Hepatitis A
Oleh:
ERSA YULIZA, S.Farm (1441012011)
SUJIA NOSPIATDI, S.Farm (1441012051)
ILUSTRASI KASUS
Pasien wanita dengan keluhan mual, nafsu makan kurang, tampak lemas. Kondisi pasien ;
: 39 11 73
Nama
Umur
: 24 tahun
Ruangan
Alamat
: Tanah Datar
Diagnosis
: Hepatitis A
TD
(mmHg)
Nadi
P
(/menit) (/menit)
90/80
100/70
100/70
110/70
100/70
120/80
110/80
80
80
80
80
80
75
20
20
20
20
20
20
S
(C)
36
36
36,4
36
36,5
36
1.3 Pengobatan
No.
1
5/1
V
6/1
Stop
7/1
-
Tanggal
8/1
9/1
-
10/1
-
11/1
-
12/1
-
Curcuma 3x1
3
4
5
V
V
-
Stop
Stop
V
6
7
Aminofusin 1
Sohobion 2x1
Domperidon 3x1
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
: Paracetamol
Kelas Terapi
Mekanisme Aksi
: Analgesik/ antipiretik
: Menghambat prostaglandin di sistem saraf pusat dan memiliki
sedikit efek sebagai anti inflamasi di perifer; mengurangi demam
Indikasi
Dosis
Kontra Indikasi
kg)160 mg.
: Hipersensitivitas terhadap parasetamol. Pasien dengan gangguan
Efek Samping
fungsi hati.
: Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit,
kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah
Perhatian
2. Curcuma
Komposisi
: Curcuma
Indikasi
Dosis
: Anoreksia : 1-2 tablet. Ikterus akibat obstruksi : dosis awal 1-2 tablet.
Jika terlihat ada kemajuan, lanjutkan dengan -1 tablet. Amenore : 1-2
tablet, dimulai pada hari saat diharapkan/diperkirakan menstruasi.
3. Ranitidin
Komposisi
: Ranitidin
Kelas terapi
Indikasi
Mekanisme aksi : Bekerja langsung pada pusat pengaturan panas di hipotalamus dan
menghambat sintesa prostaglandin di sistem saraf pusat.
Dosis
Dosis
pemeliharaan:2-4
mg/kg
sekali
sehari;
dosis
Efek samping: Terbatas dan tidak berbahaya: aritmia, vaskulitis, pusing, halusinasi, sakit
kepala, confusion, mengantuk, vertigo, eritema multiforme, kemerahan,
pankreatitis, anemia haemolitic acquired, agranulositosis, anemia
aplastik, granulositopenia, leucopenia, trombositopenia, pansitopenia,
gagal hati, anafilaksis, reaksi hipersensitivitas
Perhatian
Bentuk sediaan: Tablet 75 mg, 150 mg, Kaplet 300 mg, Sirup 75 mg/5ml (60 ml, 100 ml,
150 ml), Ampul 25 mg/ml (2 ml)
4. Metoklopramid
Sediaan
Kelas Terapi
: Drops 1 mg/10 Drops (10 ml), 1,5 mg/ml (10 ml), 2 mg/ml (10
ml), 2,6 mg/ml (10 ml), 4 mg/ml (10 ml). Larutan Oral 1 mg/ml
(30 ml), 5 mg/5 ml (30 ml, 50 ml, 60 ml), 10 mg/5 ml (60 ml).
Kaplet 5 mg, 10 mg. Tablet 5 mg, 10 mg. Larutan Injeksi 5 mg/ml
(2 ml), 10 mg/2,5 ml. Suppositoria Anak 10 mg. Suppositoria
Dewasa 20 mg, Rectal Tube 10 mg/2,5 ml
: Obat Untuk Saluran Cerna
Mekanisme
Aksi
Indikasi
(a)
Hipomotilitas
gastrointestinal:
anak:oral,IM,IV:0,1
mg/kg/dosis sampai dengan 4 kali/hari, tidak lebih dari 0,5
mg/kg/hari. Dewasa:oral:10 mg 30 menit sebelum makan dan
sebelum tidur malam selama 2-8 minggu. IV:10 mg selama 1-2
menit (untuk gejala yang parah); pemberian terapi IV selama 10
hari dapat diperlukan untuk memperoleh respon terbaik. Dosis
lansia:oral:dosis awal 5 mg 30 menit sebelum makan dan sebelum
tidur malam selama 2-8 minggu; dinaikkan bila perlu sampai
dengan dosis 10 mg. IV:dosis awal 5 mg selama 1-2 menit,
dinaikkan sampai dengan 10 mg bila perlu.
