BLOK 3.2
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2013
Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746.
Fax.: +62 751 32838 e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id
PENANGGUNG JAWAB
BLOK 3.2
GANGGUAN KARDIOVASKULAR
Wakil Dekan I,
Halaman
Penanggung Jawab
Daftar Isi
Dafftar Lampiran
Pendahuluan
Lingkup bahasan
Metode pembelajaran
Daftar referensi
Evaluasi
Daftar kuliah pengantar
Modul 1. Skenario 1 : JARI ANAKKU BENGKAK
Modul 2. Skenario 2 : TN. AHMAD YANG BINGUNG
Modul 3. Skenario 3 :DAHULU NYERI SEKARANG SESAK NAFAS
Modul 4.Skenario 4: JANTUNG TN. KARDOGALI
Modul 5. Skenario 5 :TN. GAWAT
Modul 6. Skenario 6 :DAG DIG DUG JANTUNG DINA
Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Bidang ilmu yang terkait dalam Blok ini adalah Anatomi-Histologi, Fisiologi, Biokimia,
Kardiologi, Ilmu Penyakit Dalam, IKA, Patologi Klinik, Radiologi, Farmakologi, Gizi.
Penyusunan Blok ini mengacu pada 7 area kompetensi: Komunikasi efektif, Keterampilan
Klinis, Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran, Pengelolaan Masalah Kesehatan, Pengelolaan
Informasi, Mawas Diri dan Pengembangan Diri, Etika, Moral, Medikolegal dan Profesionalisme
serta Keselamatan Pasien. Tujuan Blok ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan
patofisiologi, gambaran klinik serta membuat diagnosis dan pengelolaan kelainan kardiovaskuler
dengan pendekatan sebagai dokter keluarga. Adapun topik skills lab terkait yang dilatihkan
dalam blok ini adalah:
1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan EKG
Untuk memahami dan mencapai kompetensi yang ditargetkan dalam Blok ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan hal-hal terkait gangguan kardiovaskular, terutama bagaimana
mekanisme patogenesis dan patofisiologi terjadinya masing-masing gangguan kardiovaskular,
gambaran klinis, prinsip diagnosis, tatalaksana komprehensif meliputi usaha promotif, preventif,
edukasi, kuratif maupun rehabilitatif. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu mengetahui
komplikasi masing-masing kelainan sistim kardiovaskular dengan pendekatan sebagai dokter
keluarga.
Kurikulum berbasis kompetensi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) untuk digunakan sebagai acuan dasar dalam menyusun kurikulum
pendidikan dokter di Institusi pendidikan kedokteran di seluruh Indonesia diterapkan dengan
menggunakan pendekatan SPICES (student-centered, problem-based, integrated, community
based, elective, early exposure to clinical situation, systematic). Dengan demikian, terjadi
perubahan metode pendidikan, dari metode pengajaran (teaching method) yang bersifat teachercentered, menjadi metode pembelajaran (learning method) yang bersifat student-centerd.
Metode PBL yang menggunakan pendekatan SPICES, merupakan metode pembelajaran yang
dinilai sangat bermanfaat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis
(critical thinking) dan belajar mandiri (self-directed learning) yang sangat penting dalam
membentuk dan mengembangkan kepribadian yang mengarah kepada pembelajaran sepanjang
hayat (life-long learning). Karena itu, metode PBL dianggap merupakan metode pembelajaran
yang tepat bagi mahasiswa pada level pendidikan dasar umum dan pendidikan dasar kedokteran
yang merupakan pendidikan kedokteran terintegrasi yang dilaksanakan pada semester satu
sampai semester tujuh.
LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan dalam blok kardiovaskular berdasarkan pada masalah kesehatan yang
terjadi pada sistim kardiovaskular sesuai dengan lampiran daftar penyakit pada standar
kompetensi dokter. Tingkat pencapaian mahasiswa pada masing-masing penyakit ditentukan
berdasarkan standar dan insiden penyakit.
Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana
atau X-ray). Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang relevan dan mampu
menindaklanjuti sesudahnya.
Tingkat Kemampuan 3
3a. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium
sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat)
3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium
sederhana atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan memberi tearpi pendahuluan, serta
merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)
Tingkat Kemampuan 4
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana
atau Xray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri hingga
tuntas.
