Anda di halaman 1dari 3

Soal nomor 3-Andi_1601231863

Untuk dapat memahami hubungan anatara sikap kerja dan kepuasan


kerja, kita harus mengidentifikasikan tigal hal berikut ini. Pertama, penyebab dari
sikap pekerja itu sendiri. Kedua, dampak yang ditimbulkan dari puas atau
tidaknya si pekerja. Ketiga, bagaiman cara untuk mengukur dan mempengaruhi
sikap kerja tersebut. Setelah itu, kita baru dapat menyimpulkan aapakah
hubungan antara kedua tersebut
1. Penyebab dari sikap pekerja (the cause of employee attitude)
Pada umumnya, bagian HRD setiap organisasi tahu bahwa
lingkungan kerja sangat mempengaruhi kepuasan si pekerja tersebut.
Untuk itu, HRD berusaha mencari cara membangun lingkungan kerja
yang baik. Tetapi menurut penelitian yang dilakukan dua dekade akhirakhir ini menunjukkan tidak hanya lingkungan kerja saja yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Tetapi masih ada yang lain lagi. Dan
mereka adalah pengaruh disposisional dan pengaruh budaya.
a. Pengaruh disposisional
Disposisional itu sendiri mengandung arti watak. Oleh karena
itu karakter seorang pekerja tersebut memberikan pengaruh
terhadap kepuasan kerja. Sikap diposisional seorang pekerja itu
akan mempengaruhi pengalaman kejadian yang direspon secara
emosional yang nantinya juga mempengaruhi kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian Judge, Locke, Durham, mereka
menyimpulkan bahwa ada satu trait yang menjadi kunci utama dari
sikap pekerja tersebut, self-evaluation. Self evaluation atau
intropeksi diri menjadikan si pekerja tersebut senantiasa
mengoreksi kesalahan yang pernah ia lakukan dan membuat ia
berpikir ke depan. Sebagai tambahan, extraversion dan
conscientiousness juga sebagai kunci penentu kepuasan kerja.
b. Pengaruh budaya
Dalam era globalization ini, banyak organisasi yang sudah memiliki
karyawan yang berasal dari negara yang berbeda. Dari situ juga,
mereka membawa budaya yang berbeda ke dalam lingkungan
kerjanya. Menurut Hofstede, pengaruh budaya tersebut membuat
setiap pekerja berbeda di dimensi risk taking, individual lectivism,
power distance dan achievement orientation. Ini akan membuat
setiap pekerja akan mengeluarkan sikap yang berbeda dan cara
melihat mereka di dalam lingkungan kerja tersebut. Yang akhirnya
akan mempengaruhi kepuasan kerja mereka.
c. Pengaruh lingkungan kerja
Lingkungan kerja sangat mempengaruhi efektivitas seorang
pekerja. Baik itu promosi, bayaran, opportunities, rekan kerja dan
juga supervision. Si pekerja akan menganalisa faktor-faktor diatas
sebelum ia memilih suatu pekerjaan. Tetapi berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan para ahli sebelumnya, hampir
semua pekerja menitikberatkan penyebab ia memilih pekerjaan

tersebut adalah sistem kompensasi pekerja di organisasi tersebut.


Semakin bermanfaat bagi pekerja maka kepuasan pekerja tersebut
akan semakin tinggi
2. dampak yang ditimbulkan dari kepuasan kerja
Kepuasan kerja akan berdampak pada performance seorang pekerja
dan outcomes sebuah organisasi saat waktu bekerja. Kepuasan kerja
berbanding lurus dengan performance dan outcomes organisasi.
Organisasi berusaha meningkatkan kepuasan kerja melalui programprogram organisasi. Dan program-program tersebut mengeluarkan
sejumlah biaya untuk menjamin kelancaran implementasi program
tersebut. Jika pengeluaran tersebut semakin meningkat, maka beban
organisasi akan semakin meningkat juga dan perusahaan terpakasa
harus mengurangi pengeluaran tersebut. Tetapi pengurangn
pengeluaran biaya yang berlebihan terhadap program tersebut, akan
menurunkan tingkat kepuasan kerja pekerja suatu organisasi.
Kepuasan kerja yang menurun menandakan sikap si pekerja bertambah
buruk dan akan menurunkan value pada outcomes yang dihasilkan dari
organisasi.
3. Bagaimana mengukur dan mempengaruhi sikap kerja
Untuk dapat mengetahui sikap kerja setiap pekerja dalam suatu
organisasi, HRD dapat menggunakan metode yang disediakan oleh
para peneliti dan ahli yaitu dapat berupa melakukan survey, feedback,
dan interview. Mengukur sikap kerja itu tidaklah mudah tapi dengan
menggunakan survey mengenai kepuasan kerja menjadikan hal
tersebut menjadi gampang.
Pekerja akan memberikan score angka terhadap setiap dimensi
pertanyaan yang berkaitan dengan kepuasan pekerja. Misal Seberapa
puas anda dengan pekerjaan anda?. Melalui survey tersebut, HRD
organisasi akan menganalisa jawaban setiap pekerja dalam suatu
organisasi. Kemudian, HRD akan bisa mengetahui seberapa tinggi
kepuasan mereka terhadap pekerjaan mereka.
Berdasarkan hasil survey diatas, HRD akan bisa menyimpulkan
bagaimana sikap si pekerjanya terhadap pekerjaannya. Kemudian HRD
akan mulai mempengaruhi si pekerja tersebut dengan programprogram peningkatan kepuasan kerja. Dengan demikian kepuasan kerja
yang tinggi akan memberikan motivasi bagi si pekerja untuk lebih
bersikap baik terhadap pekerjaan dan menjadikan outcomes yang
dihasilkan nantinya mengandung value yang lebih tinggi.
Kesimpulan :
Sebenarnya sikap kerja dan kepuasan kerja ini saling berhubungan
erat dan tidak terpisahkan. Sikap kerja yang baik pasti akan
memberikan kepuasan kerja yang tinggi bagi organisasi. Sebaliknya
kepuasan kerja yang didapatkan itu sendiri sudah tinggi, maka sikap
kerja si pekerja tersebut akan berubah menjadi lebih baik. Berbagai

faktor yang mempengaruhi sikap kerja si pekerja akan berdampak


langsung pada kepuasan kerja tersebut.

Anda mungkin juga menyukai