Anda di halaman 1dari 67

Kuliah Introduksi Blok Family Medicine

17 Oktober 2013

Masalah bidang kesehatan


- Kesadaran Masyarakat terhadap Upaya Pemeliharaan

Kesehatan masih kurang


- Masyarakat belum menganut Paradigma Sehat.
- Pelayanan Kesehatan kurang terstruktur
- Penjenjangan pelayanan kesehatan belum tertata
- Mutu pelayanan masih sangat beragam

Akibatnya

Kelompok risiko tinggi/rentan:bumil, bayi balita,


miskin, wanita AKB, AKABA, AKI masih tinggi

Masalah lama belum teratasi Diare, ISPA, gizi

Masalah lama cenderung meningkat


Malaria, DBD

Masalah baru terus meningkat


HIV/AIDS,
SARS, Cedera karena kecelakaan lalu lintas, PTM
kronik degeneratif (jantung, stroke, DM, dll)
disebabkan meningkatnya usia harapan hidup dan
perilaku hidup kurang sehat.

TBC,

Upaya yang perlu dilakukan


Perilaku mencegah masalah

Perilaku mengatasi masalah

Mengupayakan agar yg
sehat tetap sehat dengan
mempraktikkan gaya hidup
sehat & perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS)
serta berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan
masyarakat ( misalnya
melalui upaya kesehatan
bersumber masyarakat
atau UKBM ) PROMOTIF
& PREVENTIF

Mengupayakan agar yg
terlanjur sakit tidak menjadi
semakin parah, tidak mati,
tidak menulari oran g lain
dan bahkan dapat
disembuhkan & dipulihkan
kesehatannnya, dengan
memamfaatkan kesehatan
yang ada KURATIF &
REHABILITATIF

Pengertian
Kesehatan masyarakat
Menurut Winslow (1920)
bahwa Kesehatan
Masyarakat (Public Health)
adalah Ilmu dan Seni :
mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan,
melalui Usaha-usaha
Pengorganisasian
masyarakat

Kedokteran
suatu ilmu dan seni yang mempelajari
tentang penyakit dan cara-cara
penyembuhannya. Ilmu kedokteran
adalah cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari tentang cara
mempertahankan kesehatan manusia
dan mengembalikan manusia pada
keadaan sehat dengan memberikan
pengobatan
pada penyakit dan cedera. Ilmu ini
meliputi pengetahuan tentang sistem
tubuh manusia dan penyakit serta
pengobatannya, dan penerapan dari
pengetahuan tersebut.

UPAYA KESEHATAN

Tingkat pelayanan yang paling mendasar

1. Basic emergency care (relief of pain )


2. Preventive care.
3. Self care

Integrasi dgn keg


kes lainnya

Tingkat pelayanan yang lebih tinggi


1. Simple care,
2. Moderate Care
3. Complex Care

Pelayanan yang berbasis


profesional atau disebut
pelayanan medik/kedokteran

Fasilitas Pelayanan Kesehatan


I.

Fasilitas Pelayanan kesehatan Dasar


1. Praktik Perorangan
2. Balai Pengobatan
3. Puskesmas

1. Pembinaan/pengembangan kemampuan dan peran serta


masyarakat
2. Pelayanan asuhan pada kelompok rawan
3. Pelayanan medik dasar

II. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lanjutan ( Rumah Sakit )


1. Pelayanan penyembuhan dan pemulihan diarahkan pada
pelayanan spesialistik kedokteran
2. Pelayanan Pencegahan penyakit pasien ranap atau
persiapan tindakan medik lainnya
3. Peningkatan kesehatan pada pasien di RS (PKMRS)

Rujukan Medik Berbasis Klien ( Client Based Referral )

SAKIT
SEHAT
PRODUKTIF

BARU
SEMBUH

3/4
SEHAT

Indera ( mata, THT )

1/2
SEHAT

85 %

15 %

Gbh 2004

RUJUKAN MEDIK ~ HEALTH PROMOTING MEDICAL SERVICE


Penyembuhan,
Pemeliharaan , peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit
Pemulihan
HP , SP , ED
PT , DL , R

Yan Med
Dasar
Yan Med Spes

85 % dapat diatasi Yan Med Das


Yan Med Dasar sebagai Gate Keeper
menahan Yan yg cukup dilayani secara YMD
Merujuk kasus yang butuh Y Med Spesialistik

15 % yang perlu Yan Med Spes


Y.Med Spes sbg konsulen
Tangani Yan Med Spesialistik
Merujuk kembali kepengirim untuk
tindak lanjut ( bimbingan YMedSpes
)

KEDOKTERAN KELUARGA:
Kedokteran Keluarga: Ilmu yang menekankan pentingnya
pemberian pelayanan kesehatan yang personal, primer,
komprehensif dan berkelanjutan (continuing) kepada individu
dalam hubungannya dengan keluarga, komunitas, dan
lingkungannya. (National University of Singapore, 2004)
Istilah Lain: Primary Care Medicine, General Practice, Family
Medicine
Kedokteran Keluarga menekankan: keluarga sebagai unit sosial
yang memberikan dukungan kepada individu.
Masalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah
pada keluarga
Masalah kesehatan pasien dapat menyebabkan masalah
kesehatan keluarga.

