Anda di halaman 1dari 58

Sekretariat PROPER

Kementerian Lingkungan Hidup


2012

PROPER 2012

Kriteria PROPER 2012

MEKANISME PENILAIAN PROPER


X

BOBOT

=
N
I
L
A
I

S
C
O
R
E

EMAS
Passing Grade

HIJAU
Passing Grade

Best Practices ; Best Available Technology;


Best Corporate Social Responsibility

Pengendalian Pencemaran Laut


Pengelolaan Limbah B3
Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian Pencemaran Air
Pelaksanaan AMDAL

TAAT

BIRU

TIDAK TAAT

MERAH

TANPA UPAYA

HITAM

Aspek Penaatan

Sekretariat PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup
2012
PROPER 2012

Kriteria Penilaian
Pengendalian
Pencemaran Air

Parameter
Air Limbah
Titik Penaatan
(Jumlah
Outlet)

Pemenuhan
BMAL

Pengendalian
Pencemaran Air
Data Primer
KLH

Pelaporan
Kualitas,
Debit,
Kap.Prod

Persyaratan
Teknis
IPAL

Ketaatan
perizinan

Implementasi Peraturan
PEM
KEPMEN LH No. 51 th 1995
(BMAL Kegiatan Industri)

PERMENLH No. 19 th 2010


(BMAL Kegiatan Migas)

PERMEN LH No. 08 th
2009 (BMAL
Pembangkit Termal)

PERMENLH No. 13 th 2007


(Persyaratan Injeksi Air
Terproduksi Migas)

KEPMEN LH No. 112 th


2003 (BMAL Domestik)
KEPMEN LH No. 113 th 2003
(BMAL Batubara)

PP No.82 / 2001
tentang
Pengendalian
Pencemaran Air

KEPMEN LH No. 202 th 2004


(BMAL Tembaga & Emas)
PERMENLH No. 12 th
2008 (Tatacara perijinan
Pembuangan air limbah
ke alut
PERMENLH No. 4 th 2006
(BMAL Timah)

PERMENLH No. 9 th 2006


(BMAL Nikel)

Biru
1. Memiliki SK
Kelayakan
Lingkungan atau
Rekomendasi dari
Instansi yang
berwenang berkaitan
dengan Dokumen
Lngkungan (AMDAL /
UKL UPL/SPPL dan
DPL)
2. Melaksanakan
ketentuan:
SK kelayakan
lingkungan
ANDAL/UKL/UPL
3. Melaporkan
pelaksanaan RKL RPL

Merah
1. Tidak
Melaksanakan
ketentuan
dalam :
a. SK
Kelayakan
Lingkungan
b. ANDAL, RKL
RPL
c. UKL UPL
2. Tidak
Melaporkan
pelaksanaan
RKL RPL / UKL

Hitam
Tidak Memiliki
AMDAL / UKL
UPL

1. Ketaatan Terhadap Titik Penaatan

Biru

Memantau seluruh titik


penaatan dan /atau air
buangan yang harus
dikelola sesuai dengan
peraturan.

Merah

Hitam

Terdapat titik penaatan


dan /atau air buangan
yang tidak dipantau

2. Ketaatan Terhadap Parameter


Biru
1. Memantau seluruh
parameter yang
dipersyaratkan
sesuai dengan:
a. IPLC (Izin
Pembuangan
Limbah Cair)
b. Izin Pemanfaatan
Air Limbah untuk
aplikasi pada
tanah
c. Baku Mutu
Nasional atau
Provinsi
2. Ketaatan diukur
berdasarkan
peraturan/persyar

Hitam
Merah
Terdapat
parameter yang
tidak diukur sesuai
persyaratan baku
mutu yang
dipersyaratkan
sesuai dengan:
a.IPLC
b.Izin Pemanfaatan
(land application)
c.Baku Mutu
Nasional atau
Provinsi

Semua
parameter tidak
di pantau sesuai
dengan:
a.IPLC
b.Izin
Pemanfaatan
(land aplication)
c.Baku Mutu
Nasional atau
Provinsi

3. Ketaatan Terhadap Pelaporan


Biru
Melaporkan data secara lengkap dan
periodik setiap 3 (tiga) bulan sesuai
dengan yang dipersyaratkan > 90%
sebagai berikut:
1.Pemantauan kualitas air limbah
bulanan;
2.Data pemantauan harian parameter
COD dan pH untuk Industri petrokimia;
3.Data pemantauan harian parameter pH
dan TSS atau debit untuk Industri
pertambangan;
4.Produksi bulanan (riil) atau bahan baku;
5.Catatan debit harian air limbah yang
dibuang.

