Aplikasi
Keuangan
Aplikasi
Alumni
File Data
Akademik
File Data
Keuangan
File Data
Alumni
terjadinya kesalahan.
Kelemahan dari sistem pemrosesan file tradisional adalah :
1. Timbulnya data rangkap (redudancy data) dan ketidakkonsitenan data (inconsistency
data)
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda,
sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh
nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki
record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata
kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat
penyimpanan dan biaya akses yang bertambah.
Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi
perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file
mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan
kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
2. Terjadi kesukaran dalam mengakses data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu
membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3. Timbulnya data terisolir (isolation data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format
format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data
yang sesuai.
4. Timbulnya masalah keamanan (security problem)
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa
hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file
mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program
aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang
diharapkan.
KONSEP DASAR BASIS DATA | 2
B. Basis Data
Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan dan kehadirannya sangat diperlukan
oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan
basis data sebagai media penyimpan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut, membantu pengambil
keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Basis data disefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan, disimpan
dengan minimum redudansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal. Sedangkan
redundansi adalah penyimpanan data yang sama secara berulang sehingga menyebabkan
masalah saat memperbarui (update) data, ruang penyimpanan yang boros, dan dapat
menimbulkan ketidakkonsistenan data.
Tujuan dari basis data ini adalah (a) mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,
ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan data kembali; (b) tidak adanya redudansi dan
menjaga konsistensi data; (c) dan pengaturan dalam pemilahan data sesuai dengan fungsi
dan jenisnya.
Untuk membuat suatu basis data yang memberikan manfaat optimal, suatu inventory
data harus dibuat, data dan informasi yang diperlukan harus dianalisa, file basis data yang
KONSEP DASAR BASIS DATA | 3
diperlukan harus dirancang, dan prosedur untuk memelihara basis data harus diadakan.
Tabel 1.1 berikut memberikan jenis redudansi yang pertama.
NIM
KODE_MK
SKS
NILAI
A10
MK_01
A10
MK_02
A11
MK_01
A11
MK_01
A12
MK_02
A12
MK_03
Dari Tabel 1.1 di atas, terjadi pengulangan penulisan pasangan KODE_MK dan SKS
yang sama. Misalnya untuk MK_01 (ditulis 3 kali), dan MK_02 (ditulis 2 kali). Jika data
pada Tabel 1.1 di atas disusun kembali dengan menghilangkan redudansi, maka akan
diperoleh Tabel 1.2 berikut.
NIM
KODE_MK
NILAI
A10
MK_01
A10
MK_02
A11
MK_01
A11
MK_01
A12
MK_02
A12
MK_03
Pada Tabel 1.2 duplikasi terjadi karena penulisan KODE_MK untuk MK_01 (3 kali)
untuk NIM yang sama. Duplikasi penulisan seringkali tidak dapat dihindarkan dalam
penyimpanan data dari Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 dapat dibedakan antara redudansi dan
duplikasi.
Selanjutnya Tabel 1.3 memberikan contoh jenis redudansi kedua. Untuk memperjelas
gambaran redudansi, perhatikan Tabel 1.3 yang menyajikan data mengenai mahasiswa,
dosen wali, dan nomor telepon dosen wali.
KONSEP DASAR BASIS DATA | 4
NIM
NIP_WALI
NIP_WALI
NAMA_WALI
A10
N101
N101
YUSI
A11
N102
N102
IBAM
a)
b)
NAMA_WALI
TELP_WALI
NIM
TELP_WALI
YUSI
(024)001
A10
(024)001
IBAM
(024)002
A11
(024)002
c)
d)
Tabel 1.3 Penyimpanan data yang dapat diperoleh dari data lain
Berdasarkan tabel diatas yang saling berelasi, jika ingin mendapatkan TELP_WALI
tidak perlu mengetahui NIM, maka Tabel 1.3 (d) dapat dihilangkan. Jadi redudansi dapat
dihilangkan.