Beberapa nilai utama yang dianut dalam kedokteran


keluarga (NUS, 2004):
Pelayanan berpusat pada pasien (patient-centered care) dan
perhatian khusus kepada hubungan dokter pasien
Pendekatan Holistik: masalah penyakit pasien tidak hanya
disebabkan dimensi fisik tetapi juga dari segi psikologi dan sosial (biopsiko-sosial) dari pasien, keluarga dan komunitasnya.
Kedokteran Pencegahan: memberikan dampak kepada status
kesehatan yang lebih panjang daripada kedokteran kuratif
Mencakup semua usia (Life cycle): melayani pasien segala usia,
sehingga disebut specialist in breadth
Tempat pelayanan: Klinik, di rumah pasien, setting pelayana lainnya

Batasan/Definisi:

1. Pelayanan Dokter Keluarga


2. Dokter Keluarga/Family Practitioner
3. Ilmu Kedokteran Keluarga

Pelayanan Dokter Keluarga:


1. Pelayanan kedokteran yang menyeluruh/komprehensif yang
memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit
dimana tanggungjawab dokter terhadap pelayanan kesehatan
tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien,
juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (The
American Academy of Family Physician, 1969)
2. Merupakan pelayanan spesialis yang luas yang bertitik tolak dari
suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu
lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu
kebidanan dan penyakit kandungan, ilmu bedah, ilmu
kedokteran jiwa yang membentuk kesatuan yang terpadu,
diperkaya dengan ilmu perilaku, biomedik dan klinik sehingga
mampu mempersiapkan dokter untuk mempunyai peran unik
dalam
menyelenggarakan
penatalaksanaan
pasien,
penyelesaian masalah, pelayanan konseling serta bertindak
sebagai dokter pribadi yang mengkoordinasikan seluruh
pelayanan kesehatan (The American Academy of Family
Physician, 1969)

Rumusan pertama menunjuk pada karakteristik


pelayanan,
ditujukan
untuk
kepentingan
penyelenggaraan pelayanan
Rumusan kedua menunjuk pada penerapan
disiplin
ilmu, ditujukan untuk kepentingan
pendidikan dan pelatihan

DOKTER KELUARGA / Family Physician / Family


Doctor
1. Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak
hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit, tetapi
sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara
pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya
(IDI, 1982)
2. Dokter yang memiliki tanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang
menyeluruh/komprehensif yang dibutuhkan oleh semua anggota
keluarga dan bila berhadapan dengan masalah kesehatan khusus
yang tidak mampu ditanggulangi, meminta bantuan konsultasi dari
dokter ahli yang sesuai (The American Board of Family Practice, 1969)

3. Dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang


merupakan pintu masuk ke sistem pelayanan kesehatan, menilai
kebutuhan kesehatan total pasien dan menyelenggarakan pelayanan
kedokteran perseorangan dalam satu atau beberapa cabang ilmu
kedokteran serta merujuk pasien ke tempat pelayanan lain yang
tersedia sementara tetap menjaga kesinambungan pelayanan,
mengembangkan tanggungjawab untuk pelayanan kesehatan
menyeluruh dan berkesinambungan serta bertindak sebagai
koordinator pelayanan kesehatan, menerima tanggungjawab untuk
perawatan total pasien termasuk konsultasi sesuai dengan keadaan
lingkungan pasien yakni keluarga serta masyarakat ( The American
Academic of General Practice, 1947)
4. Dokter yang menyelenggarakan pelyanan kesehatan personal, tingkat
pertama, menyeluruh/comprehensive dan berkesinambungan kepada
pasiennya yang terkait dengan keluarga, komunitas serta lingkungan
di mana pasien tersebut berada (Singapore College of General
Practitioners, 1987)

Ilmu Kedokteran Keluarga/Family Medicine


1. Ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang
orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu
nkesatuan
individu,
keluarga
dan
masyarakat
dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya
(IDI, 1983)
2. IKK merujuk pada body of knowledge dari pelayanan dokter keluarga
yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih
responsif dan bertanggungjawab (Charmichael, 1973)
3. Salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang ditandai dengan
terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang bersifat
khusus (WONCA, Manila, 1979)

4. Merupakan body of knowledge tentang fenomena yang


dihadapi serta teknik yang dipergunakan oleh para dokter
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perseorangan pada tingkat pertama dan berkelanjutan
(Whinney, 1969)

5. Sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu menuju


pelayanan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga
(Sargent, 1967)

Pengertian

Pelayanan Kedokteran Keluarga adalah suatu pelayanan kesehatan


dasar perorangan yang paripurna dalam bidang kesehatan yang
memusatkan pelayanannya pada setiap individu dalam keluarga
binaannya.

