03.12.0005 Andrew Wicaksono + 03.12.0006 Arif Kurniawan
03.12.0005 Andrew Wicaksono + 03.12.0006 Arif Kurniawan
Oleh :
ANDREW WICAKSONO
ARIF KURNIAWAN
NIM: 03.12.0005
NIM : 03.12.0006
Perpustakaan Unika
PENGESAHAN
Proposal Tugas Akhir/Skripsi Sarjana Strata Satu (S-1)
Disusun oleh :
ANDREW WICAKSONO
ARIF KURNIAWAN
NIM: 03.12.0005
NIM : 03.12.0006
Disetujui oleh :
Semarang,
Pembimbing I
Pembimbing II
Disahkan oleh:
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....
LEMBAR PENGESAHAN..
KATA PENGANTAR..
LEMBAR KARTU ASISTENSI..
DAFTAR ISI.
DAFTAR TABEL.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR NOTASI...
DAFTAR LAMPIRAN.....
i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xii
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Umum 1
1.2 Latar Belakang. 1
1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir..... 2
1.4 Pembatasan Masalah........ 2
1.5 Uraian Singkat.. 3
1.6 Lokasi... 3
1.7 Sistematika Penyusunan....... 4
BAB II
PERENCANAAN
2.1 Tinjauan Umum.. 5
2.2 Perencanaan Awal... 5
2.3 Pra design Konstruksi Jembatan..... 6
2.4 Spesifikasi Jembatan... 9
2.5 Pembebanan Jembatan 10
2.6 Dasar Perencanan........ 17
2.7 Rumus Perhitungan............ 19
2.8 Metodologi Perencanaan Jembatan............................................. 36
2.9 Metode Perhitungan...................................................................... 38
BAB III
PERHITUNGAN STRUKTUR
3.1 Perhitungan Struktur Atas.. 39
3.1.1 Perhitungan Pipa Sandaran.. 40
3.1.2 Perhitungan Pelat Lantai Kendaraan... 40
3.1.3 Perhitungan Gelagar Memanjang 48
3.1.4 Perhitungan Gelagar Melintang....... 60
3.1.5 Perhitungan Balok Komposit... 68
3.1.6 Perhitungan Shear Connector.. 71
3.1.7 Perhitungan Pertambatan Angin77
3.1.8 Pendimensian Ikatan Angin.... 85
3.1.9 Pembebanan pada Rangka.. 97
3.1.10 Perhitungan Sambungan.....102
3.2 Perhitungan Struktur Bawah...125
3.2.1 Perhitungan Abutment.125
Perpustakaan Unika
3.2.2
3.2.3
3.2.4
3.2.5
3.2.6
3.2.7
BAB IV
BAB V
Perpustakaan Unika
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Tabel 3.23
Perpustakaan Unika
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Gambar 3.6
Gambar 3.7
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Gambar 3.10
Gambar 3.11
Gambar 3.12
Gambar 3.13
Gambar 3.14
Gambar 3.15
Gambar 3.16
Gambar 3.17
Gambar 3.18
Gambar 3.19
Gambar 3.20
Gambar 3.21
Gambar 3.22
Gambar 3.23
Gambar 3.24
Gambar 3.25
Gambar 3.26
Gambar 3.27
Gambar 3.28
Gambar 3.29
Gambar 3.30
Gambar 3.31
Gambar 3.32
Gambar 3.33
Gambar 3.34
Perpustakaan Unika
Gambar 3.35
Gambar 3.36
Gambar 3.37
Gambar 3.38
Gambar 3.39
Gambar 3.40
Gambar 3.41
Gambar 3.42
Gambar 3.43
Gambar 3.44
Gambar 3.45
Gambar 3.46
Gambar 3.47
Gambar 3.48
Gambar 3.49
Gambar 3.50
Gambar 3.51
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.3
Gambar 5.4
Gambar 5.5
Perpustakaan Unika
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
L-1
L-2
L-3
L-1
L-2
L-3
L-2
L-2
L-3
L-2
L-4
L-3
L-4
L-3
L-5
L-5
L-6
L-6
Bab 1. Pendahuluan
Perpustakaan1Unika
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tinjauan Umum
Jembatan adalah suatu konstruksi yang berguna untuk meneruskan
jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah (Soemargono, 1984).
Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa).
Jembatan yang berada diatas jalan lalu lintas biasa dinamakan viaduct.
Jalan merupakan alat penghubung atau alat perhubungan antar daerah
yang penting sekali bagi penyelenggaraan pemerintahan, ekonomi,
kebutuhan sosial, perniagaan, kebudayaan, pertahanan. Jembatan adalah
salah satu bagian dari jalan yang sangat berpengaruh terdahap kelancaran
transportasi.
Selain untuk kepentingan ekonomi, pembangunan dan pertahanan,
transportasi sangat penting pula bagi hubungan antar daerah untuk
kepentingan pemerintahan, pertukaran kebudayaan dan lain sebagainya.
Terputusnya suatu daerah dari pemerintah pusat atau daerah lainnya
menghambat kemajuan daerah.
1.2
Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang tinggi diikuti mobilitas yang besar
menuntut tersedianya
dalamnya sarana dan prasarana transportasi yang nyaman, aman dan efisien.
Seperti pada daerah Gunung Pati Ungaran (KM 14 + 140) kabupaten
Semarang, pada daerah ini jembatan yang digunakan masih menggunakan
jembatan dari bahan beton yang sudah rusak pada permukaan jalan dan
sebagian strukturnya, yang salah satunya diakibatkan gerusan air pada saat
sungai penuh terutama saat musim hujan, sehingga menimbulkan
kekawatiran penduduk sekitar dan para pengguna jalan. Salah satu usaha
yang dilakukan pemerintah dengan membangun jembatan baru dengan
Kabupaten Semarang
Bab 1. Pendahuluan
Perpustakaan2Unika
elevasi yang lebih tinggi dari muka air banjir, hal ini bertujuan untuk
menciptakan jalur lalu lintas yang nyaman, aman, dan efisien.
Jembatan Kaligarang Sisemut ini menghubungkan Gunung Pati dan
Ungaran dengan lalu lintas yang besar dan beranekaragam seperti sepeda,
sepeda motor, mobil pribadi, bus dan truk. Pengawasan dan pengelolaan
terhadap jalan dan jembatan ini berada dibawah pengawasan Departemen
Pekerjaan Umum dan Direktorat Jendral Bina Marga propinsi Jawa Tengah
melalui APBN TA 2005 dan APBD TA 2005.
Jembatan Kaligarang Sisemut ini dibangun dengan menggunakan
konstruksi baja. Alasan pemakaian konstruksi baja, karena jika terjadi
kerusakan
atau
perubahan
struktur
pada
konstruksi
dapat
segera
1.4
Pembatasan Masalah
Dalam perencanaan jembatan Kaligarang Sisemut ini, ada beberapa data
yang tidak langsung diperoleh dari hasil survey atau penelitian tetapi didapat
dari instansi terkait diantaranya:
1. Survey geoteknik, meliputi penyelidikan tanah dilapangan yang
dilakukan oleh Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Diponegoro
tahun 2006 dan penyelidikan tanah di laboratorium yang dilakukan oleh
Dinas Bina Marga tahun 2006.
2. Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata di daerah setempat, yang
diperoleh dari Dinas Bina Marga tahun 2006.
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
Bab 1. Pendahuluan
Perpustakaan3Unika
1.5
Uraian Singkat
Jembatan Kaligarang Sisemut di Gunung Pati Ungaran menggunakan
konstruksi rangka baja. Pada konstruksi dulu yang diajukan memiliki
bentang 60 meter dengan dua buah abutment. Jembatan yang direncanakan
ini memiliki bentang rencana 70 meter, lebar 10 meter.
1.6
Lokasi
Proyek jembatan Kaligarang Sisemut berada di ruas jalan Gunung
Pati - Ungaran (KM 14 + 140) kabupaten Semarang. Letak lokasi proyek
ditunjukkan dalam gambar 1.1.
Kabupaten Semarang
Bab 1. Pendahuluan
1.7
Perpustakaan4Unika
Sistematika Penulisan
Pada dasarnya penulisan tugas akhir ini dibagi dalam enam bab, yaitu:
BAB I
: Pendahuluan
: Perencanaan
Pada bab perencanaan ini meliputi Tinjauan umum, Pemilihan tipe konstruksi,
Metodologi perencanaan, Dasar perencanaan dan metode perhitungan.
BAB III
: Perhitungan Konstruksi
2.
3.
b.
c.
d.
e.
Perhitungan abutment,
b.
Perhitungan Pondasi,
c.
BAB IV
Pada bab ini meliputi : Syarat umum, Syarat khusus, Syarata administrasi, Syarat
teknis dan pengendalian mutu.
BAB V
: Analisa
Pada bab analisa ini meliputi : Analisa Bahan dan Biaya Pekerjaan, Rencana
Anggaran Biaya (RAB), Network Planning, Time Schedule.
BAB VI
: Penutup
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
6 Unika
Perpustakaan
2.1
Tinjauan Umum
Proses pembangunan jembatan melewati beberapa tahapan dimana tiap
tahapan memiliki aspek penting. Tahapan-tahapan suatu pembangunan
jembatan sebagai berikut : Rencana Awal, Pradesain, Desain Akhir
(Analisis, Gambar, Proportioning Element, Spesifikasi dan dokumen
Kontrak), Perjanjian Kontrak dan Administrasi, Pembuatan dan Pekerjaan
Konstruksi dan terakhir adalah Penggunaan, Pemeliharaan, dan Perbaikan.
Dalam tugas akhir ini hanya akan dibahas tahapan rencana awal sampai
desain akhir saja. Perencanaan tersebut harus memenuhi syarat-syarat
keamanan,
kenyamanan,
kekuatan,
ekonomis
dan
keindahan
serta
2.2
Perencanaan Awal
hasil laporan penyelidikan tanah pada kedalaman 31 meter 40 meter
didapat nilai N-SPT 20 28, sehingga konstruksi bawah jembatan Kali
Tuntang direncanakan menggunakan pondasi tiang pancang beton prestress
dengan kedalaman pemancangan mencapai 40 meter.
Grobogan
7 Unika
Perpustakaan
6,35 m
13 x 5 m
65 m
mab14.00
man9.00
0.00
9 ,4 6 9 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
5 m
Grobogan
8 Unika
Perpustakaan
Rangka Baja
Pipa Sandaran
Gelagar Induk
Trotoir
Lapisan Perkerasan
Pelat Lantai
Gelagar Melintang
Gelagar Memanjang
Grobogan
9 Unika
Perpustakaan
0,48 m
0,25 m
1m
0,8 m
0,7 m
5,5 m
0,65 m
1m
2m
1,1 m
2,2 m
5,3 m
Urugan Biasa
Agregat B 65 cm
AC WC 4 cm
AC BC 5 cm
AC Base 6 cm
Agregat A 20 cm
Agregat B 30 cm
Urugan pilihan 35 cm
Grobogan
10Unika
Perpustakaan
2.4
Spesifikasi Jembatan
1. jenis jembatan
2.
bentang
: 65,00 m
3.
klasifikasi jalan
4.
lebar jembatan
: 2 3,5 m
: 2 1m
5.
konstruksi atas :
a. pelat lantai kendaraan : beton bertulang, K 300
: tebal = 20 cm
: f y = 240 MPa 12 mm
7.
b. gelagar memanjang
: profil IWF
c. gelagar melintang
: profil IWF
d. rangka baja
: profil IWF
h. shear connector
: profil IWF
konstruksi bawah
a. abuttment
: beton, K 500
: baja, f y = 240 Mpa 12 mm
: baja, f y = 390Mpa D 13 mm
b. pondasi
Grobogan
11Unika
Perpustakaan
perkerasan jalan :
a. aspal : lapis beton (laston) lapis aus (AC-WC), t = 4 cm
: lapis beton (laston) lapis antara (AC-BC), t = 5 cm
: lapis beton (laston) lapis pondasi (AC-Base), t = 6 cm
b. lapis pondasi bawah
9.
struktur oprit
a. pelat injak
2.5.
Pembebanan Jembatan
Muatan- muatan yang mempengaruhi pembebanan jembatan adalah
sebagai berikut:
A
Muatan Primer
Adalah beban yang merupakan beban utama dalam perhitungan
teganagan pada setiap perencanaan jembatan. Menurut PPPJR, 1987,
muatan primer terdiri dari:
1.
2.
Grobogan
12Unika
Perpustakaan
0,25 Ms
4,00
Ms
5,00
50 175 50
Ms
3,5 m
0,5 Ms
0,5 Ms
0,125 Ms
0,5 Ms
0,5 Ms
0,125 Ms
3,5 m
q = 2,2 t/m
q = 2,2 t/m 1,1
untuk L < 30 m
60
(L 30) t/m
untuk L > 60 m
Grobogan
13Unika
Perpustakaan
=
2,75 meter
angka 2,75 meter diatas selalu tetap dan tidak tergantung pada
lebar jalur lalu lintas.
Ketentuan penggunaan beban D dalam arah melintang jembatan
bila lebih besar dari 5,5 meter, beban D sepenuhnya (100 %)
dibebankan pada lebar jalur 5,5 meter sedang selebihnya dibebani
pada hanya pada separuh beban D (50 %), seperti pada gambar
dibawah ini:
1 /2 q
q
1 /2 q
1 /2 p
Grobogan
1 /2 p
14Unika
Perpustakaan
c. Muatan hidup untuk trotoir, kerb dan sandaran adalah 500 kg/m2.
pengaruh muatan trotoir pada gelagar diperhitungkan 0,6 kali
muatan trotoir tersebut (PPPJJR, 1987).
d. Beban Kejut
Untuk memperhitungkan pengaruh-pengaruh getaran dan pengaruh
dinamis lainnya, tegangan tegangan akibat beban garis P
harus dikalikandengan koefisien kejut yang akan memberikan hasil
maksimum, sedangkan beban merata q dan beban T tidak
dikalikan dengan koefisien kejut.
Koefisien kejut menurut PPPJJR, 1987ditentukan dengan rumus:
K =1 +
20
50
L
..........................................(2.1)
Dimana:
B.
: koefisien kejut
Muatan Sekunder
Adalah beban yang merupakan beban sementara yang selalu
diperhitungkan dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan
jembatan (PPPJJR, 1987). Beban sekunder terdiri dari:
1.
Muatan Angin, disebabkan oleh tekanan angin pada sisi jembatan yang
langsung berhadapan dengan datangnya angin. Pengaruh beban angin
sebesar 150 kg/m2 pada jembatan ditinjau berdasarkan bekerjanya
beban angin horizontal terbagi rata pada bidang vertikal jembatan
dalam arah tegak lurus sumbu memanjang jembatan. Jumlah luas
bidang vertikal bangunan atas jembatan yang dianggap terkena oleh
angin ditetapkan sebesar suatu presentase tertentu terhadap luas
bagian-bagian sisi jembatan dan luas bidang vertikal beban hidup.
Grobogan
15Unika
Perpustakaan
2)
2)
2.
C.
Muatan Khusus
Adalah beban yang merupakan beban-beban khusus untuk perhitungan
tegangan pada perencanaan jembatan (PPPJJR, 1987). Beban khusus
terdiri dari :
1.
pengaruh-pengaruh
gempa
bumi,
direncanakan
dengan
Grobogan
16Unika
Perpustakaan
0,01
0,05
b. Tumpuan gesekan:
1) Antara baja dengan campuran tembaga keras dan baja 0,15
2) Antara baja dengan baja atau besi tuang
0,25
0,5-0,18
gaya-gaya
khusus
yang
timbul
selama
pelaksanaan
Grobogan
17Unika
Perpustakaan
M + (H + K) + Ta + Tu
100%
II
M + Ta + Ah + Gg + A +SR + Tm
125%
III
Kombinasi I + Rm + Gg + A + SR + Tm + S
140%
IV
M + Gh + Tag + Gg + Ahg + Tu
150%
M + P1
130%
VI
M + (H + K) + Ta + S + Tb
150%
= beban angin
Ah
Ahg
Gg
Gh
(H + K)
= beban mati
P1
Rm
= gaya rem
= gaya sentrifugal
SR
Tm
Ta
Tag
Tb
= gaya tumbuk
Tu
= gaya angkat
Grobogan
18Unika
Perpustakaan
Dasar Perencanaan
Uraian dalam perencanaan yang dilakukan, antara lain:
1. Perencanaan awal, merupakan studi awal mengenai perencanaan jembatan.
Pada tahap ini termasuk studi kelayakan, penyelidikan dan survey awal.
2. Perencanaan design awal (pradesain gambar dan ukuran)
Perencanaan desain awal merupakan asumsiasumsi (anggapan) yang
mungkin digunakan, namun bila setelah dicheck kestabilan, kekokohan,
keamanan, kelayakan dan kenyamanan konstruksinya tidak memenuhi
maka pradesain ini harus diubah.
3. Data-data yang diperlukan dalam perencanaan jembatan adalah data
topografi dan geometri, elevasi muka air banjir, data lalu lintas dan data
tanah.
4. Muatanmuatan yang mempengaruhi pembebanan jembatan
Untuk merencanakan muatan-muatan pada jembatan menggunakan acuan
Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (1987).
5. Pehitungan
mekanika
(struktur)
dengan
menggunakan Structural
Grobogan
19Unika
Perpustakaan
strength ) dengan tipe baut A-325. Acuan untuk sambungan diambil dari
buku Tata Cara Perencanaan Struktur Baja SNI 03-1729-2002.
9. Perencanaan abuttment dan Perletakkan
abuttment.
