Anda di halaman 1dari 8

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kelistrikan dan
kemagnetan dalam berbagai
penyelesaikan masalah dan produk
teknologi

1
Kompetensi Dasar

Menerapkan induksi magnetik dan gaya


magnetik pada beberapa produk teknologi

Pernahkah kamu membayangkan sebuah kereta api yang mampu


melaju dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan pesawat terbang?
Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi? Kereta Maglev adalah kereta api yang
mengambang secara magnetik. Kereta ini memanfaatkan gaya angkat magnetik
pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas. Gaya dorong yang dihasilkan oleh
motor induksi mampu menggerakkan kereta ini dengan kecepatan hingga 650
km/jam. Kok bisa ya? Yuk kita pelajari konsepnya.
A. MEDAN MAGNET (Magnetic Field)
Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya
tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Garis

gaya adalah lintasan

kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang bentuknya demikian hingga
kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya.
Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan
masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat
dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet.
Gambar pola garis-garis gaya

Medan magnetik muncul di sekitar magnet. Bendabenda yang memiliki


sifat kemagnetan akan terpengaruh oleh medan magnetik itu. Sesuatu yang
mengejutkan, bila di sekitar benda yang bukan termasuk magnetik terdapat
medan magnetik. Peristiwa keanehan itu pertama kali ditemukan oleh
Oersted. Hans Christian Oersted pada tahun 1820 menemukan bahwa arus
listrik dalam sebuah kawat penghantar dapat menghasilkan efek magnetik.
Efek magnetik yang ditimbulkan oleh arus tersebut dapat membelokkan arah
jarum kompas.

Penyimpangan

jarum

kompas

ternyata

disebabkan

oleh

medan

magnetik yang ditimbulkan saat penghantar dialiri arus listrik. Medan magnetik
yang timbul akibat adanya arus listrik inilah yang disebut medan magnetik
Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

induksi. Medan magnetik induksi disimbolkan dengan huruf B dengan satuan


weber/m2 atau Tesla. Medan magnetik merupakan besaran vektor. Arah
medan magnetik induksi dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah
tangan kanan seperti gambar di bawah ini:
Pemagnetan suatu bahan oleh
medan

magnet

Induksi

magnetik

sebagai

luar

timbulnya

disebut

sering

induksi.

didefinisikan

medan

magnetik

akibat arus listrik yang mengalir dalam


suatu penghantar. Oersted menemukan
bahwa arus listrik menghasilkan medan
magnetik. Selanjutnya, secara teoritis
Laplace (1749 - 1827) menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi
magnetik di sekitar arus listrik:
a. berbanding lurus dengan kuat arus listrik,
b. berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar,
c. berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik dari kawat penghantar
tersebut,
d. arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui arus
listrik.

Pada tahun 1820 oleh Biot (1774 - 1862) teori tersebut disempurnakan
dengan perhitungan yang didasarkan pada rumus Ampere (1775 - 1836) yang
dinyatakan dalam persamaan: dB = k

I .dl. sin
; k = 0 = 10 7 Wb / Am
2
4
r

; Induksi Magnet Oleh Kawat Lurus Berarus (Magnetic Induction by


Straight wire Carrying Current)
Perhatikan gambar!
Induksi magnet di sekitar kawat lurus
panjang sebanding dengan kuat arus I dan
berbanding

terbalik

dengan

jaraknya

Konstanta pembandingnya adalah

0
2

a.

. Jadi,

besar induksi magnetik di sekitar kawat


penghantar lurus berarus adalah :

Bp =

0 I
2a

Keterangan :
Bp = induksi magnet di titik P (Wb/m2 = Tesla)
I= kuat arus listrik (A)
a = jarak titik P ke kawat (m)
0 = permiabilitas hampa (4.10-7 Wb/Am)
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang
sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orangorang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka.
(QS. Al Hajj: 35)

Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

; Induksi Magnet Oleh Kawat Melingkar Berarus (Magnetic Induction


by Circular Wire Carrying Current)
Perhatikan Gambar!
Untuk menyederhanakan/memudahkan penentuan
medan magnetik di tengah kawat melingkar, kita
ambil sebuah potongan kecil (elemen dL) dari
kawat tersebut. Perhatikan gambar di samping!
Gambar menunjukkan kawat yang melingkar
dengan jari-jari r. Arah medan magnetiknya dapat
ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan
kanan, dengan menganggap potongan kawat
tersebut sebagai kawat lurus. Dengan demikian,
besar medan magnetik tiap elemen adalah:

dB =

0 I
dl .
4 r 2

Medan magnetik total pada arus

melingkar dapat ditentukan dengan mengintegralkan seluruh elemen pada


kawat.
Medan
magnetik
total
pada
arus
melingkar
dirumuskan:

0 I

dB = 4 . r dl

; dl = keliling lingkaran = 2 r

Sehingga:

B=

0 I .2r 0 .I
.
=
4 r 2
2r

. Persamaan ini menyatakan induksi magnet

di pusat lingkaran berarus listrik dan berjari-jari r. Jika terdapat N lilitan kawat
melingkar, maka induksi magnet di tengah-tengahnya dapat ditentukan oleh:

B=

0 .I
2r

ASYIIK.... SOAL
1. Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 15 cm dari pusat sebuah penghantar lurus yang
berarus listrik 45 A !
2. What is the magnetic induction at distance 0f 5 cm from the cener of straight wire cerrying 3 A
current ?
3. Perhatikan gambar!
Dua kawat lurus panjang berarus listrik sejajar dengan jarak 15 cm.
Kuat arusnya searah dengan besar IA = 10 A dan IB = 15 A.
Tentukan induksi magnet di suatu titik C yang berada diantara
kedua kawat berjarak 5 cm dari kawat IA.

4. Dua kawat lurus panjang A dan B berjarak 10 cm satu sama lain. Keduanya dialiri arus sebesar
IA = 2 A dan IB = 3 A. Tentukan :
a. Induksi magnet di titik tengah antara kedua kawat,
b. letak titik yang induksi magnetnya nol!
5. Tentukanlah besarnya medan magnetik di pusat lingkaran berarus 2 ampere, jika jari-jari
lingkaran 8 cm!
6. Magnetic induction at the center of circular wire carrying current is 2.10-5 T. If the current on the
wire is 7,5 A and consists os 4 windings, calculate the radius of the wire!
7. Sebuah kumparan kawat melingkar berjari-jari 10 cm memiliki 40 lilitan. Jika arus listrik yang
mengalir dalam kumparan tersebut 8 A, berapakah induksi magnetik yang terjadi di pusat
kumparan?
8. Sebuah kumparan melingkar datar memiliki 18 lilitan dan jari-jari 6 cm. Berapakah arus listrik
yang harus dialirkan melalui kumparan tersebut untuk menghasilkan induksi magnetik sebesar
4 10-4 T di pusatnya?

Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

; Induksi Magnet pada Solenoida (Magnetic Induction in Solenoid)


Perhatikan gambar!

Solenoida
didefinisikan
sebagai
sebuah
kumparan dari kawat yang diameternya sangat
kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus
listrik, kumparan ini akan menjadi magnet
listrik. Solenoide yang digulung rapat dapat
dianggap sebagai sederetan kawat melingkar
beraturan yang ditempatkan berdampingan
serta membawa arus yang sama. Solenoide ini
menghasilkan medan magnetik seragam di dalamnya. Adapun ujungujung
solenoide memiliki sifat kemagnetan, dan berfungsi sebagai kutub-kutub
magnetik. Penentuan kutub magnetik dari solenoide dapat menggunakan
kaidah tangan kanan.
) medan magnet pada titik yang berada di pusat sumbu solenoida :

B=
)

0 .I
l

medan magnet pada ujung-ujung solenoida:

B=

0 .I
2l

; Induksi Magnet pada Toroida (Magnetic Induction on the Toroid)


Perhatikan gambar!
a

Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga


berbentuk lingkaran dinamakan toroida, seperti yang
terlihat pada gambar. Induksi magnetik tetap berada di
dalam toroida, dan besarnya dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut: B =