Dokter keluarga adalah dokter/dokter gigi yang bertanggung jawab


menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan,
menyeluruh, terpadu, terintegrasi, berkesinambungan dan proaktif
yang dibutuhkan pasiennya sebagai bagian dari satu unit keluarga,
komunitas dan lingkungan dimana pasien berada.

Pendekatan Kedokteran Keluarga adalah pendekatan pelayanan


kedokteran yang memperlihatkan pelayanan secara paripurna,
menyeluruh, terpadu, dan bersinambung dengan berpusatkan pada
pasien dalam konteks keluarga dan komunitasnya

PRINSIP PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA


Kontak Pertama (first contact)
Pelayanan kesehatan yang pertama ditemui dan digunakan pasien dalam
memelihara kesehatan, mendeteksi dan menyelesaikan masalah kesehatan
yang ada di individu, keluarga, dan komunitas pada tingkat primer.
2. Pelayanan Bersifat Pribadi (personal care)
Pelayanan kesehatan perorangan melalui pendekatan yang berpusat pada
masalah spesifik kesehatan pasien (patient centered) berkaitan dengan
keluarga, dan komunitasnya.
3. Pelayanan Menyeluruh (holistic care)
Memperhatikan semua masalah kesehatan dari sese-orang secara
keseluruhan, fisikal, sosio-ekononomik dan psikologikal
4 Pelayanan Berkesinambungan (countinuous care)
Pelayanan kedokteran keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektif efisien, proaktif dan terus
menerus serta mengatasi peristiwa kejadian sakit (episode sakit) demi
kesehatan pasien
1.

5.

Pelayanan paripurna ( Comprehensive)


Menangani rawatan paripurna untuk semua masalah pengganggu kesehatan
individu-pesakit serta keluarganya, melakukan apa-saja yang dapat dilakukan
secara paling kompeten olehnya sendiri, dan mengatur rujukan dan konsultasi
apabila perlu kepada anggota tim kesehatannya atau kepada spesialis yang
paling tepat, atau badan atau institusi lain,

6.

Berorientasi pada Keluarga dan Komunitas (family and community oriented)


Pelayanan kedokteran keluarga selalu memperhatikan pengaruh keluarga
(Family Based),, lingkungan dan pekerjaan terhadap kesehatan pasien dan
sebaliknya. Pengaruh keluarga, lingkungan dan pekerjaan meliputi pengaruh
fisik, mental, sosial dan budaya.

7.

Prioritas pada Pencegahan (Promotif-Preventif)


Menekankan pada pendekatan pencegahan dan berpartisipasi dan memberi
kontribusi pada program-program kesehatan pencegahan dari komunitasnya,

8.

Koordinatif dan Kolaborasi (coordinatif colaboratif)


Pelayanan kedokteran keluarga merupakan pelayanan terkoordinasi dan
berkolaborasi secara interprofesional demi kepentingan pasien dan keluarganya.

9.

Pelayanan terpadu (integrated care)


Pelayanan kedokteran keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan
antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga
merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang
pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.

KONSEP PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA


MODEL KOMPREHENSIF PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT
Stage of
Disease cont

Tahap
Pencegahan

Bentuk
Intervensi

Sektor2 yang
Bertanggung
Jawab

MASYARAKAT

SEHAT

BERESIKO

PENYAKIT
AKUT
& MANAJEMEN
PENYAKIT

PENYAKIT
KRONIS
PENCEGAHAN
TERSIER

PENCEGAHAN
PRIMER

PENCEGAHAN
SEKUNDER

Promosi perilaku
dan lingk sehat
Proteksi khusus
(imunisasi)
Self Improvement

Skrining
Penemuan kasus
Pemr kesehatan
berkala
Intervensi Dini
Kontrol faktor risiko,
gaya hidup dan
pengobatan
Perubahan Prilaku

Pelayanan dan
Pengobatan
kasus Akut
Penanganan
Komplikasi
Penanggl
Gawat darurat
Rujukan

Continuity care
Pemeliharaan
Kesehatan
Rehabilitasi
Self Mgt
Paliatif Care
Home Care

