibutuhkan dapat dihitung dengan cara berikut:
Ca2+ + H2O + C2O CaCO3 + 2H+
0,10
AgCl + NaNO3
3. Reaksi pembakaran: reaksi yang melibatkan oksigen atau udara sebagai reaktan.
Contoh: C2H5OH + O2 2CO2 + 3H2O
4. Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks): reaksi yang mengoksidasi dan atau
mereduksi suatu zat. Contoh: reaksi pembakaran.
Page 15
Page 16
Page 17
BAB IV
REAKSI KIMIA DALAM INDUSTRI
mol kelebihan
X 100%
4. Selektivitas (selectivity) :
Perbandingan (%) mol produk tertentu (biasanya yang diinginkan) dengan mol
produk lainnya (biasanya sampingan) yang dihasilkan
Page 18
5. Yield :Untuk reaktan dan produk tunggal adalah berat/mol produk akhir
dibagi dengan berat/mol reaktan awal, sedangkan untuk reaktan & produk
yang lebih dari 1 harus dijelaskan reaktan yang menjadi dasar yield.
% Yield =
2 Sb + 3 FeS
Page 19
Hitunglah:
a. reaktan pembatas
b. reaktan berlebih
d. % konversi
e. selektivitas
f. Yield
Jawab:
Rx : Sb2S3 + 3Fe
2 Sb + 3 FeS
Page 20
Yield = kg Sb terbentuk
kg Sb2S3 mula-mula
= 0,2 kg
0,6 kg
Contoh soal 2:
Alumunium sulfat dapat dibuat dengan mereaksikan pecahan biji bauksit dengan
asam sulfat menurut reaksi :
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
Biji bauksit mengandung 55,4% alumuniumoksida dan sisanya pengotor. Sedangkan
asam sulfat berkadar 77,7% H2SO4 (sisanya air). Untuk menghasilkan 800 kg
alumunium sulfat dipergunakan 480 kg biji bauksit dan 1200 kg asam sulfat.
Pertanyaan:
a. Zat manakah yang berlebih dan berapa %
b. Berapa % reaktan berlebih yang terpakai
c. Berapa tingkat kesempurnaan reaksi
d. Berapa yield alumunium sulfat
Jawab :
55,4% Al2O3
H 2O
REAKTOR
77,7% H2SO4
Al2(SO4)3
Page 21
Reaktan
Produk
Zat
BM
Massa (Kg)
Mol (kmol)
Al2O3
101.9
0,554 x 480
2,61
H2SO4
98.1
0,777 x 1200
9,50
Al2(SO4)3
342,1
800
2,33
Page 22
Soal-soal Latihan
1. Gypsum (CaSO4.2H2O) dihasilkan dengan mereaksikan kalsium karbonat dan
asam sulfat. Analisa dari batu kapur adalah: CaCO3 96,89%; MgCO3 1,14%;
inert 1,7%. Untuk mereaksikan seluruh batu kapur seberat 5 ton tentukan :
a. Berat gypsum anhidrat (CaSO4) yang dihasilkan
b. Berat larutan asam sulfat (98% berat) yang dibutuhkan
c. Berat Karbondioksida yang dihasilkan
(BM: CaCO3 = 100; MgCO3 = 84,32; H2SO4 = 98; CaSO4 = 136; MgSO4 =120;
H2O = 18; CO2 = 44)
2. Sintesis amonia menggunakan reaksi berikut:
N2 + 3 H2 2 NH3
Pada sebuah pabrik, 4202 lb nitrogen dan 1406 lb hidrogen diumpankan
kedalam reaktor perjam. Produk amonia murni yang dihasilkan oleh reaktor ini
sebanyak 3060 lb per jam.
a. Tentukan reaktan pembatas
b. Berapa % excess reaktan
c. Berapa % konversi yang didapatkan berdasarkan pada reaktan pembatas
3. 5 lb bismut (BM=209) dipanaskan bersama dengan 1 lb sulfur untuk
membentuk Bi2S3 (BM= 514). Pada akhir reaksi, zat yang dihasilkan
mengandung 5% sulfur bebas. Tentukan:
Reaksi : 2 Bi + 3 S Bi2S3
a. Reaktan pembatas
b. % excess reaktan
c. % konversi dari sulfur menjadi Bi2S3
Page 23
BAB V
KESETIMBANGAN MATERI
Gambar di atas adalah lembar alir sederhana untuk pabrik gula. Tebu
dimasukan ke dalam sebuah penggilingan dengan sirup diperas keluar dan bagase
yang dihasilkan mengandung 80% pulp. Sirup E yang mengandung potongan-potongan
halus pulp dimasukan kedalam saringan yang menghilangkan semua pulp dan
menghasilkan sirup jernih pada aliran H yang mengandung 5% gula dan 85% air.