3. Ketaatan Terhadap Pelaporan.lanjutan

M
E
R
A
H

H
I
T
A
M

Melaporkan data sesuai dengan yang dipersyaratkan


antara < 90% sebagai berikut:
1.Pemantauan kualitas air limbah yang dilakukan
setiap bulan
2.Produksi bulanan (riil) atau bahan baku;
3.Catatan debit harian air limbah yang dibuang
4.Data pemantauan harian parameter COD dan pH
untuk jenis industri petrokimia.
5.Data pemantauan harian parameter pH dan debit/TSS
untuk jenis industri pertambangan

A. Tidak melaporkan data sesuai dengan yang


dipersyaratkan
B.
Melaporkan data palsu.

3. Ketaatan Terhadap Pelaporan


tdk
Paramet Ap Me
Ag Se Ok No De
Fe Ma Ap Me
Jml
ada Prose
Jun Jul
Jan
Jun Jul
ada
er
r i
t p t v s
b r r i
data
data ntase
data
20
18 19
14 30 17
13
BOD
169
56 78 25 78 90
x x
89 16
2
14 87.5
9
9 0
4 0 0
0
12
13 14 33 37 35 30 35 36 19
24
40
COD
145
290
250
x 16
1
15 93.75
0
0 0 0 0 0 8 0 0 0
5
0
12
20 14 13 12 11
11 13 16
12
11 11
TSS
145
115
145
130
16
0
16 100
0
0 0 0 5 3
0 8 7
5
7 0
pH
7 8 7 9 7 7 7 7 7 10 9 7 9 6 7 6 16
0
16 100
tdk
Paramet Ap Me
Ag Se Ok No De
Fe Ma Ap Me
Jml
ada Prose
Jun Jul
Jan
Jun Jul
ada
er
r i
t p t v s
b r r i
data
data ntase
data
14
14
17
13
BOD
120 x 90 56 78 x 78 90
x
x x
89 16
5
11 68.75
0
4
0
0
19 23 17
15 26
10
COD
x x x
x 208
x 290 x x
x 16
8
8
50
0 0 0
0 0
0
12
14 13 12
11 13
11 11
TSS
145 x
x 115
x 145 x x
16
0
16 100
0
0 0 5
0 8
7 0
pH
7 8 x 9 7 7 x 7 7 10 x 7 x x 7 6 16
0
16 100
tdk
Melebihi
Baku
Paramet Ap
Me
AgMutu
Se Ok No De
Fe Ma Ap Me
Jml
ada Prose
Jun Jul
Jan
Jun Jul
ada
er
r i
t p t v s
b r r i
data
data ntase
data
14
75
14 16 17
13

4. Ketaatan Terhadap Baku Mutu


Biru

1. Tidak boleh melebihi Debit maksimum


(yang mempersyaratkan debit maksimum)
2. Memenuhi 90 % Konsentrasi dalam satu
periode penilaian setiap titik penaatan
untuk setiap tiap parameter;
3. Memenuhi 100 % Beban Pencemaran
dalam satu periode penilaian setiap titik
penaatan untuk setiap parameter.
4. Untuk data hasil pemantauan KLH
memenuhi 100% debit, konsentrasi dan
beban.

4. Ketaatan Terhadap Baku Mutulanjutan

Merah
1. Jumlah data yang memenuhi
Debit maksimum dalam satu
periode penilaian setiap titik
penaatan untuk setiap
parameter < 90%
2. Jumlah data yang memenuhi
baku mutu Konsentrasi
dalam satu periode penilaian
setiap titik penaatan untuk
setiap parameter < 90%
3. Tidak ada parameter yang
melebihi baku mutu lebih
dari 500%

Hitam
1. Jumlah data yang memenuhi
baku mutu beban
pencemaran dalam satu
periode penilaian tiap titik
penaatan tiap parameter
melebihi 500%
2. Terdapat parameter yang
melebihi baku mutu lebih
dari 500% baik data
swapantau maupun data
KLH.