Grobogan
20Unika
Perpustakaan
2.7
Rumus Perhitungan
Tinggi Efektif
= h s 0,5 (tp)
dengan :
d
Grobogan
21Unika
Perpustakaan
Momen Ultimit
Mu = (1,2M deadload )+(1,6M liveload )
B.3
.............................(2.2)
Mn =
Mu
0,8
..............................(2.3)
Mn = 0,85 f c a b (d a ) .............................(2.4)
Cc = Ts = As fy
As
............................(2.5)
0,85 f c a b
.............................(2.6)
fy
1000
jarak = As tul
As
.............................(2.7)
dengan :
Mn
Mu
f c
As
2. Rangka
A. Komponen Struktur Tarik
Syarat desain komponen struktur tarik: Tu Tn
Leleh: Tn = 0,90 Ag f
2)
Fraktur: Tn = 0,75 An U f
...(2.8)
u
...............................(2.9)
Grobogan
22Unika
Perpustakaan
3)
Geser blok:
a. Geser leleh tarik fraktur ( f
Tn = 0,75 (0,6 f
Ant 0,6 f
Agv + f
Ant) ..................(2.10)
Ant 0,6 f
Anv )
Anv )
Agt) ..................(2.11)
dengan:
Tn = tahanan nominal (Newton),
Ag = luas penampang kotor (mm2)
f y = tegangan leleh (MPa)
An = luas netto penampang (mm2)
f u = tegangan putus (Mpa)
Agv = luas kotor akibat geser
Anv = luas bersih akibat geser
Agt = luas kotor akibat tarik
Ant =luas bersih akibat tarik
B. Komponen Struktur Tekan
= 0,85
NU
= beban terfaktor
Nn
fy
..(2.13)
maka = 1
maka =
1,43
1,6 0,67c
(2.14)
Grobogan
23Unika
Perpustakaan
Untuk c >1,2
...........(2.15)
Nn
c =
maka = 1,25 c
fy
(2.16)
f =
w =
b
2t f
170
370
d 2(t f + ro )
1680
f y fr
fy
tw
.(2.18)
2550
fy
fy
1
t w (d 2t f ) 2
4
...(2.19)
.(2.20)
Mp = Mn, M n > M u
....................................(2.21)
Mn =
.....(2.22)
Ix
d
2
p
r
Mp +
Mr
r p
r p
..(2.23)
..(2.24)
Grobogan
24Unika
Perpustakaan
lentur
yang
menyebabkan
seluruh
penampang
(2.26)
h 1100
tw
f yw
(2.27)
dengan:
f yw = kuat leleh badan
Aw = luas penampang badan = d t w
Grobogan
25Unika
Perpustakaan
Profil
Lp
Lr
ry =
X
2
ry 1 1 + 1 + X 2 f L ,
fL
E
, dengan
fy
1,76 ry
Iy
A
, adalah jari-jari
dengan f L = f y f r
X1 =
EGJA
2
2
S IW
, dengan
X2 = 4
GJ I y
Iw adalah konstanta puntir
lengkung.
J adalah konstanta puntir
torsi.
Profil kotak pejal /
berongga
0,13 Ery
JA
MP
2 Ery
JA
Mr
a. Bentang Pendek
Syarat L Lp, kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah:
.........................................................(2.28)
Mn = Mp
b. Bentang Menengah
(L L )
Mn = Cb M r + (M P M r ) r
MP
(Lr LP )
....................................(2.29)
c. Bentang Panjang
syarat: Lr L, kuat nominal komponen struktur terhadap momen lentur adalah:
Mn = Mcr Mp
.........................................................(2.30)
Grobogan
26Unika
Perpustakaan
Cb = 2,5M max
12.5 M max
2,3
+ 3M a + 4M b + 3M c
Dengan Mmax adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau, serta Ma, Mb,
Mc adalah masing-masing momen pada 1/4 bentang, tengah bentang dan 3/4
bentang komponen struktur pada bentang yang ditinjau.
Profil
Mcr
E
Cb
EI y GJ I y I w
L
L
2C b E
JA
L
ry
Tahanan baut
Geser: Rn = m r1 f
Ab
Tumpu: Rn = 2,4 db tp f
Tarik: Rn = f
Ab
Pu
Rn
........................................(2.31)
......................................(2.32)
.....................................(2.33)
......................................(2.34)
.......................................(2.35)
dengan:
Rn
f ub
Grobogan
27Unika
Perpustakaan
Ab
= jumlah baut.
r1
r1
db
tp
= tebal pelat
B. Sambungan Las
Rnw = 0,90 te f
............................................(2.36)
yw
uw
............................................(2.37)
uw
............................................(2.38)
Rnw = 0,75 f
uw
0,6 Aw
............................................(2.39)
dengan:
Aw
uw
Grobogan
28Unika
Perpustakaan
t 7
7 t 10
10 t 15
15 t
B. Pembebanan Abuttment
a) Gaya Akibat Beban Struktur Atas ( Beban Mati dan Beban Hidup )
b) Gaya Akibat Berat sendiri Abuttment
c) Gaya Akibat Beban Tekanan Tanah Aktif
d) Gaya Akibat Rem dan Traksi
e) Gaya Akibat Gesekan
f) Gaya Akibat Beban Gempa pada Abuttment
Perencanaan Jembatan Kali Tuntang Desa Pilangwetan Kabupaten
Grobogan
29Unika
Perpustakaan
...................................................(2.40)
....................................................(2.41)
Mu
Pu
....................................................(2.42)
xb =
600 d
600 + fy
......................................................(2.43)
ab
= 1 xb
......................................................(2.44)
e =
f s = 2.10 5 0,003
( xb d s )
xb
.....................................................(2.45)
f s > fy Gunakan f s = fy
Pnb = 0,85 fc b ab + As f s As fy
......................................(2.46)
h
h
h a
Mnb=0,85 fc b ab ( b ) + As f s ( d ) +As fy(d- ) ..(2.47)
2 2
2
2
eb =
M nb
e Keruntuhan tarik ................................................(2.48)
Pnb
h 2e
h 2e 2
d
Pn = 0,85 f c b d (
)+ (
) + 2 m (1 ) ....(2.49)
d
2d
2d
Jika eb > e
Pn =
Keruntuhan desak
As f y
f c b h
+
3 h e
e
+ 0,5
+ 1,18
2
d d
d
..........................................(2.50)
.................................................(2.51)
Grobogan
30Unika
Perpustakaan
dengan:
Pu
Mu
= eksentrisitas (m),
As
As
Pnb
f c
xb
d'
eb
ab
fy
Mn = 0,85 f c a b ( d a )
Cc = Ts = As fy
.(2.4)
......................................(2.5)
Grobogan
31Unika
Perpustakaan
0,85 f c a b
........................................(2.6)
fy
1000
jarak = As tul
As
........................................(2.7)
dengan :
= momen nominal (Nmm),
Mn
f c
As
= n Q
pg
...................................................................(2.52)
0 , 36
f s = 0 , 224 r ( N 60 )
0 , 29
....................................................... (2.53)
.................................................... (2.54)
Q p = q p Ap
........................................................................ (2.55)
Qs = f s As
....................................................................... (2.56)
Q=
Qp + Qs
SF
......................................................................(2.57)
dengan :
n
Grobogan
32Unika
Perpustakaan
Qp
qs
Qs
SF
= faktor keamanan,
Ap
As
= 100 kN/m2.
= 1
90
( n 1) m + ( m 1) n
............................(2.58)
m n
dengan :
= banyaknya baris,
Grobogan
33Unika
Perpustakaan
Gambar 2.8 Gaya dan Momen yang Bekerja pada Piles Group
P max
M
V
n
n
max
2
max
2
..............(2.59)
dengan :
Pmax = beban maksimum yang diterima oleh tiang pancang (ton),
V = jumlah total beban normal (ton),
Mx
My
nx
Grobogan
34Unika
Perpustakaan
Mn = 0,85 f c a b ( d a )
.(2.4)
Cc = Ts = As fy
.................................................(2.5)
As
0,85 f c a b
................................................(2.6)
fy
1000
jarak = As tul
As
.................................................(2.7)
dengan :
Mn
f c
5. Bangunan Pelengkap
A. Perencanaan Dinding Penahan Tanah
(Mekanika tanah II, Hary Christady Hardiyatmo)
q
Pah1
Pah2
Pp
Grobogan
35Unika
Perpustakaan
SF =
Jumlah momen guling
kohesif
................................(2.60)
C. Eksentrisitas
jumlah momen - momen guling
R
e = ( B)-x
..........................(2.62)
x=
B
6
........................(2.63)
..........................(2.64)
qsafe =
qult
SF
......................(2.65)
...........................(2.66)
dengan :
B = lebar atau dimensi pondasi (m),
H = kedalaman dinding penahan tanah (m),
D = kedalaman pondasi (m),
e = eksentrisitas (m),
Perencanaan Jembatan Kali Tuntang Desa Pilangwetan Kabupaten
Grobogan
36Unika
Perpustakaan
c = kohesi,
x = jarak dari pusat guling ke resultante (m),
w = berat sendiri dinding penahan tanah (ton),
Pa = tekanan tanah aktif (ton/m),
Pp = tekanan tanah pasif (ton/m),
k a = koefisien tekanan tanah aktif,
k p = koefisien tekanan tanah pasif,
q = daya dukung tanah (ton/m2),
6. Perhitungan Perkerasan
LEP
LHR
C j E
j= 1
.........................(2.67)
LEA
LHR
(1 + i)
UR
Cj Ej
j=1
...........................(2.68)
= (LEP + LEA)
............................(2.69)
= LET
Umur
Rencana
10
..............(2.70)
Grobogan
37Unika
Perpustakaan
...........................(2.71)
= jenis kendaraan,
a1, a 2, a3
D1 , D2, D3
Grobogan
38Unika
Perpustakaan
DataJembatan:
Gelagar memanjang
Konstruksi
Atas
Gelagar Melintang
Rangka Baja
Abutment
Konstruksi
Bawah
Pondasi
Struktur Oprit
1.
2.
3.
4.
Pelat Injak
Dinding Sayap
Dinding Penahan Tanah
Perkerasan
Gambar
Jembatan
RKS
Grobogan
Ikatan Angin
Tiang
Sandaran
39Unika
Perpustakaan
Metode Perhitungan
Grobogan
40
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
BAB III
PERHITUNGAN STRUKTUR
3.1 PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS
3.1.1 Perhitungan Pipa Sandaran
Sebagai pipa sandaran pada jembatan ini , digunakan pipa baja dengan
f y = 290 MPa, yang dikaitkan pada bentang diagonal dan vertikal dengan tinggi
90 cm di atas lantai trotoir. Beban yang bekerja pada sandaran ini adalah muatan
horisontal sebesar 200 kg/m.
Pipa
Sandaran
Pipa
Sandaran
6,35
m
0,9 m
0,25 m 2,15 m
0,2 m
2,15 m
0,8 m
a
7
9m
41
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
tebal = 3,2 mm
Zx = t d 2
f c ' = 30 Mpa
5.
f y = 240 Mpa
a. Beban mati
Berat sendiri pelat = 0,2 2,4 ton/m3 = 0,48 ton/m2
Berat aspal beton
= 0,84 ton/m2
42
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
b2
a1
45 45
0,2
45
45
bb'
aa'
0,2
aa = a1 + 20,05 +
2
bb = b2 + 20,05 +
2
T load
A
A = aa bb
= 0,6 0,8 = 0,48 m2
Traffic load =
10
T load
= 20,833 ton/m2
=
A
0,48
0,05
aspal
0,1
beton
bertulang
43
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
275
5,00
4,00
0,25 Ms
50 175 50
Ms
Ms
3,5 m
0,5 Ms
0,5 Ms
0,125 Ms
0,5 Ms
0,5 Ms
0,125 Ms
2m
1,75 m
1,75 m
1,75 m
1,75 m
3,5 m
44
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
45
45
WL =
0,125Ms
0,125 20000
= 5208,333 kg/m2
=
A
0,48
= 5,208 ton/m2 ( per 1meter pias )
2m
2m
1m
2m
2m
2m
2m
45
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
100 cm
45
40
45
20
40
WL =
0,5Ms
0,5 20000
=
= 10416,667 kg/m2
2A
2 0,48
= 10,417 ton/m2 ( per 1meter pias )
Beban hidup
q LL = Berat kendaraan + Berat air = 10,417 ton/m2 + 0,1 ton/m2 = 10,517 ton/m2
46
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
q dl = 0,84 t/m
2m
2m
2m
2m
q ll = 10,57 t/m
2m
2m
2m
2m
= 0,42 ton m
M LL
= 5.285 ton m
Mu
= 1,2 M DL + 1,6 M LL
= (1,2 0,42) + (1,6 5,285) 8.456
Mu
lx
= 8,96 ton m
=2m
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
47
Bab III Perhitungan Struktur
ly
ly
lx
Perpustakaan Unika
=5m
=
5
2
= h selimut ( 1 tulangan )
2
= 200 20 ( 1 16 )
2
= 172 mm
Mn
Mu
8,96 10 7
0,9
= 99555555,5 Nmm
Mn
= 0,85 a b fc ( d - 1 a)
2
99555555,5
99555555,5
= 4386000 a 12750 a2
a)
= 24,434 mm
a2
= 319,566 mm
dipakai a = 24,434 mm
Cc = Ts = As fy
0,85 a b fc
= As fy
= 2596,1125 mm2
48
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Cek As min:
As min1=
=
f 'c
0,5
b dx
4 fy
As min1=
30 0,5 1000 95
4 240
= 542,017 mm2
1,4 b d x
fy
1,4 1000 95
240
= 554,167 mm2
1 2 1000
= 4
As
1 16 2 1000
= 4
2596,1125
= 77,44731 mm ~ 80 mm
Jadi dipakai D16-80mm
1 2 1000
= 4
As
1 10 2 1000
= 4
519,2225
= 151,264 mm ~ 180 mm
49
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Beban Mati:
= 0,96 ton/m
= 0,72 ton/m
= 0,076 ton/m
+
q DL = 1,756 ton/m
catatan : dalam PPPJJR 1987, tebal aspal yang direncanakan 5 cm, namun
dalam pelaksanaan dipakai aspal dengan tebal 15 cm.
RA
5 meter
RB
RA = RB = 4,39 ton
50
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
= 0,96 ton/m
= 0,315 ton/m
= 0,076 ton/m
: 1 0,25 0,4
d) Berat trotoir
= 0,6
ton/m
+
q DL = 1,951 ton/m
Beban Hidup
20
50 + l
20
= 1,36
50 + 5
Di dalam Jalur
Beban merata (PPPJJR hlm 7.2.4.a)
Q = 1,1( L +
Q = 1,1(1 +
30
)ton / m
L
30
)
70
Q = 1,571 ton/m
koefisien (K)
= 1,36
q ton
m
2,75
Beban garis
P
ton
2,75
51
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
: q =
q
S
2,75
p
S
2,75
a. Beban merata
q =
Q
l
2,75
=
1,571
2 = 1,143 ton/m
2,75
b. beban garis
P = 12 ton/lajur
p =
P
lk
2,75
p =
12
2 1,36 = 11,87 ton
2,75
Di luar Jalur
a.
Beban Merata:
Q = 1,571 ton/m
q =
=
b.
1 Q
l
2 2,75
1 1,571
2 = 0,571 ton/m
2 2,75
Beban Garis:
p = 12 ton/jalur
52
Bab III Perhitungan Struktur
p =
=
Perpustakaan Unika
P
1
lk
2 2,75
1 12
5m
RA
RB
RA
= RB
53
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
5m
RA
RB
= 1,143ton/m
PLL
= 11,87 ton/m
q DL
= 1,6 ton/m
qU
= (1,2 q DL ) + (1,6 q LL )
= 1,6 PLL
PU
= 1,6 11,87
= 3,7488 ton/m
= 18,992 ton
P = 18,992
Qq1 = 3,7488 t/m
RA
5m
RB
54
Bab III Perhitungan Struktur
Mu
Perpustakaan Unika
Vu
Data Profil:
d = 450 mm
h = d 2 ( t f + ro )
bf = 200 mm
tf = 14 mm
tw = 9 mm
ro = 18 mm
1. Cek tekuk lokal
p
f =
b
200
=
2t f
2 14
f = 7,143
w =
w =
d 2(t f + ro )
tw
386
= 42,889
9
170
fy
r
170
240
p = 10,973
1680
fy
1680
240
p = 108,444
370
f y fr
370
240 170
r = 25,578
2550
fy
2550
fy
r = 164,602
w p dan r
55
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Mn = M p = f y Z x
Z X = b t f (d t f ) +
1
t w (d 2t f ) 2
4
1
2
9{450 [2 14]}
4
= 1621489 mm3
Mn = M p = f y Z x
= 1621489 240 = 389167240 Nmm = 38,916 ton m
ry = 4,4 cm = 44 mm
Lp = 1,76 ry
E
fy
= 1,76 44
2 10 5
= 2235,538 mm = 2,256 m
240
h = d 2(t f + ro )
{(
J = 1 200 14 3 2 + 1 386 9 3
3
3
)}
SX
EGJA
2
1490 10 3
2 10 5 8 10 4 365866,667 96,76 10 2
2
= 1,122 104
56
Bab III Perhitungan Struktur
Iw =
Perpustakaan Unika
I Y (d t f ) 2
4
= 8,887 1011
2
S IW
X2 = 4
GJ I y
2
8,887 1011
1490 10 3
= 4
4
4
8
10
365866
,
667
1870 10
5 q L4
P L3
+
384 E I 48 E I
5 37,488 500 4
18,992 500 3
=
+
384 2,110 6 78000 48 2,1 10 6 78000
= 0,1863 + 0,0003
= 0,1866
3.1.4
500
= 2,083 cm OK
240
9m
57
Bab III Perhitungan Struktur
A.
Perpustakaan Unika
1.
Beban Mati:
a.
Berat sendiri
= 241 Kg/m
= 0,241 t/m
( IWF 800.300.16.30 )
RA = RB = 1/2 0,166 9
b.
= 1,085 ton
= 4,878 ton
P2
= 4,39 ton
1m
1,75 m
1,75m
1,75 m
1,75m
1m
RA
= RB
= (2 1 4,878 ) + (3 1 4,39 )
2
2
= 11,463 ton
c.
Beban Hidup
P1 = 5,145 ton
P2 =8,79ton
58
Bab III Perhitungan Struktur
1m
1,75 m
Perpustakaan Unika
1,75 m
1,75 m
1,75 m 1 m
RA
= RB
= (2 1 5,145 ) + (3 1 8,79 )
2
2
= 18,33 ton
B.
