OLEH :
(KA11 / 11030234006)
2. Minhatun Nafisah
(KA11 / 11030234009)
(KA11 / 11030234017)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini berjudul logam nikel
didalam metabolisme tubuh.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya ada banyak pihak yang turut
membantu dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Leny Yuanita, M.Kes , selaku dosen pengampu mata kuliah
Bioanorganik.
2. Teman-teman yang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logam berat merupakan unsur yang mempunyai massa jenis lebih besar
dari 5 g/cm3. Logam berat dibagi menjadi dua jenis yakni logam berat essensial
dan non essensial. Logam berat esensial adalah logam yang keberadaannya
dalam jumlah tertentu yang sangat dibutuhkan oleh organisme tetapi dalam
jumlah yang tertentu, contohnya adalah Ni. Logam berat non essensial adalah
logam yang keberadaanya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau
bahkan dapat bersiat racun seperti Hg dan Cd.
Logam-logam yang bermanfaat dalam jumlah kecil salah satunya adalah
Nikel atau Ni. Logam Ni dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah 10 mg. Nikel
dapat diperoleh dari sayuran kacang-kacangan,bayam,kubis dan selada.
Kandungan nikel yang diserap dalam tubuh berlebih akan menyebabkan
gangguan pernafasan, asma, sakit perut, kidney (kadar protein berlebih dalam
urin), kanker, dan gangguan kehamilan. Gangguan dari efek logam nikel yang
paling sering adalah alergi. Kira-kira 10-20% dari populasi menunjukkan reaksi
alergi terhadap nikel. Dari beberapa orang yang mengalami alergi menunjukkan
adanya gangguan pada kulit di sekitar kulit yang terkena logam nikel. Gangguan
yang lebih berbahaya terhadap logam nikel adalah bronchitis kronik gangguan
fungsi paru-paru dan kanker hati.
Sejumlah nikel dapat dilepaskan ke dalam tubuh dari makanan atau air
yang prirono atau salah satu yang telah terkontaminasi sebagai perkolasi panci
mendidih. Secara khusus, wadah stainless steel nikel dapat menutupi makanan
dengan menggunakan makanan yang asam dan suhu fermentasi. Makanan yang
merupakan sumber alami dari nikel adalah kelapa, batu-buah-buahan, kedelai
dan gandum, serta tiram atau salmon yang menumpuk nikel dari air yang
terkontaminasi.
Nikel diketahui memiliki peranan penting dalam fungsi biologis dalam
metabolisme tubuh. Hal ini diketahui bahwa enzim urease mengandung nikel.
Logam nikel dalam tubuh membentuk senyawa kompleks. Senyawa kompleks
tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Peran senyawa kompleks logam
yang diterapkan dalam fungsi biologis dalam tubuh merupakan contoh aplikasi
dalam kimia bioanorganik. Oleh karena itu makalah ini ditulis bertujuan untuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nikel
Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam mineral yang
disebutnya kupfernickel (nikolit). Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel
periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat
tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan
dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang
keras. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless
steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok dan peralatan
memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
Nikel merupakan komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan
menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya.
Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 525%. Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan
Sudbury Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan
nikel. Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, dan
Indonesia.
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi.
Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor
yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam
besi-kobal yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
Tabel 1 Sifat Fisika Logam Nikel
Nomor atom
28
58,71 g/mol
Massa atom
1,8
Elektronegativitas menurut Pauling
8,9 g/cm3 pada 20 C
Kepadatan
1453 C
Titik lebur
2913 C
Titik didih
Radius Vanderwaals
Radius ionic
Isotop
0,124 nm
0,069 nm (+2) ; 0,06 nm (+3 )
10
735 kJ/mol
Energi ionisasi pertama
Energi ionisasi kedua
Energi ionisasi ketiga
1753 kJ/mol
3387 kJ/mol
-0,25 V
Potensial standard
2.2 Metabolisme nikel
Logam Nikel terdapat dalam beberapa enzim. Ada enam enzim yang
ditemukan sejauh ini yaitu urease, Ni-Fe hidrogenase, metil koenzim M
reductase, CO dehydrogenase, asetil koenzim A dan NiSOD (Ni Superoksida
dismutase). Berikut masing-masing penjelasan dari enzim.
a. Urease
Sifat dan fungsi enzim urease
Urease adalah sebuah protein yang ditemukan dalam bakteri, kapang,
dan beberapa tanaman tingkat tinggi. Karakteristiknya yaitu pH optimum 7,4
suhu optimum 60C dengan spesifikasi enzimatis: urea dan hidroksi urea.