Evaporator membuat sirup kental dan kristalizer menghasilkan 1000 lb/jam kristal
gula.
Dari keterangan yang diberikan ini dapatkah anda mencari:
1. Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam) ?
2. Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan G ?
3. Berapa besar laju masukan tebu kedalam unit (lb/jam) ?
Page 24
NERACA BAHAN
Neraca bahan adalah perincian dari jumlah bahan-bahan yang masuk, keluar dan
yang menumpuk di dalam sebuah sistem. Sistem ini dapat berupa satu alat proses
maupun rangkaian dari beberapa alat proses, bahkan rangkaian dari banyak alat
proses.
Prinsip dari neraca bahan itu sendiri adalah:
1. Neraca bahan merupakan penerapan hukum kekekalan massa terhadap suatu
sistem proses atau pabrik.
2. Massa berjumlah tetap, tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan
output
generate
Input
= masukan ke system
Output
Generate
Consumption =
Acumulation
JENIS-JENIS PROSES
Berdasarkan kejadiannya proses terbagi menjadi dua yaitu proses Batch
(per-angkatan) dan proses kontinyu (berkesinambungan)
A. Proses Batch :
Pemasukan reaktan dan pengeluaran hasil dilakukan dalam selang waktu tertentu/
tidak terusmenerus.
Contoh: - Proses memasak didalam sebuah panci (panci menjadi alat proses)
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 25
REAKTOR
out
B. Proses Unsteady
Dalam proses unsteady terjadi perubahan dalam sistem terhadap waktu. Baik
berupa perubahan laju, komposisi, massa maupun suhu. Karena adanya perubahan
laju maka terdapat perubahan akumulasi di dalam sistem sehingga akumulasi massa
harus diperhitungkan.
Page 26
saling
tergantung
(dependent)
atau
keduanya.
Penyelesaian
Page 27
jawab:
1. Buatlah diagram alir dan tulis hal-hal yang diketahui (besaran kualitas dan
kuantitas)
2. Tentukan basis
Basis: 100 kg bahan basah
air dalam bahan basah: 0,6 x 100 = 60 kg
air yang menguap : 0,75 x 60 = 45 kg
padatan yang terdapat dalam bahan basah = 0,4 x 100 = 40kg
3. Buatlah persamaan neraca bahan:
air yang tersisa dalam bahan = air dalam bahan air yang menguap
= 60 kg 45 kg = 15 kg
a. jumlah air yang diuapkan tiap kg bahan basah = 45 / 100 = 0,45 kg
b. komposisi bahan akhir :
air
Page 28
Contoh soal 2
Sebanyak 100 mol/jam larutan etilen diklorida 40% dalam toluena dimasukkan ke
sebuah kolom (menara) distilasi. Di dalam menara distilasi proses berlangsung
secara kontinyu dan tidak terjadi akumulasi sehingga 100 mol/jam bahan juga keluar
dari kolom. Aliran keluar kolom dibagi menjadi dua yaitu aliran distilat (D) dan aliran
dasar (B = bottom) Aliran distilat keluar dari puncak kolom mengandung 10% mol
etilen diklorida. Tentukan laju alir masing-masing aliran tersebut.
Jawab:
Page 29
Dua buah contoh soal di atas merupakan contoh sederhana dari suatu system proses
yang tidak melibatkan reaksi kimia. Persamaan-persamaan neraca massa yang
terbentuk masing-masing merupakan persamaan linier yang dapat diselesaikan
dengan cara eliminasi biasa. Berikut ini adalah contoh system proses yang
melibatkan reaksi kimia.