UKP Strata I/DK


UKM

UKP Strata II/III


UKP Str I/DK

UKP Str I/DK


UKBM/UKM

UKM
UKP Strata I/DK
Sektor2 terkait

Cegah Pergeseran
ke
kelpk beresiko

Cegah Berkemb
Peny dan hospitalisasi

Cegah Komplikasi, gangguan


fungsi, dan cegah readmisi RS

LANDASAN YURIDIS
KOMITMEN GLOBAL
( WHO )
AMANAT UUD 45

UU NO 40 TTG SJSN

Kesehatan adalah HAM, MDGs


WONCA 1994 ttg dokter keluarga dalam
pelayanan primer
Pasal 28 ayat 1
Pasal 3, SJSN bertujuan utk memberikan
jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar
hidup yang layak bagi setiap peserta
dan/atau anggota keluarganya
Pasal 53 Yankes perseorangan ditujukan untuk

UU NO 36 TTG KES

menyembuhkan penyakit dan memulihkan


kesehatan perseorangan dan keluarga.

ROAD JAMKES SEMESTA

Dokter keluarga sebagai RJTP

Permenkes 1144 /2010

Tupoksi menyusun Kebijakan dan NSPK

Permenkes 021/2011

Peningkatan dan penguatan rev yankesdas


melalui rev Puskes, rev Dokkel, rev Posyandu

Strategi Pentahapan Pencapaian Pelayanan

2010

2011 2012 2013 2014

RS
Pemrinth

RS
Swasta

Dokter
Keluarga

RS Swasta
Pemantp

Pmantap
RS Pemrth

RS Swasta

Dokter
Keluarga

Puskesma
s Pemantp

RS Pemrth
mantap

Pmantap
RS Swasta

Puskesma
s

Puskesma
s
Pemantapn

RS Pemrth
Pemantp

Puskesma
s Pemantp

Pmantap
Puskesma
s

Dokter
Keluarga

RS Pemrth
Pemantp

RS Swasta
Pemantp

Dokter
Keluarga
Pemantp

Pmantap
Dokter
Kelg

tra: rapat roadmap


Kemenkes: Roadmap Jamkes Semesta

WHY FAMILY MEDICINE?

Tiga komponen kompetensi


Pengetahuan (knowledge)
Psikomotor (skill)
Sikap (affective, attitude)

bukti suatu kompetensi


situsional

Kualitas kehidupan individu

Keseimbangan intra organ


Keseimbangan lingkungan (eksternal);
socio-kultural (keluarga, komunitas,
masyarakat),fisik

Keluarga sebagai unit pelayanan


(teknik khusus)

kunjungan rumah,
perawatan dirumah, pembinaan keluarga,medical
home

Paradigma Baru Kedokteran


Perubahan ilmu teknologi,
Perubahan Sosial budaya

Kedokteran Keluarga

Sasaran pelayanan

Pasien seutuhnya (body mind spirit)


sebagai bagian dari keluarga
Semua keluhan
Semua penyakit
Semua umur
Semua jenis kelamin
Semua status sosial
biopsychosocial

POLICY
MDGs
The role of health in the
national development plan
Priority community health
needs
Equity in distribution of
resources
Respect for cultural and
ethical humanitarian values

THE COMMUNITY
ENVIRONMENT
Improvement of house hold
conditions
Provision of clean air, water
and sanitation at home,
community
Adequate disposal of home
and community wastes
Preservation of natural
resources

THE COMMUNITY
Development of institutions
and practices promoting
health
Community, family
participation in physician
health care services

ADMINISTRATION AND
MANAGEMENT
Agreement with community and
national policy
Effectiveness and efficiency in
supporting direct services (financial
support, equipment, training and
supervision)
Development of adequate monitoring
and evaluation primary care
procedure

INDIVIDUALS AND FAMILIES


Assessment of physical,
mental and socioeconomic
needs
Potential for addressing
specific health problems and
needs

DIRECT SERVICES
Appropriateness (covering
priority needs)
Effectiveness (quality)
Efficiency
Accessibility
Acceptability to clients,
family and community

Area Sistem pelayanan Kedokteran Keluarga kaitannya dengan berbagai domain kesehatan umumnya.
(adaptasi dari Purola 1986)

POLICY
Community Diagnosis
National Policy analysis
Information Technology.
Behavioral sciences
Health- cost
Clinical epidemiology

THE ENVIRONMENT
Clinical epidemiology
Environmental medicine
Human ecosystem

THE COMMUNITY
Behavioral sciences
Surveillance epidemiology
Social work
Community diagnosis

HEALTH MANAGEMENT
Strategic planning
Health management
Health cost
Medicaid
Medicare

INDIVIDUALS AND
FAMILIES CARE
Communication
Clinical care
Clinical Epidemiology
Behavioral sciences
Bio-psycho social
approach
CPG
EBM