Aktivitas urease menjadi sangat tidak aktif apabila dipanaskan selama 24 jam
sehingga suhu mencapai 105 C. Berat molekul enzim urease sebesar
483.000, tempat aktifnya metal : nikel (II), spesifik enzim : urea dan
Hydroxyurea, Inhibitor : Logam berat (Pb - & Pb2+). Suhu 10oC akan
mempercepat reaksi dua kali atau tiga kali lebih cepat. Urease ditemukan
terutama dalam kuantitas besar pada jackbean, kedelai, biji tanaman, pada
beberapa jaringan hewan dan pencernaan mikroorganisme. Urease juga
ditemukan pada berbagai macam organisme seperti bakteri, jamur, dan
tumbuhan tinggi. Urease pada lingkungan berperan dalam jalur sistem
transportasi nitrogen. Peran utama urease adalah menyediakan energi internal
dan eksternal bagi organisme untuk menggunakan urea atau hidroksiurea
sebagai sumber N. Enzim urease (urea amidohydrolase) merupakan enzim
yang menghidrolisis urea menjadi CO2 dan NH3. Reaksinya sebagai berikut:
Beberapa tanaman memanfaatkan urease untuk keperluan yang sama.
Urease penting dalam sejarah enzimologi sebagai enzim pertama yang
dimurnikan dan dikristalkan. Sebuah urease luar biasa ditemukan dalam
Helicobacter pylori , yang menggabungkan empat dari enam-subunit enzim
biasa dalam majelis tetrahedral keseluruhan 24 subunit ( 12 12). Inimolekul perakitan supra diperkirakan memberikan stabilitas tambahan untuk
Rhodobacter
eutropha,
Rhodobacter
capsulatus,
dan
Streptomyces
Gambar 8 NiSOD
Ni-terikat pada NiSOD (PDB ID: 1q0m). Molekul-molekul kuning atau
merah merupakan sulfat, molekul abu-abu atau merah merupakan asam
asetat, dan bola hijau mewakili ion nikel terikat oleh wilayah nikel-hook.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Logam nikel berperanan penting dalam biologis mikroorganisme dan
tumbuhan. Hal ini dibuktikan bahwa dalam urease (enzim yang berperan dalam
hidrolisis urea) mengandung nikel dan terdapat juga dibeberapa enzim yang lain.
Ada enam enzim yang ditemukan sejauh ini yaitu urease, Ni-Fe hidrogenase,
metil koenzim M reductase, CO dehydrogenase, asetil koenzim A dan NiSOD
(Ni Superoksida dismutase).
JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah empat grup pada enzim Ni-Fe Hidrogenase berbeda?
Jawab: Ya. Karena pada setiap grup Ni-Fe hidrogenase terletak pada organisme
yang berbeda-beda sehingga logam mengikat jumlah asam amino yang berbedabeda.
2. Apa yang dimaksud dengan Nikel-hook?
Jawab: Nikel-hook adalah Nikel pada sisi aktif enzim NiSOD yang memiliki
struktur (His-Cys-X-X-Pro-Cys-Gly-X-Tyr).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.Nikel(Ni):
Fakta,Sifat,Kegunaan
dan
Efek
Kesehatannya.
Molecular
Playground
Nickel
Superoxide
Dismutase.
http://proteopedia.org/wiki/index.php/Molecular_Playground/Nickel_Supe
roxide_Dismutase. diakses 13 November 2014
Anonim. 2014. Enzim Urease. http://kickfahmi.blogspot.com/2013/12/enzimurease.html. diakses 15 November 2014
Kaim,Wolfgang,dkk.. Bioinorganic Chemistry: Inorganic Elements in The
Chemistry of Life Second Edition. United Kingdom : John Wiley & Sons.
Khuntari,Wiwit.2012..Nikel.
http://akuwewete.blogspot.com.
Diakses
12
November 2014
Muarip, Samsul.2012.Kompleks Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) dalam Tubuh.
http://al-chemi.blogspot.com. Diakses 12 November 2014