1m
19,332
1,75m
19,332
1,75 m
19,332
1,75 m
14,0856
1,75m
1m
RA = RB
59
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
MU
= 120,4116 tm
Data Profil:
d = 800 mm
b f = 300 mm
t f = 30 mm
t w = 16 mm
ro = 28 mm
h = d 2 ( t f + ro )
= 800 2 (30 + 28) = 684 mm
p
f =
300
b
=
2t f
2 30
f = 5
w =
w =
170
fy
r
170
240
p = 10,973
d 2(t f + ro )
tw
684
= 42,75
16
1680
fy
1680
240
p = 108,444
370
f y fr
r = 25,578
2550
fy
2550
fy
r = 164,602
w p dan r
370
240 170
60
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Mn = M p = fy Zx
Z X = b t f (d t f ) +
1
t w (d 2t f ) 2
4
1
16(800 (2 30)) 2
4
= 9120400 mm3
Mn = M p = fy Zx
= 9120400 240 = 2188896000 Nmm = 218,889 ton m
ry = 6,7 cm = 67mm
Lp = 1,76 ry
E
fy
= 1,76 67
2 10 5
= 3404,057 mm = 3,404 m
240
h = d 2(t f + ro )
= 700 -2(30+28) = 684 mm
fL = f y fr
{(
J = 1 300 20 3 2 + 1 684 16 3
3
3
)}
= 5324288 mm4
X1 =
SX
EGJA
2
8400 10 3
2 10 5 8 10 4 5324288 307,6 10 2
2
= 1,354 104
61
Bab III Perhitungan Struktur
Iw =
I y (d t f ) 2
4
= 2,046 1013
2
S IW
X2 = 4
GJ I y
2
2,046 1013
8400 10 3
= 4
4
4
8
10
5324288
13800 10
= 2,306 10-4
X
2
Lr = ry 1 1 + 1 + X 2 f L
fL
1,354 10 4
= 67
170
1 + 1 + (2,306 10 4 170 2 )
= 10359,514 mm = 10,36 m
Lp = 3,404 m
L = 10 m
Lr = 10,36 m
Lp L Lr ( bentang menengah )
( L L)
M n = Cb M r + (M p M r ) r
(l r L p )
Perpustakaan Unika
62
Bab III Perhitungan Struktur
14,0856
19,332
Perpustakaan Unika
19,332
19,332
14,0856
43,0836
43,0836
B
E
D
1m
1,75 m
+ 120,4116 ton m
1,75 m
1,75 m
1,75 m
1m
Cb = 2,5M max
12.5 M max
2,3
+ 3M a + 4M b + 3M c
12.5 120,4116
2,3
(2,5 120,4116) + (3 115,1152) + (4 120,4116) + (3 115,1152)
= 1,022 2,3
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
63
Bab III Perhitungan Struktur
M r = S x ( f yf f y )
1
t w (d 2t f ) 2
4
1
16(800 (2 30)) 2 = 9120400 mm3
4
Mn = M p = fy Zx
( L L)
MP
M n = Cb M r + (M p M r ) r
(l r L p )
(10,36 9)
MP
= 1,167142,8 + (218,889 142,8)
(9 3,404)
bE
= L
= 500
4
di pakai bE = 125 cm
= 125 cm
bE
= b0 = 500 cm
2.
Menentukan nilai n:
E beton
= 4700
f 'c
200000
25742,96
= 7,769 ~ 8
3.
Ebeton
Perpustakaan Unika
64
Bab III Perhitungan Struktur
4.
Perpustakaan Unika
Luas transformasi
Lengan momen
A y
A(cm2)
y (cm)
(cm3)
Pelat beton
312,5
10
3125
Profil IWF
96,76
42,5
4112,3
= 409,26
y=
= 7237,3
A y = 7237,3
A 409,26
15,625 cm
20 cm
ya
45 cm
yb
fy
= 17,684 - 20
= -2,352 cm
yb = t d y
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
65
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
= 20 + 45 17,684
= 47,316 cm
5.
I0
I0 + (A.d2)
(cm2)
(cm)
(cm4)
(cm)
(cm4)
Pelat beton
312,5
10
10416,667
7,864
28867,872
Profil IWF
96,76
42,5
33500
24,852
93261,095
Itr = 122128,967
f sa
M ya
31,683 10 7 23,52
=
=
I tr
122128,967 10 4
f sb =
M y b 31,683 10 7 473,16
=
I tr
122128,967 10 4
= 122,748 MPa (tekan)
f sc =
M y 31,683 10 7 176,84
=
n I tr 8 122128,967 10 4
= 9676 240
= 2322240 N
0,85 fc Ac
66
Bab III Perhitungan Struktur
= 6375000 N
pakai C =2322240 N
Gaya tekan resultan
c
2322240
=
0,85 f ' c b 0,85 30 1250
= 72,855 mm2
y = d + t a = 450 + 20 72,855
2
2
2
2
y = 208,573 mm
Mn
=C y
= 2322240 208,573
Mn
Mn = 0,85 48,436
= 41,171 ton m
= C = 2322240 N
= 2,5 14
= 35 mm > 1 " (12,7 mm)
2
12,7 2
4
= 126,73mm 2
= 0,041 w1.5
f 'c
= 0,041 24001,5 30
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
Perpustakaan Unika
67
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
= 26403,491 MPa
Kuat geser 1 buah stud connector:
Qn
= 0,5 Asc
f 'c Ec
= 0,5 126,73
Qn
30 26403,491
= 56395,018 N
Asc f u
= 126,73 370
= 46890,1 N < Qn (56395,018 N)
pakai Qn
= 46890,1 N
2.
3.
jarak transversal
= 4 d = 4 12,7
= 50,8 mm
Vh 2322240
=
Qn
46890,1
5000
= 100mm
100 2
= 10 cm
68
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
2(1/2" . 5cm)
49 @ 10 cm
2 cm
2 cm
= 1 2 L (diagram 1)
2
5m
1
= 1 (1 ) 2 L (diagram 2)
2
a
1-a
= qll
1
(1 )2 L
2
= 1023
1
(1 )2 5
2
= 2557,5 (1 )
Beban hidup =
D
Ix
Sx
69
Bab III Perhitungan Struktur
_
y=
Perpustakaan Unika
= 2401,25 cm3
Ix
105180,956
=
= 43,803
Sx
2401,25
Beban hidup =
D
43,803
Tabel 3.3 pembebanan shear connector
Titik
=0
1 = 1/5
2 = 2/5
3 = 2,5/5
0
D,
akibat
beban
hidup
q = 1023
kg/m
(kg)
2258
1637
813
639
D, akibat
beban mati
q = 1546
kg/m
(kg)
3865
2474
1391
966
L, akibat
beban hidup
L, akibat
beban mati
L total
D/43,803
D/43,803
(kg/cm)
(kg/cm)
58
37
21
15
kg/cm
88
56
32
22
147
94
53
37
q = 108 d 2 'bk
q = 108 (1,27) 2 225
q = 2612,898 kg
70
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
=
=
nq
s
2 2612,898
s
Tabel 3.4 Perletakan dan Kekuatan Shear Connector
T
(kg/cm)
522,578
349,29
261,29
209,032
174,194
149,308
130,646
116,128
104,516
95,014
87,097
71
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
(kg/cm)
200
150
105 cm
90 cm
50 cm
100
50
shear connector
1'
2'
3'
potongan
ke
Untuk potongan :
0 - 1 , dipasang 100/35 = 3@35 cm
1- 2 , dipasang 100/45 = 2@45 cm
2- 3 , dipasang 50/50 = 1@50 cm
72
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
RHA A
HW2
2meter
HW1
6,35meter
0,2meter
RHB B
0,9meter
HW1
= 30% qW A
= 30% 150 1 (65 + 70) 6,35
2
= 19288,125 kg
HW2
= qW A
= 150 2 70
= 21000 kg
73
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
MB = 0
(HW1 1 6,35) ( RH A 6,35)
2
=0
(19288,125 1
=0
=0
= 9644,0625 kg
= 1 P = 370,925 kg
2
KH = 0
= 1 P = 547,215 kg
2
74
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
P/2
P/2
9m
5 meter
65 meter
RA
RB
RA = RB = 4822,03125 Kg
P
= 741,85 Kg
2
= 370,925 Kg
75
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
P/2 P
P/2
9m
5m
RB
RA
70 m
RA = RB = 30644,0625 Kg
P
= 1094,43 Kg
2
= 547,215 Kg
76
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Total
No
Tarik
Tekan
(kg)
(kg)
-2629,15
-1106,11
257,16
1891,47
-4055,98
2353,32
-4233,1
-289,1
4249,05
10
-2693,37
11
2664,5
12
-6407,05
13
-2319,23
14
6569,05
15
-196,27
16
1964,01
17
-8167,42
18
-214,55
19
8302,79
20
-1754,01
21
1458,97
22
-9413,04
77
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
23
-211,31
24
9553,17
25
-1223,88
26
918,01
27
10301,53
28
-211,86
29
-10162,25
30
383,51
31
-687,45
32
-10411,75
33
-211,86
34
10551,21
35
-152,17
36
-152,17
37
10301,53
38
-211,31
39
-10162,25
40
-687,45
41
383,51
42
-9413,03
43
-214,55
44
9553,17
45
918,01
46
-1223,88
47
-8167,42
48
1458,97
49
8302,79
50
-196,27
51
-1754,01
52
-6407,05
78
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
53
-298,10
54
6569,05
55
1964,01
56
-2319,23
57
4249,05
58
257,16
59
-4233,10
60
-2693,37
61
2664,5
62
-1106,11
63
-2629,15
64
1891,47
65
2353,32
67
-4055,98
79
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Total
No
Tarik
Tekan
(kg)
(kg)
2662,12
6847,53
10548,61
13492,92
15702,36
17175,24
17911,68
17911,68
17175,24
10
15702,36
11
13492,92
12
10548,61
13
6847,53
14
2662,12
15
-2129,54
16
-6774,21
17
-10438,04
18
-13385,23
19
-15594,45
20
-17067,34
21
-17803,79
22
-17803,79
23
-17067,34
24
-15594,45
25
-13385,23
80
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
26
-10438,04
27
-6774,21
28
-2129,54
30
-4805,10
31
-144,38
32
-530,11
33
-499,99
34
-502,26
35
-502,1
36
-502,11
37
-502,11
38
-502,11
39
-502,10
40
-502,26
41
-499,99
42
-420,11
43
-144,38
44
-4805,1
45
-5629,21
46
4468,93
47
-4363,17
48
4205,21
49
-3625,24
50
2608,26
51
-2064,7
52
1050,45
53
-507,12
54
-507,12
55
1050,45
56
-2064,7
81
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
57
2608,26
58
-3625,24
59
4205,21
60
-5629,21
61
4459,93
62
-4363,17
63
3383,7
64
-2843,24
65
1829,22
66
-1285,9
67
271,67
68
271,67
69
-1285,90
70
1829,22
71
-2843,24
72
3383,70
N u = 10411,75kg
pakai profil 2 L 200.200.16
Ag = 6180 mm2
rx = 61,5 mm
Lk = 5000 mm
t p = 10 mm
82
Bab III Perhitungan Struktur
e = 55,2 mm
= 200
16
Perpustakaan Unika
= 12,5
fy
t = 16 mm
200
240
imin = 39,1 mm
5000
= 384,615 mm
14 1
1 =
L1
384,615
=
= 9,837 < 50 Ok
imin
39,1
x =
Lk
5000
=
= 81,3 > 1,2 1 = 1,2 9,837 = 11,804 Ok
rx
61,5
t p
= n I + Ag e +
2
I yp
10
4
= 22340 10 + 12360 55,2 +
2
= 136386268,8 mm4
Aprofil = 2 6180 = 12360 mm2
ry =
I yp
A
=
profil
y =
Lk
5000
=
= 47,596
105,05
ry
1,364 10 4
= 105,05 mm
12360
Kelangsingan ideal
iy =
=
y 2 + n 2 1 2
47,596 2 + 2 9,837 2 = 48,602 > 1,2 1 = 11,804 Ok
2
cx =
ff
E
83
Bab III Perhitungan Struktur
81,3
240
= 0,896
2 10 5
Perpustakaan Unika
=
=
N n = Ag
fy
= 12360
1,43
1,6 0,67c
1,43
= 1,43
1,6 (0,67 0,896)
240
= 207440,559 kg
1,43
a = 2e + t p = (2 55,2 ) + 10 = 120,4 mm
L1 = 384,615 mm
Tebal pelat kopel = 8 mm
I
I P 10 a
L1
4
1 b h 3 10 2340 10
384,615
12
120,4
1 8 h 3 73251433,25
12
h 478,964 mm, digunakan h = 500 mm
Du
= 0,02 N u
= 0,02 9466,29 = 189,326 kg
Tu = 10301,53 kg
a. kondisi leleh ( Tu < f y Ag )
Ag >
Tu
10301,53
=
= 4,91 cm2
0,9 2400
f y
84
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Tu < f y Ae
Tu < f y AnU
An >
Tu
10301,53
=
= 4,12474 cm2
0,75 3700 0,9
f yU
Ag = 61,8 cm2
rx = 61,5 mm
e = 55,2 mm
N u = 6407,05kg
pakai profil 2 L 200.200.16
Ag = 6180 mm2
rx = 61,5 mm
Lk = 10300 mm t p = 10 mm
e = 55,2 mm
t = 16 mm
= 200
16
200
= 12,5
fy
200
240
imin = 39,1 mm
10300
= 792,3076 mm
14 1
1 =
L1
792,3076
=
= 20,2636< 50, Ok
imin
39,1
x =
Lk
10300
=
= 167,479 > 1,2 1 = 1,2 20,2636 = 24,316,Ok
rx
61,5
I yp
tp
= n I + Ag e +
2
10
4
= 22340 10 + 12360 55,2 +
2
85
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
= 136386268,8 mm4
Aprofil = 2 6180 = 12360 mm2
ry =
I yp
=
A
profil
y =
Lk
10300
=
= 98,048
105,05
ry
1,364 10 4
= 105,05 mm
12360
Kelangsingan ideal
iy =
=
y 2 + n 2 1 2
98,048 2 + 2 17,706 2 = 99,633 > 1,2 1 = 24,316 Ok
2
cx =
=
ff
167,479
240
= 1,846
2 10 5
= 1,25 c 2
= 1,25 1,846 2 = 4,259
N n = Ag
fy
= 12360
240
= 91105,651 kg
3,256
a = 2e + t p = (2 55,2 ) + 10 = 120,4 mm
L1 = 692,308 mm
Tebal pelat kopel = 8 mm
I
I P 10 a
L1
86
Bab III Perhitungan Struktur
4
1 b h 3 10 2340 10
692,308
12
Perpustakaan Unika
120,4
1 8 h 3 40695181,91
12
h 393,742 mm, digunakan h = 400 mm
= 0,02 N u
Du
N u = 17803,79 kg
pakai profil 2 L 200.200.16
Ag = 6180 mm2
rx = 61,5 mm
Lk = 5000 mm
t p = 10 mm
e = 55,2 mm
t = 16 mm
imin = 39,1 mm
= 200
16
= 12,5
200
fy
200
240
5000
= 1000 mm
6 1
1 =
L1
1000
=
= 25,575 < 50, Ok
imin
39,1
87
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Lk
5000
=
= 81,3 > 1,2 1 = 1,2 25,575 = 30,69, Ok
rx
61,5
x =
tp
= n I + Ag e +
2
I yp
10
4
= 22340 10 + 12360 55,2 +
2
= 136386268,8 mm4
Aprofil = 2 6180 = 12360 mm2
ry =
I yp
=
A
profil
y =
Lk
5000
=
= 47,596
105,05
ry
1,364 10 4
= 105,05 mm
12360
Kelangsingan ideal
iy =
=
y 2 + n 2 1 2
47,596 2 + 2 25,575 2 = 54,032 > 1,2 1 = 30,69 Ok
2
cx =
=
81,3
ff
E
240
= 0,896
2 10 5
=
=
N n = Ag
fy
= 12360
1,43
1,6 0,67c
1,43
= 1,43
1,6 (0,67 0,896)
240
= 207440,559 kg
1,43
88
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
a = 2e + t p = (2 55,2 ) + 10 = 120,4 mm
L1 = 1000 mm
Tebal pelat kopel = 8 mm
I
I P 10 a
L1
4
1 b h 3 10 2340 10
1000
12
120,4
1 8 h 3 28173600
12
h 348,319 mm, digunakan h = 350 mm
Du
= 0,02 N u
= 0,02 33167,86 = 663,357 kg
Tu = 17911,68 kg
a. kondisi leleh ( Tu < f y Ag )
Ag >
Tu
17911,68
=
= 8,2924 cm2
0,9 2400
f y
Tu < f y AnU
89
Bab III Perhitungan Struktur
An >
Perpustakaan Unika
Tu
17911,68
=
= 7,172 cm2
0,75 3700 0,9
f yU
Ag = 61,8 cm2
rx = 61,5 mm
e = 55,2 mm
N u = 4805,1 kg
pakai profil 2 L 200.200.16
Ag = 6180 mm2
rx = 61,5 mm
Lk = 10300 mm t p = 10 mm
e = 55,2 mm
t = 16 mm
= 200
16
200
= 12,5
fy
200
240
imin = 39,1 mm
9000
= 692,308 mm
14 1
1 =
L1
692,308
=
= 17,706 < 50, Ok
imin
39,1
x =
Lk
9000
=
= 146,341 > 1,2 1 = 1,2 17,706 = 21,247,Ok
rx
61,5
I yp
tp
= n I + Ag e +
2
10
4
= 22340 10 + 12360 55,2 +
2
= 136386268,8 mm4
Aprofil = 2 6180 = 12360 mm2
90
Bab III Perhitungan Struktur
ry =
I yp
A profil
y =
Lk
9000
=
= 85,673
105,05
ry
Perpustakaan Unika
1,364 10 4
= 105,05 mm
12360
Kelangsingan ideal
iy =
=
y 2 + n 2 1 2
85,673 2 + 2 17,706 2 = 87,483 > 1,2 1 = 21,247 Ok
2
cx =
=
ff
146,341
240
= 1,641
2 10 5
= 1,25 c 2
= 1,25 1,6412 = 3,256
N n = Ag
fy
= 12360
240
= 91105,651 kg
3,256
a = 2e + t p = (2 55,2 ) + 10 = 120,4 mm
L1 = 692,308 mm
Tebal pelat kopel = 8 mm
I
I P 10 a
L1
4
1 b h 3 10 2340 10
692,308
12
120,4
1 8 h 3 40695181,91
12
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
91
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Du
3.1.9
{( 5
) }
+ 9 2 2 48,5 = 23968,227 kg
P1 = 23,968 ton
Setiap rangka baja menerima beban sebesar =
23,968
= 11,984 ton
2
Pada 1 buhul = P1
11,984
= 0,922 ton
13
P1 0,922
=
= 0,461 ton
2
2
Reaksi tumpuan
= R1 = (14 1) 2 = 7 ton
{( 5
) }
+ 9 2 2 48,5 = 25965,579 kg
P1
= 25,966ton
= 0,501 ton
= 26,4672 ton
348,4672
= 174,2336 ton
2
174,2336
= 12,445 ton
14
92
Bab III Perhitungan Struktur
P2 12,445
=
= 6,223 ton
2
2
Reaksi tumpuan = R2
P3 11,463
=
2
2
= 5,732 ton
Reaksi tumpuan = R3
b. Beban hidup
Reaksi dari gelagar melintang = R = 18,33 ton
Pada 1 buhul = P4 = 18,33 ton
Pada ujung buhul =
P4 18,33
=
2
2
= 9,165 ton
Reaksi tumpuan = R4
P5
= P2
P3
Perpustakaan Unika
93
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Total
No
Tarik
Tekan
(ton)
(ton)
187,1811
530,446
817,1074
1046,3073
1218,235
1332,8478
1390,1552
1390,1552
1332,8478
10
1218,235
11
1046,3073
12
817,1074
13
530,446
14
187,1811
15
-371,7627
16
-686,7696
17
-944,6893
18
-1145,2564
19
-1288,5257
20
-1374,486
21
-1403,1397
22
-1374,486
23
-1288,5257
24
-1145,2564
25
-944,6893
94
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
26
-686,7696
27
-371,7627
28
-512,528
29
-434,736
30
-357,3594
31
-278,9611
32
-200,7826
33
-122,5569
34
-44,3413
35
37,0127
36
115,2307
37
193,445
38
271,6757
39
349,8364
40
428,2943
41
505,4319
42
505,4319
43
428,2943
44
349,8364
45
271,6757
46
193,445
47
115,2307
48
37,0127
49
-44,3413
50
-122,5569
51
-200,7826
52
-278,9611
53
-357,3594
54
-434,736
55
-512,528
95
Bab III Perhitungan Struktur
P1/2 P1
P1
P1
Perpustakaan Unika
P1
P1
P1
P1
P1
P4/2
P4
P4
P4
P4
P4
P4
P4
P4
P5/2
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P5
P1
P4
P5
P1
P4
P4
P4/2
P5
P5
P5
P5/2
c =
c =
Lk 5000
= 100 mm
=
50
50
fy
Lk
imin
5000
240
= 0,551
100
200000
P1/2
P4
1.