DIRECT PATIENT
SERVICES
Clinical epidemiology
Quality assurance
Biomedical sciences
Behavioral sciences
Operations medical
services and health
EBM,CPG

Kompetensi multidisiplin yang dibutuhkan


dalam Pelayanan Kedokteran Keluarga

The Mandala of Health


A model of human ecosystem

culture
community
lifestyle
family

Personal
behavior

Sick
care
system

Psycho-socioEconomic
Environment

spirit
body

mind

work

Physical
environment

Human
biology

Human-Made Environment

biosphere

Tertiary
Care

Symptom
and disease
evolution

Secondary
Care
Changes in
demographics &
co-morbidities

Primary
Care

Community

Disease
Figure. The Symptom Pyramid (Patient Centered Diagnosis, Nicholas Summerton,
2007)

Society
Family, community, culture
Person
Neuro endocrine immun
system
Organ system
Tissue
Cells
Molecules

System hierarchy (level of organization). (After Engel, 1980),


Sumber A Texbook of Fam.Med, Ian Mc Whinney, 1997

Community
Family
Person

Religious affiliation
Religious upbringing,
academic, older siblings
Transition to adulthood,
self respect based on
athletic achievement

Nervous system
Organ (organ system)
Tissue
Cell
Molecule
Patients life in system terms before knee injury. (After Engel, 1980,
Sumber A Texbook of Fam.Med, Ian Mc Whinney)...keseimbangan kehidupan seseorang

Event
Knee injury

System Hierarchy
Community
Family

System Changes
Mobilization of medical
resources
Anxiety

Doctor - patient

Conflict, communication
breakdown

Person

Disruption of life plan,


disability and pain, anger,
anxiety, noncompliace

Nervous system
Organ (organ system)
Tissue
Cell

Autonomic nervous system


overactivity
Tachycardia, sweating,
weight loss
Joint damage, muscle
wasting
Reaction to injury

Molecule
Effect of knee injury in systems terms. (After Engel, 1980), ilustrasi efek segera dari cedera ...

Event
Establishment of
therapeutic
relationship

System Hierarchy

System Changes

Community

Mobilization of medical
resources

Family
Doctor - patient
Person

Nervous system
Organ (organ system)
Tissue
Cell

Reduce Anxiety increased


understanding
Communication therapeutic
relationship
Development of insght,
adjusment of life goals,
restoration of self respect
Return to the normal weight and
heart rate, recovered function in
knee
Return to the normal weight and
heart rate, recovered function in
knee
Muscle strength restored surgical
repair of knee joint

Reaction to injury

Molecule
. Resolution of problems in system terms. (After Engel, 1980) ,
sumber A Texbook of Fam Med, Ian Mc Whinney , impact of injury produce acute anxiety (...........?siapa yang terlibat
penyelesaiannnya ?

2
yrs
10 to 15
years

1.
2.

2.5
yrs 3.5
yrs

3.

7
yrs

3
4

4.

5.
6.

5
7
15+
yrs

7.

7
yrs

8.

Married couples (without children)


Childbearing families (oldest child, birth30 months)
Families with preschool children (oldest
child 6-13 years)
Families with schoolchildren (oldest child
6-13 years)
Families with teenagers (oldest child 1320 years)
Families launching young adults (first
child gone to last child leaving home)
Middle-aged parents (empty nest to
retirement)
Aging family members (retirement to
death of both dispousers)

8
yrs

The family life cycle by lenght of time in each of eight stages (Duvall, 1977)
Sumber A Texbook of Fam Med, Ian Mc Whinney

1000

Adult population at risk

750

Adults reporting one or more


illness or injury per month

250

Adults consulting a physician


one or more times per month

9
5
1

Adult patients admitted to


a hospital per month
Adults patients referred to
another physician per month
Adult patient referred to a
university medical center
per month

Prevalance of illness and utilization of medical resources among 1000 adults in the United States and Great
Britain. (From White, Williams and Greenberg, 1961). Adapted from Horder J and Horder E, Illness in
general practice. 1954, practioner 173:177
Sumber A Texbook of Fam.Med, Ian Mc Whinney

1000

1000 People

800

800 have Symptoms

327

327 Consider seeking medical care

217
113
65
21

217 Physician office


113 Visit primary care
65 CAM provider
21 Hospital outpatient

14

14 Home health

13

13 Emergency department

8 are in hospital

<1

< 1 in an academic health care

Number Of Persons Experiencing An Illness During An Average Month, Per 1000 Populations
Sumber: Green LA, Fryer GE Jr, Yawn BP, Lanier D, Dovey SM. The ecology of medical care
revisited.N Eng j Med 2001;344:2012-2025