4. Ketaatan Terhadap Baku Mutu


Jml
Parame B Ap Me Ju
Ag Se Ok No De Ja Fe Ma Ap Me Ju
Jul
Jul dat
ter
M r i n
t p t v s n b r r i n
a
15 14 12
14 16 17
12 13
BOD
80 90 56 78 93 78 90
96
89 16
0 0 0
4 0 0
0 0
30 20 16 18 19 16 15 17 30 35 36 40
28 24 29 20
COD
290
16
0 9 9 9 0 7 5 3 8 0 0 0
9 5 9 3
15 12 14 13 14 13 12 12 11 11 13 12
14 12 11 11
TSS
145
16
0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 8 5
3 0 7 0
pH
6-9 7 8 8 9 7 7 7 7 7 10 6 7 7 6 7 6 16

> <
Prosent
B B
ase
M M

Jml
Parame B Ap Me Ju
Ag Se Ok No De Ja Fe Ma Ap Me Ju
Jul
Jul dat
ter
M r i n
t p t v s n b r r i n
a
15 14 12
14 16 17
12 13
BOD
80 90 56 78 93 78 90
96
89 16
0 0 0
4 0 0
0 0
30 20 16 18 36 33 37 36 30 35 36 20
28 24 40 20
COD
290
16
0 9 9 9 5 0 0 5 8 0 0 0
9 5 0 3
15 12 14 13 14 13 12 12 11 11 13 12
14 12 11 11
TSS
145
16
0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 8 5
3 0 7 0
pH
6-9 7 8 8 9 7 7 7 7 7 10 6 7 7 6 7 6 16

> <
Prosent
B B
ase
M M

Jml
Parame B Ap Me Ju
Ag Se Ok No De Ja Fe Ma Ap Me Ju
Jul
Jul dat
ter
M r i n
t p t v s n b r r i n
a
15 14 12
76
14 16 17
12 13
BOD
80 90 56
93 78 90
96
89 16
0 0 0
0
4 0 0
0 0
30 20 16 18 19 16 15 17 30 35 36 20
28 24 29 20
COD
290
16
0 9 9 9 0 7 5 3 8 0 0 0
9 5 9 3

> <
Prosent
B B
ase
M M

2 14

87.5

4 12

75

0 16

100

1 15

93.75

2 14
8

87.5
50

0 16

100

1 15

93.75

3 13

81.25

3 13

81.25

5. Ketaatan Terhadap Izin

Biru

Merah

Hitam

1. Mempunyai izin pembuangan


limbah cair (IPLC) ke badan air
/ Laut / Land Application (LA)
dan memenuhi ketentuan
persyaratan izin;
2. Izin dalam proses akhir
(persyaratan izin sudah
lengkap)
Belum memenuhi
ketentuan persyaratan
izin.
Tidak mempunyai izin
pembuangan air limbah
(IPLC) ke badan air / Laut /
LA.

6. Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis

1. Menggunakan jasa laboratorium


eksternal/internal yang sudah;
terakreditasi atau yang ditunjuk
oleh Gubernur;
2. Memisahkan saluran air limbah
dengan limpasan air hujan;
3. Membuat saluran air limbah yang
kedap air ;
4. Memasang alat pengukur debit
(flowmeter);
5. Tidak melakukan pengenceran;
6. Tidak melakukan by pass air
limbah;
7. Memenuhi seluruh ketentuan
yang dipersyaratkan dalam
sanksi administrasi;

6. Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis


Merah
Hitam
A. Tidak memenuhi salah satu
persyaratan teknis dibawah ini:
1. Tidak memenuhi
1. Menggunakan jasa laboratorium
seluruh ketentuan
eksternal/internal yang sudah
teknis yang
terakreditasi atau yang ditunjuk
dipersyaratkan
oleh Gubernur;
dalam sanksi
2. Memisahkan saluran air limbah
administrasi;
dengan limpasan air hujan;
2. Melakukan
3. Membuat saluran air limbah yang
pengenceran;
kedap air ;
3. Melakukan by
4. Memasang alat pengukur debit
pass.
(flowmeter);
5. Tidak melakukan pengenceran;
B. Memenuhi seluruh ketentuan
yang dipersyaratkan dalam
sanksi administrasi;