Suatu basis data, terlebih pada sistem besar mempunyai karakteristik integrated and
shared. Terintegrasi artinya basis data terdiri atas penggabungan beberapa file data yang
berbeda dengan eliminasi redudansi diantara file-file tersebut (redudansi terkontrol).
Sedangkan pemakaian bersama (shared) berarti setiap bagian data di dalam basis data dapat
dipakai bersama-sama diatara beberapa pengguna dan atau aplikasi yang berbeda.
Sebagai suatu perangkat lunak, SMBD merupakan sistem perangkat lunak dengan
penggunaan
yang
bersifat
umum
(general-purposed)
yang
memfasilitasi
proses
suatu
SMBD
yang
bersifat
umum
tidaklah
cukup
untuk
Basis data dan perangkat lunak merupakan bagian dari sistem basis data, yang secara
ringkas dapat dikatakan merupakan sistem penyimpanan record yang terkomputerisasi.
Penyederhanaan sistem basis data digambarkan sebagai berikut:
Basis Data
Pengguna
Program Aplikasi
dengan paling banyak satu pengguna dapat mengakses basis data pada sembarang waktu
yang diberikan.
b. Perangkat Keras :
Terdiri atas peralatan utama berupa penyimpanan bantu dan peralatan Input/Output
(I/O), processor dan memory utama, serta peralatan pendukung (misalnya untuk
peralatan jaringan atau peralatan komunikasi yang lain).
c. Perangkat Lunak :
Perangkat lunak untuk sistem basis data disebut SMBD, yang merupakan lapisan
diantara basis data secara phisik dengan pemakai. Fungsi utama dari SMBD ialah untuk
menjadi perisai bagi pengguna dari rincian perangkat keras, sehingga pengguna dengan
pengetahuan minimum mengenai perangkat keras dapat menggunakan sistem basis data
dengan mudah.
d. Pengguna :
Terdapat 3 macam pengguna sistem basis data, ialah:
Pemrogram aplikasi, yaitu yang bertanggung jawab menulis program aplikasi
yang menggunakan basis data.
Pengguna akhir, yaitu pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data secara
on-line melalui workstation atau terminal. Interface banyak digunakan untuk
mempermudah interaksi. Sedang untuk pengguna tertentu menggunakan fasilitas
update data secara interaktif dengan bahasa query, karena lebih luwes dalam
memberikan fungsi yang tidak disediakan oleh interface. Bahasa query ialah bahasa
standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan memanipulasi data di dalam
basis data.
Administrator Basis Data (Database Administrator), yaitu seseorang yang
menyusun strategi dan putusan kebijakan mengenai data, dan menyediakan
kebutuhan dukungan teknik untuk mengimplementasikan putusan yang dipilih.
Administrator basis data bertanggung jawab terhadap penggunaan kewenangan
akses ke basis data, mengkoordinasikan dan memantau penggunaan basis data, dan
untuk menyediakan sumber-sumber perangkat lunak dan perangkat keras sesuai
kebutuhan. Dengan demikian administrator basis data bertanggung jawab untuk
semua kontrol sistem pada tingkat teknik.
KONSEP DASAR BASIS DATA | 8
Simpulan
Meskipun demikian, secara keseluruhan basis data memberikan pemecahan dalam
mengatasi makin meningkatnya kebutuhan akan informasi, makin meluasnya aplikasi,
keterkaitan antar aplikasi, dan tuntutan pemakai akan layanan yang semakin cepat dan mudah.
Perkembangan teknologi komputer dan komunikasi yang sangat cepat menawarkan
kemampuan yang dapat dimanfaatkan basis data untuk meningkatkan layanan pengolahan data.
Sumber Pustaka
1) Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Copyright 2007 Mangosoft All rights
reserved.
2) Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne. 2001. Database System : A practical
Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition. Addison Wesley.
3) Korth, H. 1991. Database System Concept, 4th edition. Mc Graw Hill : New York.