P1
1,43
1,43
=
1,6 0,67c
1,6 (0,67 0,551)
= 1,162
N u Au
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
96
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
N u Ag f cr
N u Ag
fy
Nu
1403138,97
=
= 732,239 cm2
2400
fy
0,85
1,162
Ag
I y = 94400 cm4
2.
i x = 19,7cm
i y = 11,1cm
Tu = 1390155,2 kg
A.
Ag
Tu 1390155,2
=
= 643,5904 cm 2
f y 0,9 2400
B.
Tu f y Ae
Tu f y AnU
Tu
1390155,2
=
= 556,619 cm 2
f yU 0,75 0,9 3700
An
N u = 512528 kg
Lk
50
imin
imin =
Lk 8082,234
=
= 161,645 mm
50
50
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
97
Bab III Perhitungan Struktur
c =
c =
=
fy
Lk
imin
8082,234
240
= 0,551
161,645
200000
1,43
1,6 0,67c
Perpustakaan Unika
1,43
1,6 (0,67 0,551)
= 1,162
N u Au
N u Ag f cr
N u Ag
fy
Nu
235403,16
=
= 134,087 cm2
fy
2400
0,85
1,162
Ag
I y = 94400 cm4
4.
i x = 19,7cm
i y = 11,1cm
Tu = 505431,9kg
A.
Ag
Tu
505431,9
=
= 233,996 cm 2
f y 0,9 2400
Tu f y Ae
Tu f y AnU
An
Tu
505431,9
=
= 202,375 cm 2
f yU 0,75 0,9 3700
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
98
Bab III Perhitungan Struktur
3.1.10
Perhitungan Sambungan
Rn = 0,75(2,4 f u P )d b t p
= 0,75 (2,4 370) 19 9
= 11,389 ton/baut (IWF 450.200.9.14)
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn = 0,75(0,5 f u b )mAb
= 0,75 (0,5 825) 2 ( 1 19 2 )
4
= 17,55 ton/baut
Perhitungan jumlah baut
n=
38,63
= 3,39 4 buah baut
11,389
Perpustakaan Unika
99
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
30
100
Gelagar Memanjang
IWF450.200.9.14
100
100
30
40
Gelagar Melintang
IWF 800.300.16.30
100
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Tu = 17911,68 kg
Tebal pelat buhul = 10 mm
Diameter baut (db) = 16 mm
Diameter lubang (dl) = 16 +3 = 18 mm
IWF 400.400.30.50
2 L 200.200.16
IWF 800.300.16.30
Tu
Tu
Perencanaan baut:
Tipe baut : A 325, diameter = 16 mm, fub = 825 Mpa
Data profil :
fy = 240 Mpa
fup = 370 Mpa
a. Cek tahanan baut:
1. Tahanan geser: Rn = 0,75 m r1 f u Ab
b
= 106560 N
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
101
Bab III Perhitungan Struktur
Tu
17911,68
=
= 1,68 4baut
10656
Rn
X
0,9
L
55,2
0,9
3 75
U = 0,755 0,9
Pakai U = 0,8
An1 = Ag (2 dl t p )
= 12360 (2 18 10 ) = 12000mm 2
An1 = 0,85 Ag
= 0,85 12360 = 10506mm 2
pakai An = 10506 mm2
Perpustakaan Unika
102
Bab III Perhitungan Struktur
Tegangan Geser
1dl
1dl
Perpustakaan Unika
1dl
1/2dl
Tegangan Tarik
3. Geser blok
Daerah tarik:
Ag t = 275 16 = 4400mm 2
Ant = {275 (3,5 18)} 16 = 3392mm 2
Daerah geser:
Agv = 100 16 = 1600mm 2
103
Bab III Perhitungan Struktur
B.
Sambungan las
Tu = 17911,68 kg
fuw = 490 Mpa
Tebal pelat = 10 mm
Ukuran las (a) = 6 mm
Cek kekuatan las:
1.
2.
mm
Tu
17911,68
=
= 191,495 mm
93,536
Rnw
Perpustakaan Unika
104
Bab III Perhitungan Struktur
3.
Perpustakaan Unika
IWF 400.400.30.50
IWF 400.400.30.50
Tu
Tu
A.
Data baut:
Tipe baut: A 325
Diameter baut (db) = 25 mm
fub = 825 Mpa
Data profil:
fy = 240 Mpa
fuP = 370 Mpa
Perencanaan baut:
Batang pada rangka mengalami gaya tarik sebesar:
Tu = 1403138,97 kg
Tahanan geser: Rn = .0,5. f u .m. Ab
b
105
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
= 1403138,97
= 701569,485 kg
Tu
baut =
2 = 701569,485 = 21,068
33300
Rn
= 24 baut
229
50
50
75
167
417
75
50
50
75
75
75
75 50
20
X =
U = 1
4,789
X
= 1
(4 7,5)
L
= 0,84 0,9
Ag profil 400.400.70.45 = 77010 mm2
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
106
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Tn = . An . f y
= 0,75 37385 240 = 672930 N
Tahanan pada penampang netto:
Tn = . Ae . f u
= 0,75 33646,5 370 = 9336903,75 N
Tahanan geser blok:
107
Bab III Perhitungan Struktur
B.
Perpustakaan Unika
Rn = 33300 kg
Tu
baut =
100
217
417
100
50
75
75
75
75 75 50
20
X =
U = 1
4,789
X
= 1
(5 7,5)
L
= 0,873 0,9
Ag profil 400.400.70.45 = 77010 mm2
Ag = 0,5 77010 = 38505 mm 2
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
108
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
An = Ag (2.dl.t )
= 38505 (2 18 20 )
= 37785 mm2
Ae = U . An
= 0,9 37785 = 34006,5 mm 2
Tahanan pada penampang bruto:
Tn = . An . f y
= 0,75 37785 240 = 6801300 N
Tahanan pada penampang netto:
Tn = . Ae . f u
= 0,75 34006,5 370 = 9436803,75 N
Tahanan geser blok:
Anv = {332 (1,5 18)} 45 = 13725 mm 2
Ant = {350 (4,5 18)} 45 = 12105 mm 2
Agv = 332 45 = 14940 mm 2
Agt = 350 45 = 15750 mm 2
f u . Ant = 370 12105 = 4478850 N
0,6. f u . Anv = 0,6 370 13725 = 3046950 N
f u . . Ant > 0,6. f u . Anv
Tahanan momen rencana dan tahanan geser rencana dari balok IWF
800.300.16.30, dihitung sbb:
109
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Pelat web harus memikul semua gaya geser. Tahanan rencana Rn untuk baut
dengan dua bidang geser adalah:
1658880
= 9,456 10baut
175433,406
karena 10 baut tersebut digunakan untuk memikul geser, sedangkan pelat web
juga harus memikul sebagian momen lentur dari balok, maka dicoba
menggunakan 3 baris baut D 19 mm (@ 10 baut). Ketebalan pelat web untuk
mencegah keruntuhan geser sepanjang penampang netto dapat ditentukan sbb:
(0,6. f u )Anv = Vu
Anv =
Vu
1658880
=
= 9963,243mm 2
.0,6. f u 0,75 0,6 370
dengan menggunakan 10 baut, tebal yang diperlukan untuk tiap pelat web
berdasarkan kondisi batas keruntuhan geser adalah:
t perlu =
9963,243
= 6,15mm = 7mm
2{1020 10(19 + 2)}
Pelat sambung flens didesain sebagai batang tarik, lebar pelat diambil sebesar
flens balok Iwf yaitu 300 mm. Untuk didesain, pelat flens harus ditinjau
terhadap kondisi batas fraktur dan kondisi batas leleh.
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
110
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Mu
1970006400
M
=
=
= 2426116,256 N
800 + 12
lengan d + t kira kira
perlu
Tu
2426116,256
=
= 11232,019mm 2
0,9 240
. f y
An
perlu
Tu
2426116,256
=
= 7285,634mm 2
0,9 370
. f y
Ag
min imum
t perlu =
An
7285,634
=
= 8571,334mm 2
0,85
0,85
7285,634
= 13,492mm 15mm
300 + (6 75) 10(19 + 2 )
perlu
= 11232,019mm 2 , ok!
Baut pada flens merupakan baut dengan 2 bidang geser. Tahanan baut
diperhitungkan sbb:
Tahanan geser (2 bidang geser):
Rn = .0,5. f u b .m. Ab
= 0,75 0,5 825 2 1 19 2
4
= 175504 N
Tahanan tumpu:
Tn = .2,4. f u .t p .db
= 0,75 2,4 370 14 19
= 177156 N
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
111
Bab III Perhitungan Struktur
baut =
Perpustakaan Unika
Tu
2426116,256
=
= 13,69 14baut (2 baris @ 7 baut)
177156
Rn
Hitung momen yang dipikul oleh pelat web, ketika f y tercapai pada bagian
tengah flens tarik:
T .d 2
6
b M n = b
210
f y
256
2 8,5 820 2
= 0,9
6
210
240
= 337565812,5 Nmm
256
) (
) (
x 2 = 20 75 2 + 20 150 2 + 20 225 2
=20812500
) (
) (
) (
) (
= 2628000
x 2 + y 2 = 20812500 + 2628000 = 23440500mm 2
M .y
337565812,5 460
=
= 6624,443 N
23440500
x 2 + y 2
M .x
337565812,5 225
Ruy =
=
= 3240,217 N
2
2
23440500
x + y
P 1743560
Ruv =
=
= 41513,33 N
n
42
Rux =
Ru =
=
(R
uy
= 45241,17 N
112
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
40 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 40
60
100
100
100
100
IWF
800.300.16.30
100
100
60
2
= 300 30 (800 30 ) + 1 16 {800 (2 30 )}
4
Z = 9120400mm 3
M u = M n = Z . f y .
= 9120400 240 0,9
M u = 1970006400 Nmm
Vu = vVn = (0,6. f y ). v . Aw
= 0,9 (0,6 240 ) 800 16
Vu = 1658880 N
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
113
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
IWF 800.300.16.30
40 75757575757575757575757575
22 @ 75
Tebal pelat 10 mm
75
Baut A325 X
25 mm
IWF 400.400.30.50
114
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
1. Perhitungan Sambungan 1
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
115
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
x2
y2
mm
mm
mm2
mm2
862,5
743906,25
787,5
620156,25
712,5
507656,25
637,5
406406,25
562,5
316406,25
487,5
237656,25
412,5
170156,25
337,5
113906,25
262,5
68906,25
10
187,5
35156,25
11
112,5
12656,25
12
37,5
1406,25
13
-37,5
1406,25
14
-112,5
12656,25
15
-187,5
35156,25
16
-262,5
68906,25
17
-337,5
113906,25
18
-412,5
170156,25
19
-487,5
237656,25
20
-562,5
316406,25
21
-637,5
406406,25
22
-712,5
507656,25
23
-787,5
620156,25
24
-862,5
743906,25
No
x2 = 0
y 2 = 6468750
116
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
1743560
= 72648,333 N
24
Akibat Mu:
Timbul: R y =
Rx =
Ru =
(R
M u .x
1970006400 0
=
=0
2
2
6468750
x +y
M u .y
1970006400 862,5
=
= 262667,52 N
2
2
6468750
x +y
+ R y ) + (Rh + Rx )
2
2. Perhitungan Sambungan 2
40
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
40
Gambar 3.40 Jumlah baut dalam sambungan
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
117
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
y2
mm
mm2
412,5
170156,25
337,5
113906,25
262,5
68906,25
187,5
35156,25
112,5
12656,25
37,5
1406,25
-37,5
1406,25
-112,5
12656,25
-187,5
35156,25
10
-262,5
68906,25
11
-337,5
113906,25
12
-412,5
170156,25
13
412,5
170156,25
14
337,5
113906,25
15
262,5
68906,25
16
187,5
35156,25
17
112,5
12656,25
18
37,5
1406,25
19
-37,5
1406,25
20
-112,5
12656,25
21
-187,5
35156,25
22
-262,5
68906,25
23
-337,5
113906,25
24
-412,5
170156,25
No
y 2 = 1608750
118
Bab III Perhitungan Struktur
M u .d 1970006400 412,5
=
1608750
y2
Tu = 505129,846 N
Tu =
Tu
f . f t . Ab
n
505129,846
0,75 f t 1 19 2
4
24
21047,77 212,647. f t ......................................(1)
tegangan geser yang terjadi:
Vu
1658880
=
= 243,785 N
n. Ab 24 1 19 2
4
243,785 ri f u .m. f
b
substitusikan ke persamaan 1:
21047,77 (212,647 441,323)
21047,77 N 93846,012 N
Perpustakaan Unika
119
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
40
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
40
N1
310
R
975
705
N14
400
3. Perhitungan Sambungan 3
y 2 = 6468750mm 2
akibat Vu:
timbul, Rv =
350623,362
= 14609,307 N
24
akibat Mu:
M u .x
(247189470,2 0) = 0
=
2
2
6468750
x +y
timbul,
M u .y
(247189470,2 862,5) = 32958,596 N
Rx =
=
2
2
6468750
x +y
Ry =
Ru =
(R
+ R y ) + (R x + Rh ) =
2
Ru = 36051,365 N
Cek tahanan baut
Cek tahanan baut:
Tahanan geser: Rn = 0,75.m.ri . f u . Ab
b
400
120
Bab III Perhitungan Struktur
Rn = 175433,406 N
Ru = 36051,365 N < Rn = 175433,406 N , ok
4. Perhitungan Sambungan 4
y 2 = 1608750mm 2
Tu =
M u .d (247189470,2 412,5)
=
= 63381,915 N
1608750
y2
Tu
f . f t . Ab
n
63381,915
0,75 f t 0,25 19 2
24
2640,913 212,647. f t
Tegangan geser yang terjadi:
Vu
350623,362
=
= 51,527 N
n. Ab 24 0,25 19 2
51,527 ri f u .m. f
b
Perpustakaan Unika
121
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
3.2
3.2.1
Perhitungan Abutment
A. Dimensi Abutment
0,5 m 1 m
3m
1m
I
1,5 m
II
2,5 m
1m
A
D
E
III
VI
0,5 m
1,5 m
IV
V
1m
0,5 m
2m
1m
1,5 m
2m
7m
122
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
No
Luas
Xa
Ya
Luas . Xa
Luas . Ya
Volume
Berat
(m2)
(m)
(m)
(m3)
(kg)
A
5,5
0
4,25
0
23,375
49,5
118800
B
1,25
-0,75
5,25
-0,9375
6,5625
11,25
27000
C
1
1
5
1
5
9
21600
D
0,5
0,833
4,167
0,416
2,0835
4,5
10800
E
0,125
-0,667
3,833
-0,083
0,479
1,125
2700
F
0,5
-1,667
2,15
-0,8335
1,075
4,5
10800
G
0,5
1,667
0,83
0,8335
0,415
4,5
10800
H
7,5
0
0,75
0
5,625
67,5
162000
16,875
0,3955
364500
Jarak titik berat eksentrisitas berat sendiri abutment terhadap pusat luasan pile
group.
