Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK SEDIAAN SOLID

Oleh :
Alex Bonajaya

(09334032)

Aman Nurjaman

(00334003)

Mega PurnamaSari

(09334017)

Triyani MayangSari

(09334005)

Vivian Maria Putri

(09334011)

PRODI FARMASI
LABORATORIUM TEKHNIK SOLID
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2012

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.

Dalam laporan ini kami membahas mengenai Pembuatan Tablet yang merupakan salah satu
materi mata kuliah Solid pada semester 5 ( Lima ) ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai Cara pembuatan
tablet, sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Solid

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Maret , 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I

BAB II

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................

B. Tujuan Penyusunan Makalah..............................................................

ISI
A. Jurnal Baku .........................................................................................

B. Jurnal Granul .......................................................................................

C. Jurnal Tablet .......................................................................................

10

PEMBAHASAN .......

12

A. Bahan Baku

cc

B. Granul .
C. Tablet .
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan.................................................................................................

13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

14

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pembuatan sediaan padat, berupa SERBUK TABLET, KAPSUL dan SUPOSITORIA dilakukan
memlalui pembutan masa granul / serbuk. Granul / serbuk dapat diperoleh dari pencampuran
bahan kering, bahan cair, dan bahkan semi solid. Bahan yang dicampur ataupun sediaan yang
dihasilkan dapat saja berupa obat, kosmetik makanan / minuman ataupun obat tradisonal
Salah satu sediaan padat dan kompak adalah tablet, baik digunakan untuk obat ( oral,
implant ) ataupun ksometik (topikal). Tablet umumnya dibuat dengan cara dikempa (compresi)
atau cetak (mold).
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak atau kempa.
Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan dan merupakan bentuk sediaan yang
paling banyak digunakan. Tablet kempa dibuat dengan tekanan tinggi pada serbuk atau granul
menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dengan berbagai ukuran, bentuk dan
penaandaan permukaan tergantung pada desain cetakan. Tablet berbentuk kapsul umumnya
disebut kaplet. Bolus adalah tablet besar yang digunakan untuk obat hewan, umunya untuk
hewan besar.
Tablet cetak dibuat dengan cara menekan masa serbuk lemabab dengan tekanan rendah ke
dalam lubang cetakan. Kepadatan tabket tergantung pada ikatan kristal yang terbentuk selama
proses pengeringan selanjutnya dan tidak tergantung pada kekuatan tekanan yang diberikan.
Syarat tablet kecuali dinyatakan lain tablet harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Keseragaman ukuran dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1 1/3 tebal tablet.

Keseragaman bobot. Bobot yang seragam dari tablet dapat dicapai dengan mebuatb granuk
sedemikian rupa sehingga dapat mengalir dengan baik. Aliran yang baik akan menyebabkan
pengisina cetakan menjadi seragam. Mencapai aliran yang baik.
Penyimpanan Bobot Rata
Bobot Rata rata

rata dalam %
A

25 mg atau kurang

15 %

40 %

26 mg samapai dengan 150 mg

10 %

30 %

151 mg samapai dengan 300 mg

7.5 %

20 %

Lebih dari 300 mg

5%

10 %

Waktu hancur tidak bersalut dimasukan kedalam tabung gelas panjang yang ujung bawahnya
dilengkapi denga kasa kawat atahan karat, lubang sesuai dengan pengayakan no 4, berbetuk
keranjang. Kedudukan kawat pada posisi tertinggi tepat datas permukaan air dan kedudukan
terendah mulut keranjang tepat dipermukaan air. Waktu yang diperlukan untuk menghacurkan
tablet tidak bersalut biasaya 15 menit.

Tujuan Penyusunan Makalah


Atas dasar spesifikasi sediaan yang diinginkan serta kaidah pembuatan dan pengawasan mutu
sediaan padat, maka dirumuskan permasalahan yang dihadapi serta direkomondasikan untuk
tiga hal .
1. Rekomendasi untuk pemilihan komponen, yakni, meliputi nama kelompok, komponen
pembentukan sediaan, nama bahan, dan jumlah pemakaian dalam persen .
2. Mahasisiwa dapat memahami menggunakan alat alat pembuatan tablet dan serbuk
3. Mahasiswa mengenal sediaan sediaan bahan obat yang akan diapakai untuk praktikum