Sekretariat PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup
2012

Kriteria Penilaian
Pengendalian
Pencemaran Udara

Pengendalian Pencemaran Udara


Titik Penaatan
(sumber emisi)

Parameter
Emisi Udara

Ketaatan
persyaratan
teknis

Pengendalian
Pencemaran
Udara
PP No.41 / 99
Pedoman
Teknis
Pengendalian
Pencemaran
Udara
Sumber Tidak
Bergerak
Kepdal No.
Peraturan pelaksanaan
205/1996
(Kepmen/Permen LH)

Data
Primer KLH

Pemenuhan
BMEU

Persyaratan
Teknis
Cerobong
Pelaporan
Manual / CEM

Implementasi Peraturan
PEM
KEPMEN LH No. 13 th
1995 (BMEU Kegiatan
Industri)

PERMENLH No. 13 th
2009 (BMEU Kegiatan
Migas)

PP No.41 / 1999
Pengendalian
Pencemaran
Udara

PERMENLH No. 21 th
2008 (BMEU
Pembangkit Termal)

Kepdal No. 205 th


1996 (Pedoman
Teknis Pengendalian
Penc. Udara Sumber
Tidak Bergerak)

1. Penaatan terhadap Sumber


Emisi (cerobong)
B
I
R
u

Memantau semua sumber emisi, kecuali:


1. Internal Combustion Engine (Genset, Transfer Pump Engine) : kapasitas <
100 HP (76,5 KVA); beroperasi < 1000 jam/tahun;
2. Internal Combustion Engine (Genset, Transfer Pump Engine) yang
digunakan untuk kepentingan darurat, kegiatan perbaikan, kegiatan
pemeliharaan < 200 jam/tahun;
3. Internal Combustion Engine (Genset, Transfer Pump Engine) yang
digunakan untuk penggerak derek dan peralatan las
4. Exhaust Laboratorium Fire Assay

M
e
r
a
h
Hitam

Tidak melakukan pemantauan seluruh


sumber emisi

2. Penaatan Terhadap Jumlah


Parameter
Yangseluruh
Dipantau
Memantau
parameter yang dipersyaratkan :
B
I
R
u

1. Untuk sektor yang mempunyai Baku Mutu Spesifik mengacu kepada Baku
Mutu Emisi Spesifik.
2. Untuk sektor yang belum mempunyai Baku Mutu Spesifik mengacu kepada
baku mutu Lampiran VB Kepmen 13/1995, kecuali Genset mengacu kepada
PerMenLH 13 Tahun 2009 Lampiran I
3. Bagi emisi yang bersumber dari proses pembakaran dengan kapasitas < 25
MW atau satuan lain yang setara yang menggunakan bahan bakar gas.

Mera
h

Terdapat parameter yang tidak diukur sesuai


persyaratan baku mutu Lampiran VB Kepmen
13/1995 atau Baku Mutu Spesifik

Hitam

Tidak
pernah memantau parameter
yang
dipersyaratkan sesuai dengan baku mutu

3. Penaatan Terhadap Pelaporan

B
I
R
u

Melaporkan secara periodik kepada Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota:


1.Pemantauan CEMS, setiap 3 bulan tersedia data minimal 75% dari seluruh data
pemantauan rata-rata harian. (data dianggap valid apabila dalam sehari minimal
tersedia 18 jam pengukuran)
2.Pemantauan Manual, setiap 6 bulan minimal 1 data, kecuali :
Proses pembakaran dengan kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun.
Proses pembakaran dengan kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.
Proses pembakaran dengan kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam)bulan.
Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian minimal 1 kali dalam
1 tahun.
3.Cerobong emisi yang bukan sumber utama ( tidak masuk dalam BMEU spesifik)
dengan kapasitas sama , bahan bakar sama, pengujian dilakukan minimal 1 kali
dalam 1 tahun;

Mera
h
Hitam

Pelaporan tidak lengkap sesuai dengan peraturan baik


data pemantauan manual maupun CEM
Tidak ada data pemantauan
manual atau
CEMS.
Melaporkan data pemantauan palsu

4. Penaatan Terhadap Pemenuhan


BMEU
1. Memenuhi BMEU 100% untuk pemantauan manual;

