Anda di halaman 1dari 13

BAB I

KONSEP DASAR BASIS DATA


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan perbedaan pemrosesan file tradisional dengan basis data;
2. Mengidentifikasi adanya redudancy dan duplikasi data;
3. Menjelaskan konsep dasar basis data;
4. Menjelaskan pengertian Sistem Manajemen Basis Data (SMBD);
5. Menerangkan komponen-komponen sistem basis data;
6. Memberikan contoh keuntungan dan resiko pendekatan basis data.

A. Pemrosesan File Tradisional


Pemrosesan data diperlukan untuk mengolah data menjadi informasi. Integrasi
informasi

dapat menjadikan informasi menjadi lengkap dan relevan, sehingga dapat

memberikan manfaat yang optimal. Secara tradisional atau konvensional, kegiatan


pemrosesan data suatu aplikasi dilaksanakan oleh bagian yang terkait dengan aplikasi
tersebut.
Suatu aplikasi terdiri atas sekumpulan program aplikasi, file data, dan prosedur yang
mengerjakan suatu proses atau fungsi. Setiap program aplikasi di dalam suatu lingkungan
pemrosesan file tradisional, khusus beroperasi pada file data yang dibuat spesifik untuk
aplikasi itu (lihat Gambar 1.1). Antar file data (di dalam satu aplikasi atau antar aplikasi)
tidak ada hubungan, dan pada umumnya data didefinisikan dan disusun dengan cara yang
berbeda untuk setiap aplikasi. Kenyataan ini membuat sulit dilakukannya integrasi data.
Aplikasi
Akademik

Aplikasi
Keuangan

Aplikasi
Alumni

File Data
Akademik

File Data
Keuangan

File Data
Alumni

KONSEP DASAR BASIS DATA | 1

Gambar 1.1 Pemrosesan File Tradisional

Dengan karakteristik sebagaimana telah disebutkan, terdapat sejumlah keterbatasan


yang menyebabkan

biaya pemrosesan menjadi mahal dan meningkatkan kemungkinan

terjadinya kesalahan.
Kelemahan dari sistem pemrosesan file tradisional adalah :
1. Timbulnya data rangkap (redudancy data) dan ketidakkonsitenan data (inconsistency
data)
Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda,
sejumlah informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh
nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki
record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata
kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat
penyimpanan dan biaya akses yang bertambah.
Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi
perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file
mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan
kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
2. Terjadi kesukaran dalam mengakses data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu
membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3. Timbulnya data terisolir (isolation data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format
format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data
yang sesuai.
4. Timbulnya masalah keamanan (security problem)
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa
hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file
mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program
aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang
diharapkan.
KONSEP DASAR BASIS DATA | 2

5. Timbulnya data dependence


Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai
tidak dapat mengakses data. Karena program aplikasi tergantung pada format file
(program-data-dependence), yaitu jika format data berubah maka seluruh program yang
menggunakan data tersebut harus dimodifikasi.
6. Munculnya data yang membingungkan (data confusion)
Apabila data yang sama disajikan dengan terminologi yang berbeda.
7. Sulit untuk menyajikan objek data yang komplek.
Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, pemrosesan file tradisional kurang
mempunyai keluwesan dan tidak mendukung pemakaian data bersama (data sharing). Hal
ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya pertukaran data antar aplikasi, dan sering terjadi
terpaksa harus dilakukan pengetikan ulang data dari satu aplikasi ke aplikasi yang lain.
Sehingga untuk mengatasinya, dikenalkan konsep baru yang disebut basis data.

