Anda di halaman 1dari 47

TEKNIK OPERASI

KELENJAR TIROID

T.Gunawan

TIROID
Terminologi kelenjar
tiroid (Yunani :
thyreoeides, bentuk
perisai)
Berat 15 - 20 gr

EMBRIOLOGI
Asal : Proliferasi sel epithel
dasar pharing
Minggu III : gl. tiroid muncul
Minggu VII : kel. thyroid
migrasi ke posisi
sebenarnya, yaitu di anterior
dari trachea
Minggu X : Ductus
thyroglossus regresi
menjadi lobus piramidalis
thyroid
Minggu XII : Kel. thyroid
janin secara fungsional
mulai mandiri

Anatomi
Glandula thyroid terdiri dari lobus kanan dan kiri (masing2
berbentuk pear) yang dihubungkan oleh isthmus
2 lobus
Panjang : 3-4 cm, lebar : 2 cm
Berat : 25 gram
Isthmus
Lobus piramidalis
Banyak vaskularisasi dan diselubungi oleh lapisan dari
lapisan pretrakeal. Selubung ini menempelkan thyroid ke
larynx dan trakea.

ANATOMI

Setinggi CV C5 T1
Dari anterior : cincin
trakea ke 2 3.

Batas Anterolateral
1. M. Sternothyroidea
2. M. Omohyoidea venter
superior
3. M. Sternohyoidea
4. Tepi anterior M.
Sternocleidomastoideus

Batas Posterolateral
1. Vagina Carotica
2. Art. Carotis Communis
3. V. Jugularis Interna
4. N. Vagus
Batas Medial :
1.Laring
2.Trachea (cincin 2, 3 & 4)
3. M. Constrictor
pharingeus Inferior

Kelenjar Thyroid
melekat pada trakea
oleh ligamentum Berry
Kapsul
Berasal dari fascia cervical

Sistem Arteri
a.Thyroidea superior
mendarahi jaringan connective
& capsule
b. Thyroidea inferior
mendarahi parenkim & jar
propia kelenjar
c.. Thyroidea ima
Arteri ini kadang-kadang
dijumpai dan mendarahi
istmus.

Sistem Vena
V. Thyroidea superior
dari pole superior, berakhir di
v. jugularis interna (kadangkadang V. Facialis)
V. Thyroidea media
dari pertengahan lobus
lateralis, berakhir di V.
Jugularis interna
V. Thyroidea inferior
dari margo bawah istmus,
berakhir di V.
Brachiocephalica sin

Persyarafa
n
N. rekuren laryngeal kiri
bercabang dari n. vagus
memutar arcus aorta
(ligamentum arteriosum), naik
ke visceral compartement pada
leher di belakang kelenjar
thyroid, antara esophagus dan
trachea.
N. rekuren laryngeal kanan
memutar a. subclavia kanan
naik ke atas di belakang
kelenjar thyroid di depan
larynx.
Terdapat variasi letak N. rekure
n laringeal

Variasi N.Laryngeus Recurrent

Sistem Limfatik
Ascending Lymphatic
Media, mengalir ke prelaryngeal
lymph node terletak di
membrane cricothyroidea
Lateral, mengalir ke Jugulodigastric grup dari deep
cervical lymph node.
Descending Lymphatic
Medial, mengalir ke
pretracheal grup di trachea
Lateral, mengalir ke
Recurrent chain pada Nervus
Laryngeus recurrent.

Hypothalamic-pituitary-thyroid hormone axis

Sejarah
Celsus 50-30 BC, Roma mendeskripsikan
massa dan pembedahan pada kistik goiters
Galen (ca. 130-200 A.D.), Roma
menyimpulkan bahwa thyroid adalah
penyeimbang antara jantung dan otak. Ia
menyebut kartilago thyroid thyreos, yang berarti
perisai lonjong
Abul Casen Ebn Abbas (Albucasis) 1050,
Andalusia mengobati "elephantiasis" of the
throat (goiter) dengan pembedahan

Andreas Vesalius ( 1514-1564), Belgia


tahun 1543 menggambarkan glandula thyroid
sebagai glandulae laryngis (De Humanis
Corporis Fabrica)