Bir
u

M
e
r
a
h

2. Bagi pemantauan yang wajib CEMS, Data hasil pemantauan


dapat dilampaui sampai batas 5% dari data rata-rata harian
yang dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan waktu operasi;

1. Pemantauan Manual : Tidak memenuhi baku mutu


2. Pemantauan CEMS :
data hasil pemantauan melebihi 5% dari data rata-rata harian selama 3 bulan
waktu operasi
jumlah data rata-rata harian kurang dari 75% (data dianggap valid apabila
dalam sehari minimal tersedia 18 jam pengukuran)

Hita
m

1. Dalam satu periode penilaian semua data


pemantauan manual dan data CEMS tidak memenuhi
baku mutu;
2. Melebihi Baku Mutu > 500%

5. Penaatan terhadap ketentuan


Teknis

B
I
R
u

1. Memasang dan mengoperasikan CEM Bagi Industri :


Unit Regenerator Katalis (unit Perengkahan katalitik alir)
Unit Pentawaran Sulfur
Proses pembakaran dengan kapasitas > 25 MW dan apabila kandungan
sulfur > dari 2% untuk seluruh kapasitas
Peleburan Baja; Pulp & Kertas; Pupuk; Semen; Migas: Carbon Black
2. Peralatan CEM Beroperasi Normal;
3. Menaati Semua Persyaratan Teknis Cerobong
4. Khusus Untuk Sektor Manufaktur Semua Sumber Emisi Dibuang Melalui
Cerobong
5. Menggunakan Jasa Laboratorium Eksternal Yang Ditunjuk Oleh Gubernur;
6. Memenuhi Sanksi Administrasi Sampai Batas Waktu Yang Ditentukan

Mera
h
Hitam

1. Tidak menaati semua persyaratan teknis cerobong


2. Tidak memenuhi sanksi administrasi sampai batas waktu
yang ditentukan
1. Membuang emisi gas buang tidak melalui cerobong;
2. Tidak melaksanakan sanksi administrasi
3. Tidak memasang CEMS

Sekretariat PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup
2012

Kriteria Pengendalian
Kerusakan Lahan
Pertambangan

Aspek Penilaian Pengendalian Kerusakan


Lahan Pertambangan

Penilaian dilakukan pada Semua Tahapan


Pertambangan aktif.
Kriteria PROPER Aspek Pengendalian kerusakan
lahan pertambangan didasarkan pada hasil
penilaian semua tahapan/lokasi tambang dengan
menggunakan Kriteria Potensi Kerusakan Lahan
pada kegiatan pertambangan.

Penggunaan Kriteria Terhadap Lahan Pertambangan


Kondisi Awal Lahan di Wilayah
Pertambangan

Sumber : Sayoga, 2009

Land Clearing
(K1,K2,K5,K6)

Kriteria Kerusakan Lahan (K1 s/d K6)

Top Soiling

Manajemen/Pengelolaan

Kegiatan Pertambangan

(K1,K2,K4,K5,K6)

1. Kesesuaian dengan Kondisi yang direncanakan (lokasi, luasan)


2. Kesinambungan tahapan (batasan waktu)

Teknis

OB removal
(K1,K2,K3,K4,K5,K6)

3.
4.
5.
6.

Stabilitas geoteknik
Menimbulkan pencemaran (Batuan berpotensi membentuk asam)
Erosi
Kebencanaan (banjir, longsoran besar/landslide)

Ore/coal getting
(K1,K2,K3,K4,K5)

Kegiatan Pasca
Tambang

Penimbunan Tanah Penutup


Inpit

Outpit

(K1,K2,K3,K4,K5)

(K1,K2,K3,K4,K5,K6)

Reklamasi

Kriteria kemampuan lahan

Revegetasi

Kriteria kesesuaian lahan

Pemanfaatan lanjutan setelah


lahan diserahkan

Kriteria Degradasi lahan

Aspek Pengendalian Kerusakan Lahan


Pertambangan
Aspek
Aspek
Manajemen

Aspek
Teknis

Kriteria

Pengendalian Kerusakan Lahan

K1. Perencanaan

1. Menyediakan peta rencana dengan skala


> 1:2000 yang
mendapat persetujuan dari manajemen
terkait
2. Konsisten dgn rencana yg sudah
ditetapkan

K2.
Kesinambungan
Tahapan

3. Tidak meninggalkan lahan terbuka


terlalu lama

K3. Stabilitas
Geoteknik

4.