No
Cardiac disorder
Tingkat Pencapaian
Angina pectoris
3A
3B
Unstabel angina
3A
3B
Myocardial infarction
3A
3B
3A
3B
Cardiac aneurysm
3A
3B
Heart failure
3A
3B
Cardiorespiratory arrest
3A
3B
Mitral stenosis
3A
3B
Mitral regurgitation
3A
3B
10
Aortic stenosis
3A
3B
11
Aortic regurgitation
3A
3B
12
3A
3B
13
VSD
3A
3B
14
ASD
3A
3B
15
Sinus tachycardia
3A
3B
16
Supraventricular tachycardia
3A
3B
17
Atrial fibrillation
3A
3B
18
Atrial flutter
3A
3B
19
Supraventricular extrasystole
3A
3B
20
Ventricular extrasystole
3A
3B
21
BBB
3A
3B
22
Other arrhythmias
3A
3B
23
Endocarditis
3A
3B
24
Pericarditis
3A
3B
24
Myocarditis
3A
3B
25
Cardiomyopathy
3A
3B
Aorta-arteries disorders
26
Essential hypertension
3A
3B
27
Secondary hypertension
3A
3B
28
Pulmonary hypertension
3A
3B
29
Raynauds disease
3A
3B
30
Arterial thrombosis
3A
3B
31
Coarctation aorta
3A
3B
32
Burgers disease
3A
3B
33
Arterial embolism
3A
3B
34
Atherosclerosis
3A
3B
35
3A
3B
36
Aortic aneurysm
3A
3B
37
Dissecting aneurysm
3A
3B
38
Claudicatio
3A
3B
39
Cardiogenik Shock
3A
3B
40
Septic shok
3A
3B
41
Hypovolemic shock
3A
3B
Veins
42
3A
3B
43
3A
3B
44
3A
3B
45
Thrombophlebitis
3A
3B
A. Aktifitas Pembelajaran
a. Tutorial
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu dengan menggunakan
metode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang
bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2x24 jam
b. Skills Lab
Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan
laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik
c. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang teori
d. Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik
f. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu
keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya.
Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih
banyak dari sumber pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktifitas, menilai
pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya.
Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah
ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan
yang tidak akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.
1. Hursts the Heart, 13th edition. Editors: ORourke, Poole-Wilson, Walsh, McGraw Hills
Company. 2011
2. Braunwalds Heart Disease, a textbook of cardiovascular medicine, 9th ed. Editors: Bonow,
Braunwald, Libby, Mann, Zipes, Elsevier, 2011
3. Opie Drugs for the Heart. 7yh ed. Editor: Lionerl H. Opie, Elsevier. 2010
4. Pediatric Cardiology for Practitioners. 5th ed. Editor: Myung K. Park. Mosby. Elsevier. 2008
5. Essential of Bedside Cardiology. 2nd ed. Editor: Jules Constant. Humana Press. 2003
6. Moss and Adams. Heart Diseases in Infant, Children, and Adolescents. Edisi-VII, Lippincot.
2008
7. Peter Koenig dkk, Essential Pediatric Cardiology. New York, 2004
8. Myung K Park, The Pediatric Cardiology for Practitioner. St. Lous, 2003
9. John F Keane. Nadas Pediatric Cardiology. Philadelphia, Saunders. 2006
10
EVALUASI
NO
KOMPONEN
1
Penilaian Tutorial
2
Ujian Skills Lab
3
Ujian Tulis (MCQ, PAQ)
BOBOT
20%
20%
60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut:
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
2. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas
Andalas tahun 2006
Nilai Angka
85-100
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
40-49
<40
Nilai Mutu
A
AB+
B
BC+
C
CD
E
Angka Mutu
3.75
3.50
3.25
3.00
2.75
2.25
2.00
1.75
1.00
0.00
Sebutan Mutu
Cemerlang
Hampir cemerlang
Sangat baik
Baik
Hampir baik
Lebih dari cukup
Cukup
Hampir cukup
Kurang
Gagal
KOMPONEN
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
PERSENTASE (%)
16.7
16.7
16.7
16.7
16.7
16.7
11
Minggu
Topik Kuliah
1. Pengenalan Blok 3.2
I
II
III
Kode Topik
KP 3.2.1.1
KP 3.2.1.3
KP 3.2.1.4
Nama Dosen
Dr. Masrul Syafri, SpPD SpJP
(K)
Prof. dr. Hj. Rahmatina B.