Tujuan Formulasi Tablet

Tablet yang akan dibuat harus memenuhi kriteria/ syarat yang ada dalam Farmakope
Indonesia. Seperti tablet harus memenuhi syarat sediaan padat yang kompak, bentuk tertentu,
mengandung bahan aktif yang seragam, bahan yang dapat dilepaskan dari sediaan, dan waktu
hancur tablet dalam lambung.
Bentuk, rasa dan warna tablet
Sediaan tablet yang akan kami buat tablet berbentuk bulat dengan tebal tablet 4mm dan diameter
12mm. Untuk memperoleh tablet sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka diperlukan desai
cetakan sesuai bentuk dan tebal tablet. Tebal tablet diatur dengan cara menetapkan besarnya tekanan
mesin pengempa yang digunakan dan pengaturan die yang akan diisi dengan granul. Warna tablet
kuning atau kekuningan, maka kami menambahkan adanya zat pewarna kuning Tartrazine 0.05%,
Rasa tablet yang diinginkan pahit atau sedikit pahit sesuai dengan pemerian rasa dari bahan aktifnya.
Keseragaman kandungan/ kadar bahan aktif
Jumlah bahan aktif per tablet yang diinginkan 500mg, untuk mencapai keseragaman bahan aktif di
setiap tablet maka proses pembuatan massa yang akan dikempa dilakukan dengan pencampuran yang
baik sehingga homogenitas dapat dicapai dengan optimal.
Keseragaman bobot
Bobot tablet yang diinginkan 550mg 600mg, bobot yang seragam dari tablet dicapai dengan
membuat granul sedemikian rupa sehingga dapat mengalir dengan baik. Aliran yang baik akan
menyebabkan pengisian cetakan menjadi seragam. Mencapai aliran yang baik pada umumnya dengan
cara mengatur agar ukuran partikel terdistribusi secara normal dan gesekan antar partikel denagn alat
dapat dikurangi dengan penambahan pelincir
Tingkat kekerasan
Syarat yang baik kekerasan tablet adalah 6-10kg/cm 2, kekerasan tablet yang diinginkan 8kg/cm 2. Agar
tablet mempunyai sifat fisik yang cukup keras, baik melalui tekanan pengempaan ataupun dengan
bantuan bahan pengikat. Ikatan antar partikel dan atau granul dipengaruhi oleh bentuk partikel/ granul
yang akan dikempa.
Waktu hancur yang tepat
Waktu hancur yang diinginkan kurang dari 15 menit karena tablet yang dibuat mengandung bahan aktif
Asam mefenamat yang berkhasiat Analgesik/ penghiang nyeri. Untuk memperoleh tablet yang cepat

hancur bila diminum dibutuhkan suatu energi ataupun gaya yang dapat melawan ikatan antar partikel/
granul. Kekuatan tersebut dapat diperoleh dari kemampuan cairan yang dapat masuk melalui pori
tablet dan kemudian mengaktifkan bahan penghancur yang ada sehingga bahan penghancur akan
memberikan daya untuk memecah ikatan antar granul didalam tablet dan ikatan antar partikel didalam
granul. Oleh sebab itu untuk mencapai hal yang demikian, maka diperlukan bahan penghancur yang
dapat menghilangkan kerja bahan pengikat dan sekaligus membantu masuknya air kedalam tablet,
sehingga pada akhirnya tablet akan pecah menjadi granul dan granul pecah menjadi partikel.
Tablet yang kompak
Partikel tablet yang telah berikatan harusnya dapat dipertahankan, namun kadang-kadang masih
ditemui adanya bagian kecil dari permukaan tablet yang terlepas, terkelupas. Oleh karena itu untuk
menghindari agar tidak terjadi hal yang demikian, maka disamping diperlukan ikatan antar partikel/
granul yang kuat karena tekanan yang diberikan, juga diberlukan pemakaian bahan pengikat yang
optimal dan dengan bantuan cairan yang dapat meningkatkan daya kohesi antar partikel/ granul.
Bahan pengikat yang digunakan adalah CMC Na sebanyak 5.5% dari bobot tablet.
Disolusi yang baik
Disolusi adalah kemampuan bahan aktif melarut atau memasuki media pada saat diminum, misalnya
cairan lambung. Sedangkan kecepatan atau laju disolusi merupakan ukuran kecepatan banyaknya
bahan aktif terlarut dalam satuan waktu tertentu. Faktor yang dapat dipengaruhi untuk mencapai agar
laju disolusi berjalan dengan cepat adalah kecepatan waktu hancur dan juga membantu meningkatkan
kelarutan dari bahan aktif melalui proses solubilisasi. solubilisasi adalah upaya penambahan bahan
tertentu atau pengubahan karakter bahan aktif, serbuk atau granul sedemikian rupa sehingga
kecepatam melarut dan jumlah bahan terlarut meningkat. Namun pada pembuatan tablet kami
menggunakan metode granulasi kering, jadi tidak perlu adanya penambahan pelarut.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1. TEORI SEDIAAN
TABLET ADALAH (LANJUTIN YAA YANGG)
1. Komponen pembentuk sediaan
Asam Mefenamat sebagai Bahan Aktif
CMC Na sebagai Bahan Pengikat dan penghancur
As. Stearat sebagai Bahan Lubrican
Tartrazine sebagai Bahan Pewarna
Amylum sebagai Bahan Pengisi
Aerosil sebagai Bahan Penyerap
2. Langkah mendesain sediaan