X0 =
( Luas. X
Luas
0,3955
= 0,0234 m
16,875
123
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
No
Luas
Xa
Ya
Luas . Xa
Luas . Ya
Volume
Berat
I
II
III
IV
V
VI
(m2)
1
4,5
0,125
3
0,5
21
30,125
(m3)
-1,5
-1,75
-0,833
-1,5
-1,833
-4
(m3)
5,25
5
3,83
2,75
1,67
3,5
(m3)
-1,5
-7,875
-0,104
-8,25
-0,835
-84
-102,564
(m3)
5,25
22,5
0,47875
8,25
0,835
73,5
(m3)
9
40,5
1,125
27
4,5
189
(kg)
15300
68850
1912,5
45900
7650
321300
460912,5
Jarak titik berat eksentrisitas berat timbunan tanah terhadap pusat luasan pile
group
X0 =
( Luas. X
Luas
102,564
= 3,4 m
30,125
124
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
5m
Pa1
Pa2
Pp
25 o
= 0,406
K a = tan 2 45 o
2
25 o
= 2,464
K p = tan 2 45 o +
2
= 26,082 ton
+
Pa
= 178,227 ton
2m
125
Bab III Perhitungan Struktur
M 1 = 26,082 3,5
Perpustakaan Unika
= 91,287 ton m
+
Ma
= 446,229 ton m
Pp = 1 (h K p ) h 9
2
= 1 (2 1,7 2,464) 2 9 =75,398 ton
2
M P = 75,698 0,667 = -50,29 ton m
M = Gh ya
= 0,15 174,356
= 26,1534 5,27
= 26,1534 ton
= 137,83 ton m
2. Sub Structure
Gh = Kh M
B.
M = Gh ya
= 0,15 364,5
= 54,675 2,93
= 54,675 ton
= 160,197 ton m
Kombinasi Pembebanan
bekerja,
sesuai
dengan
sifat-sifat
serta
kemungkinan-
126
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Kombinasi pembebanan
100%
II
125%
III
IV
140%
150%
gempa
Mv
Mh
(kg)
(kg)
(kgm)
(kgm)
No
Beban
Abutment
364500
Beban mati
174356
Beban hidup
128310
Tekanan tanah
8529,3
178227
667166
178227
395940
8529,3
395940
No
Beban
Abutment
Tekanan tanah
Tanah urugan
Mv
Mh
(kg)
(kg)
(kgm)
(kgm)
364500
8529,3
178227
460912,5
395940
1567103
825412,5
178227
1575632,3
395940
125%
1031765,625
222783,75
1969540,375
494925
127
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Mv
Mh
(kg)
(kg)
(kgm)
(kgm)
No
Beban
Abutment
364500
Beban mati
174356
Beban hidup
128310
Tekanan tanah
Tanah urugan
8529,3
178227
460912,5
395940
1567103
6415,5
52600
1128078,5
184642,2
1575632,3
448540
140%
1579309,9
258499,5
1969540,375
627956
Mv
Mh
(kg)
(kg)
(kgm)
(kgm)
No
Beban
Abutment
364500
Beban mati
174356
Tanah urugan
460912,5
gempa
8529,3
1567103
80828,4
172395
999768,5
80828,4
1575632,3
172395
150%
1499652,75
121242,6
1969540,375
258592,5
I. Pembebanan
1. vertikal
= 1499652,75 kg
2. horisontal
= 258499,5 kg
3. momen vertikal
= 1969540,375 kgm
128
Bab III Perhitungan Struktur
II. Kontrol terhadap Guling
Guling =
=
Mv
> Mh
n
n = 2 (angka keamanan)
1969540,375
> 627956
2
F
515,88
=
= 2,894 > 2 (aman)
Pa 178,227
x=
M total 2597496,375
=
= 1,732
1499652,75
v
e = x b = 1,732 5 = 0,768
2
2
min =
=
max =
=
v 6.e
1 +
b.1
b
1499,653 6 0,768
1 +
= 23,514 t 2
m
5
5
v 6.e
1
b.1
b
1499,653 6 0,768
1
= 576,346 t 2
m
5
5
Perpustakaan Unika
129
Bab III Perhitungan Struktur
C.
Perpustakaan Unika
Keterangan,
t = 4,5 m
Pu = 1579309,9 kg
h = 4,5 m
Mu = 627956 kg
b=1m
d = 5 cm = 50 mm
Mu
627956
=
= 0,397 m = 397 mm
Pu
1579309,9
600.d
600 934
=
= 667,143mm
600 + f y 600 + 240
X b ds
(667,143 50)
= 200000 0,003
Xb
667,143
h
h a
h
2 2
1000 567,071
1000
50
+ 21714,688 240
2
2
2
1000
= 2608453235 + 2345186304
Pnb = 7215841441Nmm
eb =
M nb 7215841441
=
= 598,812mm
Pnb
12050258,75
130
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Keruntuhan desak:
Pn =
As . f y
b.h. f ' c
+
3.h.e
e
+ 0,5
+ 1,18
d d'
d2
21714,688 240 1000 1000 25
+
299
3 1000 299
+ 0,5
934 50
934 2 + 1,18
= 6217258,038 + 11321182,27
Pn = 17538440,3
Pr = 0,7.Pn = 0,7 17538440,3
Pr = 12276908,21N
Pr = 1227690,821kg > Pu = 1203773,2kg , ok!
Dipakai 27 D 32 ( As = 21714,688mm 2 )
Tulangan bagi = 20%. As
= 20% 21714,688 = 4342,938mm 2
dicoba D 25
S=
0,25 25 2
= 113,028 110mm , Dipakai tulangan bagi: D 25 110 mm
4342,938
131
Bab III Perhitungan Struktur
D.
Perpustakaan Unika
0,5 m
W1
1m
A'
W2
2,3 m
2m
A. Perhitungan momen
{ ((
)}
132
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
B. Penulangan
h = 1000mm
b = 1000mm
d s = 50mm
d = 1000 50 1 25 = 937,5
2
f ' c = 25MPa
f y = 400 MPa
Mn =
M u 549000000
=
= 686250000 Nmm
0,8
0,8
a = 35,104mm
As =
As = 1819,415mm 2
f ' c .b.d x
As
min 1
As
min 1
= 2858,232mm 2
As
min 2
As
min 2
= 3201,219mm 2
4. f y
25 1000 937,5
4 410
dipakai As
min
= 3201,219mm 2
dicoba D 25 ( As = 490,874mm 2 )
S=
490,874 1000
= 153,333 150mm
3201,219
D 25 150 mm
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
133
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
S=
283,529 1000
= 442,845 200mm
640,244
dipakai D 19 200 mm
Pondasi Abutment
1. Perhitungan daya dukung pondasi sumuran
Daya dukung pondasi
QD = QG + QS
Keterangan : QG : Daya dukung ujung
QS : Gaya gesek kulit
Daya dukung tanah untuk pondasi telapak bulat :
= 41
= 1,7 gr 3
cm
Nc = 80
DF = 0,65 (Relatif Density)
SF = 2
Nq = 75
N = 100
qu = 1,2 C N C + DF ( N q 1) + 0,3 B N
= 0,25% 1 d 2
4
1
= 0,25% 1500 2
4
= 4417,8647 mm
Pakai tulangan : 17 D 19 sengkang D16
2. Penulangan Poer
Tegangan ijin tanah
= 154,2 t 2
m
= 8,5 t 2
Berat tanah
= 5 m 1,7 t 3
m
m
t
t
= 4,8
Berat beton
= 2 m 2,4
m3
m2
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
134
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
1,2
2 6,25 m
m
2
= 33,291 tm
tulangan
25
= 1737,5 mm
= 1725 +
d1 = d +
2
2
a
Mn = 0,85 c a b d1
2
= 14,796 t
135
Bab III Perhitungan Struktur
33,291 10 7
0,8
41,62 10 7
41,62 10 7
a = 1,81 mm
Perpustakaan Unika
= 132812,5 a 1737,5
2
= 230761718,8 a 66406,25 a 2
41,62 10 7
Mn
=
= 998,601 mm 2
1,81
a
fy d1 240 1737,5
2
2
Pakai Tulangan 6 D 16
As =
ARAH PENDEK
b
= 11,4 m
tulangan
25
= d
= 1725
= 1712,5 mm
dz
2
2
Mu = Pt netto 2 b l2
2
2,625
= 290,57 tm
2 11,4
m
2
a
Mn = 0,85 c a b d z
2
7
290,57 10
a
fy dz 240 1712,5
2
2
Pakai Tulangan 26 D 16
= 14,796 t
136
Bab III Perhitungan Struktur
3.2.3
= 1,7t / m 2
K a = 0,406
q = 1,02t / m 2
H = 4,75 m
P1 = q.H .K a
= 1,02 4,75 0,406 = 1,967t / m
P1 = ( 1 . .H .K a ).H
2
( )
d = h t se lim ut 1 .Dtulangan
2
d = 500 40 1 25
2
d = 447,5 448mm
Mn =
Mu
0,8
M n = 61,763
= 772037500 Nmm
0,8
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
Perpustakaan Unika
137
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
)}
As =
As =
f ' c .b.d x
As
min 1
As
min 1
= 2333,333mm 2
As
min 2
As
min 2
= 2613,333mm 2
4. f y
25 1000 448
4 240
tulangansusut
= 20%. As
As
tulangansusut
1 16 2 1000
S= 4
= 125,317mm 120mm
1586,778
pakai D 16 120 mm
138
Bab III Perhitungan Struktur
3.2.5
Perpustakaan Unika
Perhitungan Elastomer
Beban dari struktur atas (mati + hidup) = 174,356 + 128,31 = 302,666 ton
Dipakai Elastomer dengan ukuran = 350 500 mm
Beban vertikal maksimum = 1499,6 ton > 302,666 ton, Ok!
3.2.6
: 4%
2. util 1
: 4%
3. util 2
: 4%
4. bus (besar)
: 2%
: 2%
: 2%
e. Bahan Perkerasan
1. AC-WC (MS = 744 Kg)
: 5 cm
: 7 cm
: 30 cm
4. Sirtu Kelas A
: 60 cm
: 2573,97
Util 1
: 2474,01
Util 2
: 1176,57
Bus (besar)
: 995,78
139
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
: 4208,78
: 818,55
: 2573,97 (1 + 0,04)10
= 3810,104
Util 1
: 2474,01 (1 + 0,04)10
= 3662,139
Util 2
: 1176,57 (1 + 0,04)10
= 1741,611
Bus (besar)
: 995,78 (1 + 0,02)10
= 1213,850
: 4208,78 (1 + 0,02)10
= 5130,479
: 818,515 (1 + 0,02)10
= 997,765
Car
: 0,0002 + 0,0002
= 0,0004
Util 1
: 0,0002 + 0,0002
= 0,0004
Util 2
: 0,0036 + 0,0183
= 0,0219
Bus (besar)
: 0,0183 + 0,1410
= 0,1593
: 0,0577 + 0,2923
= 0,35
: 0,293 + ( 2 0,0466)
= 0,3855
3. Angka ekivalen
= 0,515
Util 1
= 0,495
Util 2
= 12,883
Bus (besar)
= 79,314
= 736,537
= 157,776
+
= 987,52
= 0,762
140
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Util 1
= 0,732
Util 2
= 19,071
Bus (besar)
= 96,683
= 897,834
= 192,319
+
= 1207,401
6. LET10
7. LER10
= LET10
UR
10
= 1097,461
10
10
= 1097,461
8. Menentukan ITP
CBR tanah dasar = 5%
DDT
IPo
FR
141
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
D4
= 59,10 cm 60 cm
cm
cm
30 cm
60 cm
Sirtu kelas A
Tanah dasar, CBR = 5%
142
Bab III Perhitungan Struktur
3.2.7
Perpustakaan Unika
q = 1,02 t/m2
h1=5,5m
h2=1,5m
1m
1m
2m
4m
Gambar 3.50 Dinding penahan tanah
= 1,7t / m 3
= 18,4 19
C = 0,18
pasanganbatu = 2t / m 3
w = 2 3 19 = 12,667
= tan 1 1,5 4 = 20,556
143
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
xd
xt
q = 1,02 t/m2
Wt1
h1=5,5m
Wd1
Wt2
Pav
Wd2
h2=1,5m
Pah
y=2m
PP
1m
2m
4m
1m
Ka =
cos 2 ( )
sin ( w + )sin ( )
cos . cos( w + )1 +
cos( w + ) cos( )
Ka =
Ka =
Kp =
0,999
0,291
0,877 0,837 1 +
0,783
= 0,525
cos 2 ( + )
sin ( w + )sin ( + )
cos . cos( w + )1
cos( w ) cos( )
144
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
Kp =
0,594
Ka =
0,178
0,877 0,837 1
0,927
= 2,561
Pa1 = q.H .K a
Pa1 = 1,02 5,5 0,525 = 2,945t / m
Pa 2 = ( 1 . .H 2 .K a )
2
Pa 2 = ( 1 1,7 5,5 0,525) = 13,499t / m
2
Pa = Pa1 + Pa 2 = 2,945 + 13,499
Pa = 16,444t / m
Pah = Pa . cos w = 16,444 cos12,667
Pah = 16,044t / m
Pav = Pa . sin w = 16,444 sin 12,667
Pav = 3,606t / m
.H 2 2 .K p
. cos
2
1,7 12 2,561
Pp =
cos 0 = 2,177t / m
2
Pp =
Stabilitas Geser
145
Bab III Perhitungan Struktur
SF
V f + Pf
Pah
Perpustakaan Unika
(13,342 + 2,1777 )
16,044
)}
wd .x d = wd 1 0,5 + wd 2 2 1,5
3
2
t2
xt =
' = = 1,7t / m 3
dianggap; ' d = .h2 = 1,7 1
' d = 1,7t / m 2
qu ' = C.N c + ' d .( N q 1) + 0,5. '.B.N
qu ' = 12,373t / m 2
qu ' = 13,132t / m 2
qu ' = 13,889t / m 2
C o = 0,25B = 0,25 4 = 1m
qu ' = 14,648t / m 2
qu ' = 15,406t / m 2
qu ' = 17,226t / m 2
146
Bab III Perhitungan Struktur
Pf
ultimit
Perpustakaan Unika
= qu '.0,5.C o
Pf = 2.475t / m
Pf = 3,939t / m
Pf = 5,556t / m
C o = 0,25B = 0,25 4 = 1m
Pf = 7,324t / m
Pf = 9,244t / m
Pf = 14,469t / m
gaya
lengan
M guling
Pah
16,044
32,088
Pav
3,606
14,785
dinding
11,25
14,625
Pondasi kiri
0,4 1 2 = 0,8
3,6 1 2 = 7,2
Pondasi kanan
tanah
Pf
ultimit
0,16
14,76
16,363
43,689
2,475
M tahan
0,495
32,248
88,354
147
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
gaya
lengan
M guling
Pah
16,044
32,088
Pav
3,606
14,063
dinding
11,25
12,375
Pondasi kiri
0,6 1 2 = 1,2
Pondasi kanan
3,4 1 2 = 6,8
tanah
16,363
Pf
ultimit
0,36
13,26
40,417
3,939
M tahan
1,182
32,448
81,297
M tahan
gaya
lengan
M guling
Pah
16,044
32,088
Pav
3,606
13,342
dinding
11,25
10,125
Pondasi kiri
0,8 1 2 = 1,6
3,2 1 2 = 6,4
Pondasi kanan
tanah
Pf
11,84
16,363
ultimit
0,64
37,144
5,556
2,222
32,728
74,673
148
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
gaya
lengan
M guling
Pah
16,044
32,088
Pav
3,606
4,5 1 = 3,5
12,621
dinding
11,25
1 + 0,7 1 = 0,7
7,875
Pondasi kiri
11 2 = 2
1 0,5 = 0,5
Pondasi kanan
3 1 2 = 6
10,5
tanah
16,363
33,871
7,324
1 0,5 = 0,5
3,662
Pf
ultimit
M tahan
33,088
68,529
M tahan
gaya
lengan
M guling
Pah
16,044
32,088
Pav
3,606
11,899
dinding
11,25
5,625
Pondasi kiri
1,2 1 2 = 2,4
Pondasi kanan
2,8 1 2 = 5,6
9,24
tanah
16,363
30,599
9,244
5,546
Pf
ultimit
1,44
33,528
62,909
149
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
gaya
lengan
M guling
Pah
16,044
32,088
Pav
3,606
10,169
dinding
11,25
0,225
Pondasi kiri
Pondasi kanan
tanah
Pf
1,68 1 2 = 3,36
2,32 1 2 = 4,6
2,822
6,542
16,363
ultimit
M tahan
22,745
14,469
12,154
34,91
51,835
F = MD
Letak Co
M D = M guling
M R = M tahan
0,4
32,248
88,354
2,739
0,6
32,448
81,297
2,505
0,8
32,728
74,673
2,282
33,088
68,529
2,071
1,2
33,528
62,909
1,876
1,68
34,91
51,835
1,485
MR
150
Bab III Perhitungan Struktur
Perpustakaan Unika
M = 0
M D + Pf
ultimit
.x ( M R M f
ultimit
)=0
syarat 0 4
6
0 0,667, ok
= 4 (2 0) = 4m
qu ' = C.N c + ' d .( N q 1) + 0,5. '.B.N
qu '
SF
26,021
qa ' =
= 8,674t / m 2
3
qa ' =
ekivalen
Pf
B'
14,469
4
= 3,167 t / m 2
ekivalen
qa '
3,617 8,674, ok
152Unika
Perpustakaan
BAB IV
JAMINAN PELAKSANAAN
Penawar yang ditunjuk sebagai pemenang untuk Pelelangan pekerjaan ini
harus menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dalam waktu 15 (lima belas) hari
setelah diterbitkannya Surat Keputusan Pemenang Pelelangan. Jaminan
Pelaksanaan berupa Surat Jaminan dari Bank Pemerintah atau BankBank
lain yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan RI (seperti tercantum dalam
lampiran 6) sebesar 10 % dari Nilai Kontrak.