Contoh soal 3
Pada suatu pembakaran, sebanyak 300 kg udara dan 24 kg karbon diumpankan ke
dalam reaktor pada suhu 600oF. Setelah pembakaran sempurna tidak ada bahan
tersisa di dalam reaktor. Hitunglah:
a. Berapa berat karbon, oksigen & berat total bahan yang keluar dari reaktor?
b. Berapa mol karbon & mol oksigen yang masuk dan keluar dari reaktor?
c. Berapa mol total yang masuk dan berapa yang keluar reaktor?
Jawab:
Page 30
Page 31
a. Tidak ada karbon keluar dalam bentuk C, tetapi dalam bentuk CO2 seberat 88 kg
dimana dalam CO2 tersebut mengandung C seberat 24 kg. O2 yang keluar 0,17
kmol, sisanya keluar dalam bentuk CO2. Berat bahan total yang keluar sama
dengan berat bahan total yang masuk yaitu 324 kg
b. 2 kmol C dan 2,17 kmol O2 yang masuk kedalam reaktor, sedangkan yang keluar
dari reaktor adalah 0 kmol C dan 0,17 kmol O2
c. 2,34 kmol total masuk ke reaktor dan 10,34 kmol keluar dari reaktor.
Contoh soal 4:
Dalam suatu proses pembakaran, gas etana dicampur dengan oksigen dengan
perbandingan 80% etana dan sisanya oksigen campuran ini dibakar dengan udara
berlebih 200%. Pada pembakaran tersebut ternyata 80% gas etana terbakar
menjadi CO2, 10% menjadi CO dan 10% tidak terbakar. Hitung komposisi gas hasil
bakar (dasar basah)
Jawab:
Page 32
Reaksi:
Oksigen dari udara yang masuk 200% berlebih berarti 3 x dari yang dibutuhkan
secara teoritis untuk pembakaran sempurna.
Oksigen teoritis yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna :
Page 33
Total O2 terkonsumsi:
reaksi (1) : (0,8 x 80 mol) x 3,5 = 224 mol
reaksi (2) : (0,1 x 80 mol) x 2,5 = 20 mol
total = 224 + 20 = 244 mol O2
O2 yang keluar bersama gas hasil pembakaran = 800 244 = 556 mol
C2H6 sisa = 0,1 x 80 mol = 8 mol
Ringkasan hasil hitungan
Jika dianalisis orsat ( dasar kering) H2O tidak dihitung. Jumlah mol total = 3642,3
mol.
Komposisi gas kering:
CO2 = 3,51%
O2 = 15,26%
CO = 0,45%
C2H6 = 0,22%
N2 = 80,56%
Dari penyelesaian soal proses dengan melibatkan reaksi kimia ini dapat disimpulkan:
Page 34
Walaupun massa total yang masuk sama dengan massa total yang keluar (sesuai
dengan hukum kekekalan massa), tetapi jumlah mol yang masuk tidak sama dengan
jumlah mol yang keluar. Hal Hal ini disebabkan oleh adanya reaksi kimia pada
komponen-komponennya.
component atau key component . Komponen ini adalah komponen yang selama proses
dari satu aliran ke aliran lain tidak mengalami perubahan sama sekali (numpang lewat
doang).
Misalnya pada contoh soal 1, yang menjadi tie component adalah bahan padat
(karena tidak mengalami perubahan sama sekali dan jmlahnya tetap) , sedangkan
pada contoh soal 3 dan 4 yang menjadi tie component adalah Nitrogen (karena tidak
ikut bereaksi/ inert).
freedom atau derajat kebebasan dari suatu persoalan. Seharusnya bila ada n
besaran yang tidak diketahui maka untuk menyelesaikannya dibutuhkan n buah
persamaan yang independen.
Bila jumlah persamaan yang tersedia kurang dari n buah maka persoalan
tersebut tidak dapat diselesaikan. Sebaliknya jika terdapat lebih dari n buah
persamaan maka harus diambil hanya n buah persamaan untuk menyelesaikannya. Itu
pun dengan resiko bila persamaan yang kita ambil salah maka dapat terjadi ketidak
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 35
Contoh 1 menghitung DK
Suatu umpan kolom destilasi dengan laju alir 1000 mol/jam mempunyai komposisi
sebagai berikut (%mol): 20% propane, 30% isobutane, 20% isopentane dan sisanya
normal pentane Destilat yang dihasilkan mengandung semua propane dan 80%
isopentane yang masuk kolom, serta mengandung 40% isobutane. Produk bawah
(bottom prod) mengandung semua normal pentane yang masuk kolom. Hitung
komposisi kedua produk tersebut.
