PENDAHULUAN
mata
kuliah
tersebut
setiap
mahasiswa
diwajibkan
mampu
menyampaikan materi tentang sepeda motor yang dibagi menjadi empat pokok
1
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
2
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
3
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM KELISTRIKAN PADA SEPEDA MOTOR
Hampir pada semua jenis kendaraan yang ada terdapat suatu system yaitu
system kelistrikan. Baik kendaraan yang menggunakan teknologi motor bensin
ataupun kendaraan yang menggunakan teknologi motor diesel. Lampu yang terdapat
pada kendaraan yang berfungsi sebagai system penerangan juga merupakan bagian
dari system kelistrikan. Bahkan untuk menggerakan suatu mesin/motor pada
kendaraan juga menggunakan arus listrik sebagai sumber energy utamnya, yaitu
mengunakan motor starter. Motor starter berfungsi mengubah arus listrik menjadi
energy gerak sehingga dapat menghidupkan suatu motor/mesin pada kendaraan.
Pada kendaraan yang menggunakan teknologi motor bensin sistem kelistrikan
memegang peranan penting. Pada motor bensin, proses pembakaran membutuhkan
suatu percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi. Percikan bunga api oleh busi
tersebut merupakan hasil dari system kelistrikan, dimana arus listrik yang terdapat
pada busi terjadi konsleting sehingga menimbulkan percikan bunga api.
Sepeda motor yang juga menggunakan teknologi motor bensin pada saat
bekerjanya juga akan dipengaruhi oleh system kelistrikan. Pada sepeda motor, system
kelistrikan adalah suatu system yang berfungsi menyediakan arus listrik untuk
mendukung sistem yang bekerja pada proses pembakaran dan sistem pendukung
lainnya
yang
blogspot.com).
bekerja
sistem
untuk
mendukung
kinerja
tersebut
diantaranya
adalah
mesin(belajar-otomotifsystem
starter,
system
4
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
pertama untuk mesin sehingga mesin tersebut menyala. Menurut Nugraha Setya
dalam Modul Sistem Starter UNY menyebutkan bahwa Sistem starter berfungsi
memberikan tenaga putar bagi mesin untuk memulai siklus kerjanya.
Pada system starter tenaga yang digunakan sebagai penggerak mula suatu
mesin bermacam-macam. Tetapi yang digunakan pada sepeda motor hanya dua jenis
yaitu sistem starter dengan penggerak motor listrik (elektrik starter) dan
menggunakan penggerak mekanik/tenaga manusia (kick starter).
Sistem kelistrikan pada sepeda motor melayani kinerja dari sistem starter
dengan penggerak motor listrik, yang bekerja dengan cara mengubah energy listrik
menjadi energy gerak/mekanik untuk penggerak mula suatu mesin/motor. Umumnya,
motor listrik dipasangakan pada poros engkol menggunakan perantara roda gigi
,aupun rantai. Motor starter memperoleh sumber energy listrik dari baterai, sehingga
motor starter harus mampu menghasilkan momen yang besar dari energy listrik yang
hanya 12 v dari baterai. Dengan menggunakan elektrik starter, maka kinerja manusia
dalam mengidupkan suatu mesin sepeda motor menjadi lebih mudah.
1. Komponen Sistem Elektrik Starter Sepeda Motor
a. Baterai. Merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk
mensuplai
energi
listrik
tegangan
rendah
(pada
sepeda
motor
5
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
2. Cara Kerja.
Sistem starter bekerja pada beberapa kondisi, yaitu pada saat kunci
kontak OFF, pada saat kunci kontak ON saklar starter belum tertekan dan saat
kunci kontak ON saklar starter ditekan.
a. Pada saat kunci kontak OFF. Hubungan baterai sebagai sumber tegangan
listrik dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang
mengalir sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.
b. Pada saat kunci kontak ON, saklar starter belum ditekan. Jika saklar
starter belum ditekan tetapi kunci kontak ON, maka arus dari baterai akan
mengalir ke relay starter akan tetapi motor starter belum menyala.
6
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
c. Pada saat kunci kontak ON saklar starter ditekan. Apabila tombol starter
ditekan (posisi START) pada saat kunci kontak ON, maka kemudian
sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :
Baterai Sekering Kunci Kontak (ON) Kumparan Relay
Starter Tombol Starter (START) massa.
Motor starter akan bekerja memutarkan poros engkol dengan cara
mengubah arus listrik menjadi gerak putar.
d. Mekanisme penggerak motor starter. Motor starter dihubungkan pada
poros engkol melaluai dua mekanisme penggerak. Mekanisme penggerak
bertujuan untuk meningkatkan momen putar melalui gigi reduksi dan
mencegah berputarnya motor starter saat mesinsudah menyala. Kedua
mekanisme tersebut yaitu mekanisme menggunakan rantai penggerak dan
sprocket dan mekanisme penghubung menggunakan roda gigi.
Mesin akan mulai berputar karena digerakkan oleh motor listrik melalui
perantaraan rantai starter atau roda gigi. Agar setelah mesin hidup motor
starter tidak ikut berputar pada rotor flywheel dipasangkan mekanisme
kopling satu arah.
7
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
kumparan relay starter. Jika tidak ada hubungan ganti relay starter.
c. Memeriksa motor starter
8
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Gambar 5
Pemeriksaan mekanisme kopling satu arah
4. Diagnosis Kerusakan
Langkah utama sebelum melakukan diagnosis kerusakan adalah periksa
kabel-kabel pada sistem dari hubungan longgar atau berkarat. Berikut ini adalah
gejala kerusakan pada sistem starter dan diagnosa kerusakannya.
a. Motor starter tidak berputar
9
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
starter.