B. Basis Data
Pemrosesan basis data menjadi perangkat andalan dan kehadirannya sangat diperlukan
oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan
basis data sebagai media penyimpan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut, membantu pengambil
keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.
Basis data disefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan, disimpan
dengan minimum redudansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal. Sedangkan
redundansi adalah penyimpanan data yang sama secara berulang sehingga menyebabkan
masalah saat memperbarui (update) data, ruang penyimpanan yang boros, dan dapat
menimbulkan ketidakkonsistenan data.
Tujuan dari basis data ini adalah (a) mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,
ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan data kembali; (b) tidak adanya redudansi dan
menjaga konsistensi data; (c) dan pengaturan dalam pemilahan data sesuai dengan fungsi
dan jenisnya.
Untuk membuat suatu basis data yang memberikan manfaat optimal, suatu inventory
data harus dibuat, data dan informasi yang diperlukan harus dianalisa, file basis data yang
KONSEP DASAR BASIS DATA | 3

diperlukan harus dirancang, dan prosedur untuk memelihara basis data harus diadakan.
Tabel 1.1 berikut memberikan jenis redudansi yang pertama.
NIM

KODE_MK

SKS

NILAI

A10

MK_01

A10

MK_02

A11

MK_01

A11

MK_01

A12

MK_02

A12

MK_03

Tabel 1.1 Penyimpanan data yang sama secara berulang

Dari Tabel 1.1 di atas, terjadi pengulangan penulisan pasangan KODE_MK dan SKS
yang sama. Misalnya untuk MK_01 (ditulis 3 kali), dan MK_02 (ditulis 2 kali). Jika data
pada Tabel 1.1 di atas disusun kembali dengan menghilangkan redudansi, maka akan
diperoleh Tabel 1.2 berikut.
NIM

KODE_MK

NILAI

A10

MK_01

A10

MK_02

A11

MK_01

A11

MK_01

A12

MK_02

A12

MK_03

Tabel 1.2 Duplikasi Data

Pada Tabel 1.2 duplikasi terjadi karena penulisan KODE_MK untuk MK_01 (3 kali)
untuk NIM yang sama. Duplikasi penulisan seringkali tidak dapat dihindarkan dalam
penyimpanan data dari Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 dapat dibedakan antara redudansi dan
duplikasi.
Selanjutnya Tabel 1.3 memberikan contoh jenis redudansi kedua. Untuk memperjelas
gambaran redudansi, perhatikan Tabel 1.3 yang menyajikan data mengenai mahasiswa,
dosen wali, dan nomor telepon dosen wali.
KONSEP DASAR BASIS DATA | 4

NIM

NIP_WALI

NIP_WALI

NAMA_WALI

A10

N101

N101

YUSI

A11

N102

N102

IBAM

a)

b)

NAMA_WALI

TELP_WALI

NIM

TELP_WALI

YUSI

(024)001

A10

(024)001

IBAM

(024)002

A11

(024)002

c)
d)
Tabel 1.3 Penyimpanan data yang dapat diperoleh dari data lain

Berdasarkan tabel diatas yang saling berelasi, jika ingin mendapatkan TELP_WALI
tidak perlu mengetahui NIM, maka Tabel 1.3 (d) dapat dihilangkan. Jadi redudansi dapat
dihilangkan.
Suatu basis data, terlebih pada sistem besar mempunyai karakteristik integrated and
shared. Terintegrasi artinya basis data terdiri atas penggabungan beberapa file data yang
berbeda dengan eliminasi redudansi diantara file-file tersebut (redudansi terkontrol).
Sedangkan pemakaian bersama (shared) berarti setiap bagian data di dalam basis data dapat
dipakai bersama-sama diatara beberapa pengguna dan atau aplikasi yang berbeda.

C. Sistem Basis Data


Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) merupakan suatu perangkat lunak yang terdiri
atas sekumpulan program untuk mengelola dan memelihara data di dalam suatu struktur
yang digunakan oleh banyak aplikasi, bebas (independence) terhadap media penyimpanan
dan metoda akses. Sistem tersebut menyusun elemen data di dalam struktur yang telah
didefinisikan sebelumnya dan menyimpan relasi diantara elemen data yang berbeda di dalam
basis data.

KONSEP DASAR BASIS DATA | 5

Gambar 1.2 Konsep Sistem Basis Data

Sebagai suatu perangkat lunak, SMBD merupakan sistem perangkat lunak dengan
penggunaan

yang

bersifat

umum

(general-purposed)

yang

memfasilitasi

proses

pendefinisian, konstruksi, dan manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi.


Pendefinisian suatu basis data meliputi specifikasi tipe data, struktur, dan batasanbatasan untuk data yang akan disimpan di dalam basis data. Mengkonstruksi suatu basis data
ialah proses penyimpanan data pada media penyimpanan yang dikontrol oleh SMBD.
Memanipulasi suatu basis data ialah mendapatkan kembali data specifik, memperbarui basis
data, dan menghasilkan informasi dari data.
Penggunaan

suatu

SMBD

yang

bersifat

umum

tidaklah

cukup

untuk

mengimplementasikan suatu basis data yang berbasis komputer. Umumnya masih


diperlukan sekumpulan program yang dibuat sendiri, untuk penggunaan yang bersifat
khusus (special-purposed).

KONSEP DASAR BASIS DATA | 6

Basis data dan perangkat lunak merupakan bagian dari sistem basis data, yang secara
ringkas dapat dikatakan merupakan sistem penyimpanan record yang terkomputerisasi.
Penyederhanaan sistem basis data digambarkan sebagai berikut:

Sistem Manajemen Basis Data

Basis Data

Pengguna

Program Aplikasi

Gambar 1.3 Penyederhanaan Sistem Basis Data

Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS.

Gambar 1.4 Sistem Basis Data

Sistem basis data terdiri atas empat komponen, yaitu :


a. Data :
Data untuk suatu basis data mempunyai kerakteristik integrated and shared. Pada
aplikasi yang relatif besar, data cenderung digunakan oleh sistem multi-user, sedangkan
pada aplikasi relatif kecil, data cenderung digunakan oleh sistem single user. Sistem
multi-user ialah suatu yang memungkinkan banyak pengguna (user) dapat mengakses
basis data secara berbarengan (concurrent). Sistem single-user ialah suatu sistem

KONSEP DASAR BASIS DATA | 7

dengan paling banyak satu pengguna dapat mengakses basis data pada sembarang waktu
yang diberikan.
b. Perangkat Keras :
Terdiri atas peralatan utama berupa penyimpanan bantu dan peralatan Input/Output
(I/O), processor dan memory utama, serta peralatan pendukung (misalnya untuk
peralatan jaringan atau peralatan komunikasi yang lain).
c. Perangkat Lunak :
Perangkat lunak untuk sistem basis data disebut SMBD, yang merupakan lapisan
diantara basis data secara phisik dengan pemakai. Fungsi utama dari SMBD ialah untuk
menjadi perisai bagi pengguna dari rincian perangkat keras, sehingga pengguna dengan
pengetahuan minimum mengenai perangkat keras dapat menggunakan sistem basis data
dengan mudah.
d. Pengguna :
Terdapat 3 macam pengguna sistem basis data, ialah:
Pemrogram aplikasi, yaitu yang bertanggung jawab menulis program aplikasi
yang menggunakan basis data.
Pengguna akhir, yaitu pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data secara
on-line melalui workstation atau terminal. Interface banyak digunakan untuk
mempermudah interaksi. Sedang untuk pengguna tertentu menggunakan fasilitas
update data secara interaktif dengan bahasa query, karena lebih luwes dalam
memberikan fungsi yang tidak disediakan oleh interface. Bahasa query ialah bahasa
standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan memanipulasi data di dalam
basis data.
Administrator Basis Data (Database Administrator), yaitu seseorang yang
menyusun strategi dan putusan kebijakan mengenai data, dan menyediakan
kebutuhan dukungan teknik untuk mengimplementasikan putusan yang dipilih.
Administrator basis data bertanggung jawab terhadap penggunaan kewenangan
akses ke basis data, mengkoordinasikan dan memantau penggunaan basis data, dan
untuk menyediakan sumber-sumber perangkat lunak dan perangkat keras sesuai
kebutuhan. Dengan demikian administrator basis data bertanggung jawab untuk
semua kontrol sistem pada tingkat teknik.
KONSEP DASAR BASIS DATA | 8

D. Istilah-Istilah Dasar Basis Data


1) Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang
disimpan dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien
2) Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.
Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik
Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah
Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas. Contoh : semua nasabah, semua
mahasiswa
3) Atribut (Element Data)
Karakteristik dari suatu entitas.
Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari NIM, Nama, Alamat, Tanggal lahir.
4) Nilai Data (Data Value)
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data.
Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
5) Kunci Utama Data (Primary Key)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas.
Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut NIM, nama, alamat, tanggal
lahir menggunakan Primary key NIM.
6) Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.
Contoh : kumpulan atribut NIM, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa
berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983".
E. Keuntungan Sistem Basis Data
Di dalam pendekatan basis data, terdapat sautu tempat penyimpanan data tunggal yang
dikelola. Data tersebut didefinisikan sekali dan diakses oleh bermacam pengguna dan

KONSEP DASAR BASIS DATA | 9

aplikasi. Pendekatan basis data memberikan sejumlah keunggulan potensial dibandingkan


pemrosesan file tradisional. Keunggulan tersebut antara lain ialah :
a) Redundansi data minimum
Dalam sistem basis data, redundansi masih tetap ada namun redundansi terkontrol.
b) Konsistensi data
Dengan redundansi yang terkontrol, maka dapat dipangkas adanya inkonsistensi data.
Sehingga sistem akan mengupdate setiap data yang dimiliki jika terjadi perubahan.
c) Integrasi data
Di dalam suatu basis data, data disusun ke dalam struktur logika tunggal, dengan relasi
logika yang didefinisikan diantara objek data yang berhubungan.
d) Pemakaian data bersama
Data dapat dipakai bersama oleh beberapa pengguna. Namun, tatap ada batasan
wewenang tergantung jenis pengguna.
e) Standarisasi data
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka dapat diterapkan standarisasi data
yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman, maupun pertukaran data.
f) Mempermudah pengembangan aplikasi
Pendekatan basis data akan memangkas biaya dan waktu untuk pengembangan aplikasi
baru. Pemisahan deskripsi data dari program aplikasi menyebabkan susunan data daoat
diubah dan dikembangkan (dalam batas tertentu) tanpa perlu mengubah program
aplikasi yang memproses data tersebut.
g) User view
Pemakai dapat melihat langsung bentuk tampilan peninputan data, sehingga
memudahkan pemakai dalam mengelola data yang disesuaikan dengan pemahaman tiap
user terhadap basis data menurut kebutuhan.
h) Menggambarkan relasi komplek diantara data
Suatu basis data mungkin mengandung sejumlah keanekaragaman data yang saling
berhubungan di dalam banyak cara. Pendekatan basis data memberikan kemampuan
menggambarkan suatu keanekaragaman relasi yang komplek diantara data dengan tetap
memberikan kemudahan dan efisiensi di dalam pencarian kembali dan update data yang
berhubungan.
KONSEP DASAR BASIS DATA |10

i) Menjalankan batasan keutuhan (integrity)


Banyak aplikasi basis data mempunyai batasan keutuhan tertentu yang diberlakukan
pada data. Suatu SMBD menyediakan kemampuan untuk mendefinisikan dan
menjalankan batasan tersebut.
j) Menyediakan backup dan pemulihan (recovery)
Suatu SMBD menyediakan fasilitas untuk backup dan pemulihan data dari kerusakan
perangkat keras, perangkat lunak, maupun kesalahan proses.
k) Data Independence
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah
format data yang sudah ada
l) Kecepatan dan kemudahan
Memungkinkan kita untuk dapat menyimpan dan melakukan perubahan/manipulasi
terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
m) Keakuratan data
Pemanfaatan pengkodean dengan batasan tertentu, yang membuat satu data menjadi
unik dan berbeda dengan yang lain, sehingga ketika menyimpan data tidak akan ada
data yang sama dalam penyimpanan.
F. Resiko Pendekatan Basis Data
Pendekatan basis data membawa resiko sebagai berikut :
1) Spesialisasi baru
Adopsi pendekatan basis data atau pembelian perangkat lunak SMBD memerlukan
SDM dengan spesialisasi yang baru. Untuk memenuhinya perlu mencari tenaga baru
atau dengan mengadakan pelatihan staf yang ada.
2) Perlunya biaya awal (start-up cost)
Biaya awal antara lain meliputi beaya untuk pengadaan perangkat keras, perangkat
lunak, dan pelatihan. Bahkan untuk aplikasi yang komplek berpotensi memerlukan
perangkat keras dan perangkat lunak dengan beaya yang relatip mahal.

KONSEP DASAR BASIS DATA |11

3) Perlunya konversi awal


Resiko ini muncul apabila data yang sudah ada sebelumnya diperlukan untuk basis data
(untuk kesinambungan proses), dan dengan sistem penyimpanan data sebelumnya yang
belum sesuai dengan keperluan basis data.
4) Perlunya backup
Backup atau salinan file ke media penyimpanan yang tidak aktif, berguna di dalam
mengembalikan data yang rusak atau hilang, khususnya untuk data yang penting jika
terjadi kerusakan data. Perangkat lunak SMBD atau prosedur tambahan dapat digunakan untuk keperluan tersebut.
5) Meningkatnya kompleksitas data
Di dalam basis data terdapat puluhan bahkan ratusan file yang saling terintegrasi.
Pengelola file tersebut relatip komplek.
6) Data mudah diserang
Dibandingkan dengan pemrosesan file tradisional, basis data lebih mengandung
kerawanan apabila terjadi masalah di dalam basis data, karena banyak aplikasi secara
bersamaan akan terganggu bahkan dapat menjadi lumpuh atau tidak dapat berfungsi.
Meskipun gangguan keamanan basis data sudah diantisipasi, akan tetapi apabila sistem
keamanannya telah dapat ditembus, penyusup akan dapat mengakses lebih banyak data
dibanding di dalam lingkungan pemrosesan file tradisional.
7) Gangguan dengan adanya data bersama
Akses tumbukan untuk data bersama melalui beberapa program aplikasi dapat
menyebabkan timbulnya beberapa masalah. Diantara masalah tersebut ialah tidak
tepatnya hasil update, dan terjadinya deadlock. Pembahasan lebih rinci kedua masalah
tersebut diberikan pada bagian berikutnya.
8) Konflik organisasi
Basis data melibatkan beberapa bagian di dalam suatu organisasi. Perlu suatu konsensus
untuk pendefinisian maupun pemilikan data. Tanpa konsensus tersebut, tanggung
jawab data, khususnya di dalam pemeliharaannya menjadi tidak jelas.

KONSEP DASAR BASIS DATA |12

Simpulan
Meskipun demikian, secara keseluruhan basis data memberikan pemecahan dalam
mengatasi makin meningkatnya kebutuhan akan informasi, makin meluasnya aplikasi,
keterkaitan antar aplikasi, dan tuntutan pemakai akan layanan yang semakin cepat dan mudah.
Perkembangan teknologi komputer dan komunikasi yang sangat cepat menawarkan
kemampuan yang dapat dimanfaatkan basis data untuk meningkatkan layanan pengolahan data.

Sumber Pustaka
1) Dzacko, Haidar. 2007. Basis Data (Database). Copyright 2007 Mangosoft All rights
reserved.
2) Connoly, Thomas; Begg, Carolyn; Strachan, Anne. 2001. Database System : A practical
Approach to Design, Implementation and Management, 3rd edition. Addison Wesley.
3) Korth, H. 1991. Database System Concept, 4th edition. Mc Graw Hill : New York.

KONSEP DASAR BASIS DATA |13

Anda mungkin juga menyukai