Jaminan Pelaksanaan mempunyai masa berlaku sampai dengan Penyerahan
Kedua (selesai masa pemeliharaan).
2.
3.
4.
Kabupaten Semarang
153Unika
Perpustakaan
5.
6.
7.
Kabupaten Semarang
4.
154Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
155Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
156Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
157Unika
Perpustakaan
PASAL 8
MASA PEMELIHARAAN
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 60 hari kalender sejak penyerahan
pertama.
2. Jika dalam masa waktu pemeliharaan terjadi kerusakan-kerusakan akibat
kurang sempurnanya di dalam mutu bahan yang digunakan, maka pemborong
harus segera memperbaiki dan menyempurnakan kembali setelah pihak
pemborong diperingatkan atau diberitahukan yang pertama kali secara terulis
oleh pemimpin proyek.
PASAL 9
PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN
1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang dilakukan
kepada pemimpin proyek harus sudah diterima baik, selambat-lambatnya 15
(lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kali berakhir dan
surat tersebut dilampiri dengan :
a. Data yang lengkap
b. Time Schedule baru
2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan tanpa data yang lengkap
tidak dipertimbangkan.
3. Permohonan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kali
dapat diterima oleh pemimpin proyek, jika :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan yang tidak dapat dielakkan
lagi setelah atau sebelum kontrak ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
b. Adanya surat perintah tertulis dari pemimpin proyek tentang pekerjaan
tambahan.
c. Adanya surat perintah dari pemimpin proyek tentang pekerjaan untuk
sementara waktu dihentikan.
d. Adanya force majeur (bencana alam, gangguan keamanan,pemogokan)
kejadian dimana harus diteguhkan oleh Kepala Daerah setempat dengan
surat pernyataan.
e. Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus di tempat pekerjaan
yang secara langsung mengganggu pekerjaan yang diperkuat oleh Direksi
Lapangan.
f. Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktunya yang telah ditentukan
karena tanah yang akan dipakai untuk bangunan belum dibebaskan secara
sah.
PASAL 10
SANKSI/DENDA
1. Jika batas waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya dilampauinya,
maka pemborong dikenakan sanksi/denda pembayaran denda sebesar 0/00
(satu permil) sampai sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari harga
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
158Unika
Perpustakaan
borongan per hari keterlambatan. Uang denda tersebut harus dilunasi pada
waktu pembayaran penyerahan angsuran pertama.
2. Jika ada perintah untuk mengerjakan tambahan dan tidak disebutkan waktu
pelaksanaannya, maka jangka waktu pelaksanaan tidak dapat diperpanjang.
PASAL 11
PEKERJAAN TAMBAHAN DAN PENGURANGAN
1. Harga untuk pekerjaan yang diperintahkan secara terulis oleh pemimpin
proyek, pemborong supaya mengajukan kepada pembayaran tambahan.
2. Setelah pekerjaan tambahan dikerjakan, pemborong supaya mengajukan
kepada pemimpin proyek dapat diperhitungkan apakah pekerjaan tersebut
dapat terbayar atau tidak.
3. Didalam mengajukan daftar RAB pekerjaan tambahan ditambahkan 10%
keuntungan pemborong dari Bouwshoom dan pajak jasa 2,5% dari jumlah
(Bouwshoom+keuntungan pemborong).
4. Untuk perhitungan pekerjaan tambahan dan pengurangan menggunakan harga
satuan yang telah dimasukkan dalam penawaran/kontrak.
PASAL 12
DOKUMENTASI
Badan Pengawas (DPU Semarang) membantu pemimpin proyek menyelesaikan
pendaftaran bangunan Pemerintah pada Badan Arsip di Jakarta yang terdiri dari :
1. Gambar situasi sesuai dengan pelaksanaan berskala 1:500 sebanyak 8 lembar.
2. Gambar denah sesuai dengan pelaksanaan skala 1:200 sebanyak 8 lembar.
3. Daftar perhitungan luas bangunan.
4. Akte/keterangan tanah sebanyak 8 lembar.
5. As bulit drawing.
6. Fotokopi dan berita acara penyerahan pertama dan kedua.
PASAL 13
PENCABUTAN PEKERJAAN
1. Pada pencabutan pekerjaan, pemborong hanya dapat dibayar dari
pekerjaan yang telah diperiksa serta disetujui oleh pemimpin proyek
sedangkan harga-harga bahan bangunan yang berada di tempat pekerjaan
menjadi resiko pemborong sendiri.
2.
Penyerahan bagian-bagian pekerjaan atau seluruh pekerjaan kepada
pemborong lain tanpa ijin tertulis dari pemimpin proyek, tidak diijinkan.
Kabupaten Semarang
4.4
159Unika
Perpustakaan
Syarat Teknis
Kabupaten Semarang
160Unika
Perpustakaan
prisma, dalam hal dimana direksi akan menentukan cara perhitungan yang
lebih teliti
a. Pembongkaran rintanganrintangan
Harga satuan yang disebut dalam kontrak untuk semua macam galian
harus sudah sudah termasuk pembongkaran materialmaterial dalam
bentuk apapun yang terdapat pada galian sesuai dengan yang dicantumkan
pada gambar rencana, membongkar dan memindahkan menurut ketentuan
direksi. Material tersebut dapat berupa : tembok lama, pemasangan batu,
beton, batubatuan keras, perkerasan jalan lama dan sebagainya.
Hanya batu besar dengan ukuran lebih dari 0,5 m3 atau bangunan
pemasangan batu bata, beton yang berukuran lebih besar dari 1m3 akan
dibayarkan sesuai dengan mata pembiayaan untuk galian batu dari
pembongkaran yang tercantum dalam harga kontrak.
b. Pemindahan/pembongkaran tanah atau batuan lepas
Tanah lepas atau batuan lepas harus dipindahkan / dibongkar dari lereng
lereng timbunan / galian sesuai dengan petunjuk direksi. Pembayaran
untuk pekerjaan itu termasuk galian tanah biasa.
4.4.2 Galian Tanah Biasa
4.4.2.1 Uraian
Galian tanah biasa mencangkup semua galian yang bukan galian batu,
galian untuk konstruksi atau galian material/bahan baku
4.4.2.2 Pengukuran Hasil Kerja
Cara pengukuran hasil pekerjaan adalah jumlah kubikasi dari material
yang akan digali, yang dihitung dengan cara luas ujung ratarata, atau
perhitungan prisma. Material tersebut harus diukur pada keadaan aslinya
sebelum pelaksanaan galian atau cara lain yang disetujui oleh direksi.
Profil penampang dengan skala yang tepat dan lengkap dengan detailnya
harus dibuat oleh kontraktor di atas kertas kalkir, diperiksa oleh direksi,
dan bila memenuhi syarat dapat disetujui. Kesemuanya ini kemudian akan
menjadi dasar pembiayaan.
4.4.2.3 Dasar Pembayaran
Galian tanah biasa seperti yang dimaksud sebagai galian tanah biasa
dimana saja disebut dalam spesifikasi ini akan dibayarkan tersendiri dalam
halhal seperti dibawah ini :
a. Bila material sebagai hasil galian untuk jalan ini ditentukan secara
tertulis oleh direksi, sebagai material yang diinginkan untuk dipakai
sebagai bahan timbunan.
b. Bila material sebagai hasil galian untuk jalan ini berjumlah lebih besar
dari yang diperlukan untuk konstruksi timbunan akan tetapi dalam hal
dimana material tersebut bukan material yang lebih dikarenakan
adanya galian tambahan (open barrow pit) yang dikerjakan oleh
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
161Unika
Perpustakaan
satuan
m. kubik
4.4.3 Subgrade
4.4.3.1 Ketentuan
Subgrade adalah bagian yang akan mendukung subbase atau, bila subbase
tidak ada yang akan mendukung kontruksi pekerasan. Subgrade meliputi
lebar dari pada jalan termasuk bahu jalan dan tempat parkir seperti yang
terlihat pada gambar rencana atau yang disebut disini. Subgrade dibedakan
menurut kedudukannya yang akan menentukan caracara pengerjaan yang
akan diuraikan.
4.4.3.2 Pelaksanaan
1. Mal lengkung dan mal datar
Kontraktor harus menyiapkan mal lengkung dan mal datar untuk
memeriksa ketelitian pekerjaan.
2. Pekerjaan persiapan
Goronggorong, pipapipa peresapan dan konstruksikonstruksi sekunder
lainnya yang terletak dibawah subgrade, termasuk timbunan pengisi
lubanglubang galian, bila perlu 30 cm dibawah subgrade harus sudah
diselesaikan sebelum pekerjaan untuk subgrade dimulai.
Selokanselokan, pipapipa peresapan, pengaliran air dan konstruksi
ujung untuk pipapipa itu harus sudah dapat bekerja secara sempurna agar
pengaliran air lancar dan tidak menyebabkan kerusakan pada subgrade.
Pekerjaan untuk subgrade tidak boleh dimulai sebelum pekerjaan
pekerjaan persiapan ini disetujui oleh direksi.
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
162Unika
Perpustakaan
3. Tingkat pemadatan
Semua material sampai kedalaman 30 cm di bawah subgrade harus
dipadatkan sampai 100% dari maksimum kepadatan ( kering) yang didapat
dari percobaan American Association of State Highway and
Transportation Official (AASHTO) T-99.
4. Subgrade pada tanah galian
Bila subgrade terletak pada tanah galian harus diusahakan agar bentuk
melintang dan memanjangnya sesuai dengan ketentuan spesifikasi. Tapi
pada peil lebih tinggi dari piel akhir nanti agar ada persiapan bila ada
penurunan sebagai akibat dari pemadatan. Tanah tersebut harus dipadatkan
dengan alat pemadat hingga mencapai kepadatan seperti yang disebut pada
spesifikasi ini.
Pengaturan kadar air dilaksanakan dengan sprinkel truck atau pengeringan
sebagai mana kebutuhannya untuk mencapai sesuatu kepadatan yang
maksimal, bila sifat tanah tersebut tidak memungkinkan mencapai CBR
minimum seperti yang disyaratkan di dalam perencanaan, maka material
material yang tidak baik harus dibuang dan diganti dengan yang
memenuhi syarat sampai kedalaman tertentu yang akan ditetapkan dengan
pemeriksaan CBR. Pembongkaran dan pembuangan material yang tidak
sesuai tersebut akan diperhitungkan sebagai galian biasa dan diatur dalam
spesifikasi ini.
5. Subgrade ada galian batu
Bila subgrade terletak pada galian batu, batubatuan tersebut harus digali
sampai pada bentuk yang sesuai, melintang maupun memanjang dan
diperiksa dengan mal datar. Tidak akan diadakan pembayaran pada galian
yang lebih dalam dari yang telah ditentukan dan kontaktor harus
membuang semua batubatuan yang lepas dan menambahkan material
berbutir kasar yang dipadatkan dan dibentuk sedemikian rupa (diperiksa
dengan mal datar). Agar permukaannya sesuai kembali dengan gambar
rencana atau petunjuk direksi.
Pada subgrade tersebut tidak diperbolehkan adanya tonjolan batu yang
lebih besar dari 4 cm.
Kabupaten Semarang
163Unika
Perpustakaan
cukup baik terlanjur digunakan harus dibongkar lagi dan diganti sabagai
mana seharusnya tanpa tambahan pembayaran.
Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan subgrade akan diawasi
sepenuhnya oleh direksi untuk setiap tahapan dari pekerjaan dan bila
dipandang perlu membongkar / mengganti atau mengulangi kembali
pekerjaan tersebut agar didapat kepadatan seperti yang disyaratkan.
7. Perlindungan terhadap pekerjaan yang telah selesai
Tiap bagian pekerjaan subgrade yang telah diselesaikan harus dilindungi
agar tidak mengering, pecahpecah dan atau tanpa kerusakan lain yang
disebabkan karena kurang diperhatikan oleh pihak kontraktor, harus
diperbaiki seperti yang akan diperhatikan oleh direksi tanpa adanya
tambahan pembiayaan.
8. Lalu lintas dan perbaikanperbaikan
Kontraktor bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari lewatnya lalu
lintas pada subgrade yang telah selesai dikerjakan, dimana dalam arah
tertentu yang dipandang perlu lalu lintas tersebut dapat dicegah untuk
melewatinya asal telah disediakan jalan lain atau dengan cara pelaksanaan
setengah jalan.
Kontraktor harus membatasi volume pekerjaan subgrade sesuai dengan
jumlah alatalat yang ada. Kontraktor harus mengusahakan juga agar
pekerjaan subgrade secepat mungkin disusul dengan pekerjaan subbase
atau base, sebab pekerjaan subgrade yang telah selesai apabila dibiarkan
terlalu lama dan tidak segera ditutup dengan pekerjaanpekerjaan
selanjutnya akan mengalami kerusakankerusakan tersebut sebelum
pekerjaan subbase atau base akan dikerjakan, tanpa tambahan
pembiayaan.
4.4.3.3 Pengukuran Hasil Kerja
Jumlah pekerjaan yang diperhitungkan untuk pembayaran pekerjaan ini
ditentukan menurut jumlah luas (meter persegi) dari subgrade yang telah
selesai dikerjakan menurut ketentuanketentuan yang telah disebutkan tadi
dan telah diterima dengan baik oleh direksi.
Kabupaten Semarang
164Unika
Perpustakaan
satuan
m. kubik
m. kubik
m. kubik
Kabupaten Semarang
165Unika
Perpustakaan
3
/8
no. 4
no. 8
n. 30
no. 40
no.200
3
/8
Kabupaten Semarang
166Unika
Perpustakaan
20 60
20 50
10 30
5 15
6 max
25 max
40 max
Kabupaten Semarang
167Unika
Perpustakaan
Lebih dari satu lapis, tiap lapisan yang terdahulu harus sudah dipadatkan
secukupnya sebelum penempatan lapisan selanjutnya.
Penempatan material akan dimulai dari tempat yang ditunjukan oleh
direksi. Alatalat yang digunakan hendaknya dari tipe yang dapat
memberikan hasil yang unifrom, rata. Penumpukan-penumpukan material
tersebut hendaknya dengan ukuran dan jarak agar bila dilakukan perataan
dan pemadatan tercapai tebal yang mendekati persyaratan gambar rencana.
Bila dilakukan pembongkaran di suatu tempat pada lapisan yang telah
selesai dipadatkan hendaknya dilakukan pada seluruh lebar dan tebal
lapisan itu agar tidak menimbulkan kepadatan yang sama
3. Penebaran Dan Pemadatan
Segera setelah dilakukan penebaran material dan peralatan, tiap lapis
segera dipadatkan pada seluruh lebar jalan dengan mesin gilas (three stell
rollers), mesin gilas roda karet (pneumatic tired rollers), atau alat pemadat
lain yang disetujui oleh direksi untuk dipakai. Penggilasan dilakukan dari
tepi menggeser ketengah, berjalan paralel terus dengan as jalan dan
diusahakan berlangsung terus tanpa berhenti sampai seluruh permukaan
selesai digilas.
Bila terjadi pelendutan atau halhal yang tidak wajar pada suatu tempat,
harus segera dilakukan perbaikan dengan cara membongkar tempat
tersebut dan mengganti atau menambahkan material lain dan
menggilasnya kembali sehingga rata dengan permukaan yang dikehendaki.
Lapisan yang akan dipadatkan tersebut harus digilas dan dipangkas
sedemikian agar permukaan berbentuk sesuai dengan gambar rencana
Material subbase dipadatkan hingga maksimum yang dipadatkan pada
pemeriksaan AASHTO T.1. method D kepadatan tersebut dicapai pada
kepadatan tebalnya.
4.4.4.4 Cara Mengukur Hasil Kerja
Selain pembiayaan untuk membayar ganti rugi, kontraktor harus juga
membiayai halhal yang perlu atau diminta oleh pihak yang bersangkutan
atas pengambilan material untuk subbase tersebut.
Penguasa bangunan dalam keadaan apapun tidak akan dibebani dengan
pembiayaan lain selain yang disebut pada harga kontrak. Jumlah yang
akan dibayar adalah kubik meter dari lapisan subbase yang telah
dikerjakan dan dipadatkan sesuai dengan syarat pada rencana dan petunjuk
direksi.
4.4.4.5 Dasar Pembayaran
Jumlah pekerjaan yang diukur dengan cara seperti diatas, akan dibayar
berdasarkan harga satuan kontrak untuk tiap mata pembiayaan yang sesuai
dengan spesifikasinya, dimana harga tersebut mencangkup semua
pembiayaan yang perlu, dan halhal lain yang merupakan keharusan untuk
dapat dicapai hasil kerja yang sebaik baiknya.
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
168Unika
Perpustakaan
4.4.5 Base
4.4.5.1 Uraian
Base adalah bagian dari pekerasan jalan yang terletak diantara subase dan
lapisan penutup. Lebarnya akan ditentukan menurut gambar rencana atau
seperti yang ditentukan oleh direksi.
4.4.5.2 Syarat Material
Material yang digunakan harus menuruti persyaratan kelas A, B dan C
untuk subbase seperti yang diterangkan pada gambar rencana atau
keterangan direksi. Semua material harus bersih dari kotorankotoran,
bahanbahan organik dan bahanbahan yang tidak dikehendaki.
