BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
5.1.1
51
52
diantaranya adalah Desa telanak yang terdiri dari 8 posyandu dengan jumlah balita
382 balita dari 3629 jiwa penduduk.
5.1.2
1. Jumlah anak
4.
53
2. Umur.
posyandu 2 yang
terbanyak adalah umur 0-1 tahun (30,4%) paling sedikit umur 3-4 tahun
dan 4-5 tahun (13,04%). Posyandu 3 yang terbanyak adalah umur 0-1
tahun (42,8%) paling sedikit umur 3-4 tahun dan 4-5 tahun (9,52).
Posyandu 4 yang terbanyak adalah umur 1-2 tahun (25,9%) paling sedikit
umur 3-4 tahun (14,8%). Posyandu 5 yang terbanyak adalah umur 1-2
tahun (30,8%) paling sedikit umur 4-5 tahun (15,4%). Posyandu 6 yang
terbanyak adalah umur 0-1 tahun (31,8%) paling sedikit umur 4-5 tahun
(4,5%). Posyandu 7 yang terbanyak adalah umur 0-1 tahun (37,0%) paling
54
sedikit umur 4-5 tahun (7,4%). Posyandu 8 yang terbanyak adalah umur
0-1 tahun (27,3%) paling sedikit umur 4-5 tahun (4,4%).
2. Kunjungan ke posyandu
Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan jumlah kunjungan di posyandu
Desa tlanak wilayah kerja puskesmas Kedungpring Lamongan
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa kunjungan pada kelompok ini
adalah kunjungan 3 10 kali sebanyak 16,7 %, kunjungan 11-10 kali
sebanyak 25 %, kunjungan 21 30 sebanyak 11,46 %, kunjungan 31 40
sebanyak 33,8 %, kunjungan 41 - 51 kali sebanyak 13, 0 %.
55
56
NO
1
2
Katagori
Cukup baik
Baik
Jumlah
Jumlah
4
4
8
Persentasi
50,0
50,0
100,0
Dari tabel 5.5 dapat di ketahui bahwa distribusi kinerja perawat atau
bidan sejumlah 4 (50,0 %) yaitu cukup baik dan baik
2. Data kinerja Kader
Tabel 5.6 Distribusi kinerja Kader di wilayah kerja Puskesmas Kedungpring
Lamongan 2004
N0
1
2
Katagori
Cukup baik
Baik
Jumlah
Jumlah
6
2
8
Persentasi
75,0
25,0
100,0
Katagori
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Jumlah
Jumlah
21
156
15
192
Presentasi
10,9
81,3
7,8
57
Dari tabel 5.7 dapat di ketahui bahwa distribusi tingkat kepuasan ibuibu balita terhadap pelayanan kesehatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Kedungpring Lamongan sebagian besar adalah cukup baik yang berjumlah
156 responden (81,3%), sedangkan yang berjumlah 15 responden (7,8)
menyatakan baik dan 21 responden (10,9%) menyatakan kurang baik.
4. Data kinerja petugas kesehatan posyandu
Tabel 5.8 Distribusi Kinerja petugas kesehatan posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Kedungpring Lamongan 2004
N0
1
2
Katagori
Cukup baik
Baik
Jumlah
Jumlah
6
2
8
Persentasi
75,0
25,0
100,0
tabel berikut di bawah ini, yaitu hubungan antara kinerja perawat / bidan terhadap
tingkat kepuasan ibu-ibu balita di wilayah kerja Puskesmas kedungpring
lamongan.
Tabel 5.9. Distribusi hububungan antara kinerja Perawat/ Bidan
tingkat kepuasan ibu-ibu balita.
Cukup %
terhadap
Kurang
1
Cukup
4
Baik
1
Total
6
12,0
50,0
12,0
75,0
58
Baik %
Total
0
1
0
4
25,0
3
25,0
8
12,5
50,0
=0,000
=0,988
37,5
100,0
Dari tabel 5,9 dapat di ketahui bahwa terdapat hubungan yang cukup baik
antara kinerja Perawat / Bidan terhadap kepuasan ibu-ibu balita di posyandu Desa
Telanak wilayah kerja puskesmas Kedungpring Lamongan. Responden yang
menyatakan cukup puas terhadap kinerja Perawat / bidan
adalah (75,0%).