Herman, Ph.D, AIF
Prof. Dr. Asnil Sahim, SpJP
dr. Didik Hariyanto, SpA (K)
KP 3.2.1.5
KP 3.2.1.6
KP 3.2.1.7
KP 3.2.1.6
KP 3.2.2.1
KP 3.2.2.2
KP 3.2.2.3
KP 3.2.2.4
KP 3.2.1.2
KP 3.2.2.6
KP. 3.2.2.5
KP 3.2.3.1
KP 3.2.3.2
KP 3.2.3.3
KP 3.2.3.4
5.
IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
V
VI
1.
2.
3.
4.
KP 3.2.3.5
KP 3.2.4.1
KP 3.2.4.2
KP 3.2.4.2
KP 3.2.4.4
KP 3.2.4.5
KP 3.2.4.6
KP 3.2.4.7
KP 3.2.5.1
KP. 3.2.5.2
KP 3.2.5.3
KP 3.2.5.4
KP 3.2.5.5
KP. 3.2.5.6
KP. 3.2.5.7
KP 3.2.6.1
KP 3.2.6.2
KP 3.2.6.3
KP 3.2.6.4
KP. 3.2.6.5
13
14
15
MODUL 3
PENYAKIT INFEKSI JANTUNG DAN PENYAKIT KATUP
16
Tn. Kardogali, 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan sering sakit kepala.
Keluhan sakit kepala ini sudah lebih 1 tahun dirasakan Tn. Kardogali, namun dengan memakan
parasetamol atau asam mefenamat keluhan berkurang dan tidak mengganggu aktifitasnya sehari
hari sebagai petani.
Dari pemeriksaan, dokter mendapatkan tekanan darah 165/105 mmHg dan pada
pemeriksaan jantung didapatkan iktus kordis bergeser kelateral bawah dan kuat angkat. Dokter
menyimpulkan Tn. Kardogali menderita hipertensi esensial stadium II dan telah terjadi
pembesaran pada jantungnya akibat hipertensi tersebut.
Dokter menanyakan pada Tn. Kardogali apakah ada orang tua atau saudara kandungnya
yang menderita hipertensi? Seingat Tn. Kardogali tidak ada riwayat hipertensi pada keluarganya,
namun ayah Tn. Kardogali meninggal mendadak pada usia 50 tahun.
Kemudian dokter memberikan kombinasi obat anti hipertensi yaitu Captopril dan HCT
dengan nasehat Tn. Kardogali harus kontrol teratur dan rutin memakan obat untuk jangka
panjang. Tn. Kardogali bertanya pada dokter, apakah penyakitnya bisa disembuhkan atau
berlanjut menjadi payah jantung seperti tetangganya?
Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn. Kardogali?
17
Tn. Gawat, laki-laki 70 tahun dilarikan ke UGD RS DR. M. Djamil karena sesak nafas
hebat sejak 2 jam sebelumnya. Di UGD pasien langsung dilakukan pemeriksaan vital sign,
pemasangan oksigen, dan infus. Pemeriksaan EKG dan foto torakpun segera diminta oleh dokter.
Selama pemeriksaan, Dokter jaga melakukan anamnesis kepada pengantar yang kebetulan
seorang mahasiswa kedokteran berumur 24 tahun yang mengantarkan Tn. Gawat. Pengantar
menyampaikan bahwa Tn. Gawat memiliki hipertensi, diabetes dan dislipidemia, tapi kontrol
tidak teratur. Menurut istrinya adik laki-laki Tn. Gawat mengalami kondisi serupa, namun
meninggal dunia dalam perawatan di RS kira-kira setahun yang lalu.
Dari pemeriksaan, dokter menemukan tekanan darah pasien 70/50 mmHg, denyut jantung
130x/menit, frekuensi nafas 36x/menit. Ditemukan juga peningkatan JVP, irama jantung gallop,
ronki basah halus di paru, serta akral yang dingin. Pemeriksaan EKG dan foto torak
menunjukkan pembesaran jantung dan tanda bendungan. Dokter menyimpulkan bahwa Tn.
Gawat menderita gagal jantung akut dengan subtipe syok kardiogenik. Diagnosis dokter ini
sesuai dengan perkiraan mahasiswa yang mengantarkan, dimana dia telah mempelajari berbagai
jenis syok. Pasien menjalani perawatan intensif di CVCU seperti pemberian oksigen, drip
dopamin, dan lain-lain. Tn. Gawat pulang setelah dirawat 13 hari, sebelum pulang mendapat
berbagai macam obat untuk mengatasi penyakit jantung kongestifnya dan anjuran untuk
menjalani rehabilitasi jantung serta program prevensi sekunder penyakit jantung.