Pembelajaran kompetensi*
-- komunikasi efektif
klinik dasar
penerapan dasar-dasar ilmu;
biomedis,klinis,perilaku,epidemiologi
pengelolaan masalah kesehatan pada individu,keluarga
ataupun masyarakat secara ;
komprehensif,holistik,berkesinambungan,terkoordinir dan
bekerjasama dalam konteks Pelayanan kesehatan Primer
pemanfaatan, penilaian secara kritis dan pengelolaan
informasi Mawas diri dan pengembangan dir/belajar
sepanjang hayat
Etika,moral dan profesionalisma dalam praktik
Sumber. Standar Kompetensi Dokter Keluarga, DVT dkk, PDKI, 2006

Clinical Science Family Medicine Modular


National Board of Medical Examiners, 2011
Distribusi menurut kelompok umur (masa
anak,remaja, dewasa,geriatri)

Prinsip umum (infant dan masa anak, remaja,etika


kedokteran,implementasi biostatistik dan epidemiologi
klinis),senescence,patient safety)

Sistem organ ( muskuloskeletal, syaraf,immunologi,


mental,cadrdiovascular, respiratologi,endokrin dll)

Tugas dokter (promosi kesehatan , pemantapan kesehatan,


peningkatan kualitas kehidupan, pemahaman mekanisme
penyakit, penegakkan diagnosis holistik,penerapan prinsip
manajemen )

Dokter Umum
Vs
Dokter Keluarga

Dokter umum sama dengan dokter


keluarga
Dokter Keluarga adalah dokter spesialis
Dokter keluarga adalah semua dokter
yang menyelenggrakan pelayanan
dokter keluarga
Dokter keluarga tidak sama dengan
dokter umum akan tetapi terdapat
banyak persamaan

PERKEMBANGAN KEDOKTERAN KELUARGA


DI INDONESIA

Pada tahun 1996 dikeluarkan Kepmenkes no 56/Menkes/SK/I/1996 perihal


Dokter Keluarga dalam pengelolaan JPKM

Memfasilitasi PDKI untuk menyusun berbagai sarana CME/CPD termasuk


pendidikan institusional dan menyusun 4 paket modul terintegrasi yang
memuat:
Paket A: prinsip-prinsip kedokteran keluarga
Paket B: manajemen klinik dokter keluarga
Paket C: keterampilan klinis non-prosedural
Paket D: penerapan paket ABC dalam praktik

Tahun 2001 Berdasarkan Kepmenkes 1277 tentang Organisasi dan


tatalaksana Depkes program dokter keluarga menjadi tupoksi Subdit Bina
Pelayanan Kedokteran Keluarga di Dit Bina Yan Medik & Gigi Dasar

Tahun 2003 Berdasarkan Kepmenkes 1575 tentang Organisasi dan


tatalaksana Depkes program dokter keluarga terdapat Subdit Bina Pelayanan
Kedokteran Keluarga dan Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga Dit
Bina Yan Medik Dasar

Produk Kemenkes Yang Sudah Ada:


- Buku Kebijakan Akselerasi Pengembangan Pelayanan Dokter
Keluarga.
- Buku Pedoman Pemberian Izin Praktik Dokter Keluarga
- Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1415/MENKES/SK/X/2005
tentang Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga.
- Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 039/MENKES/SK/I/2007
ttg Pedoman Penyelenggaraan Kedokteran Gigi Keluarga.
- Buku Modul Pelatihan Dokter Gigi Keluarga

PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA DI INDONESIA

Dr/drg yang sudah melaksanakan pendekatan penyelenggaraan


dr/drg kel dengan sistem pembayarannya masih bervariasi yaitu:

Praktek dokter gigi keluarga/dokter keluarga perorangan dengan

model pembiayaan out of pocket, asuransi swasta.


Praktek dr/drg keluarga berkelompok dengan model pembiayaan

out of pocket, asuransi swasta, perusahaan, cost sharing,


jamkesda.
Praktek dr/drg keluarga dgn model pembiayaan asuransi swasta,

jamkesos
Pelayanan dr/drg keluarga di Puskesmas dg pembiayaan jamkesda,

askes (fee for service) dan dokter digaji oleh Pemda.

Kab/kota yang sudah melaksanakan pelayanan kedokteran


keluarga 8 kab/kota dan pelayanan kedokteran gigi keluarga 23
kab/kota:

Kab/Kota yang sudah melaksanakan Pelayanan Kedokteran


dan Kedokteran Gigi Keluarga dengan SK Bupati/Walikota

Kep. Karimun, Gorontalo, Kediri Yan Kedokteran


Keluarga terintegrasi di Puskesmas

Kota Bontang sudah melaksanakan Yan kedokteran


keluarga di praktek dokter keluarga merupakan jaringan
puskesmas (pelaksanakan UKP dan UKM terpisah)
pembiayaan jamkesda.

Kab/kota lainnya masih melakukan pelayanan di praktek


perorangan atau berkelompok (private clinic)

Beberapa FK/FKG telah mulai memasukan kurikulum pendidikan

kedokteran/kedokteran gigi keluarga pada proses pendidikannya,


termasuk menyusun konsep pendidikan Spesialis Kedokteran
Keluarga
Adanya askes yg akan memberdayakan dr/drg keluarga

kedalam
yankes promotif dan preventif yg ditanggung PT. Askes Indonesia.

Organisasi Profesi ( IDI/PDKI ) telah menyusun standar

profesi,
standar pelayanan, melaksanakan pelatihan utk mendapatkan
sertifikat kompetensi melalui sistim konversi dan pelatihan dgn
dengan paket A,B,C,D.

PAKET PELATIHAN DOKTER KELUARGA (CME)


Paket A:
1. Nilai Sentral Kedokteran Keluarga
2. Pelayanan Personal, Pelayanan Berkelanjutan,
Pelayanan Komprehensif
3. Keluarga sebagai suatu unit pelayanan
4. Pelayanan Emergency, Pelayanan di rumah dan
rerawatan di rumah
5. Pelayanan Palliative/palatif
Paket B:
1. Manajemen SDM
2. Manajemen fasilitas dan utilitas
3. Manajemen Informasi
4. Manajemen Keuangan meliputi asuransi/managed care

Paket C: Ketrampilan Teknis Medis dan pelayanan


dalam situasi spesifik,
A. Ketrampilan Praktek :
1. Proses Konsultasi
2. Ketrampilan komunikasi
3. Ketrampilan konseling
4. Merubah perilaku
5. Ketrampilan Manajemen Penyakit
6. Ketrampilan Pelayanan emergency

B. Common Symtomps:
1. Fatique
2. Weightloss
3. Fever
4. Dyspepsia
5. Breathlessness
6. Cough
7. Sorethroat
8. Chest pain
9. Diarrhoea
10. Constipation

11.Vomiting
12.Abdominal Pain
13.Skin Rash
14.Backache
15.Joint pain
16.Dizziness
17.Headache
18.Insomnia
19.Persistently Crying Baby
20.Red Eye

C.Kelainan Spesifik
1. Cardiovascular and respiratory dissorders
2. Gastrointestinal dissorders
3. Renal and hematological dissorders
4. Psychological dissorders
5. Skin Dissorders
6. Bone and Joint dissorders
7. Nervous System, Eye and Ear dissorders
8. Nutritional, metabolic and endocrine dissorders

Paket D: Kedokteran terapan dalam bermacammacam kelompok umur


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Child and adolescence Health


Womens Health
Mens Health
Health of the Working Adult
Elders Health
Public Health

PERMASALAHAN PELAYANAN KEDOKTERAN


KELUARGA DI INDONESIA
1.
2.
3.
4.

Belum adanya sistem regulasi pelayanan


kedokteran keluarga
Belum maksimalnya penerapan pelayanan kedokter an
keluarga dalam sistem kesehatan nasional/daerah
Belum adanya aturan yang jelas untuk pembiayaan
bagi pengembangan dokter keluarga di lapangan
Belum optimalnya peran profesi, masyarakat dan
swasta;

Mengidentifikasi berbagai permaslahan pelayanan kedokteran keluarga


yang perlu diperbaiki agar memiliki kemampuan untuk mewujudkan
terlaksana pelayanan kedokteran keluarga pada tahun 2014

Kondisi saat ini

Upaya yang
telah dilakukan

2014

Kelemahan yang perlu


di perbaiki

RENCANA
(Mengacu pada Program dan Kegiatan)

Profil
Yan
dokkel
2014

Pelaksanaa
n
Pelayanan
Kedokteran
keluarga
2014

Strategi Pentahapan Penyelenggaraan


Pelayanan Kedokteran Keluarga

2010

2011 2012 2013 2014

Regulasi

Regulasi

Regulasi

Regulasi

Regulasi

SDM

SDM

SDM

SDM

SDM

Pelayanan

Pelayanan

Pelayanan

Pelayanan

Pelayanan

Pembiayaa
n

Pembiayaa
n

Pembiayaa
n

Pembiayaa
n

Pembiayaa
n

1/8/2010

tra: rapat roadmap

18/02/2010

Kemenkes: Roadmap Jamkes Semesta

56
56

MAKSUD DAN TUJUAN


Kebijakan ini dipergunakan sebagai landasan,
arah dan pedoman penyelenggaraan
pelayanan kedokteran keluarga baik oleh
masyarakat, swasta maupun pemerintah
(pusat, provinsi, kabupaten/kota), serta pihakpihak terkait lainnya.

