Review Anatomi
<8
<5
120/<8
25/<5
Low O2 Blood
from Upper Body
ALIRAN DARAH
AORTA
HighO2 Blood to rest of
body
Low O2 Blood to Lungs
High O2 Blood
from Lungs
LEFT
ATRIUM
RIGHT
ATRIUM
Low O2
Blood from
Lower
Body
RIGHT
VENTRICLE
LEFT
VENTRICLE
Valves in the
heart are
one-way
only and
stop blood
running
back from
the
ventricles
into the
atria.
Septum
5
Acquired:
Myocarditis
Rheumatic heart disease
Inherited:
Hypertrophic Cardiomyopathy (HOCM)
Marfans syndrome, etc.
#1
Recurrence in
PJB :
6-8/1000 kelahiran hidup
8 bentuk terbanyak (85%) :
VSD, ASD, PDA, PS, AS, TF, TGA
Kakak PJB : adik kemungkinan 3-4 kali lebih banyak
Meninggal : - 30% dalam bulan pertama
(kel. jantung kompleks)
- 10% sebelum usia 1 tahun
PJD :
Neonatus : virus Echo, virus Influensa
5 - 15 tahun : DR
Types
Congenital Heart Disease
Acquired Heart Disease
VSD
30.5%
ASD
9.8%
PDA
9.7%
PS
6.9%
Coarctation of aorta
6.8%
AS
6.9%
TOF
5.8%
TGA
4.2%
Truncus
2.2%
TA
1.3%
A Cyanotic
Increased in pulmonary
blood flow
1. ASD
2. VSD
3. AVC
4. PDA
Acyanotic CHD
HVKa
- DSA
- APDVP
- Sind.Eisenmenger
HVKi/HBV
- DSV
- DAP
- DSAV
HVBV
- SP
- SM
- Ko Ao (bayi)
- SA
- Ko Ao
Cyanotic
Decreased pulmonary
blood flow
HVKa
- TAB
- ATDVP
- VKaJKG
HVKi
- Tr A
- TAB+DSV
- Ventrikel
tunggal
HVKa
- TAB+SP
- TA +
hipoplastik
a.pumonalis
- Ventrikel
tunggal + SP
HVBV
Cyanotic CHD
Generalised Blueness (Central Cyanosis)
Occurs in 30% of congenital heart disease
Fallots Tetralogy
Transposition of Great arteries (TGA)
Complete Atrio-Ventricular Septal defects (CAVSD)
Tricuspid Atresia,Aortic/Mitral Atresia
Total Anomalous Pulmonary Venous Drainage (TAPVD)
Pulmonary atresia / intact septum
Double outlet right ventricle (DORV)
Single Ventricle
Anomalous systemic venous drainage
Tetralogi Fallot
Salah satu kelainan jantung
kongenital sianotik
Tetralogy of Fallot
4 defects
Ventricular septal defect
Pulmonary stenosis
Overriding aorta entrance of the aorta is close
to the VSD
Right ventricular hypertrophy
a narrowing (stenosis) at or
just beneath the pulmonary
valve that partially blocks
the flow of blood from the
right side of the heart to the
lungs
25
Signs / Symptoms in
Cyanotic CHD
Cyanosis (central)
Tachycardia
Tachypnoea
Acidosis
Poor capillary refill time
Hypotension
Poor pulses
Clubbing
Kelainan hemodinamik:
- Obstruksi jalan keluar Ventrikel Kanan (SP) & DSV besar pirau
dari VKa ke kiri (right to left shunt), sehingga aliran darah ke paru
<, yang ke tubuh >.
Kelainan hemodinamik:
Kelainan hemodinamik:
Kelainan hemodinamik:
Manifestasi Klinik:
- Stenosis infundibular makin lama makin berat, sehingga pada
sebagian pasien sianosis baru tampak setelah beberapa
minggu bahkan beberapa bulan setelah lahir, berarti : SP
makin berat.
Pada bayi usia 2-6 bln dpt terjadi :
-serangan sianotik
-Bayi tampak biru, pucat, nafas kussmaul, bila tidak segera ditolong
akan terjadi : penurunan kesadaran, kejang, meninggal
Differential Diagnosis
of Cyanotic CHD
Respiratory Distress Syndrome
Persistent Foetal Circulation
Methaemoglobinaemia
MURMURS
Systolic
Fallots tetralogy
arteriosus
VSD
stenosis
Pul. / Ao. Stenosis
Regurg.
Truncus arteriosus
DORV
Diastolic
Truncus
Mitral
Pul. / Ao.
