Anda di halaman 1dari 10

Nama

: Aris Setyawan

No

: 02

Kelas

: LT 2D

APLIKASI DIODA SEBAGAI PENYEARAH


1.

Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave)

Gambar 1. Penyearah setengah gelombang (Half wave)

Sebagai penyearah, dioda berfungsi menyearahkan /merubah tegang input yang AC (bolak-balik) menjadi
DC (searah). Tegangan ac merupakan gelombang sinus bolak-balik, yang akan berganti dari gelombang positif
ke negatif terus menerus. Gambar diatas merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang dengan
menggunakan satu buah dioda. Resistor dipasang sebagai beban rangkaian. Prinsip kerja rangkaian dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a.

Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), dioda dalam kondisi bias maju karena
kaki anoda mendapat tegangan positif. Karena diode dalam kondisi on, maka Arus akan mengalir dari
titik A Dioda R dan kembali ketitik B. karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul
tegangan sebesar

b.

V 0,318 . Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).

Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), dioda dalam kondisi bias mundur
karena kaki anoda mendapat tegangan negatif. Sehingga dioda dalam kondisi off, maka tidak ada arus
yang mengalir . Kondisi menyebakan

V out =0

Tegangan masukan (input) Vs

Tegangan luaran (output) rerata Vdc dan arus luaran rerata Idc

Tegangan luaran (output) efektif VL dan arus luaran efektif IL

2.

Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave)


a. Dengan 2 buah dioda
Penyearah tegangan dengan menggunakan 2 buah dioda memerlukan transformator /trafo yang
mempunyai terminal CT (center Tap/ titik tengah). Dioda akan bekerja secara bergantian.Sehingga tegangan
pada output akan selalu ada. Prinsip kerja rangkaian bias dijelaskan sebagai berikut:
1) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), dioda D 1 dalam kondisi bias maju
karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D 2 dalam kondisi bias mundur (off). Karena
dioda D1 dalam kondisi On, maka arus akan mengalir dari titik A D1 R dan kembali ketitik CT.

V 0,636 .

Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar
Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).
Gambar 2. Penyearah gelombang penuh (Full wave) dengan 2 buah dioda

1)

2)

2) Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), dioda D 2 dalam kondisi bias maju
karena kaki anoda mendapat tegangan Positif dan D2 dalam kondisi bias maju (on). Karena dioda
D2 dalam kondisi on, maka arus akan mengalir dari titik B D 2 R dan kembali ketitik CT.
Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar

V 0,636 .

Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).


3) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), dioda D 1 dalam kondisi bias maju
karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D 2 dalam kondisi bias mundur (off). Karena
diode D1 dalam kondisi on, maka arus akan mengalir dari titik A D 1 R dan kembali ketitik CT.

Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar

V 0,636 .

Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).


4) Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), dioda D 2 dalam kondisi bias
mundur karena kaki anoda mendapat tegangan negative (off) dan D2 dalam kondisi bias maju (on).
Karena diode D2 dalam kondisi On, maka arus akan mengalir dari titik B D 2 R dan kembali
ketitik CT. Karena arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar

V 0,636 . Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output (Vout).

Tegangan masukan (input), Vs.

V s=V m sin t

Tegangan luaran (output) rerata, Vdc dan arus luaran rerata, Idc :

V dc =

b.

Vm
=0 ,318 Vm

I dc=

0 , 318

Dengan 4 buah dioda (bridge /jembatan)


Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah dioda sama dengan penyearah gelombang penuh
menggunakan 2 buah dioda, hanya pada penyearah sistem bridge ini transformator yang digunakan
tidak harus CT. Dioda akan bekerja secara berpasangan, jika D1 & D3 On, D2 & D3 off, begitu juga
sebaliknya.
1) Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), dioda D 1 & D3 dalam
kondisi bias maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif dan D 2 & D3 dalam
kondisi bias mundur (off). Karena diode D 1 & D3 dalam kondisi on, maka arus akan
mengalir dari titik A D1 R- D3 dan kembali ketitik B. Karena arus mengalir melewati
R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar

V 0,636

. Tegangan yang timbul

pada R merupakan tegangan output (Vout).