5.2 Pembahasan
Berdasarkan data-data yang telah di sampaikan, maka berikut ini akan di
bahas tentang hubungan masing-masing variabel yang di teliti sesuai dengan
tujuan penelitian
5.2.1
sistim lima meja di laksanakan dengan baik yaitu : penyuluhan pada meja ke IV
dan pelaksanaan imunisasi pada meja ke V. Data hasil uji Spearman rho di
dapatkan data hubungan antara kinerja Bidan atau Perawat terhadap kepuasan ibuibu balita di Desa telanak wilayah kerja Puskesmas Kedungpring Lamongan.
Yaitu nilai lebih kecil dari 0,05.Sehingga ada hubungan antara kinerja Perawat
atau Bidan dengan tingkat kepuasan ibu-ibu balita adalah baik untuk dimensi
59
lima meja di laksanakan dengan baik yaitu pendaftaran pada meja I, penimbangan
balita pada meja II, pengisian KMS pada meja ke III. Data hasil uji Spearman rho
di dapatkan yaitu nilai lebih kecil dari 0,05 sehingga ada hubungan antara
kinerja kader terhadap kepuasan ibu-ibu balita di Desa telanak wilayah kerja
Puskesmas Kedungpring Lamongan. Karena data yang di dapatkan untuk
Correlation Coefficient () adalah 0,988, maka terdapat hubungan yang sangat
kuat antara kenerja kader dengan tingkat kepuasan ibu-ibu balita di Desa Telanak
wilayah kerja Puskesmas Kedungpring lamongan adalah.
Berdasarkan fakta diatas, maka ada hubungan
kinerja kader terhadap kepuasan ibu-ibu balita di Desa telanak wilayah kerja
Puskesmas Kedungpring Lamongan, artinya Hipotesa di terima. Berdasarkan hal
60
responden
menyatakan cukup puas terhadap pelayanan posyandu yang ada di Desa Telanak
wilayah kerja Puskesmas Kedungpring Lamongan. Hal ini di buktikan dengan
adanya data Responden menyatakan cukup puas dengan prosentasi 50%, puas
37,5 %, dan yang menyatakan kurang puas adalah 12,5%. Untuk tangibles
sebagian besar responden menyatakan puas terhadap pelaksanaan kegiatan
posyandu yang di laksanakan secara rutin satu bulan sekali, sedangkan yang
menyatakan kurang puas yaitu pelayanan dalam pemberian oralit, penyulukan
kesehatan, pemberian vitamin A dosis tinggi. Realibility sebagian besar responden
menyatakan puas yaitu secara keseluruhan kegiatan posyandu dilaksanakan
dengan baik, sedangkan sebagian responden yang menyatakan kurang puas
terhadap petugas pelayanan posyandu di dalam mengupayakan kepuasan ibu-ibu
balita selama kegiatan posyandu. Responsiveness sebagian besar responden
menyatakan puas terhadap petugas posyandu membantu memberikan pelayanan
segera terhadap ibu-ibu balita yang datang ke posyandu,
menyatakan kurang puas yaitu terhadap
sedangkan yang
61
62
Berdasarkan fakta dia atas, maka ada hubungan yang sangat kuat antara
kinerja petugas kesehatan posyandu dengan tingkat kepuasan ibu-ibu balita di
Desa telanak wilayah kerja Puskesmas Kedungpring Lamongan, artinya Hipotesa
di terima. Berdasarkan hal tersebut membuktikan bahwa Suatu pelayanan
kesehatan di sebut pelayanan yang bermutu apabila terdapat penerapan standart
dapat memuaskan pasien
yang berkaitan dengan kepuasan pasien dapat di lihat dalam lima dimensi yang
meliputi
tangibles,
(parasuraman 1998).
realibility,
responsineness,
ansurance
dan
empaty