Lorenz Heister (1683-1758) Tahun 1742


menggambarkan pertama kali
pengangkatan kelenjar thyroid

C.A. Theodor Billroth (1829-1894),


Germany Mengusahakan pengangkatan
seluruh jaringan kelenjar thyroid dengan
menggambarkan tehnik ligasi pembuluh darah

Jasque-Louise Leverdin (1842-1929


tahun 1882 mengirimkan surat ke Kocher
mengenai kretinisme setelah operasi tiroidektomi

Emil Theodore Kocher (18411917)


Menuliskan
manuskrip : Ueber
Kropfexstirpation und
ihre Folgen (on the
removal of goiter and
its consequences) dan
memenangkan hadiah
Nobel bidang Fisiologi
dan Kedokteran thn
1909

Jenis Operasi Tiroidektomi


Total Thyroidectomy : semua kelenjar tiroid diangkat
Tiroidektomi sub total bilateral : mengangkat sebagian
besar tiroid lobus kanan dan kiri dengan sisa jaringan
tiroid masing-masing 2-4 gram.
Isthmolobectomy : pengangkatan satu lobus disertai
isthmus
Subtotal lobectomy : Mengangkat sebagian besar lobus
tiroid , sisa jaringan 2-4 gram dibagian posterior untuk
mencegah kerusakan parathyroid atau syaraf reccurent
laryngeus.
Lobectomy : pengangkatan satu lobus thyroid

Indikasi Operasi
1. Struma yang menyebabkan kompresi /
gejala penekanan berupa :
Gangguan menelan
Gangguan pernafasan
Suara parau
2. Keganasan kelenjar thyroid
3. Struma nodus dan diffusa toxica
4. Kosmetik

TEKNIK OPERASI

Penderita dalam posisi supine dan ekstensi


kepala.

Asepsis Antisepsis

Drapping

Dilakukan incisi collar pada jarak 2 cm di atas


incisura jugularis yang diperlebar hingga pinggir
medial m. sternocleidomastoideus. Incisi kemudian
diperdalam hingga menembus platysma.

Dilakukan pembuatan flap ke arah kranial hingga


batas atas cartilago hyoid dan flap ke arah kaudal
hingga incisura jugularis.

Strap muscle kemudian dibuka secara tajam pada


linea medial dan displit ke arah lateral.

Mobilisasi Glandula
Thyroid

Identifikasi Vena
tiroid media
Ruptur vena medial
thyroid di lateral site
lapangan operasi
penuh darah

Mobilisasi pole atas


hati-hati karena external
branch of superior
laryngeus nerve
menyilang a. thyroidea
superior di dekat gland.
Mobilisasi pole bawah
hati-hati recurrent
nerve dekat inferior
thyroid vein atau inferior
parathyroid gland tidak
sengaja rusak

TEKNIK OPERASI

TEKNIK OPERASI

Identifikasi Paratiroid
Ada 4
Bagian atas lebih
mudah diidentifikasi
karena posisi yang
tetap di bawah pool
atas lobus tiroid

Jaringan tiroid dibebaskan dari jaringan


sekitarnya dilanjutkan dengan diseksi jaringan
tiroid

Perdarahan dirawat sebagaimana mestinya,


dipasang 1 buah drain

Luka operasi dijahit lapis demi lapis

Luka operasi dijahit lapis demi lapis

KOMPLIKASI
Komplikasi Minor :
Seroma
Poor scar Formation
Komplikasi Mayor
Pendarahan
Cedera NLR
Hipoparatiroid
Tyrotoxic Storm
Infeksi
Hipotiroid

Perawatan Paska
Bedah
Monitor jalan nafas dan vital signs
Posisi penderita elevasi kepala 30 bila
telah sadar penuh atau setengah duduk
Pengukuran kadar kalsium dalam darah
Drain dilepas bila produksi < 50 cc/dalam
24 jam atau bukan darah
Angkat jahitan hari ke 7

Kriteria pasien dipulangkan dari rumah sakit


(biasanya hari ke 4 post op) :
Tidak ada kesulitan bernafas
Tidak ada perdarahan post op atau
hematoma pada leher
Pasien sudah mobilisasi
Tanda vital baik
Kadar kalsium serum > 2,0 mmol/L
Penderita kontrol pada hari ke 7-10 setelah
operasi.

Anda mungkin juga menyukai