Gambar 3. Penyearah gelombang penuh (Full Wave ) sistem Jembatan

1)
2) Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), dioda D 2 & D4 dalam
kondisi bias maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif (on) dan D 1 & D3 dalam
kondisi bias mundur (off). Karena diode D 2 & D4 dalam kondisi on, maka arus akan
mengalir dari titik B D2 R- D4 dan kembali ketitik A. Karena arus mengalir melewati
R, maka pada R akan timbul tegangan sebesar
pada R merupakan tegangan output (Vout).

V 0,636 . Tegangan yang timbul

2)

Tegangan luaran rerata (Vdc) dan arus rerata (Idc)

Tegangan luaran efektif ( VL) dan arus efektif (IL)

Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka
dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Penyearah gelombang penuh (Full Wave ) sistem Jembatan dengan Penapis Kapasitor
Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses
penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah
gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat diformulasikan sebagai
berikut :

Kemudian untuk nilai riple tegangan yag ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

3.

Penyearah Setengah Gelombang 3 Fasa


Gambar 5 (a) merupakan rangkaian penyearah setengah gelombang tiga-fasa hubungan bintang dengan
beban resistif (R),sedangkan Gambar 5 (b) merupakan bentuk gelombang hasil penyearahan. Gambar 5 (b)
dapat dilihat perbedaan antar fasa VR, VY dan VB masing-masing sebesar

2 /3

(atau

120o ). Dioda

pada setiap fasa akan konduksi (ON) selama perode tegangan pada fasa tersebut lebih tinggi daripada dua fasa
yang lainnya. Proses penyearahan dari rangkaian penyearah setengah gelombang tiga-fasa ini dapat ditinjau dari
salah satu fasa dari Gambar 5 (b), yaitu: fasa R selama periode 0 pada fasa B lebih dahulu ON pada periode 0 periode

. Selama periode 0 -

ini, dioda D

/6 , kemudian dioda D pada fasa R menjadi ON pada

/65 /6 , dilanjutkan dioda D pada fasa Y menjadi ON pada periode

terulang kembali dioda pada fasa R menjadi ON dan seterusnya.

5 /6 , dan

(a)

(b)
Gambar 5. Penyearah Setengah Gelombang 3 Fasa

Dengan bentuk gelombang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gambar 5 (b) dapat ditentukan nilai
tegangan luaran rerata (Vdc), tegangan efektif (VL), dan arus efektif (IS) per fasa yang mengalir sebagai berikut:

I m=V m / R
dimana:
4.

Penyearah Gelombang Penuh 3 Fasa


Gambar 6 (a) merupakan rangkaian penyearah gelombang penuh tiga-fasa hubungan jembatan dengan
beban resistif (R), sedangkan Gambar 6 (b) merupakan bentuk gelombang hasil penyearahan. Untuk
memudahkan penjelasan proses penyearahan, dioda pada setiap fasa diberi nomor sebagai berikut: fasa R terdiri
dari dioda D1 dan D4, fasa Y terdiri dari dioda D 3 dan D6, dan fasa B terdiri dari dioda D 5 dan D2. Sudut
konduksi setiap dioda sebesar

2 /3 , sehingga urutan kerja dioda adalah 12, 23, 34, 45, 56, dan 61.

(a)

(b)
Gambar 6. Penyearah Gelombang Penuh 3 Fasa

Dengan bentuk gelombang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5 (b) dapat ditentukan
nilai tegangan luaran rerata (Vdc), tegangan efektif (VL), dan arus efektif (Is) per fasa yang mengalir sebagai
berikut:

dimana :

I m=1,73 V m / R

Tabel Penyearah Gelombang

REFERENSI
https://kibogowonto.wordpress.com/2010/10/14/dioda-sebagai-penyearah-rectifier-dioda/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Modul%20Elektronika%20Daya-PPG%202010.pdf
http://electrozone94.blogspot.com/2013/10/penyearah-rectifier.html

Anda mungkin juga menyukai