MAKALAH
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Khodijah Uchi, M.Psi
Oleh :
1. Muhammad Hidayat
E92213059
E92213058
E92213060
STUDI HADITS
Studi Hadits
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Khodijah Uchi, M.Psi
Oleh :
1. Muhammad Hidayat
E92213059
E92213058
E92213060
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, hanya berkat rahmat dan
ridlo-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul Tahammul wa
Ada al Hadits ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Keberhasilan dalam penulisan makalah ini tentu saja tak lepas dari bantuan
banyak pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah menyumbangkan segenap pikiran, tenaga, dan waktunya demi
terselesaikannya karya tulis ini.
Ucapan terimakasih ini secara khusus penulis sampaikan kepada pihakpihak berikut ini:
1
Dra. Khodijah Uchi, M.Psi. Selaku dosen yang tidak pernah bosan
membimbing, mengingatkan, dan memotivasi penulis hingga makalah
ini selesai.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
iv
: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
: PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
BAB III
iii
BIOGRAFI PHYTAGORAS
PEMIKIRAN PHYTAGORAS
KAUM PHYTAGOREAN
ANALISIS
: PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1
1
4
4
5
5
7
20
24
25
25
26
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Phytagoras
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Bilangan Phytagoras
11
Gambar 2.4
Teorema Phytagoras
13
Gambar 2.5
18
Gambar 2.6
Orfisisme
21
A.
PENDAHULUAN
membutuhkan
berbagai
macam
pengetahuan.
Seseorang yang telah mempelajari hadits dengan sungguhsungguh dengan cara yang benar memiliki beberapa kode etik
yang harus dia jaga dan dia pelihara, baik ketika masih menjadi
pelajar itu sendiri atau ketika dia sudah mengajarkannya kepada
orang lain kelak. Di dalam ilmu hadits hal ini dikenal dengan
istilah at tahammul wal ada. Di dalam makalah ini akan dibahas
cara perimaaan dan periwayatan hadis yang disebut dengan AtTahammul wa Al-'Ada.
Para ulama hadis telah bersusah payah mengusahakan
adanya ilmu hadis ini, lalu mereka membikin beberapa kaidah
(batasan-batasan) dan berbagai syarat dengan berbagai bentuk
yang cermat dan banyak sekali. Mereka telah mengidentifikasin
anatara 'tahammul hadis' selanjutnya mereka menjadikannya
beberapa tingkatan, dimana bagian satu dengan yang lain
tidaklah sama artinya ada yang lebih kuat, hal itu merupakan
penguat dari mereka untuk memelihara hadis Rasulullah Saw dan
memindahkan dengan baik dari seseorang kepada orang lain.
Disamping itu mereka yakin bahwa cara yang seperi ini adalah
cara yang palingh selamat dan cara yang paling cermat. Untuk
lebih jelasnya dibicarakan dalam makalah ini
B.
RUMUSAN MASALAH.
1.
3.
4.
C.
1.
(
-
-
)
yang
berarti
menanggung
-- --
menyampaikan sesuatu pada orang
yang dikirim kepadanya.
: --
Menyampaikannya.
Bararti ada al-hadits menurut bahasa
adalah menyampaikan hadits.
menerimanya
dari
seorang
guru.
adil
ketika
dibicarkan
dalam
hubungannya
dengan
anak
Indonesia
itu
bisa
membedakan
antara
ulama
berbeda
pendapat
dalam
menetapkan
dianggap
sempurna.
Sedangkan
Yahya
ibn
Main
perawi
dalam
tahammul
hadits
yang
penulis
Islam
Baligh
Yang dimaksud baligh adalah perowi cukup usia ketika ia
Adalah (adil)
Adl merupakan suatu sifat yang melekat, yang berupa
dari
perbuatan-perbuatan
yang
menyebabkan
d.
Dlobit
Dlobit ialah ingatan. seseorang yang meriwayatkan hadits
2)
Al-Sima'
Yakni medengar sendiri dari perkataan gurunya, baik
dengan
cara
hafalannya
didektekan
maupun
mauipun
dari
bukan,
tulisannya.
dan
baik
Sehingga
dari
yang
jumhur
ulama
hadis
bahwa
cara
ini
merupakan
balik
satar.