K4. Potensi
Pencemaran (AAT)

6.

K5. Erosi

Mengatur ketinggian dan kemiringan


lereng/jenjang
agar stabil.
5. Acuan adalah kestabilan lereng dalam
kajian FS
Mengidentifikasi potensi pembentukan
AAT setiap jenis batuan dan penyusunan
strategi pengelolaan batuan penutup
7. Membuat dan memelihara sarana
pengendali erosi
8. Membuat sistem penyaliran (drainage)
yang baik supaya kualitas air limbah
memenuhi baku mutu

Penilaian :

Nilai Total yang didapat untuk masingmasing tahapan memberikan kesimpulan


dan status pengelolaan lingkungan untuk
aspek pengendalian kerusakan lahan
pertambangan.
Kriteria dibedakan menjadi :
- Tidak Potensi Rusak
( X 8O )
- Potensi Rusak Ringan ( 55 X < 8O )
- Potensi Rusak Berat
( X < 55)

KRITERIA ASPEK PENGENDALIAN


KERUSAKAN LAHAN PERTAMBANGAN
Biru

Merah

Hitam

Semua tahapan/lokasi tambang


atau 100% dengan Nilai Total
dari Penilaian Kriteria Potensi
kerusakan lahan pertambangan
adalah lebih besar atau sama
dengan 80 (Tidak Potensi
Rusak)

Tidak semua tahapan/ lokasi


tambang dengan Nilai Total
dari Penilaian Kriteria Potensi
kerusakan
lahan
pertambangan adalah lebih
besar atau sama dengan 80
(Tidak Potensi Rusak)

Kurang dari 50% dari semua


tahapan/lokasi
tambang
mendapatkan Nilai Total lebih
kecil 55 (Potensi Rusak Berat)

Lebih dari 50% dari semua


tahapan/lokasi
tambang
mendapatkan Nilai Total
lebih kecil 55 (Potensi
Rusak Berat)

FORM PENILAIAN
Kriteri
a

Parameter

- Peta Rencana

- Persetujuan
K1
- Kemajuan
Luasan
- Jadwal

Standar Evaluasi
Skala 1 : 2000

10

Skala < 1 : 2000

Tidak tersedia Peta

Ada

Tidak Ada

Sesuai Rencana

> Luas Rencana

Sesuai Rencana

Tidak Sesuai
Rencana

Ada
Aktifitas/kontinyu
K2

- Aktifitas

Nila
i

10

Tidak Ada Aktifiatas


3 bulan s/d 1 tahun

Tidak ada Aktifitas


> 1 Tahun

Hasil

Ket

lanjutan
Kriter
ia

K3

Parameter

Standar
Evaluasi

Nilai

Data Lereng :
-Jenis batuan (Kompak/lepas)
-Tinggi Jenjang
tunggal : ...........m
-Tinggi Jenjang
overall : .............m
-Kemiringan jenjang
tunggal ................ 0
-Kemiringan jenjang
overall .................. o
Potensi Longsor

Besar

Sedang

Kecil
Data Pengukuran pH:
-Jumlah Genangan ......,
-Hasil Pengukuran:

Catatan
hasil
pengukuran
pH

Upaya Penanganan Batuan


yang berpotensi pencemar

Ada

K4

Tidak

10

10
0

Has
il

Ket

Kriteri
a

Parameter

Upaya Pengendali
Erosi

K5

Standar
Evaluasi

Nila
i

Ada

10

Tidak

Memadai

Tidak
Menadai

Ada

Tidak

Menuju

10

Sistem Pengendali
Erosi
berupa (beri tanda)
:
a.Sistem Drainase
b. Terasering
c. Guludan
d. Cover Cropping
e. Sedimen Trap
Kondisi sarana
pengendali erosi

Indikasi terjadi Erosi


Sistem Drainasi

Has
il

Ket

Kriteri
a

Parameter

Standar
Evaluasi

Nila
i

Ya

Tidak

15

Has
il

Ket

- Jarak dari permukiman


...............m
K6

- Jarak dari
Sungai ............. m
- Jarak dari
Infrastruktur
vial ............. m