Mengumpulkan data praformulasi bahan aktif dan bahan tambahan


Melakukan pengkajian dari data yang telah diperoleh meliputi bahan, dasar sediaan,

sediaan dasar dan sediaan jadi


Melakukan rekomendasi dari hasil pengumpulan data
Melakukan praformulasi bahan- Formulasi- Pasca Formulasi

3. Langkah membuat sediaan

Penimbangan dan penghalusan


Pencampuran awal
Granulasi
Pengayakan
Pencampuran dengan Lubrikan
Kempa ( slugging)
Pemeriksaan mutu granul
Pengempaan
Pengujian mutu tablet

4. Langkah evaluasi granul dan sediaan


Evaluasi Granul

Pengujian ukuran partikel

Timbang 100 gram granul kering, masukkan dalam Sieving Analyzer, jalankan alat
selama 3 menit, timbang masing-masing serbuk yang terdapat pada setiap lapis

ayakan
Pemeriksaan kompresibilitas
Timbang 100 gram granul kering, masukkan dalam gelas ukur 100ml, catat volume

serbuk, ketuk gelas ukur sebanyak 200 kali, hitung kompresibilitas


Pemeriksaan sifat alir
Timbang 100 gram granul kering, masukkan dalam corong serbuk dengan bagian
bawah tertutup dan terpasang di statip, lepaskan tutup bagian bawah biarkan serbbuk
jatuh dan mengalir

Evaluasi tablet
Pemeriksaan organoleptis
Ambil tablet, cium bau tablet, rasakan tablet dan amati warna tablet
Pengujian ukuran
Ambil 20 tablet, ukur diameter dan tebal tablet, catat dan hitung rata-rata dan

penyimpangannya
Pengujian keragaman bobot
Ambil 20 tablet, bersihkan dari debu, kemudian timbang. Ambil tablet satu per satu

kemudian Timbang satu per satu hitung bobot rata-rata per tablet
Pengujian kekerasan tablet
Ambil 20 tablet, ukur kekerasan tablet satu per satu menggunakan alat Hardness

tester. Hitung rata-rata dan penyimpangan


Pengujian keregasan tablet
Ambil 20 tablet, timbang. Masukkan dalam alat Friabilator nyalakan alat selama 4
menit. Setelah itu ambil tablet yang sudah dibanting, timbang kembali tablet. Hitung

bobot yang hilang


Pengujian waktu hancur
Ambil 6 tablet, masukkan dalam Desintegran Tester, jalankan alat sampai semua
bagian tablet lolos dari saringan.

2. bahan aktif dan bahan tambahan


Asam mefenamat ( lanjutin yaa yangg, ini yang dijurnal ada koq hal. 51 atau 58, kaya warna bau
rasa sesuai monografi, kelarutan dll)
Bahan tambahan
Amylum sebagai Bahan pengisi
Bahan ini dimaksudkan untuk mencapai bobot tablet dan volume yang diinginkan
terutama untuk bahan aktif dalam jumlah sedikit sehingga mudah dicetak/ kempa
untuk menghasilkan tablet yang diinginkan. Bila bahan aktif dalam jumlah yang cukup ,

penambahan pengisi dimaksudkan agar bahan aktif tidak banyak terbuang selama
proses pencampura dan pengempaan untuk memperoleh sifat alir yang baik.

CMC Na sebagai bahan pengikat


Bahan pengikat ditambahkan pada formulasi tablet untuk memberikan daya kohesif
serbuk untuk berikatan membentuk granul, sehingga bila dikempa akan menghasilkan
tablet yang kompak.

CMC Na sebagai bahan penghancur


Bahan penghancur dimaksudkan untuk memudahkan pecahnya tablet didalam
lambung

As. Stearat sebagai Lubrikan dan Glydan


Bahan ini digunakan untuk mengurangi gesekan antara granulat dan dinding die
selama kompresi dan pengeluaran tablet dari die, sedangkan glidan memberikan sifat
aliran yang baik bagi granul.

