Anda di halaman 1dari 3

3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi

akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA.
Sedangkan 3G (third-generation technology) merupakan sebuah standar yang ditetapkan
oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan
pada jaringan telepon selular. Jaringan antarmuka LTE tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G,
sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi LTE mampu
download sampai dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps. Sedangkan untuk teknologi 3G
hanya mampu melakukan download sekitar 2Mbps. Maka dari itu teknologi 3GPP Long Term
Evolution, atau lebih dikenal dengan sebutan LTE dan dipasarkan dengan nama 4G LTE adalah
sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk akses
data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun perangkat mobile lainnya.
LTE sudah mulai dikembangkan oleh 3GPP sejak tahun 2004. Faktor-faktor yang
menyebabkan 3GPP mengembangakan teknologi LTE antara lain adalah permintaan dari para
pengguna untuk peningkatan kecepatan akses data dan kualitas servis serta memastikan
berlanjutnya daya saing sistem 3G pada masa depan. 3GPP LTE mewakili kemajuan besar didalam
teknologi selular. LTE di rancang untuk memenuhi kebutuhan operator akan akses data dan media
angkut yang berkecepatan tinggi serta menyokong kapasitas teknologi suara untuk beberapa dekade
mendatang. LTE meliputi data berkecepatan tinggi, multimedia unicast dan servis penyiaraan
multimedia. Selain itu LTE diperkirakan dapat membawa komunikas pada tahap yang lebih tinggi,
tidak hanya menghubungkan manusia saja tetapi dapat juga menyambungkan mesin.
Teknologi LTE dan layanannya :

Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink

75 Mbps.
LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang

mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing nya
sebesar 180 kHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi
banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang ditransmisikan secra serentak. Dengan
menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, channel transmisi yang digunakan

LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa
mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa beradaptasi sesuai
jumlah bandwith yang tersedia.
LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini

menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan
jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line
network.
Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu menyokong
GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka dan protocol di
tempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan data selancar mungkin jika
pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki teknologi antar muka yang berbeda.

Secara keseluruhan jaringan arsitektur LTE sama dengan teknologi GSM dan UMTS. Secara
mendasar, jaringan di bagi menjadi bagian jaringan radio dan bagian jaringan inti. Walaupun begitu,
jumlah bagian jaringan logis dikurangi untuk melangsingkan aristektur secara keseluruhan dan

mengurangi biaya serta latensi di dalam jaringan. Transmisi data dalam LTE baik dalam arah uplink
maupun downlink dikontrol oleh jaringan. Proses ini sama seperti teknologi GSM maupun UMTS. Di
dalam sistem LTE, pengaturan sepenuhnya dikontrol oleh eNode-B. Pada arah downlink, eNode-B
bertanggung jawab untuk menyampaikan data yang diterima dari jaringan kepada para pengguna,
melalui antar muka udara. Untuk mendapatkan informasi, perangkat mobil harus mengirimkan
permintaan penugasaan kepada eNode-B.

Gambar Arsitektur Jaringan 3G dan LTE

Perangkat LTE yang cenderung lebih data sentris akan memulai pencarian jaringan yang sesuai
terdahulu. Jika perangkat tidak menemukan cell LTE maka perangkat akan menggunakan teknologi
cell UMTS dan GSM. Setelah perangkat mobile informasi untuk untuk bisa mengakses jaringan
terpenuhi, maka perangkat akan melakukan prosedur attach. Prosedur attach memberikan alamat IP
dan perangkat mobile mulai bisa mengirim dan menerima data dari jaringan. Pada teknologi GSM dan
UMTS perangkat bisa tersambung dengan jaringan tanpa alamat IP, namun pada teknologi LTE
perangkat haru memiliki alamat IP agar tersambung dengan jaringan.
Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya LTE menggunakan jaringan all-IP. Sedangkan
telepon pada GSM dan UMTS menggunakan circuit switching. Dengan pengadopsian teknologi LTE,
maka para operator harus merencanakan ulang jaringan telepon mereka. Munculah tiga pendekatan
yang dapat digunakan:

CSFB (Circuit Switched Fallback): Pada pendekatan ini, LTE hanya menyediakan servis data
dan ketika telepon dilakukan atau diterima maka akan kembali menggunakan circuit switching.
Kerugian yang didapatkan adalah pengaturan telepon mengambil waktu yang lebih lama.

SVLTE (Simultaneous Voice and LTE): Pada pendekatan ini ponsel bekerja sebagai LTE dan
circuit switching secara bersamaan. Kekurangan pada pendekatan ini adalah ponsel cenderung
memiliki harga mahal dan menggunakan konsumsi tenaga yang tinggi.
VoLTE (Voice over LTE): Pendekatan ini berbasis pada IP multimedia subsistem, yang
bertujuan menyokong akses telepon dan multimedia melalui terminal nirkabel.

Selain ketiga pendekatan diatas, terdapat alternatif lain yang tidak diinisiasikan oleh operator
yaitu , Over-the-top-content servis , menggunakan aplikasi seperti skype dan google talk untu
menyediakan servis telepon bagi LTE. Walupun begitu sekarang dan beberapa masa kedapan, servis
telepon masih menjadi pemasukan utama bagi operator mobile. Maka menggantungkan servis
telepon LTE sepenuhnya pada OTT, merupakan suatu tindakan yang tidak akan menerima banyak
dukungan dari industri telekomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai