Untuk dapat memahami hubungan anatara sikap kerja dan kepuasan
kerja, kita harus mengidentifikasikan tigal hal berikut ini. Pertama, penyebab dari sikap pekerja itu sendiri. Kedua, dampak yang ditimbulkan dari puas atau tidaknya si pekerja. Ketiga, bagaiman cara untuk mengukur dan mempengaruhi sikap kerja tersebut. Setelah itu, kita baru dapat menyimpulkan aapakah hubungan antara kedua tersebut 1. Penyebab dari sikap pekerja (the cause of employee attitude) Pada umumnya, bagian HRD setiap organisasi tahu bahwa lingkungan kerja sangat mempengaruhi kepuasan si pekerja tersebut. Untuk itu, HRD berusaha mencari cara membangun lingkungan kerja yang baik. Tetapi menurut penelitian yang dilakukan dua dekade akhirakhir ini menunjukkan tidak hanya lingkungan kerja saja yang mempengaruhi kepuasan kerja. Tetapi masih ada yang lain lagi. Dan mereka adalah pengaruh disposisional dan pengaruh budaya. a. Pengaruh disposisional Disposisional itu sendiri mengandung arti watak. Oleh karena itu karakter seorang pekerja tersebut memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja. Sikap diposisional seorang pekerja itu akan mempengaruhi pengalaman kejadian yang direspon secara emosional yang nantinya juga mempengaruhi kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian Judge, Locke, Durham, mereka menyimpulkan bahwa ada satu trait yang menjadi kunci utama dari sikap pekerja tersebut, self-evaluation. Self evaluation atau intropeksi diri menjadikan si pekerja tersebut senantiasa mengoreksi kesalahan yang pernah ia lakukan dan membuat ia berpikir ke depan. Sebagai tambahan, extraversion dan conscientiousness juga sebagai kunci penentu kepuasan kerja. b. Pengaruh budaya Dalam era globalization ini, banyak organisasi yang sudah memiliki karyawan yang berasal dari negara yang berbeda. Dari situ juga, mereka membawa budaya yang berbeda ke dalam lingkungan kerjanya. Menurut Hofstede, pengaruh budaya tersebut membuat setiap pekerja berbeda di dimensi risk taking, individual lectivism, power distance dan achievement orientation. Ini akan membuat setiap pekerja akan mengeluarkan sikap yang berbeda dan cara melihat mereka di dalam lingkungan kerja tersebut. Yang akhirnya akan mempengaruhi kepuasan kerja mereka. c. Pengaruh lingkungan kerja Lingkungan kerja sangat mempengaruhi efektivitas seorang pekerja. Baik itu promosi, bayaran, opportunities, rekan kerja dan juga supervision. Si pekerja akan menganalisa faktor-faktor diatas sebelum ia memilih suatu pekerjaan. Tetapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan para ahli sebelumnya, hampir semua pekerja menitikberatkan penyebab ia memilih pekerjaan
tersebut adalah sistem kompensasi pekerja di organisasi tersebut.
Semakin bermanfaat bagi pekerja maka kepuasan pekerja tersebut akan semakin tinggi 2. dampak yang ditimbulkan dari kepuasan kerja Kepuasan kerja akan berdampak pada performance seorang pekerja dan outcomes sebuah organisasi saat waktu bekerja. Kepuasan kerja berbanding lurus dengan performance dan outcomes organisasi. Organisasi berusaha meningkatkan kepuasan kerja melalui programprogram organisasi. Dan program-program tersebut mengeluarkan sejumlah biaya untuk menjamin kelancaran implementasi program tersebut. Jika pengeluaran tersebut semakin meningkat, maka beban organisasi akan semakin meningkat juga dan perusahaan terpakasa harus mengurangi pengeluaran tersebut. Tetapi pengurangn pengeluaran biaya yang berlebihan terhadap program tersebut, akan menurunkan tingkat kepuasan kerja pekerja suatu organisasi. Kepuasan kerja yang menurun menandakan sikap si pekerja bertambah buruk dan akan menurunkan value pada outcomes yang dihasilkan dari organisasi. 3. Bagaimana mengukur dan mempengaruhi sikap kerja Untuk dapat mengetahui sikap kerja setiap pekerja dalam suatu organisasi, HRD dapat menggunakan metode yang disediakan oleh para peneliti dan ahli yaitu dapat berupa melakukan survey, feedback, dan interview. Mengukur sikap kerja itu tidaklah mudah tapi dengan menggunakan survey mengenai kepuasan kerja menjadikan hal tersebut menjadi gampang. Pekerja akan memberikan score angka terhadap setiap dimensi pertanyaan yang berkaitan dengan kepuasan pekerja. Misal Seberapa puas anda dengan pekerjaan anda?. Melalui survey tersebut, HRD organisasi akan menganalisa jawaban setiap pekerja dalam suatu organisasi. Kemudian, HRD akan bisa mengetahui seberapa tinggi kepuasan mereka terhadap pekerjaan mereka. Berdasarkan hasil survey diatas, HRD akan bisa menyimpulkan bagaimana sikap si pekerjanya terhadap pekerjaannya. Kemudian HRD akan mulai mempengaruhi si pekerja tersebut dengan programprogram peningkatan kepuasan kerja. Dengan demikian kepuasan kerja yang tinggi akan memberikan motivasi bagi si pekerja untuk lebih bersikap baik terhadap pekerjaan dan menjadikan outcomes yang dihasilkan nantinya mengandung value yang lebih tinggi. Kesimpulan : Sebenarnya sikap kerja dan kepuasan kerja ini saling berhubungan erat dan tidak terpisahkan. Sikap kerja yang baik pasti akan memberikan kepuasan kerja yang tinggi bagi organisasi. Sebaliknya kepuasan kerja yang didapatkan itu sendiri sudah tinggi, maka sikap kerja si pekerja tersebut akan berubah menjadi lebih baik. Berbagai
faktor yang mempengaruhi sikap kerja si pekerja akan berdampak