Anamnesis Dan Pemeriksaan
Anamnesis Dan Pemeriksaan
PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
Cara pemeriksaan yang dilakukan dengan
wawancara baik langsung pada pasien
(autoanamnese) atau pada orang tua
atau sumber lain (allo anamnese)
Pertanyaan Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5.
Identitas
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Identitas Pasien
Nama
Tanggal lahir
Tempat lahir
Pekerjaan
Alamat
Jenis Kelamin
Agama dan Suku Bangsa
Keluhan Utama
Keluhan utama yaitu : Keluhan yang
menyebabkan pasien dibawa
berobat.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Lokasi
Onset
Kuantitas
Kualitas
Faktor yang memperberat dan
meringankan penyakit
Keluhan yang menyertai
Riwayat Penyakit
Keluarga
Status kesehatan
(sehat/sakit/meninggal)
Penyakit yang diderita
Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Pemeriksaan fisik harus selalu
dimulai dengan penilaian keadaan
umum yang mencakup :
1) Kesan keadaan sakit, termasuk fasies
& posisi pasien
2) Kesadaran
3) Kesan status gizi
1. Kesan Keadaan
Sakit
2. Kesadaran
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Komposmentis
Apatik
Somnolen
Sopor
Koma
Delirium
b. Tanda-tanda Vital
1) Nadi
2) Tekanan darah
3) Pernapasan
4) Suhu
c. Status Generalis
Mukosa kulit / subkutis yang menyeluruh
Warna kulit
Sianosis
Ikterus
Kepucatan
Ekzema
Eritema kulit
Kelembapan kulit
Turgor kulit
Perdarahan kulit : petikei, ekimosis
Bagian-bagian Yang
Diperiksa
Jantung
Kepala
Muka
Mata
Telinga
Mulut
Leher
Thorax
Paru paru
Abdomen
Hati
Limpa
Ginjal
Genitalia Externa
Anus
Ekstremitas
Kepala
Bentuk : Normal, hidrocephalus,
mikrosephalus
Rambut ( warna, mudah dicabut /
tidak )
UUB ( cekung, menonjol,
menutup/belum )
Muka
Simetris
Mongoloid
Paralisis
Mata
Palpebrae ( edema )
Konjunctiva ( anemis )
Sclera ( ikterus )
Pupil : Reflex cahaya ( miosis,
midriasis )
Cornea
Telinga
Bentuk
Liang telinga ( Membrane thympani )
Mastoid
Mulut
Tonsil
Periksa: ukuran, warna, kelainan
normal: T1-T1, bila setelah diangkat
T0-T0
Peradangan tonsil membesar,
merah, mungkin ada detritus
Faring
Periksa warna, kelainan peradangan,
merah dengan bercak-bercak kotoran
(detritus) difteri, seperti membrane
putih kelabu yang melekat erat (sulit
dilepaskan dari dinding pharynx dan
mudah berdarah.
Leher
Bentuk
Bendungan vena
Trachea ( simetris /
tidak )
Tortikolis
Kelenjar gondok
KGB
Kaku kuduk
Thorax
Paru paru
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Palpasi
Telapak tangan diletakkan datar pada dada
& meraba dengan telapak tangan dan ujung
jari. Dinilai : fremitus suara ( waktu anak
menangis / disuruh mengatakan tujuhtujuh
Normal akan teraba gerakan yang sama
pada kedua telapak tangan
Meninggi bila ada konsolidasi ( pneumonia )
Berkurang bila ada obstruksi jalan napas
( atelektasis, pleuritis, tumor, efusi pleura )
Krepitasi subcutis : Menunjukkan adanya
udara dibawah jaringan kulit
Perkusi
Normal : Sonor
Redup : Tidak ada udara misal pada
tunor yang luas pada paru
Hypersonor : Udara lebih banyak
dapat padat misal pada emfisema,
pnemothorax
Thympani : Pada hernia
diphragmatika
Auskultasi
Pada paru paru
didengarkan
suara : napas
dasar dan napas
tambahan
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Pericordial bulging ( ada pembesaran
ventrikel kanan )
Iktuscordis ( Sela iga V garis
midclavicula kiri )
Palpasi
Iktus cordis dapat diraba dengan
palpasi, kuat angkat, luas serta
frekuensi dan kualitas
Getaran ( Thrill ) : Terdapat kelainan
katup
Perkusi
Auskultasi
a. Lokasi - Iktus cordis : pada sela iga V garis
midclavicula kiri ( katup mitral )
b. P : Sela iga II kiri sternum
c. A : Sela iga II kanan sternum
d. T : Sela iga IV parasternal kiri bawah
e. M : Dari apeks - Menentukan bungi jantung : BJ I.
BJ II
-BJ I : Terjadi bersamaan dengan tertutupnya katup
mitral dan trikuspid
-BJ II : Terjadi bersamaan dengan tertutupnya katup
aorta dan pulmonal
-Intensitas pada kualitas BJ
-BJ III dan BJ IV
-Bila ada : Akan terdengar derap kuda ( Gaike Rytoe
) yang menunjukkan adanya kegagalan jantung
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Inspeksi
Palpasi
Dilakukan dengan
seluruh jari tangan
Lokasi nyeri tidak
selalu berhubungan
dengan kelainan organ
di daerah tersebut
Ketegangan otot perut
( Defence
muskular ) terjadi pada
peradangan alat dalam
abdomen
Hati
Digunakan ujung jari
Digunakan patokan 2 garis, yaitu :
1) Garis yang menghubungkan pusar dengan
titik potong garis mid calvicula kanan dengan
arcus aorta
2) Garis yang menghubungkan pusar dengan
processus kifoideus
Pembesaran hati diproyeksikan pada kedua garis
ini dinyatakan dengan beberapa bagian dari
kedua garis tersebut. ( 1/3 ). Harus pula
dicatat : Konsistensi, tepi, permukaan dan
terdapatnya nyeri tekan
Limpa
Pada neonatus : Normal masih teraba sampai 1 2
cm
Dibedakan dengan hati yaitu dengan :
1)Limpa seperti lidah menggantung ke bawah
2)Ikut bergeerak pada pernapasan
Mempunyai insura lienalis, serta dapat didorong
kearah medial, lateral dan atas. Besarnya limpa diukur
menurut SCHUFFNER, yaitu : untuk Jarak maximal
dari pusar ke garis singgung pada arcus costae kiri
dibagi 4 bagian yang sama. Garis ini diteruskan
kebawah sehingga memotong lipat paha. Garis dari
pusat kelipat paha pun dibagi 4 bagian yang sama
Limpa yang membesar sampai pusar dinyatakan
sebagai S.IV sampai lipat paha S.VIII
Ginjal
Dalam keadaan normal ginjal tidak teraba,
kecuali pasien neonatus. Dapat diraba
dengan cara Ballotement. Yaitu dengan
cara meletakkan tangan kiri pemeriksa
dibagian posterior tubuh pasien
sedemikian rupa, sehingga jari telunjuk
berada di angulus costovertebralis.
Kemudian jari telunjuk ini menekan organ
keatas. Sementara itu tangan kanan
melakukan palpasi secara dalam dari
anterior dan akan merasakan organ
tersebut menyentuh
Genitalia Externa
Pada Pria
-Ukuran, bentuk penis dan testis
Apakah ada : Hipospadia, epispodia,
pseudohermaphrodit
Pada Wanita :
Bayi kurang bulan labium minora &
klitoris lebih menonjol
Anus
Pemeriksan Colok dubur
Ekstremitas
Simetris
Kelainan kongenital
Edema
THANK YOU