Analisis:
1. Terdapat 1 kolom destilasi (1 alat saja)
2. Terdapat 3 aliran (1 masuk, 2 keluar)
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 36
3. Anggaplah tiap-tiap aliran mempunyai 4 variabel yaitu 1 var laju alir dan 3 var
komposisi. Dengan demikian untuk ketiga aliran tersebut masingmasing
terdapat 4 var aliran yang nantinya dapat disusun menjadi 4 persamaan
neraca bahan yang independen.
4. Variabel-veriabel aliran yang terspesifikasi (biasanya ditentukan atau
diketahui) sehingga variabel independen dari aliran adalah:
a. 3 var indep komposisi umpan = 20% C3, 30% C4, 20% C5
b. 2 var indep komposisi destilat = 0% C5 dan 40% C4
c. 1 var indep komposisi bottom prod = 0% C3
d. 1 var indep laju umpan = 1000 mol/jam
Berdasarkan analisis diatas maka dapat dijawab sbb:
- Jumlah variabel aliran = 3 aliran x 4 var/aliran = 12 var
- Jumlah persamaan neraca bahan independen = jumlah komponen yang terdapat
dalam sistem yaitu 4 persamaan
- Jumlah var terspesifikasi ada 2 macam yaitu :
* komposisi ada 6 (a,b & c)
* aliran ada 1 (d)
- Jumlah hubungan terkait berupa perolehan di destilat (80%)
Maka:
Jumlah variabel aliran yang independen
= 12
=4
=6
Aliran
=1
=0
Page 37
Contoh 2 menghitung DK
Titanium dioksida TiO2 banyak digunakan sebagai zat warna pada industri cat dan
kertas. Dalam suatu unit pencuci pada pabrik zat tersebut diinginkan untuk
memproduksi 4000 lb/jam TiO2 kering dan maksimum mengandung 100 ppm garam
basis kering. Keluar dari alat pembuatnya zat pewarna tersebut (raw pigmen)
mengandung 40% TiO2, 20% garam dan sisanya air (% massa).
Pemurnian dilakukan dengan cara pencucian menggunakan air (H2O) kemudian
pemisahan dengan pengendapan hingga diperoleh produk pewarna yang bersih
(washed product) dan air bekas mencuci yang disebut waste water. Pewarna yang
dikehendaki minimal haruslah mengandung 50% TiO2. Karena air buangan bekas cuci
tersebut akan dibuang ke sungai maka komposisinya harus diketahui dengan tepat.
Hitunglah
Analisis:
Page 38
ncuci
Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa jumlah variabel aliran-aliran tersebut
adalah:
- Pewarna kotor 3
- Air pencuci 1
- pewarna bersih 3
- Air cucian 2
9
Jumlah komponen dalam soal ini ada 3, jadi pesamaan neraca independen juga ada 3
Jumlah komposisi yang terspesifikasi : 2 untuk pewarna kotor, 1 untuk pewarna
bersih
Jumlah hubungan tambahan, kapasitas produk dan kandungan garam, ada 2
Maka:
Jumlah variabel aliran yang independen
=9
=3
=3
=1
Page 39
DK = 1 atau >0 hal ini berarti soal tersebut tidak bisa diselesaikan (kurang
terspesifikasi), Ada 3 variabel yang tidak diketahui sedangkan hanya ada 2
persamaan jadi perlu satu persamaan lagi, persaman ini bisa berasal dari komposisi,
laju alir atau perbandingan lain yang menyebabkan tambahan hubungan diantara
veriabel-variabel yang tidak dketahui tersebut. Sekarang coba selesaikan dengan
tambahan keterangan perbandingan penggunaan massa air pencuci/pewarna adalah 6
lb H2O per lb pewarna atau F2/F1 = 6
Page 40
Pada diagram di atas dapat dilihat terdapat beberapa aliran dan alat, berikut akan
dijelaskan tiap aliran dan alat yang digunakan:
I adalah alat yang disebut dengan separator: alat ini berfungsi untuk memisahkan
komposisi tertentu dari suatu aliran sehingga komposisi pada aliran yang dihasilkan
berbeda dengan aliran awal.