Ada Potensi
Kebencanaan?
NILAI TOTAL

Catatan :
100
1. Nilai yang diberikan adalah nilai absolut yang ada di kolom nilai pada tabel kriteria dan indikiator,
Contoh : K1 = Penilaian Peta Rencana : Ada pilihan nilai 10 untuk skala 1 : 2.000, nilai 5 untuk
< 1 : 2.000, dan nilai 0 untuk tidak ada peta.
Penilai harus memilih nilai 0, nilai 5 atau nilai 10, Tidak boleh 1, 2, 3, 6, 7, dst.
2. Form untuk semua lokasi tahapan tambang, satu tahapan satu form dan juga areal yang sudah
direvegetasi sampai berumur 2 tahun
3. Dokumen RKTTL dijadikan salah satu referensi untuk membedakan TAHAPAN Pertambangan

Sekretariat PROPER
Kementerian Lingkungan Hidup
2012
PROPER 2012

Kriteria Penilaian
Pengelolaan Limbah B3

PRINSIP PENGELOLAAN LIMBAH B3

FROM CRADLE
TO GRAVE

Pengelolaan Limbah B3

Perizinan dari KLH / PEMDA

Aspek Penilaian

1a. Pendataan & Identifikasi Jenis dan


Volume Limbah B3

Iden
tifika
si
Limb
ah
B3

Penca
tatan
Jenis
&
Volum
e
Limba
h B3

Penda
taan
Penge
lolaan
Lanju
ta

g dinilai pada Pendataan dan Identifikasi Jenis & Volume LB3

Penilaian Pendataan dan Identifikasi


Limbah B3

b. Pelaporan
Kegiatan Pengelolaan
Limbah B3

PROPER 2012

Pelaporan

2. Perizinan Pengelolaan
Limbah B3 dan masa
berlaku izin

2. Perizinan

3. Pelaksanaan Ketentuan Izin selain


Baku Mutu

3.A dan b. Effluent dan Emisi Pengelolaan


Limbah B3

3.c. Standar Mutu Produk

4. Open Dumping, Pengelolaan


Tumpahan dan Penanganan Media
Terkontaminasi Limbah B3.

Rencana Pengelolaan
Pengelolaan ceceran
Jumlah ceceran

Open dumping, pengelolaan


tanah terkontaminasi limbah
B3
BIRU

MERAH

Memiliki rencana
pengelolaan tanah
terkontaminasi dan
tumpahan (spill)

Memiliki rencana
pengelolaan tanah
terkontaminasi dan
tumpahan (spill)

Pengelolaan tanah
terkontaminasi
dilakukan sesuai
dengan rencana

Pengelolaan tanah
terkontaminasi
dilakukan tidak sesuai
dengan rencana

Clean up diselesaikan
dalam satu bulan

Clean up diselesaikan
lebih dari satu bulan

Jumlah/volume
tumpahan tercatat
dengan baik

Jumlah/volume
tumpahan tidak
tercatat dengan baik

HITAM

Tidak melakukan
clean up atas open
dumping limbah B3,
tumpahan dan
kontaminasi lahan

5. Jumlah limbah B3 yang


dikelola
(neraca limbah B3)

Pengelolaan Limbah B3 oleh


pihak ke-3

Pengumpul/Pengolah/Peman
faat
BIRU\

MERAH

HITAM

Izin masih berlaku

Izin habis masa


berlaku

Tidak memiliki izin

Jenis limbah yang


dikumpul sesuai
dengan izin yang
berlaku

Tidak memiliki
kontrak kerjasama
yang sah dengan
pemanfaat/pengolah/
penimbun

Penghasil tidak
berkomitmen untuk
memperbaiki

Memiliki Kontrak
kerjasama antara
pengumpul dengan
pemanfaat/pengolah/
penimbun

Sedang dalam
masalah pencemaran
lingkungan

Tidak dalam masalah


pencemaran
lingkungan

Pengangkut Limbah B3

Manifest Limbah B3

7. Pengelolaan Limbah B3 dengan


cara tertentu, dumping, open
burning

MATERI SOSIALISASI DAPAT


DIDOWNLOAD DI:

www.proper.menlh.g
o.id
Email:sekretariatproper@gmai
l.com

TERIMA KASIH
SEKRETARIAT PROPER
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
2012

Anda mungkin juga menyukai