Tahun
Kegiatan
1990
1996
1998
1999
LBI melakukan produksi gas pertama pada tanggal 25 Januari 1999 sebesar 4
MMSCFD
2004
2005
Lapindo melakukan kegiatan eksplorasi lepas pantai pada sumur Bisma-1, dan
berhasil menemukan gas biogenik.
2008-2009
LBI dan PT. Indogas Kriya Dwiguna menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas untuk
Lapangan Tanggulangin pada tanggal 14 April 2008. Kegiatan Workover yang
dilakukan pada tahun 2009 berhasil meningkatkan produksi gas menjadi 13 juta kaki
kubik per hari, dibandingkan dengan produksi awal sekitar 7 juta kaki kubik per hari.
2010-2011
Di tahun 2010 dan 2011, Kontrak Jual Beli Gas dengan PGN kembali diperpanjang
dengan volume 8 MMSCFD.
Tragedi Lumpur Lapindo dimulai pada tanggal 27 Mei 2006. Peristiwa ini
menjadi suatu tragedi ketika banjir lumpur panas mulai menggenangi
areal persawahan, pemukiman penduduk dan kawasan industri.
Aspek Teknis
Aspek Ekonomis
Aspek Politis
KEGUNAAN
DILANGGAR
HAK
DILANGGAR
KEADILAN
KEPEDULIAN
DILANGGAR
DILANGGAR
Dari uraian kasus diatas diketahui bahwa kelalaian yang dilakukan LBI
merupakan penyebab meluapnya lumpur panas di Sidoarjo yang
dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu aspek tekhnis, ekonomis, dan politis.
Jika dilihat dari sisi etika bisnisnya, apa yang telah dilakukan LBI jelas
telah melanggar etika dalam berbisnis. LBI telah melanggar norma
kegunaan, hak, keadilan, dan kepedulian, sehingga tindakan tersebut
termasuk tindakan yang tidak etis.