Kerikil pecah atau batu pecah untuk lapisan base kelas A, B, hendaknya
terdiri dari hasil pemeriksaan pemecahan kerikil atau batu. Bila ditentukan
demikian oleh direksi, maka untuk bahan kerikil sebelumnya harus diayak
terlebih dahulu sehingga agregat hasil dari pemecahan kerikil tersebut
tidak kurang dari 80 % beratnya sendiri dari partikel yang mempunyai
sekurangkurangnya satu bidang pecahan
Agregat base coarse harus menuruti pesyratan dibawah ini :
a. Kekerasan (toughness ASTM D 3)
min 6 %
b. Kehilangan berat dengan
max 10 %
percoban sodium sulfat ( AASHTO T 104)
c. Kehilangan berat dengan
max 12 %
percobaan magnesium sulfat Soundness (AASHTO T 104)
d. Kehilangan berat akibat Abrasi sesudah 500 putaran
( AASHTO 96)
e. Bagianbagian batu yang lunak (ASTM C 235)
f. Gumpalangumpalan lengkung ( AASHTO T 112)
max 40 %
max 5 %
max 5 %
Agregat base kelas A terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah menurut
persyaratan sebagai berikut :
ASTM Standard Sieves
2
2
1
1
Material campuran untuk bahan kelas A ini harus terdiri dari material alam
yang diayak halus atau pasir yang mempunyai daya ikat cukup dan
gumpalangumpalan lempung atau bahan lain yang tidak dikehendaki dan
harus menuruti persyaratan gradasi dibawah ini :
Kabupaten Semarang
169Unika
Perpustakaan
4.4.5.3 Pelaksanaan
1. Pekerjaan pendahuluan pada permukaan subbase
Bila base harus diletakkan pada lapisan subbase maka permukaan subbase
tersebut harus sudah sempurna dikerjakan, dibentuk sesuai dengan gambar
rencana dan dibersihkan dari segala bentuk kotoran atau bahanbahan
yang dikehendaki
2. Pencampuran dan pengerjaan
Semua cara dan syarat yang telah disebutkan harus diikuti, kecuali tebal
maksimum dimana disyaratkan tidak lebih dari 20 cm setelah selesai
pemadatan.
3. Cara Pengukuran Hasil Kerja
Selain dari pembiayaan untuk ganti rugi, kontraktor harus mengatur dan
bila perlu membiayai halhal yang perlu atau dikehendaki oleh pemilik
tanah sehubungan dengan pengambilan material base itu dan dalam hal
apapun penguasa bangunan tidak boleh dibebani dengan pembiayaan lain
selain harga kontrak.
4.4.5.4 Dasar Pembayaran
Jumlah yang ditentukan secara di atas, akan dibayar menurut harga satuan
yang akan diuraikan di bawah ini yang juga akan tercantum dalam harga
penawaran, dimana harga tersebut harus sudah mencangkup untuk
pembiayaanpembiayaan dan semua pengeluaranpengeluaran yang perlu
seperti yang ditentukan dari spesifikasi ini agar tercapai hasil kerja yang
sebaikbaiknya.
Nomor mata pembiayaan dan uraian
(1) Base Kelas A
satuan
m. kubik
4.4.6 Lapisan Aspal Beton (AC ) Dan Lapisan Pondasi Atas (ATB)
4.4.6.1 Uraian
Pekerjaan ini akan mencangkup pengadaan lapisan pondasi yang terdiri
dari agregat dan material aspal yang dicampur di pusat pencampur serta
menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas pondasi yang
telah disiapkan dan sesuai dengan persyaratan ini yang memenuhi bentuk
sesuai dalam gambar dalam hal ketinggian, penampang memanjang dan
melintangnya atau sesuai dengan perintah direksi
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
170Unika
Perpustakaan
a. Agregat yang akan digunakan dalam pekerjaan harus dari suatu sifat
yang sedemikian rupa bahwa campuran aspal, yang diproposikan
sesuai dengan rumus campuran kerja, akan mempunyai suatu kekuatan
yang tersimpan tidak kurang daripada 75 % bila diuji untuk kehilangan
kohesi yang diakibatkan dari gerak air sesuai dengan diakibatkan dari
gerak air sesuai dengan AASHTO T.165 77 dan T 245 78.
b. Direksi akan menyetujui semua agregat sebelum digunakan dalam
pekerjaan. Bahanbahan harus ditumpuk sesuai dengan persyaratan
persyaratan.
c. Sebelum memulai pekerjaan maka kontraktor harus menempatkan
sekurangkurangnya 40 % dari seluruh persyaratanpersyaratan
agregat pecah untuk campurancampuran bitumen. Sesudah itu
kontraktor harus memeprtahankan tumpukantumpukan agregat pecah
yang cukup untuk sekurangkurangnya 40 % dari pekerjaan yang
tersisa
d. Direksi dapat meyetujui, atau mengarahkan penggunaan agregat
agregat yang tidak memenuhi persyaratanpersyaratan gradasi partikel
dengan ketentuan bahwa campurancampuran aspal yang diproduksi
yang memenuhi sifatsifat campuran
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
171Unika
Perpustakaan
Saringan
(ASTM)
3/8
No. 4
No. 200
Saringan
Campuran Normal
100
20 100
0 55
0 10
0-1
b. Agregat kasar harus terdiri dari bahan yang bersih, kuat, awet dan
bebas dari kotoran atau unsur lain yang tidak dikehendaki dan harus
mempunyai suatu prosentase keausan tidak lebih daripada 40 % pada
500 putaran sebagaimana ditentukan oleh AASHTO T 96
c. Jika diperlukan pada lima putaran dari sodium soundness test sesuai
dengan AASHTO T104, maka agregat kasar harus mempunyai suatu
kehilangan berat tidak lebih daripada 12 %
d. Bila diperlukan pada pengujianpengujian pelapisan dan
pengelupasan, sesuai dengan AASHTO T 182, maka agregat tersebut
harus mempunyai suatu areal yang terlapisi tidak kurang daripada 95%
3. Agregat Halus
Saringan
(STM)
3/8
No. 4
No. 8
No. 30
No. 200
Kabupaten Semarang
Jenis Campuran
AC dan ATB
100
90 100
80 100
25 100
3 11
172Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
173Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
174Unika
Perpustakaan
26 49,5
4,5 7,5
4,5 7,5
Kabupaten Semarang
175Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
176Unika
Perpustakaan
Pada jalanjalan tanpa kerb dan jika diperintahkan oleh direksi, kayu atau
acuan lainnya harus dipasang pada garis dan elevasi disyaratkan pada tepi
daerah di atas mana pelapisan aspal permukaan akan ditempatkan.
3. Penghamparan dan penyelesaian
a. Sebelum operasioperasi penghamparan dimulai maka batangbatang
perata mesin penghampar dan dicetak menurut kelandaian, ketinggian,
dan bentuk penamp[ang melintang yang diminta, baik meliputi seluruh
lebar jalur kendaraan atau meliputi sebagian lebar jalur sebagaimana
dapat dikerjakan dengan mesinmesin penghampar yang digunakan
b. Mesin pengahampar harus dioperasikan pada suatu kecepatan yang
tidak menimbulkan retakretak, koyakan atau segala bentuk ketidak
rataan lainnya pada permukaan. Kecepatan penghamparan harus
mengikuti apa yang disetujui oleh direksi
c. Bila terjadi suatu pemisahan/segregasi, koyakan atau alur pada
permukaan, maka mesin penghampar harus dihentikan sampai
penyebabnya telah ditentukan dan diperbaiki. Bagianbagian
permukaan yang memiliki bahan kasar atau yang segregasi dapat
diperbaiki dengan penghamparan bahanbahan halus dan penggarukan
secara halus. Penggarukan harus dihindarkan sejauh mungkin/
Partikelpartikel kasar tidak boleh dihampar diatas permukaaan yang
telah rata
d. Perhatian harus diberikan untuk mencegah campuran menggumpal dan
mendingin pada isiisi corongtuang (hopper) atau ditempat lain dari
mesin penghampar. Bila pada suatu waktu jalan harus dilapisi setengah
lebar, maka jarak pelapisan setengah lebar yang pertama harus
diperpanjang melampaui setengah lebar kedua sebagaimana diarahkan
oleh direksi.
4.4.6.8 Pemadatan
1. Segera setelah campuran dihampar dan dicetak permukaan harus diperiksa
dan setiap ketidakrataan harus disesuaikan. Temperatur campuran yang
dihamparkan dalam keadaan lepas harus dimonitor dan penggilasan harus
dilakukan dalam batasbatas viskositas bitumen
2. Penggilasan campuran harus terdiri dari tiga operasi pelaksanaan yang
terpisah sebagai berikut :
1. Penggilasan awal
2. Penggilasan sekunder/lanjutan
3. Penggilasan akhir
0 - 10 menit
10 - 20 menit
20 - 45 menit
Kabupaten Semarang
177Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
178Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
179Unika
Perpustakaan
a. Semen
Untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat dipakai jenisjenis semen yang memenuhi ketentuen-ketentuen dan syarat-syarat
ditentukan dalam SNI-8. Untuk beton mutu K-225 dan mutu lebih
tinggi, jumlah semen yang dipakai dalam setiap campuran harus
ditentukan dengan ukuran berat. Untuk mutu beton K125, jumlah
semen yang dipakai dalam setiap campuran dapat ditentukan dengan
ukuran isi. Pengukuran semen tidak boleh mempunyai kesalahan lebih
dari kurang lebih 2,5%.
b. Agregat halus (pasir)
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil
desintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Agregat halus harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca,
seperti terik matahari dan hujan.
Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
(ditentukan terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur
adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila
kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besar
dan apabila diayak harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat
- sisa di atas ayakan 1 mm, harus minimum 10% berat
- sisa di atas ayakan 0,35 mm, harus berkisar antara 80% dan 90%
berat.
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton, kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan
bahan-bahan yang diakui.
c. Agregat kasar (kerikil dan batu pecah)
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil
desintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang
diperoleh dari pemecahan batu. Pada umumnya yang dimaksud dengan
agregat kasar adalah agregat denagn besar butir lebih dari 5 mm.
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak
berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat
dipakai apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melampaui 20 %
dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat
kekal, artinya tidak pecah ataupun hancur oleh pengaruh-pengaruh
cuaca seperti terik matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%
(ditentukan terhadap berat kering) yang diartikan dengan lumpur
adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila
kadar lumpur melampaui 1% maka agregat kasar harus dicuci.
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam
besarnya dan apabila diayak, harus memenuhi syarat-syarat berikut :
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
d.
e.
f.
g.
180Unika
Perpustakaan
4.4.7.4 Pelaksanaan
1. Penggudangan dan penyimpanan material
Cara pekerjaan dan penyimpanan agregat beton, hendaknya diusahakan
sedemikian agar tidak terjadi pemisahan bahan (segregation) atau
pengotoran bahan lain dari luar. Agregat harus disimpan secara terpisahpisah menurut ukurannya agar tidak saling tercampur.
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
181Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
182Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
183Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
184Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
185Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
186Unika
Perpustakaan
4.4.9.2 Material
1. Baja Konstruksi
Untuk penyerahan pelat baja, batang baja untuk pekerjaan konstruksi baja
harus memenuhi syarat-syarat AASHO-M.60. Baja untuk jembatan harus
memenuhi syarat AASHO-A.36. Sedangkan untuk pekerjaan las harus
memenuhi syarat AASHO-M.165.
2. Baut bertegangan tinggi
Baut, mur dan ring harus memenuhi syarat-syarat AASHO-M.614, dengan
kepala berbentuk segi enam. Ring berbentuk bulat, harus rata dan halus.
3. Perletakan elastomeric
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
187Unika
Perpustakaan
Perletakan harus dibuat dari bahan lempengan elastomer dari logam yang
disusun secara berlapis-lapis. Ikatan antara lempengan elastomer dan
logam harus sedemikian rupa sehingga apabila diadakan pengujian untuk
memisahkan ikatan itu, kerusakan akan terjadi pada lempengan
elastomeric itu sendiri.
4.4.9.3 Pelaksanaan
1. Pemeriksaan
Setiap pekerjaan yang ternyata cacat tidak sesuai dengan gambar rencana
atau spesifikasi ini dapat ditolak, dan apabila terjadi demikian harus segera
diperbaiki.
Bahan-bahan baja struktur harus disimpan pada tempat penyimpanan
dengan menaruh ganjal terlebih dahulu pada bagian bawah baja yang akan
dipakai sebagai baja struktur sehingga terletak sedemikian rupa di atas
permukaan tanah dan akan bebas terhadap kotoran, gemuk oli, atau bendabanda asing lainnya yang akan mengganggu mutu baja struktur itu dan
menjaga agar bebas terhadap karat.
2. Penyelesaian dan Pembentukan
a. Memotong
Pekerjaan baja dapat dipotongdengan menggunting, menggergaji atau
dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil
pemotongan semacam itu harus diselesaikan terhadap bidang yang
dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan. Penyelesaian
pada permukaan umumnya dilakukan dengan mesin atau gerinda.
Dalam hal memotong dengan las pemotong, maka hanya permukaan
yang kurang rata dapat digerinda seperlunya. Tidak diperkenankan
untuk menggunting pada pelat utama, pelat penguat, pelat kopel utama
kecuali pada arah yang tegak lurus terhadap tegangan utama.
Ujung dari pelat penguat harus dipotong dan diselesaikan agar rapat
dengan flens dari gelagar. Ujung dari batang tekan dan gelagar batangbatang lain yang disambung dengan pelat penyambung yang memakai
baut harus diratakan setelah pabrikasi agar rapat seluruhnya.
b. Pekerjaan Las
Cara persiapan sambungan, pengelasan, jenis dan ukuran elektroda,
tebal bagian-bagiannya, ukuran las serta kekuatan arus listrik untuk las
dan sebagainya harus diajukan kontraktor untuk mendapat persetujuan
direksi lebih dahulu sebelum pekerjaan dengan las listrik dapat
dilakukan.
Pelat-pelat dan potongan-potongan yang hendak dilas harus bebas dari
kotoran-kotoran besi, minyak, gemuk, cat, karet atau lapisan lain yang
mempengaruhi mutu las.
c. Mengebor
Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan, maka semua pelat, potonganm-potongan dan
sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
d.
e.
f.
g.
h.
188Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
189Unika
Perpustakaan
Pekerjaan besi tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya
yang akan digunakan telah mendapat petunjuk direksi.
i. Kerangka baja
Satu bentang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan
sedemikian rupa sehingga biaya itu dapat membentuk lawan lendut
seperti tertera pada gambar rencana. Tumpuan-tumpuan itu tidak
disingkirkan sebelum seluruh ambungan telah dibaut dengan
permanen. Pemasangan tersebut tidak boleh dilakukan tanpa
persetujuan direksi, dan pada umumnya persetujuan semacam itu tidak
akan diberikan sebelum bentang tersebut telah terpasang dengan
gelagar melintang, batang penguat, dan baut-baut stel seperti yang
disyaratkan.
j. Pengecatan baja
1. Umum
Semua konstruksi baja yang akan dipasang perlu dicat di pabrik
dengan cat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang
yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada perletakan.
Cat lapangan terdiri dari pembersihan seluruh sambungan lapangan
dan bidang-bidang yang telah dicat di bengkel, seperti
diperintahkan oleh direksi, yang telah rusak pada saat transport
atau pemasangan serta bidang-bidang lain seperti yang
diperintahkan oleh direksi, di mana cat dasarnya telah rusak.
Seluruh permukaan dari pekerjaan besi bangunan seperti diuraikan
di ats , harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain
yang disetujui, agar menjadi logam yang bersih dengan
menyingkirkan seluruh oli, gemuk, karatan, lumpur dan lain-lain
yang melengket padanya.
Luas bidang yang dibersihkan harusklah dapat sekaligus ditutup
dengan cat dasar dan dicat segera setelah pembersihan, sebelum
terjadi oksidasi. Bial terjadi oksidasi (karatan), permukaan harus
dibersihkan kembali sebelum pengecatan dasar dilakukan.
2. Penggunaan cat:
Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu.
Diberikan lapisan berikutnya setelah lapisan terdahulu kering betul.
Lapisan penutup diberikan di ats cat dasar dalam tempo kurang
dari 6 bulan tapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah
pengecatan dasar. Setiap lapisan yang telah selesai harus tampak
sama dan rata. Pemakaian cat yang rata ialah 12,5-15 m2 untuk cat
dasar, and 15-20 m2 untuk lapisan berikutnya.
4.4.10 Dudukan / Tumpuan Balok (Elastomeric Bearing)
Kontraktor harus menyiapkan dudukan/bantalan/tumpuan balok pada
kepala abutmen/pilar dengan bahan yang sudah diuji kuat tekannya
terhadap beban rencana. Setiap 20 buah harus diuji kuat tekannya minimal
1 kali.
Perencanaan Jembatan Rangka Baja Kaligarang Sisemut
Kabupaten Semarang
190Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
191Unika
Perpustakaan
Kabupaten Semarang
192Unika
Perpustakaan
BAB V
ANALISA HARGA DAN LAIN LAIN
5.1 Perhitungan Volume Pekerjaan
5.1.1 Volume Dinding Penahan Tanah
1 m
2 m
5 ,5 m
I
II
III
1 m
1 m
2 m
1 m
5 ,5 m
1 m
0 ,7 5 m
1 m
0 ,5 m
2 m
0 ,7 5 m
1 m
0 ,5 m
Kabupaten Semarang
1
d 2 h n
4
1
1,5 2 5 24
4
= 212,06 m
b. Pelat lantai kendaraan
Volume = 0,2 9 120 = 216 m3
c. Pelat lantai trotoir
Volume = 0,25 1 2 120 = 60 m3
d. Abutment
Volume = (5,5 + 1,25 + 1 + 0,5 + 0,125 + 0,5 + 0,5 + 7,5) 9 2
= 303,75 m3
e. Wing Wall
Volume = (0,3 + 2 + 9 +4,2 +1,2 + 0,7 +0,45) 0,3 4 = 21,42 m3
f. Pelat injak
Volume = 3,6 0,25 8,4 2 = 15,12 m3
g. Pelat lantai kerja
Volume = 7 0,1 9 2 = 12,6 m3
Kabupaten Semarang
193Unika
Perpustakaan
194Unika
Perpustakaan
a. Pipa sandaran
Panjang kebutuhan pipa sandaran = 4 120 m = 480 m
1 pipa = 6 meter
Jumlah kebutuhan pipa = 480 / 6 = 80 batang pipa.
b. Pipa drainase
Pipa dipasang tiap tiga meteran = 120 m / 3 = 40 m
Tiap tiga meter dipasang pipa 0,5 meteran, jadi panjang kebutuhan pipa
drainase adalah = (0,540) 2 = 40 m
1 pipa = 4 meter
Jumlah kebutuhan pipa = 40 / 4 = 10 batang pipa.
