1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ikhlas
Allah Taala berfirman:
Padahal mereka (orang-orang yang telah diberi Kitab
dari Allah) tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
(ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus,
dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus..
(Quran Surah al-Bayyinah ayat 5).
Orang-orang di zaman Jahiliyah dulu jika
mengharapkan keridhaan Tuhan, mereka sembelih
unta sebagai kurban, lalu darah unta itu disapukan
pada dinding Baitullah atau Kabah. Kaum Muslimin
hendak meniru perbuatan mereka itu, lalu turunlah
ayat 37, Quran Surah Al-Hajj, dimana Allah Taala
berfirman:
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali
tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi
ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk
kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap
hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar
gembira kepada orang-orang yang berbuat baik..
*** Ikhlas, Memurnikan Amalan ***
3
Kisah
Dalam salah satu kitab yang disusun oleh Imam AlGhazali, diceritakan tentang dua orang bersaudara
yang tinggal serumah dengan kondisi keimanan yang
berbeda.
Sang kakak yang terkenal sebagai seorang ahli
ibadah, tinggal di lantai atas, dan sang adik yang
terkenal sebagai seorang ahli maksiat, tinggal di
lantai dasar rumah mereka.
Suatu ketika, muncul dalam benak sang adik yang
terkenal ahli maksiat itu untuk bertaubat. Dia merasa
tidak bahagia dengan hidupnya yang penuh dengan
dosa. Niatnya sudah mantab untuk kembali ke jalan
Tuhan yang lurus, maka dia pun memutuskan untuk
naik ke lantai atas, bertemu dengan kakaknya yang
tekenal ahli ibadah agar dapat menuntunnya dalam
bertaubat.
Pada saat yang sama, muncul dalam benak sang
kakak yang ahli ibadah itu meninggalkan ibadahnya.
Dia merasa penasaran dengan kehidupan maksiat
dan ingin mencobanya. Imannya goyah pada saat itu,
dan dengan penuh keyakinan dia berniat keluar dari
rumahnya untuk bersenang-senang.
*** Ikhlas, Memurnikan Amalan ***
5
Uluhiyah menunjukan bahwa hanya Allah SWT satusatunya Tuhan yang berhak disembah oleh Manusia
dan seluruh makhluk. Manusia yang memohon,
berdoa dan menyembah kepada selain Allah SWT
adalah musyrik.
Orang yang ikhlas tidak akan bermohon-mohon
kepada manusia ataupun makhluk yang lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Hanya kepada Allah SWT
kita memohon, karena hanya Allah SWT yang dapat
memenuhi semua kebutuhan kita.
Mengambil Hikmah dari Surah Al-Ikhlas
Berbeda dengan surah An-Nas dan Al-Falaq, didalam
surah Al-Ikhlas tidak tertulis dan disebut kata Ikhlas
dalam ayat-ayatnya sebagaimana Qul audzu
birabbinnas dan Qul audzu birabbil falaq. Orang yang
ikhlas tidak akan menyebut dan mengaku-ngaku
ikhlas ataupun pamer dengan ibadahnya. Ikhlas
adalah melakukan segala sesuatu karena Allah SWT,
untuk Allah SWT, dan dengan petunjuk Allah SWT,
bukan karena kesenangan pribadi, bukan karena
kepuasan hati, bukan karena jabatan, harta, karena
manusia atau karena lain tujuan duniawi. InsyaAllah
kita semua termasuk orang-orang yang Ikhlas dan
diridhai Allah SWT.
*** Ikhlas, Memurnikan Amalan ***
9
Download:
1. Tafsir
: http://goo.gl/RhS9eH
2. Buletin
: http://goo.gl/cK296C
3. Kumpulan hadits : http://goo.gl/mo4WIC