Bagaimana anda menjelaskan kasus di atas?
18
19
Lampiran 1 :
TIM PENGELOLA
BLOK KARDIOVASKULAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Koordinator
Sekretaris
Anggota
08159491342
081363460402
081381193127
08126770340
20
Lampiran 2
Nama Tutor
Dr.dr. Rosfita Rasyid, M.Kes
Prof.Dr.dr. Eryati Darwin, PA(K)
Prof.dr. Salmiah Agus, Sp.PA(K)
dr. Nora Haminarti, M.Biomed
Dr.dr. Masrul, MSc, Sp.GK
dr. Yenita, M.Biomed, Sp.PA
dr. Tofrizal, M.Biomed, Sp.PA
Prof.Dr.dr. Yanwirasti, PA(K)
dr. Siti Nurhajjah, MSi.Med
dr. Erly, Sp.MK
dr. Netty Suharti, M.Kes
dr. Yulistini, M.Med.Ed
dr. Rima Semiarti, MARS
dr. Yuniar Lestari, M.Kes
dr. Ida Rahman Burhan
Dr.dr. Afriwardi, Sp.KO
dr. Zulkarnain Edward, MS, PhD
Prof.Dr.dr. Rizanda Machmud, M.Kes
dr. Husnil Kadri, M.Kes
dr. Sofina Rusdan, Cert.Med
dr. Edison, MPH
dr. M Setia Budi Zein, PA
dr. Henny Mulyani, M.Biomed, Sp.PA
dr. Eka Novita
dr. Hasnar Hasjim
dr. Nurhayati, M.Biomed
dr. Susila Satri, M.Biomed
dr. Lili Irawati, M.Biomed
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Tempat
Ruang A1 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang A2 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang A3 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang D5 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang D6 ( Gedung A,B,C,D )
Ruang E1 ( Gedung E / F )
Ruang E2 ( Gedung E / F )
Ruang E4 ( Gedung E / F )
Ruang E5 ( Gedung E / F )
Ruang E6 ( Gedung E / F )
Ruang Tutorial Bagian Kimia
Tutorial dilaksanakan setiap hari Selasa jam 11.00 12.50 dan Jumat jam 09.30 - 11.20 Wib.
21
Lampiran 3 :
HARI/
TANGGAL
Rabu/
16-10-13
JAM
NAMA MODERATOR
NAMA NARASUMBER
09.00 10.50
Senin/
21-10-13
09.00 10.50
Senin/
28-10-13
09.00 10.50
dr.Hauda el RasyidSpJP
1.
2.
3.
4.
5.
Senin/
04-11-13
09.00 10.50
dr.EkaFithraElfi
Senin/
11-11-13
09.00 10.50
dr.MefriYanniSpJP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
Senin/
18-11-13
09.00 10.50
22
Lampiran 4 :
METODE SEVEN JUMP (TUJUH LANGKAH)
Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian
bisa mengawasi proses belajar
Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan
tujuan pembelajaran (learning objectives)
Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yang berbeda
terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan
memperluas cakrawal intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.
Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan
a. Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa asumsi
kebenarannya ataupun sebagai titik awal investigasi
b. Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detil dan pemahaman, dengan tujuan
untuk saling pengertian. Misalnya. penggunaan grafik cantle untuk menilai
pertumbuhan anak lebih baik dan lebih tepat daripada topik global pertumbuhan
LANGKAH 6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri
Proses
Proses ini mencakup pencarian materi di buku teks, di literatur yang terkomputerisasi,
menggunakan internet, melihat spesimen patologis, konsultasi pakar, atau apa saja yang
dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi yang dicari. Kegiatan PBL yang
terorganisir dengan baik meliputi buku program atau buku Blok yang memuat saran cara
memperoleh atau mengontak sumber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit
ditemukan atau diakses
Alasan
Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan memperoleh
informasi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasiswa
Output tertulis
Catatan individual mahasiswa
Alasan
Langkah ini mensintesis kerja kelompok, mengkonsolidasi pembelajaran dan
mengidentifikasikan area yang masih meragukan, mungkin untuk studi lebih lanjut.
Pembelajaran pasti tidak lengkap (incomplete) dan terbuka (open-ended), tapi ini agak
hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke topik ketika pemicu yang tepat terjadi di
masa datang
Output tertulis
Catatan individual mahasiswa
24