BAB III. METODE PRAKTIKUM


(YANGG, JURNAL MASUKIN DI SINI AJA X YAA)

BAB II
JURNAL

BAB III
PEMBAHASAN

A. Bahan Baku
Bahan Baku yang digunakan sebagai zat utama adalah Asam Mefenamat. Yaitu serbuk hablur,
putih atau hampir putih, melebur pada suhu lebih kurang 230 0 disertai penguraian. Kelarutan
asam mefenamat larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam kloroform, Sukar
larut dalam etanol dan dalam methanol, Praktis tidak larut alam air. Dan lebih baik disimpan
dalam wadah tertutup rapat, dan tembus cahaya.
Pada percobaan bahan baku ( asam mefenamat ) dapat dilihat bahwa Kadar uap dari asam
mefenamat sedniri adalah 0.10 % sedangkan syarat yang diinginkan adalah 2 5 % maka air
atau uap yang terdapat didalam serbuk dalam jumlah yang berlebih akan menyebabkan

terganggunya sifat granul, yang akan adanya ikatan pertikel yang menyebabkan aliran serbuk
kurang baik. Dan kekompakan serbuk menjadi terlalu tinggi,
Dan asam mefenamat mempunyai sifat alir 37.59 0 yang artinya sukar mengalir, dan memiliki
kompresibilitas 21.18 % sedangkan syarat yang diinginkan 12 16 % dapat dikatakan bahwa
asam mefenamat memiliki kompresibiiitas yang fair ( powdered Granules ) karena dia juga
memiliki sifat alir yang kurang baik sehingga akan sulit dikempa dengan baik pada saat
pembuatan granul ataupun tablet.
Sebagai Pengikat menggunakan CMC Na pada dasarnya bahan pengikat pada formulasi tablet
digunakan untuk memberi daya khohesif, serbuk agar berikatan membentuk granul, sehingga
apabila dikempa akan mengahilkan tablet yang kompak.
CMC Na disini digunakan sebagai bahan penghancur karena cocok dengan asam mefenamat
pengahancur sendiri berfungsi sebagai bahan pengancur yang dpat mebentuk pori untuk
oenetrasi air.
Lubrikan menggunakan Asam stearat penggunaanya sebesar 0.25 2 % dari zat aktif
digunakan untuk mengurangi gesekan antara granul dan dinding die selama pengeluaran
tablet dari die lubrikan sendir mempunyai sifat anti adherent atau glydan.
Bahan pengisi dimagsudkan agar volume tabet sesuai yang diingikan, sehinnga bahan aktif
tidak banyak terbuang selama proses mixing dan pengempaan serta dapat memperoleh sifat
aliran dan kompresibiltas yang baik. Pada elompok ini menngunakan bahan pengisi Amylum .
Pewarna yang digunakan adalah tartarzine dalam percobaan kali ini menggunakan metode
keing dan tidak memerlukan air sehingga ketika zat pewarna di campurkan kedalam
pencampuran yang sudah ada yidak mengalai perubahan warna keculai ditamabhakn sedikit
air pewarna ini digunaka untuk mebuat sediaan tablet lebih menarik agar consume serta
meningkatkan harga pasar. Dan memedakan produk dengan yang lainya.

B. Granul
Melihat bahan baku yang sudah ada dapat dilihat apakah bahan baku tersebut memenuhi
karakter granul yang baik, setelah melihat bahan baku maka dilakukan mixing antara zat aktif
dengan bahan tambahan yang akan diolah menjadi granul.
Granul dapat diakatakan baik apabila mempunyai sifat : ukuran, bentuk, warna, bau, rasa,
permukaan , distribusi ukuran partikel, kecepatan aliran, kompresibilitas, homogenitas, kadar