0 .I
N
2 a

ASYIIK.... SOAL
1. Suatu solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika solenoida dialiri
arus 0,5 A, tentukan induksi magnetik: a. di pusat solenoida, b. di ujung solenoida!
2. Sebuah solenoida jari-jarinya 2 mm dan panjangnya 50 cm memiliki 400 lilitan. Jika dialiri arus 2 A
maka tentukan induksi magnet di titik tengah dan ujung suatu solenoida!
3. Kuat arus 5 A dialirkan pada solenoida yang memiliki kerapatan lilitan 1000 lilitan/m. Tentukan
kuat medan magnet di titik tengah dan ujung suatu solenoida?
4. Sebuah toroida berjari-jari 20 cm dialiri arus sebesar 0,8 A. Jika toroida mempunyai 50 lilitan,
tentukan induksi magnetik pada toroida!
5. Sebuah toroida memiliki jari-jari 40 cm. Arus listrik sebesar 1,2 A dialirkan ke dalam kumparan
tersebut dan menimbulkan induksi magnetik sebesar 18.10- 6 T. Berapakah jumlah lilitan pada
toroida tersebut?
6. A toroid with the effective radius of 0,3 m is flown by 0,9 A electric current. If the magnetic induction
on toroids axis is 6.10-5 T. What is the winding number of the toroid ?

Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan,
dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan
kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari
bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka.
Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah
sebagai orang yang sangat pembohong."( H.R. Muttafaq Alaihi)

Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

B. GAYA LORENTZ

Pernahkah kamu mengamati bagaimana kipas angin atau motor listrik


bekerja? Pasti ga pernah......
Gaya magnetik atau gaya lorentz adalah gaya yang timbul pada
penghantar berarus atau muatan yang bergerak dalam medan magnetik.
; Kawat Berarus dalam Medan Magnet
Pada setiap kawat berarus yang
diletakkan
dalam
daerah
bermedan
magnet maka kawat tersebut akan
merasakan gaya magnet. Gaya magnet
atau gaya Lorentz merupakan besaran
vektor. Arahnya dapat menggunakan
kaedah tangan kanan. Ibu jari sebagai
arah I, empat jari lain sebagai arah B dan
arah gaya Lorentz sesuai dengan arah
telapak. Besarnya gaya Lorentz sebanding
dengan kuat arus I, induksi magnet B dan
panjang kawat l. Jika B membentuk sudut
terhadap I akan memenuhi persamaan
berikut:
F = B I l sin
dengan : F = gaya Lorentz (N)
B = induksi magnet (wb/m2)
I = kuat arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
= sudut antara B dengan I
; Kawat sejajar berarus
Di

sekitar
kawat
berarus timbul
induksi magnet.
Apa yang akan
terjadi
jika
kawat berarus
lain didekatkan
kawat pertama?
Keadaan
ini
berarti ada dua
kawat sejajar.
Kawat
kedua
berada
dalam
induksi magnet kawat pertama, sehingga akan terjadi gaya Lorentz. Begitu
juga pada kawat kedua akan menimbulkan gaya Lorentz pada kawat
pertama. Gaya itu sama besar dan memenuhi persamaan berikut:
F21 = I2 l B1

B1 =

0 I1
2a

F21 = F12= I2 l.

0 I1
2a

Modul Fisika XII Semester Ganjil

.Secara umum :

F 0 I1 I 2
=
l
2a
MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

; Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak


Muatan bergerak dapat disamakan dengan arus
listrik. Berarti saat ada muatan bergerak dalam
medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz.
Arus listrik adalah muatan yang bergerak dan
muatan yang dimaksud adalah muatan positif.
Gaya Lorentz yang dirasakan muatan positif
dapat ditentukan dengan kaedah tangan kanan.
Perhatikan Gambar. Ibu jari menunjukkan arah
v, 4 jari lain menjadi arah B dan telapak arah
gaya Lorentz. Bagaimana dengan muatan negatif
? Coba kalian pikirkan ! Gaya Lorentz yang
dirasakan oleh
muatan bergerak tersebut
memenuhi persamaan berikut:
F = q v B sin
dengan : F = gaya Lorentz (N)
q = muatan (C)
v = kecepatan muatan (m/s)
B = induksi magnet (wb/m2)
= sudut antara v dan B
Pengaruh Nilai
Perhatikan nilai gaya Lorent pada muatan yang bergerak. F = qvBsin . Nilai ini
memiliki tiga kemungkinan. Perhatikan ketiga kemungkinan tersebut.
(a) Nilai = 0.
Nilai = 0 terjadi jika v sejajar B akibatnya nilai F = 0. Karena tidak
dipengaruhi gaya maka muatannya akan bergerak lurus beraturan (GLB).
(b) Nilai = 90O.
Nilai = 90O terjadi jika v tegak lurus B. Nilai F = q v B dan selalu tegak lurus
dengan v. Keadaan ini menyebabkan akan terjadi gerak melingkar beraturan
(GMB). Jari-jarinya memenuhi persamaan berikut. Coba kalian pikirkan dari
manakah dapat diperoleh:
R=

mv
Bq

(c) Nilai 0 < < 90O.


Nilai kemungkinan ketiga ini dapat menyebabkan terjadi perpaduan gerak
GLB dan GMB dan terjadi gerak helix.

Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

ASYIIK SOAL......
1. Sebuah kawat yang dialiri arus 3 A berada dalam medan magnet 0,5 tesla yang membentuk
sudut 300. Berapakah besar gaya Lorentz yang dirasakan kawat tersebut sepanjang 5 cm?
2. Suatu kawat berarus listrik 10 A dengan arah ke atas berada dalam medan magnetik 0,5 T
dengan membentuk sudut 30o terhadap kawat. Jika panjang kawat 5 meter, tentukan besarnya
gaya Lorentz yang dialami kawat!
3. Diketahui dua buah kawat sejajar dialiri arus IA = 2 A dan IB = 6 A dengan arah berlawanan
dan berjarak 8 cm. Tentukan gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat IB sepanjang 20 cm
karena pengaruh IA!
4. Dua kawat sejajar lurus panjang berjarak 20 cm satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus masingmasing I1 = 10A dan I2 = 20 A dengan arah berlawanan. Tentukan arah dan besar gaya Lorentz
yang dialami kawat I2 sepanjang 50 cm!
5. Dua kawat lurus yang panjangnya 2 m berjarak 1 m satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus
yang sama besar dan arahnya berlawanan. Jika gaya yang timbul pada kawat 1,5 10-7 N/m,
tentukan kuat arus yang mengalir pada kedua kawat tersebut!
6. Sebuah partikel bermuatan +5.10-6 C bergerak membentuk sudut 300 terhadap medan magnet
homogen 0,5 Wb/m2 dan kecepatan partikel 4.105 m/s maka tentukan gaya Lorentz yang
bekerja pada partikel!
7. Suatu muatan bermassa 9,2 10-38 kg bergerak memotong secara tegak lurus medan magnetik 2
tesla. Jika muatan sebesar 3,2 10-9 C dan jari-jari lintasannya 2 cm, tentukan kecepatan
muatan tersebut!

UJI KOMPETENSI MEDAN MAGNET


A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Besar kuat medan magnetik di suatu titik yang letaknya sejauh r dari suatu penghantar lurus
yang dialiri arus I adalah sebanding dengan ....
a. I
b. Ri
c. r/I
d. I/r
e. I/Rr
2. Arus listrik mengalir di sepanjang kawat listrik tegangan tinggi dari Selatan ke Utara. Arah
medan magnetik yang diakibatkan arus listrik di atas kawat tersebut adalah .
a. Tenggara b. Barat
c. Timur
d. Utara
e. Selatan
3. Sebuah kawat berbentuk lingkaran dengan jari-jari R dialiri arus listrik I ,besarnya kuat
medan magnetik pada pusat lingkaran adalah .
a. tidak tergantung pada R
d. berbanding lurus dengan R
b. sebanding dengan R 2
e. berbanding terbalik dengan R 2
c. berbanding terbalik dengan R