Penyusunan Kebijakan Pelayanan Kedokteran


Keluarga di Bandung

Tahap Pelaksanaan
Lokakarya nasional pelayanan kedokteran keluarga
Penyusunan draft Kebijakan Pelayanan Kedokteran Keluarga
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Bandung, Maret-Mei 2011
Bogor, Pebruari 2012
Peserta Pertemuan
Pakar pelayanan kesehatan, Profesi,FK dan FKG, KKI,
PT.Askes , Dinkes Prov/Kab/Kota , Kemkes
Output/Luaran:
Pemahaman yang sama tentang kedokteran keluarga dan
terbentuknya Tim Pokja Pelayanan Kedokteran Keluarga
Kebijakan Pelayanan Kedokteran Keluarga

KEDUDUKAN, ORGANISASI DAN


TATA KERJA
A.

B.

KEDUDUKAN
Pelayanan Kedokteran Keluarga adalah upaya
pelayanan kesehatan tingkat primer yang merupakan
bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
nasional.
ORGANISASI
Pelayanan Kedokteran keluarga dapat dilaksanakan
secara mandiri oleh dokter keluarga/dokter gigi
keluarga, atau dilaksanakan secara tim pelayanan
kedokteran keluarga.
Pada hakikatnya pelayanan kedokteran keluarga
secara bertahap akan menjadi pelayanan dalam
bentuk tim.

C. TATA KERJA
Pelayanan kedokteran keluarga harus memiliki hubungan tata kerja,
antara lain :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Kab./Kota berfungsi sebagai fasilitator, koordinator,


pengawasan dan pembinaan pelayanan kedokteran keluarga.
2. Puskesmas dalam wilayah kerjanya
Unit pelayanan Kedokteran Keluarga adalah mitra puskesmas atau

unit upaya kesehatan perorangan di Puskesmas


Unit Pelayanan kedokteran keluarga wajib melaporkan kasus, hasil
penatalaksanaan, program-program kesehatannya dapat dibuat
program kesehatan masyarakat yang terintegrasi.
3. Jejaring Pelayanan Kesehatan Rujukan

Pelayanan Kedokteran Keluarga merupakan pintu gerbang pelayanan


kedokteran, sehingga pada saat dibutuhkan akan merujuk pasien dan
kasusnya ke layanan kesehatan sekunder atau tersier

UPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN


A.

B.

UPAYA
Upaya pelayanan kedokteran keluarga berpusat pada
pasien, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
komunitas
ASAS PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan pelayanan dokter keluarga untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan keluarga
yang dapat menerapkan azas kewilayahan dan azas
pemberdayaan masyarakat.

1.

Asas Pertanggungjawaban keterjangkauan


Idealnya setiap dokter keluarga membina 500 KK atau 2500 penduduk

2.

Asas Pemberdayaan Masyarakat


Harus memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar mampu
menerapkan perilaku hidup sehat dan berperan aktif dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

3.

Asas Rujukan
Pelayanan kedokteran keluarga adalah gate keeper.
Dalam hal pelayanan kedokteran keluarga tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi, wajib merujuknya kepada pelayanan
kesehatan sekunder dan tersier

4. Asas Pembiayaan
Pembiayaan pelayanan kedokteran keluarga bersumber dari sistem
jaminan kesehatan/asuransi dengan dasar prabayar. Pelayanan kedokteran
keluarga akan memperoleh dana melalui sistem kapitasi.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


Pembinaan dan pengawasan pelayanan
kedokteran keluarga dilakukan oleh
pemerintah dan organisasi profesi.

REGULASI

UKP
UKM

Pengobatan
Pelayanan
kedokteran keluarga

SPATU

Falitas Pelayanan Kesehatan Dasar

Saat Ini

UKP

Kedepan

UKP

UKM

UKM

UKM

PUSKESMAS

PUSKESMAS

PUSKESMAS

UKP

UKP

UKP

UKP

UKP

PRAKTIK
PERORANGAN

BP

PRAKTIK
PERORANGAN

KLINIK
PRATAMA

KLINIK
UTAMA

LANGKAH-LANGKAH TINDAK LANJUT


Tahap persiapan dan pra
implementasi model praktek
dokter keluarga
Tahun 2010-2012

Menyusun sistim dan perangkat regulasi / kebijakan


Penyusunan perangkat pembinaan berupa berbagai
Norma,standar, ped, Kriteria
Sosialisasi dan advokasi kebijakan dan NSPK
Melaksanakan Pelatihan dokkel
Menyiapkan daerah uji coba

Tahap Implementasi
Tahun 2013

Melakukan uji coba


Monitoring evaluasi
Evaluasi akhir dan rekomendasi model

Tahap Pasca Implementasi


Tahun 2014

Melaksanakan pelayanan dokter keluarga dengan


sistem Jaminan penbiayaan ( BPJS)

Anda mungkin juga menyukai