II adalah alat yang disebut dengan spliter: alat ini berfungsi untuk memisahkan
aliran tetapi tanpa mengubah komposisi yang terdapat pada lairan sehingga
komposisi aliran yang dihasilkan sama dengan komposisi aliran awal.
III adalah alat yang disebut dengan mixer: alat ini berfungsi untuk mencampurkan
aliran.
Untuk separator dan spliter bisa terdapat pada aliran yang akan di purge, recycle
ataupun yang akan di bypass, tetapi mixer biasanya hanya terdapat pada aliran yang
akan dicampur.
Aliran R
mengembalikan zat-zat, yang masih dibutuhkan, yang masih terdapat dalam aliran
keluar untuk kembali mengalami proses.
Page 41
Aliran B adalah aliran Bypass, aliran ini adalah aliran yang melewati satu atau
beberapa tahap proses yang langsung menuju pada proses selanjutnya.
Aliran P adalah aliran Purge aliran ini adalah aliran pembuangan untuk mengeluarkan
akumulasi dari inert atau materi yang tidak diinginkan yang jika tidak dikeluarkan
akan tertimbun dalam aliran Recycle.
Dalam neraca massa dengan reaksi kimia kita akan menemui istilah fraction
conversion , fraction conversion yang dimaksud di sini adalah banyaknya jumlah zat
yang digunakan dalam suatu proses dibandingkan dengan jumlah input zat tersebut.
Faktor konversi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Overall fraction conversion (konversi keseluruhan )
Secara singkat dapat dikatakan bahwa single pass hanya menghitung konversi pada
satu alat saja, sedang overall menghitung konversi dalam sistem.
SOAL 1
Asam asetat dapat diproduksi melalui reaksi berikut:
2C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4
Page 42
Konversi etanol overall sebesar 90% dicapai jika laju alir recycle sama dengan laju
umpan segar C2H5OH. Laju umpan segar H2SO4 dan Na2Cr2O7 masing-masing
berlebih 20% dan 10% secara stoikiometrik terhadap jumlah umpan segar C2H5OH.
Jika aliran recycle mengandung 94% H2SO4 dan sisanya C2H5OH (% dalam mol),
hitunglah:
a. Laju alir produk (P)
b. Laju alir dan komposisi produk limbah (W)
c. Konversi single pass reactor etanol
SOAL 2
Dalam suatu industri minuman, jus jeruk segar mengandung 12% padatan dan sisanya
air; sedangkan produk jus kental mengandung 42% padatan. Jika proses pengentalan
dilakukan dengan proses evaporasi tunggal, sebagian kandungan zat-zat volatile ikut
teruapkan bersama air dan mengakibatkan rasa yang hambar. Untuk mengatasi
masalah ini, sebagian aliran jus jeruk segar di bypass untuk kemudian digabungkan
dengan aliran keluaran evaporator. Sementara itu, aliran jus jeruk segar dikentalkan
dalam evaporator hingga kandungan padatan menjadi 58%.
a. Gambarkan proses yang terjadi!
b. Hitunglah julah produk jus kental yang dihasilkan per 100 kg jus jeruk
segar yang diumpankan ke proses!
Page 43
Page 44
massa O2 = 3,2 kg
densitas O2 = 3,2kg/1m3 = 3,2 kg/m3
Page 45
YO2 = 0,21
Page 46
Dengan:
Puap
Pjenuh = tekanan parsial uap dalam campuran gas jika gas jenuh pada suhu campuran
yang diberikan (yaitu tekanan uap dari komponen uap)
Untuk ringkasnya :
Kejenuhan molal adalah cara lain untuk menyatakan konsentrasi uap dalam gas
adalah menggunakan rasio mol uap terhadap mol gas bebas uap:
untuk suatu sistem biner dimana 1 menunjukan uap dan 2 menunjukkan gas kering:
Kelembapan atau Humidity (H) manunjukan massa uap cair per massa udara kering
(bonedry air)
jenuh secara sempurna pada suhu dan tekanan total yang ada:
Materi Azas Rekayasa Proses
Page 47
Titik Embun. Selama gas yang jenuh secara parsial mendingin pada volume konstan,
ataupun pada tekanan total konstan, gas yang takdapat mengembun akhirnya
menjadi jenuh dengan uap, dan uap tersebut mulai mengembun. Suhu pengembunan
dimulai pada titik embun (dew point).
Page 48