4. Dari hasil pengukuran diketahui besar induksi magnetik di ujung suatu solenoida adalah 1,8
10-3 T. Maka besar induksi magnetik di pusat solenoida adalah ... .
c. 1,8 10-3 T
e. 3,6 10-3 T
a. 0,9 10-3 T
d. 2,4 10-3 T
b. 1,2 10-3 T
5. Suatu solenoida yang terdiri dari 1.200 lilitan kawat dialiri arus 20 A. Apabila induksi
magnetik di pusat solenoida 4 10-2 T, maka panjang solenoida tersebut adalah ... .
a. 48 cm
b. 36 cm
c. 30 cm
d. 24 cm
e. 20 cm
6. Sebuah toroida dengan jari-jari 20 cm dialiri arus 5 A. Jika induksi magnetik yang timbul
pada sumbu toroida tersebut adalah 1,8 10-4 T, maka jumlah lilitan toroida adalah ... .
a. 9
b. 18
c. 24
d. 36
e. 62
7. Sebuah partikel bermuatan q = 2,5 10-8 C yang massanya m = 0,5 gram bergerak
dengan kecepatan v = 6 104 m/s, menembus tegak lurus medan magnet homogen. Apabila
partikel tetap bergerak dengan arah horizontal, maka besar medan magnetik tersebut
adalah ... .
a. 1,27 T
b. 2,27 T
c. 3,00 T
d. 3,07 T
e. 3,27 T
8. Dua kawat sejajar yang masing-masing dialiri arus listrik sama besar terjadi gaya yang
besarnya 2 10-7 N. Jika jarak antara kedua kawat adalah 1 m, maka arus listrik yang
mengalir dalam setiap kawat adalah ... .
a. 2 A
b. 1 A
c. 0,5 A
d. 0,25 A
e. 0,125 A

Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Bab 5 Medan Magnet (Magnetic Field)

9. Sebuah partikel dengan muatan sebesar 1C bergerak membentuk sudut 30 terhadap medan
magnet homogen B = 10-4 tesla yang mempengaruhinya. Kecepatan partikel tersebut
2000 m/s, maka gaya Lorentz yang dialaminya adalah ....
c. 4 x 10-6 N
d. 10-7 N
e. 10-8 N
a. nol
b. 2 x 10-6 N
10. Bila I1 = I3 = 4A dan I2 = 3A, maka besar gaya Lorentz per satuan panjang pada kawat yang
berarus I2 adalah....
a. 8/3 x 105 N/m
b. 105 N/m
c. 1/3 x 105 N/m

d. 104 N/m
e. 2 x 10-4 N/m

B. Jawablah dengan singkat dan benar!


1. Hitunglah besar induksi magnetik sebuah titik yang berada pada jarak 10 cm dari pusat sebuah
penghantar lurus berarus listrik 50 A!
2. Sebuah solenoida mempunyai panjang 1 m dan diameter 10 cm. Solenoida tersebut terdiri atas
200 lilitan dan dialiri arus sebesar 10 A. Tentukan:
a. induksi magnetik di ujung solenoida,
b. induksi magnetik di pusat solenoida!
3. Elektron yang bergerak degan kecepatan 5 104 m/s sejajar dengan kawat yang berarus 10
A. Pada jarak 1 cm dari kawat, tentukan besar gaya yang terjadi!
4. Seutas kawat yang panjangnya 10 m dialiri arus listrik sebesar 50 A. Kawat diletakkan di
dalam medan magnet homogen yang membentuk sudut 300 terhadap kawat. Jika gaya pada
kawat 25 N, tentukan induksi magnetiknya!
5. Dua kawat panjang dan sejajar terpisah sejauh 0,5 m satu sama lain. Kedua kawat tersebut
dialiri arus yang searah masing-masing 10 A dan 30 A. Tentukan gaya yang bekerja pada
kedua kawat per 1 m panjang kawat!

Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)
dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan
(QS. Al-Anbiya:35)

DAFTAR PUSTAKA
Ari Damari, Sri H. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Asmiarto, Didik. 2006. Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA. Yogyakarta : Primagama
Budiyanto, Joko. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depdiknas
Istiyono Edi. 2004. Sains Fisika Untuk Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.
Kanginan M. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga.
Lasmi, Ketut.2004. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung : Yrama Widya.
Supiyanto. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Phibeta.
Siswanto, Sukaryadi. 2009. Kompetensi Fisika Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas
Sunardi, Etsa. 2007. Fisika Bilingual Kelas XII. Bandung : Yrama Widya.
Umar E. Fisika dan Kecakapan Hidup Kelas XII. Jakarta : Ganeca-Exact.
http://fisikaman.co.nr
Disusun oleh:
Iksan Taufik Hidayanto, S.Pd
NIP. 19790702 200501 1 002
Modul Fisika XII Semester Ganjil

MAN Purwokerto 1

Anda mungkin juga menyukai