Jumhur
ulama
membolehkannya
dengan
atas
dasar
sama',
ialah:
maupun
orang
lain,
sedangkan
sang
guru
berdasarkan
qiraah:
atau
riwayat,
baik
dengan
ucapan
atau
tulisan.
Seperti
dia
mengatakan,Aku
ijazahkan
kepada
telah
memberikan
ijazah
kepada
si
fulan),
dan
anba-ana
ijaazatan
( beliau
telah
4. Al-Munaawalah
Yakni seorang guru memberikan hadis atau beberapa hadis
atau sebuah kitab hadis kepada muridnya untu diriwayatkan.
Al-Munawalah ada dua macam :
a.
meriwayatkan
dengan
seperti
ini,
dan
a.
Kitabah
yang
disertai
dengan
ijazah,
seperti
perkataan
shahih
karena
kedudukannya
sama
kuat
dengan
memperbolehkan,
memperbolehkannya
jika
dan
diketahui
sebagian
bahwa
yang
tulisan
lain
tersebut
Alamanii
syaikhi
( guruku
telah
memberitahu kepadaku).
7. Al-Washiyyah (mewasiati)
Yaitu : Seorang syaikh mewasiatkan di saat mendekati
ajalnya atau dalam perjalanan, sebuah kitab yang ia wasiatkan
kepada sang perawi.
Ketika
menyampaikan
riwayat
dengan
wasiat
ini
perawi
kemudian
menyebutkan
Wa Dari
sanad
beberapa
dan
proses
sebagai
berikut.
Bahwa
ketika
perowi
mau
hadits y1) Jika proses tahamul dengan cara mendengarkan, maka bentuk
periwayatannyaadalah:
,,,
Menurut al-Qodhi Iyyat boleh saja perowi menggunakan kata:
,,, , , ,
2) Jika proses tahamul itu dengan menggunakan Qiroah, maka
rowi yang meriwayatkan harus menggunakan kata
, , ,
3) Ketika proses tahamul menggunakan ijazah maka bentuk
redaksi penyampaiannya adalah
,
4) Ketika prosesnya munawalah, maka redaksi yang digunakan
adalah
, ,
5) Ketika proses tahamul dengan kitabah (penulisan), maka
redaksi yang digunakan adalah:
, , ,
, ,
7) Ketika proses tahamul menggunakan metode wasiat, maka
redaksi penyampaian menggunakan kata:
, ,
kata:[8]
, a
ng dia hafal atau yang terdapat dalam sebuah kitab ya
D.
KESIMPULAN
Dalam menerim hadits tidak disyaratkan seorang harus
muslim
dan
baligh.
Namun
ketika
menyampaikannya,
Bentuknya bisa
Al-MKitabah,
yaitu
seorang
guru
menulis
hadis
untuk
E.
PENUTUP.
Dari makalah yang kami bahas di atas mungkin banyak
sekali terhadap kesalahan dan kekurangan baik itu di segi
tulisan, kalimat dan bahasa. Oleh sebab itu mohon kritikan dan
sarannya yang bersifat membangun agar pembuatan makalah
selanjutnya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
-http//ulumul hadits//com
RINGKASAN
Ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan At-tahamul
adalah mengambil atau menerima hadits dari seorang guru
dengan
salah
satu
cara
tertentu.
Al-ada al-Hadist
Al-Ada
secara
etimologis
berarti
syarat-syarat
bagi
seseorang
diperbolehkan
untuk
Dhobit.
b.
Berakal sempurna.
c.
Tamyiz.
Sementara itu, untuk mencapai tingkat adalah seseorang harus
memenuhi empat syarat yaitu:a.Islam.
b.
Baliq.
c.
Adil.
d.
dhobit
Metode mempelajari/menerima Hadis yang dipakai oleh para
ulama adalah:2
1.
As-Sima,
yaitu
guru
membaca
hadis
didepan
para
dbaca
oleh
muridnya.
Istilah
yang
dipakai
adalah
akhbarana.
3.
Al-Kitabah,
yaitu
seorang
guru
menulis
hadis
untuk
hadis
dalam
kitab
tertentu
adalah
hasil