Kabupaten Semarang
195Unika
Perpustakaan
JENIS BAHAN
Tanah urug
Pasir urug
Pasir pasang
SATUAN
m
HARGA
Rp
40.000,00
Rp
65.000,00
Rp
90.000,00
Pasir beton
Rp
145.000,00
Batu belah
m3
Rp
129.500,00
Rp
145.000,00
Batu pecah
Split
m3
Rp
129.000,00
zak
Rp
40.000,00
Paku kayu
kg
Rp
11.000,00
10
Kawat bendrat
kg
Rp
10.000,00
11
Besi beton
kg
Rp
8.000,00
12
Besi profil
kg
Rp
6.000,00
13
Kayu cetakan
m2
Rp
600.000,00
14
btg
Rp
225.000,00
15
btg
Rp
61.000,00
16
Aspal
kg
Rp
5.400,00
17
Elastomer
buah
Rp
200.000,00
Kabupaten Semarang
196Unika
Perpustakaan
URAIAN
SATUAN
HARGA
Pekerja
/hari
Rp
30.000,00
mandor
/hari
Rp
40.000,00
Tukang batu
/hari
Rp
40.000,00
/hari
Rp
45.000,00
Tukang besi
/hari
Rp
40.000,00
/hari
Rp
45.000,00
Tukang kayu
/hari
Rp
40.000,00
/hari
Rp
45.000,00
Masinis
/hari
Rp
40.000,00
10
Pembantu masinis
/hari
Rp
40.000,00
11
Penjaga api
/hari
Rp
35.000,00
12
/hari
Rp
30.000,00
Kabupaten Semarang
197Unika
Perpustakaan
HARGA SATUAN
NO
JENIS PEKERJAAN
SATUAN
PEKERJAAN
1 Galian tanah
m3
Rp
20.235
2 Urugan tanah
m3
Rp
75.025
m3
Rp
434.550
m2
Rp
39.600
kg
Rp
14.388
6 Beton K350
m3
Rp
694.080
7 Beton K300
m3
Rp
500.380
m3
Rp
2.398.030
9 Pekerjaan abutmen
m3
Rp
1.184.220
m3
Rp
1.184.220
m3
Rp
1.184.220
m3
Rp
1.184.220
m'
Rp
624.645
kg
Rp
19.500
15 Pekerjaan baja
kg
Rp
19.157
/bulan
Rp
24.730.000
m2
Rp
38.686
m2
Rp
23.155
19 Pengaspalan
m2
Rp
18.643
16 Pekerjaan menggilas
Kabupaten Semarang
198Unika
Perpustakaan
No
Uraian Pekerjaan
A.
PEKERJAAN TANAH
1 m Galian tanah
0,04
mandor
0,4
B.
1.
Upah
Harga
Satuan
Kerja
Bahan
45.000
Rp
1.800
Jumlah
Rp
1.800
pekerja
Rp
30.000
Rp
12.000
Rp
12.000
0,032
jam
excavator
Rp
154.000
Rp
4.928
Rp
4.928
0,025
jam
dump truck
Rp
61.000
Rp
1.507
Rp
1.507
Rp
20.235
Rp
20.235
Rp
48.000
1 m Urugan tanah
1,2
tanah urug
Rp
40.000
Rp 48.000
1,2
pemadatan
Rp
17.300
Rp
20.760
Rp
20.760
0,05
jam
dump truck
Rp
61.000
Rp
3.233
Rp
3.233
0,012
jam
bulldozer
Rp
176.000
Rp
2.042
Rp
2.042
0,01
jam
vibro compactor
Rp
99.000
Rp
990
Rp
990
Rp
27.025
Rp
75.025
Rp 48.000
batu belah
Rp
129.500
Rp 155.400
Rp
155.400
4,05
zak
PC
Rp
40.000
Rp 162.000
Rp
162.000
0,43
pasir pasang
Rp
90.000
Rp
Rp
38.700
mandor
Rp
45.000
Rp
6.750
0,15
0,06
Rp
38.700
6.750
Rp
45.000
Rp
2.700
Rp
2.700
0,6
tukang batu
Rp
40.000
Rp
24.000
Rp
24.400
1,5
pekerja
Rp
30.000
Rp
45.000
Rp
45.000
Rp
78.450
Rp 356.100
Rp
434.550
Rp 240.000
Rp
240.000
Rp
Rp
44.000
C.
PEKERJAAN BETON
Rp
Harga
0,4
kayu cetakan
Rp
600.000
kg
paku
Rp
11.000
0,1
mandor
Rp
45.000
Rp
4.500
Rp
4.500
0,5
Rp
45.000
Rp
22.500
Rp
22.500
tukang kayu
Rp
40.000
Rp
200.000
Rp
200.000
pekerja
Rp
30.000
Rp
60.000
Rp
287.000
44.000
Rp 284.000
Rp
60.000
Rp
571.000
mandor
Rp
45.000
Rp
9.000
Rp
9.000
0,6
Rp
45.000
Rp
27.000
Rp
27.000
tukang kayu
Rp
40.000
Rp
240.000
Rp
240.000
pekerja
Rp
30.000
Rp
Rp
120.000
396.000
Rp
Rp
120.000
396.000
Rp
396.000
Rp
39.600
Kabupaten Semarang
199Unika
Perpustakaan
kg
besi
Rp
8.000
kg
kawat bendrat
Rp
10.000
mandor
Rp
45.000
Rp
Rp
45.000
tukang besi
Rp
40.000
pekerja
Rp
30.000
Rp
270.000
Rp
778.500
0,3
125 kg pembesian
Rp
1.798.500
1 kg pembesian =
Rp
14.388
Rp
20.000
13.500
Rp
13.500
Rp
135.000
Rp
135.000
Rp
360.000
Rp
360.000
20.000
Rp1.020.000
1.000.000
Rp
270.000
Rp
1.798.500
6,8
zak
PC
Rp
40.000
Rp 272.000
Rp
272.000
0,82
split
Rp
129.000
Rp 105.780
Rp
105.780
0,54
Rp
pasir beton
Rp
145.000
Rp
78.300
0,3
mandor
Rp
45.000
Rp
13.500
Rp
13.500
0,1
Rp
45.000
Rp
4.500
Rp
4.500
78.300
tukang batu
Rp
40.000
Rp
40.000
Rp
40.000
pekerja
Rp
30.000
Rp
180.000
Rp
180.000
Rp
238.000
Rp 456.080
Rp
694.080
1m beton K300
zak
PC
Rp
40.000
Rp
352.000
Rp
352.000
105.780
0,82
split
Rp
129.000
Rp
105.780
Rp
0,54
pasir beton
Rp
145.000
Rp
78.300
Rp
78.300
mandor
Rp
45.000
Rp
13.500
Rp
13.500
0,3
0,1
7.
Rp
Rp
1m beton K350
8,8
Rp1.000.000
Rp
45.000
Rp
4.500
Rp
4.500
tukang batu
Rp
40.000
Rp
40.000
Rp
40.000
pekerja
Rp
30.000
Rp
180.000
Rp
238.000
Rp 262.380
Rp
180.000
Rp
500.380
Beton K350
Rp
694.080
Rp 694.080
Rp
694.080
114,3
Kg
pembesian
Rp
14.388
Rp1.644.550
Rp
1.644.550
1,5
bekesting
Rp
39.600
Rp
59.400
Rp
59.400
Rp2.398.030
Rp
2.398.030
Beton K300
Rp
500.380
Rp 500.380
Rp
500.380
43,4
kg
pembesian
Rp
14.388
Rp 624.440
Rp
624.440
1,5
bekesting
Rp
39.600
Rp
59.400
Rp
59.400
Rp1.184.220
Rp
1.184.220
Kabupaten Semarang
200Unika
Perpustakaan
9.
10.
D.
Beton K300
Rp
500.380
Rp 500.380
Rp
43,4
kg
pembesian
Rp
14.388
Rp 624.440
Rp
500.380
624.440
1,5
bekesting
Rp
39.600
Rp
59.400
Rp
59.400
Rp1.184.220
Rp
1.184.220
500.380
Beton K300
Rp
500.380
Rp 500.380
Rp
43,4
Kg
pembesian
Rp
14.388
Rp 624.440
Rp
624.440
1,5
bekesting
Rp
39.600
Rp
59.400
Rp
59.400
Rp1.184.220
Rp
1.184.220
500.380
Beton K300
Rp
500.380
Rp 500.380
Rp
43,4
kg
pembesian
Rp
14.388
Rp 624.440
Rp
624.440
1,5
bekesting
Rp
39.600
Rp
59.400
Rp
59.400
Rp1.184.220
Rp
1.184.220
295.000
Batu belah
Rp
129.500
Rp
87.420
Rp
5,82
Zak
PC
Rp
40.000
Rp
232.800
Rp
80.000
0,468
Pasir beton
Rp
145.000
Rp
67.860
Rp
375.000
0,702
Rp
101.790
Rp
101.790
5.400
2.025
Koral beton
Rp
145.000
Mandor
Rp
45.000
Rp
5.400
Rp
45.000
Rp
2.025
Rp
Rp
0,45
Tukang batu
Rp
45.000
Rp
20.250
Rp
20.250
3,57
Pekerja
Rp
30.000
Rp
107.100
Rp
107.100
Rp
624.645
0,12
0,045
Rp
E.
134.775
Rp
489.870
PEKERJAAN PERANCAH
Untuk 1m ruang
F.
G.
1,48
kayu glugu
Rp
51.750
Rp
76.590
Rp
76.590
0,8
kg
paku
Rp
11.000
Rp
8.800
Rp
8.800
0,018
mandor
Rp
45.000
Rp
810
Rp.
810
0,086
tukang kayu
Rp
40.000
Rp
3.440
Rp
3.440
0,864
pekerja
Rp
30.000
Rp
25.920
Rp
30.170
Rp
Rp
Rp
19.500
Rp
25.920
Rp
115.560
19.500
Rp
19.500
19.500
Rp
19.500
Rp
85.390
PEKERJAAN BAJA
1 kg Pekerjaan Baja
1
kg
Baja Bangunan
Rp
19.062
Rp
19.062
Rp
19.062
0,5
Baut
Rp
19.062
Rp
95
Rp
95
Rp
19.157
Rp
19.157
Kabupaten Semarang
201Unika
Perpustakaan
PEKERJAAN JALAN
Biaya menggilas selama 1 bulan (30 hari)
pakai wals
50
ltr
pelumas SAE 40
Rp
16.500
Rp 825.000
Rp
825.000
625
ltr
solar
Rp
4.400
Rp2.750.000
Rp
2.750.000
0,25
kg
vaseline
Rp
20.000
Rp
Rp
5.000
Rp
13.200.000
30
hari
Rp
440.000
30
masinis
Rp
40.000
Rp
1.200.000
Rp
1.275.000
30
pembantu masinis
Rp
40.000
Rp
1.200.000
Rp
1.200.000
150
30
Rp13.200.000
pekerja
Rp
30.000
Rp
4.500.000
Rp
4.500.000
penjaga api
Rp
35.000
Rp
1.050.000
Rp
1.050.000
Rp16.780.000
Rp
24.730.000
Rp 7.950.000
2.
batu pecah
Rp
129.500
Rp
12.950
Rp
12.950
0,07
pasir urug
Rp
65.000
Rp
4.550
Rp
4.550
0,019
mandor
Rp
45.000
Rp
855
Rp
855
0,375
pekerja
Rp
30.000
Rp
11.250
Rp
11.250
Rp
12.105
Rp
17.500
Rp
29.605
Rp
3.010
Rp
6.071
Rp
9.081
Rp
15.115
Rp
23.571
Rp
38.686
Rp 1.036.000
Biaya menggilas
3.
4.
5.000
batu pecah
Rp
129.500
Rp
1.036.000
pasir urug
Rp
65.000
Rp
130.000
Rp
130.000
0,375
mandor
Rp
45.000
Rp
16.875
Rp
16.875
7,5
pekerja
Rp
30.000
Rp
225.000
Rp
225.000
Rp
371.375
Rp 1.036.000
Rp
1.407.875
Biaya menggilas
Rp
301.000
Rp
607.100
Rp
908.100
Rp
672.375
Rp 1.643.100
Rp
2.315.475
Rp
6.724
Rp
16.431
Rp
23.155
Rp 1.350.000
Rp
1.350.000
Rp
155.400
Rp
155.400
Rp
16.375
kg
aspal
Rp
5.400
1,2
split
Rp
129.500
kayu bakar
Rp
65.500
Rp
16.375
Rp
45.000
Rp
22.500
Rp
22.500
0,5
mandor
Tukang masak
aspal
Rp
40.000
Rp
20.000
Rp
20.000
10
pekerja
Rp
30.000
Rp
300.000
Rp
342.500
Rp
3.425
0,25
0,5
Pengaspalan per 1 m
Kabupaten Semarang
Rp
300.000
Rp 1.521.775
Rp
1.864.275
Rp
Rp
18.643
15.218
202Unika
Perpustakaan
Uraian pekerjaan
1
2
3
4
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan lapangan
Mobilisasi dan demobilisasi alat
Papan nama proyek
Direksi keet dan gudang
1
2
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah
Urugan tanah
Case dam
Volume
Satuan
1
1
2
1
ls
ls
buah
ls
1182,7
378
Harga
Satuan
Jumlah
Harga
Rp 5.450.000
Rp 45.000.000
Rp
500.000
Rp 6.000.000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
5.450.000
45.000.000
1.000.000
6.000.000
57.450.000
m3
m3
Rp
Rp
20.235
75.025
Rp
Rp
23.931.935
28.359.450
3000
m3
Rp
22.750
Rp 68.250.000
Rp 120.541.385
1
2
3
4
5
PEKERJAAN STRUKTUR
Beton K350 pelat lantai
Beton K300 abutment
Beton K300 wing wall
Beton K300 pelat injak
Beton K300 lantai trotoir
117
207
19
13,5
32,5
m3
m3
m3
m3
m3
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2.398.030
1.184.220
1.184.220
1.184.220
1.184.220
Rp 391.556.061
Rp 394.023.672
Rp 36.166.424
Rp 25.697.196
Rp 61.863.620
6
7
8
9
10
11
53555
49
20
27713,6
11123,1
245,76
kg
btg
buah
kg
m3
m'
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
19.157
19.500
200.000
5.000
115.560
624.645
Rp1.025.943.786
Rp
392.000
Rp
4.000.000
Rp 83.140.779
Rp 329.154.775
Rp 72.499.200
12
315782
kg
Rp
15.162
Rp4.787.886.684
Rp7.212.324.197
1
2
3
962,5
140
42
m3
m3
m3
Rp
Rp
Rp
371.465
38.686
23.155
Rp 357.535.063
Rp
3.602.993
Rp
695.970
Wearing course
35
m3
Rp
5.000
Rp
175.000
Rp 362.009.026
Kabupaten Semarang
203Unika
Perpustakaan
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pipa sandaran
Drainase
Pengadaan air kerja
Administrasi dan dokumentasi
44
9
1
1
btg
btg
ls
ls
Rp
Rp
Rp
Rp
279.300
60.000
3.000.000
6.500.000
Rp
Rp
Rp
Rp
8.360.000
540.000
3.000.000
6.500.000
5
6
Keamanan
Lampu penerangan
1
1
ls
ls
Rp
Rp
2.500.000
1.000.000
Rp
Rp
Rp
2.500.000
1.000.000
21.900.000
PEKERJAAN FINISHING
Finishing
ls
Rp
7.000.000
Rp
Rp
7.000.000
7.000.000
Kabupaten Semarang
204Unika
Perpustakaan
Jenis Pekerjaan
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN OPRIT DAN JALAN
PEKERJAAN LAIN-LAIN
PEKERJAAN FINISHING
JASA PEMBORONG 10 %
Jumlah
PAJAK 10 %
Jumlah =
Dibulatkan =
Biaya
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
57.450.000
187.081.061
7.212.324.197
362.009.026
21.900.000
7.000.000
7.847.764.284
784.776.429
8.632.540.713
863.254.072
9.495.794.785
9.495.795.000
Terbilang: Sembilan Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Seratus
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah
Semarang, 1 Februari2008
ttd.
(Nama Terang)
Kabupaten Semarang
Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1970, Peraturan Muatan untuk Jembatan Jalan Raya, Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum.
Anonim, 1971, Peraturan Beton Bertulang Indonesia, Departemen Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Anonim, 1987, Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya,
Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Anonim, 1987, Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.
Anonim, 2001, Kursus Singkat Perencanaan Struktur Baja dengan Metode
LRFD, Laboratorium Mekanika Struktur, Pusat Penelitian Antar
Universitas Ilmu Bangunan ITB, Bandung.
Gunawan, Rudi, 1987, Tabel Profil Konstruksi Baja, Kanisius, Jakarta.
Margaret dan Gunawan, 1999, Teori Soal dan Penyelesaian Konstruksi Baja 1
Jilid 1 , Delta Teknik Group, Jakarta.
Margaret dan Gunawan, 1999, Teori Soal dan Penyelesaian Konstruksi Baja 2
Jilid 1, Delta Teknik Group, Jakarta.
Sardjono, HS, 1984, Pondasi Tiang Pancang Jilid 1, Sinar Wijaya, Surabaya.
Soemargono, Veen V.D dan Struyk H.J, 1984, Jembatan, Pradnya Paramitha,
Jakarta.
Subarkah I, 1979, Jembatan Baja, Ideadharma, Bandung.
Sudarmoko, 1994, Perancangan dan Analisis Beton Bertulang, Biro Penerbit,
Yogyakarta.
Universitas Katolik Parahyangan, 1997, Manual Pondasi Tiang, Geotechnical
Engineering Centre Universitas Katolik Parahyangan, Bandung