(b) Refluks gastroesofagus:anak:oral:0,1-0,2 mg/kg/dosis sampai
dengan 4 kali per hari; efikasi melanjutkan metoklopramid >12
minggu belum diketahui; dosis harian total tidak boleh lebih dari
0,5 mg/kg/hari. Dewasa:oral:10-15 mg/dosis sampai dengan 4
kali/hari 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam; dosis
tunggal 20 mg kadang-kadang diperlukan untuk situasi mendesak.
Lansia:oral:dosis awal:5 mg 4 kali sehari (30 menit sebelum
makan dan sebelum tidur malam), dosis dinaikkan menjadi 10 mg
4 kali per hari bila tidak ada respon pada dosis yang lebih rendah.
(c) Larutan injeksi dapat diberikan melalui rute IM, direct IV
push, infus singkat (15-30 menit), atau infus kontinu. Dosis yang
lebih rendah (10 mg) dapat diberikan dengan IV push tanpa
pengenceran selama 1-2 menit, dosis yang lebih tinggi dapat
diberikan dengan IVPB selama minimal 15 menit, infus sub Q
kontinu dan pemberian rektal juga dilaporkan. Pemberian IV
yang cepat dapat menyebabkan rasa kecemasan dan kelelahan
sementara (tapi kuat), diikuti oleh rasa mengantuk.
(d)
Unlabelled/investigational
use:pencegahan
dan/atau
pengobatan mual dan muntah karena penggunaan obat-obat
kemoterapi, terapi radiasi, atau setelah pembedahan. Dosis
antiemetik anak:IV:1-2 mg/kg 30 menit sebelum kemoterapi dan
tiap 2-4 jam, untuk dosis total 5-10 mg/kg/hari. Dosis antiemetik
dewasa:IV:1-2mg/kg 30 menit sebelum kemoterapi dan tiap 2-4
jam, untuk dosis total 5-10 mg/kg/hari. Dosis mual muntah setelah
operasi:IM,IV:10 mg saat mendekati akhir operasi; dosis 20 mg
dapat digunakan.
Perhatian
lebih
besar
terkena
methemoglobinemia
dan/atau
sulfhemoglobinemia. Gunakan dengan hati-hati pada pasien
dengan sejarah kejang, risiko kejang yang berhubungan dengan
metoklopramid meningkat. Penghentian mendadak dapat (tapi
jarang) menyebabkan gejala penghentian obat/withdrawal
symptoms (pusing, sakit kepala, gugup). Gunakan dengan hatihati dan sesuaikan dosis pada pasien dengan gangguan ginjal
5. Asering
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontraindikasi
Efek samping
: Demam, infeksi pd tempat inj, trombosis vena atau flebitis pd tempat inj,
hipervolemia.
6. Aminofusin
Komposisi
: Kadar tinggi dari rantai cabang asam amino (isoleucine, leucine, valine)
& kadar rendah dari methionine, phenylalanine & tryptophan. Asam
amino lainnya, sorbitol, xylitol & elektrolit.
Dosis
Kelas terapi
: Hepatoprotektor
Indikasi
Vit B1 100 mg, vit B6 200 mg, vit B12 200 mcg.
Kelas terapi
Indikasi
Bentuk sediaan
Dosis
1 tab/hr.
Kontra indikasi
8. Domperidon
Komposisi
: Domperidon
Kelas terapi
dengan
antagonis
terhadap
reseptor
dopamin
di
Dosis
: Dosis dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 35 kg : Per
Oral : 10-20 mg sehari 3-4 kali; maksimal 80 mg per hari. Per rektal
(supositoria) : 60 mg sehari 2 kali. Dosis anak-anak dengan berat badan
kurang dari 34 kg / 15 - 34 kg (hanya untuk indikasi mual dan muntah)3 :
Per Oral : 250-500 mikrogram/ kg sehari 3-4 kali; maksimal 2,4 mg/ kg
per hari. Per rektal (supositoria) : 30 mg sehari 2 kali. Anak-anak dengan
berat badan kurang dari 15 kg tidak dianjurkan.
Indikasi
Efek samping
konsentrasi
prolaktin
plasma,
yang
menyebabkan
: Prolaktinoma, gangguan hati, dimana peningkatan motilitas gastrointestinal dapat berbahaya. Hipersensitif terhadap Domperidon.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Martindale The Complete Drug Reference, 36th Edition, Pharmaceutical
Press.
Anonim. 2009. Pelayanan Informasi Obat. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Anonim. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan POM RI.
Dipiro, Joseph T. 2009. Pharmacotherapy Handbook Ed.7. MCGraw Hill Companies
The Joint Formulary Committe. 2009. British National Formulary. (Ed. 57). London :
Alexandria University.
Hb : 14.6
10
Leukosit : 6.1
Bun: 19.1
Ph: 6.5
Bilitubin total : +3
Keton : +2
SGOT : 56.8
SGPT:41.6
HBsAg: (-)
Anti-HBs:(-)
Anti-HC: (-)
11