air / kelembapan, sifat polimorfisa, elastisitas, kelarutan, keasaman, laju disolusi, koefisisen
difusi, lifofilik / lifobik ( koefisien distribusi ) stabilitas, ketercampuran yang diinginkan sesuai
dengan ketentuan resmi mauapun yang ditetapkan.
Dari rancangan metode yang dibuat kita akan membuata garnul kali ini menngunakan metode
kering yaitu dengan cara solid solid mixing karena zat aktifnya tidak dapat larut dalam etanol.
Metanol kloroofrm bahakan air.
Zat yang pertama kali dimasukan adalah zat aktifnya yaitu asam mefenamat yang sudah
ditimbang sesuai dengan kebutuhan, masukan kedalam wadah yang sudah disiapkan
kemudaian tambahkan zat pengisi yaitu amylum mixing. Tambahakan pengikat kering ( binder )
/ CMC Na kedalam masa granul yang kering sedikit demi sedikit sehingga semua tercampur
dengan rata, tambahkan pewarna sesuai yang diinginkan sehingga terjadi peruabahan warna.
karena zat aktif asam mefenamat mempunyai kadar uap yang kurang baik yang akan
mempersulit pengempaan maka ditambahkan bahan penyerap seperti Aerosil ini digunakan
sesuai dengan berapa banyak kandungan cairan dalam bahan yang akan dikurangi kadar
uapnya aerosil digunakan sebanyak 1 3 % dari zat aktif.
Lakukan pengempaan . Pada saat Pengempaan maupun keluarnya granul dai cetakan agak
sulit karena zat aktif mempunyai kadar air yang cukup tinggi sehingga menyebabkan serbuk
agak lengket
Setelah percobaan tersebut dapat dilihat masa granul yang baik memilki kompresibilitas
13.32%artinya memilki sifat alir yang baik sehingga tidak perlu dilakukan pnambahan bahan
tabahan lagi.
Sifat Alir dari garnul yang ada sebesar 33 0 artinya mudah mengalir sehingga tidak perlu
dilakukan peambahan bahan peincir. Distribusi ukuran partikel bagus tidak telalu kecil atau
besar sehingga tidak perlu dilakukan penghalusan atau penambahan zat lagi.
Pada Pencampuran 2 pada masa kering yang telah homogen tambahkan lubrikan ketika akan
siap dikempa.

C. Tablet
Tablet yang sudah dibuat dilakuakan pengujian mutu,

untuk mengetahui apakah tablet

tersebut memenuhi kriteria / syarat yang ditetapkan..


Pemeriksaam mutu tablet menurut farmakope Inodenisa Edisi IV dilaukan terhadap
keseragaman bobot atau keseragaman kandungan, waktu hancur dan disolusi

Keseragaman bobot dilakukan untuk sediaan yang mengandung bahan aktif dan memunyai
dosisi lebih dari 50 mg per tablet, atau presentasi total bobot melebihi 50 %
Ambil 20 Tablet sebagai sample kemudian timbang semuanya dan bagi rata rata maka hasil
dari penyimpangan tidak lebih dari 5 % sedangkan syarat seharusnya tidak boleh kurang dari 6
%.
Keregasaan / friabilitas yang dihasilkan adalah 8.8 % sdedangka syarat yang diinginkan hanya
kurang dri 1 % maka tablet tersebut tidak memenuhi syarat.
Pemeriksaan waktu hancur dilakukan untuk bahan aktif yang mudah larut dalam air. Larut
selama 29 menit sedangkan syarat seharusnya 39 menit jadi tablet asam mefenamat memeuhi
waktu hancur yang diinginkan.
Pada Pengujian kekerasaan dihasilakan 2 sedangkan yang diinginkan 4 -7 maka dapat
dikatakan bahwa atbket yang dihasilkan kurang keras karena siafat dari zat aktif itu sediri
mempunyai kadar uap yang tinggi sehingga tablet lengekt / lembab sehingga sukar dikempa
Dari bentuk tablet yang diingnkan sesuai dengan syarat tebal 1/3 1 1/3 d sedangkan yang
didapat 1.446 maka ukuran tablet sesaui dengan syarat yang ada.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan ( COBA BACA LAGI)


Secara umum, pembuatan tablet memenuhi syarat dan mencapai tujuan yang
diinginkan. Hasil pembuatan Tablet Asam Mefenamat berwarna putih kekuningan,
berbentuk bulat dengan tebal 1/3 11/3 kali diameter, rasa sedikit pahit. Berdasarkan uji
keragaman bobot diperoleh rata-rata bobot per tablet 520mg, kemudian dilakukan uji
keregasan tablet menggunakan alat Friabilator, hasil yang dibuat tidak memenuhi syarat
tidak kurang dari 1% yaitu 8.8%, massa tablet hancur saat dilakukan pengujian, tablet
kurang kompak. Pengujian waktu hancur menggunakan Desintegran tester diperoleh
hasil kurang dari 39 menit.
Pada pembuatan tablet Asam Mefenamat ditambakan Aerosil untuk mengurangi kadar
air dalam serbuk. Kendala dalam pembuatan tablet ini adalah massa tablet yang terlalu
halus sehingga massa tablet kurang kompak, hal ini dibuktikan dengan pengujian

keregasan tablet yang tidak memenuhi syarat. Perlu adanya penambahan bahan
pengikat untuk mengatasi masalah ini.

Anda mungkin juga menyukai