Kabel motor starter, kabel massa atau kabel positip baterai longgar.
Sikat motor starter aus.
11
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
lebih sempurna.
Tidak sensitif terhadap air karena komponen sistem pengapian dapat
dikemas kedap air.
2) Keuntungan Elektrik
Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga pembakaran lebih
AC
(Alternating
Current),
berupa
Alternator
(Kumparan
12
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
arus bolak-balik (AC). Pada sepeda motor, rotor juga berfungsi sebagai fly
wheel.
b. Kunci Kontak
Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off)
rangkaian pengapian (dan rangkaian kelistrikan lainnya) pada sepeda motor.
Kunci kontak untuk pengapian AC merupakan tipe pengendali massa.
Pada posisi OFF dan LOCK, kunci kontak membelokkan tegangan
dari sumber tegangan (alternator) yang dibutuhkan oleh sistem
pengapian ke massa melalui terminal IG dan E kunci kontak, sehingga
sistem pengapian tidak dapat bekerja. Di sisi lain, pada posisi OFF
dan LOCK kunci kontak juga memutuskan hubungan tegangan (+)
baterai (terminal BAT dan BAT 1) sehingga seluruh sistem kelistrikan
13
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
saklar
rangkaian
primer
pengapian,
menghubungkan
dan
(1)
RECTIFIER
RECTIFIER
(2)
CAPACITOR
(3)
THYRISTOR
SWITCH
(4)
Keterangan :
1)
2)
3)
4)
14
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
15
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
(+)
0
(-)
1
16
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Berikut ini akan dibahas tentang bagaimana cara kerja dari sistem
pengisian elektronik arus bolak-balik CDI-AC dan gambar skema sistem
pengapian magnet elektronik.
17
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Katoda
18
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
19
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
20
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
1)
2)
3)
4)
penuh.
Thyristor
switch
merupakan
saklar
elektronik
yang
akan
21
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
22
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
23
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
24
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
K.
Memeriksa tahanan kumparan skunder tanpa cap busi 11,5-14,5
K
25
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
SW
16
260
18
~
EXT
FP/PC
IGN
~
260
~
180
60
~
~
~
~
~
~
~
22
~
Keterangan:
1)
2)
3)
4)
5)
f.
SW
: Switch (Bl/W)
EXT
: Exiter (Bl/R)
FP/PC
: Fixed Pulser/Pick up coil (Bu/Y)
E
: Earth (G/W)
IGN
: Ignition (Bl/Y)
Pemeriksaan kumparan pembangkit pulsa
Memeriksa tahanan kumparan menggunakan Ohm Meter. Tahanan
Keterangan:
1) Normal
lebih dingin.
Membersihkan insulator dengan sikat baja.
Menyetel celah elektroda busi. Celah : 0,6 0,7
27
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
F
TEPAT
terlihat
sesudah
melewati
F
ADVANCE
28
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
29
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik
setiap waktu yang diperlukan oleh sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut.
Untuk itu pada sepeda motor diperlukan sistem pengisian yang memproduksi
tenaga listrik untuk mengisi kembali baterai sekaligus mendukung kinerja baterai
mensuplai kebutuhan listrik ke sistem yang membutuhkannya pada saat sepeda
motor dihidupkan. Berikut ini adalah skema gamar sistem pengisian.
30
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
31
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
a)
b)
c)
d)
32
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
terlebih dahulu, disamping itu nyala lampu tidak stabil, sangat tergantung
kepada naik-turunnya putaran motor (rpm). Berikut ini skema rangkaiannya.
3. Pemeriksaan
dan
Perawatan
Komponen
Sistem
Pengisian
dan
Penerangan
a. Pemeriksaan Alternator
Pemeriksaan tahanan kumparan pembangkit/stator Pemeriksaan dapat
dilakukan dalam keadaan stator tetap terpasang. Dengan ohm meter.
33
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
34
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Tegangan pengisian yang diatur : 14,0 16,0 V pada 5000 rpm (Arus :
0,5 A 5 A)
lampu dan putar berlawanan arah jarum jam dan lepaskan soket.
35
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Pasang soket bola lampu dan tutup soket bola lampu dengan tanda
TOP menghadap ke atas.
36
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
Regulator/rectifier rusak.
f. Lampu depan tidak menyala atau bola lampu sering terbakar pada saat
mesin dihidupkan
a) Saklar lampu dan/atau lampu jauh rusak
b) Bola lampu rusak
37
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
38
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terdapat 4 sistem kelistrikan pada sepeda motor, yaitu sistem starter, sistem
pengapian, sistem pengisian dan penerangan. Keempat sistem tersebut saling
berkaitan bekerja, maka diperlukan pembahasan yang menyeluruh pada keempa
sistem tersebut
Dari pembahasan tentang sistem kelistrkan sepeda motor yang telah dibahas
di atas menunujukan bahwa pembahasan pada bagian ini teramat sagat luas. Akan
tetapi pada beberapa sistem terdapat komponen-komponen yang sama dengan cara
kerja yang sama.
B. SARAN
Pembahasan dari keempat sistem kelistrikan tersebut berkutat pada komponen, cara
kerja, pemeriksaan dan perawatan, serta diagnose kerusakan. Akan tetapi seiring
berkembanganya teknologi, sistem-sistem tersebut mengalami berbagai macam
perubahan. Maka diharapkan bagi para pembaca untuk terus mencari kekurangan
yang dari apa yang telah dituliskan pada makalah ini.
39
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha Beni, Sistem Starter Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Nugraha Beni, Sistem Pengapian Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Nugraha Beni, Sistem Pengisian dan Penerangan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta
40
Kelompok 3SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR