NAY Diphtheria in The Postepidemic Period, Europe
NAY Diphtheria in The Postepidemic Period, Europe
Abstrak
Kejadian difteri di Eropa telah menurun sejak muncul
kembali tahun 1990-an, tetapi siklus terus berlanjut di
beberapa negara Eropa Timur
Pengamatan data dari negara-negara Diphtheria
Survillence Network dan WHO European Region selama
tahun 2000-2009 .
Kejadian tahunan tertinggi di laporkan oleh Latvia, tetapi
Rusia dan Ukraine menyumbang 83% dari semua kasus.
3.
4.
5.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis data
difteri di Eropa selama 2000-2009.
Metode
Data survey berbasis kasus difteri dari 25 negara DIPNET.
Data tahun 2000-2007.
10
11
12
13
Hasil
Secara keseluruhan, di
WHO wilayah Eropa,
jumlah kasus difteri telah
menurun sejak wabah
tahun 1990-an.
(Gambar-2)
15
17
19
20
21
Isolat C. diphtheriae
Isolat (biakan) C. diphtheriae yang secara sporadis dilaporkan
dalam 24 negara anggota DIPNET, termasuk Latvia.
Dari 60 isolat dengan Biovar direkam selama 2000-2009, total
32 yang gravis dan 28 yang mitis.
17 kasus kulit, pernapasan 35 kasus (24 pernapasan klasik),
dan 1 kasus dengan manifestasi lain telah dilaporkan.
Sebagian besar(15/17, 88%) kasus kulit disebabkan oleh biovar
mitis, dan sebagian besar (17/28, 61%) kasus pernapasan
dengan Biovar diketahui disebabkan oleh biovar gravis.
22
23
24
Gbr.3
Gambar 3 Kejadian Difteri per
1 juta orang-tahun untuk
Latvia (Corynebacterium
diphtheriae, 2002-2009) dan
sisanya 24 negara Difteri
Surveillance Network
(DIPNET) (C.diphtheriae dan
C. ulcerans tahun 20002009). Error bar Menunjukkan
95% CI. Periode 2002-2009
termasuk wabah militer pada
tahun 2000 dan kasus dari
tahun 2001 informasi terbatas
kayu yang tersedia.
25
C. ulcerans Isolat
Sebanyak 4-8 isolasi dari toxigenic C. ulcerans telah
dilaporkan oleh negara-negara anggota DIPNET setiap
tahun (53 [50] gejala selama 2000-2009).
Tingkat kejadian lebih tinggi pada pasien wanita
dibandingkan pada laki-laki dibandingkan pasien (0.014 / 1
juta orang-tahun vs 0,004 / 1 juta orang tahun)
11 kasus kulit, pernapasan 38 kasus (14 pernapasan klasik),
dan 1 kasus dengan manifestasi lainnya dilaporkan.
26
27
C. pseudotuberculosis Isolat
Empat kasus pasien dengan difteri disebabkan oleh
toxigenic C. pseudotuberculosis telah dilaporkan: 1 di
Perancis pada tahun 2005 dan 1 pada tahun 2008, 1 di
Jerman pada tahun 2004, dan 1 diInggris pada tahun
2008.
Tiga dari pasien memiliki manifestasi kulit (1 telah
divaksinasi, 2 memiliki status vaksinasi tidak diketahui)
dan 1 (sebagian divaksinasi) memiliki endokarditis
bakteri.
28
29
30
31
32
DISKUSI
Dimulai pada tahun 1980, rekomendasi vaksinasi Soviet
memungkinkan penggunaan jadwal vaksinasi primer
alternatif thdp difteri yg direkomendasikan 3 dosis
vaksin-potensi yg lebih rendah.
Sejak wabah th 2000, perhatian yang lebih besar telah
diberikan kepada pemeriksaan catatan vaksinasi
anggota baru yg masuk militer Latvia, dan vaksinasi
penguat diberikan bila perlu.
33
34
Identik C.ulcerans
Insiden infeksi yang lebih tinggi di kalangan wanita lansia
dapat dikaitkan dengan kebiasaan kepemilikan hewan
peliharaan, dalam kombinasi dengan rendah atau
memudarnya imunitas.
Cakupan vaksinasi untuk difteri dinilai setiap tahun di
banyak negara di Eropa dengan menggunakan berbagai
metode, termasuk register komputerisasi vaksinasi,
metode survei, metode administrasi, atau kombinasi.
35
36
37
38
39
40
TERIMAKASIH
41