None
TGA
Large
Large L to R
shunts
VSD, PDA
TGA (egg on side)
Tricuspid Atresia
Single ventricle
Truncus
Atreriosus
Ebsteins
Small
Fallots tetralogy
(boot shaped)
TAPVDInfradiaphragmati
c
Normal
TGA
Pulmonary Atresia
Manifestasi Klinik:
Manifestasi Klinik:
Pada anak yang lebih besar
Squating (jongkok) : setelah berjalan agak lama, anak akan
berjongkok beberapa saat sebelum berjalan lagi
Sianosis, bangun tidur, menangis, sesudah makan
Kelelahan
Gangguan pertumbuhan
Pemeriksaan Fisik:
-
Pemeriksaan Fisik:
-
Pemeriksaan Fisik:
Serangan Sianotik
Gejala Klinis :
Anak tampak biru
Pernafasan cepat
Gelisah
Kesadaran menurun
Dapat disertai kejang
Pencetus :
Aktivitas meningkat
Menangis
Demam
Buang air besar
Dapat berlangsung 15-30 menit, dapat berhenti sendiri atau
berakhir dengan koma dan kematian
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Penunjang:
Elektrokardiografi
Kadang-kadang normal
Gelombang T positif di V1, disertai deviasi ke kanan dan
hipertrofi ventrikel kanan
Gelombang P tinggi (P pulmonal) di hantaran II
Terdapatnya gelombang Q di V1 tidak sering; bila ada
perlu dipikirkan adanya transposisi terkoreksi dengan stenosis
pulmonal, atau stenosis pulmonal berat dengan DSA.
Pemeriksaan Penunjang:
Ekokardiografi
Defek septum ventrikel
Overriding aorta
Aorta besar, a. pulmonalis kecil, katup pulmonal tidak selalu
dapat jelas dilihat, infundibulum sempit.
Dengan teknik Doppler dapat dilihat arus dari Vka ke aorta, &
dapat diperkirakan perbedaan tekanan antara VKa dan a.
Pulmonalis.
Komplikasi
Penderita tetralogi Fallot yang tidak dikoreksi:
Bencana serebrovaskular (cerebrovascular accident)
pada pasien berumur < 5 tahun, terjadi setelah
serangan sianotik, pascakakateterisasi jantung atau
dehidrasi.
Abses otak terjadi pada pasien berusia > 5 tahun,
dengan gejala sakit kepala, muntah - muntah, disertai
gejala neurologik.
Endokarditis infektif dapat terjadi pascabedah rongga
mulut dan tenggorok, seperti manipulasi gigi,
tonsilektomi, dll. Infeksi lokal di kulit, tonsil, &
nasofaring dapat mengakibatkan endokarditis.
Tata laksana:
Tata laksana terhadap pasien dengan tetralogi Fallot:
1.Perawatan medis,
2.Tindakan bedah.
Kedua cara terapi ini harus saling mendukung baik
persiapan prabedah atau perawatan pascabedah.
Tata laksana:
Serangan Sianotik
Hipoksia : Posisi lutut ke dada (knee chest position)
Pemberian oksigen masker 5-8 lpm
Morfin sulfat 0,1 0,2 mg/kgBB SC, IM (mengendurkan
infundibulum)
Bikarbonas natrikus 1 mgEq/kgBB iv (koreksi asidosi)
Transfusi darah (Hb<15 g/dL)
Propanolol (beta blocker)
i.v : 0,1mg/kgBB.
Rumatan : 1mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
Cegah dehidrasi
Koreksi anemia defisiensi besi
Treatment
Surgical treatment may be delayed if infant
unable to tolerate
Palliative treatment can be performed by
shunting the blood from the subclavian
artery to the pulmonary artery
Complete repair is usually done in the 1st
year
Tata laksana:
Tx Bedah :
1.Paliatif :
Menambah aliran darah ke paru
anastomosis ujung -ke - sisi ( end - to - side anastomosis )
a. subklavia dengan a. pulmonalis
proksimal ipsilateral
(prosedur Blalock-Taussig, atau BT shunt)
Prosedur Waterston anastomosis antara aorta asendens
dengan a. pulmonalis kanan.
Prosedur Glenn anastomosis antara vena kava superior
dengan a. pulmonalis kanan.
Tata laksana:
Tx Bedah :
2.Operasi korektif:
Koreksi total dilakukan dengan menutup DSV dan eksisi
infundibulum.
Bising sistolik residual akibat masih terdapatnya
perbedaan tekanan sistolik antara VKa dan a. pulmonalis.
Pada kebanyakan pasien juga terdapat bising diastolik dini di
basis jantung insufisiensi pulmonal.
Perjalanan Penyakit
Tetralogy of Fallot
Natural history
Without surgery
Surgical Approach
Palliative procedures
Balloon dilatation
systemic-pulmonary arterial shunts
Classic Blalock-Taussig shunt
Modified Blalock-Taussig shunt (MBTS)
Central shunt
Sekian
Terima kasih
Selamat belajar